Makalah ini membahas tentang Echinococcus granulosus dan siklus hidupnya. E. granulosus adalah cacing pita patogen yang menyebabkan penyakit hidatidosis. Cacing dewasa hidup di usus anjing dan telurnya bisa menginfeksi manusia. Di dalam tubuh manusia, telur akan berkembang menjadi kista yang dapat tumbuh besar di organ dalam seperti hati dan paru-paru. Untuk mencegah penularan, perlu menjaga kebersi
2. KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas kebaikanNya kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik dan tepat waktu seperti yang diharapkan. Pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Sugiarti Dra, M.Si yang telah memberikan
tanggung jawab kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas
Mata kuliah Parasitologi yang diberikan. Makalah yang berjudul “Echinococcus Granulosus
dan Multiceps spp” ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar kami
dapat lebih maju terutama dalam mata kuliah Parasitologi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
ii
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
A. Echinococcus Granulosus ....................................................................................3
B. Morfologi echinococcus granulosus.....................................................................4
C. Daur Hidup E. granulosus ....................................................................................5
D. Pencegahan penyakit hidatidoisi ........................................................................5
E. Cara kemunculan dan efeknya bagi manusia .......................................................6
F. Pengobatan ...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
iii
5. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Cacing pita termasuk subkelas cestoda,kelas cestoidea,filum phlatyhelmintes. Cacing
dewasa nya menempati saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan
invertebrata. Bentuk badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita,biasanya pipih
dorsoventral,tidak mempunyai alat cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam
segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila dewasa berisi alat reproduksi jantan dan
betina.
Ujung bagian anterior berubah menjadi sebuah alat pelekat,disebut skoleks,yang
dilengkapi dengan alat isap dan kait-kait. Spesies penting yang dapat menimbulkan kelainan
pada manusia umumnya adalah: Taenia saginata dan T.solium, Diphyllobothrium latum,
Hymenolepis nana, Echinococcus granulosus, E.multilokularis.
Manusia merupakan hospes Cestoda ini dalam bentuk :
1. Cacing dewasa,untuk spesies D.latum, T.saginata, T.solium,H.nana, H.diminuta,
Dipyridium caninum.
2. Larva, untuk spesies Diphyllopothrium sp, T.solium, H.nana ,E.granulosus, Multiceps
Sifat-sifat umum,badan cacing terdiri atas :
a. Skoleks,yaitu kepala yang merupakan alat untuk melekat,dilengkapi dengan batil isap
atau dengan lekuk isap.
b. Leher,yaitu tempat pertumbuhan badan
c. Strobila,yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Tiap
proglotid dewasa mempunyai susunan alat kelamin jantan dan betina yang lengkap
keadaan ini disebut hermafrodit.
Telur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui lubang uterus. Embrio
didalam telur disebut onkosfer berupa embrio heksakan yang tumbuh menjadi bentuk infektif
dalam hospes perantara. Infeksi terjadi dengan menelan larva bentuk infektif atau menelan
telur. Pada cestoda dikenal dengan dua ordo yaitu Pseudophyllidea,dan Cyclophyllidea.
6. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian echinococcus granulosus ?
2. Bagaimana morfologi echinococcus granulosus ?
3. Bagaimana siklus echinococcus granulosus ?
4. Bagaimana pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus ?
5. Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat ?
6. Bagimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang echinococcus granulosus.
2. Agar dapat mempelajari tentang morfologi echinococcus granulosus.
3. Agar dapat mempelajari sikuls echinococcus granulosus.
4. Supaya dapat mengetahui bagaimana pencegahan dari penyakit hidatidosis oleh E.
granulosus.
