SlideShare a Scribd company logo
TUGAS BESAR PRODUKSI BERSIH
“CLEANER PRODUCTION IMPLEMENTATION THROUGH PROCESS
MODIFICATIONS FOR SELECTED SME’s IN TURKISH OLIVE OIL”
Dosen pengampu : Irnia Nurika, STP., MP., PhD
Disusun oleh:
Priscilla Arlendita 125100307111093
Muhammad Dimas A. 125100307111096
Chintia Dary K. 125100318113006
I Putu Dody Arisana 125100318113007
Bayu Septian Widada 125100318113014
Anjatra Atmajaya 125100318113015
Aulia Bayu Yushila 125100318113016
I Gusti Putu Afif C.R. 125100318113021
Ridha Akbari 125100318113022
Panglima Nagari 125100318113025
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
Turki merupakan salah satu negara di Mediterania yang memiliki kondisi
cocok untuk produksi minyak zaitun. Minyak zaitun adalah produk khas
Mediterania, dalam hal produksi dan konsumsi. Ada sekitar 805.000.000 pohon
zaitun di dunia, seluas sekitar 24 juta hektare, dimana hampir 98% dari pohon -
pohon ini tumbuh di daerah Mediterania yang menyediakan untuk 97% dari total
produksi zaitun dan 91% dari konsumsi dunia. Turki berada di peringkat keempat
diantara negara produksi buah zaitun menunjukkan fluktuasi secara tahunan di
negara mediterania. Produksi minyak zaitun Turki mencapai sekitar 200.000
ton/tahun selama musim panen dan sekitar 80.000 ton/tahun di musim lainnya.
Berdasarkan hal tersebut Turki memiliki peran penting di pasar ekspor minyak
zaitun. Menurut International Olive Oil Council (IOOC), ekspor minyak zaitun dari
Turki mencapai 10% dari total ekspor dunia. Di Turki, minyak zaitun diproses
dalam skala kecil dan menengah (UKM) dan menggunakan fasilitas modern
untuk menghasilkan minyak zaitun dengan kualitas baik. Meskipun produksi
minyak zaitun memiliki kontribusi ekonomi yang tinggi bagi negara di Eropa dan
bagian Mediterania, tetapi juga memiliki efek merugikan terhadap kesejahteraan
lingkungan karena jumlah air vegetasi dan pomace tinggi dimana air limbah
dihasilkan dari masing-masing ekstraksi minyak zaitun. Selain itu juga terdapat
produk sampingan dari proses produksi minyak zaitun yang belum mampu diolah
oleh Asosiasi Gabungan Pengusaha Minyak Zaitun. Berdasarkan hal tersebut
penerapan metode produksi bersih sangat dibutuhkan.
Produksi bersih adalah upaya pencegahan yang berbeda dengan
pendekatan secara konvensional yaitu end of pipe facilities atau ujung pipa
fasilitas pengolahan, dimana produksi bersih bertujuan untuk menangani
masalah pada sumbernya dan berusaha untuk menghindari terjadinya
permasalahan tersebut. Pada jurnal ini akan fokus pada penerapan metodologi
produksi bersih pada produksi minyak zaitun diperusahaan yang beroperasi di
kota Edremit yang terletak di pantai Aegean Turki. Tujuh belas UKM dipilih untuk
menjadi tempat penelitian. Pertama lima belas UKM bertanggung jawab dari
produksi minyak zaitun mentah. Kemudian minyak zaitun mentah yang dihasilkan
dikirim ke UKM yang lain untuk aplikasi pemurnian dan akhirnya ekstraksi minyak
zaitun dari residu padat – pomace yang dihasilkan oleh lima belas UKM dan
manajemen akhir dilakukan di UKM terakhir. Tahapan dalam penerapan produksi
bersih terdiri dari lima tahap yaitu planning and organisation, pre – assessment,
assessment, evaluation and feasibility study dan implementation and
continuation.
1. PlanningandOrganisingCleanerProduction
Pada tahap pertama yaitu planning and organization, dimana tahapan ini
terdiri dari empat langkah yaitu obtain management commitment, establish a
project team, develop environmental policy, objectives and targets dan plan the
cleaner production assessment. Pada langkah pertama yaitu obtain management
commitment, menitikberatkan pada memperoleh komitmen dari seluruh anggota
diperusahaan. Seluruh anggota perusahaan harus percaya bahwa penerapan
produksi bersih akan memberikan manfaat sehingga mereka akan lebih bersedia
untuk terlibat dalam usaha penerapan produksi bersih. Langkah yang kedua
adalah establish a project team, merupakan langkah untuk mencari orang –
orang yang memiliki kompetensi dibidang produksi bersih. Selain itu orang
tersebut juga harus bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat
bekerjasama dalam tim. Langkah yang ketiga adalah develop environmental
policy, objectives and target, dimana pada jurnal ini kebijakan pemerintah terkait
limbah minyak zaitun belum ada, selain itu juga belum terdapat cara
pemanfaatan limbah dari produksi minyak zaitun. Kemudian tujuan yang
ditetapkan adalah untuk menerapakan produksi bersih pada produksi minyak
zaitun diperusahaan yang beroperasi di kota Edremit yang terletak di pantai
Aegean Turki. Langkah keempat adalah plan the cleaner production assessment,
dimana pada jurnal ini juga menerapkan rencana kerja dan juga disesuaikan
dengan rencana waktu penerapan produksi bersih.
2. Pre-Assessment
Tahap kedua adalah pre – assessment, dimana pada tahap ini terdapat
tiga langkah yaitu company description and flowchart, walk – through process
dan establish a focus. Pada langkah pertama yaitu company description and
flowchart, dapat diketahui bahwa secara umum, minyak zaitun bisa didapatkan
dengan tiga prosedur utama yaitu sistem tekan, sistem tiga-fase kontinyu, dan
sistem dua-fase kontinyu. Namun metode produksi minyak zaitun dengan sistem
tekan ini tidak begitu disukai lagi karena memiliki kapasitas minyak zaitun yang
berkualitas rendah. Dalam sistem tiga fase kontinyu ini, sebuah mesin pemisah
horizontal digunakan dalam proses untuk pemisahan tiga produk: minyak, air dan
pomace). Dari 1t zaitun, dihasilkan 1,2-1,6 t air vegetasi dan juga 0,5 t dari
pomace. Pomace memiliki sekitar 46,5% bahan kering dari sudut kandungan
energi, dengan nilai kalori antara 3.800-4.500 kkal/kg. Dalam sistem dua fase
kontinyu, yang mengandung air vegetasi minyak dan pomace adalah output dari
proses. Di sini, air vegetasi yang terakumulasi di pomace itu tidak dihasilkan
secara terpisah. Selain itu, karena tidak ada penambahan air dalam proses,
jumlah air vegetasi yang ada di pomace cukup rendah. Dari 1 t zaitun, hanya
0,050-0,060 t air vegetasi yang ditentukan di pomace yaitu sekitar 0,8 t.
Kadar air yang dihasilkan oleh pomace melalui dua fase sistem kontinyu
adalah sekitar 60-65%. Di Spanyol, negara terkemuka dalam produksi minyak
zaitun, sekitar 90% dari pabrik minyak menggunakan sistem dua fase kontinyu
sedangkan di Italia (produsen minyak zaitun kedua dunia) setengah dari produksi
masih diperoleh dengan metode tradisional. Berikut ini adalah flowchart dari
pembuatan minyak zaitun :
Lima belas UKM dari total tujuh belas UKM dipenelitian ini adalah langkah
pertama dari produksi minyak zaitun mentah di mana zaitun dikumpulkan dalam
karung kemudian diterima dan diproses untuk menghasilkan minyak zaitun
mentah. Lima belas UKM ini menjual minyak zaitun mentah ke pabrik pemurnian
yaitu Unikom di Ayvalık. UKM Yeni Kurtulus terletak di Edremit ini bertanggung
jawab untuk ekstraksi minyak pomace.,Selama fase pra-penilaian, informasi
singkat tentang produksi minyak zaitun terkait input dan output dan biaya atas
dasar seluruh produksi minyak zaitun dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem
ekstraksi yang dilakukan adalah sistem tiga fase kontinyu. Pomace sebagai
produk yang dihasilkan di 15 UKM ekstraksi minyak zaitun yang dipilih, diproses
melalui proses ekstraksi minyak pomace dengan cara pelarut yang disebut
dengan heksana di pabrik Yeni Kurtulus di Edremit. Output dari proses ini adalah
pomace zaitun dan minyak zaitun pomace, yang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi.
Pada langkah kedua yaitu walk – through process, dimana pada langkah
ini manajemen perusahaan sebelum melakukan penilaian pada berjalanya
proses pembuatan minyak zaitun perusahaan harus melakukan suatu koordinasi
antara pemerintah dalam penetapan standar dari berjalanya suatu CP
perusahaan. Pemerintah menetapkan beberapa regulasi dari standar pomace
yang merupakan salah satu kebijakan dalam memberikan aturan dalam proses
produksi minyak zaitun di beberapa perusahaan. Inspeksi berjalan dalam proses
penilaian pada proses produksi minyak zaitun meliputi, sistem manajemen,
pencatatan dan dokumentasi dan fasilitas pelatihan termasuk informasi
diseminasi yang harus diberikan antara zaitun dan produk, produk samping
