SlideShare a Scribd company logo
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
1
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN
HASIL PERKEBUNAN
MINYAK KELAPA (Cocos Nucifera L.)
Rahma Sagistiva Sari1
Yunika Rahayu2
1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4
2)Asisten LaboratoriumTPP
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung.
E-mail : rahmasagistiva@gmail.com
Praktikum : 04 April 2018; Pengumpulan : 11 April 2018
Abstrak
Minyak kelapa merupakan salah satu produk utama dari pengolahan daging buah kelapa melalui ekstraksi kering dan
basah. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan minyak baik dengan cara asam dan men getahui cara
penjernihan minyak. Prinsip percobaan berdasarkan penambahan asam hingga pH santan menjjadi 4,2-4,5 sehingga
kestabilan emulsi lemak ternganggu dengan demikian protein akan menggumpal dan menyebabkan minyak terpisah dan
berdasarkan proses bleaching sehingga didapatkan minyak jernih. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan miny ak
dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82 gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna kuning,
rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa, tekstur cair, kenampakan sedikit menarik.
Abstract
Coconut oil is one of the main products of coconut meat processing through dry and wet extraction. The purpose of this
experiment is to know how to make oil well by acid and to know how to purify oil. The experimental principle based on
the addition of acid to coconut pH to 4.2-4.5 so that the fat emulsion stability is disturbed thus the protein will clot and
cause oil separated and based on the bleaching process to obtain clear oil. Based on the result of the experiment of
making oil with base of 500 gram, we got the product weighing 82 gram (16,4%) with organoleptic properties include
yellow, typical kelis oil flavor, typical coconut scent, liquid texture, slightly attractive appearance.
Keyword : Coconut Oil, Extraction
1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu
krim santan.
Peralatan yang digunakan adalah baskom,
timbangan, wajan, spatula, jar, saringan.
Pada pembuatan mie instan, mula-mula krim
santan dipanaskan hingga terpisah menjadi dua fase.
Kemudian minyak disaring hingga didapatkan filtratnya
dan dipisahkan padatannya. Setelah itu dilakukan
penyaringan, minyak dipisahkan dengan blondonya.
Lalu minyak di masukkan ke dalam jar yang telah
disterilisasi terlebih dahulu selama 15 menit. Lalu
dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
W bahan = Berat bahan (gram)
W basis = Berat basis (gram)
W bahan =
% π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›
100
Γ— W basis
% Produk=
W produk
W basis
Γ— 100
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
2
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Minyak Kelapa
Cara Panas
2. Hasil dan Pembahasan
Data hasil percobaan dan dokumentasi proses
pembuatan minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 1
dan Lampiran 1.
Tabel 1. Hasil Pembuatan Minyak Kelapa
No Analisa Hasil pengamatan
1. Nama Produk Minyak Kelapa
2. Basis 500 gram
3. Bahan Utama Krim santan 500 gram
4. Bahan Tambahan -
5. Berat Produk 16,4 gram
6. % Produk 16,4%
7.
Organoleptik :
ο‚· Warna
ο‚· Rasa
ο‚· Aroma
ο‚· Tekstur
ο‚· Kenampakan
Kuning
Khas minyak keletik
Khas kelapa
Cair
Sedikit menarik
(Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018)
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak
dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82
gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna
kuning, rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa,
tekstur cair, kenampakan sedikit menarik.
Fungsi perlakuan dalam pembuatan minyak kelapa
dengan cara panas antara lain pemanasan yang
berfungsi agar krim santan terpisah menjadi dua fase
yang kemudian fase tersebut dipisahkan. Kemudian
dilakukan penyaringan untuk memisahkan blondo dari
minyak. Kemudian minyak di kemas ke dalam jar yang
sebelumnya telah disterilisasi.
