[Ringkasan]
SAK EMKM mengatur penyajian laporan keuangan untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan disajikan secara wajar, berkala setiap tahun, dan memuat informasi komparatif satu periode sebelumnya untuk memudahkan analisis.
2. PILAR STANDAR AKUNTANSI
SAK
UMUM
SAK
ET
AP
PSAK SYARIAH
SAK
EMKM
SAK UMUM
SAK ETAP
SAK EMKM*
PSAK
SY
ARIAH
IFRS based
entities with
no public
accountability
micro, small &
medium entities
Sharia based
transactions
* New pillar introduced by DSAK IAI on 24 October 2016, effective 1 January 2018.
KSAP
SAP
3. PILAR STANDAR AKUNTANSI
TANGGAL PENTING
1. IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sejak tahun
1994. Hasil Kongres IAI September 1994.
2. SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009, efektif 1 Januari
2011.
3. SAK EMKM diluncurkan secara resmi pada tanggal 8 Desember 2016, efektif 1
Januari 2018
4. Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24
tahun 2005 PP 71 tahun 2010 berbasis akrual
4. PILAR STANDAR AKUNTANSI
SAK SAK UMUM SAK ETAP SAK EMKM
Dasar penyusunan Berbasis IFRS Standards. Standar lokal. Standar lokal.
Pengaturan perlakuan
akuntansi (ruang lingkup)
Entitas dengan
akuntabilitas publik
yang signifikan.
Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang
signifikan, namun
menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan
umum bagi penggunanya.
(1) Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang
signifikan dan (2) entitas
yang memenuhi definisi
dan karakteristik sesuai UU
No 20 Tahun 2008 tentang
UMKM.
5. PILAR STANDAR AKUNTANSI
SAK EMKM
Biaya
historis.
1. Laporan
Posisi
Keuangan;
2. Laporan Laba Rugi;
3. CALK (pernyataan
kepatuhan dan
rincian akun).
SAK SAK UMUM SAK ETAP
Dasar
pengukuran
Biaya historis, biaya kini,
nilai
terealisasi/penyelesaian,
nilai sekarang, dan nilai
wajar.
Biaya historis dan
nilai wajar.
Komponen laporan
keuangan
1-5 sama dengan SAK ETAP
,
kecuali No 2 menjadi:
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif
Lain.
Ditambah: Informasi
komparatif dan laporan
posisi keuangan pada awal
periode terdekat
sebelumnya.
1. Laporan
Posisi
Keuangan;
2. Laporan Laba Rugi;
3. Laporan
Perubahan
Ekuitas;
4. Laporan Arus Kas;
5. CALK
6. SAK ETAP
SAK ETAP sebagai solusi untuk SME – Small Medium
Enterprise
1
PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi
perusahaan menengah kecil mengingat
penentuan fair value memerlukan biaya
yang tidak murah.
2
PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya
seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun
sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah
keluar PSAK 50 (revisi).
4
PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
3
PSAK – IFRS menggunakan principle based
sehingga membutuhkan banyak professional
judgement.
7. SAK EMKM - Pasal 6 dalam UU No 20 Tahun 2008
KECIL
memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan
bangunan) antara Rp50.000.000 dan Rp500.000.000 atau
memiliki hasil penjualan tahunan antara Rp300.000.000
dan Rp2.500.000.000;
MENENGAH
memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan
bangunan) antara Rp500.000.000 dan Rp10.000.000.000
atau memiliki hasil penjualan tahunan antara
Rp2.500.000.000 dan Rp50.000.000.000.
MIKRO
memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan
bangunan) paling banyak Rp50.000.000 atau memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000;
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil,
dan Menengah (SAK EMKM) disusun untuk
memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-
Undang yang relevan sebagai acuan pengaturan
tentang definisi, kriteria, dan rentang kuantitatif
usaha mikro, kecil, dan menengah diantaranya
adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
(UU 20/2008)
Diperbarui melalui UU Cipta Kerja dengan
aturan turunannya PP No. 7/2021 tentang
Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan
Koperasi dan UMKM
9. SAK ETAP VS SAK EMKM
1
2
3
SAK ETAP dinilai masih terlalu berat untuk Usaha Mikro dan Kecil (Kebutuhan
ketersediaan Standar Akuntansi yang lebih sederhana karena keterbatasan SDM).
Usaha Mikro dan Kecil dapat Bankable sehingga mendapatkan akses pendanaan dari
lembaga keuangan.
Amanah UU: Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro mensyaratkan agar lembaga keuangan mikro melakukan dan
memelihara pencatatan dan/atau pembukuan keuangan yang sesuai dengan SAK yang
berlaku.
10. LATAR BELAKANG SAK EMKM
Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2019 adalah
65.465.497 (Kementerian Koperasi dan UKM RI)
SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas
yang tidak atau belum mampu memenuhi
persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP
• SAK EMKM (Entitas Mikro, Kecil, & Menengah)
disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
EMKM. Undang-Undang yang relevan sebagai
acuan pengaturan tentang definisi, kriteria, dan
rentang kuantitatif usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM), diantaranya adalah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 (UU 20/2008) dan
UU No 1/2013 tentang LKM.
• Memfasilitasi UMKM dalam transisi dari pelaporan
berdasar kas ke berdasar akrual
Mikro 64.601.352
Kecil 798.679
Menengah 65.465
11. TUGAS 1
1. Carilah UMKM yang berada di wilayah/tempat tinggal Anda.
2. Lakukan wawancara dengan pemilik/owner UMKM tersebut:
a. Profil Usaha
b. Kebijakan Akuntansi
c. Laporan Keuangan yang dibuat
d. Penerapan SAK EMKM pada usaha yang dijalankan
e. Kendala (Penerapan Standar dan Penyusunan Laporan Keuangan).
