SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
Download to read offline
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman perkebunan memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan
devisa negara dari sektor non migas, disamping sebagai usaha untuk membuka
lapangan pekerjaan dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu komoditas tanaman
perkebunan yang menduduki posisi penting di sektor pertanian umumnya, dan sektor
perkebunan khususnya adalah tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq). Hal ini
disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak
kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia.
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi
andalan di masa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa
sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional. Selain menciptakan
kesempatan kerja yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai
sumber devisa negara.
Perkembangan agribisnis kelapa sawit menunjukkan peran yang signifikan bagi
perekonomian Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, jumlah
total luas areal perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta
hektar; dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta hektar lahan di
Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan
bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020.
Peningkatan produksi kelapa sawit ini tidak terlepas dari usaha-usaha yang
dilakukan baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Usaha intensifikasi
dilakukan dengan berbagai penelitian genetik dan pemuliaan bahan tanaman, perbaikan
kultur teknis, sedangkan usaha ekstensifikasi dilakukan dengan berbagai program
perluasan penanaman baru.
Dalam pembudidayaan tanaman kelapa sawit, penanganan yang serius dimulai
pada tahap pemilihan dan penggunaan benih, karena benih merupakan suatu parameter
keberhasilan produksi tanaman. Apabila benih yang digunakan memiliki mutu yang
baik, maka hal ini dapat menjamin peningkatan produksi dari tanaman yang
diusahakan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
2
Benih-benih varietas unggul dapat diperoleh melalui seleksi dan hibridisasi
tanaman, baik yang dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah, maupun
industri perbenihan swasta yang mempunyai divisi penelitian dan pengembangan
(Research And Development).
Salah satu varietas unggul kelapa sawit yang dapat meningkatkan produksi kelapa
sawit signifikan adalah varietas Topaz yang merupakan hasil dari perkawinan kelapa
sawit jenis Dura dengan jenis Pisifera. Topaz merupakan bibit sawit unggul hasil
produksi dari OPRS (Oil Palm Research Station) Asian Agri, yang berlokasi di Desa
Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Bibit Topaz juga
sudah mendapat izin dari Kementerian Pertanian RI Nomor 57-
60/KPTS/SR.120/1/2004 dan memperoleh sertifikasi OPRS ISO 9001:2008, ISO
9001:2015 (TUV NORD) Sistem Manajemen Mutu serta ISO 14001:2004 (SGS)
Manajemen Lingkungan. Penggunaan bibit unggul Topaz ini diharapkan dapat
meningkatkan produksi kelapa sawit di Kabupaten Kampar khususnya dan di daerah
Riau umumnya baik secara kualitas maupun kuantitas.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
a. Untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang usaha dan pembibitan
kelapa sawit
b. Dapat mengetahui teknik-teknik dalam pembibitan kelapa sawit
c. Sebagai sarana pembaca guna mendapatkan pedoman dalam bidang
agribisnis pembibitan kelapa sawit.
1.3 Identitas OPRS Seed Garden PT. Tunggal Yunus Estate, Topaz
1.3.1 Sejarah
a. Sekilas Sejarah Kelapa Sawit
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah
kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang
dibawah dari Mauritius dan Amsterdam dan di tanam dikebun Raya Bogor.
Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada
tahun 1911. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien
Hallet, seorang Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawit di Afrika.
Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
3
perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak saat itu perkebunan kelapa sawit di
Indonesia mulai berkembang.
Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi dipantai Timur Sumatera (Deli)
dan Aceh. Luas areal perkebunannya mencapai 5.123 Ha. Indonesia mulai
mengekspor minyak sawit pada tahun 1919 sebesar 576 ton ke negara-negara
Eropa,kemudian tahun 1923 mulai mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton.
Pada masa pendudukan belanda, perkebunan kelapa sawit mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Indonesia menggeser dominasi ekspor negara
Afrika pada waktu itu. Namun, kemajuan pesat yang dialami oleh Indonesia tidak
diikuti dengan peningkatan perekonomian nasional. Hasil perolehan ekspor minyak
sawit hanya meningkatkan perekonomian negara asing termasuk Belanda.
Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit mengalami
kemunduran. Secara keseluruhan produksi perkebunan kelapa sawit terhenti, lahan
perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada
sehingga produksi minyak sawit Indonesia pun hanya mencapai 56000 ton pada
tahun 1948/1949. Padahal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250000 ton
minyak sawit.
b. Sejarah Singkat PT. Tunggal Yunus Estate, Oil Palm Research Station Topaz
(OPRS).
OPRS Topaz telai mulai dirintis sejak tahun 1992 dengan seleksi dan
persilangan pohon induk di Costa Rica. Selanjutnya pohon induk yang dihasilkan
ditaman di kebun Topaz pada tahun 1992, bertujuan untuk menghasilkan bahan
tanaman kelapa sawit dengan produktivitas minyak yang tinggi, pertumbuhan
meninggi yang lambat dan mempunyai keunggulan skunder yang diperoleh melalui
aktivitas pemuliaan yang sistematis dan berkelanjutan. Program pemuliaan
dilakukan dan didukung oleh pakar yang telah berpengalaman dibidang penelitian
kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri.
Fasilitas pendukung terdiri dari laboratorium biomolekuler, kultur jaringan,
agronomi, tanah, hama, dan penyakit (diantaranya pengkajian terhadap ketahanan
ganoderma), dan pembibitan kelapa sawit.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
4
c. Lokasi dan Geografis
PT. Tunggal Yunus Estate adalah satu anak perusahaan Asian Agri
yang terletak di Desa Petapahan–Tapung Kampar-Riau.Oil Palm Research
Station Topaz (OPRS) adalah bagian dari PT. Tunggal Yunus Estate yang
bergerak dalam pengembangan dan penelitian kelapa sawit yang menghasilkan
bahan tanaman kelapa sawit unggul.
d. Komoditi Yang Diusahakan
Komoditi yang diusahakan PT. Tunggal Yunus Estate Oil Palm
Research Station Topaz (OPRS) adalah menghasilkan tanaman kelapa sawit
yang superior yang bermutu tinggi karena didukung oleh pohon-pohon induk
yang diteliti dan teruji kualitasnya. Selain itu, PT. Tunggal Yunus Estate Oil
Palm Research Station Topaz (OPRS) ini juga menghasilkan bahan tanaman
yang sudah dilakukan pengujian dan seleksi yang ketat dari proses
perkecambahan yang baik dan quality control yang ketat sehingga
menghasilkan bibit yang berkualitas yaitu :
 Topaz 1 ( Dura Deli × Pisifera Nigeria)
 Topaz 2 ( Dura Deli × Pisifera Ghana)
 Topaz 3 ( Dura Deli × Pisifera Ekona)
 Topaz 4 ( Dura Deli × Pisifera Yangambi)
e. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi dan Misi diperusahaan Asian Agri Oil Palm Research Station
Topaz (OPRS) adalah sebagai produsen minyak kelapa sawit yang terbesar
didunia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Adapun tujuannya yaitu,
untuk menghasilkan bahan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas minyak
yang tinggi dan mempunyai keunggulan sekunder yang diperoleh melalui
aktivitas pemuliaan sistematis dan berkelanjutan.
1.3.2 Struktur Organisasi PT. Tunggal Yunus Estate Kebun Seed Garden
a. Manager Kebun : Ir. Juliarto Barus, MS
b. Askep : A. Ridwan
c. Asst. Afd I :
d. Asst. Afd II :
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
5
e. KTU : Rico Marpaung
f. Mantri Buah :
g. Mandor Transport :
h. Mandor I Afd. I : Yusriadi
i. Kerani Afd. I : Romadi Atmojo
j. Mandor Bibitan : Haryadi
k. Mandor I Afd. II :
l. Kerani Afd. II :
m. Pembukuan : J. Ginting
n. Adm. Tanaman /
Opr. Komputer : I. Marpaung
o. Kerani Gudang : Asriana
p. Personalia & Kr. Umum : Elidawati. S
q. Ka. Keamanan : Simon Barus
r. Mandor Semprot Unit : Supriono
s. Mandor Panen Afd. I : Chairul A. P
t. Mandor Pemel Afd. I : Amat Sembiring
u. Mandor Panen Afd. II :
v. Mandor Pemel Afd. II :
Catatan: Untuk lebih jelasnya lihat struktur organisasi pada lembar lampiran.
