SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN
Dr. Willy Farianto,S.H.,M.Hum
Pertemuan Keempat - UPN VJ, 14 Sept 2018
“OUTSOURCING”
PENGUSAHA PEKERJA
PERJANJIAN KERJA
PEKERJAAN UPAH PERINTAH
Orang yang bekerja
dengan menerima
upah/imbalan
Perseorangan Partnership Badan Hukum
• UD
• PD
• UMKM
Persekutuan
Perdata, CV,
Firma, BOB,
UMKM
• Koperasi
• PT
• BUT
Perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi
kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
HUBUNGAN KERJABerdasarkan UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan
DASAR HUKUM
 Pasal 64,65 dan 66 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Putusan Mahkamah Konstitusi No.27/PUU-IX/2011
 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 7/PUU-XII/2014
 Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan
Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusahaan Lain.
 SE Menakertrans No.SE.04/MEN/VIII/2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat
Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusahaan Lain
Putusan MK 27/2011
Pasal 66 & UU 13/2003
Permenaker 19/2012
Pasal 64 UU 13/2003
Pasal 65 UU 13/2003 &
Permenaker 19/2012
OUTSOURCING
Pemborongan
Penyedia
Jasa Pekerja
(PJP)
Jenis:
Pemborongan
& Penyedia
Jasa Pekerja
Transfer of
Undertaking
Protection of
Employment
(TUPE)
PERJANJIAN OUTSOURCING
Perjanjian
PPJP/Pemborongan
PKWT
(TUPE)
PKWTT
Pasal 64, 65, 66 UU 13/2003; Putusan MK No. 27/PUU-IX/2011; Permenaker 19/2012; SE No. 04/2013
PERUSAHAAN PERUSAHAAN Pekerja
Penempatan pekerja
Hasil / pekerjaan
PEKERJAAN YANG DAPAT
DI ALIHKAN
ALUR BISNIS
PERUSAHAAN
CORE BUSINESS NON CORE BUSINESS
OUTSOURCING
Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan penunjang (non core) dari
perusahaan pemberi kerja kepada perusahaan penerima pekerjaan
melalui perjanjian pemborongan
Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan penunjang (non core) dari
perusahaan pemberi kerja kepada perusahaan penerima pekerjaan
untuk menempatkan pekerjanya melalui perjanjian penyedia jasa
pekerja
PEMBORONGAN
PENYEDIA JASA PEKERJA
Perjanjian pemborongan pekerjaan adalah perjanjian antara
perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penerima
pemborongan yang memuat hak dan kewajiban para pihak.
Perjanjian penyediaan jasa pekerja/buruh adalah perjanjian antara
perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh yang memuat hak dan kewajiban para pihak.
PERJANJIAN PEMBORONGAN
PERJANJIAN PENYEDIA JASA PEKERJA
PEMBORONGAN
PENYEDIA
JASA
PEKERJA
PEKERJAAN
MENEMPATKAN
PEKERJA
 Terpisah dari pekerjaan utama
 Dengan perintah langsung atau tidak langsung
 Kegiatan penunjang secara keseluruhan
 Tidak menghambat proses produksi secara
langsung
 Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja
 Kegiatan Penunjang:
• Cleaning Service
• Catering
• Security
• Jasa penunjang di perminyakan &
pertambangan
• Angkutan bagi pekerja
PEMBORONGAN
PART # 1
ASOSIASI SEKTOR USAHA
Asosiasi sektor usaha, yaitu
asosiasi yang:
• Disahkan oleh Kementerian
Hukum & HAM, atau
• Terdaftar di Kemendagri &
berada di bawah binaan
Kementerian/ Lembaga
Pembina Sektor terkait atau
instansi teknis terkait di
Pemda, atau
• Terdaftar di Kamar Dagang &
Industri tingkat nasional
/daerah
Asosiasi sektor usaha membuat alur kegiatan proses
pelaksanaan pekerjaan sesuai bidang usahanya yang digunakan
sebagai dasar dalam melakukan pekerjaan
Perusahaan pemberi pekerjaan memberitahukan jenis
pekerjaan penunjang yang akan diserahkan, kepada instansi
Ketenagakerjaan Kab/Kota tempat pemborongan pekerjaan
dilaksanakan
Instansi Ketenagakerjaan Kab/Kota mengeluarkan bukti
pemberitahuan paling lambat 5 hari kerja sejak berkas diterima.
ALUR KEGIATAN USAHA
PERSYARATAN PERUSAHAAN
PENERIMA PEMBORONGAN
o Berbentuk badan hukum (PT atau
Koperasi)
o Memiliki tanda daftar perusahaan
o Memiliki izin usaha
o Memiliki bukti wajib lapor
ketenagakerjaan yang dikeluarakan
oleh Instasi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan
kabupaten/kota.
KEWAJIBAN MELAPOR KE
INSTANSI KETENAGAKERJAAN
 Pemberi kerja melaporkan jenis pekerjaan
penunjang yang akan diserahkan kepada
penerima pekerjaan.
 Penerima Pekerjaan wajib mendaftarakan
perjanjian pemborongan antara
perusahaan pemberi pekerjaan dengan
penerima pekerjaan.
PERJANJIAN PEMBORONGAN
ANTARA PEMBERI KERJA DENGAN PENERIMA PEMBORONGAN
Perusahaan Perusahaan
 Tertulis
 Memuat hak & kewajiban para pihak
 Menjamin terpenuhinya perlindungan
kerja & syarat-syarat kerja bagi pekerja
 Memiliki tenaga kerja yang mempunyai
kompetensi dibidangnya Pendaftaran perjanjian pemborongan oleh penerima
pemborongan ke instansi ketenagakerjaan Kab/Kota
tempat pemborongan pekerjaan dilaksanakan.
(Waktunya 30 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan)
Instansi Ketenagakerjaan
Kab/ Kota menerbitkan
bukti Pendaftaran
PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAN PENERIMA
PEMBORONGAN DENGAN PEKERJA
o Tertulis
o Memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja dalam hubungan kerja
o Hubungan kerja dapat didasarkan dengan PKWT atau PKWTT
AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PEMBORONGAN
“Pasal 65 ayat (8) UU Ketenagakerjaan, menyatakan: Dalam hal
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak
terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja pekerja/buruh
