SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Siklus Hidup dan Jenis Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria
Siklus Hidup Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria - Malaria Seperti kita ketahui,
penyakit malaria disebabkan oleh protozoa parasit bernama plasmodium. Plasmodium sendiri
terdiri dari berbagai macam spesies, dan yang sering menjadi penyebab penyakit malaria
adalah plasmodium vivax.
Plasmodium merupakan protozoa penyebab penyakit malaria yang dibawa oleh inang, dalam
hal ini inangnya adalah nyamuk anopheles.
gambar siklus plasmodium
www.penyebab-penyakit.com
Plasmodium
Plasmodium merupakan genus parasit protozoa. Plasmodium merupakan penyebab utama
penyakit malaria. Parasit ini memiliki dua inang dalam daur hidupnya, yaitu nyamuk
anopheles dan inang vertebrata. Setidaknya terdapat 10 spesies plasmodium yang dapat
menjangkiti dan menjadi penyebab penyakit malaria pada manusia. Spesies plasmodium lain
dapat menjangkiti hewan seperti burung, reptil dan hewan pengerat seperti tikus.
Taksonomi dan Inang Plasmodium malaria
Genus plasmodium sendiri dinamakan pada tahun 1885 oleh peneliti Marchiafava dan Celli.
Terdapat 175 spesies plasmodium yang diketahui hingga saat ini dan berada dalam genus ni.
Pada tahun 2006, genus plasmodium di revisi kembali karena terbukti bahwa parasit lain
dalam genus Haemocystis dan Hepatocystis berkaitan erat dengan genus Plasmodium.
Siklus Hidup Plasmodium
Pada tahun 1898 Ronald ross membuktikan keberadaan plasmodium pada kelenjar liur
nyamuk culex. Atas penemuan ini dia diberikan hadiah nobel kedokteran 1902. Giovanni
Battista Grassi seorang peneliti Italia juga membuktikan bahwa penyakit malaria pada
manusia hanya bisa disebarkan oleh nyamuk Anopheles.
Daur hidup Plasmodium penyebab malaria ada dua, yaitu:
(a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual.
Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian
bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding
usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak
menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan
masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
(b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah
manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan
membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit
akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah
diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan menyerang atau
menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak, pecah, dan
mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan racun dari dalam tubuh
manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga
membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga
siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya. Coba Anda
pikirkan fase apakah yang terjadi di dalam tubuh manusia?
Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak
sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya
tergolong dalam genus Anopheles.
Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium
diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari genus Culex. Sporozoit berpindah ke hati
dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal
sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang
kemudian menyerang sel darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk
trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk membentuk
merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk
menembus sel darah merah baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-
menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit)
(juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina.
Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain,
membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari
perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah
berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini
berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua
yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini.
Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku
pada spesies yang menyerang manusia.
4 Spesies Plasmodium yang Menjangkiti Manusia
 Plasmodium Falciparum penyebab malaria maligna atau malaria tropica
 Plasmodium Vivax penyebab malaria tersiana benigna
 Plasmodium Ovale penyebab malaria pernisiosa dan malaria tersiana benigna
 Plasmodium Malariae penyebab malaria kuartana.
Dalam siklus hidup Plasmodium malaria mempunyai 2 hospes, yaitu vertebrata dan nyamuk.
Siklus aseksual di dalam hospes vertebrata di kenal sebagai skizogoni, sedangkan siklus
seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk di kenal dengan sporogoni.
Siklus aseksual
Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina masuk ke dalam darah
manusia melalui gigitan nyamuk. Dalam waktu tiga puluh menit sporozoit masuk kedalam sel
– sel parenkim hati dan dimulai stadium eksoeritrositik. Di dalam sel hati parasit akan
tumbuh menjadi skizon dan berkembang menjadi merozoit. Sel hati yang mengandung parasit
akan pecah dan merozoit keluar dengan bebas, sebagian akan difagositosis. Karena prosesnya
terjadi sebelum memasuki eritrosit maka disebut stadium pre – eritrositik atau eksoerikrositik.
Siklus eriktrositik dimulai saat merozoit memasuki sel – sel darah merah. Parasit tampak
sebagai kromatin kecil, di kelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak teratur dan
mulai membentuk tropozoit, tropozoit berkembang menjadi skizon muda, berkembang
menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Sel darah merah yang pecah
mengeluarkan merozoit, pigmen serta sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit
memasuki sel darah merah lainnya untuk mengulang siklus skizogoni. Beberapa merozoit
memasuki eritrosit dan membentuk skizon serta lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk
seksual.
Siklus seksual
Terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang bersama darah tidak di cerna oleh sel – sel lain.
Pada makrogamet (jantan) kromatin membagi menjadi 6 – 8 inti yang bergerak ke pinggir
parasit. Pada tempat tersebut beberapa filamen terbentuk seperti cambuk dan bergerak aktif
disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet
untuk membentuk zigot. Zigot berubah bentuk menjadi ookinet yang dapat menembus lapisan
epitel dan membran basal dinding lambung, ookinet berubah menjadi ookista. Di dalam
ookista dibentuk sporozoit, menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit manusia
maka sporozoit masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre – eritrositik.

