Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, teori-teori pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah, jumlah penduduk, nilai tambah industri, dan peranannya terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai peningkatan
kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah
salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan
analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada
suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh
mana aktivitas perekomian akan menghasilkan tambahan
pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena
pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses
penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan
suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki
oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi
3. Teori-teori pertumbuhan ekonomi yang berkembang
menurut (Sadono Sukirno, 2006 )
A. Teori Pertumbuhan Klasik
Teori ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo,
Malthus, dan John Stuart Mill. Menurut teori ini
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu
jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan
kekayaan alam serta teknologi yang digunakan.
B. Teori Pertumbuhan Neo-klasik
Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert
M. Solow (1970) dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan
menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi
kapital, kemajuan teknologi, dan besarnya output yang
saling berinteraksi. Teori neo-klasik sebagai penerus dari
teori klasik menganjurkan agar kondisi selalu diarahkan
untuk menuju pasar sempurna.
4. C. Teori Schumpeter
Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para
pengusaha dan mengatakan bahwa kemajuan teknologi
sangat ditentukan oleh jiwa usaha (enterpreneurship) dalam
masyarakat yang mampu melihat peluang dan berani
mengambil risiko membuka usaha baru, maupun memperluas
usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan
perluasan usaha, tersedia lapangan kerja
D. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
Teori ini dikembangkan hampir pada waktu yang bersamaan
oleh Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey D. Domar
(1957) di Amerika Serikat. Mereka menggunakan proses
perhitungan yang berbeda tetapi memberikan hasil yang
sama, sehingga keduanya dianggap mengemukakan ide yang
sama dan disebut teori Harrod-Domar. Teori ini melengkapi
teori Keynes, dimana Keynes melihatnya dalam jangka
pendek (kondisi statis), sedangkan Harrod-Domar melihatnya
dalam jangka panjang (kondisi dinamis).
5. Fungsi Pengeluaran Pemerintah
Dari uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pengeluaran pemerintah di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendapatan nasional tidak memegang peranan yang penting
dalam menentukan perbelanjaan pemerintah. Dengan
perkataan lain, pengeluaran pemerintah pada suatu periode
tertentu dan perubahannya dari satu periode ke periode
lainnya tidak didasarkan kepada tingkat pendapatan nasional
dan pertumbuhan pendapatan nasional. Dalam masa
kemunduran ekonomi misalnya, pendapatan pajak
berkurang. Tetapi untuk mengatasi pengangguran itu
pemerintah perlu melakukan lebih banyak program-program
pembangunan, maka pengeluaran pemerintah perlu
ditambah. Sebaliknya, pada waktu inflasi dan tingkat
kemakmuran tinggi, pemerintah harus lebih berhati-hati
dalam perbelanjaannya. Harus dijaga agar pengeluaran
pemerintah tidak memperburuk keadaan inflasi yang berlaku.
6. Jumlah Penduduk
1.Masalah penduduk
masalah penduduk adalah masalah yang paling sukar
dihadapi dan diatasi. Sudah sejak lama ahli ekonomi
dan para ahli kependudukan menyadari bahwa
pengurangan laju pertambahan penduduk di negara
berkembang adalah solusi penting yang harus
dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
7. 2. Pengaruh Pertambahan Penduduk dalam
Pembangunan
Ahli-ahli ekonomi pada umumnya sependapat bahwa
perkembangan penduduk dapat menjadi faktor pendorong
maupun penghambat pembangunan, hal ini dianggap
sebagai faktor pendorong karena:
a.Perkembangan ini memungkinkan pertambahan jumlah
tenaga kerja dari masa ke masa.
b. Pertambahan penduduk dan pemberian pendidikan
kepada mereka sebelum menjadi tenaga kerja,
memungkinkan sesuatu masyarakat memperoleh bukan
saja tenaga kerja yang ahli, akan tetapi juga tenaga kerja
terdidik dan terampil. Hal ini akan memberikan
sumbangan yang lebih besar bagi pengembangan
kegiatan ekonomi.
c. Perluasan pasar, luas pasar barang-barang dan jasa
ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan
8. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek
penggunaan sumber daya ekonomi yang secara langsung
dikuasai oleh pemerintah dan secara tidak langsung dimiliki
oleh masyarakat melalui pembayaran pajak.
