SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Pemberdayaan UMKM melalui Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan EMKM (Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah)
Kelompok 1 :
1. Astrid Ariyani Setyarahman (31401505918)
2. Risang Kusumo Walikito (31401505872)
Pengertian UMKM
Menurut UU No. 20 tahun 2008
“Sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah perusahaan
kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu”.
• 57.895.721 (sumber: Kementerian Koperasi
& UKM, 2013)
Jumlah UMKM di
Indonesia
• Amanah UU No 1/2013
tentang LKM
• Memfasilitasi UMKM dalam
transisi dari pelaporan berdasar
kas ke berdasar akrual
• Membantu UMKM menerapkan
SAK lain yang lebih komprehensif
seiring dengan perkembangan
ukuran dan kompleksitas transaksi
bisnisnya di masa depan
Tujuan SAK EMKM
3
Amanah UU no 1/2013 tentang LKM :
a.bahwa untuk menumbuhkembangkan perekonomian rakyat
menjadi tangguh, berdaya, dan mandiri yang berdampak kepada
peningkatan perekonomian nasional berdasarkan asas UMKM
b.bahwa masih terdapat kesenjangan antara permintaan dan
ketersediaan atas layanan jasa keuangan mikro yang memfasilitasi
masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah, yang
bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat;
c.bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan memenuhi
kebutuhan layanan keuangan terhadap masyarakat miskin
dan/atau berpenghasilan rendah, kegiatan layanan jasa keuangan
mikro dan kelembagaannya perlu diatur secara lebih
komprehensif sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Standar Akuntansi ??
• Untuk keseragaman laporan keuangan
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
6
5 Pilar Standar Akuntansi yang Berlaku di Indonesia
SAK
SAK ETAP
SAK
SYARIAH
SAP
IAI KSAP
 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
 Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
 Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah
 Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
SAK EMKM
1. IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sejak tahun 1994.
Hasil Kongres IAI September 1994.
2. SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009, efektif 1 Januari 2011.
3. SAK EMKM diluncurkan secara resmi pada tanggal 8 Desember 2016, efektif 1 Januari
2018
4. Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005
 PP 71 tahun 2010 berbasis akrual
SAK ETAP: Why?
• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah
kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang
tidak murah.
• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50
dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50
(revisi)
• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga
membutuhkan banyak professional judgement.
• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
• SAK ETAP sebagai solusi utk SME (Small Mikro Entity)
8
PPL - IAPI
SAK EMKM: Why?
• SAK ETAP dinilai masih terlalu berat untuk Usaha Mikro dan Kecil (Kebutuhan
ketersediaan Standar Akuntansi yang lebih sederhana karena keterbatasan SDM)
• Usaha Mikro dan Kecil dapat Bankable sehingga mendapatkan akses pendanaan
dari lembaga keuangan
• Amanah UU: Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro mensyaratkan agar lembaga keuangan mikro melakukan dan
memelihara pencatatan dan/atau pembukuan keuangan yang sesuai dengan SAK
yang berlaku
SAK EMKM: Why?
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK
EMKM) disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas
mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang yang relevan sebagai acuan
pengaturan tentang definisi, kriteria, dan rentang kuantitatif usaha mikro,
kecil, dan menengah diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 (UU 20/2008)
Kriteria EMKM
11
SAK
EMKM
Entitas Mikro, Kecil dan
Menengah
Entitas lain jika otoritas
mengijinkan
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Kriteria UMKM
SAK EMKM 12
CIRI-CIRI
UMKM
Manajemen berdiri sendiri