More Related Content

What's hot

Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisanNova Wardany
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
Ppt aves jumi
Ppt aves jumiPpt aves jumi
Ppt aves jumijumiati26
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes02807
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularisMulkan Fadhli
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelYunan Malifah
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture70131n9
 

What's hot (20)

Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
Ppt aves jumi
Ppt aves jumiPpt aves jumi
Ppt aves jumi
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 

Viewers also liked

Parasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodiumParasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodiumBadut II
 
siklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodiumsiklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodiumNurul Iqra
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)pjj_kemenkes
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
 
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip JamurProtista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip JamurPatrasaka
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangAzewan Ndk
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKen Ken
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthesamelia_tizar
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYJacqueline Celine
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 

Viewers also liked (20)

Parasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodiumParasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodium
 
siklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodiumsiklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodium
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
 
Protista kelas x
Protista kelas xProtista kelas x
Protista kelas x
 
biologi
biologibiologi
biologi
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip JamurProtista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthes
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Bahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthesBahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthes
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 

Similar to Siklus Plasmodium

Similar to Siklus Plasmodium (20)

Parasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodiumParasitologi plasmodium
Parasitologi plasmodium
 
Xmia4 sporozoa
Xmia4 sporozoaXmia4 sporozoa
Xmia4 sporozoa
 
Biologi - Sporozoa
Biologi - SporozoaBiologi - Sporozoa
Biologi - Sporozoa
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Plasmodium falciparum ppt
Plasmodium falciparum pptPlasmodium falciparum ppt
Plasmodium falciparum ppt
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
11. Plasmodiophoromycota.ppt
11. Plasmodiophoromycota.ppt11. Plasmodiophoromycota.ppt
11. Plasmodiophoromycota.ppt
 
Yise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baitiYise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baiti
 
Protista Mirip Fungi
Protista Mirip FungiProtista Mirip Fungi
Protista Mirip Fungi
 
Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
PPT PROTISTA
PPT PROTISTAPPT PROTISTA
PPT PROTISTA
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 

Siklus Plasmodium

  • 1. Siklus Hidup dan Jenis Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria Siklus Hidup Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria - Malaria Seperti kita ketahui, penyakit malaria disebabkan oleh protozoa parasit bernama plasmodium. Plasmodium sendiri terdiri dari berbagai macam spesies, dan yang sering menjadi penyebab penyakit malaria adalah plasmodium vivax. Plasmodium merupakan protozoa penyebab penyakit malaria yang dibawa oleh inang, dalam hal ini inangnya adalah nyamuk anopheles. gambar siklus plasmodium www.penyebab-penyakit.com Plasmodium Plasmodium merupakan genus parasit protozoa. Plasmodium merupakan penyebab utama penyakit malaria. Parasit ini memiliki dua inang dalam daur hidupnya, yaitu nyamuk anopheles dan inang vertebrata. Setidaknya terdapat 10 spesies plasmodium yang dapat menjangkiti dan menjadi penyebab penyakit malaria pada manusia. Spesies plasmodium lain dapat menjangkiti hewan seperti burung, reptil dan hewan pengerat seperti tikus. Taksonomi dan Inang Plasmodium malaria Genus plasmodium sendiri dinamakan pada tahun 1885 oleh peneliti Marchiafava dan Celli. Terdapat 175 spesies plasmodium yang diketahui hingga saat ini dan berada dalam genus ni. Pada tahun 2006, genus plasmodium di revisi kembali karena terbukti bahwa parasit lain dalam genus Haemocystis dan Hepatocystis berkaitan erat dengan genus Plasmodium. Siklus Hidup Plasmodium Pada tahun 1898 Ronald ross membuktikan keberadaan plasmodium pada kelenjar liur nyamuk culex. Atas penemuan ini dia diberikan hadiah nobel kedokteran 1902. Giovanni Battista Grassi seorang peneliti Italia juga membuktikan bahwa penyakit malaria pada manusia hanya bisa disebarkan oleh nyamuk Anopheles.
  • 2. Daur hidup Plasmodium penyebab malaria ada dua, yaitu: (a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni) Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. (b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni) Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya. Coba Anda pikirkan fase apakah yang terjadi di dalam tubuh manusia? Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari genus Culex. Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang kemudian menyerang sel darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus- menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina. Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain, membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini. Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku pada spesies yang menyerang manusia. 4 Spesies Plasmodium yang Menjangkiti Manusia  Plasmodium Falciparum penyebab malaria maligna atau malaria tropica  Plasmodium Vivax penyebab malaria tersiana benigna  Plasmodium Ovale penyebab malaria pernisiosa dan malaria tersiana benigna  Plasmodium Malariae penyebab malaria kuartana.
  • 3. Dalam siklus hidup Plasmodium malaria mempunyai 2 hospes, yaitu vertebrata dan nyamuk. Siklus aseksual di dalam hospes vertebrata di kenal sebagai skizogoni, sedangkan siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk di kenal dengan sporogoni. Siklus aseksual Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina masuk ke dalam darah manusia melalui gigitan nyamuk. Dalam waktu tiga puluh menit sporozoit masuk kedalam sel – sel parenkim hati dan dimulai stadium eksoeritrositik. Di dalam sel hati parasit akan tumbuh menjadi skizon dan berkembang menjadi merozoit. Sel hati yang mengandung parasit akan pecah dan merozoit keluar dengan bebas, sebagian akan difagositosis. Karena prosesnya terjadi sebelum memasuki eritrosit maka disebut stadium pre – eritrositik atau eksoerikrositik. Siklus eriktrositik dimulai saat merozoit memasuki sel – sel darah merah. Parasit tampak sebagai kromatin kecil, di kelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak teratur dan mulai membentuk tropozoit, tropozoit berkembang menjadi skizon muda, berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Sel darah merah yang pecah mengeluarkan merozoit, pigmen serta sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah merah lainnya untuk mengulang siklus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon serta lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk seksual. Siklus seksual Terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang bersama darah tidak di cerna oleh sel – sel lain. Pada makrogamet (jantan) kromatin membagi menjadi 6 – 8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Pada tempat tersebut beberapa filamen terbentuk seperti cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot berubah bentuk menjadi ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal dinding lambung, ookinet berubah menjadi ookista. Di dalam ookista dibentuk sporozoit, menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit manusia maka sporozoit masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre – eritrositik.