Berdasarkan cara pembuatan menurut Winarno
(1992) menyebutkan setidaknya ada tiga jenis minyak
kelapa diantaranya adalah :
1. Minyak Kelapa Industri Minyak, ini dibuat dengan
bahan baku kopra melalui proses RBD (refining,
bleaching and deodorizing). Setelah kopra dipres,
dibersihkan, diputihkan, lalu dihilangkan bau
tengiknya. Minyak kelapa yang dijual untuk
memasak kerap dicampur dengan minyak sayur lain,
sehingga harganya cukup murah.
2. Minyak Kelapa Kelentik Minyak, ini dibuat dengan
cara tradisional oleh para petani kelapa atau ibu
rumah tangga. Caranya, dengan memasak santan
kelapa hingga minyak terpisah dari blondo
(karamel). Kerapkali minyak ini berwarna kuning
sampai kecokelatan, akibat terkontaminasi karamel
yang gosong.
3. Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil
(VCO), minyak ini merupakan minyak kelapa yang
tidak mengalami proses hidrogenasi. Agar tidak
mengalami hidrogenasi, ekstrasi minyak ini
dilakukan dengan proses dingin, misalnya dengan
fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan
terkendali, pengeringan parutan kelapa secara cepat,
dan lain-lain.
Secara umum proses pembuatan minyak terdapat
dua cara yaitu :
I. Dengan Cara Basah
Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar,
atau dikenal dengan proses basah. Untuk
menghasilkan minyak dari proses basah dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
ο‚· Cara Basah Tradisional
Cara basah tradisional ini sangat sederhana dapat
dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
biasa terdapat pada dapur keluarga. Pada cara ini,
mula-mula dilakukan ekstraksi santan dari kelapa
parut. Kemudian santan dipanaskan untuk
menguapkan air dan menggumpalkan bagian
bukan minyak yang disebut blondo. Blondo ini
dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo diperas
untuk mengeluarkan sisa minyak (Sukrimarni,
2014).
ο‚· Cara Basah Fermentasi
Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara
basah tradisional. Pada cara basah fermentasi,
santan didiamkan untuk memisahkan skim dari
krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk
memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak
(terutama protein) dari minyak pada waktu
pemanasan. Mikroba yang berkembang selama
fermentasi, terutama mikroba penghasil asam.
Asam yang dihasilkan menyebabkan protein
santan mengalami penggumpalan dan mudah
dipisahkan pada saat pemanasan (Sukrimarni,
2014).
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
3
ο‚· Cara basah Sentrifugasi
Cara basah lava process agak mirip dengan cara
basah fermentasi. Pada cara ini, santan diberi
perlakuan sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim
dari krim. Pada proses sentrifugasi, santan diberi
perlakuan sentrifugasi pada kecepatan 3000-3500
rpm. Sehingga terjadi pemisahan fraksi kaya
minyak (krim) dari fraksi miskin minyak (skim).
Selanjutnya krim diasamkan. Selanjutnya krim
diasamkan dengan menambahkan asam asetat,
sitrat, atau HCI sampai pH4. Setelah itu santan
dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah
tradisional atau cara basah fermentasi, kemudian
diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk
memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.
Skim santan diolah menjadi konsentrat protein
berupa butiran atau tepung (Sukrimarni, 2014).
II. Dengan Cara Kering
Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang
telah dikeringkan (kopra) atau dikenal proses kering.
Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
ο‚· Ekstraksi secara mekanis (cara pres)
Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa
kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi
yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin.
Secara ringkasnya kelapa yang siap di ekstrak
secara mekanis di press dengan menggunakan
screw press dan hidrolic press sehingga
menghasilkan minyak (Sukrimarni, 2014).
ο‚· Ekstraksi menggunakan pelarut
Cara ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya
disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan
minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih
rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara
kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun.
Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang
digunakan karena biayanya relatif mahal.