pabrik pengolahan. Dalam lingkup metodologi CP, perusahaan harus memiliki
komitmen selama perencanaan dan organisasi, CP titik fokus yang dihasilkan
pada akhir fase pra-penilaian, dan melakukan evaluasi serta memprioritaskan
dalam tahap penilaian. Kemudian pilihan CP tersebut akan digunakan untuk
tahap kelayakan dalam memperhitungkan masalah ekonomi dan lingkungan.
Langkah ketiga adalah establish a focus yang akan menitikberatkan atau
menfokuskan pada titik mana saja produksi bersih harus diterapkan. Pada
langkah ini terdapat checklist seperti berikut :
Checklist
Type of Information Available
Not
Available
Requires
Updating
Not
Applicable
Process Information
Process flow diagram
Material balance data
Energy balance data
Site plans
Drainage diagrams
Operating procedures
Equipment list & specification
Regulatory Information
Waste licenses
Trade waste agreements
Environmental monitoring
records
EPA licenses
Environmental audit reports
Raw Material/Production
Information
Material safety data sheet
Product & raw material
inventories
Productin schedules
Product composition & batch
sheets
Accounting Information
Waste handling, treatment, &
disposal costs
Water & sewer costs
Product, energy & raw
material costs
Operation & maintenance
costs
Insurance costs
Benchmarking Data
Input Output
3. Assessment
Tahap ketiga adalah assessment, dimana ada empat langkah yaitu
collection quantitive data, material balance, identify cleaner production
opportunities dan record and sort option. Pada langkah pertama yaitu collection
quantitive data dimana fase terpentingnya adalah mengumpulkan data mengenai
jumlah sumberdaya yang digunakan, limbah, dan emisi yang di hasilkan. Pada
fase ini kemungkinan besar akan mengungkap kerugian. Contohnya, konsumsi
listrik tinggi di luar waktu produksi dapat mengindikasikan bocor kompresor atau
sistem pendingin rusak. Fase ini berupa pertanyaan pertanyaan yang harus di
pecahkan dari proses Walk-through inspection.
- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun
dalam ekstraksi minyak zaitun di 15 UKM beserta jumlahnya?
Tanah liat dan batu = 450 t/tahun, tanaman air = 45.000 – 54.000 t/tahun,
pomace = 22.500 t/tahun
- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun
dalam pemurnian minyak zaitu beserta jumlahnya?
Asam lemak= 2028 t/tahun ,endapan= 103 t/tahun ,limbah air=50,687
t/tahun
- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak pomace
pada industri beserta jumlahnya?
Tidak ada limbah yang di hasilkan dalam proses ini
- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi minyak
zaitun beserta jumlahnya?
Buah zaitun = 45.000 t/tahun
Inputs
Raw materials : Buah
Zaitun
Ancillary Material : Water
Hazardous material :-
Energy : Listrik
Process
Process : -
Short description : buah
zaitun diproses dengan
cara system ekstraksi
dengan menggunakan
tiga fase kontinyu.
Kemudian dihasilkan
pomace zaitun dan
minyak zaitun.
Occupational health and
safety : -
Outputs
Product : minyak zaitun
By-Products : pomace
zaitun dan minyak zaitun
Air emissions : -
Solid Waste : Daun,
Kotoran buah
Hazaedous waste: -
Wastewater discharge :
air sisa cucian mesin
- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pemurnian
minyak zaitun beserta jumlahnya?
Minyak zaitun mentah = 8930 t/tahun
- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pomace
beserta jumlahnya?
Pomace = 22.500 t/tahun
- Berapa konsumsi listrik per tahun yang dipergunakan?
15 ukm ekstraksi minyak zaitun = total pomace yang di habiskan 255-300
t/tahun
pemurnian minyak zaitun = kebutuhan listrik 6.247.702 kwh/tahun
ekstraksi pomace pada industri= pomace energy 1125 x 1010kcal/tahun,
listrik 385,112 kwh/tahun
- Bahan kimia apa saja yang digunakan untuk memproduksi minyak
zaitun?
15 ukm ekstraksi minyak zaitun = tidak ada bahan kimia yang digunakan
pemurnian minyak zaitun = asam phosporic 22.500 kg/tahun, caustic
86,250 kg/tahun, asam citric 6000 kg/tahun, bleaching earth 15000
kg/tahun
ekstraksi pomace pada industri= hexane 22,5 t/tahun
- Berapa konsumsi air yang di butuhkan dalam produksi minyak zaitun ?
15 ukm ekstraksi minyak zaitun = 49.500 -59.400 t/tahun
pemurnian minyak zaitun = 115.532 t/tahun
ekstraksi pomace pada industri = 26.100 t/tahun (pemanasan dan
pendinginan)
Langkah kedua adalah material balance yang akan ditunjukkan dibawah
ini :
Input Kuantitas
Buah Zaitun 45000 ton/tahun
Air 4500 – 5400 ton/tahun
Air panas 36000 – 45000 ton/tahun
Air pembersihan 9000 ton/tahun
Output Kuantitas
Daun 900 ton/tahun
Batu , tanah 450 ton/tahun
Limbah cair 4500 – 5400 ton/tahun
Pomace 22500 ton/tahun
Minyak zaitun mentah 9000 ton/tahun
Air vegetasi 45000 – 54000 ton/tahun
Kemudian material balance Yeni Kurtulus industri ekstraksi minyak zaitun
untuk pomace sebagai berikut :
Input Kuantitas
Pomace dari UKM ekstraksi minyak
zaitun
22500 ton/tahun
Exhausted pomace 3000 ton/tahun
Hexane 22,5 ton/tahun
Air yang telah di gunakan untuk
proses destilasi
21600 ton/tahun
Output Kuantitas
Air 7875 ton/tahun
Exhausted miyak pomace 14065 ton/tahun
Air destilasi 21600 ton/tahun
Hexane recovered 22,455 ton/tahun
Hexane hilang 45 kg/tahun
Minyak Pomace 560 ton/tahun
Pada material balance diatas dapat diketahui input yang digunakan dan
output yang di hasilkan. Pada prinsip mass balance total input harus sama
dengan total output yang terdiri dari product, by product, limbah, emisi dan
tumpahan serta bahan yang tertinggal. Mass balance dapat digunakan untuk
memperhitungkan jumlah bahan input yang digunakan untuk dapat
meminimalkan limbah yang di hasilkan. Mass balance juga di gunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan peluang penerapan produksi bersih.
Berdasarkan material balance diatas harus di minimasi jumlah limbah air
vegetasi yang di hasilkan, oleh karena itu saran modifikasi teknologi di harapkan
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
Langkah ketiga adalah identify cleaner production, dimana terdapat titik
fokus pada produksi minyak zaitun, yaitu :
1. Teknologi
2. Pelaksanaan proses
3. Limbah dan emisi
Adapun cara yang bisa dilakukan mengenai produksi bersih terkait minyak zaitun
dengan cara melakukan
- Melakukan modifikasi teknologi
Mengganti proses produksi awalnya mengggunakan tiga fase
menjadi dua fase, adapun keunggulan dari modifikasi teknologi yaitu
jumlah tinggi pengurangan konsumsi air, karena tidak ada penambahan
air untuk decanter (pemurnian) dalam dua fase sistem kontinyu.
Meminimalkan konsumsi air, yang juga akan menyebabkan penurunan
penanganan terhadap pengolahan vegetasi air.
- Good Housekeeping
Melakukan pelatihan atau training terhadap tenaga kerja, dimana
biaya tenaga kerja hampir sepertiga dari seluruh biaya produksi minyak
zaitun. Sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses produksi
ataupun produk reject. Bentuk pelatihan yang digunakan berupa
penggunaan mesin umumnya digunakan untuk penyimpanan dari zaitun
yang telah diproses maupun belum diproses dengan tujuan meningkatkan
kualitas minyak zaitun mentah dan mengurangi jumlah minyak zaitun
mentah untuk proses penyulingan
- Recycling
Menggunakan kembali limbah yang berasal dari vegetasi air untuk
digunakan sebagai pembangkit listrik oleh Unikom.
Kemudian langkah keempat adalah record and sort options yang akan
dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Beberapa informasi yang dicatat untuk pilihan menjadi pilihan
Jenis Masalah Deskripsi Pilihan Produksi Bersih
Konsumsi sumberdaya
(air)
Konsumsi air yang tinggi
digunakan dalam proses
produksi sistem tiga fase
secara kontinyu (45,000-
54,000 t / tahun)
Teknologi Modifikasi
(Penggantian sistem
produksi menjadi dua fase
secara kontinyu)
Konsumsi Energi Tingginya tingkat
pemakaian konsumsi
energi tinggi (385,112-
6,247,702 kW
jam/tahun) dalam
sistem produksi tiga fase
secara kontinyu
Teknologi Modifikasi
(Penggantian sistem
produksi menjadi dua fase
secara kontinyu)
Limbah cair Pomace (22500 t/tahun)
Vegetasi air (45000-
54000 t/tahun)
Waste water (4500-5400
t/tahun)
Recyclingpomance
sebagai pengganti tenaga
listrik untuk konsumsi
listrik di Unikom
Limbah padat Tanah dan batu (450
t/tahun)
Daun (900 t/tahun)
-
Rendahnya
pengetahuan pekerja
Penggunaan mesin
penyimpanan saat zaitun
sebelum dan sesudah
diproses
Good Housekeeping
