SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting;
“Upaya Pemda dalam Pencapaian Target Penurunan
Stunting”
Disampaikan pada Acara
“Bincang-bincang Insentif Fiskal Tahun Berjalan Kinerja Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”
Oleh: Kepala Biro Perencanaan BKKBN
Jakarta | 13Oktober 2023
c
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. PENDEKATAN SINERGITAS DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
3. PENUTUP
1 PENDAHULUAN
Benchmarking praktik baik penurunan Stunting
Maharastra 3% per tahun 1
Dari 44% tahun 2005 menjadi 22,8% tahun 2012
1. Advokasi pentingya 1000 HPK
2. Ada ‘think thank’ yang menyiapkan saran kebijakan berbasis bukti kepada pemerintah
3. Menciptakan platform konvergensi antar departmen
Sumber: WHO Global Nutrition Target: Stunting Policy Brief 1, Improving child nutrition. The achievable imperative for global progress. New York: United Nations Children’s Fund; 2013
(https://www.unicef.org/gambia/Improving_Child_Nutrition_-_ the_achievable_imperative_for_global_progress.pdf2, https://www.unicef.org/dprk/nutrition3
Bolivia 2.5% per tahun 1
Dari 18,5% tahun 2008 menjadi 13,5% di tahun 2011
1. Promosi ASI ekslusif dan MPASI yang terfortifikasi
2. Program WASH
3. Pertanian keluarga untuk pemenuhan kebutuhan protein dan sayuran
Peru 4.25% per tahun 2
Dari 54% tahun 2000 menjadi 37% 2004 (khusus baduta di daratan Amazone)
1. Fokus pada keluarga miskin
2. Skema insentif financial (Juntos) yang dikirim ke ibu agar membawa anaknya ke fasillitas Kesehatan
3. Program WASH
4. Dukungan psikososial tumbuh kembang baduta.
Korea DPR 1,78% per tahun 3
Dari 28% di tahun 2012 menjadi 19,1% di tahun 2017
1. Skrining LILA dan rujukan dini kasus malnutirsi serta perawatan gizi di fasilitas kesehata (Ready To Use
Therapeutic Food/RUTF)
2. Outreach pemberian vitamin A, obat cacing dan taburia untuk seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-23 tahun
2kali per tahun
3. Inisiasi menyusui dini , ASI eksklusif dan pengenalan makanan fortifikasi sesuai usia. Promosi konsumsi protein
hewan 1 telur per hari.
27.7
24.4
21.6
2019 2021 2022
17.8
2023
14
2024
5 Pilar Strategi Nasional PPS & RAN PASTI
Layanan
Intervensi
Spesifik
9
Layanan
Intervensi
Sensitif
11
Target Intervensi
2023
PREVALENSI STUNTING INDONESIA
*Pendataan Keluarga (PK) 2021 | ** Pemutakhiran PK 2022
Sasaran (Keluarga, Catin, PUS, Bumil, Bufas, Baduta/Balita)
21,9 Juta Keluarga Berisiko Stunting (Keluarga Berisiko Stunting)*
13,5 Juta Keluarga
Berisiko Stunting**
Penurunan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
Catatan: Dibutuhkan Studi lebih lanjut untuk melihat dampak implementasi Stranas PPS dan RAN PASTI terhadap penurunan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
Implementasi 2023
Implementasi Strategi Nasional
Percepatan Penurunan Stunting 2023-2024
17
3,8%
Prevalensi Balita Stunting Berdasarkan Provinsi, 2021-2022
37,8
33,8
29,5
31,4
33,2
26,2
29,7
29,8
30,2
27,4
27,4
28,7
27,5
23,3
30,0
22,8
29,0
27,5
25,8
20,9
21,6
24,5
24,5
22,1
23,5
24,8
18,6
22,4
22,3
17,3
17,6
18,5
16,8
10,9
24,4
