SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Magelang, 29 Maret 2019
Data
Analisis
Upaya
Terarah
Monev
Unit Organisasi Penanggung jawab
Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat
yang ditetapkan oleh Menteri
Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat
Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat
Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes
Kabupaten/Kota
Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
SESUAI KONSEPBINWIL
Kapus
(Ka Tim KS)
Internal
Desa A Desa B Desa C
Eksternal
Desa A Desa B Desa C
Seluruh Nakes yang ada
(Dokter, Perawat, Bidan dan Nakes
lainnya)
Seluruh Kades dan Linsek yang ada
(Kades, Toma, Toga, FKTP )
Faktor Penentu Cakupan Kunjungan
Aplikasi yang lamban tidak segera mengeluarkan hasil IKS dan 12
indikator keluarga sehat, sehingga Puskesmas kecewa dan tidak
bersemangat lagi untuk meneruskan kegiatan.
Tidak semua Puskesmas mempunyai jaringan internet yang
lancar, sehingga banyak data yang belum diinput ke aplikasi
Keterbatasan SDM di Puskesmas
Regulasi pendanaan, termasuk caranya harus melaksanakan
kegiatan secara swadaya, baru kemudian dikalim untuk
mendapatkan biayanya
Langkah Mempercepat Kunjungan Keluarga
Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  buat roadmap
peningkatan cakupan sampai 100%
Buat target bulanan, agar terpantau apakah implementasi di
lapangan on the right track atau tidak
Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi (Masalah
aplikasi, regulasi, SDM terbatas, atau masalah lainnya)
Pada saat mencapai 30% maka sudah saatnya dilakukan
bina intervensi
Tingkatan intervensi
Intervensi tingkat individual, sasarannya adalah individu. Misalnya anjuran
untuk segera berobat bila dalam kunjungan keluarga, salah satu anggotanya
terdeteksi menderita hipertensi
Intervensi tingkat keluarga, sasarannya adalah keluarga, misalnya anjuran
pengadaan sarana air bersih, anjuran tidak merokok bagi kepala keluarga,
karena efeknya untuk semua keluarga.
Intervensi tingkat masyarakat yang disebut sebagai UKM (upaya kesehatan
masyarakat) atau public health intervention. Bentuknya beragam, bisa berupa
menumbuh-kembangkan UKBM, penerapan kawawan tanpa rokok, pemicuan
STBM, pemicuan P2TMBM, Upaya Kesehatan Masjid, dst.
Pendekatan Intervensi Kesehatan Masyarakat
Pendekatan program, caranya dengan
menganalisis capaian masing-masing
program, prioritas diarahkan kepada
program yang paling tertinggal
Pendekatan wilayah, caranya adalah
melihat nilai IKS antar wilayah, prioritas
diarahkan ke wilayah dengan IKS paling
rendah.
PENDEKATAN PROGRAM
• Sandingkan data PISPK dengan data program yang sesuai. Kedua
data ini tidak “apple to apple” karena unit analisisnya berbeda,
program menggunakan unit analisis individu, sementara unit analisis
PISPK adalah keluarga. Namun dengan menyandingkan akan tampak
gap yang harus ditindak-lanjuti.
• Bila ada keganjilan, dapat dilakukan verifikasi data dulu.
• Bila sudah verifikasi, segera membuat roadmap terhadap
• Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100%
• Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat untuk tahun depan dan 5
tahun kedepan (sesuai RPJMD)
• Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan 12 indikator
keluarga sehat
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB,
dan lomba KB Lestari.
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan
Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat
bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes
untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan
melalui kelas ibu
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil
tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.
5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan
masyarakat.
6 Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar
Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama
penderita dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung
membawa pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
Intervensi Lanjut
11
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
7 Penderita hipertensi yang berobat
teratur
Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan
Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.
8 Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan
Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.
9 Anggota keluarga tidak ada yang
merokok
Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah
bebas asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait
kepersertaan JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut
dengan Dinas Sosial.
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air
bersih
Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana
air bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban
keluarga
Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban
bekerja sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
Intervensi Lanjut
12
INTERVENSI BERBASIS WILAYAH
Intervensi
berbasis
wilayah
maksudnya
adalah
intervensi
PISPK fokus
pada satu
wilayah
Ini berarti
prioritas utama
adalah daerah
dengan nilai IKS
paling rendah.
Contoh Desa
Sepat untuk
Puskesmas
Manahan
14
3. Peningkatan
cakupan 12
indikator
1.
Peningkatan
Pelayanan
2.
Peningkatan
Koordinasi
Pengembangan SDM (Kualitas dan Kuantitas)
Pengembangan peralatan
Pengembangan sarana-prasarana
Pengembangan pembiayaan/dana/keuangan
Peningkatan SDM PIS-PK di Puskesmas
Pembina Keluarga
Nakes dengan kemampuan “ban putih”
Koordinator/ Pelaksana program
Nakes dengan kemampuan “ban hitam”
Manajer
Klinis (dokter)
Institusi (Kapus)
Intervensi
Lanjut
Kunjungan
dan intervensi
awal
16
Pelatihan
Keluarga sehat
Pelatihan Keluarga Sehat dan Manajemen Puskesmas dilaksanakan
di semua lokus Puskesmas PIS-PK secara bertahap
Pelatihan
Manajemen
Puskesmas
Pelatihan Teknis
program/
pelatihan
jabatan
fungsional
kesehatan
UPAYA PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA
DAN ALAT KESEHATAN (SPA)
PENGHITUNGAN
GAP SPA
PERENCANAAN
SPA
PEMENUHAN
STANDAR
APBN
APBD
CSR
KAPITASI
DAK FISIK DAN NON FISIK
DEKONSENTRASI KAPITASI
Pelatihan Keluarga Sehat
Pelatihan Manajemen
Puskesmas
Workshop PIS-PK di tingkat
provinsi untuk seluruh
kab/kota
Penguatan sarpras dan alkes
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Kesehatan Dasar
Pelayanan Imunisasi
BOK
Pembayaran jasa pelayanan
kesehatan
Dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan (antara lain
termasuk : pelayanan kesehatan luar
gedung : kunjungan, dan Belanja Alat
Kesehatan dan penyediaan alat
pendukung sistem informasi
APBD DANA DESA CSR
Sumber Pembiayaan
Pelaksanaan PIS-PK
- Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK
- Permenkes Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Juknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2018
- PermendesPDTT nomor 19 Tahun 2018 tentang juknis penggunaan dana desa
- dll
Integrasi Program, SDM, Pembiayaan
Peningkatan Peran Binwil dalam MONEV
Koordinasi Lintas Sektor
Penguatan Pemberdayaan masyarakat
DD
Pemanfaatan transport
kunjungan rumah
program Kesga dari BOK
Puskesmas
Soasio, Kota
Tidore Kepulauan
integrasi program
kusta
Papua Barat
integrasi program
malaria
Petugas Kesling
yang juga
pembina
keluarga,
mengambil
sampling air RT
sambil melakukan
Kunjungan
Keluarga
Pelaksanaan Kunjungan
sehat bagi keluarga
anggota JKN
20
PELAKSANAAN PIS-PK TERINTEGRASI
DI TINGKAT PUSKESMAS
CONTOH
Unit Organisasi Penanggung jawab
Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat
yang ditetapkan oleh Menteri
Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat
Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat
Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes
Kabupaten/Kota
Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
SESUAI KONSEPBINWIL
Kecepatan Implementasi
PIS-PK tidak sama
sehingga perlu bentuk
pembinaan yang berbeda
22
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga
cakupan
<30%
Pembinaan akselerasi melalui binwil
cakupan
>30%
IKS dan indikator KS relatif sudah stabil 
perlu pembinaan dalam intervensi
program agar indikator KS meningkat 
IKS meningkat
Jumlah
Provinsi
Jumlah Kunjungan
Provinsi > 30%
Jumlah Kunjungan
provinsi < 30%
34 20 14
Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan
sesuai standar
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur
Keluarga mengikuti program KB
Ibu melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi mendapatkan ASI eksklusif
Balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan
3. PENINGKATAN CAKUPAN 12 INDIKATOR
KESEHATAN
KELUARGA DAN GIZI
P2 PM
P2 PTM DAN
KESWA, PROMKES
Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Keluarga menggunakan jamban sehat
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
KESLING
Keluarga sudah menjadi anggota JKN PEMBIAYAAN
I
N
T
E
G
R
A
S
I
Program Lain
TERIMA KASIH
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Jl Piere Tendean Semarang

