SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
Market Brief
Kelapa Sawit dan Olahannya
ITPC Hamburg
Juli 2013
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 2
KATA PENGANTAR
Kelapa sawit merupakan salah satu tumbuhan industri yang sangat penting,
dikarenakan oleh kemampuannya yang tinggi untuk menghasilkan minyak
nabati yang banyak dibutuhkan berbagai sektor industri.
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia merupakan yang terluas di dunia. Hal
ini menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor utama minyak
kelapa sawit mentah (CPO: crude palm oil) dan berbagai olahannya. CPO
sendiri merupakan bahan baku industri pembuatan minyak goreng,
margarine, lilin, sabun, berbagai produk perawatan tubuh, hingga pembuatan
biodiesel yang banyak di produksi di Uni Eropa, terutama di Negara Jerman.
Market Brief ini akan membahas mengenai potensi pasar Jerman sebagai
salah tujuan pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia dan olahannya,
regulasi yang berkaitan serta hambatan-hambatan dan strategi memasuki
pasar Jerman. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.
Hamburg, Juli 2013
Penyusun
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
PETA NEGARA JERMAN............................................................................... 4
1. PENDAHULUAN...................................................................................... 5
1.1. Pemilihan Negara .............................................................................. 5
1.2. Pemilihan Produk............................................................................... 7
1.3. Profil Singkat Negara Jerman.......................................................... 11
2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN .................................................. 14
2.1. Potensi Pasar Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman................... 14
2.2. Potensi Produk Kelapa Sawit Indonesia dan Olahannya di Jerman 16
2.3. Regulasi Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman............... 18
2.3.1. Kebijakan impor produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman . 18
2.3.2. Persyaratan mutu, label dan kemasan......................................... 19
2.4. Saluran Distribusi Produk Kopra dan Olahannya di......................... 24
2.5. Hambatan lainnya............................................................................ 25
2.5.1. Jarak dan transportasi............................................................... 25
2.5.2. Komunikasi................................................................................ 25
2.5.3. Sistem Pembayaran.................................................................. 26
3. STRATEGI DAN PELUANG .................................................................. 27
3.1. Peluang Pemasaran Produk............................................................ 27
3.2. Etika Bisnis ...................................................................................... 28
3.3. Strategi Pemasaran ......................................................................... 29
4. INFORMASI PENTING.......................................................................... 31
4.1. Perwakilan Jerman di Indonesia...................................................... 31
4.2. Perwakilan Indonesia di Negara Jerman ......................................... 31
4.3. Daftar Pameran Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman ... 32
4.4. Daftar Asosiasi Perdagangan Terkait .............................................. 32
4.5. Daftar Importir Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman...... 33
REFERENSI ................................................................................................. 35
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 4
PETA NEGARA JERMAN
Negara bagian Jerman dan nama Ibu kota :
1) Baden-Württemberg, Stuttgart
2) Freistaat Bayern (Bavaria), München (Munich)
3) Berlin, Berlin
4) Brandenburg, Postdam
5) Freie Hansestadt Bremen, Bremen
6) Freie Hansestadt Hamburg, Hamburg
7) Hessen, Frankfurt
8) Mecklenburg-Vorpommmern, Schwerin
9) Niedersachsen (Lower Saxony), Hanover
10)Nordrhein-Westfalen (NRW), Duesseldorf
11)Rheinland-Pfalz (Rhineland-Palatinate), Mainz
12)Saarland, Saarbruecken
13)Freistaat Sachsen (Saxony), Dresden
14)Sachsen-Anhalt (Saxony-Anhalt), Magdeburg
15)Schleswig-Holstein, Kiel
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 5
1. PENDAHULUAN
1.1. Pemilihan Negara
Sumber : Eurostat
Berdasarkan data statistik perdagangan Uni Eropa periode 2008/2012,
ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia ke Uni Eropa
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,16 % walaupun terdapat
fluktuasi di tahun 2011. Nilai pertumbuhan tertinggi terlihat pada ekspor
produk HS 151329 (34,89 %) dan HS 230660 (9,73 %). Ekspor produk HS
151110 juga masih dalam nilai pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar
4,08%.
Negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk kelapa sawit
adalah Belanda, Italia, Spanyol, Jerman dan Perancis.
0,00
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
3.000,00
2008 2009 2010 2011 2012
Dalamributon
Ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari
Indonesia ke Uni Eropa periode 2008-2012
151110 151190 151321 151329 230660
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 6
Sumber : Eurostat
Sebagai salah satu negara industri utama di Uni Eropa, Jerman juga
membutuhkan bahan baku yang berasal dari olahan kelapa sawit seperti
minyak sawit mentah (CPO), serta minyak inti sawit (palm kernel oil) yang
diperoleh dari inti atau kernel buah kelapa sawit. Saat ini Jerman merupakan
importir terbesar ke empat untuk produk CPO dari Indonesia, dengan jumlah
impor lebih dari 212 ribu ton pada tahun 2012. Sementara untuk produk
minyak inti sawit, impor Jerman pada tahun 2012 mencapai 248,4 ribu ton
dan menempatkan negara ini sebagai importir ke tiga terbesar di Uni Eropa.
Sektor industri yang banyak memerlukan produk kelapa sawit antara lain
pada pembuatan minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja,
kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Dalam bidang kosmetik, minyak sawit
juga kerap digunakan karena tidak menimbulkan iritasi pada tubuh.
813.123
567.254
260.994
212.388
32.031
79.082
Ekspor HS 151110 Indonesia ke Uni
Eropa tahun 2012 (dalam ton)
900.548
311.121
248.427
147.820
95.508
169.611
Ekspor HS 230660 Indonesia ke Uni
Eropa tahun 2012 (dalam ton)
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 7
Tanaman kelapa sawit tidak
dikembangbiakkan di Eropa. Oleh sebab
itu, Jerman harus mengimpor seluruh
kebutuhannya akan produk kelapa sawit
dan olahannya dari negara-negara
produsen utama kelapa sawit di dunia.
1.2. Pemilihan Produk
Kelapa sawit adalah salah satu pohon palem produktif utama yang
dikembangkan di Indonesia. Tumbuhan ini adalah penghasil minyak nabati
terbesar di dunia, terutama karena minyak dapat diproduksi baik dari serabut
buah maupun inti. Minyak ini dapat
digunakan untuk minyak masak,
minyak industri, maupun bahan
bakar (biodiesel). Sifatnya yang
tahan oksidasi dengan tekanan
tinggi dan kemampuannya
melarutkan bahan kimia yang tidak
larut oleh bahan pelarut lainnya, serta daya melapis yang tinggi membuatnya
dapat digunakan untuk beragam peruntukan.
Daerah penyebaran kelapa sawit di Indonesia terutama di daerah pantai
timur Sumatra, Aceh, Kalimantan, Sulawesi dan Papua Barat. Penampilan
pohon kelapa sawit agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan
Gambar 1. Buah kelapa sawit
Gambar 2. Perkebunan kelapa sawit.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 8
duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas
pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang
mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Tinggi tanaman ini dapat mencapai 24 meter.
Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak
bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
1) Eksoskarp, bagian kulit buah
berwarna kemerahan dan licin.
2) Mesoskarp, serabut buah
3) Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan
embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E.
oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species
kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki
produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang
rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk
mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera
Gambar 3. Penampang buah
kelapa sawit.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 9
sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman
sumber daya genetik.
Bagian diolah dari kelapa sawit adalah buah.
Bagian daging buah menghasilkan minyak
kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan
baku minyak goreng dan berbagai jenis
turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit
adalah harga yang murah, rendah kolesterol,
dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak
sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Selain dari bagian serabut buah atau mesokarp, inti
atau kernel buah juga dapat diolah menjadi minyak
inti yang kemudian menjadi bahan baku minyak
alkohol dan industri kosmetika. Proses pembuatan
minyak sawit dimulai dengan membuat lunak
bagian daging buah dengan temperatur 90 °C.
Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah
dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder
berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan
teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa
cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Gambar 4. Minyak kelapa sawit
mentah berwarna kemerahan
karena kandungan beta karoten.
Gambar 5. Minyak inti
kelapa sawit, berwarna
lebih terang karena tidak
mengandung beta karoten.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 10
Ampas dari proses pembuatan minyak sawit mentah dapat dimanfaatkan
untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan
sebagai salah satu bahan pembuatan makanan
ayam. dan difermentasikan menjadi kompos.
Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar
dan arang.
Produk kelapa sawit dan olahannya yang akan dibahas dalam market brief ini
akan dibatasi hanya untuk HS kode sebagai berikut:
HS Code Keterangan
151110 Minyak kelapa sawit mentah /CPO
151190 Minyak sawit dan olahannya, baik yang telah
dirafinasi atau belum, diluar minyak mentah atau
yang telah dimodifikasi secara kimiawi.
Contoh : minyak goring
151321 Minyak inti sawit mentah
151329 Minyak inti sawit dan olahannya, baik yang telah
dirafinasi atau belum, diluar minyak mentah atau
yang telah dimodifikasi secara kimiawi.
Contoh : alkohol (palm kernel oil diacetamide).
230660 Ampas (oil cake) dari pembuatan minyak kelapa
sawit dan minyak inti sawit, baik dalam bentuk
pellet atau sudah digiling.
Sumber : Eurostat, Export Helpdesk
Gambar 6. Bungkil kelapa sawit
(coconut cake).
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 11
1.3. Profil Singkat Negara Jerman
Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland)
adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Pemerintahan
sehari-hari dipimpin oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana
menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Jerman
merupakan negara dengqn posisi ekonomi dan
politik yang sangat penting di Eropa maupun di
dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi
(kira-kira dua setengah kali Pulau Jawa) dan
penduduk sekitar 82 juta jiwa, dengan 16
negara bagian (jamak: Länder) ini menjadi
anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk
terbanyak), penghubung transportasi barang
dan jasa antara negara-negara sekawasan dan
menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia. Jerman
(Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak menjadi Uni
Eropa pada tahun 1993). Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen
dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai negara penting, Jerman
adalah anggota G8, G20, menduduki urutan keempat dalam Produk
Domestik Bruto dan urutan kelima dalam Keseimbangan Kemampuan
Berbelanja (2009), urutan kedua negara pengekspor dan urutan kedua
negara pengimpor barang (2009), dan menduduki urutan kedua di dunia
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 12
dalam nilai bantuan pembangunan dalam anggaran tahunannya (2008).
Jerman juga dikenal sebagai negara dengan sistem jaringan pengaman
sosial yang baik dan memiliki standar hidup yang sangat tinggi. Jerman
dikenal sebagai negara dengan penguasaan ilmu dan teknologi maju di
berbagai bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dan kemanusiaan,
selain sebagai negara yang banyak mencetak prestasi di bidang
keolahragaan, seperti Formula 1, sepak bola, dan lain - lain. Jerman
dianggap sebagai negara yang sangat menghidupkan dunia. Dengan kata
lain, Jerman juga merupakan negara yang mempengaruhi keadaan
perekonomian / bursa saham dunia.
Jerman memiliki banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia
lebih dari dua ribu tahun. Namun demikian hanya tiga kota yang memiliki
penduduk lebih dari satu juta orang: Berlin dengan 3,4 juta orang, Hamburg
(1,8 juta), dan München (1,4 juta).
Konsentrasi penduduk tertinggi
terletak di wilayah cekungan Ruhr
(Ruhrgebiet atau Ruhrbecken,
diambil dari nama sungai yang
mengalir di sana) di negara bagian
Nordrhein Westfalen, yang dihuni sekitar 20 juta orang dan menjadi salah
satu kawasan megapolitan terbanyak penduduknya di dunia. Kawasan ini
menghimpun kota-kota seperti Bochum, Dortmund, Duisburg, Essen, dan
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 13
Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara kota-kota
tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah Bremen, Duesseldorf,
Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg, dan Stuttgart.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 14
2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN
2.1. Potensi Pasar Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman
Keberadaan perusahaan “Cargill” di Belanda sebagai perusahaan
pengolahan minyak nabati mentah terbesar di Eropa membuat negara ini
menjadi tujuan utama banyak produsen minyak kelapa sawit dunia untuk
memasuki pasar Uni Eropa. Minyak sawit yang telah melewati proses rafinasi
tersebut kemudian kembali di ekspor
ke berbagai negara untuk diproses
lebih lanjut menjadi berbagai produk.
Di Uni Eropa, negara tujuan utama
ekspor Belanda untuk produk minyak
nabati adalah Jerman.
Selian dari Belanda, Jerman juga mengimpor kelapa sawit dan olahannya
dari berbagai negara produsen utama kelapa sawit seperti Indonesia,
Malaysia, Papua Nugini dan Thailand. Hal ini memposisikan Jerman sebagai
importir kedua terbesar produk kelapa sawit dan olahannya di Uni Eropa
setelah Belanda.
Total impor Jerman untuk produk kelapa sawit dan olahannya pada tahun
2012 mencapai 2,12 juta ton dengan nilai sebesar 1,44 milyar Euro. Pemasok
utama produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman pada tahun 2012
adalah Indonesia, diikuti oleh Belanda, Malaysia dan Papua Nugini.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 15
Sumber : Eurostat
Selama peride 2008/2012, sebanyak 35 % dari total impor Jerman berasal
dari Indonesia. Jumlah ini setara dengan 742,5 ribu ton dengan nilai 450,13
juta Euro.
Selain sebagai importir kelapa sawit dan olahannya, Jerman juga merupakan
Negara eksportir untuk produk tersebut. Negara-negara tujuan utama ekspor
Jerman untuk produk olahan sawit antara lain Polandia, Denmark, Belanda,
Inggris dan Rusia.
Indonesia
35%
Belanda
29%
Malaysia
15%
Papua
Nugini
9%
Thailand
5%
Negara lain
7%
Negara-negara pemasok utama kelapa sawit
dan olahannya ke Jerman tahun 2012
Polandia
22%
Denmark
10%
Belanda
9%Inggris
5%
Rusia
5%
Negara
lain
49%
Negara-negara tujuan utama ekspor
Jerman untuk produk kelapa sawit
dan olahannya tahun 2012
Sumber : 1 Eurostat (diolah)
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 16
Sumber : Eurostat
Data statistik perdagangan Uni Eropa periode 2008-2012 menunjukkan
adanya penurunan yang tajam pada ekspor Jerman untuk produk-produk HS
151110, HS 151329 dan HS 230660 di tahun 2011-2012. Namun demikian,
impor Jerman atas produk-produk tersebut terlihat masih cukup stabil. Hal ini
menunjukkan kebutuhan Jerman akan produk minyak sawit mentah untuk
keperluan industri dalam negrinya masih cukup tinggi.
2.2. Potensi Produk Kelapa Sawit Indonesia dan Olahannya di Jerman
Statistik perdagangan Uni Eropa mencatat adanya penurunan dalam ekspor
produk-produk minyak kelapa sawit mentah maupun minyak inti sawit mentah
dari Indonesia ke Jerman di tahun 2011 dan 2012. Namun demikian, ekspor
produk minyak kelapa sawit maupun minyak inti sawit yang telah dirafinasi
justru menunjukkan peningkatan yang positif. Sehingga walaupun secara
0,00
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00Dalamributon
Ekspor Jerman ke dunia
untuk produk kelapa sawit dan
olahannya periode 2008/2012
HS 151110 HS 151190
HS 151321 HS 151329
HS 230660
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
Dalamributon
Impor Jerman dari dunia
untuk produk kelapa sawit dan
olahannya periode 2008/2012
HS 151110 HS 151190
HS 151321 HS 151329
HS 230660
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 17
volume terdapat penurunan, nilai ekspor Indonesia untuk keempat produk
tersebut masih dalam pertumbuhan yang positif. Hal ini disebabkan nilai jual
produk minyak yang sudah dirafinasi yang lebih tinggi dari produk
mentahnya.
Sumber : Eurostat
Nilai pertumbuhan tertinggi terlihat pada ekspor produk minyak inti sawit yang
telah dirafinasi (HS 151329) yaitu 145,47 % dengan nilai ekspor pada tahun
2012 sebesar 89,12 juta Euro, disusul produk bungkil kelapa sawit (HS
230660) dengan nilai ekspor sebesar 31,28 juta Euro dan pertumbuhan
ekspor sebesar 21,9 %. Setelah mengalami penurunan di tahun 2009, ekspor
produk minyak sawit yang telah dirafinasi (HS 151190) juga terlihat mulai
mengalami peningkatan yang cukup stabil setelah mengalami penurunan di
tahun 2009. Di tahun 2012, ekspor produk HS 151190 Indonesia ke Jerman
mencapai nilai 76,17 juta Euro.
0
50
100
150
200
250
300
350
2008 2009 2010 2011 2012
DalamjutaEuro
Ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia ke Jerman
periode 2008-2012
HS 151110
HS 151190
HS 151321
HS 151329
HS 230660
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 18
2.3. Regulasi Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman
2.3.1. Kebijakan impor produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman
Kebijakan impor Jerman untuk produk kelapa sawit dan olahannya yang
berasal dari Indonesia adalah sebagai berikut :
No. HS Keterangan Produk Tarif masuk
15111010 CRUDE PALM OIL (CPO) untuk penggunaan teknis
