SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
U PA Y A H U K U M
Achmad Hasan Basri, S.H.,
M.H., CCD.
UPAYA HUKUM
Biasa : a. Perlawanan
b. Banding
c. kasasi
Luar biasa : a. Perlawanan oleh pihak ketiga
(derdenverzet)
b. Peninjaun Kembali
Upaya Hukum
• Upaya hukum merupakan hak dari pihak yang
dikalahkan untuk tidak menerima putusan
pengadilan, yang berupa perlawanan atau
banding atau kasasi atau hak untuk mengajukan
permohonan peninjauan kembali dalam hal
menurut cara yang diatur oleh undang-undang.
• Upaya hukum terhadap putusan pengadilan ialah
usaha untuk mencari keadilan pada tingkat
pengadilan yang lebih tinggi dari pengadilan yang
menjatuhkan putusan tersebut.
Perlawanan
• Dilakukan terhadap putusan yang diputus
ketua PTUN dalam rapat permusyawaratan
• Tenggang waktu pengajuan 14 hari sejak
penetapan dikeluarkan
• Isi perlawanan pada pokoknya menyatakan
bahwa gugatan Penggugat telah sempurna
atau telah benar-benar sesuai dengan fakta-
fakta yang didalilkan dalam gugatan
• Perlawanan diperiksa dan diputus dengan
acara singkat
* Perlawanan terhadap Penetapan Dismissal dilakukan
dengan cara mengajukan gugatan biasa (vide Pasal 62
ayat 3b jo. Pasal 56).
• Untuk melengkapi gugatan perlawanan dilampirkan
salinan Penetapan Dismissal Ketua PTUN yang
bersangkutan.
• Dasar gugatan atau hal yang diminta untuk diputus
dalam perlawanan adalah menjelaskan mengenai
mengapa Penetapan Dismissal Ketua dianggap tidak
tepat menurut Pelawan, disertai tuntutan agar
Penetapan Dismissal Ketua dinyatakan tidak berdasar.
• Jika diperlukan dalam gugatan perlawanan, Pelawan
sendiri diminta hadir dalam persidangan untuk
didengar oleh Majelis perlawanan.
• Gugatan perlawanan ditandatangani oleh Pelawan dan
Kuasanya
CARA PEMERIKSAAN UPAYA HUKUM
PERLAWANAN
a. Pemeriksaan terhadap perlawanan atas Penetapan
Dismissal tidak perlu sampai memeriksa materi
gugatannya, seperti memeriksa bukti-bukti, saksi-
saksi, ahli dan sebagainya.
b. Barulah kalau perlawanan tersebut dinyatakan benar,
maka dilakukan pemeriksaan terhadap pokok
perkaranya yang dimulai dengan pemeriksaan
persiapan dan seterusnya.
c. Majelis yang memeriksa pokok perkaranya adalah
Majelis yang sama dengan yang memeriksa gugatan
perlawanan tersebut, tetapi dengan Penetapan Ketua
Pengadilan. Jadi tidak dengan secara otomatis.
• Pemeriksaan gugatan perlawanan terhadap
dismissal dilakukan oleh Majelis dalam
sidang yang terbuka untuk umum
• Pemeriksaan terhadap perlawanan atas
Penetapan Dismissal tidak boleh sampai
memeriksa materi gugatan.
• Dalam hal perlawanan ditolak, maka bagi
Pelawan tidak tersedia upaya hukum. Dalam
hal perlawanan diterima, maka persidangan
terhadap perkaranya dilakukan dengan acara
biasa oleh Majelis Hakim yang sama, dengan
nomor perkara yang sama.
Pokok pemeriksaan yang dilakukan
terhadap gugatan perlawanan
• Tepat tidaknya penetapan Ketua PTUN yang
menyatakan gugatan tidak diterima atau tidak
berdasar.
• Dengan demikian yang diuji adalah tepat tidaknya
penggunaan salah satu atau lebih alasan yang
ditentukan dalam Pasal 62 huruf a sampai dengan
huruf e UU PERATUN yang digunakan sebagai
dasar untuk mendismissal gugatan Penggugat