Mengukur efisiensi pengeluaran pemerintah dapat dilihat
dari proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan juga
dapat dilihat dari komposisi pengeluarannya. Dengan
demikian efisiensi tidak dapat dilihat melalui satu indikator
tertentu melainkan dari beberapa indikator secara bersama-
sama. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
melihat sejauh mana efisiensi pengeluaran pemerintah
antara lain:
1. Proporsi pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan terhadap produk domestik bruto.
2. Perbandingan pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan.
9. Penentu–Penentu Pengeluaran
Pemerintah
1. Proyeksi Jumlah Pajak yang Diterima
Jumlah pajak yang diramalkan adalah salah satu faktor
penting yang menentukan besarnya pengeluaran
pemerintah.
2. Tujuan-Tujuan Ekonomi yang Ingin Dicapai
Faktor yang lebih penting dalam penentuan pengeluaran
pemerintah adalah tujuan-tujuan ekonomi yang ingin
dicapai pemerintah. Pemerintah penting sekali
peranannya dalam perekonomian.
3. Pertimbangan Politik dan Keamanan
Pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan negara
selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun
anggaran belanja pemerintah.
10. Pengaruh Pertambahan Penduduk
dalam Pembangunan
1. Perkembangan ini memungkinkan pertambahan jumlah
tenaga kerja dari masa ke masa.
2. Pertambahan penduduk dan pemberian pendidikan
kepada mereka sebelum menjadi tenaga kerja,
memungkinkan sesuatu masyarakat memperoleh bukan
saja tenaga kerja yang ahli, akan tetapi juga tenaga kerja
terdidik dan terampil. Hal ini akan memberikan
sumbangan yang lebih besar bagi pengembangan
kegiatan ekonomi.
3. Perluasan pasar, luas pasar barang-barang dan jasa
ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan
masyarakat dan jumlah penduduk. Maka apabila
penduduk bertambah dengan sendirinya luas pasar akan
bertambah pula. Karena peranannya ini maka
perkembangan penduduk akan merupakan pemacu bagi
sektor produksi untuk meningkatkan kegiatannya.
11. Nilai Tambah Industri (besar/sedang)
definisi nilai tambah adalah perbedaan antara nilai
dari output suatu perusahaan atau suatu industri,
yaitu total pendapatan yang diterima dari penjualan
output tersebut, dan biaya masukan dari bahan-bahan
mentah, komponen-komponen atau jasa-jasa yang
dibeli untuk memproduksi komponen tersebut. Nilai
tambah adalah nilai yang ditambahkan oleh suatu
perusahaan ke bahan-bahan dan jasa-jasa yang
dibelinya melalui produksi dan usaha-usaha
pemasarannya. Nilai tambah diketahui dengan
melihat selisih antara nilai output dengan nilai input
suatu industri.
12. Konsep Nilai Tambah dalam Konteks
Makroekonomi
1. Konsep Haller dan Stolowy (1995)
Nilai tambah atau value added adalah pengukuran
performance entitas ekonomi. Value added merupakan
konsep utama pengukuran income suatu negara. Konsep ini
secara tradisional berakar pada ilmu ekonomi makro,
terutama yang berhubungan dengan penghitungan
pendapatan nasional yang diukur dengan performance
produktif dari ekonomi nasional yang biasanya dinamakan
Produk Nasional atau Produk Domestik. Hal ini dalam
periode tertentu dapat mempresentasikan nilai tambah
perekonomian nasional.
2. Konsep Accounting System Haller dan Stolowy
(1995)
Menurut kelompok ini, konsep nilai tambah industri ini berasal
dari konsep theory of the economic circle yang
dikembangkan pertama kali di Prancis oleh Quesnay (1670).
Dalam konteks akuntansi nasional, indikator perkembangan
ekonomi suatu negara dibandingkan dengan negara lain
awalnya sering digunakan konsep nilai tambah. Sebenarnya
13. Peranan Nilai Tambah Industri terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan industri di daerah merupakan bagian
dari segi pembangunan industri secara nasional,
dimana keberhasilan dari pembangunan industri
didaerah merupakan salah satu kunci pokok
suksesnya pelaksanaan pembangunan industri
nasional. Sektor industri, dalam hal ini adalah
industri besar dan sedang harus dikembangkan
karena merupakan sektor yang potensial dalam
membantu suksesnya pelaksanaan pembangunan,
dimana sektor ini dapat menyerap tenaga kerja yang
banyak, mempunyai peluang pasar yang lebih baik
dibanding sektor lainnya.