(pelatihan) memberikan
pelatihan pada tenaga
kerja mengenai
penggunaan mesin
Pada tabel diatas memberikan informasi terkait pilihan pilihan mengenai
produksi bersih yang akan dievaluasi atau di implementasikan terhadap
perusahaan zaitun. Adapun beberapa pilihan catatan yang terdapat yaitu
teknologi modifikasi, recycling, dan Good Housekeeping (pelatihan), namun
kebijakan dalam pemilihan menggunakan dua yaitu recycling pomance sebagai
bahan konsumsi listrik untuk Unikom dan teknologi modifikasi berupa pemilihan
sistem produksi secara kontinyu berupa tiga fase.
4. Evaluation and Feasibility Study
Tahap keempat dalam penerapan produksi bersih adalah evaluation and
feasibility study, yang terdiri dari lima langkah yaitu preliminary evaluation,
technical evaluation, economic evaluation, environmental evaluation dan select
viable options. Tahap preliminary evaluation merupakan tahap evaluasi
penerapan konsep produksi bersih secara umum untuk mengetahui dari
beberapa opsi yang ada dievaluasi mana opsi yang layak untuk diterapkan
selanjutnya. Sesuai dengan hasil dari fase pra-penilaian, titik fokus pemeriksaan
ada pada kesetimbangan material dan energi yang diperoleh selama tahap
penilaian. Piihan untuk mengganti teknologi proses pegolahan direkomendasikan
untuk minimasi penggunaan air dan juga biaya. Selain itu penggantian teknologi
proses dari tiga fase menjadi dua fase mempunyai dampak memberikan
peningkatan jumlah dan kadar air dari pomace yang dihasilkan sehingga metode
dua fase lebih efisien apabila dibandingkan dengan tiga fase. Evaluasi secara
technical merupakan tahap evaluasi segala hal yang berkaitan dengan proses
produksi dan segala sesuatu yang sesuai dengan kondisi yang ada. Proses
produksi menggunakan dua fase memiliki keunggulan pengurangan konsumsi air
yang cukup signifikan karena tidak ada penambahan air untuk proses pemurnian.
Meminimalkan penggunaan air juga akan menyebabkan penurunan penanganan
pengolahan vegetasi air sehingga opsi mengganti menggunakan dua fase
membuat proses produksi lebih efisien karena menciptakan pengurangan
36.000-45.000 ton/tahun untuk 45.000 ton/tahun zaitun yang diolah menjadi
ekstraksi minyak zaitu pada 15 UKM. Evaluasi biaya pengolahan air limbah
perusahaan dengan sistem kontinyu :
Evaluasi biaya
pengolahan air limbah
tanaman dengan
sistem kontinyu
:Proses Pengolahan
Biaya Pengolahan
Tiga Fase Sistem
kontinyu (€/Tahun)
Biaya Pengolahan
Dua Fase Sistem
kontinyu (€/Tahun)
Biaya
Tersimpan
(%)
Proses Aerob 75,900-91,080 46,356-48,426 47
Proses Anaerod yang
diikuti proses aerob
135,300-162,360 54,456-58,146 64
Proses Membran 165,000-198,000 58,506-63,006 68
Tahap selanjutnya economic evaluation merupakan tahapan evaluasi dari
segi ekonomi atau financial untuk menyatakan apakah program produksi bersih
ini dapat terus dilanjutkan atau tidak. Penggantian sistem kontinyu tiga fase
dengan sistem kontinyu dua fase memerlukan biaya investasi sebesar 600.000 –
671.000 € dengan perkiraan kapasitas sekitar 1800-2200 kg/jam. Biaya investasi
tersebut merupakan biaya untuk keseluruhan sistem dua fase. Dikarenakan
banyak peralatan yang sama antara proses dua fase dan tiga fase, modifikasi
teknologi ini tidak perlu membeli peralatan untuk dua fase secara keseluruhan
dan cukup membeli peralatan yang diperlukan. Dengan demikian, biaya modal
untuk modifikasi perlatan dua fase decanter diperkirakan sekitar 300.050 €.
Dalam kaitan investasi modifikasi peralatan, penurunan pada kedua antara
operasi dan perawatan dapat dicapai. Pomace yang dihasilkan dari sistem
kontinyu dua fase membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan
sistem kontinyu tiga fase. Meskipun pengeringan pomace dua fase diperlukan
lebih banyak energi daripada pomace tiga fase, studi kelayakan membuktikan
bahwa pengolahan dua fase pomace lebih menguntungkan daripada memproses
tiga fase pomace dalam industri ekstraksi minyak pomace. Hal ini disebabkan
oleh output yang berasal dari sistem dua fase yang lebih tinggi dibandingkan tiga
fase. Di sisi lain, penghematan biaya total untuk energi dan konsumsi air dalam
proses produksi minyak zaitun dan manajemen pomace memiliki nilai masing-
masing 9% dan 86%, yang dapat menghemat hampir sekitar 350.000 € / tahun.
Perbandingan dapat dilihat pada tabel berikut.
Environmental evaluation merupakan evaluasi untuk mengetahui dampak
terhadap lingkungan dari opsi yang dipilih. Dampak positif yang dihasilkan dari
perubahan tiga fase sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah
pengurangan generasi air limbah hingga 95%, peghematan bahan bakar
mencapai 69% sehingga menghasilkan penghematan biaya mencapai €
1.953.250 / tahun, kualitas minyak zaitun yang tetap baik, mengurangi julah air
yang dignakan, mengandung air vegetasi yang baik bagi tanaman, menghasilkan
produk lebih banyak. Dampak negatif yang dihasilkan dari perubahan tiga fase
sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah energi yang digunakan
cukup banyak sehingga harga pembangkit listrik lebih mahal. Permasalahan
yang ada saat ini adalah masih minimnya regulasi mengenai pengaturan limbah
industri karena Turki dalam masa transisi dari keanggotaan Uni Eropa (UE),
sehingga masih dalam tahap adaptasi dengan peraturan lingkungan Uni Eropa
dalam kerangka hukum Turki. Dalam hal ini, pemerintah Turki berjuang
mempersiapkan peraturan dalam negeri dengan peraturan Uni Eropa. Namun,
beberapa perusahaan mengejar inovasi seperti, tanpa, atau sebelum peraturan,
namun jumlah mereka sangat sedikit. Langkah terakhir pada tahapan evaluation
and feasibility adalah select viable option dimana ini merupakan langkah untuk
memilih opsi yang akan diterapkan. Setelah melakukan evaluasi terhadap opsi
penerapan produksi bersih, opsi memodifikasi teknologi untuk mengganti proses
tiga fase menjadi dua fase merupakan opsi terbaik untuk diterapkan karena
membuat proses produksi lebih efisien, output lebih banyak, dan dapat
menghemat biaya.
5. Implementation and Continuation
Tahap kelima adalah implementation and continuation yang terdiri dari
empat langkah yaitu prepare an implementation plan, implement selected
options, monitor performanace dan sustain cleaner production activites. Pada
langkah pertama yaitu prepare an implementation plan untuk melaksanakan opsi
yang dipih, maka dibutuhkan sebuah rencana untuk mengimplementasikan
pilihan tersebut agar kegiatan produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan
target. Dalam proses perencanaan ini meliputi kegiatan produksi bersih yang
akan dilakukan, cara di mana produksi bersih akan diterapkan, kebutuhan
sumber daya (keuangan dan tenaga kerja), orang yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan produksi bersih dan sebuah kerangka waktu untuk
penyelesaian. Perencanaan penerapan produksi bersih pada produksi minyak
zaitun di Turki, dimulai dengan opsi yang terpilih yaitu fokus terhadap
pengolahan limbah dan modifikasi teknologi. Pada proses produksi minyak zaitun
terdapat limbah yaitu air vegetasi dan pomace. Cara untuk mengatasi limbah ini
adalah dengan memodifiksasi teknologi produksi minyak zaitun yang awalnya
menggunakan sistem tiga fase menjadi sistem dua fase, dengan menggunakan
sistem dua fase generasi air limbah akan berkurang sebesar 95%. Akan tetapi
pada sistem dua fase menghasilkan pomace yang lebih banyak dari pada sistem
tiga fase. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengolahan pomace
sebagai sumber tenaga listrik dengan cara gasifikasi untuk pembangkit listrik
pada Unikom (pabrik penyulingan) dengan kapasitas 1 MWe.
Perubahan teknologi pada proses pengolahan minyak zaitun pastinya
akan mempengaruhi keuangan dan tenaga kerja. Pada economic evaluation
terdapat data mengenai evaluasi biaya instalasi pengolahan limbah untuk kedua
sistem, dari data tersebut produsen minyak zaitun bisa memperkirakan biaya
yang akan dikeluarkan untuk penggantian teknologi. Dalam hal tenaga kerja
produsen minyak zaitun berencana untuk memberikan pengetahuan dan
pelatihan kepada tenaga kerja mengenai proses pengolahan minyak zaitun
menggunakan sistem 2 fase sehingga limbah yang dihasilkan bisa diminimalisir
dan target yang diinginkan bisa tercapai. Pada perencanaan implementasi ini