5. Agar dapat mengetahui Bagimana cara kemunculan dan efeknya bagi masyarakat.
6. Supaya dapat mengetahui bagaimana pengobatan penyakit echinococcus granulosus.
7. BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Echinococcus Granulosus
Penyakit cacing pita pathogen anjing pada manusia diproduksi oleh kista-kista yang
merupakan tahap larva dari cacing Echinococcus granulosus. Beni benih cacing dibentuk
didalam kista kista yang mengandung 30-40 protosoleses. Setiap Protosoleses sanggup
berkembang menjadi cacing dewasa.
Simtom tergantung pada lokasi kista didalam tubuh dan berkembang akibat tekanan,
Infeksi atau gesekan panas organ tubuh, yang paling umum Echinococcus granulosus
berkembang di lever, beberapa di otak, paru paru dan ginjal serta Jantung, kelenjar gondok
dan tulang juga bisa menjadi tempat berkembang, tapi sangat jarang terjadi.
Kista didalam tubuh bisa tetap hidup atau mati terurai menjadi calcium. Mereka bisa
dideteksi lewat sinar X .Prognosis umumnya bagus dan tergantung wilayah dan potensi luka
dan penyebaran organ dalam tubuh. Kista yang tiba tiba pecah sebelum waktunya bisa
menyebabkan alergi, Pasien yang kistanya sudah mati dan berubah menjadi kalsium masih
memiliki infeksi aktif dalam dirinya.
Cacing Echinococcus granulosus
Cacing ini mempunyai 3 sampai 5 ruas, cacing ini termasuk cacing yang berukuran
pendek. Cacing dewasa terdapat dalam usus halus anjing, serigala, fox dan beberapa binatang
liar pemakan daging.
Larvanya disebut kista hydatid yang umumnya terdapat di dalam hati, paru-paru,
jeroan lain dan jaringan-jaringan lain dari manusia, sapi, domba, babi yang ketularan larva
cacing pita ini karena kemasukan telur cacing dan telur tersebut akan menetas dalam usus
manusia atau hewan-hewan tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan
tersebut kemudian berimigrasi dan tumbuh menjadi larva (kista hydatid).
Anjing ketularan cacing pita Echinococcus granulosus ini karena makan daging
terutama jeroan sapi, domba, kambing dan babi yang mengandung kista hydatid.
Hospes definitif : Anjing dan carnivora lainnya.
Manusia terinfeksi oleh stadium larva hidatidosis (tipe unilokular)
Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika, Eropa, RRC, Jepang, Filipina dan Arab.
Hospes dan Nama Penyakit
8. Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya.
Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis.
Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat
4
menyebabkan shock yang berat.
B. MORFOLOGI
Panjang 3 – 6 mm (cacing pita terkecil dari kelompok Cestoda)
Terdiri atas skoleks , leher dan 3 buah proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid)
Proglotid gravidnya paling besar dan paling panjang.
Cacing dewasa hidup melekat pd vilus usus halus anjing, karnivora dan Hospes definitif
lainnya.
Telur dikeluarkan bersama tinja anjing
Hp: kambing, domba, babi, unta,& manusia.
Bila telur tertelan oleh hospes perantara, maka telur menetas di rongga duodenum dan
embrio yang keluar menembus dinding usus aliran limfe dan peredaran darah alat-alat
dalam spt. hati, paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang dll.
Dalam organ terbentuk kista hidatid (tipe unilokular).
Ukuran dapat sebesar buah kelapa dalam 10-20 thn.
Morfologi Spesifik :
o Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm.
o Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai
leher.
o Mempunyai 1 proglotid imatur, 1 proglotid matur, 1 proglotid gravid
Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya sekitar 3-6 mm
yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen proglotida. Segmen yang telah
masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur yang infektif. Bila telur tertelan hospes
intermedier akan berkembang menjadi “uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid
berkembang dan lapisan bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap
hospes definitif. Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang
biasanya menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding
cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan menempel
9. pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi dewasa dalam waktu 56
hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai 5-6 bulan.
