SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
DR. (can) Willy Farianto,S.H.,M.Hum.
Farianto & Darmanto
Law firm
LINA Building, 2nd Floor, suite 205A
H.R. Rasuna Said, kav B-7
Jakarta 12910
Web. www.fardalaw.com
Mobile. 0811157937
Perselisihan Hubungan Industrial
Perselisihan Hak
Perselisihan Kepentingan
Pemutusan Hubungan Kerja
Antar Serikat dalam Suatu
Perusahaan
PHK
Perselisihan PHK adalah perselisihan yang timbul
karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh
salah satu pihak.
Back
Hak
Perselisihan Hak adalah Perselisihan yang timbul
karena tidak dipenuhinya Hak, akibat adanya
perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan,
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.
Back
Kepentingan
Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang
timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan
atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan
dalam perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan,
atau perjanjian kerja bersama.
Back
Antar Serikat dalam Suatu Perusahaan
Perselisihan Antar Serikat Pekerja dalam Suatu
Perusahaan adalah perselisihan antar serikat
pekerja dengan serikat pekerja lain hanya dalam
satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian
paham mengenai keanggotaan , pelaksanaan
hak, dan kewajiban keserikat-pekerjaan.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dalam Praktek
Melalui Proses Tata Usaha
Negara
Melalui Proses Perdata / HIR
/ RBG
Melalui Proses Penyelesaian
Hubungan Industrial / UU
No.2 Tahun 2004
Melalui Proses Pidana
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Bipartit Tripartit
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrasi
Pengadilan
Hubungan
Industrial
Mahkamah
Agung
Eksekusi oleh Pengadilan
Hubungan Industri
Bipartit
 Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
 Pihaknya adalah pengusaha dengan serikat pekerja apabila
pekerjanya anggota atau dengan pekerja langsung
 Membuat notulen bipartit
 Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
 Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan
Industrial
 Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI
tidak dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan
Hubungan Industrial
 Apabila tidak tercapai kesepakatan, pengusaha dapat
menerbitkan surat skorsing dan melakukan pencatatan /
permohonan mediasi kepada dinas tenaga kerja ditempat
pekerja bekerja
Mediasi
 Perselisihan yang dapat dilakukan Mediasi adalah, PHK, Hak, Kepentingan, dan
Antar Serikat dalam Satu Perusahaan
 Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
 Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan mediator dari dinas
tenaga kerja
 Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
 Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan Industrial
 Apabila tidak tercapai kesepakatan, mediator menerbitkan anjuran
 Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuat perjanjian bersama
dan setelah dilaksanakan, didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial
 Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak dilaksanakan, maka
mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial
 Apabila pengusaha dan pekerja menolak anjuran, maka pengusaha dan pekerja
berhak mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial
Konsiliasi
 Perselisihan yang dapat dilakukan Konsiliasi
adalah, PHK, Kepentingan, dan Antar Serikat dalam Satu
Perusahaan
 Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
 Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan
konsiliator
 Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
 Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan
Industrial
 Apabila tidak tercapai kesepakatan, konsiliator menerbitkan anjuran
 Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuat
perjanjian bersama dan setelah dilaksanakan, didaftarkan ke
Pengadilan Hubungan Industrial
 Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak
dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan
Industrial
Arbitrasi
 Perselisihan yang dapat dilakukan Arbitrasi adalah Kepentingan dan
Antar Serikat dalam Satu Perusahaan
 Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
 Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan
arbitor
 Apabila tercapai kesepakatan, dimasukan dalam putusan arbitor
 Apabila tidak tercapai kesepakatan, arbitor menerbitkan putusan
 Apabila pengusaha dan pekerja menerima putusan arbitrasi, maka
putusan dapat dilaksanakan
 Apabila putusan arbitor yang telah berkekuatan hukum mengikat
tidak dilaksanakan, maka upayanya mohon eksekusi ke Pengadilan
Hubungan Industrial
 Apabila pengusaha atau pekerja keberatan dengan putusan arbitor,
maka dapat melakukan permohonan pembatalan putusan ke
Mahkamah Agung
Tenggang Waktu Hukum dalam
Penyelesaian Perselisihan dalam
Hubungan Industrial
 Perundingan Bipartit waktu penyelesaian 30 hari
 Mediasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
 Konsiliasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
 Arbitrasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
 Jawaban Anjuran 10 hari kerja (tidak Jawab dianggap menolak)
 Gugatan PHK 160 ayat (3) & 162 UU No. 13/ 2003 1 (satu) tahun
 Gugatan Hak 2 tahun
 Pengadilan Hubungan Industrial waktu penyelesaian 50 hari kerja
 Menyatakan Kasasi 14 Hari Kerja
 Mengajukan Memori Kasasi 14 hari kalender sejak menyatakan
 Mengajukan Kontra Memori Kasasi 14 hari kalender sejak
menerima pemberitahuan
 Mahkamah Agung waktu penyelesaian 30 hari kerja