dan industri non-pangan.
0 %
15111090 CPO untuk penggunaan industri pangan. 3,8 %
15119011 Minyak kelapa sawit yang telah dirafinasi, untuk
penggunaan dalam industri pangan, dalam kemasan
<1 kg.
12,8%
15119099 Minyak kelapa sawit yang telah dirafinasi, untuk
penggunaan dalam industr pangan, dalam kemasan
≥1 kg.
9 %
15132110 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan industri
non-pangan.
3,2 %
15132130 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan dalam
industri pangan, dalam kemasan <1 kg
12,8 %
15132190 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan dalam
industri pangan, dalam kemasan ≥1 kg.
6,4 %
15132911 Minyak inti sawit padat, yang telah dirafinasi, dalam
kemasan <1 kg
12,8 %
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 19
15132919 Minyak inti sawit padat, yang telah dirafinasi, dalam
kemasan ≥1 kg.
10,9 %
15132930 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, untuk
keperluan industri non-pangan.
5,1 %
15132950 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, dalam
kemasan <1 kg.
12,8 %
15132990 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, dalam
kemasan kemasan ≥1 kg.
9,6 %
23066000 Ampas perasan (bungkil) kelapa sawit, dalam bentuk
pellet atau yang sudah digiling
0%
Sumber : Export Helpdesk
VAT untuk produk minyak kelapa sawit di Jerman adalah sebesar 19%,
sementara untuk produk bungkil kelapa sawit adalah sebesar 7%.
2.3.2. Persyaratan mutu, label dan kemasan
a. Persyaratan mutu
Jerman memberlakukan beberapa regulasi non-tarif berstandar Uni Eropa
yang mengatur standar mutu produk kelapa sawit dan olahannya yang
beredar di pasar Jerman, serta sangat penting untuk dipatuhi oleh para
produsen agar produknya dapat diterima di pasaran dan bersaing dengan
produk sejenis dari negara kompetitor.
Regulasi-regulasi tersebut terbagi regulasi yang menyangkut mutu, kemasan
serta pelabelan produk sebagai berikut :
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 20
Regulasi Hukum Keterangan
Kandungan
maksimum asam
erukat dalam minyak
dan lemak
Uni Eropa telah menetapkan hukum yang mengatur kadar
maksimum asam erukat yang terkandung dalam bahan
makanan untuk konsumsi manusia.
Keterangan lebih lanjut :
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Maximum-level-
for-erucic-acid-in-oils-and-fats/159343
Jenis bahan
tambahan yang
diizinkan di Uni
Eropa
Uni Eropa telah menetapkan daftar bahan tambahan
makanan, enzim dan perasa makanan yang diizinkan untuk
digunakan dalam bahan makan untuk konsumsi manusia.
Keterangan lebih lanjut :
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Additives-
enzymes-and-flavourings-in-food/160050
Jenis bahan pelarut
yang digunakan
dalam bahan
makanan yang
diizinkan.
Uni Eropa telah menetapkan peraturan mengenai
pemasaran dan penggunaan bahan pelarut dalam produksi
bahan makanan.
Keterangan lebih lanjut :
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Extraction-
solvents-for-food/159342
Pengendalian
kontaminasi dalam
bahan makanan
Peraturan keamanan pangan Uni Eropa telah menetapkan
standar yang tinggi perihal kontaminasi yang mungkin
terdapat pada beberapa jenis makanan dan bahan pangan
tertentu.
Keterangan lebih lanjut :
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Contaminants-
in-food/159344
Pengendalian
kebersihan dan
kesehatan bahan
makanan (HACCP)
Peraturan HACCP di Uni Eropa sangat mengikat bagi para
produsen makanan, dan dianjurkan untuk diterapkan mulai
dari tingkat petani.
Keterangan lebih lanjut :
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 21
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Hygiene-of-
food-HACCP-/160068
Kadar maksimum
residu pestisida
dalam makanan
Uni Eropa telah membuat peraturan hukum mengenai kadar
maksimum residu pestisida dalam produk-produk makanan.
Keterangan lebih lanjut :
http://ec.europa.eu/food/plant/pesticides/legislation/max_resi
due_levels_en.htm
Sumber : Export Helpdesk
Selain regulasi hukum tersebut diatas, terdapat pula regulasi-regulasi
tambahan menyangkut mutu produk kelapa sawit dan olahannya sebagai
berikut :
Regulasi Keterangan
Organik
Untuk dapat dipasarkan sebagai produk organik, Uni Eropa telah
menetapkan beberapa peraturan dan syarat-syarat produksi yang
harus dipenuhi oleh petani dan produsen produk kopra kelapa
dan olahannya. Produk yang diberi tanda label seperti disamping
menunjukkan bahwa produk tersebut adalah jenis produk organik.
Keterangan lebih lanjut :
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Organic-production-
and-labelling/159090
ISO 22000
Peraturan ISO 22000 menetapkan standar pengoperasian untuk
managemen pengolahan makanan, dimana perusahaan yang
terlibat dalam rantai produksi harus dapat menunjukkan
kemampuannya dalam pengendalian HACCP, untuk memastikan
bahwa produk makanan tersebut tetap aman hingga saat
dikonsumsi.
Website : http://www.iso.org
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 22
Sustainable
Palm Oil
The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah
organisasi perusahaan-perusahaan dari berbagai negara yang
bergerak dibidang minyak kelapa sawit, dengan misi
mempromosikan produk-produk kelapa sawit yang diproduksi
secara berkelanjutan. Saat ini, RSPO menggunakan sistem
penelusuran dari UTZ dalam pemberian sertifikat Geen Palm bagi
para produsen yang telah memenuhi persyaratan
tertentu.
Website:
http//www.rspo.org
https://www.utzcertified.org/en
Sumber : Export Helpdesk
b. Pelabelan dan etiket
o Penggunaan Bahasa Inggris mutlak diberikan pada label dan etiket
produk, kecuali bila ada ketentuan lain.
o Label harus mencantumkan : nama produk, no.batch, keterangan
mengenai penggunaan produk (untuk bahan makanan atau bukan),
keterangan mengenai kandungan bahan yang dapat menyebabkan
alergi, nama dan alamat pengekspor, tanggal kadaluarsa, berat bersih,
metode penyimpanan, keterangan apabila bahan baku berasal dari
bahan organik atau tidak, logo sertifikasi (bila ada).
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 23
c. Kemasan
o Minyak kelapa sawit dapat dikemas menggunakan berbagai jenis
kemasan tergantung pada ketersediaan bahan dan volume yang
dibutuhkan, atau sesuai permintaan khusus dari
importir (bila ada).
o Produk ampas perasan kelapa (bungkil) dapat
dikemas menggunakan karung plastik (PP woven
bag) ukuran 25kg atau 50kg sesuai
kebutuhan.
o Untuk menjaga kualitas produk, produsen harus memperhatikan :
- Kebersihan kemasan sebelum pengisian.
- Tidak mengemas minyak kelapa sawit yang sudah rusak (berbau
tengik).
- Mengisi kemasan hingga penuh untuk menghindari oksidasi yang
dapat merusak kualitas produk.
- Memperhatikan temperatur udara pada saat pengemasan untuk
menghindari pembekuan minyak.
Berbagai kemasan yang dapat digunakan untuk ekspor produk minyak kelapa sawit.
PP Woven Bag untuk
pengemasan bungkil kelapa.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 24
2.4. Saluran Distribusi Produk Kopra dan Olahannya di Jerman
Produsen minyak kelapa sawit dan produk olahannya dari Indonesia dapat
menghubungi agen penyalur atau langsung memasarkan pada para importir
dan pengusaha industri manufaktur di Uni Eropa. Produk yang disalurkan
lewat jalur ini biasanya masih berupa bahan mentah (baik CPO ataupun
minyak inti sawit) dan dikemas dalam kuantitas besar, sehingga dibutuhkan
proses lanjutan untuk menambahkan nilai guna dan/ atau nilai jual, dengan
atau tanpa tambahan muatan lokal, sebelum dipasarkan ke konsumen.
Jalur distribusi pemasaran produk minyak kelapa sawit ke pasar Uni Eropa
(Sumber : CBI)
Untuk produk-produk yang siap dikonsumsi, pemasaran dilakukan dengan
menghubungi langsung para pengecer lokal di Jerman yang akan
mendistribusikannya kepada konsumen. Untuk pemasaran produk dalam
volume besar (grosir), metode yang digunakan adalah business to business
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 25
yaitu transaksi antara perusahaan dengan pedagang grosir, atau grosir
dengan pedagang eceran.
2.5. Hambatan lainnya
Berikut adalah beberapa hambatan yang mungkin dihadapi oleh produsen
untuk memasarkan produknya ke luar negeri, khususnya ke Negara Jerman:
2.5.1. Jarak dan transportasi
Jarak yang cukup jauh antara Indonesia dan Jerman menyebabkan tingginya
biaya logistik bila dibandingkan dengan negara-negara kompetitor lain dari
Asia. Disisi lain, posisi geografis Jerman yang berada di tengah-tengah Uni
Eropa akan sangat menguntungkan untuk distribusi barang selanjutnya,
karena biaya logistik ke negara-negara Uni Eropa lainnya akan menjadi lebih
mudah, cepat dan lebih murah.
2.5.2. Komunikasi
Kebanyakan orang Jerman memiliki kecenderungan melakukan transaksi
bisnis dengan orang-orang yang mengetahui budaya Jerman. Sebagai
langkah awal, pemahaman akan bahasa dan tatakrama bisnis Jerman akan
sangat membantu memperlancar komunikasi dan hubungan bisnis
selanjutnya.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 26
2.5.3. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran juga merupakan hambatan yang sering terjadi pada
proses transaksi. Berikut adalah sistem pembayaran yang sering digunakan
di dunia Internasional termasuk jika bertransaksi dengan pebisnis Jerman.
1. Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah
sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir
menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah
barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).
2. T/T (Telegraphic Transfer) adalah sistem pembayaran oleh pembeli