juga harus merencanakan kerjasama dengan pemerintah Turki untuk membuat
undang-undang atau peraturan yang mendorong penggunaan pomace sebagai
bahan bakar. Selain itu pada implementasi produksi bersih untuk pengolahan
minyak zaitun juga terdapat jangka waktu untuk pencapaian target produksi
bersih. Hal ini perlu agar target produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan
target dan harapan.
Langkah kedua yaitu implement selected options sebagai berikut :
What to do? Who is
responsible for
the option?
When? How monitor
improvement?
Replaced a three-
phase to two-
phase system
Name 11 March 2003
Reduced 95% of
waste water
Water
conservation Name 2 April 2003
Can be savings
cost between 47%
and 68%
Pomace
management
Name 18 April 2003
Cost savings
350,000
Persuade
employers to
replace their
existing
technology with
the suggested
technology
Name
6 November
2003
Employers has
changed
technology
GHP
Name
28 February
2003
Also carried out
during the
Assessment Phase
Sebagai dokumentasi keberhasilan penilaian produksi bersih, maka
diperlukan beberapa check-list kegiatan yang telah diterapkan atau
diimplementasikan. Beberapa pilihan yang tersedia untuk diimplementasikan
harus sesuai dengan rencana implementasi yang telah disetujui oleh
manajemen. Ketika beberapa pilihan tersebut telah diimplementasikan, maka
menjadi penting hal tersebut untuk terus dipantau bahwa sumberdaya yang baru
maupun hasil limbah telah bergerak kea rah target yang ditetapkan.
Pada kegiatan pengolahan minyak zaitun, terdapat beberapa pilihan
kegiatan implementasi. Kegiatan pertama adalah merubah system dari tiga fase
menjadi dua fase. Untuk memantau apakah kegiatan ini telah diimplementasikan,
dapat melalui pengamatan bahwa penghematan penggunaan air mencapai 95%
dari total kebutuhan pada bulan Maret. Berikutnya adalah kegiatan konservasi
air. Kegiatan ini akan berhasil diimplementasikan pada bulan April dan akan
menghemat 47%-68% dari kebutuhan biaya. Kegiatan selanjutnya adalah
manajemen Pomace yang telah diimplementasikan pada bulan April. Hasil
implementasi ini dikatakan berhasil jika dapat menghemat biaya sebesar
350.000. Kegiatan selanjutnya adalah mengajak para pekerja untuk merubah
teknologi lama dengan teknologi yang telah diusulkan. Ini akan berhasil pada
bulan November jika 15 pemilik usaha telah merubah teknologi mereka. Kegiatan
terakhir adalah Good Housekeeping Practice (GHP) merupakan kegiatan untuk
melakukan perawatan mesin dan peralatan yang akan dapat diimplementasikan
pada bulan Februari. Kegiatan akan berhasil jika para pekerja mampu melakukan
perawatan mesin.
Langkah ketiga yaitu monitor performanace menitikberatkan pada monitor
kinerja dalam implementasi produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun
sangat penting untuk memastikan bahwa opsi yang dipilih diimplementasikan
dengan baik dan berfungsi untuk memantau penggunaan sistem dua fase secara
terus menerus terhadap pengurangan yang dihasilkan dalam konsumsi sumber
daya dan limbah. Adanya pemantauan secara berkala untuk menentukan apakah
perubahan positif yang terjadi dan apakah produsen minyak zaitun mengalami
kemajuan ke arah target yaitu meminimalisir limbah air vegetasi dan pengolahan
pomance sebagai sumber tenaga listrik. Dalam memudahkan memonitor kinerja
produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun bisa dilakukan dengan membuat
tabel seperti di bawah ini
YA TIDAK
Pengecekan Penilaian Produksi Bersih Secara Keseluruhan
 Apakah peluang dilaksanakan sesuai dengan rencana ?
 Apakah prosedur baru bisa diikuti dengan benar oleh karyawan?
 Di mana terjadi masalah dan mengapa?
 Apakah lisensi atau izin memerlukan amandemen? Yang mana?
 Apakah akibat dari perubahan telah sesuai dengan undang-
undang?
YA
YA
YA (Pengolahan
Limbah)
YA (Pengolahan
Limbah)
TIDAK
Pengecekan Kinerja Lingkungan
 Adalah peluang Biaya Efektif? Adalah efektivitas biaya seperti
yang diharapkan?
 Jumlah sumber limbah dan emisi yang menurun?
 Jumlah total limbah dan emisi menurun?
 Jumlah toksisitas limbah dan emisi menurun?
 Jumlah konsumsi energi menurun?
 Tujuan Produksi Bersih tercapai?
 Apakah ada konsekuensi teknis? Apa dan mengapa?
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA (Biaya dan
Teknologi)
Pengecekan Dokumentasi (Item harus dimasukkan dalam file.)
 Laporan dari tujuan perusahaan dan sasaran dan kebijakan
lingkungan
 Deskripsi perusahaan dan diagram alir dengan input dan output
 Lembar kerja pada penilaian Produksi Bersih
 Material Balance
 Daftar peluang Produksi Bersih yang dihasilkan selama sesi
pendapat
 Daftar peluang yang secara teknis, ekonomis dan layak
lingkungan
 Rencana implementasi
 Data pemantauan
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
 'Sebelum dan sesudah' perbandingan
 Laporan evaluasi pasca implementasi
YA
Monitor kinerja penerapan produksi bersih pada pengolahan minyak
zaitun dilakukan pada penggunaan teknologi sistem dua fase pengolahan minyak
zaitun, pada proses pengumpulan dan pengolahan pomace sebagai bahan baku
energi listrik, pada kandungan limbah cair yang dihasilkan dari penerapan
produksi bersih terhadap lingkungan, monitor kinerja dalam penggunaan energi
dan monitor kinerja juga dilakukan terhadap tenaga kerja yang terlibat dalam
produksi minyak zaitun.
Pada pengolahan minyak zaitun ini melibatkan 15 UKM, untuk mencapai
target produksi bersih pengolahan minyak zaitun juga bisa dilakukan dengan
memonitor kinerja UKM dengan cara menjalin kerja sama dengan baik dan
melakukan pertemuan rutin untuk bertukar informasi dan pengumpulan data
tentang penerapan produksi bersih.
Kegiatan monitor kinerja juga dilkukan pada proses manajemen baik
secara teknis maupun ekonomi. Dalam memonitor mesin dan peralatan dapat
dilakukan dengan cara membuat jadwal untuk pembersihan, pengecekan dan
perawatan mesin dan peralatan yang digunakan secara berkala. Pengecekan
dan perawatan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan membuat checklist
tentang performa mesin dan peralatan pengolahan minyak zaitun dan mesin
pengolahan pomace dalam kurun waktu tertentu. Monitor kinerja dapat juga
dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan pelatihan pada tenaga
kerja secara berkala terutama kepada tenaga kerja baru agar mengetahui dan
memahami proses produksi bersih yang diterapkan pada pengolahan minyak
zaitun. Adanya kegiatan monitor kinerja ini akan memudahkan perusahaan untuk
mengetahui alat atau mesin yang rusak dengan cepat sehingga dapat segera
diperbaiki. Monitor kinerja juga berfungsi untuk memantau pengolahan limbah
terhadap dampak lingkungan seperti debit limbah dan kandungan yang ada pada
limbah sehingga limbah yang mencemari lingkuangan dapat diolah agar tidak
mencemari lingkungan.
Dengan adanya monitor kinerja kendala pengolahan minyak zaitun akan
cepat diatasi sehingga kegiatan produksi bersih tetap bisa dipertahankan.
Adanya monitor kinerja akan lebih memudahkan dalam mempertahankan
kegiatan produksi bersih dalam menghadapi tantangan industri seperti
peningkatan kapasitas produksi dan penggunaan mesin baru. Dengan monitor
kinerja akan memudahkan mesin baru untuk cepat disesuaikan dengan kegiatan
produksi bersih sehingga tidak menghasilkan limbah yang dapat mencemari
lingkungan.
Langkah yang terakhir adalah sustain cleaner production activites
menekankan bahwa Kegiatan produksi bersih akan terus berlangsung ketika
kegiatan ini sudah menjadi bagian manajemen dari suatu perusahaan yang
peduli terhadap lingkungan. Suatu sistem manajemen lingkungan menyediakan
struktur decision-making dan action plan untuk mendukung keberlanjutan
perbaikan lingkungan. Ini menjadi penting untuk diperhatikan.
Pada perusahaan yang berbasis produksi minyak zaitun, penerapan
keberlanjutan produksi bersih adalah ketika pembentukan sistem manajemen
lingkungan telah dibentuk. Pembentukan ini menjadikan kegiatan penilaian
produksi bersih lebih efektif karena lebih terfokus terhadap perhatian dan
permasalahan yang spesifik terhadap lingkungan. Juga perlu dilakukan
pencatatan dan dokumentasi serta memberikan pelatihan kepada karyawan yang
berupa informasi antara minyak zaitun dan produk. Selain itu, kegiatan Cleaner
Production Assessment merupakan suatu dasar dari manajemen lingkungan.

