SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
i
KATA PENGANTAR 
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas kebaikanNya kami dapat menyelesaikan 
Makalah ini dengan baik dan tepat waktu seperti yang diharapkan. Pada kesempatan ini kami 
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Sugiarti Dra, M.Si yang telah memberikan 
tanggung jawab kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas 
Mata kuliah Parasitologi yang diberikan. Makalah yang berjudul “Echinococcus Granulosus 
dan Multiceps spp” ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. 
Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar kami 
dapat lebih maju terutama dalam mata kuliah Parasitologi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi 
pembaca. 
ii 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i 
KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii 
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1 
A. Latar Belakang .....................................................................................................1 
B. Rumusan Masalah ................................................................................................2 
C. Tujuan ..................................................................................................................2 
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3 
A. Echinococcus Granulosus ....................................................................................3 
B. Morfologi echinococcus granulosus.....................................................................4 
C. Daur Hidup E. granulosus ....................................................................................5 
D. Pencegahan penyakit hidatidoisi ........................................................................5 
E. Cara kemunculan dan efeknya bagi manusia .......................................................6 
F. Pengobatan ...........................................................................................................7 
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8 
iii
iv
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Cacing pita termasuk subkelas cestoda,kelas cestoidea,filum phlatyhelmintes. Cacing 
dewasa nya menempati saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan 
invertebrata. Bentuk badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita,biasanya pipih 
dorsoventral,tidak mempunyai alat cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam 
segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila dewasa berisi alat reproduksi jantan dan 
betina. 
Ujung bagian anterior berubah menjadi sebuah alat pelekat,disebut skoleks,yang 
dilengkapi dengan alat isap dan kait-kait. Spesies penting yang dapat menimbulkan kelainan 
pada manusia umumnya adalah: Taenia saginata dan T.solium, Diphyllobothrium latum, 
Hymenolepis nana, Echinococcus granulosus, E.multilokularis. 
Manusia merupakan hospes Cestoda ini dalam bentuk : 
1. Cacing dewasa,untuk spesies D.latum, T.saginata, T.solium,H.nana, H.diminuta, 
Dipyridium caninum. 
2. Larva, untuk spesies Diphyllopothrium sp, T.solium, H.nana ,E.granulosus, Multiceps 
Sifat-sifat umum,badan cacing terdiri atas : 
a. Skoleks,yaitu kepala yang merupakan alat untuk melekat,dilengkapi dengan batil isap 
atau dengan lekuk isap. 
b. Leher,yaitu tempat pertumbuhan badan 
c. Strobila,yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Tiap 
proglotid dewasa mempunyai susunan alat kelamin jantan dan betina yang lengkap 
keadaan ini disebut hermafrodit. 
Telur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui lubang uterus. Embrio 
didalam telur disebut onkosfer berupa embrio heksakan yang tumbuh menjadi bentuk infektif 
dalam hospes perantara. Infeksi terjadi dengan menelan larva bentuk infektif atau menelan 
telur. Pada cestoda dikenal dengan dua ordo yaitu Pseudophyllidea,dan Cyclophyllidea.
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian echinococcus granulosus ? 
2. Bagaimana morfologi echinococcus granulosus ? 
3. Bagaimana siklus echinococcus granulosus ? 
4. Bagaimana pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus ? 
5. Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat ? 
6. Bagimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus ? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian tentang echinococcus granulosus. 