untuk mempercepat pengiriman barang. dan untuk menghindari pajak dari
bank. Pihak pembeli membayar uang muka sebesar 30% dengan cara
transfer, dan sisanya 70% dibayarkan setelah pihak pembeli menerima
copy dokumen yang diminta melalui fax.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 27
3. STRATEGI DAN PELUANG
3.1. Peluang Pemasaran Produk
Indonesia beserta Malaysia merupakan produsen utama kelapa sawit dan
olahannya di dunia. Hingga saat ini, ekspor terbesar dari Indonesia masih
berupa produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) HS 151110. Produk ini
masih harus melalui proses pemurnian lebih lanjut dan lebih ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan industri hulu. Sementara itu, negara kompetitor seperti
Malaysia lebih banyak memasok produk-produk hilir olahan CPO seperti
minyak goreng dan lain-lain, yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan ditujukan
untuk konsumen akhir.
Sumber : Eurostat
Pada perdagangan tahun 2012, harga rata-rata produk HS 151110 dari
Indonesia berada pada 0,796 Euro/kg, masih bersaing dengan produk sejenis
dari Malaysia yang berada pada kisaran 0,790 Euro/kg. Begitu pula untuk
0
0,5
1
1,5
2
2,5
Indonesia Malaysia Belanda Thailand Papua Nugini
dalamEuro
Harga per kilogram produk kelapa sawit dan olahannya dari negara-negara
eksportir utama dunia tahun 2012
HS 151110
HS 151190
HS 151321
HS 151329
HS 230660
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 28
produk HS 151190 Indonesia, harga rata-rata produk asal Indonesia berada
pada 0,769 Euro/kg, masih dibawah Malaysia (0,836 Euro/kg) dan Belanda
(0,966 Euro/kg).
Produk minyak inti sawit mentah HS 151321 asal Indonesia dijual pada
kisaran 0,918 Euro/kg, masih bersaing dengan produk asal Malaysia (0,931
Euro/kg) dan Thailand (0,977 Euro/kg). Sementara HS 151329 dari Indonesia
masih yang terendah (0,981 Euro/kg) bila dibandingkan dengan produk asal
Malaysia (1,192 Euro/kg) dan Belanda (1,062 Euro/kg).
3.2. Etika Bisnis
Berikut adalah beberapa poin penting dalam melakukan bisnis di Jerman :
- Tepat waktu : orang Jerman sangat menghargai ketepatan waktu dan
sering kali tidak dapat mentolerir keterlambatan yang tidak beralasan
atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
- Pendekatan bisnis di Jerman sangat mendetil dan menyeluruh. Namun
setelah keputusan diambil, proyek akan berjalan dengan cepat dengan
tidak melewati deadline yang telah disepakati.
- Hindari konfrontasi atau high-pressure tactics karena hanya akan
menghambat proses kerja sama dan pengambilan keputusan.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 29
3.3. Strategi Pemasaran
Berikut adalah beberapa saran dan strategi pemasaran yang dapat
diterapkan produsen dan eksportir produk kelapa sawit dan olahannya yang
ingin memasarkan produknya ke Uni Eropa, khususnya ke Negara Jerman :
1. Aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan oleh berbagai lembaga
baik dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas produk,
seperti pelatihan yang diadakan oleh CBI Belanda bekerja sama dengan
Departemen Pertanian RI.
2. Mengikuti berbagai pameran internasional produk pangan dan olahannya
yang diadakan di Jerman atau negara Uni Eropa lainnya, seperti ANUGA
Food Fair dan Food Ingredients Europe.
Partisipasi dalam pameran ini sangat besar manfaatnya, diantaranya
sebagai ajang promosi dan membuka kesempatan untuk bertemu
langsung dengan pembeli dari luar negeri. Disamping itu produsen juga
akan mendapat kesempatan untuk mengamati dan mempelajari produk-
produk unggulan sejenis yang ditawarkan perusahaan dan/ atau negara
lain, sebagai bahan referensi untuk pengembangan produk.
3. Aktif mencari informasi tentang regulasi perdagangan dan situasi pasar
melalui berbagai media dan asosiasi perdagangan yang terkait dengan
produk sawit dan olahannya.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 30
4. Perusahaan eksportir sangat disarankan untuk memiliki website untuk
memberikan informasi awal kepada calon buyer. Informasi minimal yang
perlu dalam konten webiste perusahaan seperti : Alamat perusahaan, No.
Telpon, Fax, E-Mail dan nama kontak person. Selain itu data mengenai
produk yang ditawarkan seperti komposisi produk, kemasan, berat bersih,
gambar produk dan referensi pendukung lainnya perlu juga ditampilkan di
Website.
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 31
4. INFORMASI PENTING
4.1. Perwakilan Jerman di Indonesia
No Nama Perwakilan/Institusi
Alamat
1. Kedutan Besar Jerman, Jakarta
Jln. Thamrin No.1, Jakarta 10310
Tel: (+62-21) 39855000
Fax: (+62-21) 390 1757
Email:
Internet
2.
Persatuan Ekonomi Indonesia-
Jerman. Ekonid
Kamar Dagang Jerman
Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jakarta
10310
Indonesia
Tel: 021 3154685
Fax : 021 3157088
3. German Center
PT. German Centre Indonesia
German Centre, Suite 4210
Jl. Kapt. Subijanto Dj.
BSD City
Tangerang 15321
Indonesia
Mr. Jochen Sautter
Phone : (+62)(21) 537-2994
Fax : (+62)(21) 537-2974
E-Mail: info@germancentre.co.id
4.2. Perwakilan Indonesia di Negara Jerman
No Nama Lembaga/Institusi
Alamat
1.
Indonesian Trade Promotion Center
(ITPC Hamburg)
Glockengiesserwall 17, 20095
Hamburg
Tel : +49 40 33313 280/1
Fax : +49 49 33313 282
Email : inatrade@itpchamburg.de
Internet : www.itpchamburg.de
2.
Kedutaan Besar Republik Indonesia –
Berlin
Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin
Tel : +49 30 4780 70
Fax : +49 30 4473 7142
Internet : www.kbri-berlin.de
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 32
3.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia –
Frankfurt
Zeppelinallee 23, 60325 Frankfurt am
Main
Tel : 069 247 0980
Fax : 069 247 0984 0
Internet : www.kjriffmm.de
4.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia –
Hamburg
Bebelallee 15,
22299 Hamburg
Tel : +49 40 512 070
Fax : +49 40 511 7531
E-mail : info@kjrihamburg.de
Internet : www.kjrihamburg.de
4.3. Daftar Pameran Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman
Nama
Pameran
Tempat Waktu
Yang
dipamerkan
Keterangan
Food Ingredients
Europe dan
Natural
Ingredients
Frankfurt
19-21
November
2013
Pameran
international
Produk
consumer good
http://www.foodingredientsgl
obal.com/europe
International
Green Week
Berlin
17-26 Januari
2014
Industri
makanan,
agrikultur dan
holtikultura
http://www.gruenewoche.de/
en/
HOGA 2014 Nuremberg
Januari setiap
tahun
Produk
makanan dan
minuman untuk
hotel dan
restorasi
http://www.hoga-messe.de
ANUGA Food
Fair
Cologne
5-9 Oktober
2014
Produk pangan,
natural dan
organik
http://www.anuga.com/en/an
uga/home/index.php
4.4. Daftar Asosiasi Perdagangan Terkait
No Nama asosiasi Alamat Keterangan
1.
Oil World
ISTA Mielke GmbH
Langenberg 25
21077 Hamburg / Germany
Phone: +49-(0)40-7610500
e-Mail: info@oilworld.de
Website :
http://www.oilworld.biz
Lembaga independen
makanan, menyediakan
informasi penting, analisa
profesional dan opini objektif
mengenai perdagangan
minyak nabati dan hewani,
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 33
2.
Verband der
Ölsaatenverarbeitenden
Industrie in Deutschland
e.V (OVID)
Verband der Verband der
ölsaatenverarbeitenden
Industrie in Deutschland e. V.
Am Weidendamm 1A
D - 10117 Berlin
Telefon: +49 30 / 72625900
Telefax: +49 30 / 72625999
E-Mail: info@ovid-verband.de
http://www.ovid-verband.de
3.
Association of Wholesale
Traders in Oils, Fats and
Oil Raw Materials
(GROFOR)
Deutscher Verband des
Großhandels
mit Ölen, Fetten und
Ölrohstoffen e.V.
Adolphsplatz 1 (Börse)
Kontor 24
D-20457 Hamburg
Telefon: +49 40 369879-0
Telefax: +49 40 369879-20
info@grofor.de
http://www.grofor.de
Asosiasi dengan lebih dari 140
perusahaan yang bergerak
dibidang lemak nabati, hewani
dan lemak, asam lemak,
bahan baku minyak dan
produk terkait lainnya.
4.5. Daftar Importir Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman
No Nama perusahaan
Alamat
1.
Wünsche
Handelsgesellschaft International mbH &
Co KG
Domstraße 19
D-20095 Hamburg
Tel.: +49 40 333 12 0
Fax: +49 40 333 12 298
Web: www.whi.de/food.php
2. Binder International GmbH & Co. KG
Otto-Hahn-Str. 19
71083 Herrenberg, Germany
phone: +49 7032 9351-0
fax: +49 7032 9351-15
Web: www.binder-international.com
3.
All Organic Trading GmbH
Heisinger Straße 12
D-87437 Kempten (Allgäu)
Tel. +49 (0)831-5758-156
Fax : 0049 (0)831-5758-159
E-Mail: info@organic-trading.de
Web: www.a-o-t.com
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 34
4.
Henry Lamotte Oils GmbH
Merkurstrasse 47
28197 Bremen
Tel: +49 421 - 52 39 46 0
Tel: +49 421 - 52 39 46 199
E-Mail: sabine.genersch-brakert@lamotte-
services.de
Web: www.lamotte-oils.de
5.
Bressmer & Francke (GmbH & Co) KG
Gutenbergring 37
22848 Norderstedt
Tel.: +49 / 40 / 890 586 – 0
Fax: +49 / 40 / 890 586 – 99
E-mail: info@bressmer-oils.com
Web: www.bressmer-oils.de
6.
Dr. Goerg GmbH Premium
Bio-Kokosnussprodukte
Heidchenstraße 9
56424 Bannberscheid
+49 (0) 2602 93 46 9 0
+49 (0) 2602 93 46 9 22
service@drgoerg.com
Webiste: www.drgoerg.com
Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 35
REFERENSI
Eurostat (European Commission), http://epp.eurostat.ec.europa.eu
Center for the Promotion of Imports from developing countries (CBI), Ministry
of the Foreign Affairs of the Netherlands, http://www.cbi.eu
Export Helpdesk, http://exporthelp.europa.eu/thdapp/index_en.html
Pusat Informasi Kelapa Sawit, http://informasi-kelapasawit.blogspot.de
Wikipedia, http://id.wikipedia.org