1.3.3 Disiplin dan Keselamatan Kerja
a. Disiplin
 Selalu hadir tepat pada waktu bekerja atau selalu Cek In dan Cek Out.
 Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.
 Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan
perusahaan.
 Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.
 Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat
setelah lewat jam kerja.
 Tidak pernah menunjukkan sikap malas bekerja.
 Selama bekerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan
yang tidak tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
6
 Memberitahu kepada atasan jika berhalangan hadir atau bermaksud
meninggalkan tempat bekerja.
 Menggunakan Pakaian seragam bekerja
 Tidak merokok ditempat bekerja.
b. Keselamatan kerja
 Kita harus memperhatikan keselamatan kerja
 Kita harus menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai prosedur
perusahaan
 Untuk menghindari kecelakaan kerja pada saat kegiatan agar bersikap
hati-hati dan waspada.
 Memeriksa alat dan bahan, untuk memastikan kondisi lingkungan kerja
dalam kondisi aman sehingga tidak terjadi dampak negatif terhadap K3
dan lingkungan.
 APD ( Alat Pelindung Diri)
 Sarung tangan
 Penutup muka
 Sepatu lapangan
 Pelindung kepala
 Pelindung mulut (masker)
 Pakaian pelindung
 Pelindung atau penutup mata
 Topi pengaman (helm)
1.4 Jenis Kegiatan
 Pembibitan :
 Tahap pertama (Pre-Nursery)
 Tahap kedua (Main-Nursery)
1.5 Pokok Kegiatan Yang Dilaporkan
1. Tahap Pertama (Pre-Nursery)
Dalam pembibitan Pre-Nursery kita harus memulai pembibitan dengan menyemaikan
kecambah kedalam polybag berukuran 14×22cm, kemudian dilakukan perawatan
hingga 3-4 bulan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
7
2. Tahap Kedua (Main-Nursery)
Pembibitan utama (Main-Nursery) ini adalah lanjutan dari pembibitan awal (Pre-
Nursery). Dalam pembibitan tahap kedua ini, bibit di pindahkan ke polybag besar dan
di pelihara sampai berumur 10-12 bulan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
8
BAB II
PEMBAHASAN
Pembibitan Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tunggal Yunus, Estate Topaz
2.1 Persiapan Pembibitan Kelapa Sawit
2.1.1 Menyiapkan Lokasi Pembibitan
Penyiapan lahan pembibitan kelapa sawit dapat dimulai dari kondisi lahan
bukaan hutan atau lahan bekas tanaman produksi (lahan peremajaan).
Menyiapkan lahan pembibitan tanaman kelapa sawit merupakan tahap awal
untuk pengkondisian tempat/media tumbuhnya tanaman. Pekerjaan penyiapan
lahan akan berpengaruh terhadap pekerjaan penanaman.
1. Pengertian
Persiapan lahan adalah bagian dari kegiatan pra-tanam dalam usaha
budidaya tanaman perkebunan. Persiapan lahan dapat diartikan sebagai upaya
menyiapkan lahan sesuai standar yang ada sehingga layak sebagai tempat
dilakukannya kegiatan agribisnis perkebunan.
2. Tujuan
Lokasi pembibitan kelapa sawit hampir sama dengan lokasi areal
pertanaman komoditi perkebunan kelapa sawit di lapangan. Keduanya harus
dipersiapkan secara baik. Lokasi pembibitan harus dipersiapkan sesuai dengan
persyaratan yang ada sehingga proses pembibitan berlangsung lancar dan
akhirnya diperoleh bibit bermutu tinggi. Sebaliknya bila kita melakukan
kegiatan pembibitan pada lokasi yang tidak sesuai persyaratan, maka bibit
yang dihasilkan tidak bermutu. Bila bibit yang diperoleh tidak bermutu maka
setelah ditanam di lapangan akan diperoleh hasil tidak bermutu pula. Bila hasil
perkebunan tidak bermutu maka nilai/harga jualnya sangat rendah, sehingga
diperoleh kerugian yang besar. Bila diperoleh kerugian terus menerus maka
dapat berakibat buruk bagi pengusaha.