2. Agar dapat mempelajari tentang morfologi echinococcus granulosus. 
3. Agar dapat mempelajari sikuls echinococcus granulosus. 
4. Supaya dapat mengetahui bagaimana pencegahan dari penyakit hidatidosis oleh E. 
granulosus. 
5. Agar dapat mengetahui Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat. 
6. Supaya dapat mengetahui bagaimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus.
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
A. Echinococcus Granulosus 
Penyakit cacing pita pathogen anjing pada manusia diproduksi oleh kista-kista yang 
merupakan tahap larva dari cacing Echinococcus granulosus. Beni benih cacing dibentuk 
didalam kista kista yang mengandung 30-40 protosoleses. Setiap Protosoleses sanggup 
berkembang menjadi cacing dewasa. 
Simtom tergantung pada lokasi kista didalam tubuh dan berkembang akibat tekanan, 
Infeksi atau gesekan panas organ tubuh, yang paling umum Echinococcus granulosus 
berkembang di lever, beberapa di otak, paru paru dan ginjal serta Jantung, kelenjar gondok 
dan tulang juga bisa menjadi tempat berkembang, tapi sangat jarang terjadi. 
Kista didalam tubuh bisa tetap hidup atau mati terurai menjadi calcium. Mereka bisa 
dideteksi lewat sinar X .Prognosis umumnya bagus dan tergantung wilayah dan potensi luka 
dan penyebaran organ dalam tubuh. Kista yang tiba tiba pecah sebelum waktunya bisa 
menyebabkan alergi, Pasien yang kistanya sudah mati dan berubah menjadi kalsium masih 
memiliki infeksi aktif dalam dirinya. 
Cacing Echinococcus granulosus 
Cacing ini mempunyai 3 sampai 5 ruas, cacing ini termasuk cacing yang berukuran 
pendek. Cacing dewasa terdapat dalam usus halus anjing, serigala, fox dan beberapa binatang 
liar pemakan daging. 
Larvanya disebut kista hydatid yang umumnya terdapat di dalam hati, paru-paru, 
jeroan lain dan jaringan-jaringan lain dari manusia, sapi, domba, babi yang ketularan larva 
cacing pita ini karena kemasukan telur cacing dan telur tersebut akan menetas dalam usus 
manusia atau hewan-hewan tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan 
tersebut kemudian berimigrasi dan tumbuh menjadi larva (kista hydatid). 
Anjing ketularan cacing pita Echinococcus granulosus ini karena makan daging 
terutama jeroan sapi, domba, kambing dan babi yang mengandung kista hydatid. 
Hospes definitif : Anjing dan carnivora lainnya. 
Manusia terinfeksi oleh stadium larva  hidatidosis (tipe unilokular) 
Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika, Eropa, RRC, Jepang, Filipina dan Arab. 
Hospes dan Nama Penyakit
 Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya. 
 Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis. 
 Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat 
4 
menyebabkan shock yang berat. 
B. MORFOLOGI 
 Panjang 3 – 6 mm (cacing pita terkecil dari kelompok Cestoda) 
 Terdiri atas skoleks , leher dan 3 buah proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid) 
 Proglotid gravidnya paling besar dan paling panjang. 
 Cacing dewasa hidup melekat pd vilus usus halus anjing, karnivora dan Hospes definitif 
lainnya. 
 Telur dikeluarkan bersama tinja anjing 
 Hp: kambing, domba, babi, unta,& manusia. 
 Bila telur tertelan oleh hospes perantara, maka telur menetas di rongga duodenum dan 
embrio yang keluar menembus dinding usus aliran limfe dan peredaran darah  alat-alat 
dalam spt. hati, paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang dll. 
 Dalam organ terbentuk kista hidatid (tipe unilokular). 
 Ukuran dapat sebesar buah kelapa dalam 10-20 thn. 
 Morfologi Spesifik : 
o Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm. 
o Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai 
leher. 
o Mempunyai 1 proglotid imatur, 1 proglotid matur, 1 proglotid gravid 
Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya sekitar 3-6 mm 
yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen proglotida. Segmen yang telah 
masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur yang infektif. Bila telur tertelan hospes 
intermedier akan berkembang menjadi “uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid 
berkembang dan lapisan bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap 
hospes definitif. Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang 
biasanya menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding 
cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan menempel
pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi dewasa dalam waktu 56 
hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai 5-6 bulan. 
5 
C. Daur hidup E. granulosus 
Daur Hidup 
Cacing dewasa di usus anjing → Telur dikeluarkan bersama tinja → telur tertelan 
hospes perantara → telur menetas di rongga duodenum → embrio yang dikeluarkan 
menembus dinding usus → masuk ke saluran limfe → peredaran darah → alat-alat tubuh 
(terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa 
D. Pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus 
1. Menghindari/mencegah anjing memakan sisa daging/bangkai hewan ternak. 
2. Mengurangi populasi anjing. 
3. Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh cacing dewasanya. 
Proteksi perorang : 
1. Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing & hewan karnivora lainnya. 
2. Hindari makanan sayuran mentah/yg terkontaminasi tinja anjing.
3. Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang di daerah endemik/erat hubungannya dgn 
anjing, utk tes serologis tentang zat anti Echinoccocus. 
E. Cara Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat 
Penyakit cacing pita potogen anjing Echinococcus granulosus sudah mendunia dan 
banyak menyerang manusia dipeternakan domba, Tapi anjing kota yang makan daging 
domba atau sapi yang terinfeksi Echinicocus granulosus juga bisa menularkan pada manusia 
dikota, Begitu juga para pelancong yang dari dan menuju peternakan yang hewannya ada 
yang terinfeksi, bisa terkena . 
Para pemburu dan penangkap anjing liar juga bisa terkena infeksi, Tapi rata rata kasus 
per Negara yang memiliki peternakan domba tidak begitu banyak, sekitar 16-25 kasus per 
tahun dengan tingkat fasilitas rendah. 
a. Pembawa Penyakit 
Anjing peliharaan merupakan pembawa cacing Echinococcus granulosus, yang 
bisa mengandung sampai ribuan cacing pita tanpa pernah menunjukan gejala. 
Hewan karnivora lain seperti kucing tidak cocok untuk mengudang cacing parasit 
ini. Justru hewan herbivora lain bisa cocok, seperti sapi, domba, kambing, babi., kuda, 
dan unta. Hewan hewan herbivora ini bisa memakan telur cacing dari tanaman yang 
terpupuk oleh feses anjing, Dan ketika anjing diberikan makan daging dari hewan 
heewan herbivora tersebut. Khususnya Lever dan paru parunya, maka cacing dewasa 
masuk ke perut anjing dan mulai bertelur lagi. 
6 
b. Metode Penyebaran 
Infeksi terhadap manusia terjadi lewat transfer telur cacing dan tangan ke mulut 
dari makanan yang terkontaminasi oleh feses anjing. Larva cacing menembus masuk 
lender usus besar, naik keatas memasuki system porial lalu terbawa aliran darah ke 
berbagai organ tubuh untuk menghasilkan kista tempat protosoleses sumber infeksi 
penyakit ini berkembang. 
Namun siklus terpenting hidup cacing pita ini adalah anjing atau hewan ternak 
dan anjing ternak Karna biasanya sulit terdeteksi. Dan bisa tetap hidup di lever dan paru, 
Jantung bahkan di Otak sekalipun hewan ternaknya sudah dipotong.walau daging sudah 
di masak.
7 
c. Penularan Antar Manusia 
Penyakit kista cacing tidak ditularkan dari manusia ke manusia . 
Anjing menularkan telur cacing kira kira 7 minggu setelah infeksi. Apabila anjing 
tidak lagi terinfeksi, Ia akan sembuh dalam waktu 1 tahun.(setelah pemberian obat cacing 
80 dosis pemberian secara rutin ) pencegahan : 
a. Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada 
anak-anak. 
b. Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air. 
c. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing. 
d. Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan 
makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing. 
F. Pengobatan 
a. Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista 
unilokuler. 
b. Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.
DAFTAR PUSTAKA 
Anonymous. 2007. Nemanthelminthes. (Online). http://free.vlsm.org/v12. Diakses 
8 
Tanggal 30 November 2008. 
Anonymos. 2007. Kegitan Belajar IV: Nemanthelminthes. (Online).http://www.e-dukasi. 
net . Diakses Tanggal 30 November 2008. 
Anonymous. 2005. Cacingan dan Pengobatannya. (Online). http://infovet.blogspot.com, 
Diakes Tanggal 30 November 2008.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Makalah leukosit
Makalah leukositMakalah leukosit
Makalah leukosit
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
 