oleh Ketua PTUN dengan menyatakan gugatan
tidak diterima atau tidak berdasar
Banding
• Adalah pemeriksaan dalam instansi tingkat
kedua oleh pengadilan atasan yang
mengulang seluruh pemeriksaan perkara baik
tentang fakta-fakta ataupun penerapan
hukumnya
• Bersifat Devolutif : seluruh pemeriksaan
perkara dipindah dan diulang oleh PT TUN
Pengajuan Banding
• Permohonan pemeriksaan banding diajukan secara
tertulis oleh pemohon atau kuasanya kepada
Pengadilan Tata Usaha Negara yang menjatuhkan
putusan tersebut
• Diajukan paling lambat 14 hari sejak putusan pertama
dibacakan dan diterima
• Permohonan diajukan kepada panitera dan akan
dicatat dalam daftar perkara
• Pengajuan banding disertai dengan memori banding
disampaikan kepada terbanding
• Terbanding akan memberikan kontra memori banding
• Permohonan pemeriksaan banding disertai
pembayaran uang muka biaya perkara banding lebih
dahulu, yang besarnya ditaksir oleh Panitera.
Putusan Hakim TUN yang tdk dapat
Diajukan Banding
1. Penetapan ketua pengadilan TUN mengenai
permohonan secara Cuma-Cuma
2. Penetapan dismissal dari ketua pengadilan TUN,
upaya hukum dengan cara perlawanan.
3. Putusan PTUN terhadap Perlawanan yang diajukan
penggugat atas penetapan dismissal pada pasal 62
ayat 6 UU PTUN tidak dapat diajukan banding
4. Putusan pengadilan mengenai gugatan perlawanan
pihak ketiga sebelum pelaksanaan putusan yang telah
berkekuatan tetap (pasal 118 ayat 2 dan 62 dan 63 UU
PTUN).
5. Putusan PTTUN sebagai pengadilan tingkat pertama
yang sudah tidak dapat dilawan atau dimintakan
pemeriksaan banding lagi.
PUTUSAN BANDING
1. Terhadap Putusan PTUN menyatakan tidak
berwenang majelis hakim PT TUN berpendapat
lain maka:
a. PT TUN dapat mameriksa dan memutus perkara
tersebut
b. Memerintahkan pengadilan TUN (Tgk I)
memeriksa dan memutus perkara tersebut
2. Bila PT TUN berpendapat pemeriksaan PTUN
kurang lengkap maka ia dapat bertindak :
a. Melakukan sidang untuk mengadakan
pemeriksaan tambahan
b. Memerintahkan PTUN melakukan pemeriksaan
tambahan
K A S A S I
• Tenggang waktu pengajuan 14 hari dengan
disertai kontra memori kasasi yang berisi
alasan men gajukan kasasi
• Hanya dapat diajukan satu kali
• Hanya dapat diajukan jika sudah menempuh
upaya banding
• Yang dapat mengajukan kasasi adalah pihak
yang berperkara
PUTUSAN KASASI
• Dapat membatalkan putusan atau penetapan
pengadilan dalam hal:
1. Tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang
2. Salah menerapkan hukum atau melanggar
hukum yang berlaku
3. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh UU
yang akan dapat membatalkan putusan
4. didalam tingkat kasasi tidak diperiksa tentang
duduknya perkara atau faktanya tetapi tentang
hukumnya sehingga terbukti tidaknya peristiwa
tidak akan diperiksa
Perlawanan oleh pihak ketiga
(derdenverzet)
• Yang dimaksud dengan pihak ketiga disini ialah
pihak ketiga yang tidak ikut serta dalam proses
perkara yang dimaksud pada pasal 83, yaitu
mereka yang tidak intervensi (pasal 118
UUPTUN).
Syarat Perlawanan pihak ke 3
a. Melalui prosedur pasal 56 serta ia atau mereka mempunyai
kepentingan yang dirugikan berdasarkan ketentuan pasal 53;
b. Putusan yang berkekuaan hukum tetap yang dimaksud dalam