Proses beracara di Pengadilan
Hubungan Industrial
Gugatan
Penggugat
Replik Penggugat
Jawaban Tergugat
Duplik Penggugat
Kesimpulan
Penggugat + Tergugat
Pembuktian
Penggugat + Tergugat
Putusan M. Hakim
Putusan Provisionil
Majelis Hakim Pasal 96
UU 2/2004
Sita Jaminan
Penetapan Sita Jaminan tidak
dapat diajukan Perlawanan
dan atau tidak dapat
digunakan upaya hukum
(Pasal 96 UU PH)
Mahkamah Agung
1. Upaya Hukum Biasa / Kasasi
 Alasan Kasasi:
a. Tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang
b. Salah menerapkan hukum yang berlaku
c. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan
oleh peraturan
 Yang dapat dimohonkan Kasasi adalah:
a. Perselisihan Hak
b. Perselisihan PHK
2. Upaya Hukum Luar Biasa
 Alasan PK:
a. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat
pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan
pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim dianggap palsu
b. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat
menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan
c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada
yang dituntut
d. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangan sebab-sebabnya
e. Apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai sesuatu soal yang sama
atas dasar yang sama oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatannya
telah diberikan putusan yang bertentangan satu sama lain
f. Apabila dalam suatu keputusan terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruan
yang nysts
 Tenggang Waktu Pengajuan PK
a. 180 hari sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat
b. 180 hari sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta
tanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah
dan disahkan oleh pejabat yang berwenang
c. 180 hari sejak putusan memperoleh kekuatan hukum
tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang
berperkara, untuk alasan PK karena adanya Ultra petita,
kekhilafan dan adanya tuntutan yang belum
dipertimbangkan sebab-sebabnya
d. 180 hari sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu
memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah
diberitahukan kepada pihak yang berperkara, untuk
alasan adanya putusan yang bertentangan untuk perkara
yang sama
Eksekusi
 Permohonan Kepada Ketua Pengadilan
Hubungan Industrial
 Anmaning / Panggilan Pengadilan kepada para
pihak untuk melaksanakan putusan
 Apabila putusan tidak dilaksanakan,
permohonan sita eksekusi
 Penetapan dan Pelaksanaan sita eksekusi
 Eksekusi
Proses Pidana
 Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan pidana
 Laporan polisi:
a. Melaporkan pelaku pada bagian layanan masyarakat
b. Pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi
c. Penyerahan bukti-bukti surat dan barang bukti
d. Pengajuan saksi ahli
e. Penetapan tersangka
f. Penahanan
g. Pemberkasan
h. Pelimpahan ke kejaksaan
 Proses di Kejaksaan:
a. Menerima berkas dan tersangka dari kepolisian
b. Melanjutkan penahanan
c. Mempersiapkan dakwaan kepengadilan negeri
d. Pelimpahan kepengadilan negeri
 Proses di Pengadilan Negeri
a. Menerima pelimpahan berkas dan tersangka dari kejaksaan
b. Melanjutkan penahanan
c. Membuka persidangan: pembacaan dakwaan, pemeriksaan saksi, surat, tersangka, tuntutan
pidana, pembelaan , replik, duplik, simpulan, dan putusan
 Proses di Pengadilan Tinggi
a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan negeri
b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan banding atau mengadili sendiri
 Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan tinggi
b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan kasasi atau mengadili sendiri
 Proses Eksekusi oleh Jaksa
Proses Perdata
 Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian
materiil maupun imateriil
 Membuat dan mengajukan gugatan mengenai perbuatan melawan hukum
 Proses di Pengadilan Negeri:
a. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak
b. Mediasi
c. Pembacaan Gugatan
d. Jawaban
e. Replik
f. Duplik
g. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli
h. Kesimpulan,
i. Putusan
 Proses di Pengadilan Tinggi
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding
 Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi
 Proses Eksekusi oleh Pengadilan Negeri
Proses Tata Usaha Negara
 Objeknya adalah Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang bersifat Final, Individual, Kongkrit
 Mengikuti proses banding administrasi apabila ada
 Membuat dan mengajukan gugatan mengenai pembatalan putusan Pejabat TUN dan perintah menerbitkan
keputusan baru
 Proses di Pengadilan Tata Usaha Negara:
a. Pemeriksaan Dismisal atau Formalitas Gugatan
b. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak
c. Mediasi
d. Pembacaan Gugatan
e. Jawaban
f. Replik
g. Duplik
h. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli
i. Kesimpulan,
j. Putusan
 Proses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding
 Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi
 Proses Eksekusi melalui Pengadilan Negeri
Contoh Kasus dalam Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
 Proses penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial: Upah lembur, Pelanggaran PP/PKB,
mangkir,dll
 Proses penyelesaian Pidana: Pekerja melakukan
penggelapan dalam jabatan atau pengusaha
melanggar pasal 169 UU No.13 tahun 2003,dll.
 Proses penyelesaian Perdata: Ganti rugi akibat
penggelapan dalam jabatan yang dilakukan oleh
pekerja,dll.
 Proses penyelesaian Tata Usaha Negara: Gugatan
Penetapan Upah Lembur pegawai Pengawas,dll.