More Related Content

What's hot

Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitMuhammad Yuswani
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
Joy Irman
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
GGM Spektafest
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
Hasya Nabilah Fathan
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Joy Irman
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
Bakry Aziz
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitDewi Wahyuningtyas
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEka Iriadenta
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
infosanitasi
 
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat LayananPemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
infosanitasi
 
pembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiripembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiri
Dewi Ariyani
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
1106499
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Joy Irman
 

What's hot (20)

Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Pengaplikasian ekstraksi di industri
Pengaplikasian ekstraksi di industriPengaplikasian ekstraksi di industri
Pengaplikasian ekstraksi di industri
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
 
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat LayananPemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
Pemetaan Sistem Sanitasi dan Penilaian Tingkat Layanan
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
pembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiripembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiri
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 

Similar to Cleaner Productio Assesment

Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
Asif Yahya
 
Research 002
Research 002Research 002
Research 002
Arif Rahman
 
MAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIMAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIzuhal istiadi
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
Taruna36
 
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Arum Setyorini
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
IndahKusuma35
 
Tugase
TugaseTugase
Tugase
taj ada
 
SML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptxSML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptx
RistiWahyuni1
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
MasyithahFauzi
 
Ppt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandinganPpt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandingan
Andre Dwi Putra
 
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptxindustry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
20037ZONITRIAANANDA
 
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zurainiTugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Ahmad Zuraini
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
dian haryanto
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Ira Kristina Lumban Tobing
 
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfLaporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
MuhammadFajarAgimNas
 
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew Hidayat
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Ashar Asham
 
4113230009 bab i
4113230009 bab i4113230009 bab i
4113230009 bab i
eko_apt
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 

Similar to Cleaner Productio Assesment (20)

Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
 
Research 002
Research 002Research 002
Research 002
 
MAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIMAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADI
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
 
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
 
Tugase
TugaseTugase
Tugase
 
SML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptxSML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptx
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
 
Ppt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandinganPpt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandingan
 
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptxindustry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
 
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zurainiTugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobing
 
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfLaporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
 
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
 
4113230009 bab i
4113230009 bab i4113230009 bab i
4113230009 bab i
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 