35,3
35,0
34,6
32,7
31,2
30,0
28,2
27,8
27,7
27,2
26,9
26,1
26,1
25,2
24,6
23,9
23,8
22,1
21,1
20,8
20,5
20,2
20,0
19,8
19,2
18,6
18,5
18,0
17,0
16,4
15,4
15,2
14,8
8,0
21,6
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
SSGI2021 SSGI 2022
Provinsi yg naik
Sumber: Kemenkes, SSGI 2022
6
Indonesia
turun 2,8%
6 Provinsi mengalami kenaikan: Sulawesi Barat, Papua, NTB, Papua Barat, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur
3 Provinsi mengalami penurunan terbesar: Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INTERVENSI BAGI KELUARGA
Intervensi Spesifik: Upaya untuk mengatasi
penyebab langsung terjadinya Stunting
Intervensi Sensitif: Upaya untuk mengatasi
penyebab tidak langsung terjadinya Stunting
Peningkatan kualitas
lingkungan tempat tinggal:
Air bersih dan sanitasi
Peningkatan kualitas
ketahanan pangan
keluarga
Peningkatan akses keluarga pada
asupan gizi dan layanan kesehatan
primer yang berkualitas
Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga,
dibutuhkan kolaborasi koordinasi lintas sektor dan
pihak untuk mensinergikan program/ kegiatan kunci
PERAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
KELOMPOK KEGIATAN DALAM INTERVENSI
APAKAH STUNTING
DAPAT DICEGAH?
REMAJA PUTRI
• Skrining anemia dan konsumsi tablet
tambah darah
• Asupan nutrisi bagi calon pengantin
MASA KEHAMILAN
• Rutin melakukan ANC untuk
memeriksakan kondisi kehamilan
ke dokter/bidan.
• Memenuhi asupan nutrisi yang
baik dengan makanan sehat dan
mineral seperti zat besi, asam folat
dan iodium harus tercukupi
BALITA
• Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
• Imunisasi
• ASI Ekslkusif
• MPASI dengan kecukupan gizi
adekuat
Perilaku Hidup Bersih Sehat
• Terapkan gaya hidup bersih dan
sehat (pemenuhan gizi/nutrisi)
• Cuci tangan pakai sabun dengan
air bersih
• Buang air besar di jamban
• Memiliki air minum yang merupakan
air bersih
• Sanitasi sehat
INTERVENSI DALAM PENCEGAHAN STUNTING
INTERVENSI DALAM PENCEGAHAN STUNTING
Peningkatan akses keluarga pada asupan gizi dan
Penekanan pada Upaya Peningkatan kualitas
ketahanan pangan keluarga
mengintervensi keamanan
pangan untuk mendukung
percepatan penurunan
stunting
pengawasan produk
pangan fortifikasi yang
ditindaklanjuti oleh
pelaku usaha
• Sinergitas pelaksanaan program keamanan pangan yang
selama ini telah dilaksanakan di tingkat pemerintah pusat
dan daerah
• Dukungan dengan perencanaan anggaran yang efektif dan
efisien sesuai dengan kewenangan/tusi
Fokus Poin Intervensi Spesifik (1)
ASI EKSKLUSIF
Meningkatkan
Komunikasi Perubahan
Perilaku Tentang
Pemberian ASI
Eksklusif
MP-ASI
Data Intervensi
Pemberian MP-ASI
8
Fasilitasi Rumah Tangga Mendapatkan Akses Air Minum
Layak di Lokasi Prioritas.
Fasilitasi Rumah Tangga Mendapatkan Akses Sanitasi
Layak di Lokasi Prioritas.
Memastikan Bantuan Jaminan Nasional dari 40%
Penduduk Berpendapatan Terendah.
Mengoptimalkan Keluarga Miskin dan Rentan Menerima
Bantuan Sosial Pangan.
Meningkatkan Komunikasi Perubahan Perilaku Masyarakat
di Desa/Kelurahan agar Stop Buang Air Besar
Sembarangan.
Fokus Poin Intervensi Sensitif