Modal disediakan sendiri
Daerah pemasaran lokal
Aset perusahaan kecil
Jumlah karyawan terbatas
ASAS
UMKM
Kebersamaan
Ekonomi yang Demokratis
Kelangsungan Usaha
Kemandirian dan Keseimbangan
Kesatuan Ekonomi Nasional
UU UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Kriteria EMKM
SAK EMKM 14
BAB 1
• Kekayaan Bersih max 50juta
• Penjualan max 300juta
Mikro
• Kekayaan Bersih 50 – 500juta
• Penjualan 300jt – 2,5milyar
Kecil
• Kekayaan Bersih 500juta – 10milyar
• Penjualan 2,5milyar – 50milyar
Menengah
Kekayaan Bersih tidak termasuk tanah dan bangunan
UU UMKM
Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki
jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19
orang
Usaha menengah merupakan usaha yang
memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai
dengan 99 orang.
Menurut BPS
ISI PENGATURAN
.
• Bab 1 Ruang Lingkup
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 5 Laporan Laba Rugi
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 9 Persediaan
• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 11 Aset Tetap
• Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 18 Tanggal Efektif
BAB 1
RUANG LINGKUP
SAK EMKM
17
Ruang Lingkup
Memenuhi
definisi
ETAP
Memenuhi
kriteria
UMKM
(UU No
20/2008)
Entitas
Mikro,
Kecil, dan
Menengah
18
Setidaknya selama
2 tahun
berturut-turut
Memenuhi definisi ETAP
Entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik yang
signifikan; dan
Menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum
bagi pengguna eksternal
Memenuhi kriteria UMKM
sesuai UU No 20/2008 tentang
UMKM
Bukan anak perusahaan/cabang
perusahaan yang
dimiliki/dikuasai/menjadi bagian,
secara langsung atau tidak langsung
(Pasal 1)
Rentang kuantitatif tertentu:
kekayaan bersih (tidak termasuk
tanah dan bangunan) atau hasil
penjualan tahunan (Pasal 6)
Tidak memiliki/menguasai UMKM
mitra usahanya (Pasal 35)
19
Ruang Lingkup (Lanjutan)
Pengecualian Ruang Lingkup
Punya
akuntabilitas
publik yang
signifikan
Sektor jasa
keuangan
Ruang
Lingkup
EMKM
20
Jika diizinkan oleh
otoritas di bidang
jasa keuangan
BAB 2
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF
21
21
Dasar Pengukuran
Unsur-Unsur Laporan Keuangan
22
Aset
Kas/setara kas yang dibayarkan
untuk memperoleh aset pada saat
perolehan
Liabilitas
Kas/setara kas yang diterima atau kas
yang diperkirakan akan dibayarkan
untuk menyelesaikan liabilitas
Materialitas
Materialitas
Kesalahan
mencatat/kelalaian
pencantuman, secara
sendiri atau bersama
Mempengaruhi
keputusan
ekonomik
pengguna laporan
keuangan
Bergantung pada
ukuran dan sifat dari
kesalahan/kelalaian
Ukuran dan/atau
sifat dari pos
laporan
keuangan
23
Asumsi Dasar
Dasar Akrual
Aset, liabilitas,
ekuitas,
penghasilan, dan
beban diakui jika
definisi dan
kriteria
pengakuan
terpenuhi
Kelangsungan Usaha
• Kemampuan
untuk melanjutkan
usaha di masa
depan
• Kecuali jika entitas
akan dilikuidasi,
berhenti beroperasi,
tanpa alternatif
lainnya
Konsep Entitas Bisnis
Pemisahan antara:
• entitas bisnis
dengan: pemilik dan
entitas lainnya
• transaksi antara
entitas bisnis dan
pemilik bisnis atau
entitas lain
24
BAB 3
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
25
Penyajian
Laporan Keuangan
Penyajian wajar
dan kepatuhan
terhadap SAK
EMKM
Laporan
Keuangan
Frekuensi
pelaporan
Informasi
komparatif
Identifikasi
laporan keuangan
26
Laporan Posisi
Keuangan
• Mencakup akun-
akun kas setara kas,
piutang dll
• Tidak ada
ketentuan tentang
format atau urutan
penyajian akun.
• Dapat menyajikan
aset lancar dan aset
tidak lancar, serta
liabilitas jangka
pendek dan
liabilitas jangka
panjang.
Laporan Laba
Rugi
• Mencakup akun-
akun: pendapatan,
beban keuangan,
beban pajak.
Catatan atas Lap
Keuangan
• Memuat: (1)
pernyataan bahwa
laporan keuangan
telah disusun sesuai
dengan SAK
EMKM, (2)
ikhtisar kebijakan
akuntansi, dan (3)
informasi tambahan
dan rincian akun
tertentu yang
menjelaskan
transaksi penting
dan material.
Komponen
Laporan Keuangan
27
UMKM-SAK
UMKM-SAK