More Related Content

Similar to Kelapa Sawit Jerman

proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contohdian haryanto
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfmateriSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfARFIPutra2
 
SAWIT 4.ppt
SAWIT 4.pptSAWIT 4.ppt
SAWIT 4.pptLABPTB
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxIndahKusuma35
 
Class Project - Industrial Analysis
Class Project - Industrial AnalysisClass Project - Industrial Analysis
Class Project - Industrial Analysisabminternational
 
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetKajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetDian Equanti
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaReza Mhk
 
Hirarki strategi grup sinar mas
Hirarki strategi grup sinar masHirarki strategi grup sinar mas
Hirarki strategi grup sinar maspeterjohn
 
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptxAnisQusayiriah1
 
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Ridzaludin
 
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)habibu47
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitelsa pratiwi
 

Similar to Kelapa Sawit Jerman (20)

proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobing
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobing
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
 
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfmateriSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
 
SAWIT 4.ppt
SAWIT 4.pptSAWIT 4.ppt
SAWIT 4.ppt
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
 
Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1
 
Bab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 tonBab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 ton
 
Class Project - Industrial Analysis
Class Project - Industrial AnalysisClass Project - Industrial Analysis
Class Project - Industrial Analysis
 
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetKajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
 
Hirarki strategi grup sinar mas
Hirarki strategi grup sinar masHirarki strategi grup sinar mas
Hirarki strategi grup sinar mas
 
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx
01 - Pasca Panen dan Hasil Pertanian.pptx
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
 
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)
Adminitrasi transaksi (mesin mesin bisnis)
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit
 
Industri pengolahannatadecoco
Industri pengolahannatadecocoIndustri pengolahannatadecoco
Industri pengolahannatadecoco
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