dengan perusahaan penerima pemborongan beralih menjadi hubungan
kerja pekerja/buruh dengan perusahaan pemberi pekerjaan.”
Makna demi hukum berdasarkan putusan MK adalah:
1. Telah dilaksanakan perundingan bipartit namun perundingan bipartit tersebut tidak
mencapai kesepakatan atau salah satu pihak menolak untuk berunding, dan
2. Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan
PENYEDIA JASA PEKERJA
PART # 2
PERSYARATAN PENYEDIAAN
JASA PEKERJA
 Perusahaan pemberi kerja membuat
perjanjian PJP secara tertulis, dengan
Perusahaan PJP
 Pekerjaan merupakan kegiatan jasa
penunjang
 Kegiatan Jasa Penunjang :
 Cleaning Service
 Catering
 Security
 Kegiatan penunjang di
pertambangan dan perminyakan
 Transportasi bagi pekerja
 Ijin Oprasional Perusahaan PJP dimohonkan ke
Instansi Ketenagakerjaan Propinsi tempat
pekalsanaan pekerjaan.
 Perjanjian PJP antara perusahaan pemberi
pekerjaan dengan perusahaan PJP didaftarkan ke
Instansi Ketenagakerjaan Kab/kota tempat
pekerjaan dilaksanakan. (paling lambat 30 hari
kerja sejak ditandangani dengan melampirkan ijin
operasional perusahan PJP & draft perjanjian
kerja antara pekerja dengan perusahaan PJP)
 Perjanjian Kerja PJP antara pekerja dengan
perusahaan PJP di catatakan ke Instansi
Ketenagakerjaan kab/kota tempat pekerjaan
dilaksanakan.
KEWAJIBAN MELAPOR KE
INSTANSI KETENAGAKERJAAN
PERSYARATAN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA
 Berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
 Memiliki tanda daftar perusahaan
 Memiliki izin usaha
 Memiliki wajib lapor ketenagakerjaan
 Memiliki izin operasional: (berlaku 3 tahun dan perpanjang 3 tahun)
 copy anggaran dasar yang didalamnya memuat kegiatan
usahapenyediaan jasa pekerja/buruh
 copy pengesahan sebagai badan hukum Perseroan Terbatas (PT);
 copy surat ijin usaha penyediaan jasa pekerja/buruh
 copy tanda daftar perusahaan;
 copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan;
 copy pernyataan kepemilikan kantor atau bukti penyewaan
kantor yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan; dan
 copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan
 Mempunyai kantor & alamat tetap
 Memiliki NPWP
PERJANJIAN PJP
ANTARA PEMBERI KERJA DENGAN PERUSAHAAN PJP
Perusahaan Perusahaan
 Perjanjian penyediaan jasa pekerja dibuat tertulis.
 Hubungan kerja perusahaan PJP dengan Pekerja dapat
PKWT atau PKWTT.
 Pekerjaan yang diserahkan harus merupakan kegiatan jasa
penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi, meliputi:
• usaha pelayanan kebersihan
• usaha penyediaan makanan bagi pekerja
• usaha tenaga pengaman
• usaha jasa penunjang di pertambangan & perminyakan
• usaha penyediaan angkutan bagi pekerja
 Di larang menyerahkan pelaksanaan sebagian atau
seluruh pekerjaan yang diperjanjikannya kepada
perusahaan penyedia jasa pekerja lain.
 Memuat jenis pekerjaan memuat jenis pekerjaan yang
akan dilakukan & penegasan bahwa perusahaan PJP
bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP
sebelumnya untuk jenis pekerjaan yang terus menerus
(TUPE)
 Bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP
sebelumnya untuk jenis pekerjaan tetap/terus menerus
 Mencantumkan hubungan kerja PJP dengan Pekerja :
PKWT/PKWTT
PERJANJIAN KERJA ANTARA
PERUSAHAAN PJP DENGAN
PEKERJA
Tertulis
PKWT untuk pekerjaan yang tetap ada:
 Memuat jaminan kelangsungan bekerja
 Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja sesuai peraturan
perundangan dan yang diperjanjikan:
a. hak atas Cuti jika telah memenuhi syarat masa kerja
b. Jaminan sosial
c. THR
d. Hak Istirahat 1 hari dalam satu minggu
e. Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri
oleh perusahaan PJP sebelum PKWT berakhir bukan karena
kesalahan pekerja
f. Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari
akumulasi masa kerj yang dilalui
g. Hak-hak yang telah diatur dalam peraturan perusahaan
dan/ atau perjanjian kerja sebelumnya
• Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi pergantian
perusahaan PJP untuk menetapkan upah
Note:
Apabila hak-hak tidak dipenuhi oleh
perusahaan PJP maka hubungan kerja
berubah menjadi PKWTT, terhitung
sejak ditandatanganinya PKWT.
AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PERJANJIAN
PENYEDIAAN JASA PEKERJA
“Pasal 66 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, dinyatakan: Dalam hal ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d,
serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara
pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi
hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan.”
Makna demi hukum berdasarkan putusan MK adalah:
1. Telah dilaksanakan perundingan bipartit namun perundingan bipartit tersebut tidak mencapai
kesepakatan atau salah satu pihak menolak untuk berunding, dan
2. Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan berdasarkan peraturan
perundang-undangan
NB: Pasal 30 Permenaker 19/2012 menyatakan bahwa Pasal 28 & 29 (TUPE) dilanggar, maka status hubungan kerja pekerja
dengan perusahaan PJP berubah menjadi PKWTT
Diskusi
Bagaimana implementasi TUPE yang dimaksud oleh Putusan Mahkamah
Konstitusi No.27/PUU-IX/2011 dalam Permenaker 19/2012 & apa bentuk
TUPE yang dimaksud?
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmMaful Hidayat
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
 