More Related Content

What's hot

Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialSeta Wicaksana
 
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)AmirahPFardhan
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum PerburuhanDiarta
 
Perlindungan tenaga kerja
Perlindungan tenaga kerjaPerlindungan tenaga kerja
Perlindungan tenaga kerjaKathleen Pontoh
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial iv4nnavi
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjamuhammad hamdi
 
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruhcutzurnali
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAFardalaw Labor
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanRizki Gumilar
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWTCONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
Perjanjian Kerja
Perjanjian KerjaPerjanjian Kerja
Perjanjian Kerja
 
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
 
Perlindungan tenaga kerja
Perlindungan tenaga kerjaPerlindungan tenaga kerja
Perlindungan tenaga kerja
 
MOGOK KERJA
MOGOK KERJAMOGOK KERJA
MOGOK KERJA
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerja
 
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
 
14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 

Viewers also liked

Hubungan Industrial di Indonesia
Hubungan Industrial di Indonesia Hubungan Industrial di Indonesia
Hubungan Industrial di Indonesia Instansi
 
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Tsuchey Oetami
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenAl-waris Suarez
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diri
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diriPanduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diri
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diriAntonio_Grafiko
 
Hasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialHasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialRia Palupi
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialriswan ludfi
 
Time frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanTime frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanMuhamad Arifudin
 
Penerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratPenerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratFardalaw Labor
 
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaan
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaanSlide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaan
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaanriswan ludfi
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaRachardy Andriyanto
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUMuhamad Arifudin
 
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAPERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAZul Kifli
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncororezajuliannor
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaJohn Manullang
 

Viewers also liked (20)

Hubungan Industrial di Indonesia
Hubungan Industrial di Indonesia Hubungan Industrial di Indonesia
Hubungan Industrial di Indonesia
 
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diri
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diriPanduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diri
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diri
 
Hasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialHasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrial
 
Hubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial PancasilaHubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial Pancasila
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrial
 