Kelapa Sawit Jerman

  • 1. Market Brief Kelapa Sawit dan Olahannya ITPC Hamburg Juli 2013
  • 2. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 2 KATA PENGANTAR Kelapa sawit merupakan salah satu tumbuhan industri yang sangat penting, dikarenakan oleh kemampuannya yang tinggi untuk menghasilkan minyak nabati yang banyak dibutuhkan berbagai sektor industri. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia merupakan yang terluas di dunia. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor utama minyak kelapa sawit mentah (CPO: crude palm oil) dan berbagai olahannya. CPO sendiri merupakan bahan baku industri pembuatan minyak goreng, margarine, lilin, sabun, berbagai produk perawatan tubuh, hingga pembuatan biodiesel yang banyak di produksi di Uni Eropa, terutama di Negara Jerman. Market Brief ini akan membahas mengenai potensi pasar Jerman sebagai salah tujuan pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia dan olahannya, regulasi yang berkaitan serta hambatan-hambatan dan strategi memasuki pasar Jerman. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Hamburg, Juli 2013 Penyusun
  • 3. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2 PETA NEGARA JERMAN............................................................................... 4 1. PENDAHULUAN...................................................................................... 5 1.1. Pemilihan Negara .............................................................................. 5 1.2. Pemilihan Produk............................................................................... 7 1.3. Profil Singkat Negara Jerman.......................................................... 11 2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN .................................................. 14 2.1. Potensi Pasar Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman................... 14 2.2. Potensi Produk Kelapa Sawit Indonesia dan Olahannya di Jerman 16 2.3. Regulasi Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman............... 18 2.3.1. Kebijakan impor produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman . 18 2.3.2. Persyaratan mutu, label dan kemasan......................................... 19 2.4. Saluran Distribusi Produk Kopra dan Olahannya di......................... 24 2.5. Hambatan lainnya............................................................................ 25 2.5.1. Jarak dan transportasi............................................................... 25 2.5.2. Komunikasi................................................................................ 25 2.5.3. Sistem Pembayaran.................................................................. 26 3. STRATEGI DAN PELUANG .................................................................. 27 3.1. Peluang Pemasaran Produk............................................................ 27 3.2. Etika Bisnis ...................................................................................... 28 3.3. Strategi Pemasaran ......................................................................... 29 4. INFORMASI PENTING.......................................................................... 31 4.1. Perwakilan Jerman di Indonesia...................................................... 31 4.2. Perwakilan Indonesia di Negara Jerman ......................................... 31 4.3. Daftar Pameran Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman ... 32 4.4. Daftar Asosiasi Perdagangan Terkait .............................................. 32 4.5. Daftar Importir Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman...... 33 REFERENSI ................................................................................................. 35
  • 4. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 4 PETA NEGARA JERMAN Negara bagian Jerman dan nama Ibu kota : 1) Baden-Württemberg, Stuttgart 2) Freistaat Bayern (Bavaria), München (Munich) 3) Berlin, Berlin 4) Brandenburg, Postdam 5) Freie Hansestadt Bremen, Bremen 6) Freie Hansestadt Hamburg, Hamburg 7) Hessen, Frankfurt 8) Mecklenburg-Vorpommmern, Schwerin 9) Niedersachsen (Lower Saxony), Hanover 10)Nordrhein-Westfalen (NRW), Duesseldorf 11)Rheinland-Pfalz (Rhineland-Palatinate), Mainz 12)Saarland, Saarbruecken 13)Freistaat Sachsen (Saxony), Dresden 14)Sachsen-Anhalt (Saxony-Anhalt), Magdeburg 15)Schleswig-Holstein, Kiel
  • 5. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 5 1. PENDAHULUAN 1.1. Pemilihan Negara Sumber : Eurostat Berdasarkan data statistik perdagangan Uni Eropa periode 2008/2012, ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia ke Uni Eropa mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,16 % walaupun terdapat fluktuasi di tahun 2011. Nilai pertumbuhan tertinggi terlihat pada ekspor produk HS 151329 (34,89 %) dan HS 230660 (9,73 %). Ekspor produk HS 151110 juga masih dalam nilai pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 4,08%. Negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk kelapa sawit adalah Belanda, Italia, Spanyol, Jerman dan Perancis. 0,00 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 2008 2009 2010 2011 2012 Dalamributon Ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia ke Uni Eropa periode 2008-2012 151110 151190 151321 151329 230660
  • 6. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 6 Sumber : Eurostat Sebagai salah satu negara industri utama di Uni Eropa, Jerman juga membutuhkan bahan baku yang berasal dari olahan kelapa sawit seperti minyak sawit mentah (CPO), serta minyak inti sawit (palm kernel oil) yang diperoleh dari inti atau kernel buah kelapa sawit. Saat ini Jerman merupakan importir terbesar ke empat untuk produk CPO dari Indonesia, dengan jumlah impor lebih dari 212 ribu ton pada tahun 2012. Sementara untuk produk minyak inti sawit, impor Jerman pada tahun 2012 mencapai 248,4 ribu ton dan menempatkan negara ini sebagai importir ke tiga terbesar di Uni Eropa. Sektor industri yang banyak memerlukan produk kelapa sawit antara lain pada pembuatan minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Dalam bidang kosmetik, minyak sawit juga kerap digunakan karena tidak menimbulkan iritasi pada tubuh. 813.123 567.254 260.994 212.388 32.031 79.082 Ekspor HS 151110 Indonesia ke Uni Eropa tahun 2012 (dalam ton) 900.548 311.121 248.427 147.820 95.508 169.611 Ekspor HS 230660 Indonesia ke Uni Eropa tahun 2012 (dalam ton)
  • 7. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 7 Tanaman kelapa sawit tidak dikembangbiakkan di Eropa. Oleh sebab itu, Jerman harus mengimpor seluruh kebutuhannya akan produk kelapa sawit dan olahannya dari negara-negara produsen utama kelapa sawit di dunia. 1.2. Pemilihan Produk Kelapa sawit adalah salah satu pohon palem produktif utama yang dikembangkan di Indonesia. Tumbuhan ini adalah penghasil minyak nabati terbesar di dunia, terutama karena minyak dapat diproduksi baik dari serabut buah maupun inti. Minyak ini dapat digunakan untuk minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Sifatnya yang tahan oksidasi dengan tekanan tinggi dan kemampuannya melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, serta daya melapis yang tinggi membuatnya dapat digunakan untuk beragam peruntukan. Daerah penyebaran kelapa sawit di Indonesia terutama di daerah pantai timur Sumatra, Aceh, Kalimantan, Sulawesi dan Papua Barat. Penampilan pohon kelapa sawit agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan Gambar 1. Buah kelapa sawit Gambar 2. Perkebunan kelapa sawit.
  • 8. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 8 duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 24 meter. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Buah terdiri dari tiga lapisan: 1) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. 2) Mesoskarp, serabut buah 3) Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera Gambar 3. Penampang buah kelapa sawit.
  • 9. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 9 sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. Bagian diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Selain dari bagian serabut buah atau mesokarp, inti atau kernel buah juga dapat diolah menjadi minyak inti yang kemudian menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Proses pembuatan minyak sawit dimulai dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Gambar 4. Minyak kelapa sawit mentah berwarna kemerahan karena kandungan beta karoten. Gambar 5. Minyak inti kelapa sawit, berwarna lebih terang karena tidak mengandung beta karoten.
  • 10. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 10 Ampas dari proses pembuatan minyak sawit mentah dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. dan difermentasikan menjadi kompos. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Produk kelapa sawit dan olahannya yang akan dibahas dalam market brief ini akan dibatasi hanya untuk HS kode sebagai berikut: HS Code Keterangan 151110 Minyak kelapa sawit mentah /CPO 151190 Minyak sawit dan olahannya, baik yang telah dirafinasi atau belum, diluar minyak mentah atau yang telah dimodifikasi secara kimiawi. Contoh : minyak goring 151321 Minyak inti sawit mentah 151329 Minyak inti sawit dan olahannya, baik yang telah dirafinasi atau belum, diluar minyak mentah atau yang telah dimodifikasi secara kimiawi. Contoh : alkohol (palm kernel oil diacetamide). 230660 Ampas (oil cake) dari pembuatan minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit, baik dalam bentuk pellet atau sudah digiling. Sumber : Eurostat, Export Helpdesk Gambar 6. Bungkil kelapa sawit (coconut cake).
  • 11. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 11 1.3. Profil Singkat Negara Jerman Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland) adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Pemerintahan sehari-hari dipimpin oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Jerman merupakan negara dengqn posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi (kira-kira dua setengah kali Pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa, dengan 16 negara bagian (jamak: Länder) ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak), penghubung transportasi barang dan jasa antara negara-negara sekawasan dan menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia. Jerman (Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak menjadi Uni Eropa pada tahun 1993). Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20, menduduki urutan keempat dalam Produk Domestik Bruto dan urutan kelima dalam Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (2009), urutan kedua negara pengekspor dan urutan kedua negara pengimpor barang (2009), dan menduduki urutan kedua di dunia
  • 12. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 12 dalam nilai bantuan pembangunan dalam anggaran tahunannya (2008). Jerman juga dikenal sebagai negara dengan sistem jaringan pengaman sosial yang baik dan memiliki standar hidup yang sangat tinggi. Jerman dikenal sebagai negara dengan penguasaan ilmu dan teknologi maju di berbagai bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dan kemanusiaan, selain sebagai negara yang banyak mencetak prestasi di bidang keolahragaan, seperti Formula 1, sepak bola, dan lain - lain. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat menghidupkan dunia. Dengan kata lain, Jerman juga merupakan negara yang mempengaruhi keadaan perekonomian / bursa saham dunia. Jerman memiliki banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia lebih dari dua ribu tahun. Namun demikian hanya tiga kota yang memiliki penduduk lebih dari satu juta orang: Berlin dengan 3,4 juta orang, Hamburg (1,8 juta), dan München (1,4 juta). Konsentrasi penduduk tertinggi terletak di wilayah cekungan Ruhr (Ruhrgebiet atau Ruhrbecken, diambil dari nama sungai yang mengalir di sana) di negara bagian Nordrhein Westfalen, yang dihuni sekitar 20 juta orang dan menjadi salah satu kawasan megapolitan terbanyak penduduknya di dunia. Kawasan ini menghimpun kota-kota seperti Bochum, Dortmund, Duisburg, Essen, dan
