2. PENGERTIAN
Strategi proses atau strategi transformasi adalah
sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah
sumberdaya menjadi barang dan jasa.
Tujuan strategi proses : menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk
yg ada dlm batasan biaya dan manajerial lainnya.
3. Proses yang dipilih akan berdampak jangka
panjang terhadap efisiensi dan pro-duksi serta
fleksibelitas, biaya, dan kuali-tas barang yang
diproduksi.
4. STRATEGI PROSES
Empat strategi proses :
1. Fokus pada proses
Sebuah fasilitas produksi yg diorganisasikan di
sekitar proses bervolume rendah tetapi keraga-
mannya tinggi.
Contoh :
- Pabrik : proses yg ada mungkin berupa
departemen yg menangani pengelas-
an, penghalusan, dan pengecatan.
5. - Kantor : proses yg ada dapat berupa
bagian utang, penjualan, dan
pembayaran.
- Restoran : proses-proses tsb mungkin
berupa bar, panggangan, dan
toko roti.
Fasilitas yg ada terfokus pada proses dlm hal peralatan,
tataletak, dan pengawasannya. Metode menyediakan
tingkat fleksibelitas produk yg tinggi seiring produk-
produk berpindah sesaat diantara proses yang ada.
6. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan
beragam aktivitas dan mengha-dapi perubahan
yg kerap muncul. Oleh karena itu, proses ini
disebut juga : “proses sesaat”
Fasilitas ini memiliki biaya variabel yg tinggi
dengan pemakaian fasilitas yang sangat rendah,
bahkan mencapai 5%. Kasus ini banyak terjadi
di restoran, rumah sakit, dan toko mesin.
7. Pemakaian fasilitas yg sangat rendah tetapi
dapat bekerja dengan baik dgn menggunakan
peralatan komputer yg dikendalikan oleh
komponen, dan peng-gantian peralatan, bahkan
mengotoma-sikan penempatan bagian-bagian
pada mesin dan pergerakan bahan baku dari
mesin ke mesin.
8. 2. Fakus Berulang :
Proses produksi berulang yg menggunakan modul
yang berorientasi pada produk. Modul adalah
bagian atau komponen produk yg telah disiapkan
sebelumnya, biasanya dalam proses kontinu.
Lini proses berulang sama dgn lini pera-kitan fisik.
Lini ini digunakan secara luas di hampir seluruh
perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih
terstruktur dan karenanya lebih tidak fleksibel
dibandingkan suatu fasilitas yg terfokus pada
proses.
9. 3. Fokus pada produk :
Fasilitas yg diorganisaikan di sekeliling produk,
sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi,
tetapi berkeragaman rendah.
Fasilitas produksi disekeliling produk, maka proses ini
juga disebut “proses kontinyu”, sebab mempunyai
lintasan produksi yg sangat panjang dan kontinu.
Contoh : produk kaca, lembaran kertas, lembaran
timah, bola lampu, bir, dan baut dibuat melalui
proses kontinu.
10. Hanya dengan standarisasi dan pengen-dalian mutu
yg efektiflah, perusahaan dapat memberikan
fasilitas yg berfokus pada produk. Fasilitas dgn
sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap
yang tinggi, namun fasilitas biaya variabel yang
rendah dapat dihasilkan utilitas fasilitas yg tinggi.
11. 4. Fokus kustomisasi massal :
Adalah produksi cepat dan murah yg mememenuhi
keinginan pelanggan yg unik dan selalu berubah.