Menggunakan pelarut dapa menggunakan
klorofoam, n –heksan, dan lain – lain (Sukrimarni,
2014)
Critical Control Point (CCP) pada pengolahan
minyak ini adalah pada proses pemanasan sebab proses
ini akan menentukan mutu hasil akhir minyak yang
dihasilkan. Semakin lama pemanasan, maka semakin
tinggi reaksi oksidasi pada minyak, karena bilangan
peroksida yang dihasilkan tinggi, sehingga kualitas
minyak menjadi buruk. (Putri, 2015).
Warna dari setiap minyak berbeda-beda, hal itu
terjadi karena tergantung perlakuan saat pembuatan
minyak itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhinya yaitu suhu.
Kesalahan yang terjadi saat prakrikum pembuatan
minyak kelapa antara lain hasil minyak kelapa dengan
cara panas lebih banyak dari cara asam, padahal
seharusnya dengan cara asam produk yang dihasilkan
lebih banyak. Hal itu terjadi karena kandungan air di
dalam daging kelapa itu sendiri, jika kandungan air
dalam daging kelapa lebih banyak maka minyak kelapa
yang dihasilkan akan lebih sedikit sehingga
mempengaruhi hasil akhir produk.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak
dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82
gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna
kuning, rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa,
tekstur cair, kenampakan sedikit menarik.
4. Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur
percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan
setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih
memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang
digunakan.
Daftar Pustaka
1. Putri, R Sarah, 2015. Pengolahan Minyak Kelapa.
<www.akademiaedu.com> . Diakses: 10 April 2018
2. Sukrimarni. 2014. Minyak Kelapa.
<sukrimarni.blogspot.com> Diakses : 10 April 2018
3. Winarno, F.G,. 1992. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
4
LAMPIRAN I
I. Dokumentasi Proses Pembuatan Minyak Cara Panas
Krim Santan Pemanasan Pemisahan
PenyaringanMinyak Kelapa
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
5
LAMPIRAN
II. Perhitungan minyak kelapa cara panas
Basis 500 gram
% Produk =
π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜
π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π΅π‘Žπ‘ π‘–π‘ 
π‘₯ 100
=
82
500
π‘₯ 100 = 16,4%
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
6
LAMPIRAN
III. SNI Minyak Kelapa
Karateristik Syarat Mutu
Air, maksimum (%)
Kotoran, maksimum (%)
Bilangan Iod (g/100 g contoh), maks
Bilangan penyabunan (mg KOH/g contoh)
Bilangan peroksida (mg O/g contoh), maks
Asam lemak bebas, maksimal
Bau
Pelikan
Logam berbahaya
0,5
0,05
8-18
255-265
5,0
5,0
normal
negatif
nagatif
(Sumber : SNI, 1994)
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018
7
LAMPIRAN
IV. Kuis
1. Mekanisme pembuatan bakal tahu?
Kacang kedelai yang ditambahkan asam dengan pH isoelektrik akan mengalami proses
penggumpalan karena protein yang terdapat pada kacang kedelai mengalami proses denaturasi
yang menyebabkan kacang kedelai menggumpal dan menghasilkan curd atau bakal tahu yang
apabila dilakukan proses pemanasan dan pencetakan akan menghasilkan produk tahu.
2. Fungsi STPP pada pembuatan mie instan?
Yaitu digunakan sebagai pengenyal, selain itu dengan adanya gugus fosfat dapat meningkatkan
porositas sehingga meningkatkan daya serap air dengan membentuk rongga pada mie.
3. Ciri-ciri tempe yang baik?
ο‚· Tekstur bulatan tempe kompak dan seragam
ο‚· Memiliki bau yang khas dari kedelai dan dilapisi dengan selaputΓ‚ putih dari fermentasi
tempe
ο‚· Tidak terlalu panas saat dipegang, jika panas berarti tempe sedang mengalami fermentasi
yang berlebihan dan akan mempercepat tempe menjadi rusak/busuk
ο‚· Memiliki warna yang khas seperti kedelai rebus, tidak terlalu cerah (akibat penambahan zat
warna) atau terlalu suram (akan menjadi rusak)
ο‚· Saat diiris tempe tidak hancur, utuh dengan warna yang baik. Tempe yang bagus saat
digoreng akan menghasilkan tekstur yang halus dengan aroma yang mantap khas kedelai.