More Related Content

Similar to 20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx

Expos puskesmas pasar usang ed.
Expos puskesmas pasar usang ed.Expos puskesmas pasar usang ed.
Expos puskesmas pasar usang ed.gst ayu
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1edosgandos
 
180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdf180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdfayaanur
 
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANWEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANZakiah dr
 
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxAnalisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxIrfanRosihan1
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingArhanRegar1
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709guest0650b0
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaChusnan Aprianto
 
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptx
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxPEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptx
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxMurni Rahayu
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxRHarumingPutri
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingTV Desa
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangSegarnis Dhiasy
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdfEniJanah
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdfEniJanah
 
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docxAnieKhairunnisa
 
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptxElisaRizkya
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatDina Kardina
 

Similar to 20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx (20)

Expos puskesmas pasar usang ed.
Expos puskesmas pasar usang ed.Expos puskesmas pasar usang ed.
Expos puskesmas pasar usang ed.
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1
 
Pedoman pws-kia
Pedoman pws-kiaPedoman pws-kia
Pedoman pws-kia
 
180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdf180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdf
 
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANWEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxAnalisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
 
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptx
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxPEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptx
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptx
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
 
Kebijakan PIS-PK
Kebijakan PIS-PKKebijakan PIS-PK
Kebijakan PIS-PK
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx
4.2.5.3 RENCANA TINDAK LANJUT 2020.docx
 
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehat
 

Recently uploaded

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (8)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx

  • 3. Unit Organisasi Penanggung jawab Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat yang ditetapkan oleh Menteri Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Kabupaten/Kota Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI KONSEPBINWIL
  • 4. Kapus (Ka Tim KS) Internal Desa A Desa B Desa C Eksternal Desa A Desa B Desa C Seluruh Nakes yang ada (Dokter, Perawat, Bidan dan Nakes lainnya) Seluruh Kades dan Linsek yang ada (Kades, Toma, Toga, FKTP )
  • 5. Faktor Penentu Cakupan Kunjungan Aplikasi yang lamban tidak segera mengeluarkan hasil IKS dan 12 indikator keluarga sehat, sehingga Puskesmas kecewa dan tidak bersemangat lagi untuk meneruskan kegiatan. Tidak semua Puskesmas mempunyai jaringan internet yang lancar, sehingga banyak data yang belum diinput ke aplikasi Keterbatasan SDM di Puskesmas Regulasi pendanaan, termasuk caranya harus melaksanakan kegiatan secara swadaya, baru kemudian dikalim untuk mendapatkan biayanya
  • 6. Langkah Mempercepat Kunjungan Keluarga Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  buat roadmap peningkatan cakupan sampai 100% Buat target bulanan, agar terpantau apakah implementasi di lapangan on the right track atau tidak Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi (Masalah aplikasi, regulasi, SDM terbatas, atau masalah lainnya) Pada saat mencapai 30% maka sudah saatnya dilakukan bina intervensi
  • 7. Tingkatan intervensi Intervensi tingkat individual, sasarannya adalah individu. Misalnya anjuran untuk segera berobat bila dalam kunjungan keluarga, salah satu anggotanya terdeteksi menderita hipertensi Intervensi tingkat keluarga, sasarannya adalah keluarga, misalnya anjuran pengadaan sarana air bersih, anjuran tidak merokok bagi kepala keluarga, karena efeknya untuk semua keluarga. Intervensi tingkat masyarakat yang disebut sebagai UKM (upaya kesehatan masyarakat) atau public health intervention. Bentuknya beragam, bisa berupa menumbuh-kembangkan UKBM, penerapan kawawan tanpa rokok, pemicuan STBM, pemicuan P2TMBM, Upaya Kesehatan Masjid, dst.
  • 8. Pendekatan Intervensi Kesehatan Masyarakat Pendekatan program, caranya dengan menganalisis capaian masing-masing program, prioritas diarahkan kepada program yang paling tertinggal Pendekatan wilayah, caranya adalah melihat nilai IKS antar wilayah, prioritas diarahkan ke wilayah dengan IKS paling rendah.
  • 9.
  • 10. PENDEKATAN PROGRAM • Sandingkan data PISPK dengan data program yang sesuai. Kedua data ini tidak “apple to apple” karena unit analisisnya berbeda, program menggunakan unit analisis individu, sementara unit analisis PISPK adalah keluarga. Namun dengan menyandingkan akan tampak gap yang harus ditindak-lanjuti. • Bila ada keganjilan, dapat dilakukan verifikasi data dulu. • Bila sudah verifikasi, segera membuat roadmap terhadap • Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100% • Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat untuk tahun depan dan 5 tahun kedepan (sesuai RPJMD) • Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat
  • 11. No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut 1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB, dan lomba KB Lestari. 2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan melalui kelas ibu 3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA) 4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil tentang perawatan payudara selama masa kehamilan. 5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan masyarakat. 6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung membawa pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek Intervensi Lanjut 11
  • 12. No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut 7 Penderita hipertensi yang berobat teratur Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah sholat Jumat dengan sasaran laki-laki. 8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung. 9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok 10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Sosial. 11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana air bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa. 12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban bekerja sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR. Intervensi Lanjut 12
  • 13. INTERVENSI BERBASIS WILAYAH Intervensi berbasis wilayah maksudnya adalah intervensi PISPK fokus pada satu wilayah Ini berarti prioritas utama adalah daerah dengan nilai IKS paling rendah. Contoh Desa Sepat untuk Puskesmas Manahan
  • 15. Pengembangan SDM (Kualitas dan Kuantitas) Pengembangan peralatan Pengembangan sarana-prasarana Pengembangan pembiayaan/dana/keuangan
  • 16. Peningkatan SDM PIS-PK di Puskesmas Pembina Keluarga Nakes dengan kemampuan “ban putih” Koordinator/ Pelaksana program Nakes dengan kemampuan “ban hitam” Manajer Klinis (dokter) Institusi (Kapus) Intervensi Lanjut Kunjungan dan intervensi awal 16 Pelatihan Keluarga sehat Pelatihan Keluarga Sehat dan Manajemen Puskesmas dilaksanakan di semua lokus Puskesmas PIS-PK secara bertahap Pelatihan Manajemen Puskesmas Pelatihan Teknis program/ pelatihan jabatan fungsional kesehatan
  • 17. UPAYA PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN (SPA) PENGHITUNGAN GAP SPA PERENCANAAN SPA PEMENUHAN STANDAR APBN APBD CSR KAPITASI
  • 18. DAK FISIK DAN NON FISIK DEKONSENTRASI KAPITASI Pelatihan Keluarga Sehat Pelatihan Manajemen Puskesmas Workshop PIS-PK di tingkat provinsi untuk seluruh kab/kota Penguatan sarpras dan alkes Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Imunisasi BOK Pembayaran jasa pelayanan kesehatan Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan (antara lain termasuk : pelayanan kesehatan luar gedung : kunjungan, dan Belanja Alat Kesehatan dan penyediaan alat pendukung sistem informasi APBD DANA DESA CSR Sumber Pembiayaan Pelaksanaan PIS-PK - Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK - Permenkes Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Juknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2018 - PermendesPDTT nomor 19 Tahun 2018 tentang juknis penggunaan dana desa - dll
  • 19. Integrasi Program, SDM, Pembiayaan Peningkatan Peran Binwil dalam MONEV Koordinasi Lintas Sektor Penguatan Pemberdayaan masyarakat
  • 20. DD Pemanfaatan transport kunjungan rumah program Kesga dari BOK Puskesmas Soasio, Kota Tidore Kepulauan integrasi program kusta Papua Barat integrasi program malaria Petugas Kesling yang juga pembina keluarga, mengambil sampling air RT sambil melakukan Kunjungan Keluarga Pelaksanaan Kunjungan sehat bagi keluarga anggota JKN 20 PELAKSANAAN PIS-PK TERINTEGRASI DI TINGKAT PUSKESMAS CONTOH
  • 21. Unit Organisasi Penanggung jawab Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat yang ditetapkan oleh Menteri Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Kabupaten/Kota Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI KONSEPBINWIL
  • 22. Kecepatan Implementasi PIS-PK tidak sama sehingga perlu bentuk pembinaan yang berbeda 22 Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga cakupan <30% Pembinaan akselerasi melalui binwil cakupan >30% IKS dan indikator KS relatif sudah stabil  perlu pembinaan dalam intervensi program agar indikator KS meningkat  IKS meningkat Jumlah Provinsi Jumlah Kunjungan Provinsi > 30% Jumlah Kunjungan provinsi < 30% 34 20 14
  • 23. Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur Keluarga mengikuti program KB Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi mendapatkan ASI eksklusif Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 3. PENINGKATAN CAKUPAN 12 INDIKATOR KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI P2 PM P2 PTM DAN KESWA, PROMKES Anggota keluarga tidak ada yang merokok Keluarga menggunakan jamban sehat Keluarga mempunyai akses sarana air bersih KESLING Keluarga sudah menjadi anggota JKN PEMBIAYAAN I N T E G R A S I Program Lain
  • 24. TERIMA KASIH Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jl Piere Tendean Semarang