Menuju Capaian Indikator Tahun 2023
10
1. Optimalisasi Pelayanan KBPP di RS/Puskesmas/Faskes lainnya
pada semester 2 tahun 2023.
3. Maksimalkan pemanfaatan Elsimil di dari KUA/Bimas, Catatan
Sipil, dan Tempat Ibadah Agama selain Islam
4. Memastikan Rumah Tangga Mendapatkan Akses
Air Minum Layak
7. Memastikan data KRS terdampingi tersedia (masih dlm pross)
Fokus Poin Intervensi Sensitif Semester 1 Tahun 2023
Menuju Target 14% Tahun 2024
15
2
Pendekatan Sinergitas dalam Percepatan
Penurunan Stunting
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TUJUAN PILAR STRANAS RENCANA AKSI NASIONAL
Pendekatan Keluarga
1. Menurunkan prevalensi
stunting
2. Meningkatkan kualitas
penyiapan kehidupan
berkeluarga
3. Menjamin pemenuhan
asupan gizi
4. Memperbaiki pola asuh
5. Meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan
kesehatan
6. Meningkatkan akses air
minum dan sanitasi
1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah
Desa;
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat;
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
dan Pemerintah Desa;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat;
5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi,
riset, dan inovasi
1. Penyediaan data keluarga
berisiko stunting
2. Pendampingan keluarga
berisiko stunting
3. Pendampingan semua calon
pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko
stunting
5. Audit kasus stunting
Ditetapkan oleh Kepala BKKBN
14%
STRANAS: Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan
Percepatan Penurunan Stunting
01
02
03
Penguatan perencanaan dan
penganggaran
Peningkatan kualitas pelaksanaan
Peningkatan kualitas pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan
Peningkatan kapasitas sumber
daya manusia
04
Kementerian/
Lembaga
Pemerintah
Daerah Provinsi
Pemerintah Daerah
Kab/Kota
Pemerintah Desa
Pedoman Pelaksanaan Program dan
Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting
PELIBATAN SECARA KONVERGEN
DAN TERINTEGRASI
Strategi Berdasarkan Capaian dan Target Indikator
PerPres 72/2021 dan RAN PASTI
1. Peningkatan Pelaksanaan aksi konvergensi Kabupaten/Kota dan Desa
2. Integrasikan program/kegiatan PPS dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Kabuaten/Kota dan Desa
3. Pendampingan Kespro dan edukasi gizi 3 bulan pra nikah bagi Calon Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Mempertegas irisan Keluarga Berisiko Stunting dengan akses air minum dan sanitasi layak (KemenPUPR dan BKKBN)
PILAR 3
PILAR 1
STRATEGI
MENUJU
14%
1. Peningkatan alokasi APBD untuk PPS di Kab/kota dan APBDes
2. Kebijakan Perbup/Perkot tentang kewenangan Desa dalam percepatan penurunan stunting
3. Memastikan terlaksananya Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan
1. Peningkatan pelaksanaan kampanye nasional
stunting khususnya terkait Penanganan Stunting
dari Hulu (catin), ASI Eksklusif, stop BABS, dan
Gemarikan.
2. Memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan
dikonsumsi oleh sasaran dengan memastikan
pendampingan
3. Memastikan PMT dikonsumsi oleh Keluarga
Berisiko Stunting melalui Dukungan Pendanaan