pasal 116 ayat (1) berisi amar:
1. kewajiban tergugat untuk mencabut KTUN yang digugat, yang
disebutkan oleh pasal 97 ayat (10)
2. kewajiban tergugat untuk mencabut KTUN yang digugat disertai
kewajiban menerbitkan KTUN yang baru yang disebut oleh pasal
97 ayat (9);
3. kewajiban badan atau pejabat TUN untuk menerbitkan KTUN yang
menyangkut kepegawaian, yang dibebani kewajiban mencabut
KTUN yang bersangkutan atau mencabut keputusan yang
bersangkutan serta menerbitkan keputusan baru dalam hal
gugatan didasarkan pasal 3 disertai ganti kerugian dan rehabilitasi
dalam kedudukan dan jabatan semula.
Pemeriksaan Upaya Hukum
Perlawanan
• Selanjutnya upaya hukum ini akan di proses
dalam rapat permusyawaratan (pasal 62) dan
pemeriksaan persiapan (pasal 63).
• Putusan pengadilan ini bersifat eksekutorial
setelah berkekuatan tetap oleh karenanya
tidak dapat ditunda pelaksanaannya.
Peninjauan Kembali
• Jangka waktu pengajuan PK adalah 180 hari
• Prinsip PK :
1. Hanya dapat diajukan satu kali
2. Tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan pengadilan
3. Dapat dicabut selama belum ada putusan
dan bila itu terjadi tidak dapat diajukan lagi
upaya kasasi
4. Diputus MA pada tingkat pertama dan
terakhir
Peninjauan Kembali
Dalam ps 67 UU No 14/ 1985 jo UU No 5/ 2004 alasan-alasan PK
adalah sbb:
a) Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu
muslihat pihak lawan yg diketahui setelah perkaranya diputus atau
didasarkan pada bukti-bukti yg kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu;
b) Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yg
bersifat menentukan yg pada waktu perkara diperiksa tidak dapat
ditemukan;
c) Apabila telah dikabulkan suatu hal yg tidak diituntut atau lebih
daripada yg dituntut;
d) Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya;
e) Apabila antara pihak-pihak yg sama oleh pengadilan yg sama atau
sama tingkatannya telah diberikan putusan yg bertentangan satu
dengan yg lain;
f) Apabila dalam satu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau
suatu kekeliruan yang nyata.
11/14/2023 19
Peninjauan Kembali
Tenggang Waktu
PK yaitu harus diajukan dalam waktu 180 hari untuk :
– Yg disebut dalam huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu
muslihat atau sejak putusan hakim pidana memperoleh kekuatan
hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yg
berperkara;
– Yg disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang
hari serta tanggal diketemukannya harus dinyatakan di bawah
sumpah dan disahkan oleh pejabat yg berwenang;
– Yg disebut pada huruf c, d, dan f sejak putusan memperoleh
kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak
yg berperkara.
Pasal 69 UU No.14/ 1985 jo UU No 5/ 2004
11/14/2023 20
Tingkatan Pengadilan
1. Satu Tingkat (PTUN) Contoh Perlawanan
2. Dua Tingkat:
a. (PTUN-PTTUN) Contoh perkara yang bersifat
regional seperti keputusan penetapan UMR;
b. (PTUN-MA) Contoh Perkara keputusan tentang
pembebasan lahan untuk kepentingan umum
atau
c. (PTTUN-MA) Contoh perkara yang telah
menempuh upaya banding administrasi
3. Tiga Tingkat (PTUN-PTTUN-MA).
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to UPAYA HUKUM

Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)
Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)
Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)ntii_meiian
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Idik Saeful Bahri
 
10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATANKhairilJaa
 
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptxCAHYOANUGROHO
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptnlpt3435
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptxssuser698e0f
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfPebriyana3
 
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptxPembayunAM
 

Similar to UPAYA HUKUM (20)

PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)
Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)
Upaya Hukum (Pengertian dan Aplikasi)
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Upaya hukum
Upaya hukumUpaya hukum
Upaya hukum
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 
10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
upayahukum.ppt
upayahukum.pptupayahukum.ppt
upayahukum.ppt
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
 
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (10)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 

UPAYA HUKUM

  • 1. U PA Y A H U K U M Achmad Hasan Basri, S.H., M.H., CCD.
  • 2. UPAYA HUKUM Biasa : a. Perlawanan b. Banding c. kasasi Luar biasa : a. Perlawanan oleh pihak ketiga (derdenverzet) b. Peninjaun Kembali
  • 3. Upaya Hukum • Upaya hukum merupakan hak dari pihak yang dikalahkan untuk tidak menerima putusan pengadilan, yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal menurut cara yang diatur oleh undang-undang. • Upaya hukum terhadap putusan pengadilan ialah usaha untuk mencari keadilan pada tingkat pengadilan yang lebih tinggi dari pengadilan yang menjatuhkan putusan tersebut.
  • 4. Perlawanan • Dilakukan terhadap putusan yang diputus ketua PTUN dalam rapat permusyawaratan • Tenggang waktu pengajuan 14 hari sejak penetapan dikeluarkan • Isi perlawanan pada pokoknya menyatakan bahwa gugatan Penggugat telah sempurna atau telah benar-benar sesuai dengan fakta- fakta yang didalilkan dalam gugatan • Perlawanan diperiksa dan diputus dengan acara singkat
  • 5. * Perlawanan terhadap Penetapan Dismissal dilakukan dengan cara mengajukan gugatan biasa (vide Pasal 62 ayat 3b jo. Pasal 56). • Untuk melengkapi gugatan perlawanan dilampirkan salinan Penetapan Dismissal Ketua PTUN yang bersangkutan. • Dasar gugatan atau hal yang diminta untuk diputus dalam perlawanan adalah menjelaskan mengenai mengapa Penetapan Dismissal Ketua dianggap tidak tepat menurut Pelawan, disertai tuntutan agar Penetapan Dismissal Ketua dinyatakan tidak berdasar. • Jika diperlukan dalam gugatan perlawanan, Pelawan sendiri diminta hadir dalam persidangan untuk didengar oleh Majelis perlawanan. • Gugatan perlawanan ditandatangani oleh Pelawan dan Kuasanya
  • 6. CARA PEMERIKSAAN UPAYA HUKUM PERLAWANAN a. Pemeriksaan terhadap perlawanan atas Penetapan Dismissal tidak perlu sampai memeriksa materi gugatannya, seperti memeriksa bukti-bukti, saksi- saksi, ahli dan sebagainya. b. Barulah kalau perlawanan tersebut dinyatakan benar, maka dilakukan pemeriksaan terhadap pokok perkaranya yang dimulai dengan pemeriksaan persiapan dan seterusnya. c. Majelis yang memeriksa pokok perkaranya adalah Majelis yang sama dengan yang memeriksa gugatan perlawanan tersebut, tetapi dengan Penetapan Ketua Pengadilan. Jadi tidak dengan secara otomatis.
  • 7. • Pemeriksaan gugatan perlawanan terhadap dismissal dilakukan oleh Majelis dalam sidang yang terbuka untuk umum • Pemeriksaan terhadap perlawanan atas Penetapan Dismissal tidak boleh sampai memeriksa materi gugatan. • Dalam hal perlawanan ditolak, maka bagi Pelawan tidak tersedia upaya hukum. Dalam hal perlawanan diterima, maka persidangan terhadap perkaranya dilakukan dengan acara biasa oleh Majelis Hakim yang sama, dengan nomor perkara yang sama.
  • 8. Pokok pemeriksaan yang dilakukan terhadap gugatan perlawanan • Tepat tidaknya penetapan Ketua PTUN yang menyatakan gugatan tidak diterima atau tidak berdasar. • Dengan demikian yang diuji adalah tepat tidaknya penggunaan salah satu atau lebih alasan yang ditentukan dalam Pasal 62 huruf a sampai dengan huruf e UU PERATUN yang digunakan sebagai dasar untuk mendismissal gugatan Penggugat oleh Ketua PTUN dengan menyatakan gugatan tidak diterima atau tidak berdasar
  • 9. Banding • Adalah pemeriksaan dalam instansi tingkat kedua oleh pengadilan atasan yang mengulang seluruh pemeriksaan perkara baik tentang fakta-fakta ataupun penerapan hukumnya • Bersifat Devolutif : seluruh pemeriksaan perkara dipindah dan diulang oleh PT TUN
  • 10. Pengajuan Banding • Permohonan pemeriksaan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau kuasanya kepada Pengadilan Tata Usaha Negara yang menjatuhkan putusan tersebut • Diajukan paling lambat 14 hari sejak putusan pertama dibacakan dan diterima • Permohonan diajukan kepada panitera dan akan dicatat dalam daftar perkara • Pengajuan banding disertai dengan memori banding disampaikan kepada terbanding • Terbanding akan memberikan kontra memori banding • Permohonan pemeriksaan banding disertai pembayaran uang muka biaya perkara banding lebih dahulu, yang besarnya ditaksir oleh Panitera.