  • 13. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 13 Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara kota-kota tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah Bremen, Duesseldorf, Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg, dan Stuttgart.
  • 14. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 14 2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN 2.1. Potensi Pasar Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman Keberadaan perusahaan “Cargill” di Belanda sebagai perusahaan pengolahan minyak nabati mentah terbesar di Eropa membuat negara ini menjadi tujuan utama banyak produsen minyak kelapa sawit dunia untuk memasuki pasar Uni Eropa. Minyak sawit yang telah melewati proses rafinasi tersebut kemudian kembali di ekspor ke berbagai negara untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk. Di Uni Eropa, negara tujuan utama ekspor Belanda untuk produk minyak nabati adalah Jerman. Selian dari Belanda, Jerman juga mengimpor kelapa sawit dan olahannya dari berbagai negara produsen utama kelapa sawit seperti Indonesia, Malaysia, Papua Nugini dan Thailand. Hal ini memposisikan Jerman sebagai importir kedua terbesar produk kelapa sawit dan olahannya di Uni Eropa setelah Belanda. Total impor Jerman untuk produk kelapa sawit dan olahannya pada tahun 2012 mencapai 2,12 juta ton dengan nilai sebesar 1,44 milyar Euro. Pemasok utama produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman pada tahun 2012 adalah Indonesia, diikuti oleh Belanda, Malaysia dan Papua Nugini.
  • 15. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 15 Sumber : Eurostat Selama peride 2008/2012, sebanyak 35 % dari total impor Jerman berasal dari Indonesia. Jumlah ini setara dengan 742,5 ribu ton dengan nilai 450,13 juta Euro. Selain sebagai importir kelapa sawit dan olahannya, Jerman juga merupakan Negara eksportir untuk produk tersebut. Negara-negara tujuan utama ekspor Jerman untuk produk olahan sawit antara lain Polandia, Denmark, Belanda, Inggris dan Rusia. Indonesia 35% Belanda 29% Malaysia 15% Papua Nugini 9% Thailand 5% Negara lain 7% Negara-negara pemasok utama kelapa sawit dan olahannya ke Jerman tahun 2012 Polandia 22% Denmark 10% Belanda 9%Inggris 5% Rusia 5% Negara lain 49% Negara-negara tujuan utama ekspor Jerman untuk produk kelapa sawit dan olahannya tahun 2012 Sumber : 1 Eurostat (diolah)
  • 16. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 16 Sumber : Eurostat Data statistik perdagangan Uni Eropa periode 2008-2012 menunjukkan adanya penurunan yang tajam pada ekspor Jerman untuk produk-produk HS 151110, HS 151329 dan HS 230660 di tahun 2011-2012. Namun demikian, impor Jerman atas produk-produk tersebut terlihat masih cukup stabil. Hal ini menunjukkan kebutuhan Jerman akan produk minyak sawit mentah untuk keperluan industri dalam negrinya masih cukup tinggi. 2.2. Potensi Produk Kelapa Sawit Indonesia dan Olahannya di Jerman Statistik perdagangan Uni Eropa mencatat adanya penurunan dalam ekspor produk-produk minyak kelapa sawit mentah maupun minyak inti sawit mentah dari Indonesia ke Jerman di tahun 2011 dan 2012. Namun demikian, ekspor produk minyak kelapa sawit maupun minyak inti sawit yang telah dirafinasi justru menunjukkan peningkatan yang positif. Sehingga walaupun secara 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00Dalamributon Ekspor Jerman ke dunia untuk produk kelapa sawit dan olahannya periode 2008/2012 HS 151110 HS 151190 HS 151321 HS 151329 HS 230660 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 1.200,00 Dalamributon Impor Jerman dari dunia untuk produk kelapa sawit dan olahannya periode 2008/2012 HS 151110 HS 151190 HS 151321 HS 151329 HS 230660
  • 17. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 17 volume terdapat penurunan, nilai ekspor Indonesia untuk keempat produk tersebut masih dalam pertumbuhan yang positif. Hal ini disebabkan nilai jual produk minyak yang sudah dirafinasi yang lebih tinggi dari produk mentahnya. Sumber : Eurostat Nilai pertumbuhan tertinggi terlihat pada ekspor produk minyak inti sawit yang telah dirafinasi (HS 151329) yaitu 145,47 % dengan nilai ekspor pada tahun 2012 sebesar 89,12 juta Euro, disusul produk bungkil kelapa sawit (HS 230660) dengan nilai ekspor sebesar 31,28 juta Euro dan pertumbuhan ekspor sebesar 21,9 %. Setelah mengalami penurunan di tahun 2009, ekspor produk minyak sawit yang telah dirafinasi (HS 151190) juga terlihat mulai mengalami peningkatan yang cukup stabil setelah mengalami penurunan di tahun 2009. Di tahun 2012, ekspor produk HS 151190 Indonesia ke Jerman mencapai nilai 76,17 juta Euro. 0 50 100 150 200 250 300 350 2008 2009 2010 2011 2012 DalamjutaEuro Ekspor produk kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia ke Jerman periode 2008-2012 HS 151110 HS 151190 HS 151321 HS 151329 HS 230660
  • 18. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 18 2.3. Regulasi Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman 2.3.1. Kebijakan impor produk kelapa sawit dan olahannya di Jerman Kebijakan impor Jerman untuk produk kelapa sawit dan olahannya yang berasal dari Indonesia adalah sebagai berikut : No. HS Keterangan Produk Tarif masuk 15111010 CRUDE PALM OIL (CPO) untuk penggunaan teknis dan industri non-pangan. 0 % 15111090 CPO untuk penggunaan industri pangan. 3,8 % 15119011 Minyak kelapa sawit yang telah dirafinasi, untuk penggunaan dalam industri pangan, dalam kemasan <1 kg. 12,8% 15119099 Minyak kelapa sawit yang telah dirafinasi, untuk penggunaan dalam industr pangan, dalam kemasan ≥1 kg. 9 % 15132110 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan industri non-pangan. 3,2 % 15132130 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan dalam industri pangan, dalam kemasan <1 kg 12,8 % 15132190 Minyak inti sawit mentah, untuk penggunaan dalam industri pangan, dalam kemasan ≥1 kg. 6,4 % 15132911 Minyak inti sawit padat, yang telah dirafinasi, dalam kemasan <1 kg 12,8 %
  • 19. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 19 15132919 Minyak inti sawit padat, yang telah dirafinasi, dalam kemasan ≥1 kg. 10,9 % 15132930 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, untuk keperluan industri non-pangan. 5,1 % 15132950 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, dalam kemasan <1 kg. 12,8 % 15132990 Minyak inti sawit yang telah dirafinasi, dalam kemasan kemasan ≥1 kg. 9,6 % 23066000 Ampas perasan (bungkil) kelapa sawit, dalam bentuk pellet atau yang sudah digiling 0% Sumber : Export Helpdesk VAT untuk produk minyak kelapa sawit di Jerman adalah sebesar 19%, sementara untuk produk bungkil kelapa sawit adalah sebesar 7%. 2.3.2. Persyaratan mutu, label dan kemasan a. Persyaratan mutu Jerman memberlakukan beberapa regulasi non-tarif berstandar Uni Eropa yang mengatur standar mutu produk kelapa sawit dan olahannya yang beredar di pasar Jerman, serta sangat penting untuk dipatuhi oleh para produsen agar produknya dapat diterima di pasaran dan bersaing dengan produk sejenis dari negara kompetitor. Regulasi-regulasi tersebut terbagi regulasi yang menyangkut mutu, kemasan serta pelabelan produk sebagai berikut :
  • 20. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 20 Regulasi Hukum Keterangan Kandungan maksimum asam erukat dalam minyak dan lemak Uni Eropa telah menetapkan hukum yang mengatur kadar maksimum asam erukat yang terkandung dalam bahan makanan untuk konsumsi manusia. Keterangan lebih lanjut : http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Maximum-level- for-erucic-acid-in-oils-and-fats/159343 Jenis bahan tambahan yang diizinkan di Uni Eropa Uni Eropa telah menetapkan daftar bahan tambahan makanan, enzim dan perasa makanan yang diizinkan untuk digunakan dalam bahan makan untuk konsumsi manusia. Keterangan lebih lanjut : http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Additives- enzymes-and-flavourings-in-food/160050 Jenis bahan pelarut yang digunakan dalam bahan makanan yang diizinkan. Uni Eropa telah menetapkan peraturan mengenai pemasaran dan penggunaan bahan pelarut dalam produksi bahan makanan. Keterangan lebih lanjut : http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Extraction- solvents-for-food/159342 Pengendalian kontaminasi dalam bahan makanan Peraturan keamanan pangan Uni Eropa telah menetapkan standar yang tinggi perihal kontaminasi yang mungkin terdapat pada beberapa jenis makanan dan bahan pangan tertentu. Keterangan lebih lanjut : http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Contaminants- in-food/159344 Pengendalian kebersihan dan kesehatan bahan makanan (HACCP) Peraturan HACCP di Uni Eropa sangat mengikat bagi para produsen makanan, dan dianjurkan untuk diterapkan mulai dari tingkat petani. Keterangan lebih lanjut :
  • 21. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 21 http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Hygiene-of- food-HACCP-/160068 Kadar maksimum residu pestisida dalam makanan Uni Eropa telah membuat peraturan hukum mengenai kadar maksimum residu pestisida dalam produk-produk makanan. Keterangan lebih lanjut : http://ec.europa.eu/food/plant/pesticides/legislation/max_resi due_levels_en.htm Sumber : Export Helpdesk Selain regulasi hukum tersebut diatas, terdapat pula regulasi-regulasi tambahan menyangkut mutu produk kelapa sawit dan olahannya sebagai berikut : Regulasi Keterangan Organik Untuk dapat dipasarkan sebagai produk organik, Uni Eropa telah menetapkan beberapa peraturan dan syarat-syarat produksi yang harus dipenuhi oleh petani dan produsen produk kopra kelapa dan olahannya. Produk yang diberi tanda label seperti disamping menunjukkan bahwa produk tersebut adalah jenis produk organik. Keterangan lebih lanjut : http://www.cbi.eu/marketintel/EU-legislation-Organic-production- and-labelling/159090 ISO 22000 Peraturan ISO 22000 menetapkan standar pengoperasian untuk managemen pengolahan makanan, dimana perusahaan yang terlibat dalam rantai produksi harus dapat menunjukkan kemampuannya dalam pengendalian HACCP, untuk memastikan bahwa produk makanan tersebut tetap aman hingga saat dikonsumsi. Website : http://www.iso.org
  • 22. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 22 Sustainable Palm Oil The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah organisasi perusahaan-perusahaan dari berbagai negara yang bergerak dibidang minyak kelapa sawit, dengan misi mempromosikan produk-produk kelapa sawit yang diproduksi secara berkelanjutan. Saat ini, RSPO menggunakan sistem penelusuran dari UTZ dalam pemberian sertifikat Geen Palm bagi para produsen yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Website: http//www.rspo.org https://www.utzcertified.org/en Sumber : Export Helpdesk b. Pelabelan dan etiket o Penggunaan Bahasa Inggris mutlak diberikan pada label dan etiket produk, kecuali bila ada ketentuan lain. o Label harus mencantumkan : nama produk, no.batch, keterangan mengenai penggunaan produk (untuk bahan makanan atau bukan), keterangan mengenai kandungan bahan yang dapat menyebabkan alergi, nama dan alamat pengekspor, tanggal kadaluarsa, berat bersih, metode penyimpanan, keterangan apabila bahan baku berasal dari bahan organik atau tidak, logo sertifikasi (bila ada).
  • 23. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 23 c. Kemasan o Minyak kelapa sawit dapat dikemas menggunakan berbagai jenis kemasan tergantung pada ketersediaan bahan dan volume yang dibutuhkan, atau sesuai permintaan khusus dari importir (bila ada). o Produk ampas perasan kelapa (bungkil) dapat dikemas menggunakan karung plastik (PP woven bag) ukuran 25kg atau 50kg sesuai kebutuhan. o Untuk menjaga kualitas produk, produsen harus memperhatikan : - Kebersihan kemasan sebelum pengisian. - Tidak mengemas minyak kelapa sawit yang sudah rusak (berbau tengik). - Mengisi kemasan hingga penuh untuk menghindari oksidasi yang dapat merusak kualitas produk. - Memperhatikan temperatur udara pada saat pengemasan untuk menghindari pembekuan minyak. Berbagai kemasan yang dapat digunakan untuk ekspor produk minyak kelapa sawit. PP Woven Bag untuk pengemasan bungkil kelapa.