dari BOK Kesehatan, Dana desa, PKH, BAAS/
Bantuan sosial dan Pendampingan
1. Pemberian reward (Insentif)
kepada Pemda yang berkinerja
baik
2. Peningkatan pemantauan dan
evaluasi PPS di Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Desa
3. Penguatan Pusat Pengendali Data
Stunting
PILAR 5
PILAR 2 DAN PILAR 4
Keterpaduan
K/L, Pemerintah
Daerah dan
Pemerintah
Desa .
Government
Partisipasi Aktif Swasta
dalam percepatan
penurunan stunting baik
langsung maupun tidak
langsung kepada
kelompok sasaran.
Swasta
PENDEKATAN MULTISEKTOR DAN MULTIPIHAK
G S PT MS M
Partisipasi Aktif
Perguruan Tinggi dan
akademisi dalam
percepatan penurunan
stunting melalui
Tridarma Perguruan
Tinggi
PT
Partisipasi
Masyarakat Sipil
(LSM, NGO,
Perseorangan, dan
Mitra Pembangunan)
dalam percepatan
penurunan stunting.
MaSyarakat
Partisipasi Media
dalam percepatan
penurunan stunting
melaui KIE
Pencegahan dan
Penanganan
Stunting.
Media
Sumber: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/
SINERGITAS SUMBER PEMBIAYAAN PEMERINTAH UNTUK PPS
Kebijakan Penganggaran PPS di BKKBN
APBN;
➢Penganggaran Kegiatan BKKBN Pusat yang terkait dengan operasionalisasi Sekretariat PPS Pusat,
High Level Meeting (Koordinasi Tk. Pusat), Kebijakan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
➢Penganggaran Kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi yang terkait dengan operasionalisasi Satgas PPS
Tk. Provinsi dan Kab/Kota, Koordinasi TPPS Tk. Prov, Kegiatan operasional (1000 HPK, Catin, GenRe,
pemantauan Bumil, penggerakan Yan KB dan Kespro) yang bersifat pilot project dan momentum di
Provinsi dan Kab/Kota, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
TKDD;
DAK Sub Bidang KB - Fisik dan Non Fisik (BOKB)
Bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah (Kab/Kota) dalam peningkatan akses dan
pelayanan (Yan KB KR, MKJP, Pembangunan Keluarga, dan penguatan data dan informasi), serta
kontribusi terhadap upaya Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan stunting
APBD;
Penganggaran Program/Kegiatan yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah (Kab/Kota)
dan disinkronkan dengan arahan indikator dalam Perpres 72 dan RAN PASTI
• Pelaksanaan percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan pendekatan
multisector dan multi pihak, dan terkait pelaksanaan program/kegiatan tetap
mengacu pada tusi masing-masing K/L dan sesuai tingkatan kewenangan
(Pemerintas Pusat dan Daerah)
• Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan PPS di lapangan dilakukan dengan
pendekatan keluarga beresiko stunting dan siklus hidup, baik untuk intervensi
spesifik maupun sensitive.
• Penganggaran kegiatan PPS tetap memperhatikan sinergitas anggaran sesuai
tingkatan kewenangan (APBN, TKDD, dan APBD), memperhatikan indikator dan tusi
yang menjadi kewenangan lintas K/L dan lintas Pemerintah Pusat dan Daerah, serta
membuka dukungan/partisipasi Masyarakat Sipil (LSM, NGO, Perseorangan, dan
Mitra Pembangunan) dalam pembiayaan percepatan penurunan stunting.
PENUTUP
“TERIMA KASIH”
.
BERSAMA KITA BISA
BERSINERGI BAGI BANGSA

