E-commerce adalah proses penjualan dan pembelian barang atau jasa secara online melalui internet. E-commerce memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara global dengan biaya yang lebih rendah, serta memberikan kemudahan bertransaksi bagi konsumen kapan saja dan di mana saja. Namun demikian, e-commerce juga dapat menimbulkan berbagai risiko seperti penipuan, pencurian data, dan gangguan sistem yang dapat
2. Definisi e-commerce menurut Adi Nugroho
(2006), e-commerce (perdagangan
elektronik) adalah cara untuk menjual dan
membeli barang dan jasa lewat jaringan
internet.
3. Sementara itu menurut Kotler & Armstrong
(2012) e-commerce adalah saluran online
yang dapat dijangkau seseorang melalui
komputer yang digunakan oleh pebisnis
dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan
digunakan konsumen untuk mendapatkan
informasi dengan menggunakan bantuan
komputer yang dalam prosesnya diawali
dengan memberi jasa.
4. E-commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan
service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system
elektronika seperti internet atau bentuk jaringan komputer yang lain
Singkatnya, e-commerce melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk
meningkatkan komunikasi dan transaksi dengan semua pemangku
kepentingan perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini pemangku
kepentingan meliputi: pelanggan, pemasok, regulator pemerintah, lembaga
keuangan, pengelola, karyawan dan masyarakat luas.
5. Untuk saat ini, implementasi kegiatan e-commerce di
Indonesia mengacu kepada Undang-Undang No. 11
tahun 2008 tentang Informasi dan Elektronik (UU ITE).
Salah satu tujuan diterbitkannya UU ITE memang untuk
memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi
para pelaku sektor e-commerce.
Definisi “transaksi elektronik” yang disebutkan pada
Pasal 1 ayat (2) UU ITE begitu luas, yaitu perbuatan
hukum yang dilakukan dengan menggunakan
komputer, jaringan komputer, dan/atau media
elektronik lainnya (Jurnal Masyarakat Telematika dan
Informasi Volume: 8 No. 2 (Oktober - Desember 2017)
7. ● Cakupan yang luas
● Proses transaksi yang cepat
● E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat
dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung
secara periodik.
● E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta
informatif.
● E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan
yang cepat, mudah, aman dan akurat
Faktor Pendukung E-Commerce
8. Alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis
dengan menggunakan fasilitas e-commerce, yaitu
Dapat menjangkau audiensi di
seluruh dunia.
Dapat melakukan komunikasi intraktif
dengan biaya yang efisien.
Dapat menjangkau target konsumen
tertentu.
Lebih mudah menyampaikan perubahan
informasi seperti perubahan harga atau
informasi lainnya. Meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan karena
tersedia akses selama 24 jam, tujuh hari
seminggu.
Mendapatkan umpan balik segera dari
konsumen.
Menyediakan biaya penyebaran informasi
merek yang efektif dan efisien.
10. ● Busines to Busines (B2B)
● Bussines to Cunsumer (B2C)
● Consumer to Consumer (C2C)
● Consumer to Bussines (C2B)
● Non-Bussines Electronic Commerce
● Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce.
Jenis-jenis transaksi e-commerce
11. Manfaat e-commerce bagi
pelaku bisnis
• Kemudahan dalam aktivitas jual beli
• Memangkas biaya pemasaran
• Kemudahan dalam berkomunikasi dengan konsumen
dan produsen
• Dapat menjangkau target market yang lebih luas
• Penyebaran informasi lebih mudah dan cepat
• Proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat
12. Manfaat e-commerce bagi
konsumen
• Konsumen dapat berbelanja dengan lebih mudah
selama 24 jam sehari sepanjang tahun
• Konsumen dapat melihat berbagai pilihan produk yang
dianggap terbaik dengan harga yang paling sesuai
• Konsumen dapat membeli produk dan jasa dengan
biaya yang lebih mudah setelah melakukan
perbandingan dengan berbagai e-commerce
13. ● Munculnya aliran penghasilan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
ada pada sistem jual-beli dengan cara tradisional
● E-commerce memberikan peluang untuk meningkatkan market exposure
● Berpotensi untuk memperluas jangkauan secara global (global reach)
● Kesempatan untuk mengurangi biaya operasional (operating cost)
● Kemudahan dalam membangun dan meningkatkan customer loyality
● Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)
● Membantu mempersingkat waktu produksi
Dampak positif e-commerce
14. ● Potensi terjadinya penipuan dimana seseorang kehilangan dari segi
finansial karena kecurangan pihak lain.
● Kemungkinan terjadinya pencurian data dan informasi rahasia dan berharga
yang dapat mengakibatkan kerugian besar kepada korban.
● Potensi terjadinya kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan
yang diakibatkan oleh gangguan sistem, misalnya human error dan
gangguan listrik tiba-tiba.
● Kemungkinan terjadinya akses yang dilakukan orang lain tanpa autorisasi,
misalnya hacker yang membobol sistem perbankan.
● Kampanye negatif via internet yang dilakukan kompetitor yang dapat
berakibat buruk bagi sebuah bisnis
● Potensi kerugian yang bisa terjadi akibat kesalahan manusia baik itu sengaja
atau tidak sengaja, dan juga kerusakan sistem elektronik
Dampak negative e-commerce
16. Permasalahan etika e-commerce
• Isu-isu utama dalam etika ecommerce adalah tetap,
seperti: Akses; Hak milik intelektual; Privasi dan informed
consent; Perlindungan anak-anak; Keamanan informasi;
Kepercayaan.
• Permasalahan-permasalahan etika yang ditemukan di
lapangan umumnya berhubungan dengan etika
kejujuran, tanggungjawab dan kesadaran moral
sehubungan dengan adanya produk palsu yang
diperdagangkan. Sehingga pengembangan Standard
Operation Procedure (SOP) dalam proses transaksi e-
commerce menjadi sangat penting
17. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
Thanks!
Editor's Notes
Koneksi internet: belum meratanya pembangunan di setiap daerah membuat kecepatan koneksi internet di setiap daerah masih berbeda-beda, padahal penggunaan e-commerce ini sangat bergantung pada koneksi internet. Hal ini menyebabkan masyarakat dengan pembangunan yang tertinggal akan kesulitan untuk mengakses e-commerce.
Kepercayaan: dengan melakukan pembelian di e-commerce kita hanya mengandalkan deskripsi dan foto dari produk yang disediakan oleh penjual. Berbeda dengan membeli suatu produk di toko fisik yang bisa dilihat secara langsung dan bahkan bisa dicoba terlebih dahulu.
Alat pembayaran: pembayaran di e-commerce bisa menggunakan kartu kredit, dompet digital, atau perbankan online. Namun, tidak semua orang memiliki fasilitas tersebut dan hal ini bisa mengurangi target pasar dari suatu produk.
Keamanan transaksi: maraknya kejahatan online seperti peretasan kartu kredit atau pencurian data membuat seseorang menjadi enggan untuk bertransaksi dengan e-commerce.
Kompetitor: sebuah toko di e-commerce akan berkompetisi dengan toko yang menjual produk serupa di seluruh dunia. Hal ini berbeda dengan toko fisik yang berada di suatu daerah yang hanya memiliki kompetitor yang berada di wilayah itu saja.
Logistik: ketidakmampuan toko untuk memastikan ketepatan waktu pengiriman dari produk bisa menurunkan tingkat kepuasan konsumen. Selain itu, jasa pengantaran juga bisa membuat produk yang diantarkan tiba dalam keadaan rusak yang tidak bisa dikontrol oleh toko.