Caplak
CaplakCaplak
Caplak
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 

Similar to Echinococcus Granulosus

Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppFirdika Arini
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitLaksmi Bali
 
Yise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baitiYise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baitiYudi Yatma
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxSitiHafsoh3
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMATeuku Ichsan
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesOnic Agustina
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Galuh Musa
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSISASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSISDuik Agustini
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiininanovia11
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiininanovia11
 

Similar to Echinococcus Granulosus (20)

Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Yise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baitiYise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baiti
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Toxoplasma.pptx
Toxoplasma.pptxToxoplasma.pptx
Toxoplasma.pptx
 
Platyhelminthes regina
Platyhelminthes reginaPlatyhelminthes regina
Platyhelminthes regina
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSISASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
 
Bahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthesBahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthes
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 

More from Firdika Arini

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaFirdika Arini
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airFirdika Arini
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFirdika Arini
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaFirdika Arini
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan emailFirdika Arini
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisFirdika Arini
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangFirdika Arini
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiFirdika Arini
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Firdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanFirdika Arini
 

More from Firdika Arini (20)

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggris
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statika
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhingga
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawa
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan email
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malang
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasi
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Echinococcus Granulosus

  • 1. i
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas kebaikanNya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat waktu seperti yang diharapkan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Sugiarti Dra, M.Si yang telah memberikan tanggung jawab kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas Mata kuliah Parasitologi yang diberikan. Makalah yang berjudul “Echinococcus Granulosus dan Multiceps spp” ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat lebih maju terutama dalam mata kuliah Parasitologi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. ii Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1 A. Latar Belakang .....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................2 C. Tujuan ..................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3 A. Echinococcus Granulosus ....................................................................................3 B. Morfologi echinococcus granulosus.....................................................................4 C. Daur Hidup E. granulosus ....................................................................................5 D. Pencegahan penyakit hidatidoisi ........................................................................5 E. Cara kemunculan dan efeknya bagi manusia .......................................................6 F. Pengobatan ...........................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8 iii