Time frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanTime frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitan
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 
Penerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratPenerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan berat
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaan
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaanSlide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaan
Slide perkuliahan 3 tanggung jawab sosial perusahaan
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
 
Comprehensive Industrial Relation
Comprehensive Industrial RelationComprehensive Industrial Relation
Comprehensive Industrial Relation
 
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAPERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncoro
 
Exit interview
Exit interviewExit interview
Exit interview
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
 

Similar to PHUBBIN

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATANKhairilJaa
 
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxTugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxToto261231
 
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseProsedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseettykogoyo
 
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417EMLI Indonesia
 
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptxMaulanaAminThahir1
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIFardalaw Labor
 
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.pptMateri-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.pptAhmadNailulAuthor
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptEmirPohan2
 
Ahde sesi 8-9 litigasi
Ahde   sesi 8-9 litigasiAhde   sesi 8-9 litigasi
Ahde sesi 8-9 litigasiSentot Baskoro
 
12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnisCloudys04
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIFardalaw Labor
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdf
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdfHAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdf
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdfAchmadHasanBasri
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 

Similar to PHUBBIN (20)

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN
 
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxTugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
 
Pphi work shop ok
Pphi work shop okPphi work shop ok
Pphi work shop ok
 
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseProsedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
 
Gugatan Sederhana.pptx
Gugatan Sederhana.pptxGugatan Sederhana.pptx
Gugatan Sederhana.pptx
 
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
 
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
 
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.pptMateri-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
 
Ahde sesi 8-9 litigasi
Ahde   sesi 8-9 litigasiAhde   sesi 8-9 litigasi
Ahde sesi 8-9 litigasi
 
12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHI
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Bab ii perihal
Bab ii perihalBab ii perihal
Bab ii perihal
 
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdf
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdfHAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdf
HAPTUN UPAYA_HUKUM (1).pdf
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Arbitrase
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 

More from Fardalaw Labor

Hubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaHubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaFardalaw Labor
 
Corporate Action # PHK
Corporate Action # PHKCorporate Action # PHK
Corporate Action # PHKFardalaw Labor
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaFardalaw Labor
 
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Fardalaw Labor
 
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingPerubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingFardalaw Labor
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBFardalaw Labor
 
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Fardalaw Labor
 

More from Fardalaw Labor (12)

Covid 19
Covid 19 Covid 19
Covid 19
 
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaHubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
 
Corporate Action # PHK
Corporate Action # PHKCorporate Action # PHK
Corporate Action # PHK
 
PPHI
PPHIPPHI
PPHI
 
Kumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MKKumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MK
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
 
Peraturan Perusahaan
Peraturan PerusahaanPeraturan Perusahaan
Peraturan Perusahaan
 
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
 
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingPerubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
 