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfPORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfAgamDwihastri1
 
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaPertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaMuhammmad Alfan
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker riInstansi
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Perjanjian kerja karyawan restoran
Perjanjian kerja karyawan restoranPerjanjian kerja karyawan restoran
Perjanjian kerja karyawan restoranBangunKaryaMarta
 
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM)
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM) Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM)
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM) Aun Falestien Faletehan
 
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerja
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerjaBuku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerja
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerjaaswel13
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial iv4nnavi
 

What's hot (20)

Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 
Hubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial PancasilaHubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial Pancasila
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWTCONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
CONTOH Perjanjian Kerja PKWTT dan PKWT
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
PHK
PHKPHK
PHK
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflik
 
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfPORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
 
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaPertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Perjanjian kerja karyawan restoran
Perjanjian kerja karyawan restoranPerjanjian kerja karyawan restoran
Perjanjian kerja karyawan restoran
 
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM)
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM) Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM)
Sistem Penggajian (Sebuah Catatan untuk Manajemen SDM)
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerja
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerjaBuku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerja
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerja
 
Integrasi
IntegrasiIntegrasi
Integrasi
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial
 

Similar to Outsourcing

Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Mohammad Mustaqim
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaanRakyatCerdas
 
Tata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanTata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanDian Rini
 
Hkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanHkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanBenny Benny
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaFardalaw Labor
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanhanggardatu
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMarselaM2
 