  • 4. iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Cacing pita termasuk subkelas cestoda,kelas cestoidea,filum phlatyhelmintes. Cacing dewasa nya menempati saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan invertebrata. Bentuk badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita,biasanya pipih dorsoventral,tidak mempunyai alat cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila dewasa berisi alat reproduksi jantan dan betina. Ujung bagian anterior berubah menjadi sebuah alat pelekat,disebut skoleks,yang dilengkapi dengan alat isap dan kait-kait. Spesies penting yang dapat menimbulkan kelainan pada manusia umumnya adalah: Taenia saginata dan T.solium, Diphyllobothrium latum, Hymenolepis nana, Echinococcus granulosus, E.multilokularis. Manusia merupakan hospes Cestoda ini dalam bentuk : 1. Cacing dewasa,untuk spesies D.latum, T.saginata, T.solium,H.nana, H.diminuta, Dipyridium caninum. 2. Larva, untuk spesies Diphyllopothrium sp, T.solium, H.nana ,E.granulosus, Multiceps Sifat-sifat umum,badan cacing terdiri atas : a. Skoleks,yaitu kepala yang merupakan alat untuk melekat,dilengkapi dengan batil isap atau dengan lekuk isap. b. Leher,yaitu tempat pertumbuhan badan c. Strobila,yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Tiap proglotid dewasa mempunyai susunan alat kelamin jantan dan betina yang lengkap keadaan ini disebut hermafrodit. Telur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui lubang uterus. Embrio didalam telur disebut onkosfer berupa embrio heksakan yang tumbuh menjadi bentuk infektif dalam hospes perantara. Infeksi terjadi dengan menelan larva bentuk infektif atau menelan telur. Pada cestoda dikenal dengan dua ordo yaitu Pseudophyllidea,dan Cyclophyllidea.
  • 6. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian echinococcus granulosus ? 2. Bagaimana morfologi echinococcus granulosus ? 3. Bagaimana siklus echinococcus granulosus ? 4. Bagaimana pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus ? 5. Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat ? 6. Bagimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian tentang echinococcus granulosus. 2. Agar dapat mempelajari tentang morfologi echinococcus granulosus. 3. Agar dapat mempelajari sikuls echinococcus granulosus. 4. Supaya dapat mengetahui bagaimana pencegahan dari penyakit hidatidosis oleh E. granulosus. 5. Agar dapat mengetahui Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat. 6. Supaya dapat mengetahui bagaimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 3 A. Echinococcus Granulosus Penyakit cacing pita pathogen anjing pada manusia diproduksi oleh kista-kista yang merupakan tahap larva dari cacing Echinococcus granulosus. Beni benih cacing dibentuk didalam kista kista yang mengandung 30-40 protosoleses. Setiap Protosoleses sanggup berkembang menjadi cacing dewasa. Simtom tergantung pada lokasi kista didalam tubuh dan berkembang akibat tekanan, Infeksi atau gesekan panas organ tubuh, yang paling umum Echinococcus granulosus berkembang di lever, beberapa di otak, paru paru dan ginjal serta Jantung, kelenjar gondok dan tulang juga bisa menjadi tempat berkembang, tapi sangat jarang terjadi. Kista didalam tubuh bisa tetap hidup atau mati terurai menjadi calcium. Mereka bisa dideteksi lewat sinar X .Prognosis umumnya bagus dan tergantung wilayah dan potensi luka dan penyebaran organ dalam tubuh. Kista yang tiba tiba pecah sebelum waktunya bisa menyebabkan alergi, Pasien yang kistanya sudah mati dan berubah menjadi kalsium masih memiliki infeksi aktif dalam dirinya. Cacing Echinococcus granulosus Cacing ini mempunyai 3 sampai 5 ruas, cacing ini termasuk cacing yang berukuran pendek. Cacing dewasa terdapat dalam usus halus anjing, serigala, fox dan beberapa binatang liar pemakan daging. Larvanya disebut kista hydatid yang umumnya terdapat di dalam hati, paru-paru, jeroan lain dan jaringan-jaringan lain dari manusia, sapi, domba, babi yang ketularan larva cacing pita ini karena kemasukan telur cacing dan telur tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan tersebut kemudian berimigrasi dan tumbuh menjadi larva (kista hydatid). Anjing ketularan cacing pita Echinococcus granulosus ini karena makan daging terutama jeroan sapi, domba, kambing dan babi yang mengandung kista hydatid. Hospes definitif : Anjing dan carnivora lainnya. Manusia terinfeksi oleh stadium larva  hidatidosis (tipe unilokular) Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika, Eropa, RRC, Jepang, Filipina dan Arab. Hospes dan Nama Penyakit
  • 8.  Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya.  Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis.  Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat 4 menyebabkan shock yang berat. B. MORFOLOGI  Panjang 3 – 6 mm (cacing pita terkecil dari kelompok Cestoda)  Terdiri atas skoleks , leher dan 3 buah proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid)  Proglotid gravidnya paling besar dan paling panjang.  Cacing dewasa hidup melekat pd vilus usus halus anjing, karnivora dan Hospes definitif lainnya.  Telur dikeluarkan bersama tinja anjing  Hp: kambing, domba, babi, unta,& manusia.  Bila telur tertelan oleh hospes perantara, maka telur menetas di rongga duodenum dan embrio yang keluar menembus dinding usus aliran limfe dan peredaran darah  alat-alat dalam spt. hati, paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang dll.  