More Related Content

What's hot

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasireidjen raden
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansiNadia Amelia
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Fair Nurfachrizi
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukmiraf50
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatBeatrix Yunarti
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnsello Ari Making
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Risdiana Hidayat
 

What's hot (20)

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Investasi-bagian 2
Investasi-bagian 2Investasi-bagian 2
Investasi-bagian 2
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
 

Similar to UMKM-SAK

Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengahLutfiyah Siti
 
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptx
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptxSAK EMKM_Pertemuan 1.pptx
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptxFandiGWicaksana
 
12.2 usaha kecil menengah (ukm)
12.2 usaha kecil menengah (ukm)12.2 usaha kecil menengah (ukm)
12.2 usaha kecil menengah (ukm)via ultuflia
 
Usaha mikro menengah
Usaha mikro menengahUsaha mikro menengah
Usaha mikro menengahifa_talita
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Ahmad Muhyi
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengahachmadseno15
 
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)abdul hadi
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)Findi Rifa'i
 
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015Riza Verdison
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Sambadyasitumeang
 

Similar to UMKM-SAK (20)

5 - UMKM.pdf
 5 - UMKM.pdf 5 - UMKM.pdf
5 - UMKM.pdf
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengah
 
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptx
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptxSAK EMKM_Pertemuan 1.pptx
SAK EMKM_Pertemuan 1.pptx
 
Ukm
UkmUkm
Ukm
 
12.2 usaha kecil menengah (ukm)
12.2 usaha kecil menengah (ukm)12.2 usaha kecil menengah (ukm)
12.2 usaha kecil menengah (ukm)
 
Usaha mikro menengah
Usaha mikro menengahUsaha mikro menengah
Usaha mikro menengah
 
PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengah
 
PPT KEL 1 SAK (1).pptx
PPT KEL 1 SAK (1).pptxPPT KEL 1 SAK (1).pptx
PPT KEL 1 SAK (1).pptx
 
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)
10. usaha kecil menengah 5 v abdul hadi (11140742)
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
Fitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiahFitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiah
 
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015
KOSPIN PHENTRA MAKMUR COMPANY PROFILE 2015
 
Panduan umkm 2018
Panduan umkm 2018Panduan umkm 2018
Panduan umkm 2018
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
 
Manajemen Koperasi 9
Manajemen Koperasi 9Manajemen Koperasi 9
Manajemen Koperasi 9
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