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdfKEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdfridho408092
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanKurnia Utami
 
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdfApindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdfRickyNoverto1
 
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratOperator Warnet Vast Raha
 
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptxResume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptxAfvialAffansyah1
 
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...Ridwan Rezpectt
 
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012dhoan Evridho
 
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...Imam Prastio
 
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...Daniel Krismantoro
 
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...PT. Trinity Auto
 

Similar to Outsourcing (20)

fgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptxfgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptx
 
Perjanjian Kerja
Perjanjian KerjaPerjanjian Kerja
Perjanjian Kerja
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan
 
Tata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanTata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaan
 
Hkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanHkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaan
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
 
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdfKEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdfApindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
 
Outsourching2
Outsourching2Outsourching2
Outsourching2
 
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
 
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptxResume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
 
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHU...
 
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012
Permenakertrans ri nomor 19 tahun 2012
 
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
 
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
 
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
 

More from Fardalaw Labor

Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAFardalaw Labor
 
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaHubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaFardalaw Labor
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIFardalaw Labor
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIFardalaw Labor
 
Corporate Action # PHK
Corporate Action # PHKCorporate Action # PHK
Corporate Action # PHKFardalaw Labor
 
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Fardalaw Labor
 
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingPerubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingFardalaw Labor
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBFardalaw Labor
 
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Fardalaw Labor
 
Penerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratPenerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratFardalaw Labor
 
Penyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialPenyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialFardalaw Labor
 

More from Fardalaw Labor (17)

Covid 19
Covid 19 Covid 19
Covid 19
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
 
MOGOK KERJA
MOGOK KERJAMOGOK KERJA
MOGOK KERJA
 
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaHubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHI
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
 
Corporate Action # PHK
Corporate Action # PHKCorporate Action # PHK
Corporate Action # PHK
 
PPHI
PPHIPPHI
PPHI
 
Kumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MKKumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MK
 
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014
 
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ OutsourcingPerubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
Perubahan Permenaker 19 tahun 2012/ Outsourcing
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
PHK/ Pensiun Dini
PHK/ Pensiun DiniPHK/ Pensiun Dini
PHK/ Pensiun Dini
 
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
Juklak outsourcing/ SE MENAKER NO 4 TAHUN 2013
 
Penerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan beratPenerapan phk kesalahan berat
Penerapan phk kesalahan berat
 
Penyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialPenyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrial
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 