Recently uploaded (10)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 

Cleaner Productio Assesment

  • 1. TUGAS BESAR PRODUKSI BERSIH “CLEANER PRODUCTION IMPLEMENTATION THROUGH PROCESS MODIFICATIONS FOR SELECTED SME’s IN TURKISH OLIVE OIL” Dosen pengampu : Irnia Nurika, STP., MP., PhD Disusun oleh: Priscilla Arlendita 125100307111093 Muhammad Dimas A. 125100307111096 Chintia Dary K. 125100318113006 I Putu Dody Arisana 125100318113007 Bayu Septian Widada 125100318113014 Anjatra Atmajaya 125100318113015 Aulia Bayu Yushila 125100318113016 I Gusti Putu Afif C.R. 125100318113021 Ridha Akbari 125100318113022 Panglima Nagari 125100318113025 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015
  • 2. Turki merupakan salah satu negara di Mediterania yang memiliki kondisi cocok untuk produksi minyak zaitun. Minyak zaitun adalah produk khas Mediterania, dalam hal produksi dan konsumsi. Ada sekitar 805.000.000 pohon zaitun di dunia, seluas sekitar 24 juta hektare, dimana hampir 98% dari pohon - pohon ini tumbuh di daerah Mediterania yang menyediakan untuk 97% dari total produksi zaitun dan 91% dari konsumsi dunia. Turki berada di peringkat keempat diantara negara produksi buah zaitun menunjukkan fluktuasi secara tahunan di negara mediterania. Produksi minyak zaitun Turki mencapai sekitar 200.000 ton/tahun selama musim panen dan sekitar 80.000 ton/tahun di musim lainnya. Berdasarkan hal tersebut Turki memiliki peran penting di pasar ekspor minyak zaitun. Menurut International Olive Oil Council (IOOC), ekspor minyak zaitun dari Turki mencapai 10% dari total ekspor dunia. Di Turki, minyak zaitun diproses dalam skala kecil dan menengah (UKM) dan menggunakan fasilitas modern untuk menghasilkan minyak zaitun dengan kualitas baik. Meskipun produksi minyak zaitun memiliki kontribusi ekonomi yang tinggi bagi negara di Eropa dan bagian Mediterania, tetapi juga memiliki efek merugikan terhadap kesejahteraan lingkungan karena jumlah air vegetasi dan pomace tinggi dimana air limbah dihasilkan dari masing-masing ekstraksi minyak zaitun. Selain itu juga terdapat produk sampingan dari proses produksi minyak zaitun yang belum mampu diolah oleh Asosiasi Gabungan Pengusaha Minyak Zaitun. Berdasarkan hal tersebut penerapan metode produksi bersih sangat dibutuhkan. Produksi bersih adalah upaya pencegahan yang berbeda dengan pendekatan secara konvensional yaitu end of pipe facilities atau ujung pipa fasilitas pengolahan, dimana produksi bersih bertujuan untuk menangani masalah pada sumbernya dan berusaha untuk menghindari terjadinya permasalahan tersebut. Pada jurnal ini akan fokus pada penerapan metodologi produksi bersih pada produksi minyak zaitun diperusahaan yang beroperasi di kota Edremit yang terletak di pantai Aegean Turki. Tujuh belas UKM dipilih untuk menjadi tempat penelitian. Pertama lima belas UKM bertanggung jawab dari produksi minyak zaitun mentah. Kemudian minyak zaitun mentah yang dihasilkan dikirim ke UKM yang lain untuk aplikasi pemurnian dan akhirnya ekstraksi minyak zaitun dari residu padat – pomace yang dihasilkan oleh lima belas UKM dan manajemen akhir dilakukan di UKM terakhir. Tahapan dalam penerapan produksi bersih terdiri dari lima tahap yaitu planning and organisation, pre – assessment,
  • 3. assessment, evaluation and feasibility study dan implementation and continuation. 1. PlanningandOrganisingCleanerProduction Pada tahap pertama yaitu planning and organization, dimana tahapan ini terdiri dari empat langkah yaitu obtain management commitment, establish a project team, develop environmental policy, objectives and targets dan plan the cleaner production assessment. Pada langkah pertama yaitu obtain management commitment, menitikberatkan pada memperoleh komitmen dari seluruh anggota diperusahaan. Seluruh anggota perusahaan harus percaya bahwa penerapan produksi bersih akan memberikan manfaat sehingga mereka akan lebih bersedia untuk terlibat dalam usaha penerapan produksi bersih. Langkah yang kedua adalah establish a project team, merupakan langkah untuk mencari orang – orang yang memiliki kompetensi dibidang produksi bersih. Selain itu orang tersebut juga harus bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat bekerjasama dalam tim. Langkah yang ketiga adalah develop environmental policy, objectives and target, dimana pada jurnal ini kebijakan pemerintah terkait limbah minyak zaitun belum ada, selain itu juga belum terdapat cara pemanfaatan limbah dari produksi minyak zaitun. Kemudian tujuan yang ditetapkan adalah untuk menerapakan produksi bersih pada produksi minyak zaitun diperusahaan yang beroperasi di kota Edremit yang terletak di pantai Aegean Turki. Langkah keempat adalah plan the cleaner production assessment, dimana pada jurnal ini juga menerapkan rencana kerja dan juga disesuaikan dengan rencana waktu penerapan produksi bersih. 2. Pre-Assessment Tahap kedua adalah pre – assessment, dimana pada tahap ini terdapat tiga langkah yaitu company description and flowchart, walk – through process dan establish a focus. Pada langkah pertama yaitu company description and flowchart, dapat diketahui bahwa secara umum, minyak zaitun bisa didapatkan dengan tiga prosedur utama yaitu sistem tekan, sistem tiga-fase kontinyu, dan sistem dua-fase kontinyu. Namun metode produksi minyak zaitun dengan sistem tekan ini tidak begitu disukai lagi karena memiliki kapasitas minyak zaitun yang berkualitas rendah. Dalam sistem tiga fase kontinyu ini, sebuah mesin pemisah horizontal digunakan dalam proses untuk pemisahan tiga produk: minyak, air dan
  • 4. pomace). Dari 1t zaitun, dihasilkan 1,2-1,6 t air vegetasi dan juga 0,5 t dari pomace. Pomace memiliki sekitar 46,5% bahan kering dari sudut kandungan energi, dengan nilai kalori antara 3.800-4.500 kkal/kg. Dalam sistem dua fase kontinyu, yang mengandung air vegetasi minyak dan pomace adalah output dari proses. Di sini, air vegetasi yang terakumulasi di pomace itu tidak dihasilkan secara terpisah. Selain itu, karena tidak ada penambahan air dalam proses, jumlah air vegetasi yang ada di pomace cukup rendah. Dari 1 t zaitun, hanya 0,050-0,060 t air vegetasi yang ditentukan di pomace yaitu sekitar 0,8 t. Kadar air yang dihasilkan oleh pomace melalui dua fase sistem kontinyu adalah sekitar 60-65%. Di Spanyol, negara terkemuka dalam produksi minyak zaitun, sekitar 90% dari pabrik minyak menggunakan sistem dua fase kontinyu sedangkan di Italia (produsen minyak zaitun kedua dunia) setengah dari produksi masih diperoleh dengan metode tradisional. Berikut ini adalah flowchart dari pembuatan minyak zaitun : Lima belas UKM dari total tujuh belas UKM dipenelitian ini adalah langkah pertama dari produksi minyak zaitun mentah di mana zaitun dikumpulkan dalam karung kemudian diterima dan diproses untuk menghasilkan minyak zaitun
  • 5. mentah. Lima belas UKM ini menjual minyak zaitun mentah ke pabrik pemurnian yaitu Unikom di Ayvalık. UKM Yeni Kurtulus terletak di Edremit ini bertanggung jawab untuk ekstraksi minyak pomace.,Selama fase pra-penilaian, informasi singkat tentang produksi minyak zaitun terkait input dan output dan biaya atas dasar seluruh produksi minyak zaitun dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem ekstraksi yang dilakukan adalah sistem tiga fase kontinyu. Pomace sebagai produk yang dihasilkan di 15 UKM ekstraksi minyak zaitun yang dipilih, diproses melalui proses ekstraksi minyak pomace dengan cara pelarut yang disebut dengan heksana di pabrik Yeni Kurtulus di Edremit. Output dari proses ini adalah pomace zaitun dan minyak zaitun pomace, yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada langkah kedua yaitu walk – through process, dimana pada langkah ini manajemen perusahaan sebelum melakukan penilaian pada berjalanya proses pembuatan minyak zaitun perusahaan harus melakukan suatu koordinasi antara pemerintah dalam penetapan standar dari berjalanya suatu CP perusahaan. Pemerintah menetapkan beberapa regulasi dari standar pomace yang merupakan salah satu kebijakan dalam memberikan aturan dalam proses produksi minyak zaitun di beberapa perusahaan. Inspeksi berjalan dalam proses penilaian pada proses produksi minyak zaitun meliputi, sistem manajemen, pencatatan dan dokumentasi dan fasilitas pelatihan termasuk informasi diseminasi yang harus diberikan antara zaitun dan produk, produk samping pabrik pengolahan. Dalam lingkup metodologi CP, perusahaan harus memiliki komitmen selama perencanaan dan organisasi, CP titik fokus yang dihasilkan pada akhir fase pra-penilaian, dan melakukan evaluasi serta memprioritaskan dalam tahap penilaian. Kemudian pilihan CP tersebut akan digunakan untuk tahap kelayakan dalam memperhitungkan masalah ekonomi dan lingkungan. Langkah ketiga adalah establish a focus yang akan menitikberatkan atau menfokuskan pada titik mana saja produksi bersih harus diterapkan. Pada langkah ini terdapat checklist seperti berikut : Checklist Type of Information Available Not Available Requires Updating Not Applicable Process Information Process flow diagram
  • 6. Material balance data Energy balance data Site plans Drainage diagrams Operating procedures Equipment list & specification Regulatory Information Waste licenses Trade waste agreements Environmental monitoring records EPA licenses Environmental audit reports Raw Material/Production Information Material safety data sheet Product & raw material inventories Productin schedules Product composition & batch sheets Accounting Information Waste handling, treatment, & disposal costs Water & sewer costs Product, energy & raw material costs Operation & maintenance costs Insurance costs Benchmarking Data
  • 7. Input Output 3. Assessment Tahap ketiga adalah assessment, dimana ada empat langkah yaitu collection quantitive data, material balance, identify cleaner production opportunities dan record and sort option. Pada langkah pertama yaitu collection quantitive data dimana fase terpentingnya adalah mengumpulkan data mengenai jumlah sumberdaya yang digunakan, limbah, dan emisi yang di hasilkan. Pada fase ini kemungkinan besar akan mengungkap kerugian. Contohnya, konsumsi listrik tinggi di luar waktu produksi dapat mengindikasikan bocor kompresor atau sistem pendingin rusak. Fase ini berupa pertanyaan pertanyaan yang harus di pecahkan dari proses Walk-through inspection. - Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun dalam ekstraksi minyak zaitun di 15 UKM beserta jumlahnya? Tanah liat dan batu = 450 t/tahun, tanaman air = 45.000 – 54.000 t/tahun, pomace = 22.500 t/tahun - Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun dalam pemurnian minyak zaitu beserta jumlahnya? Asam lemak= 2028 t/tahun ,endapan= 103 t/tahun ,limbah air=50,687 t/tahun - Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak pomace pada industri beserta jumlahnya? Tidak ada limbah yang di hasilkan dalam proses ini - Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi minyak zaitun beserta jumlahnya? Buah zaitun = 45.000 t/tahun Inputs Raw materials : Buah Zaitun Ancillary Material : Water Hazardous material :- Energy : Listrik Process Process : - Short description : buah zaitun diproses dengan cara system ekstraksi dengan menggunakan tiga fase kontinyu. Kemudian dihasilkan pomace zaitun dan minyak zaitun. Occupational health and safety : - Outputs Product : minyak zaitun By-Products : pomace zaitun dan minyak zaitun Air emissions : - Solid Waste : Daun, Kotoran buah Hazaedous waste: - Wastewater discharge : air sisa cucian mesin