3. Lakukan analisa dengan menggunakan 5W + 1H.
4. Buatlah dalam bentuk makalah dengan format file: Nama_NIM_Tugas 1,
5. Link pengumpulan :
a) masuk Google Classroom dengan menggunakan email pribadi, bukan email student;
b) Masuk kode kelas https://classroom.google.com/c/NjE5NzQyNzg3Nzcz?cjc=j26bfhj;
c) Masuk link pengumpulan tugas
https://classroom.google.com/c/NjE5NzQyNzg3Nzcz/a/NjE5NzQ0NDE0Mzc1/details
14. RUANG LINGKUP
Memenuhi definisi ETAP
Entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik yang
signifikan; dan
Menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan
umum bagi pengguna
eksternal
Memenuhi kriteria UMKM
sesuai UU No 20/2008
tentang UMKM
Bukan anak perusahaan/cabang
perusahaan yang
dimiliki/dikuasai/menjadi bagian,
secara langsung atau tidak
langsung (Pasal 1)
Rentang kuantitatif tertentu:
kekayaan bersih (tidak termasuk
tanah dan bangunan) atau hasil
penjualan tahunan (Pasal 6)
Tidak memiliki/menguasai
UMKM mitra usahanya
(Pasal 35)
17. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF
Tujuan Laporan Keuangan
Posisi Keuangan & Kinerja
Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Materialitas
Asumsi Dasar
Saling Hapus
Tujuan Laporan Keuangan
Posisi Keuangan & Kinerja
Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Materialitas
Asumsi Dasar
Saling Hapus
17
18. DASAR PENGUKURAN
18
Aset Kas/setara kas yang dibayarkan untuk
memperoleh aset pada saat perolehan
Liabilitas
Kas/setara kas yang diterima atau kas yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk
menyelesaikan liabilitas
19. DASAR PENGUKURAN
Biaya Historis
Aset Kas/setara kas yang dibayarkan untuk
memperoleh aset pada saat perolehan
Liabilitas
Kas/setara kas yang diterima atau kas yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk
menyelesaikan liabilitas
20. 20
DASAR PENGUKURAN
MATERIALITAS
Ukuran dan/atau sifat
dari pos laporan
keuangan
Kesalahan
mencatat/kelalaian
pencantuman, secara
sendiri atau bersama
Mempengaruhi
keputusan ekonomik
pengguna laporan
keuangan
Bergantung pada
ukuran dan sifat dari
kesalahan/kelalaian
21. ASUMSI DASAR
KONSEP ENTITAS BISNIS
Pemisahan antara:
entitas bisnis dengan: pemilik dan
entitas lainnya
transaksi antara entitas bisnis dan
pemilik bisnis atau entitas lain
KELANGSUNGAN USAHA
Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban
diakui jika definisi dan kriteria pengakuan
terpenuhi
Kemampuan untuk melanjutkan usaha di masa
depan
Kecuali jika entitas akan dilikuidasi, berhenti
beroperasi, tanpa alternatif lainnya
DASAR AKRUAL
Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban
diakui jika definisi dan kriteria pengakuan
terpenuhi
22. ASUMSI DASAR
DASAR KAS
Gambaran kas aktual yang lebih akurat
Gambaran profitabilitas jangka panjang yang
menyesatkan (misleading)
DASAR AKRUAL
Mencerminkan aktivitas aktual entitas
Dapat menunjukkan saldo kas pada akhir periode
Matching revenue vs expense
24. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap
SAK EMKM
Laporan Keuangan:
• Laporan Posisi
Keuangan
• Laporan Laba Rugi
• CALK
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif,
SATU PERIODE
SEBELUMNYA
Identifikasi laporan
keuangan
Penyajian yang konsisten
Editor's Notes
Kelalaian untuk mencantumkan ataupun kesalahan dalam mencatat akun-akun laporan keuangan adalah material apabila baik secara sendiri maupun bersama:
Dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan;
Bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian ataupun kesalahan tersebut;
Bergantung pada ukuran dan/atau sifat dari pos laporan keuangan.
Silahkan mengacu pada Paragraf 2.17.
Cukup jelas.
Akrual: Paragraf 2.19
Kelangsungan Usaha: Paragraf 2.20
Konsep Entitas Bisnis: Paragraf 2.21
Benefit dari penerapan dasar akrual adalah:
Matching revenue vs expense ketika entitas memberikan jasa atau menjual produknya, sehingga mencerminkan aktivitas aktual entitas dan gambaran keuangan yang lebih baik atas apa yang telah terjadi pada bisnis entitas
Membantu menghasilkan analisa yang lebih baik dan tepat (misal prediksi pertumbuhan bisnis dan operasional) untuk kepentingan internal maupun eksternal dalam pengambilan keputusan
Kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pinjaman (atau sumber pendanaan modal) sehingga bisnis entitas dapat bertumbuh lebih baik
Accrual accounting menghasilkan akun-akun di balance sheet seperti AR dan AP untuk meng-account for timing difference pengakuan revenue/expense dan cash movements, sehingga akan sangat bermanfaat untuk decision makings (e.g. Bank, ketika akan memberikan kredit). Sedangkan di asumsi dasar kas, tidak akan menghasilkan akun-akun seperti AR dan AP di balance sheet.
Kelemahan dari dasar kas:
a. Misleading picture of longer-term profitability (misalnya dalam satu bulan tertentu LK pembukuan entitas kelihatan profitable padahal penjualan sebetulnya sedang lemah dan kebetulan pada bulan tersebut banyak customers yang membayar utangnya).