PHK/ Pensiun Dini
PHK/ Pensiun DiniPHK/ Pensiun Dini
PHK/ Pensiun Dini
 
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
 

PHUBBIN

  • 1. DR. (can) Willy Farianto,S.H.,M.Hum. Farianto & Darmanto Law firm LINA Building, 2nd Floor, suite 205A H.R. Rasuna Said, kav B-7 Jakarta 12910 Web. www.fardalaw.com Mobile. 0811157937
  • 2. Perselisihan Hubungan Industrial Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan Pemutusan Hubungan Kerja Antar Serikat dalam Suatu Perusahaan
  • 3. PHK Perselisihan PHK adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak. Back
  • 4. Hak Perselisihan Hak adalah Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya Hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Back
  • 5. Kepentingan Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Back
  • 6. Antar Serikat dalam Suatu Perusahaan Perselisihan Antar Serikat Pekerja dalam Suatu Perusahaan adalah perselisihan antar serikat pekerja dengan serikat pekerja lain hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham mengenai keanggotaan , pelaksanaan hak, dan kewajiban keserikat-pekerjaan.
  • 7. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dalam Praktek Melalui Proses Tata Usaha Negara Melalui Proses Perdata / HIR / RBG Melalui Proses Penyelesaian Hubungan Industrial / UU No.2 Tahun 2004 Melalui Proses Pidana
  • 8. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Bipartit Tripartit Mediasi Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan Hubungan Industrial Mahkamah Agung Eksekusi oleh Pengadilan Hubungan Industri
  • 9. Bipartit  Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari  Pihaknya adalah pengusaha dengan serikat pekerja apabila pekerjanya anggota atau dengan pekerja langsung  Membuat notulen bipartit  Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama  Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila tidak tercapai kesepakatan, pengusaha dapat menerbitkan surat skorsing dan melakukan pencatatan / permohonan mediasi kepada dinas tenaga kerja ditempat pekerja bekerja
  • 10. Mediasi  Perselisihan yang dapat dilakukan Mediasi adalah, PHK, Hak, Kepentingan, dan Antar Serikat dalam Satu Perusahaan  Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari  Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan mediator dari dinas tenaga kerja  Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama  Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila tidak tercapai kesepakatan, mediator menerbitkan anjuran  Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuat perjanjian bersama dan setelah dilaksanakan, didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila pengusaha dan pekerja menolak anjuran, maka pengusaha dan pekerja berhak mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial
  • 11. Konsiliasi  Perselisihan yang dapat dilakukan Konsiliasi adalah, PHK, Kepentingan, dan Antar Serikat dalam Satu Perusahaan  Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari  Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan konsiliator  Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama  Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila tidak tercapai kesepakatan, konsiliator menerbitkan anjuran  Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuat perjanjian bersama dan setelah dilaksanakan, didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial
  • 12. Arbitrasi  Perselisihan yang dapat dilakukan Arbitrasi adalah Kepentingan dan Antar Serikat dalam Satu Perusahaan  Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari  Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan arbitor  Apabila tercapai kesepakatan, dimasukan dalam putusan arbitor  Apabila tidak tercapai kesepakatan, arbitor menerbitkan putusan  Apabila pengusaha dan pekerja menerima putusan arbitrasi, maka putusan dapat dilaksanakan  Apabila putusan arbitor yang telah berkekuatan hukum mengikat tidak dilaksanakan, maka upayanya mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial  Apabila pengusaha atau pekerja keberatan dengan putusan arbitor, maka dapat melakukan permohonan pembatalan putusan ke Mahkamah Agung
  • 13. Tenggang Waktu Hukum dalam Penyelesaian Perselisihan dalam Hubungan Industrial  Perundingan Bipartit waktu penyelesaian 30 hari  Mediasi waktu penyelesaian 30 hari kerja  Konsiliasi waktu penyelesaian 30 hari kerja  Arbitrasi waktu penyelesaian 30 hari kerja  Jawaban Anjuran 10 hari kerja (tidak Jawab dianggap menolak)  Gugatan PHK 160 ayat (3) & 162 UU No. 13/ 2003 1 (satu) tahun  Gugatan Hak 2 tahun  Pengadilan Hubungan Industrial waktu penyelesaian 50 hari kerja  Menyatakan Kasasi 14 Hari Kerja  Mengajukan Memori Kasasi 14 hari kalender sejak menyatakan  Mengajukan Kontra Memori Kasasi 14 hari kalender sejak menerima pemberitahuan  Mahkamah Agung waktu penyelesaian 30 hari kerja