4. Apa yang dimaksud dengan pangan darurat?
Pangan darurat atau Emergency Food Product (EFP) adalah makanan yang memiliki energi dan
densitas zat gizi yang tinggi untuk korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera pada
keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan
maksimal 15 hari. Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki iklim ekstrim dari
kutub utara sampai tropis
5. Sebutkan jenis tepung terigu berdasarkan kadar protein!
ο‚· Hard Wheat (Terigu protein tinggi). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein yang paling
tinggi di antara 3 macam tepung terigu lainnya. Kandungan proteinnya mencapai 11-13%.
Jenis tepung ini paling cocok digunakan dalam pembuatan roti. Tepung ini mempunyai kadar
gluten yang tinggi.
ο‚· Medium Wheat (Terigu protein sedang). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein 9-10%,
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu jenis hard wheat. Tepung ini cocok
dalam pembuatan aneka cake, bolu dan kue basah lainnya.
ο‚· Soft Wheat (Terigu protein rendah). Jenis tepung ini mempunyai kadar protein paling rendah
yaitu sekitar 7-8%. Tepung ini cocok untuk pembuatan kue kering.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
kadri_himagri
Β 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
margarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawitmargarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawit
FAJRUL MUBAROK
Β 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
bintangdamayanti
Β 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Susu
SusuSusu
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Muhammad Luthfan
Β 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Β 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
Β 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Β 
margarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawitmargarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawit
Β 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
Β 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Β 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
Β 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
Β 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Β 
Susu
SusuSusu
Susu
Β 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS

Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Ernalia Rosita
Β 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaVitha d'Ggr
Β 
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenas
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenasPemanfaatan ekstrak batang buah nenas
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenasDaveWattimena
Β 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
Β 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Yuke Puspita
Β 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
MasyithahFauzi
Β 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
LutfiaFalah2
Β 
Minyak ikan
Minyak ikanMinyak ikan
Minyak ikan
Siti Nurjanah
Β 
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapa
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapaKadar air dan bilangan asam dari minyak kelapa
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapaSeptian Putra
Β 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Ibenk Hallen
Β 
Bt132088
Bt132088Bt132088
Bt132088Adev Yabes
Β 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Arum Setyorini
Β 
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptxPEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
luthfiana8
Β 
Cara pembuatan virgin coconut oil
Cara pembuatan virgin coconut oilCara pembuatan virgin coconut oil
Cara pembuatan virgin coconut oilPoetra Chebhungsu
Β 
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptxPresentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
ZoelfikarLuthfi
Β 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryLenny Wijaya
Β 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyakridhar
Β 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Raudatul jannah
Β 
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Anggra's Erend
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS (20)

Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Β 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapa
Β 
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenas
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenasPemanfaatan ekstrak batang buah nenas
Pemanfaatan ekstrak batang buah nenas
Β 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