  • 8. - Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pemurnian minyak zaitun beserta jumlahnya? Minyak zaitun mentah = 8930 t/tahun - Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pomace beserta jumlahnya? Pomace = 22.500 t/tahun - Berapa konsumsi listrik per tahun yang dipergunakan? 15 ukm ekstraksi minyak zaitun = total pomace yang di habiskan 255-300 t/tahun pemurnian minyak zaitun = kebutuhan listrik 6.247.702 kwh/tahun ekstraksi pomace pada industri= pomace energy 1125 x 1010kcal/tahun, listrik 385,112 kwh/tahun - Bahan kimia apa saja yang digunakan untuk memproduksi minyak zaitun? 15 ukm ekstraksi minyak zaitun = tidak ada bahan kimia yang digunakan pemurnian minyak zaitun = asam phosporic 22.500 kg/tahun, caustic 86,250 kg/tahun, asam citric 6000 kg/tahun, bleaching earth 15000 kg/tahun ekstraksi pomace pada industri= hexane 22,5 t/tahun - Berapa konsumsi air yang di butuhkan dalam produksi minyak zaitun ? 15 ukm ekstraksi minyak zaitun = 49.500 -59.400 t/tahun pemurnian minyak zaitun = 115.532 t/tahun ekstraksi pomace pada industri = 26.100 t/tahun (pemanasan dan pendinginan) Langkah kedua adalah material balance yang akan ditunjukkan dibawah ini :
  • 9. Input Kuantitas Buah Zaitun 45000 ton/tahun Air 4500 – 5400 ton/tahun Air panas 36000 – 45000 ton/tahun Air pembersihan 9000 ton/tahun Output Kuantitas Daun 900 ton/tahun Batu , tanah 450 ton/tahun Limbah cair 4500 – 5400 ton/tahun Pomace 22500 ton/tahun Minyak zaitun mentah 9000 ton/tahun Air vegetasi 45000 – 54000 ton/tahun Kemudian material balance Yeni Kurtulus industri ekstraksi minyak zaitun untuk pomace sebagai berikut :
  • 10. Input Kuantitas Pomace dari UKM ekstraksi minyak zaitun 22500 ton/tahun Exhausted pomace 3000 ton/tahun Hexane 22,5 ton/tahun Air yang telah di gunakan untuk proses destilasi 21600 ton/tahun Output Kuantitas Air 7875 ton/tahun Exhausted miyak pomace 14065 ton/tahun Air destilasi 21600 ton/tahun Hexane recovered 22,455 ton/tahun Hexane hilang 45 kg/tahun Minyak Pomace 560 ton/tahun Pada material balance diatas dapat diketahui input yang digunakan dan output yang di hasilkan. Pada prinsip mass balance total input harus sama dengan total output yang terdiri dari product, by product, limbah, emisi dan tumpahan serta bahan yang tertinggal. Mass balance dapat digunakan untuk memperhitungkan jumlah bahan input yang digunakan untuk dapat meminimalkan limbah yang di hasilkan. Mass balance juga di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan peluang penerapan produksi bersih.
  • 11. Berdasarkan material balance diatas harus di minimasi jumlah limbah air vegetasi yang di hasilkan, oleh karena itu saran modifikasi teknologi di harapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Langkah ketiga adalah identify cleaner production, dimana terdapat titik fokus pada produksi minyak zaitun, yaitu : 1. Teknologi 2. Pelaksanaan proses 3. Limbah dan emisi Adapun cara yang bisa dilakukan mengenai produksi bersih terkait minyak zaitun dengan cara melakukan - Melakukan modifikasi teknologi Mengganti proses produksi awalnya mengggunakan tiga fase menjadi dua fase, adapun keunggulan dari modifikasi teknologi yaitu jumlah tinggi pengurangan konsumsi air, karena tidak ada penambahan air untuk decanter (pemurnian) dalam dua fase sistem kontinyu. Meminimalkan konsumsi air, yang juga akan menyebabkan penurunan penanganan terhadap pengolahan vegetasi air. - Good Housekeeping Melakukan pelatihan atau training terhadap tenaga kerja, dimana biaya tenaga kerja hampir sepertiga dari seluruh biaya produksi minyak zaitun. Sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses produksi ataupun produk reject. Bentuk pelatihan yang digunakan berupa penggunaan mesin umumnya digunakan untuk penyimpanan dari zaitun yang telah diproses maupun belum diproses dengan tujuan meningkatkan kualitas minyak zaitun mentah dan mengurangi jumlah minyak zaitun mentah untuk proses penyulingan - Recycling Menggunakan kembali limbah yang berasal dari vegetasi air untuk digunakan sebagai pembangkit listrik oleh Unikom. Kemudian langkah keempat adalah record and sort options yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :
  • 12. Beberapa informasi yang dicatat untuk pilihan menjadi pilihan Jenis Masalah Deskripsi Pilihan Produksi Bersih Konsumsi sumberdaya (air) Konsumsi air yang tinggi digunakan dalam proses produksi sistem tiga fase secara kontinyu (45,000- 54,000 t / tahun) Teknologi Modifikasi (Penggantian sistem produksi menjadi dua fase secara kontinyu) Konsumsi Energi Tingginya tingkat pemakaian konsumsi energi tinggi (385,112- 6,247,702 kW jam/tahun) dalam sistem produksi tiga fase secara kontinyu Teknologi Modifikasi (Penggantian sistem produksi menjadi dua fase secara kontinyu) Limbah cair Pomace (22500 t/tahun) Vegetasi air (45000- 54000 t/tahun) Waste water (4500-5400 t/tahun) Recyclingpomance sebagai pengganti tenaga listrik untuk konsumsi listrik di Unikom Limbah padat Tanah dan batu (450 t/tahun) Daun (900 t/tahun) - Rendahnya pengetahuan pekerja Penggunaan mesin penyimpanan saat zaitun sebelum dan sesudah diproses Good Housekeeping (pelatihan) memberikan pelatihan pada tenaga kerja mengenai penggunaan mesin Pada tabel diatas memberikan informasi terkait pilihan pilihan mengenai produksi bersih yang akan dievaluasi atau di implementasikan terhadap perusahaan zaitun. Adapun beberapa pilihan catatan yang terdapat yaitu teknologi modifikasi, recycling, dan Good Housekeeping (pelatihan), namun kebijakan dalam pemilihan menggunakan dua yaitu recycling pomance sebagai bahan konsumsi listrik untuk Unikom dan teknologi modifikasi berupa pemilihan sistem produksi secara kontinyu berupa tiga fase.
  • 13. 4. Evaluation and Feasibility Study Tahap keempat dalam penerapan produksi bersih adalah evaluation and feasibility study, yang terdiri dari lima langkah yaitu preliminary evaluation, technical evaluation, economic evaluation, environmental evaluation dan select viable options. Tahap preliminary evaluation merupakan tahap evaluasi penerapan konsep produksi bersih secara umum untuk mengetahui dari beberapa opsi yang ada dievaluasi mana opsi yang layak untuk diterapkan selanjutnya. Sesuai dengan hasil dari fase pra-penilaian, titik fokus pemeriksaan ada pada kesetimbangan material dan energi yang diperoleh selama tahap penilaian. Piihan untuk mengganti teknologi proses pegolahan direkomendasikan untuk minimasi penggunaan air dan juga biaya. Selain itu penggantian teknologi proses dari tiga fase menjadi dua fase mempunyai dampak memberikan peningkatan jumlah dan kadar air dari pomace yang dihasilkan sehingga metode dua fase lebih efisien apabila dibandingkan dengan tiga fase. Evaluasi secara technical merupakan tahap evaluasi segala hal yang berkaitan dengan proses produksi dan segala sesuatu yang sesuai dengan kondisi yang ada. Proses produksi menggunakan dua fase memiliki keunggulan pengurangan konsumsi air yang cukup signifikan karena tidak ada penambahan air untuk proses pemurnian. Meminimalkan penggunaan air juga akan menyebabkan penurunan penanganan pengolahan vegetasi air sehingga opsi mengganti menggunakan dua fase membuat proses produksi lebih efisien karena menciptakan pengurangan 36.000-45.000 ton/tahun untuk 45.000 ton/tahun zaitun yang diolah menjadi ekstraksi minyak zaitu pada 15 UKM. Evaluasi biaya pengolahan air limbah perusahaan dengan sistem kontinyu : Evaluasi biaya pengolahan air limbah tanaman dengan sistem kontinyu :Proses Pengolahan Biaya Pengolahan Tiga Fase Sistem kontinyu (€/Tahun) Biaya Pengolahan Dua Fase Sistem kontinyu (€/Tahun) Biaya Tersimpan (%) Proses Aerob 75,900-91,080 46,356-48,426 47 Proses Anaerod yang diikuti proses aerob 135,300-162,360 54,456-58,146 64 Proses Membran 165,000-198,000 58,506-63,006 68
  • 14. Tahap selanjutnya economic evaluation merupakan tahapan evaluasi dari segi ekonomi atau financial untuk menyatakan apakah program produksi bersih ini dapat terus dilanjutkan atau tidak. Penggantian sistem kontinyu tiga fase dengan sistem kontinyu dua fase memerlukan biaya investasi sebesar 600.000 – 671.000 € dengan perkiraan kapasitas sekitar 1800-2200 kg/jam. Biaya investasi tersebut merupakan biaya untuk keseluruhan sistem dua fase. Dikarenakan banyak peralatan yang sama antara proses dua fase dan tiga fase, modifikasi teknologi ini tidak perlu membeli peralatan untuk dua fase secara keseluruhan dan cukup membeli peralatan yang diperlukan. Dengan demikian, biaya modal untuk modifikasi perlatan dua fase decanter diperkirakan sekitar 300.050 €. Dalam kaitan investasi modifikasi peralatan, penurunan pada kedua antara operasi dan perawatan dapat dicapai. Pomace yang dihasilkan dari sistem kontinyu dua fase membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem kontinyu tiga fase. Meskipun pengeringan pomace dua fase diperlukan lebih banyak energi daripada pomace tiga fase, studi kelayakan membuktikan bahwa pengolahan dua fase pomace lebih menguntungkan daripada memproses tiga fase pomace dalam industri ekstraksi minyak pomace. Hal ini disebabkan oleh output yang berasal dari sistem dua fase yang lebih tinggi dibandingkan tiga fase. Di sisi lain, penghematan biaya total untuk energi dan konsumsi air dalam proses produksi minyak zaitun dan manajemen pomace memiliki nilai masing- masing 9% dan 86%, yang dapat menghemat hampir sekitar 350.000 € / tahun. Perbandingan dapat dilihat pada tabel berikut. Environmental evaluation merupakan evaluasi untuk mengetahui dampak terhadap lingkungan dari opsi yang dipilih. Dampak positif yang dihasilkan dari perubahan tiga fase sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah pengurangan generasi air limbah hingga 95%, peghematan bahan bakar mencapai 69% sehingga menghasilkan penghematan biaya mencapai € 1.953.250 / tahun, kualitas minyak zaitun yang tetap baik, mengurangi julah air