More Related Content

Similar to Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting

Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfBuku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfFajar Baskoro
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxjunk40
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxPemkot prabumulih
 
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdfStranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdfZaimMuhammadFannany
 
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdfjuknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdfDewiGunarto
 
DOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptxDOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptxMuhdiRukem
 
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPeran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPuskesmasBeji1
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxRatna KP
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptmila306254
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...RizkieDani
 
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfStranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfTaruliRohanaSinaga1
 
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfPaparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfIneJuniwati
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdfAgniKhairani
 
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdf
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdfMateri-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdf
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdfBrugheBae
 
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...Syafrimuhammad3
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxssuserd3e114
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
 

Similar to Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting (20)

Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfBuku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
 
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdfStranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
 
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdfjuknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
 
DOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptxDOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptx
 
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPeran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
 
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfStranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
 
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfPaparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
 
PAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptxPAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptx
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
 
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdf
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdfMateri-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdf
Materi-Stunting-Lampung-Dinkes-Novotel.pdf
 
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptx
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
 

Recently uploaded

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 

Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting

  • 1. Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting; “Upaya Pemda dalam Pencapaian Target Penurunan Stunting” Disampaikan pada Acara “Bincang-bincang Insentif Fiskal Tahun Berjalan Kinerja Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” Oleh: Kepala Biro Perencanaan BKKBN Jakarta | 13Oktober 2023 c
  • 2. PEMBAHASAN 1. PENDAHULUAN 2. PENDEKATAN SINERGITAS DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 3. PENUTUP
  • 4. Benchmarking praktik baik penurunan Stunting Maharastra 3% per tahun 1 Dari 44% tahun 2005 menjadi 22,8% tahun 2012 1. Advokasi pentingya 1000 HPK 2. Ada ‘think thank’ yang menyiapkan saran kebijakan berbasis bukti kepada pemerintah 3. Menciptakan platform konvergensi antar departmen Sumber: WHO Global Nutrition Target: Stunting Policy Brief 1, Improving child nutrition. The achievable imperative for global progress. New York: United Nations Children’s Fund; 2013 (https://www.unicef.org/gambia/Improving_Child_Nutrition_-_ the_achievable_imperative_for_global_progress.pdf2, https://www.unicef.org/dprk/nutrition3 Bolivia 2.5% per tahun 1 Dari 18,5% tahun 2008 menjadi 13,5% di tahun 2011 1. Promosi ASI ekslusif dan MPASI yang terfortifikasi 2. Program WASH 3. Pertanian keluarga untuk pemenuhan kebutuhan protein dan sayuran Peru 4.25% per tahun 2 Dari 54% tahun 2000 menjadi 37% 2004 (khusus baduta di daratan Amazone) 1. Fokus pada keluarga miskin 2. Skema insentif financial (Juntos) yang dikirim ke ibu agar membawa anaknya ke fasillitas Kesehatan 3. Program WASH 4. Dukungan psikososial tumbuh kembang baduta. Korea DPR 1,78% per tahun 3 Dari 28% di tahun 2012 menjadi 19,1% di tahun 2017 1. Skrining LILA dan rujukan dini kasus malnutirsi serta perawatan gizi di fasilitas kesehata (Ready To Use Therapeutic Food/RUTF) 2. Outreach pemberian vitamin A, obat cacing dan taburia untuk seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-23 tahun 2kali per tahun 3. Inisiasi menyusui dini , ASI eksklusif dan pengenalan makanan fortifikasi sesuai usia. Promosi konsumsi protein hewan 1 telur per hari.