Β 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Β 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
Β 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Β 
Minyak ikan
Minyak ikanMinyak ikan
Minyak ikan
Β 
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapa
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapaKadar air dan bilangan asam dari minyak kelapa
Kadar air dan bilangan asam dari minyak kelapa
Β 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1
Β 
Bt132088
Bt132088Bt132088
Bt132088
Β 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Β 
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptxPEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
Β 
Cara pembuatan virgin coconut oil
Cara pembuatan virgin coconut oilCara pembuatan virgin coconut oil
Cara pembuatan virgin coconut oil
Β 
2008 (full)
2008 (full)2008 (full)
2008 (full)
Β 
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptxPresentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Β 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Β 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyak
Β 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Β 
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Artikel kadek anggra suprapta-1113031092
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari

Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari (9)

Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Β 

Recently uploaded

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 

Recently uploaded (10)

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS

  • 1. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN HASIL PERKEBUNAN MINYAK KELAPA (Cocos Nucifera L.) Rahma Sagistiva Sari1 Yunika Rahayu2 1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4 2)Asisten LaboratoriumTPP Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung. E-mail : rahmasagistiva@gmail.com Praktikum : 04 April 2018; Pengumpulan : 11 April 2018 Abstrak Minyak kelapa merupakan salah satu produk utama dari pengolahan daging buah kelapa melalui ekstraksi kering dan basah. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan minyak baik dengan cara asam dan men getahui cara penjernihan minyak. Prinsip percobaan berdasarkan penambahan asam hingga pH santan menjjadi 4,2-4,5 sehingga kestabilan emulsi lemak ternganggu dengan demikian protein akan menggumpal dan menyebabkan minyak terpisah dan berdasarkan proses bleaching sehingga didapatkan minyak jernih. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan miny ak dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82 gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna kuning, rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa, tekstur cair, kenampakan sedikit menarik. Abstract Coconut oil is one of the main products of coconut meat processing through dry and wet extraction. The purpose of this experiment is to know how to make oil well by acid and to know how to purify oil. The experimental principle based on the addition of acid to coconut pH to 4.2-4.5 so that the fat emulsion stability is disturbed thus the protein will clot and cause oil separated and based on the bleaching process to obtain clear oil. Based on the result of the experiment of making oil with base of 500 gram, we got the product weighing 82 gram (16,4%) with organoleptic properties include yellow, typical kelis oil flavor, typical coconut scent, liquid texture, slightly attractive appearance. Keyword : Coconut Oil, Extraction 1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu krim santan. Peralatan yang digunakan adalah baskom, timbangan, wajan, spatula, jar, saringan. Pada pembuatan mie instan, mula-mula krim santan dipanaskan hingga terpisah menjadi dua fase. Kemudian minyak disaring hingga didapatkan filtratnya dan dipisahkan padatannya. Setelah itu dilakukan penyaringan, minyak dipisahkan dengan blondonya. Lalu minyak di masukkan ke dalam jar yang telah disterilisasi terlebih dahulu selama 15 menit. Lalu dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : W bahan = Berat bahan (gram) W basis = Berat basis (gram) W bahan = % π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 100 Γ— W basis % Produk= W produk W basis Γ— 100