  • 14. Proses beracara di Pengadilan Hubungan Industrial Gugatan Penggugat Replik Penggugat Jawaban Tergugat Duplik Penggugat Kesimpulan Penggugat + Tergugat Pembuktian Penggugat + Tergugat Putusan M. Hakim Putusan Provisionil Majelis Hakim Pasal 96 UU 2/2004 Sita Jaminan Penetapan Sita Jaminan tidak dapat diajukan Perlawanan dan atau tidak dapat digunakan upaya hukum (Pasal 96 UU PH)
  • 15. Mahkamah Agung 1. Upaya Hukum Biasa / Kasasi  Alasan Kasasi: a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang b. Salah menerapkan hukum yang berlaku c. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh peraturan  Yang dapat dimohonkan Kasasi adalah: a. Perselisihan Hak b. Perselisihan PHK
  • 16. 2. Upaya Hukum Luar Biasa  Alasan PK: a. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim dianggap palsu b. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada yang dituntut d. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangan sebab-sebabnya e. Apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai sesuatu soal yang sama atas dasar yang sama oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatannya telah diberikan putusan yang bertentangan satu sama lain f. Apabila dalam suatu keputusan terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nysts
  • 17.  Tenggang Waktu Pengajuan PK a. 180 hari sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat b. 180 hari sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang c. 180 hari sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang berperkara, untuk alasan PK karena adanya Ultra petita, kekhilafan dan adanya tuntutan yang belum dipertimbangkan sebab-sebabnya d. 180 hari sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada pihak yang berperkara, untuk alasan adanya putusan yang bertentangan untuk perkara yang sama
  • 18. Eksekusi  Permohonan Kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial  Anmaning / Panggilan Pengadilan kepada para pihak untuk melaksanakan putusan  Apabila putusan tidak dilaksanakan, permohonan sita eksekusi  Penetapan dan Pelaksanaan sita eksekusi  Eksekusi
  • 19. Proses Pidana  Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan pidana  Laporan polisi: a. Melaporkan pelaku pada bagian layanan masyarakat b. Pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi c. Penyerahan bukti-bukti surat dan barang bukti d. Pengajuan saksi ahli e. Penetapan tersangka f. Penahanan g. Pemberkasan h. Pelimpahan ke kejaksaan  Proses di Kejaksaan: a. Menerima berkas dan tersangka dari kepolisian b. Melanjutkan penahanan c. Mempersiapkan dakwaan kepengadilan negeri d. Pelimpahan kepengadilan negeri
  • 20.  Proses di Pengadilan Negeri a. Menerima pelimpahan berkas dan tersangka dari kejaksaan b. Melanjutkan penahanan c. Membuka persidangan: pembacaan dakwaan, pemeriksaan saksi, surat, tersangka, tuntutan pidana, pembelaan , replik, duplik, simpulan, dan putusan  Proses di Pengadilan Tinggi a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan negeri b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan banding atau mengadili sendiri  Proses di Mahkamah Agung a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan tinggi b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan kasasi atau mengadili sendiri  Proses Eksekusi oleh Jaksa
  • 21. Proses Perdata  Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian materiil maupun imateriil  Membuat dan mengajukan gugatan mengenai perbuatan melawan hukum  Proses di Pengadilan Negeri: a. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak b. Mediasi c. Pembacaan Gugatan d. Jawaban e. Replik f. Duplik g. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli h. Kesimpulan, i. Putusan  Proses di Pengadilan Tinggi a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding  Proses di Mahkamah Agung a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi  Proses Eksekusi oleh Pengadilan Negeri
  • 22. Proses Tata Usaha Negara  Objeknya adalah Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang bersifat Final, Individual, Kongkrit  Mengikuti proses banding administrasi apabila ada  Membuat dan mengajukan gugatan mengenai pembatalan putusan Pejabat TUN dan perintah menerbitkan keputusan baru  Proses di Pengadilan Tata Usaha Negara: a. Pemeriksaan Dismisal atau Formalitas Gugatan b. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak c. Mediasi d. Pembacaan Gugatan e. Jawaban f. Replik g. Duplik h. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli i. Kesimpulan, j. Putusan  Proses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding  Proses di Mahkamah Agung a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi  Proses Eksekusi melalui Pengadilan Negeri
  • 23. Contoh Kasus dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial  Proses penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial: Upah lembur, Pelanggaran PP/PKB, mangkir,dll  Proses penyelesaian Pidana: Pekerja melakukan penggelapan dalam jabatan atau pengusaha melanggar pasal 169 UU No.13 tahun 2003,dll.  Proses penyelesaian Perdata: Ganti rugi akibat penggelapan dalam jabatan yang dilakukan oleh pekerja,dll.  Proses penyelesaian Tata Usaha Negara: Gugatan Penetapan Upah Lembur pegawai Pengawas,dll.