  • 5. 27.7 24.4 21.6 2019 2021 2022 17.8 2023 14 2024 5 Pilar Strategi Nasional PPS & RAN PASTI Layanan Intervensi Spesifik 9 Layanan Intervensi Sensitif 11 Target Intervensi 2023 PREVALENSI STUNTING INDONESIA *Pendataan Keluarga (PK) 2021 | ** Pemutakhiran PK 2022 Sasaran (Keluarga, Catin, PUS, Bumil, Bufas, Baduta/Balita) 21,9 Juta Keluarga Berisiko Stunting (Keluarga Berisiko Stunting)* 13,5 Juta Keluarga Berisiko Stunting** Penurunan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Catatan: Dibutuhkan Studi lebih lanjut untuk melihat dampak implementasi Stranas PPS dan RAN PASTI terhadap penurunan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Implementasi 2023 Implementasi Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2023-2024 17 3,8%
  • 6. Prevalensi Balita Stunting Berdasarkan Provinsi, 2021-2022 37,8 33,8 29,5 31,4 33,2 26,2 29,7 29,8 30,2 27,4 27,4 28,7 27,5 23,3 30,0 22,8 29,0 27,5 25,8 20,9 21,6 24,5 24,5 22,1 23,5 24,8 18,6 22,4 22,3 17,3 17,6 18,5 16,8 10,9 24,4 35,3 35,0 34,6 32,7 31,2 30,0 28,2 27,8 27,7 27,2 26,9 26,1 26,1 25,2 24,6 23,9 23,8 22,1 21,1 20,8 20,5 20,2 20,0 19,8 19,2 18,6 18,5 18,0 17,0 16,4 15,4 15,2 14,8 8,0 21,6 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 SSGI2021 SSGI 2022 Provinsi yg naik Sumber: Kemenkes, SSGI 2022 6 Indonesia turun 2,8% 6 Provinsi mengalami kenaikan: Sulawesi Barat, Papua, NTB, Papua Barat, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur 3 Provinsi mengalami penurunan terbesar: Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara
  • 7. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INTERVENSI BAGI KELUARGA Intervensi Spesifik: Upaya untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya Stunting Intervensi Sensitif: Upaya untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya Stunting Peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal: Air bersih dan sanitasi Peningkatan kualitas ketahanan pangan keluarga Peningkatan akses keluarga pada asupan gizi dan layanan kesehatan primer yang berkualitas Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga, dibutuhkan kolaborasi koordinasi lintas sektor dan pihak untuk mensinergikan program/ kegiatan kunci PERAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KELOMPOK KEGIATAN DALAM INTERVENSI
  • 8. APAKAH STUNTING DAPAT DICEGAH? REMAJA PUTRI • Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah • Asupan nutrisi bagi calon pengantin MASA KEHAMILAN • Rutin melakukan ANC untuk memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter/bidan. • Memenuhi asupan nutrisi yang baik dengan makanan sehat dan mineral seperti zat besi, asam folat dan iodium harus tercukupi BALITA • Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) • Imunisasi • ASI Ekslkusif • MPASI dengan kecukupan gizi adekuat Perilaku Hidup Bersih Sehat • Terapkan gaya hidup bersih dan sehat (pemenuhan gizi/nutrisi) • Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih • Buang air besar di jamban • Memiliki air minum yang merupakan air bersih • Sanitasi sehat INTERVENSI DALAM PENCEGAHAN STUNTING
  • 9. INTERVENSI DALAM PENCEGAHAN STUNTING Peningkatan akses keluarga pada asupan gizi dan Penekanan pada Upaya Peningkatan kualitas ketahanan pangan keluarga mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung percepatan penurunan stunting pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha • Sinergitas pelaksanaan program keamanan pangan yang selama ini telah dilaksanakan di tingkat pemerintah pusat dan daerah • Dukungan dengan perencanaan anggaran yang efektif dan efisien sesuai dengan kewenangan/tusi
  • 10. Fokus Poin Intervensi Spesifik (1) ASI EKSKLUSIF Meningkatkan Komunikasi Perubahan Perilaku Tentang Pemberian ASI Eksklusif MP-ASI Data Intervensi Pemberian MP-ASI 8
  • 11. Fasilitasi Rumah Tangga Mendapatkan Akses Air Minum Layak di Lokasi Prioritas. Fasilitasi Rumah Tangga Mendapatkan Akses Sanitasi Layak di Lokasi Prioritas. Memastikan Bantuan Jaminan Nasional dari 40% Penduduk Berpendapatan Terendah. Mengoptimalkan Keluarga Miskin dan Rentan Menerima Bantuan Sosial Pangan. Meningkatkan Komunikasi Perubahan Perilaku Masyarakat di Desa/Kelurahan agar Stop Buang Air Besar Sembarangan. Fokus Poin Intervensi Sensitif Menuju Capaian Indikator Tahun 2023 10
  • 12. 1. Optimalisasi Pelayanan KBPP di RS/Puskesmas/Faskes lainnya pada semester 2 tahun 2023. 3. Maksimalkan pemanfaatan Elsimil di dari KUA/Bimas, Catatan Sipil, dan Tempat Ibadah Agama selain Islam 4. Memastikan Rumah Tangga Mendapatkan Akses Air Minum Layak 7. Memastikan data KRS terdampingi tersedia (masih dlm pross) Fokus Poin Intervensi Sensitif Semester 1 Tahun 2023 Menuju Target 14% Tahun 2024 15
  • 13. 2 Pendekatan Sinergitas dalam Percepatan Penurunan Stunting