Dalam organ terbentuk kista hidatid (tipe unilokular).  Ukuran dapat sebesar buah kelapa dalam 10-20 thn.  Morfologi Spesifik : o Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm. o Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai leher. o Mempunyai 1 proglotid imatur, 1 proglotid matur, 1 proglotid gravid Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya sekitar 3-6 mm yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen proglotida. Segmen yang telah masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur yang infektif. Bila telur tertelan hospes intermedier akan berkembang menjadi “uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid berkembang dan lapisan bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap hospes definitif. Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang biasanya menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan menempel
  • 9. pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi dewasa dalam waktu 56 hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai 5-6 bulan. 5 C. Daur hidup E. granulosus Daur Hidup Cacing dewasa di usus anjing → Telur dikeluarkan bersama tinja → telur tertelan hospes perantara → telur menetas di rongga duodenum → embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus → masuk ke saluran limfe → peredaran darah → alat-alat tubuh (terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa D. Pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus 1. Menghindari/mencegah anjing memakan sisa daging/bangkai hewan ternak. 2. Mengurangi populasi anjing. 3. Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh cacing dewasanya. Proteksi perorang : 1. Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing & hewan karnivora lainnya. 2. Hindari makanan sayuran mentah/yg terkontaminasi tinja anjing.
  • 10. 3. Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang di daerah endemik/erat hubungannya dgn anjing, utk tes serologis tentang zat anti Echinoccocus. E. Cara Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat Penyakit cacing pita potogen anjing Echinococcus granulosus sudah mendunia dan banyak menyerang manusia dipeternakan domba, Tapi anjing kota yang makan daging domba atau sapi yang terinfeksi Echinicocus granulosus juga bisa menularkan pada manusia dikota, Begitu juga para pelancong yang dari dan menuju peternakan yang hewannya ada yang terinfeksi, bisa terkena . Para pemburu dan penangkap anjing liar juga bisa terkena infeksi, Tapi rata rata kasus per Negara yang memiliki peternakan domba tidak begitu banyak, sekitar 16-25 kasus per tahun dengan tingkat fasilitas rendah. a. Pembawa Penyakit Anjing peliharaan merupakan pembawa cacing Echinococcus granulosus, yang bisa mengandung sampai ribuan cacing pita tanpa pernah menunjukan gejala. Hewan karnivora lain seperti kucing tidak cocok untuk mengudang cacing parasit ini. Justru hewan herbivora lain bisa cocok, seperti sapi, domba, kambing, babi., kuda, dan unta. Hewan hewan herbivora ini bisa memakan telur cacing dari tanaman yang terpupuk oleh feses anjing, Dan ketika anjing diberikan makan daging dari hewan heewan herbivora tersebut. Khususnya Lever dan paru parunya, maka cacing dewasa masuk ke perut anjing dan mulai bertelur lagi. 6 b. Metode Penyebaran Infeksi terhadap manusia terjadi lewat transfer telur cacing dan tangan ke mulut dari makanan yang terkontaminasi oleh feses anjing. Larva cacing menembus masuk lender usus besar, naik keatas memasuki system porial lalu terbawa aliran darah ke berbagai organ tubuh untuk menghasilkan kista tempat protosoleses sumber infeksi penyakit ini berkembang. Namun siklus terpenting hidup cacing pita ini adalah anjing atau hewan ternak dan anjing ternak Karna biasanya sulit terdeteksi. Dan bisa tetap hidup di lever dan paru, Jantung bahkan di Otak sekalipun hewan ternaknya sudah dipotong.walau daging sudah di masak.
  • 11. 7 c. Penularan Antar Manusia Penyakit kista cacing tidak ditularkan dari manusia ke manusia . Anjing menularkan telur cacing kira kira 7 minggu setelah infeksi. Apabila anjing tidak lagi terinfeksi, Ia akan sembuh dalam waktu 1 tahun.(setelah pemberian obat cacing 80 dosis pemberian secara rutin ) pencegahan : a. Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak. b. Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air. c. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing. d. Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing. F. Pengobatan a. Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista unilokuler. b. Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2007. Nemanthelminthes. (Online). http://free.vlsm.org/v12. Diakses 8 Tanggal 30 November 2008. Anonymos. 2007. Kegitan Belajar IV: Nemanthelminthes. (Online).http://www.e-dukasi. net . Diakses Tanggal 30 November 2008. Anonymous. 2005. Cacingan dan Pengobatannya. (Online). http://infovet.blogspot.com, Diakes Tanggal 30 November 2008.