Dokumen tersebut membahas tentang toksoplasmosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Parasit ini biasanya ditularkan melalui kontak dengan tanah atau tinja kucing yang terkontaminasi, serta daging hewan yang terinfeksi. Kucing merupakan reservoir utama parasit ini dan dapat menularkannya ke manusia melalui tinja yang mengandung ookista toksoplasma.
1. Nama : Evi Sundari
NIM : 10011181520090
Kosentrasi : K3KL
Kelas : B
TOKSOPLASMOSIS
Definisi
Toksoplasmosis adalah penyakit atau infeksi oleh Protozoa Toxoplasma gondii,
Toksoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat
ditularkan dari hewan ke manusia. Toxoplasma gondii merupakan salah satu species
dari protozoa yang termasuk dalam filum Alveolata, filum Apicomplexa, Kelas
Conoiidasida, Sub Kelas Coccidiasina, Ordo Eucoocidionida, Familia Sarcocystidae,
dan Genus Toxoplasma. Toxoplasma gondii adalah mahluk hidup bersel satu, yang
merupakan parasit pada tubuh organisme hidup lain (hospes) dan mengambil semua
nutrisi dari hospesnya, parasit toxoplasma sangat umum ditemukan pada tanah, tinja
kucing, sayuran mentah, daging mentah, terutama daging babi, kambing dan rusa,
parasit tersebut dapat juga masuk ketika menghirup udara bersama debu.
Penyebab
Infeksi toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii (T. gondii).
Parasit ini bisa menginfeksi mayoritas hewan dan burung. T. gondii bisa ditemukan
pada kotoran kucing yang terinfeksi, serta daging binatang yang terinfeksi.
Reservoir
Hospes definitif dari T. gondii adalah kucing dan hewan sejenis kucing lainnya yang
mendapatkan infeksi karena kucing memakan mamalia (terutama rodentia ) atau burung
yang terinfeksi dan jarang sekali infeksi terjadi dari kotoran kucing yang terinfeksi.
Hospes perantara dari T. gondii antara lain biri-biri, kambing, binatang pengerat, sapi,
babi, ayam, dan burung. Semua binatang tersebut dapat mengandung stadium infektif
(cystozoite atau bradizoite) dari T. gondii yang membentuk kista dalam jaringan
terutama jaringan otot dan otak. Kista jaringan dapat hidup dalam jangka waktu panjang
kemungkinan seumur hidup binatang tersebut.
2. Mekanisme hewan ke manusia (zoonosis) transmisi
Kucing memainkan peran penting dalam penyebaran toksoplasmosis. Kucing-kucing
tersebut menjadi terinfeksi dengan memakan hewan pengerat yang terinfeksi, burung,
atau hewan kecil lainnya. Parasit kemudian dilewatkan pada tinja kucing dalam bentuk
ookista mikroskopis (CDC, 2008). Kucing dapat mengeluarkan jutaan ookista dalam
tinja mereka selama 3 minggu setelah infeksi. Kucing dewasa cenderung untuk
mengeluarkan toksoplasma jika mereka telah terinfeksi sebelumnya. Orang dapat secara
tidak sengaja menelan bentuk ookista parasit. Orang dapat terinfeksi oleh:
Ketidaksengajan menelan ookista setelah membersihkan kandang kucing ketika
kucing telah mengeluarkan toksoplasma dalam kotorannya (tidak mencuci
tangan terlebih dahulu)
Ketidaksengajaan menelan ookista setelah menyentuh atau menelan apa saja
yang telah kontak dengan tinja kucing yang mengandung toksoplasma
Ketidaksengajaan menelan ookista pada tanah yang telah terkontaminasi
(misalnya, karena tidak mencuci tangan setelah berkebun atau mengkonsumsi
buah yang tidak dicuci atau sayuran segar yang tidak dicuci)
Meminum air yang terkontaminasi dengan parasit toksoplasma (CDC, 2008)