  • 14. STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TUJUAN PILAR STRANAS RENCANA AKSI NASIONAL Pendekatan Keluarga 1. Menurunkan prevalensi stunting 2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga 3. Menjamin pemenuhan asupan gizi 4. Memperbaiki pola asuh 5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan 6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat; 3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat; 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi 1. Penyediaan data keluarga berisiko stunting 2. Pendampingan keluarga berisiko stunting 3. Pendampingan semua calon pengantin/calon PUS; 4. Surveilans keluarga berisiko stunting 5. Audit kasus stunting Ditetapkan oleh Kepala BKKBN 14% STRANAS: Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting
  • 15. 01 02 03 Penguatan perencanaan dan penganggaran Peningkatan kualitas pelaksanaan Peningkatan kualitas pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Peningkatan kapasitas sumber daya manusia 04 Kementerian/ Lembaga Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Kab/Kota Pemerintah Desa Pedoman Pelaksanaan Program dan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting PELIBATAN SECARA KONVERGEN DAN TERINTEGRASI
  • 16. Strategi Berdasarkan Capaian dan Target Indikator PerPres 72/2021 dan RAN PASTI 1. Peningkatan Pelaksanaan aksi konvergensi Kabupaten/Kota dan Desa 2. Integrasikan program/kegiatan PPS dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Kabuaten/Kota dan Desa 3. Pendampingan Kespro dan edukasi gizi 3 bulan pra nikah bagi Calon Pasangan Usia Subur (PUS) 4. Mempertegas irisan Keluarga Berisiko Stunting dengan akses air minum dan sanitasi layak (KemenPUPR dan BKKBN) PILAR 3 PILAR 1 STRATEGI MENUJU 14% 1. Peningkatan alokasi APBD untuk PPS di Kab/kota dan APBDes 2. Kebijakan Perbup/Perkot tentang kewenangan Desa dalam percepatan penurunan stunting 3. Memastikan terlaksananya Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan 1. Peningkatan pelaksanaan kampanye nasional stunting khususnya terkait Penanganan Stunting dari Hulu (catin), ASI Eksklusif, stop BABS, dan Gemarikan. 2. Memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan dikonsumsi oleh sasaran dengan memastikan pendampingan 3. Memastikan PMT dikonsumsi oleh Keluarga Berisiko Stunting melalui Dukungan Pendanaan dari BOK Kesehatan, Dana desa, PKH, BAAS/ Bantuan sosial dan Pendampingan 1. Pemberian reward (Insentif) kepada Pemda yang berkinerja baik 2. Peningkatan pemantauan dan evaluasi PPS di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa 3. Penguatan Pusat Pengendali Data Stunting PILAR 5 PILAR 2 DAN PILAR 4
  • 17. Keterpaduan K/L, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa . Government Partisipasi Aktif Swasta dalam percepatan penurunan stunting baik langsung maupun tidak langsung kepada kelompok sasaran. Swasta PENDEKATAN MULTISEKTOR DAN MULTIPIHAK G S PT MS M Partisipasi Aktif Perguruan Tinggi dan akademisi dalam percepatan penurunan stunting melalui Tridarma Perguruan Tinggi PT Partisipasi Masyarakat Sipil (LSM, NGO, Perseorangan, dan Mitra Pembangunan) dalam percepatan penurunan stunting. MaSyarakat Partisipasi Media dalam percepatan penurunan stunting melaui KIE Pencegahan dan Penanganan Stunting. Media
  • 19. Kebijakan Penganggaran PPS di BKKBN APBN; ➢Penganggaran Kegiatan BKKBN Pusat yang terkait dengan operasionalisasi Sekretariat PPS Pusat, High Level Meeting (Koordinasi Tk. Pusat), Kebijakan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ➢Penganggaran Kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi yang terkait dengan operasionalisasi Satgas PPS Tk. Provinsi dan Kab/Kota, Koordinasi TPPS Tk. Prov, Kegiatan operasional (1000 HPK, Catin, GenRe, pemantauan Bumil, penggerakan Yan KB dan Kespro) yang bersifat pilot project dan momentum di Provinsi dan Kab/Kota, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. TKDD; DAK Sub Bidang KB - Fisik dan Non Fisik (BOKB) Bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah (Kab/Kota) dalam peningkatan akses dan pelayanan (Yan KB KR, MKJP, Pembangunan Keluarga, dan penguatan data dan informasi), serta kontribusi terhadap upaya Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan stunting APBD; Penganggaran Program/Kegiatan yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah (Kab/Kota) dan disinkronkan dengan arahan indikator dalam Perpres 72 dan RAN PASTI
  • 20. • Pelaksanaan percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan pendekatan multisector dan multi pihak, dan terkait pelaksanaan program/kegiatan tetap mengacu pada tusi masing-masing K/L dan sesuai tingkatan kewenangan (Pemerintas Pusat dan Daerah) • Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan PPS di lapangan dilakukan dengan pendekatan keluarga beresiko stunting dan siklus hidup, baik untuk intervensi spesifik maupun sensitive. • Penganggaran kegiatan PPS tetap memperhatikan sinergitas anggaran sesuai tingkatan kewenangan (APBN, TKDD, dan APBD), memperhatikan indikator dan tusi yang menjadi kewenangan lintas K/L dan lintas Pemerintah Pusat dan Daerah, serta membuka dukungan/partisipasi Masyarakat Sipil (LSM, NGO, Perseorangan, dan Mitra Pembangunan) dalam pembiayaan percepatan penurunan stunting. PENUTUP
  • 21. “TERIMA KASIH” . BERSAMA KITA BISA BERSINERGI BAGI BANGSA