  • 24. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 24 2.4. Saluran Distribusi Produk Kopra dan Olahannya di Jerman Produsen minyak kelapa sawit dan produk olahannya dari Indonesia dapat menghubungi agen penyalur atau langsung memasarkan pada para importir dan pengusaha industri manufaktur di Uni Eropa. Produk yang disalurkan lewat jalur ini biasanya masih berupa bahan mentah (baik CPO ataupun minyak inti sawit) dan dikemas dalam kuantitas besar, sehingga dibutuhkan proses lanjutan untuk menambahkan nilai guna dan/ atau nilai jual, dengan atau tanpa tambahan muatan lokal, sebelum dipasarkan ke konsumen. Jalur distribusi pemasaran produk minyak kelapa sawit ke pasar Uni Eropa (Sumber : CBI) Untuk produk-produk yang siap dikonsumsi, pemasaran dilakukan dengan menghubungi langsung para pengecer lokal di Jerman yang akan mendistribusikannya kepada konsumen. Untuk pemasaran produk dalam volume besar (grosir), metode yang digunakan adalah business to business
  • 25. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 25 yaitu transaksi antara perusahaan dengan pedagang grosir, atau grosir dengan pedagang eceran. 2.5. Hambatan lainnya Berikut adalah beberapa hambatan yang mungkin dihadapi oleh produsen untuk memasarkan produknya ke luar negeri, khususnya ke Negara Jerman: 2.5.1. Jarak dan transportasi Jarak yang cukup jauh antara Indonesia dan Jerman menyebabkan tingginya biaya logistik bila dibandingkan dengan negara-negara kompetitor lain dari Asia. Disisi lain, posisi geografis Jerman yang berada di tengah-tengah Uni Eropa akan sangat menguntungkan untuk distribusi barang selanjutnya, karena biaya logistik ke negara-negara Uni Eropa lainnya akan menjadi lebih mudah, cepat dan lebih murah. 2.5.2. Komunikasi Kebanyakan orang Jerman memiliki kecenderungan melakukan transaksi bisnis dengan orang-orang yang mengetahui budaya Jerman. Sebagai langkah awal, pemahaman akan bahasa dan tatakrama bisnis Jerman akan sangat membantu memperlancar komunikasi dan hubungan bisnis selanjutnya.
  • 26. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 26 2.5.3. Sistem Pembayaran Sistem pembayaran juga merupakan hambatan yang sering terjadi pada proses transaksi. Berikut adalah sistem pembayaran yang sering digunakan di dunia Internasional termasuk jika bertransaksi dengan pebisnis Jerman. 1. Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan). 2. T/T (Telegraphic Transfer) adalah sistem pembayaran oleh pembeli untuk mempercepat pengiriman barang. dan untuk menghindari pajak dari bank. Pihak pembeli membayar uang muka sebesar 30% dengan cara transfer, dan sisanya 70% dibayarkan setelah pihak pembeli menerima copy dokumen yang diminta melalui fax.
  • 27. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 27 3. STRATEGI DAN PELUANG 3.1. Peluang Pemasaran Produk Indonesia beserta Malaysia merupakan produsen utama kelapa sawit dan olahannya di dunia. Hingga saat ini, ekspor terbesar dari Indonesia masih berupa produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) HS 151110. Produk ini masih harus melalui proses pemurnian lebih lanjut dan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri hulu. Sementara itu, negara kompetitor seperti Malaysia lebih banyak memasok produk-produk hilir olahan CPO seperti minyak goreng dan lain-lain, yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan ditujukan untuk konsumen akhir. Sumber : Eurostat Pada perdagangan tahun 2012, harga rata-rata produk HS 151110 dari Indonesia berada pada 0,796 Euro/kg, masih bersaing dengan produk sejenis dari Malaysia yang berada pada kisaran 0,790 Euro/kg. Begitu pula untuk 0 0,5 1 1,5 2 2,5 Indonesia Malaysia Belanda Thailand Papua Nugini dalamEuro Harga per kilogram produk kelapa sawit dan olahannya dari negara-negara eksportir utama dunia tahun 2012 HS 151110 HS 151190 HS 151321 HS 151329 HS 230660
  • 28. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 28 produk HS 151190 Indonesia, harga rata-rata produk asal Indonesia berada pada 0,769 Euro/kg, masih dibawah Malaysia (0,836 Euro/kg) dan Belanda (0,966 Euro/kg). Produk minyak inti sawit mentah HS 151321 asal Indonesia dijual pada kisaran 0,918 Euro/kg, masih bersaing dengan produk asal Malaysia (0,931 Euro/kg) dan Thailand (0,977 Euro/kg). Sementara HS 151329 dari Indonesia masih yang terendah (0,981 Euro/kg) bila dibandingkan dengan produk asal Malaysia (1,192 Euro/kg) dan Belanda (1,062 Euro/kg). 3.2. Etika Bisnis Berikut adalah beberapa poin penting dalam melakukan bisnis di Jerman : - Tepat waktu : orang Jerman sangat menghargai ketepatan waktu dan sering kali tidak dapat mentolerir keterlambatan yang tidak beralasan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. - Pendekatan bisnis di Jerman sangat mendetil dan menyeluruh. Namun setelah keputusan diambil, proyek akan berjalan dengan cepat dengan tidak melewati deadline yang telah disepakati. - Hindari konfrontasi atau high-pressure tactics karena hanya akan menghambat proses kerja sama dan pengambilan keputusan.
  • 29. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 29 3.3. Strategi Pemasaran Berikut adalah beberapa saran dan strategi pemasaran yang dapat diterapkan produsen dan eksportir produk kelapa sawit dan olahannya yang ingin memasarkan produknya ke Uni Eropa, khususnya ke Negara Jerman : 1. Aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan oleh berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas produk, seperti pelatihan yang diadakan oleh CBI Belanda bekerja sama dengan Departemen Pertanian RI. 2. Mengikuti berbagai pameran internasional produk pangan dan olahannya yang diadakan di Jerman atau negara Uni Eropa lainnya, seperti ANUGA Food Fair dan Food Ingredients Europe. Partisipasi dalam pameran ini sangat besar manfaatnya, diantaranya sebagai ajang promosi dan membuka kesempatan untuk bertemu langsung dengan pembeli dari luar negeri. Disamping itu produsen juga akan mendapat kesempatan untuk mengamati dan mempelajari produk- produk unggulan sejenis yang ditawarkan perusahaan dan/ atau negara lain, sebagai bahan referensi untuk pengembangan produk. 3. Aktif mencari informasi tentang regulasi perdagangan dan situasi pasar melalui berbagai media dan asosiasi perdagangan yang terkait dengan produk sawit dan olahannya.
  • 30. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 30 4. Perusahaan eksportir sangat disarankan untuk memiliki website untuk memberikan informasi awal kepada calon buyer. Informasi minimal yang perlu dalam konten webiste perusahaan seperti : Alamat perusahaan, No. Telpon, Fax, E-Mail dan nama kontak person. Selain itu data mengenai produk yang ditawarkan seperti komposisi produk, kemasan, berat bersih, gambar produk dan referensi pendukung lainnya perlu juga ditampilkan di Website.
  • 31. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 31 4. INFORMASI PENTING 4.1. Perwakilan Jerman di Indonesia No Nama Perwakilan/Institusi Alamat 1. Kedutan Besar Jerman, Jakarta Jln. Thamrin No.1, Jakarta 10310 Tel: (+62-21) 39855000 Fax: (+62-21) 390 1757 Email: Internet 2. Persatuan Ekonomi Indonesia- Jerman. Ekonid Kamar Dagang Jerman Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jakarta 10310 Indonesia Tel: 021 3154685 Fax : 021 3157088 3. German Center PT. German Centre Indonesia German Centre, Suite 4210 Jl. Kapt. Subijanto Dj. BSD City Tangerang 15321 Indonesia Mr. Jochen Sautter Phone : (+62)(21) 537-2994 Fax : (+62)(21) 537-2974 E-Mail: info@germancentre.co.id 4.2. Perwakilan Indonesia di Negara Jerman No Nama Lembaga/Institusi Alamat 1. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC Hamburg) Glockengiesserwall 17, 20095 Hamburg Tel : +49 40 33313 280/1 Fax : +49 49 33313 282 Email : inatrade@itpchamburg.de Internet : www.itpchamburg.de 2. Kedutaan Besar Republik Indonesia – Berlin Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin Tel : +49 30 4780 70 Fax : +49 30 4473 7142 Internet : www.kbri-berlin.de
  • 32. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 32 3. Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Frankfurt Zeppelinallee 23, 60325 Frankfurt am Main Tel : 069 247 0980 Fax : 069 247 0984 0 Internet : www.kjriffmm.de 4. Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Hamburg Bebelallee 15, 22299 Hamburg Tel : +49 40 512 070 Fax : +49 40 511 7531 E-mail : info@kjrihamburg.de Internet : www.kjrihamburg.de 4.3. Daftar Pameran Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman Nama Pameran Tempat Waktu Yang dipamerkan Keterangan Food Ingredients Europe dan Natural Ingredients Frankfurt 19-21 November 2013 Pameran international Produk consumer good http://www.foodingredientsgl obal.com/europe International Green Week Berlin 17-26 Januari 2014 Industri makanan, agrikultur dan holtikultura http://www.gruenewoche.de/ en/ HOGA 2014 Nuremberg Januari setiap tahun Produk makanan dan minuman untuk hotel dan restorasi http://www.hoga-messe.de ANUGA Food Fair Cologne 5-9 Oktober 2014 Produk pangan, natural dan organik http://www.anuga.com/en/an uga/home/index.php 4.4. Daftar Asosiasi Perdagangan Terkait No Nama asosiasi Alamat Keterangan 1. Oil World ISTA Mielke GmbH Langenberg 25 21077 Hamburg / Germany Phone: +49-(0)40-7610500 e-Mail: info@oilworld.de Website : http://www.oilworld.biz Lembaga independen makanan, menyediakan informasi penting, analisa profesional dan opini objektif mengenai perdagangan minyak nabati dan hewani,
  • 33. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 33 2. Verband der Ölsaatenverarbeitenden Industrie in Deutschland e.V (OVID) Verband der Verband der ölsaatenverarbeitenden Industrie in Deutschland e. V. Am Weidendamm 1A D - 10117 Berlin Telefon: +49 30 / 72625900 Telefax: +49 30 / 72625999 E-Mail: info@ovid-verband.de http://www.ovid-verband.de 3. Association of Wholesale Traders in Oils, Fats and Oil Raw Materials (GROFOR) Deutscher Verband des Großhandels mit Ölen, Fetten und Ölrohstoffen e.V. Adolphsplatz 1 (Börse) Kontor 24 D-20457 Hamburg Telefon: +49 40 369879-0 Telefax: +49 40 369879-20 info@grofor.de http://www.grofor.de Asosiasi dengan lebih dari 140 perusahaan yang bergerak dibidang lemak nabati, hewani dan lemak, asam lemak, bahan baku minyak dan produk terkait lainnya. 4.5. Daftar Importir Produk Kelapa Sawit dan Olahannya di Jerman No Nama perusahaan Alamat 1. Wünsche Handelsgesellschaft International mbH & Co KG Domstraße 19 D-20095 Hamburg Tel.: +49 40 333 12 0 Fax: +49 40 333 12 298 Web: www.whi.de/food.php 2. Binder International GmbH & Co. KG Otto-Hahn-Str. 19 71083 Herrenberg, Germany phone: +49 7032 9351-0 fax: +49 7032 9351-15 Web: www.binder-international.com 3. All Organic Trading GmbH Heisinger Straße 12 D-87437 Kempten (Allgäu) Tel. +49 (0)831-5758-156 Fax : 0049 (0)831-5758-159 E-Mail: info@organic-trading.de Web: www.a-o-t.com
  • 34. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 34 4. Henry Lamotte Oils GmbH Merkurstrasse 47 28197 Bremen Tel: +49 421 - 52 39 46 0 Tel: +49 421 - 52 39 46 199 E-Mail: sabine.genersch-brakert@lamotte- services.de Web: www.lamotte-oils.de 5. Bressmer & Francke (GmbH & Co) KG Gutenbergring 37 22848 Norderstedt Tel.: +49 / 40 / 890 586 – 0 Fax: +49 / 40 / 890 586 – 99 E-mail: info@bressmer-oils.com Web: www.bressmer-oils.de 6. Dr. Goerg GmbH Premium Bio-Kokosnussprodukte Heidchenstraße 9 56424 Bannberscheid +49 (0) 2602 93 46 9 0 +49 (0) 2602 93 46 9 22 service@drgoerg.com Webiste: www.drgoerg.com
  • 35. Market Brief Kelapa Sawit – ITPC Hamburg, 2013 Page 35 REFERENSI Eurostat (European Commission), http://epp.eurostat.ec.europa.eu Center for the Promotion of Imports from developing countries (CBI), Ministry of the Foreign Affairs of the Netherlands, http://www.cbi.eu Export Helpdesk, http://exporthelp.europa.eu/thdapp/index_en.html Pusat Informasi Kelapa Sawit, http://informasi-kelapasawit.blogspot.de Wikipedia, http://id.wikipedia.org