1. PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Kelompok 1
1. Sri Anggriyani 031055238
2. Tindhi Mare Kholifah 031110176
3. Waridin 030976317
4. Juang Rah Pomalang 041189183
5. Novi Setiadi 041189262
6. Eki Anggie Safitri 021647956
Pembahasan : Modul 2 (Pendapatan Nasional)
2. PENDAPATAN NASIONAL
Diambil dari buku Ekonomi Makro: Dasar-dasar Ilmu ekonomi Makro (2015) karya Iskandar
Putong mengatakan negara-negara dengan kualitas sumber daya manusia baik dan memiliki sumber daya
alam yang cukup akan menjadi negara yang memiliki pendapatan nasional tinggi. Terdapat 2 jenis
pendapatan nasional yaitu : Produk Domestik Bruto & Produk Nasional Bruto.
Namun dalam konsep ekonomi makro pada pembahasan kali ini kita akan membahas Produk
Domestik Bruto (PDB). Perubahan nilai PDB disuatu negara merupakan sinyal terjadinya perubahan nilai
ekonomi yang terbentuk disuatu negara tersebut.
3. KB 1 - PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PDB merupakan :
Produk : yang dijumlahkan adalah produksi barang & jasa
Domestik : batasnya adalah wilayah suatu negara, termasuk orang & perusahaan
Bruto : yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang moda
Namun secara formal, yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto adalah nilai pasar dari
seluruh barang / jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu.
A. Perhitungan Produk Domestik Bruto
Dalam melakukan perhitungan PDB, terdapat 3 pendekatan yang dapat digunakan : pendekatan
pengeluaran, pendekatan pendapatan, dan pendapatan nilai tambah. PDB dapat dipandang sebagai total
pengeluaran yang dilakukan dalam perekonomian untuk memperoleh barang / jasa, PDB dapat dipandang
sebagai total pendapatan yang diperoleh setiap individu yang terdapat dalam perekonomian.
4. Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa setiap transaksi yang mempengaruhi pengeluaran akan
ikut mempengaruhi pendapatan , dan setiap transaksi yang mempengaruhi pendapatan pasti akan
mempengaruhi pengeluaran, sehinggatidak salah untuk mngatakan bahwa pengeluaran yang terjadi akan
sama dengan pendapatan yang diterima.
5. 1. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan PDB dapat diartikan sebagai total pengeluaran dalam perekonomian, dapat
dirumuskan :
Keterangan :
C = Konsumsi G = Pengeluaran Pemerintah
I = Investasi NX = Ekspor Bersih
a. Pengeluaran Konsumsi yaitu yang termasuk dalam variabel konsumsi adalah barang/jasayang dibeli
oleh rumah tangga.
b. Investasi yaitu kegiatan yang dapar meningkatkan kemampuan perekonomian dalam menghasilkan
output di masa depan.
c. Pengeluaran Pemerintah yaitu tindakan pemerintah dalam membeli barang/jasa.
d. Ekspor Bersih yaiu menghitung transaksi perdagangan suatu negara dengan negara lainnya.
PDB = C + I + G + NX
6. 2. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pendapatan
Dilakukan dengan menjumlahkan seluruh komponen pendapatan yang terdapat dalam
perekonomian. SEbelumnya pendapatan adalah balas jasa terhadap input / faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Dalam perekonomian terdapat 4 faktor produksi : tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, keahlian. Hasil dari faktor tersebut akan memperoleh berupa upah, bunga atas modal,
sewa dan laba usaha.
Maka, perhitungan PDB dengan pendekatan diguakan rumus :
Keterangan :
w = Upah S = Sewa
r = Bunga Modal π = Laba Usaha
3. Perhitungan PDB dengan Pendekatan NIlai Tambah / Pendekatan Produksi
Pendekatan nilai tambah ini pada dasarnya perhitungan nilai ekonomi yang diciptakan oleh
sektor - sektor ekonoi yang terdapat di suatu negara. Permasalahandari perhitungan PDB dengan nilai
tambah ini munculnya masalah perhitungan ganda (double counting).
PDB = w + r + S + π
7. KB 2 - PDB NOMINAL & PDB RIIL
A. PDB Nominal dan PDB RIIL
Meningkatnya nilai PDB menunjukkan 2 hal : terjadinya peningkatan produksi
barang/jasa, dan meningkatnya harga barang dan jasa yang diproduksi.
- PDB Nominal yaitu produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga masa
sekarang.