UMKM-SAK

  • 1. Pemberdayaan UMKM melalui Penerapan Standar Akuntansi Keuangan EMKM (Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) Kelompok 1 : 1. Astrid Ariyani Setyarahman (31401505918) 2. Risang Kusumo Walikito (31401505872)
  • 2. Pengertian UMKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 “Sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu”.
  • 3. • 57.895.721 (sumber: Kementerian Koperasi & UKM, 2013) Jumlah UMKM di Indonesia • Amanah UU No 1/2013 tentang LKM • Memfasilitasi UMKM dalam transisi dari pelaporan berdasar kas ke berdasar akrual • Membantu UMKM menerapkan SAK lain yang lebih komprehensif seiring dengan perkembangan ukuran dan kompleksitas transaksi bisnisnya di masa depan Tujuan SAK EMKM 3
  • 4.
  • 5. Amanah UU no 1/2013 tentang LKM : a.bahwa untuk menumbuhkembangkan perekonomian rakyat menjadi tangguh, berdaya, dan mandiri yang berdampak kepada peningkatan perekonomian nasional berdasarkan asas UMKM b.bahwa masih terdapat kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan atas layanan jasa keuangan mikro yang memfasilitasi masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah, yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat; c.bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan memenuhi kebutuhan layanan keuangan terhadap masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah, kegiatan layanan jasa keuangan mikro dan kelembagaannya perlu diatur secara lebih komprehensif sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
  • 6. Standar Akuntansi ?? • Untuk keseragaman laporan keuangan • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun • Memudahkan auditor • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna 6
  • 7. 5 Pilar Standar Akuntansi yang Berlaku di Indonesia SAK SAK ETAP SAK SYARIAH SAP IAI KSAP  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan  Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah  Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP  Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah  Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP SAK EMKM 1. IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sejak tahun 1994. Hasil Kongres IAI September 1994. 2. SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009, efektif 1 Januari 2011. 3. SAK EMKM diluncurkan secara resmi pada tanggal 8 Desember 2016, efektif 1 Januari 2018 4. Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010 berbasis akrual
  • 8. SAK ETAP: Why? • PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah. • PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi) • PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. • PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat • SAK ETAP sebagai solusi utk SME (Small Mikro Entity) 8 PPL - IAPI
  • 9. SAK EMKM: Why? • SAK ETAP dinilai masih terlalu berat untuk Usaha Mikro dan Kecil (Kebutuhan ketersediaan Standar Akuntansi yang lebih sederhana karena keterbatasan SDM) • Usaha Mikro dan Kecil dapat Bankable sehingga mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan • Amanah UU: Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro mensyaratkan agar lembaga keuangan mikro melakukan dan memelihara pencatatan dan/atau pembukuan keuangan yang sesuai dengan SAK yang berlaku
  • 10. SAK EMKM: Why? Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang yang relevan sebagai acuan pengaturan tentang definisi, kriteria, dan rentang kuantitatif usaha mikro, kecil, dan menengah diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 (UU 20/2008)
  • 11. Kriteria EMKM 11 SAK EMKM Entitas Mikro, Kecil dan Menengah Entitas lain jika otoritas mengijinkan
  • 12. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kriteria UMKM SAK EMKM 12 CIRI-CIRI UMKM Manajemen berdiri sendiri Modal disediakan sendiri Daerah pemasaran lokal Aset perusahaan kecil Jumlah karyawan terbatas ASAS UMKM Kebersamaan Ekonomi yang Demokratis Kelangsungan Usaha Kemandirian dan Keseimbangan Kesatuan Ekonomi Nasional
  • 13. UU UMKM Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
  • 14. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kriteria EMKM SAK EMKM 14 BAB 1 • Kekayaan Bersih max 50juta • Penjualan max 300juta Mikro • Kekayaan Bersih 50 – 500juta • Penjualan 300jt – 2,5milyar Kecil • Kekayaan Bersih 500juta – 10milyar • Penjualan 2,5milyar – 50milyar Menengah Kekayaan Bersih tidak termasuk tanah dan bangunan
  • 15. UU UMKM Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang Usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang. Menurut BPS
  • 16. ISI PENGATURAN . • Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan • Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 9 Persediaan • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama • Bab 11 Aset Tetap • Bab 12 Aset Takberwujud • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas • Bab 14 Pendapatan dan Beban • Bab 15 Pajak Penghasilan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing • Bab 17 Ketentuan Transisi • Bab 18 Tanggal Efektif
  • 19. Memenuhi definisi ETAP Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal Memenuhi kriteria UMKM sesuai UU No 20/2008 tentang UMKM Bukan anak perusahaan/cabang perusahaan yang dimiliki/dikuasai/menjadi bagian, secara langsung atau tidak langsung (Pasal 1) Rentang kuantitatif tertentu: kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) atau hasil penjualan tahunan (Pasal 6) Tidak memiliki/menguasai UMKM mitra usahanya (Pasal 35) 19 Ruang Lingkup (Lanjutan)
  • 20. Pengecualian Ruang Lingkup Punya akuntabilitas publik yang signifikan Sektor jasa keuangan Ruang Lingkup EMKM 20 Jika diizinkan oleh otoritas di bidang jasa keuangan
  • 21. BAB 2 KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF 21 21
  • 22. Dasar Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan 22 Aset Kas/setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh aset pada saat perolehan Liabilitas Kas/setara kas yang diterima atau kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan liabilitas
  • 23. Materialitas Materialitas Kesalahan mencatat/kelalaian pencantuman, secara sendiri atau bersama Mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna laporan keuangan Bergantung pada ukuran dan sifat dari kesalahan/kelalaian Ukuran dan/atau sifat dari pos laporan keuangan 23
  • 24. Asumsi Dasar Dasar Akrual Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban diakui jika definisi dan kriteria pengakuan terpenuhi Kelangsungan Usaha • Kemampuan untuk melanjutkan usaha di masa depan • Kecuali jika entitas akan dilikuidasi, berhenti beroperasi, tanpa alternatif lainnya Konsep Entitas Bisnis Pemisahan antara: • entitas bisnis dengan: pemilik dan entitas lainnya • transaksi antara entitas bisnis dan pemilik bisnis atau entitas lain 24
  • 26. Penyajian Laporan Keuangan Penyajian wajar dan kepatuhan terhadap SAK EMKM Laporan Keuangan Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Identifikasi laporan keuangan 26
  • 27. Laporan Posisi Keuangan • Mencakup akun- akun kas setara kas, piutang dll • Tidak ada ketentuan tentang format atau urutan penyajian akun. • Dapat menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Laporan Laba Rugi • Mencakup akun- akun: pendapatan, beban keuangan, beban pajak. Catatan atas Lap Keuangan • Memuat: (1) pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM, (2) ikhtisar kebijakan akuntansi, dan (3) informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan material. Komponen Laporan Keuangan 27