Editor's Notes

  1. Bapak dan ibu sekalian, Berikut merupakan contoh pelaksanaan intervensi lanjut yang dilaksanakan oleh beberapa Puskesmas terhadap hasil kunjungan keluarga untuk setiap indikator.
  2. Saudara-saudara sekalian, Dari sisi pembiayaan, seharusnya tidak akan ada lagi hambatan dalam implementasi PIS-PK. Banyak sumber dana yang dapat dimanfaatkan antara lain, dukungan dari Pusat, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) semakin meningkat, biaya operasional dari Kapitasi, Dana Dekonsentrasi, dana desa dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan sumber dana lain yang sesuai dengan ketentuan. Sumber-sumber pendanaan tersebut sudah ada regulasi pemanfaatannya. Mengingat pelaksanaan PIS-PK akan mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan kabupaten/kota, maka Pendanaan dari APBD pun diperlukan.
  3. Dalam tahap persiapan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Puskesmas perlu melakukan integrasi program, SDM dan pendanaan. Puskesmas melakukan integrasi terhadap seluruh upaya/program yang akan dilakukan, sehingga kunjungan keluarga yang dilakukan melalui pendekatan akan meningkatkan capaian setiap program yang ada. Misalnya kunjungan keluarga dilaksanakan terintegrasi dengan program kusta atau program malaria (identifikasi penggunaan kelambu), karena masalah kesehatan tersebut merupakan masalah kesehatan local specific utama di daerah yang bersangkutan Diperlukan integrasi SDM dalam upaya pengaturan atau pengorganisasian secara internal Puskesmas. Puskesmas menetapkan tim pembina Keluarga yang menjadi penanggungjawab dari setiap wilayah kerja Puskesmas. Pembina Keluarga, yaitu tenaga kesehatan Puskesmas yang telah mengikuti pelatihan atau memiliki pengetahuan tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pembina keluarga bertanggung jawab mengumpulkan data kesehatan keluarga, melakukan analisis Prokesga di wilayah binaannya, melakukan koordinasi lintas program untuk intervensi masalah keluarga di wilayah binaannya, serta melakukan pemantauan kesehatan keluarga. Jika SDM tidak cukup, dapat dilakukan Perekrutan petugas pendataan yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan tenaga pendataan dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan tenaga di Puskesmas, jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas, luas wilayah kerja, kondisi geografis wilayah kerja, dan pendanaan. Perekrutan petugas pendataan dapat dilaksanakan apabila hasil dari analisis kebutuhan tenaga menyatakan bahwa membutuhkan tenaga tambahan. Hal lain juga dapat dilakukan oleh Puskesmas dengan melakukan dengan Poltekkes yang ada di wilayah kab/kota tersebut. Sebagai contoh pelaksanaan integrasi SDM, petugas Kesling yang merupakan pembina keluarga (terlatih KS) saat melakukan kunjungan ke rumah untuk mengambil sampel air Rumah Tangga juga membawa Prokesga dan mampu memberikan informasi terkait TB, KB, dan secara umum 12 indikator sesuai yang telah dilatihkan. Puskesmas juga melakukan integrasi sumber-sumber pendanaan yang ada di Puskesmas seperti BOK, Kapitasi, ADD, APBD, CSR dan lain-lain. Sehingga pelaksanaan pendekatan keluarga dapat dilakukan dengan menggunakan dana yang sudah teralokasi untuk membiayai pelaksanaan program yang telah ada. Misalnya pada kunjungan nifas dan kunjungan neonatus, petugas juga membawa Profil Kesehatan Keluarga untuk sekaligus melaksanakan kunjungan keluarga. Pelaksanaan kunjungan keluarga tersebut dilakukan dengan alokasi transport kunjungan rumah dari BOK untuk pemantauan kesehatan ibu nifas/neonatus. Contoh kasus integrasi : Hasil monev KBK JKN di salah satu lokasi yang dikunjungi yaitu di Puskesmas Manutapen, Kota Kupang: yang telah menerapkan setiap kunjungan sehat, baik dalam rangka PIS PK maupun kegiatan luar gedung lainnya apabila sasarannya peserta JKN yang terdaftar di Puskesmas tersebut dilaporkan menjadi bagian angka kontak. Hal ini menguntungkan Puskesmas karena bukan hanya mengetahui status kesehatan penduduk di wilker nya saja namun juga sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan kesehatan peserta JKN yg terdaftar di Puskesmas tersebut sehingga dapat mempertahankan besaran kapitasinya karena mencapai target indikator untuk KBK.
  4. Sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, terdapat 12 indikator yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 Indikator Keluarga Sehat. Terdapat 8 Indikator Keluarga Sehat terkait dengan Indikator SPM. Empat (4) indikator Keluarga Sehat yang tidak terkait dengan SPM adalah merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN. Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan capaian SPM kabupaten/kota. SPM ini merupakan hal penting karena merupakan nilai kinerja dari kepala daerah (Bupati dan Walikota). Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini. Di dalam mewujudkan pencapaian SPM, perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).