- PDB Riil yaitu produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga konstan
- PDB Deflator yaitu nilai yang encerminkan harga barang/jasa
Peningkatan nilai PDB riil ini mutlak hanya mencerminkan peningkatan ourput produksi
suatu perekonomian. Sedangkan nilai PDB nominal tidak disebabkan oleh peningkatan output
peekonomian saja dapat juga karena peningkatan harga. Yang diukur dari perbandingan antara
PDB nominal dan PDB riil yaitu disebut PDB deflator, dirumuskan :
PDB nominal
PDB Deflator = x 100
PDB riil
8. B. Penerapan Perhitungan PDB Di Indonesia
Di Indonesia, perhitungan PDB dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (BPS) setiap tiga bulan
sekali dimulai dengan kuartal I (Periode Januari - Maret), kuartal II (Periode April - Juni) dan kuartal III
(Periode Juli - September) dan kuartal IV (Periode Oktober - Desember). Setiap akhir tahun PS
melakukan perhitungan PDB tahunan dengan cara merekapitulasi data PDB kuartalan yang telah ada.
Publikasi dari perhitungan PDB oleh BPS ini tidak hanya dilakukan pr wilayah nasional, namun juga
dilakukan per provinsi dan per kabupaten/kota.
C. Kelemahan PDB Sebagai Pengukur Kinerja Perekonomian
Faktanya bahwa tingginya PDB per kapita suatu negara tidak menjamin tingginya kualitas
pendidikan dan kesehatan yang dinikmati oleh penduduknya. Ada 6 hal yang tidak dimasukkan dalam
konsep perhitungan PDB :
- Tidak memperhitungkan kerusakan lingkungan yang terjadi
- Tidak memperhitungkan kegiatan jual beli yang dilakukan tanpa melalui pasar
- Tidak memperhitungkan pendapatan warga negara Indonesia di luar negeri
9. - Menghitung pendapatan warga negara asing yang bekerja di Indonesia
- Tidak menghitung kualitas kesehatan dan pendidikan
- Tidak menghitung adanya transfer payment yang dilakukan oleh pemerintah
KB 3 - Indikator Lain Pengukur Kinerja Ekonomi suatu Negara
Ada 4 indikator untuk mengkurnya kinerja ekonomi dalam suatu negara :
1. Produk Nasional Bruto, merupakan produksi barang/jasa akhir yang dihasilkan oleh warga suatu negara
di manapun dia berada dalam periode tertentu. Perhitungan PNB hanya pada barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga dalam negeri tidak termasuk warga negara asing. Rumusnnya
PNB Nominal
PNB Riil =
Deflator PNB
10. 2. Produk Nasional Neto, yaitu total pendapatan penduduk suatu negara PNB dikurangi dengan kerugian
yang diakibatkan oleh depresiasi. Yang dimaksud depresiasi adalah usang dan rusaknya persediaan
perlengkapan dan bangunan dalam perekonomian. Rumusnya :
3. Pendapatan Nasional, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang total penerimaan yang diperoleh oleh
faktor produksi dalam negeri. Rumusnya :
4. - Pendapatan Perseorangan, didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima rumah tangga dan usaha
yang bukan perusahaan.
- Pendapatan Perorangan yang dapat dibelanjakan (disposable personal income), adalah pendapatan yang
tersisa dalam rumah tagga dan usaha bukan perusahaan setelah semua kewajiban pada pemerintahan
dibayarkan.
PNB Riil = PNB - Depresiasi
PN = PNB - pajak tak langsung + subsidi - depresiasi
11. Catatan Sejarah Perhitungan Pendapatan Nasional di Indonesia
Pada awal abad XX pemerintah Hindia Belanda memebentuk sebuah komisi yng diketuai oleh
Steinmetr untuk mengetahui perkiraan belanja dan pendapatan penduduk pribumi di Jawa dan Madura.
Data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui apa penyebab menurunnya tingkat kemakmuran
penduduk pribumi.
Perhitungan pendapatan nasional dilakukan lagi pada tahun 1924 oleh J.W Meier Ranneft dan W.
Huender karena pemerintah ingin mengetahui beban pajak atas penduduk pribumi, namun data yang
diperoleh terbatas di pulau Jawa dan Madura saja. Pada tahun 1928 - 1930 perhitungan pendapatan
nasional yang dilakukan oleh F. De. M. Van Ginkel dilakukan di luar pulau Jawa dan Madura.
Setelah Indonesia merdeka , pada tahun 1951 - 1952 dilakukan perhitungan pendapatan nasional
oleh Dr. S. D. Neumark , kemudian dilanjutkan oleh Muljatno 1953 - 1954. Dan mulailah tahun 1962
perhitungan pendapatan nasional dilakukan oleh BPS yang dipantau oleh ahli statistik India