Editor's Notes

  1. Alasan utama disusunnya SAK EMKM ini adalah amanah UU No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro yang dalam Pasal 29 ayat 1 menyebutkan bawa LKM melakukan dan memelihara pencatatan dan/atau pembukuan keuangan yang sesuai dengan SAK yang berlaku. Sebagai dampak dari konvergensi ke IFRS maka sejak tahun 2009 tidak ada lagi pengaturan akuntansi untuk industri tertentu. Selain itu tujuan penyusunan SAK EMKM ini adalah agar dapat memfasilitasi UMKM dalam melakukan transisi dari pelaporan keuangan yang berdasar kas ke pelaporan keuangan yang berdasar akrual.
  2. 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)
  3. SAK EMKM digunakan oleh entitas mikro, kecil, dan menengah (EMKM). EMKM adalah entitas yang memenuhi definisi, kriteria, dan karakteristik baik dari ETAP (sebagaimana dalam SAK ETAP) maupun UMKM (sebagaimana dalam UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM). Persyaratan mengenai definisi, kriteria, dan karakteristik UMKM sesuai dengan UU No 20 Tahun 2008 dapat dilihat pada DK05 poin (b) hingga (d) dan DK07. Pemenuhan (No 2 di atas) harus berlaku setidak-tidaknya 2 tahun berturut-turut.
  4. 1. Pasal 1 dan Pasal 35 UU UMKM berarti EMKM tidak memiliki entitas anak dan entitas asosiasi. 2. Pasal 6 UU UMKM tentang rentang kuantitatif UMKM yang dilihat dari faktor kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan (ada dalam DK05 (c)).
  5. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan bergerak disektor jasa keuangan dapat menggunakan SAK EMKM ini dalam menyusun laporan keuangannya apabila diizinkan oleh otoritas di bidang jasa keuangan tersebut.
  6. Cukup jelas. Silahkan mengacu pada Paragraf 2.16.
  7. Kelalaian untuk mencantumkan ataupun kesalahan dalam mencatat akun-akun laporan keuangan adalah material apabila baik secara sendiri maupun bersama: Dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan; Bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian ataupun kesalahan tersebut; Bergantung pada ukuran dan/atau sifat dari pos laporan keuangan. Silahkan mengacu pada Paragraf 2.17.
  8. Cukup jelas. Akrual: Paragraf 2.19 Kelangsungan Usaha: Paragraf 2.20 Konsep Entitas Bisnis: Paragraf 2.21
  9. 1.Entitas wajib membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam CALK (Par 3.4). 2.Entitas menyajikan secara lengkap LK pada akhir setiap periode pelaporan, termasuk informasi komparatifnya (Par 3.9 dan 3.10). 3.Entitas mengidentifikasi dengan jelas dan diulangi bilamana perlu, terkait: nama entitas yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan, tanggal akhir periode pelaporan dan periode laporan keuangannya, Rupiah sebagai mata uang penyajian, dan pembulatan angka yang digunakan (Par 3.11).
  10. Lihat Bab 4, Bab 5, dan Bab 6.