  • 2. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 2 Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Minyak Kelapa Cara Panas 2. Hasil dan Pembahasan Data hasil percobaan dan dokumentasi proses pembuatan minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 1. Tabel 1. Hasil Pembuatan Minyak Kelapa No Analisa Hasil pengamatan 1. Nama Produk Minyak Kelapa 2. Basis 500 gram 3. Bahan Utama Krim santan 500 gram 4. Bahan Tambahan - 5. Berat Produk 16,4 gram 6. % Produk 16,4% 7. Organoleptik : ο‚· Warna ο‚· Rasa ο‚· Aroma ο‚· Tekstur ο‚· Kenampakan Kuning Khas minyak keletik Khas kelapa Cair Sedikit menarik (Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018) Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82 gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna kuning, rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa, tekstur cair, kenampakan sedikit menarik. Fungsi perlakuan dalam pembuatan minyak kelapa dengan cara panas antara lain pemanasan yang berfungsi agar krim santan terpisah menjadi dua fase yang kemudian fase tersebut dipisahkan. Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan blondo dari minyak. Kemudian minyak di kemas ke dalam jar yang sebelumnya telah disterilisasi. Berdasarkan cara pembuatan menurut Winarno (1992) menyebutkan setidaknya ada tiga jenis minyak kelapa diantaranya adalah : 1. Minyak Kelapa Industri Minyak, ini dibuat dengan bahan baku kopra melalui proses RBD (refining, bleaching and deodorizing). Setelah kopra dipres, dibersihkan, diputihkan, lalu dihilangkan bau tengiknya. Minyak kelapa yang dijual untuk memasak kerap dicampur dengan minyak sayur lain, sehingga harganya cukup murah. 2. Minyak Kelapa Kelentik Minyak, ini dibuat dengan cara tradisional oleh para petani kelapa atau ibu rumah tangga. Caranya, dengan memasak santan kelapa hingga minyak terpisah dari blondo (karamel). Kerapkali minyak ini berwarna kuning sampai kecokelatan, akibat terkontaminasi karamel yang gosong. 3. Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil (VCO), minyak ini merupakan minyak kelapa yang tidak mengalami proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami hidrogenasi, ekstrasi minyak ini dilakukan dengan proses dingin, misalnya dengan fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara cepat, dan lain-lain. Secara umum proses pembuatan minyak terdapat dua cara yaitu : I. Dengan Cara Basah Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal dengan proses basah. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: ο‚· Cara Basah Tradisional Cara basah tradisional ini sangat sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat pada dapur keluarga. Pada cara ini, mula-mula dilakukan ekstraksi santan dari kelapa parut. Kemudian santan dipanaskan untuk menguapkan air dan menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo. Blondo ini dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo diperas untuk mengeluarkan sisa minyak (Sukrimarni, 2014). ο‚· Cara Basah Fermentasi Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) dari minyak pada waktu pemanasan. Mikroba yang berkembang selama fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah dipisahkan pada saat pemanasan (Sukrimarni, 2014).
  • 3. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 3 ο‚· Cara basah Sentrifugasi Cara basah lava process agak mirip dengan cara basah fermentasi. Pada cara ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim dari krim. Pada proses sentrifugasi, santan diberi perlakuan sentrifugasi pada kecepatan 3000-3500 rpm. Sehingga terjadi pemisahan fraksi kaya minyak (krim) dari fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan. Selanjutnya krim diasamkan dengan menambahkan asam asetat, sitrat, atau HCI sampai pH4. Setelah itu santan dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah tradisional atau cara basah fermentasi, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Skim santan diolah menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung (Sukrimarni, 2014). II. Dengan Cara Kering Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra) atau dikenal proses kering. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: ο‚· Ekstraksi secara mekanis (cara pres) Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin. Secara ringkasnya kelapa yang siap di ekstrak secara mekanis di press dengan menggunakan screw press dan hidrolic press sehingga menghasilkan minyak (Sukrimarni, 2014). ο‚· Ekstraksi menggunakan pelarut Cara ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal. Menggunakan pelarut dapa menggunakan klorofoam, n –heksan, dan lain – lain (Sukrimarni, 2014) Critical Control Point (CCP) pada pengolahan minyak ini adalah pada proses pemanasan sebab proses ini akan menentukan mutu hasil akhir minyak yang dihasilkan. Semakin lama pemanasan, maka semakin tinggi reaksi oksidasi pada minyak, karena bilangan peroksida yang dihasilkan tinggi, sehingga kualitas minyak menjadi buruk. (Putri, 2015). Warna dari setiap minyak berbeda-beda, hal itu terjadi karena tergantung perlakuan saat pembuatan minyak itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu suhu. Kesalahan yang terjadi saat prakrikum pembuatan minyak kelapa antara lain hasil minyak kelapa dengan cara panas lebih banyak dari cara asam, padahal seharusnya dengan cara asam produk yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu terjadi karena kandungan air di dalam daging kelapa itu sendiri, jika kandungan air dalam daging kelapa lebih banyak maka minyak kelapa yang dihasilkan akan lebih sedikit sehingga mempengaruhi hasil akhir produk. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak dengan basis 500 gram, didapatkan produk seberat 82 gram (16,4%) dengan sifat organoleptik meliputi warna kuning, rasa khas minyak keletik, aroma khas kelapa, tekstur cair, kenampakan sedikit menarik. 4. Saran Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang digunakan. Daftar Pustaka 1. Putri, R Sarah, 2015. Pengolahan Minyak Kelapa. <www.akademiaedu.com> . Diakses: 10 April 2018 2. Sukrimarni. 2014. Minyak Kelapa. <sukrimarni.blogspot.com> Diakses : 10 April 2018 3. Winarno, F.G,. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
  • 4. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 4 LAMPIRAN I I. Dokumentasi Proses Pembuatan Minyak Cara Panas Krim Santan Pemanasan Pemisahan PenyaringanMinyak Kelapa
  • 5. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 5 LAMPIRAN II. Perhitungan minyak kelapa cara panas Basis 500 gram % Produk = π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π΅π‘Žπ‘ π‘–π‘  π‘₯ 100 = 82 500 π‘₯ 100 = 16,4%
  • 6. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 6 LAMPIRAN III. SNI Minyak Kelapa Karateristik Syarat Mutu Air, maksimum (%) Kotoran, maksimum (%) Bilangan Iod (g/100 g contoh), maks Bilangan penyabunan (mg KOH/g contoh) Bilangan peroksida (mg O/g contoh), maks Asam lemak bebas, maksimal Bau Pelikan Logam berbahaya 0,5 0,05 8-18 255-265 5,0 5,0 normal negatif nagatif (Sumber : SNI, 1994)
  • 7. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.6, 2018 7 LAMPIRAN IV. Kuis 1. Mekanisme pembuatan bakal tahu? Kacang kedelai yang ditambahkan asam dengan pH isoelektrik akan mengalami proses penggumpalan karena protein yang terdapat pada kacang kedelai mengalami proses denaturasi yang menyebabkan kacang kedelai menggumpal dan menghasilkan curd atau bakal tahu yang apabila dilakukan proses pemanasan dan pencetakan akan menghasilkan produk tahu. 2. Fungsi STPP pada pembuatan mie instan? Yaitu digunakan sebagai pengenyal, selain itu dengan adanya gugus fosfat dapat meningkatkan porositas sehingga meningkatkan daya serap air dengan membentuk rongga pada mie. 3. Ciri-ciri tempe yang baik? ο‚· Tekstur bulatan tempe kompak dan seragam ο‚· Memiliki bau yang khas dari kedelai dan dilapisi dengan selaputΓ‚ putih dari fermentasi tempe ο‚· Tidak terlalu panas saat dipegang, jika panas berarti tempe sedang mengalami fermentasi yang berlebihan dan akan mempercepat tempe menjadi rusak/busuk ο‚· Memiliki warna yang khas seperti kedelai rebus, tidak terlalu cerah (akibat penambahan zat warna) atau terlalu suram (akan menjadi rusak) ο‚· Saat diiris tempe tidak hancur, utuh dengan warna yang baik. Tempe yang bagus saat digoreng akan menghasilkan tekstur yang halus dengan aroma yang mantap khas kedelai. 4. Apa yang dimaksud dengan pangan darurat? Pangan darurat atau Emergency Food Product (EFP) adalah makanan yang memiliki energi dan densitas zat gizi yang tinggi untuk korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera pada keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan maksimal 15 hari. Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki iklim ekstrim dari kutub utara sampai tropis 5. Sebutkan jenis tepung terigu berdasarkan kadar protein! ο‚· Hard Wheat (Terigu protein tinggi). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein yang paling tinggi di antara 3 macam tepung terigu lainnya. Kandungan proteinnya mencapai 11-13%. Jenis tepung ini paling cocok digunakan dalam pembuatan roti. Tepung ini mempunyai kadar gluten yang tinggi. ο‚· Medium Wheat (Terigu protein sedang). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein 9-10%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu jenis hard wheat. Tepung ini cocok dalam pembuatan aneka cake, bolu dan kue basah lainnya. ο‚· Soft Wheat (Terigu protein rendah). Jenis tepung ini mempunyai kadar protein paling rendah yaitu sekitar 7-8%. Tepung ini cocok untuk pembuatan kue kering.