Outsourcing

  • 1. PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN Dr. Willy Farianto,S.H.,M.Hum Pertemuan Keempat - UPN VJ, 14 Sept 2018 “OUTSOURCING”
  • 2. PENGUSAHA PEKERJA PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN UPAH PERINTAH Orang yang bekerja dengan menerima upah/imbalan Perseorangan Partnership Badan Hukum • UD • PD • UMKM Persekutuan Perdata, CV, Firma, BOB, UMKM • Koperasi • PT • BUT Perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. HUBUNGAN KERJABerdasarkan UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan
  • 3. DASAR HUKUM  Pasal 64,65 dan 66 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan  Putusan Mahkamah Konstitusi No.27/PUU-IX/2011  Putusan Mahkamah Konstitusi No. 7/PUU-XII/2014  Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusahaan Lain.  SE Menakertrans No.SE.04/MEN/VIII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusahaan Lain
  • 4. Putusan MK 27/2011 Pasal 66 & UU 13/2003 Permenaker 19/2012 Pasal 64 UU 13/2003 Pasal 65 UU 13/2003 & Permenaker 19/2012 OUTSOURCING Pemborongan Penyedia Jasa Pekerja (PJP) Jenis: Pemborongan & Penyedia Jasa Pekerja Transfer of Undertaking Protection of Employment (TUPE)
  • 5. PERJANJIAN OUTSOURCING Perjanjian PPJP/Pemborongan PKWT (TUPE) PKWTT Pasal 64, 65, 66 UU 13/2003; Putusan MK No. 27/PUU-IX/2011; Permenaker 19/2012; SE No. 04/2013 PERUSAHAAN PERUSAHAAN Pekerja Penempatan pekerja Hasil / pekerjaan
  • 6. PEKERJAAN YANG DAPAT DI ALIHKAN ALUR BISNIS PERUSAHAAN CORE BUSINESS NON CORE BUSINESS OUTSOURCING
  • 7. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan penunjang (non core) dari perusahaan pemberi kerja kepada perusahaan penerima pekerjaan melalui perjanjian pemborongan Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan penunjang (non core) dari perusahaan pemberi kerja kepada perusahaan penerima pekerjaan untuk menempatkan pekerjanya melalui perjanjian penyedia jasa pekerja PEMBORONGAN PENYEDIA JASA PEKERJA
  • 8. Perjanjian pemborongan pekerjaan adalah perjanjian antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penerima pemborongan yang memuat hak dan kewajiban para pihak. Perjanjian penyediaan jasa pekerja/buruh adalah perjanjian antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang memuat hak dan kewajiban para pihak. PERJANJIAN PEMBORONGAN PERJANJIAN PENYEDIA JASA PEKERJA
  • 9. PEMBORONGAN PENYEDIA JASA PEKERJA PEKERJAAN MENEMPATKAN PEKERJA  Terpisah dari pekerjaan utama  Dengan perintah langsung atau tidak langsung  Kegiatan penunjang secara keseluruhan  Tidak menghambat proses produksi secara langsung  Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja  Kegiatan Penunjang: • Cleaning Service • Catering • Security • Jasa penunjang di perminyakan & pertambangan • Angkutan bagi pekerja
  • 11. ASOSIASI SEKTOR USAHA Asosiasi sektor usaha, yaitu asosiasi yang: • Disahkan oleh Kementerian Hukum & HAM, atau • Terdaftar di Kemendagri & berada di bawah binaan Kementerian/ Lembaga Pembina Sektor terkait atau instansi teknis terkait di Pemda, atau • Terdaftar di Kamar Dagang & Industri tingkat nasional /daerah Asosiasi sektor usaha membuat alur kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan sesuai bidang usahanya yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pekerjaan Perusahaan pemberi pekerjaan memberitahukan jenis pekerjaan penunjang yang akan diserahkan, kepada instansi Ketenagakerjaan Kab/Kota tempat pemborongan pekerjaan dilaksanakan Instansi Ketenagakerjaan Kab/Kota mengeluarkan bukti pemberitahuan paling lambat 5 hari kerja sejak berkas diterima. ALUR KEGIATAN USAHA
  • 12. PERSYARATAN PERUSAHAAN PENERIMA PEMBORONGAN o Berbentuk badan hukum (PT atau Koperasi) o Memiliki tanda daftar perusahaan o Memiliki izin usaha o Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan yang dikeluarakan oleh Instasi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota. KEWAJIBAN MELAPOR KE INSTANSI KETENAGAKERJAAN  Pemberi kerja melaporkan jenis pekerjaan penunjang yang akan diserahkan kepada penerima pekerjaan.  Penerima Pekerjaan wajib mendaftarakan perjanjian pemborongan antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan penerima pekerjaan.
  • 13. PERJANJIAN PEMBORONGAN ANTARA PEMBERI KERJA DENGAN PENERIMA PEMBORONGAN Perusahaan Perusahaan  Tertulis  Memuat hak & kewajiban para pihak  Menjamin terpenuhinya perlindungan kerja & syarat-syarat kerja bagi pekerja  Memiliki tenaga kerja yang mempunyai kompetensi dibidangnya Pendaftaran perjanjian pemborongan oleh penerima pemborongan ke instansi ketenagakerjaan Kab/Kota tempat pemborongan pekerjaan dilaksanakan. (Waktunya 30 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan) Instansi Ketenagakerjaan Kab/ Kota menerbitkan bukti Pendaftaran
  • 14. PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAN PENERIMA PEMBORONGAN DENGAN PEKERJA o Tertulis o Memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja dalam hubungan kerja o Hubungan kerja dapat didasarkan dengan PKWT atau PKWTT