  • 11. Putusan Hakim TUN yang tdk dapat Diajukan Banding 1. Penetapan ketua pengadilan TUN mengenai permohonan secara Cuma-Cuma 2. Penetapan dismissal dari ketua pengadilan TUN, upaya hukum dengan cara perlawanan. 3. Putusan PTUN terhadap Perlawanan yang diajukan penggugat atas penetapan dismissal pada pasal 62 ayat 6 UU PTUN tidak dapat diajukan banding 4. Putusan pengadilan mengenai gugatan perlawanan pihak ketiga sebelum pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan tetap (pasal 118 ayat 2 dan 62 dan 63 UU PTUN). 5. Putusan PTTUN sebagai pengadilan tingkat pertama yang sudah tidak dapat dilawan atau dimintakan pemeriksaan banding lagi.
  • 12. PUTUSAN BANDING 1. Terhadap Putusan PTUN menyatakan tidak berwenang majelis hakim PT TUN berpendapat lain maka: a. PT TUN dapat mameriksa dan memutus perkara tersebut b. Memerintahkan pengadilan TUN (Tgk I) memeriksa dan memutus perkara tersebut 2. Bila PT TUN berpendapat pemeriksaan PTUN kurang lengkap maka ia dapat bertindak : a. Melakukan sidang untuk mengadakan pemeriksaan tambahan b. Memerintahkan PTUN melakukan pemeriksaan tambahan
  • 13. K A S A S I • Tenggang waktu pengajuan 14 hari dengan disertai kontra memori kasasi yang berisi alasan men gajukan kasasi • Hanya dapat diajukan satu kali • Hanya dapat diajukan jika sudah menempuh upaya banding • Yang dapat mengajukan kasasi adalah pihak yang berperkara
  • 14. PUTUSAN KASASI • Dapat membatalkan putusan atau penetapan pengadilan dalam hal: 1. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang 2. Salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku 3. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh UU yang akan dapat membatalkan putusan 4. didalam tingkat kasasi tidak diperiksa tentang duduknya perkara atau faktanya tetapi tentang hukumnya sehingga terbukti tidaknya peristiwa tidak akan diperiksa
  • 15. Perlawanan oleh pihak ketiga (derdenverzet) • Yang dimaksud dengan pihak ketiga disini ialah pihak ketiga yang tidak ikut serta dalam proses perkara yang dimaksud pada pasal 83, yaitu mereka yang tidak intervensi (pasal 118 UUPTUN).
  • 16. Syarat Perlawanan pihak ke 3 a. Melalui prosedur pasal 56 serta ia atau mereka mempunyai kepentingan yang dirugikan berdasarkan ketentuan pasal 53; b. Putusan yang berkekuaan hukum tetap yang dimaksud dalam pasal 116 ayat (1) berisi amar: 1. kewajiban tergugat untuk mencabut KTUN yang digugat, yang disebutkan oleh pasal 97 ayat (10) 2. kewajiban tergugat untuk mencabut KTUN yang digugat disertai kewajiban menerbitkan KTUN yang baru yang disebut oleh pasal 97 ayat (9); 3. kewajiban badan atau pejabat TUN untuk menerbitkan KTUN yang menyangkut kepegawaian, yang dibebani kewajiban mencabut KTUN yang bersangkutan atau mencabut keputusan yang bersangkutan serta menerbitkan keputusan baru dalam hal gugatan didasarkan pasal 3 disertai ganti kerugian dan rehabilitasi dalam kedudukan dan jabatan semula.
  • 17. Pemeriksaan Upaya Hukum Perlawanan • Selanjutnya upaya hukum ini akan di proses dalam rapat permusyawaratan (pasal 62) dan pemeriksaan persiapan (pasal 63). • Putusan pengadilan ini bersifat eksekutorial setelah berkekuatan tetap oleh karenanya tidak dapat ditunda pelaksanaannya.
  • 18. Peninjauan Kembali • Jangka waktu pengajuan PK adalah 180 hari • Prinsip PK : 1. Hanya dapat diajukan satu kali 2. Tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan 3. Dapat dicabut selama belum ada putusan dan bila itu terjadi tidak dapat diajukan lagi upaya kasasi 4. Diputus MA pada tingkat pertama dan terakhir
  • 19. Peninjauan Kembali Dalam ps 67 UU No 14/ 1985 jo UU No 5/ 2004 alasan-alasan PK adalah sbb: a) Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yg diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yg kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu; b) Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yg bersifat menentukan yg pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan; c) Apabila telah dikabulkan suatu hal yg tidak diituntut atau lebih daripada yg dituntut; d) Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya; e) Apabila antara pihak-pihak yg sama oleh pengadilan yg sama atau sama tingkatannya telah diberikan putusan yg bertentangan satu dengan yg lain; f) Apabila dalam satu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata. 11/14/2023 19
  • 20. Peninjauan Kembali Tenggang Waktu PK yaitu harus diajukan dalam waktu 180 hari untuk : – Yg disebut dalam huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan hakim pidana memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yg berperkara; – Yg disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta tanggal diketemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yg berwenang; – Yg disebut pada huruf c, d, dan f sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yg berperkara. Pasal 69 UU No.14/ 1985 jo UU No 5/ 2004 11/14/2023 20
  • 21. Tingkatan Pengadilan 1. Satu Tingkat (PTUN) Contoh Perlawanan 2. Dua Tingkat: a. (PTUN-PTTUN) Contoh perkara yang bersifat regional seperti keputusan penetapan UMR; b. (PTUN-MA) Contoh Perkara keputusan tentang pembebasan lahan untuk kepentingan umum atau c. (PTTUN-MA) Contoh perkara yang telah menempuh upaya banding administrasi 3. Tiga Tingkat (PTUN-PTTUN-MA).