  • 15. yang dignakan, mengandung air vegetasi yang baik bagi tanaman, menghasilkan produk lebih banyak. Dampak negatif yang dihasilkan dari perubahan tiga fase sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah energi yang digunakan cukup banyak sehingga harga pembangkit listrik lebih mahal. Permasalahan yang ada saat ini adalah masih minimnya regulasi mengenai pengaturan limbah industri karena Turki dalam masa transisi dari keanggotaan Uni Eropa (UE), sehingga masih dalam tahap adaptasi dengan peraturan lingkungan Uni Eropa dalam kerangka hukum Turki. Dalam hal ini, pemerintah Turki berjuang mempersiapkan peraturan dalam negeri dengan peraturan Uni Eropa. Namun, beberapa perusahaan mengejar inovasi seperti, tanpa, atau sebelum peraturan, namun jumlah mereka sangat sedikit. Langkah terakhir pada tahapan evaluation and feasibility adalah select viable option dimana ini merupakan langkah untuk memilih opsi yang akan diterapkan. Setelah melakukan evaluasi terhadap opsi penerapan produksi bersih, opsi memodifikasi teknologi untuk mengganti proses tiga fase menjadi dua fase merupakan opsi terbaik untuk diterapkan karena membuat proses produksi lebih efisien, output lebih banyak, dan dapat menghemat biaya. 5. Implementation and Continuation Tahap kelima adalah implementation and continuation yang terdiri dari empat langkah yaitu prepare an implementation plan, implement selected options, monitor performanace dan sustain cleaner production activites. Pada langkah pertama yaitu prepare an implementation plan untuk melaksanakan opsi yang dipih, maka dibutuhkan sebuah rencana untuk mengimplementasikan pilihan tersebut agar kegiatan produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan target. Dalam proses perencanaan ini meliputi kegiatan produksi bersih yang akan dilakukan, cara di mana produksi bersih akan diterapkan, kebutuhan sumber daya (keuangan dan tenaga kerja), orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan produksi bersih dan sebuah kerangka waktu untuk penyelesaian. Perencanaan penerapan produksi bersih pada produksi minyak zaitun di Turki, dimulai dengan opsi yang terpilih yaitu fokus terhadap pengolahan limbah dan modifikasi teknologi. Pada proses produksi minyak zaitun terdapat limbah yaitu air vegetasi dan pomace. Cara untuk mengatasi limbah ini adalah dengan memodifiksasi teknologi produksi minyak zaitun yang awalnya menggunakan sistem tiga fase menjadi sistem dua fase, dengan menggunakan
  • 16. sistem dua fase generasi air limbah akan berkurang sebesar 95%. Akan tetapi pada sistem dua fase menghasilkan pomace yang lebih banyak dari pada sistem tiga fase. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengolahan pomace sebagai sumber tenaga listrik dengan cara gasifikasi untuk pembangkit listrik pada Unikom (pabrik penyulingan) dengan kapasitas 1 MWe. Perubahan teknologi pada proses pengolahan minyak zaitun pastinya akan mempengaruhi keuangan dan tenaga kerja. Pada economic evaluation terdapat data mengenai evaluasi biaya instalasi pengolahan limbah untuk kedua sistem, dari data tersebut produsen minyak zaitun bisa memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk penggantian teknologi. Dalam hal tenaga kerja produsen minyak zaitun berencana untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada tenaga kerja mengenai proses pengolahan minyak zaitun menggunakan sistem 2 fase sehingga limbah yang dihasilkan bisa diminimalisir dan target yang diinginkan bisa tercapai. Pada perencanaan implementasi ini juga harus merencanakan kerjasama dengan pemerintah Turki untuk membuat undang-undang atau peraturan yang mendorong penggunaan pomace sebagai bahan bakar. Selain itu pada implementasi produksi bersih untuk pengolahan minyak zaitun juga terdapat jangka waktu untuk pencapaian target produksi bersih. Hal ini perlu agar target produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan target dan harapan. Langkah kedua yaitu implement selected options sebagai berikut : What to do? Who is responsible for the option? When? How monitor improvement? Replaced a three- phase to two- phase system Name 11 March 2003 Reduced 95% of waste water Water conservation Name 2 April 2003 Can be savings cost between 47% and 68% Pomace management Name 18 April 2003 Cost savings 350,000 Persuade employers to replace their existing technology with the suggested technology Name 6 November 2003 Employers has changed technology GHP Name 28 February 2003 Also carried out during the Assessment Phase
  • 17. Sebagai dokumentasi keberhasilan penilaian produksi bersih, maka diperlukan beberapa check-list kegiatan yang telah diterapkan atau diimplementasikan. Beberapa pilihan yang tersedia untuk diimplementasikan harus sesuai dengan rencana implementasi yang telah disetujui oleh manajemen. Ketika beberapa pilihan tersebut telah diimplementasikan, maka menjadi penting hal tersebut untuk terus dipantau bahwa sumberdaya yang baru maupun hasil limbah telah bergerak kea rah target yang ditetapkan. Pada kegiatan pengolahan minyak zaitun, terdapat beberapa pilihan kegiatan implementasi. Kegiatan pertama adalah merubah system dari tiga fase menjadi dua fase. Untuk memantau apakah kegiatan ini telah diimplementasikan, dapat melalui pengamatan bahwa penghematan penggunaan air mencapai 95% dari total kebutuhan pada bulan Maret. Berikutnya adalah kegiatan konservasi air. Kegiatan ini akan berhasil diimplementasikan pada bulan April dan akan menghemat 47%-68% dari kebutuhan biaya. Kegiatan selanjutnya adalah manajemen Pomace yang telah diimplementasikan pada bulan April. Hasil implementasi ini dikatakan berhasil jika dapat menghemat biaya sebesar 350.000. Kegiatan selanjutnya adalah mengajak para pekerja untuk merubah teknologi lama dengan teknologi yang telah diusulkan. Ini akan berhasil pada bulan November jika 15 pemilik usaha telah merubah teknologi mereka. Kegiatan terakhir adalah Good Housekeeping Practice (GHP) merupakan kegiatan untuk melakukan perawatan mesin dan peralatan yang akan dapat diimplementasikan pada bulan Februari. Kegiatan akan berhasil jika para pekerja mampu melakukan perawatan mesin. Langkah ketiga yaitu monitor performanace menitikberatkan pada monitor kinerja dalam implementasi produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun sangat penting untuk memastikan bahwa opsi yang dipilih diimplementasikan dengan baik dan berfungsi untuk memantau penggunaan sistem dua fase secara terus menerus terhadap pengurangan yang dihasilkan dalam konsumsi sumber daya dan limbah. Adanya pemantauan secara berkala untuk menentukan apakah perubahan positif yang terjadi dan apakah produsen minyak zaitun mengalami kemajuan ke arah target yaitu meminimalisir limbah air vegetasi dan pengolahan pomance sebagai sumber tenaga listrik. Dalam memudahkan memonitor kinerja produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun bisa dilakukan dengan membuat tabel seperti di bawah ini
  • 18. YA TIDAK Pengecekan Penilaian Produksi Bersih Secara Keseluruhan  Apakah peluang dilaksanakan sesuai dengan rencana ?  Apakah prosedur baru bisa diikuti dengan benar oleh karyawan?  Di mana terjadi masalah dan mengapa?  Apakah lisensi atau izin memerlukan amandemen? Yang mana?  Apakah akibat dari perubahan telah sesuai dengan undang- undang? YA YA YA (Pengolahan Limbah) YA (Pengolahan Limbah) TIDAK Pengecekan Kinerja Lingkungan  Adalah peluang Biaya Efektif? Adalah efektivitas biaya seperti yang diharapkan?  Jumlah sumber limbah dan emisi yang menurun?  Jumlah total limbah dan emisi menurun?  Jumlah toksisitas limbah dan emisi menurun?  Jumlah konsumsi energi menurun?  Tujuan Produksi Bersih tercapai?  Apakah ada konsekuensi teknis? Apa dan mengapa? YA YA YA YA YA YA YA (Biaya dan Teknologi) Pengecekan Dokumentasi (Item harus dimasukkan dalam file.)  Laporan dari tujuan perusahaan dan sasaran dan kebijakan lingkungan  Deskripsi perusahaan dan diagram alir dengan input dan output  Lembar kerja pada penilaian Produksi Bersih  Material Balance  Daftar peluang Produksi Bersih yang dihasilkan selama sesi pendapat  Daftar peluang yang secara teknis, ekonomis dan layak lingkungan  Rencana implementasi  Data pemantauan YA YA YA YA YA YA YA YA YA
  • 19.  'Sebelum dan sesudah' perbandingan  Laporan evaluasi pasca implementasi YA Monitor kinerja penerapan produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun dilakukan pada penggunaan teknologi sistem dua fase pengolahan minyak zaitun, pada proses pengumpulan dan pengolahan pomace sebagai bahan baku energi listrik, pada kandungan limbah cair yang dihasilkan dari penerapan produksi bersih terhadap lingkungan, monitor kinerja dalam penggunaan energi dan monitor kinerja juga dilakukan terhadap tenaga kerja yang terlibat dalam produksi minyak zaitun. Pada pengolahan minyak zaitun ini melibatkan 15 UKM, untuk mencapai target produksi bersih pengolahan minyak zaitun juga bisa dilakukan dengan memonitor kinerja UKM dengan cara menjalin kerja sama dengan baik dan melakukan pertemuan rutin untuk bertukar informasi dan pengumpulan data tentang penerapan produksi bersih. Kegiatan monitor kinerja juga dilkukan pada proses manajemen baik secara teknis maupun ekonomi. Dalam memonitor mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan cara membuat jadwal untuk pembersihan, pengecekan dan perawatan mesin dan peralatan yang digunakan secara berkala. Pengecekan dan perawatan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan membuat checklist tentang performa mesin dan peralatan pengolahan minyak zaitun dan mesin pengolahan pomace dalam kurun waktu tertentu. Monitor kinerja dapat juga dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan pelatihan pada tenaga kerja secara berkala terutama kepada tenaga kerja baru agar mengetahui dan memahami proses produksi bersih yang diterapkan pada pengolahan minyak zaitun. Adanya kegiatan monitor kinerja ini akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui alat atau mesin yang rusak dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki. Monitor kinerja juga berfungsi untuk memantau pengolahan limbah terhadap dampak lingkungan seperti debit limbah dan kandungan yang ada pada limbah sehingga limbah yang mencemari lingkuangan dapat diolah agar tidak mencemari lingkungan. Dengan adanya monitor kinerja kendala pengolahan minyak zaitun akan cepat diatasi sehingga kegiatan produksi bersih tetap bisa dipertahankan. Adanya monitor kinerja akan lebih memudahkan dalam mempertahankan kegiatan produksi bersih dalam menghadapi tantangan industri seperti peningkatan kapasitas produksi dan penggunaan mesin baru. Dengan monitor
  • 20. kinerja akan memudahkan mesin baru untuk cepat disesuaikan dengan kegiatan produksi bersih sehingga tidak menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Langkah yang terakhir adalah sustain cleaner production activites menekankan bahwa Kegiatan produksi bersih akan terus berlangsung ketika kegiatan ini sudah menjadi bagian manajemen dari suatu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Suatu sistem manajemen lingkungan menyediakan struktur decision-making dan action plan untuk mendukung keberlanjutan perbaikan lingkungan. Ini menjadi penting untuk diperhatikan. Pada perusahaan yang berbasis produksi minyak zaitun, penerapan keberlanjutan produksi bersih adalah ketika pembentukan sistem manajemen lingkungan telah dibentuk. Pembentukan ini menjadikan kegiatan penilaian produksi bersih lebih efektif karena lebih terfokus terhadap perhatian dan permasalahan yang spesifik terhadap lingkungan. Juga perlu dilakukan pencatatan dan dokumentasi serta memberikan pelatihan kepada karyawan yang berupa informasi antara minyak zaitun dan produk. Selain itu, kegiatan Cleaner Production Assessment merupakan suatu dasar dari manajemen lingkungan.