  • 15. AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PEMBORONGAN “Pasal 65 ayat (8) UU Ketenagakerjaan, menyatakan: Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja pekerja/buruh dengan perusahaan penerima pemborongan beralih menjadi hubungan kerja pekerja/buruh dengan perusahaan pemberi pekerjaan.” Makna demi hukum berdasarkan putusan MK adalah: 1. Telah dilaksanakan perundingan bipartit namun perundingan bipartit tersebut tidak mencapai kesepakatan atau salah satu pihak menolak untuk berunding, dan 2. Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan
  • 17. PERSYARATAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA  Perusahaan pemberi kerja membuat perjanjian PJP secara tertulis, dengan Perusahaan PJP  Pekerjaan merupakan kegiatan jasa penunjang  Kegiatan Jasa Penunjang :  Cleaning Service  Catering  Security  Kegiatan penunjang di pertambangan dan perminyakan  Transportasi bagi pekerja  Ijin Oprasional Perusahaan PJP dimohonkan ke Instansi Ketenagakerjaan Propinsi tempat pekalsanaan pekerjaan.  Perjanjian PJP antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan PJP didaftarkan ke Instansi Ketenagakerjaan Kab/kota tempat pekerjaan dilaksanakan. (paling lambat 30 hari kerja sejak ditandangani dengan melampirkan ijin operasional perusahan PJP & draft perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan PJP)  Perjanjian Kerja PJP antara pekerja dengan perusahaan PJP di catatakan ke Instansi Ketenagakerjaan kab/kota tempat pekerjaan dilaksanakan. KEWAJIBAN MELAPOR KE INSTANSI KETENAGAKERJAAN
  • 18. PERSYARATAN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA  Berbentuk Perseroan Terbatas (PT)  Memiliki tanda daftar perusahaan  Memiliki izin usaha  Memiliki wajib lapor ketenagakerjaan  Memiliki izin operasional: (berlaku 3 tahun dan perpanjang 3 tahun)  copy anggaran dasar yang didalamnya memuat kegiatan usahapenyediaan jasa pekerja/buruh  copy pengesahan sebagai badan hukum Perseroan Terbatas (PT);  copy surat ijin usaha penyediaan jasa pekerja/buruh  copy tanda daftar perusahaan;  copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan;  copy pernyataan kepemilikan kantor atau bukti penyewaan kantor yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan; dan  copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan  Mempunyai kantor & alamat tetap  Memiliki NPWP
  • 19. PERJANJIAN PJP ANTARA PEMBERI KERJA DENGAN PERUSAHAAN PJP Perusahaan Perusahaan  Perjanjian penyediaan jasa pekerja dibuat tertulis.  Hubungan kerja perusahaan PJP dengan Pekerja dapat PKWT atau PKWTT.  Pekerjaan yang diserahkan harus merupakan kegiatan jasa penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, meliputi: • usaha pelayanan kebersihan • usaha penyediaan makanan bagi pekerja • usaha tenaga pengaman • usaha jasa penunjang di pertambangan & perminyakan • usaha penyediaan angkutan bagi pekerja  Di larang menyerahkan pelaksanaan sebagian atau seluruh pekerjaan yang diperjanjikannya kepada perusahaan penyedia jasa pekerja lain.  Memuat jenis pekerjaan memuat jenis pekerjaan yang akan dilakukan & penegasan bahwa perusahaan PJP bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP sebelumnya untuk jenis pekerjaan yang terus menerus (TUPE)  Bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP sebelumnya untuk jenis pekerjaan tetap/terus menerus  Mencantumkan hubungan kerja PJP dengan Pekerja : PKWT/PKWTT
  • 20. PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAAN PJP DENGAN PEKERJA Tertulis PKWT untuk pekerjaan yang tetap ada:  Memuat jaminan kelangsungan bekerja  Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja sesuai peraturan perundangan dan yang diperjanjikan: a. hak atas Cuti jika telah memenuhi syarat masa kerja b. Jaminan sosial c. THR d. Hak Istirahat 1 hari dalam satu minggu e. Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri oleh perusahaan PJP sebelum PKWT berakhir bukan karena kesalahan pekerja f. Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari akumulasi masa kerj yang dilalui g. Hak-hak yang telah diatur dalam peraturan perusahaan dan/ atau perjanjian kerja sebelumnya • Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi pergantian perusahaan PJP untuk menetapkan upah Note: Apabila hak-hak tidak dipenuhi oleh perusahaan PJP maka hubungan kerja berubah menjadi PKWTT, terhitung sejak ditandatanganinya PKWT.
  • 21. AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA “Pasal 66 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, dinyatakan: Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d, serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan.” Makna demi hukum berdasarkan putusan MK adalah: 1. Telah dilaksanakan perundingan bipartit namun perundingan bipartit tersebut tidak mencapai kesepakatan atau salah satu pihak menolak untuk berunding, dan 2. Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan NB: Pasal 30 Permenaker 19/2012 menyatakan bahwa Pasal 28 & 29 (TUPE) dilanggar, maka status hubungan kerja pekerja dengan perusahaan PJP berubah menjadi PKWTT
  • 22. Diskusi Bagaimana implementasi TUPE yang dimaksud oleh Putusan Mahkamah Konstitusi No.27/PUU-IX/2011 dalam Permenaker 19/2012 & apa bentuk TUPE yang dimaksud?