5
C. Daur hidup E. granulosus
Daur Hidup
Cacing dewasa di usus anjing → Telur dikeluarkan bersama tinja → telur tertelan
hospes perantara → telur menetas di rongga duodenum → embrio yang dikeluarkan
menembus dinding usus → masuk ke saluran limfe → peredaran darah → alat-alat tubuh
(terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa
D. Pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus
1. Menghindari/mencegah anjing memakan sisa daging/bangkai hewan ternak.
2. Mengurangi populasi anjing.
3. Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh cacing dewasanya.
Proteksi perorang :
1. Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing & hewan karnivora lainnya.
2. Hindari makanan sayuran mentah/yg terkontaminasi tinja anjing.
10. 3. Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang di daerah endemik/erat hubungannya dgn
anjing, utk tes serologis tentang zat anti Echinoccocus.
E. Cara Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat
Penyakit cacing pita potogen anjing Echinococcus granulosus sudah mendunia dan
banyak menyerang manusia dipeternakan domba, Tapi anjing kota yang makan daging
domba atau sapi yang terinfeksi Echinicocus granulosus juga bisa menularkan pada manusia
dikota, Begitu juga para pelancong yang dari dan menuju peternakan yang hewannya ada
yang terinfeksi, bisa terkena .
Para pemburu dan penangkap anjing liar juga bisa terkena infeksi, Tapi rata rata kasus
per Negara yang memiliki peternakan domba tidak begitu banyak, sekitar 16-25 kasus per
tahun dengan tingkat fasilitas rendah.
a. Pembawa Penyakit
Anjing peliharaan merupakan pembawa cacing Echinococcus granulosus, yang
bisa mengandung sampai ribuan cacing pita tanpa pernah menunjukan gejala.
Hewan karnivora lain seperti kucing tidak cocok untuk mengudang cacing parasit
ini. Justru hewan herbivora lain bisa cocok, seperti sapi, domba, kambing, babi., kuda,
dan unta. Hewan hewan herbivora ini bisa memakan telur cacing dari tanaman yang
terpupuk oleh feses anjing, Dan ketika anjing diberikan makan daging dari hewan
heewan herbivora tersebut. Khususnya Lever dan paru parunya, maka cacing dewasa
masuk ke perut anjing dan mulai bertelur lagi.
6
b. Metode Penyebaran
Infeksi terhadap manusia terjadi lewat transfer telur cacing dan tangan ke mulut
dari makanan yang terkontaminasi oleh feses anjing. Larva cacing menembus masuk
lender usus besar, naik keatas memasuki system porial lalu terbawa aliran darah ke
berbagai organ tubuh untuk menghasilkan kista tempat protosoleses sumber infeksi
penyakit ini berkembang.
Namun siklus terpenting hidup cacing pita ini adalah anjing atau hewan ternak
dan anjing ternak Karna biasanya sulit terdeteksi. Dan bisa tetap hidup di lever dan paru,
Jantung bahkan di Otak sekalipun hewan ternaknya sudah dipotong.walau daging sudah
di masak.
11. 7
c. Penularan Antar Manusia
Penyakit kista cacing tidak ditularkan dari manusia ke manusia .
Anjing menularkan telur cacing kira kira 7 minggu setelah infeksi. Apabila anjing
tidak lagi terinfeksi, Ia akan sembuh dalam waktu 1 tahun.(setelah pemberian obat cacing
80 dosis pemberian secara rutin ) pencegahan :
a. Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada
anak-anak.
b. Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air.
c. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing.
d. Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan
makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing.
F. Pengobatan
a. Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista
unilokuler.
b. Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.
12. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Nemanthelminthes. (Online). http://free.vlsm.org/v12. Diakses
8
Tanggal 30 November 2008.
Anonymos. 2007. Kegitan Belajar IV: Nemanthelminthes. (Online).http://www.e-dukasi.
net . Diakses Tanggal 30 November 2008.
Anonymous. 2005. Cacingan dan Pengobatannya. (Online). http://infovet.blogspot.com,
Diakes Tanggal 30 November 2008.