Penyiapan lokasi pembibitan harus sesuai dengan persyaratan/ kriteria
yang telah ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit bermutu tinggi.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
9
2.1.2 Syarat-Syarat Lokasi Pembibitan Kelapa Sawit
Ada beberapa Syarat pemilihan lokasi pembibitan :
1. Dekat dengan sumber air.
2. Tofografi datar.
3. Aman dari banjir
4. Dekat dengan lokasi tanam.
5. Akses jalan mudah.
6. Dekat dengan lokasi perumahan.
7. Aman dari pencurian.
a. Dekat dengan sumber air dan air tersedia cukup banyak. Artinya tempat
pembibitan mudah untuk memperoleh air dalam memenuhi kebutuhan
penyiraman bibit, terutama pada saat musim kemarau.
Gambar: kolam air penyiraman
b. Topografi datar, tidak tergenang dan bebas dari banjir.
Gambar: Lahan bertopografi datar
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
10
c. Akses jalan baik dan lokasi pembibitan strategis, artinya berada pada
posisi yang mudah dijangkau dari segala penjuru. Sedapat mungkin dekat
dengan areal tanam.
Gambar: Jalan Pembibitan MN Gambar: Jalan Pembibitan PN
d. Dekat dengan emplasemen dan aman.
Gambar: pembibitan dekat dengan perumahan
e. Dianjurkan dipagar keliling untuk keamanan dari gangguan binatang dan
manusia.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
11
Gambar: areal pembibitan dipagar
2.1.3 Memilih Lokasi Pembibitan Kelapa Sawit
Pemilihan lokasi pembibitan bertujuan untuk menempatkan pembibitan
pada lokasi yang sesuai agar dapat diperoleh/dihasilkan bibit berkualitas
tinggi.
Kegiatan awal sebelum pemilihan lokasi, yaitu dilakukan peninjauan
ke lokasi rencana pembibitan. Hal ini penting dilakukan, terutama pada lokasi
yang baru dibuka, misalnya hutan atau areal yang belum dikenal.
Tujuan utama dari kita melakukan peninjauan lokasi sebagai tempat
pembibitan adalah untuk mengetahui keberadaan sumber air yang dapat
menjamin tersedianya air, baik dalam volume dan debit yang memadai.
Cara peninjauan lokasi rencana pembibitan dapat dilakukan dengan
cara melihat peta topografi. Setelah mengetahui kriteria tempat atau lokasi
pembibitan, kemudian ditindak lanjuti dengan kegiatan mewujudkan tempat
pembibitan sesuai kriteria yang ada.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi
pembibitan tanaman kelapa sawit yaitu sebagai berikut:
a. Ketersediaan air
Bibit tanaman kelapa sawit sangat sensitif terhadap kebutuhan air.
Karena itu, jika anda terlambat memberikan air
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
12
penyiraman/pengairan maka bibit tanaman kelapa sawit akan
merespon secara langsung. Akibatnya bibit tanaman akan layu,
lama kelamaan mengering dan akhirnya mati.
Kebutuhan air (jumlah mutu) harus ditentukan sebelum memulai
penyiapan lokasi, sehingga sumber air yang ada harus dapat
memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
b. Tempat
Pemilihan tempat pembibitan tanaman kelapa sawit adalah hal
penting untuk menyediakan kondisi optimal sehingga
menghasilkan bibit kelapa sawit berkualitas tinggi. Pada
perkebunan baru, sangat pentig untuk memetakan pembibitan di
tengah lokasi tersebut dan untuk meminimalkan jarak dan waktu.
Lokasi yang berada di tengah juga akan membantu kemudahan
pengawasan dan pengamanan. Lokasi pembibitan tanaman kelapa
sawit sebaiknya datar dan mempunyai drainase yang baik. Bentuk
lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit diusahakan menyerupai
kotak atau persegi panjang, sehingga desain dan intalasi
penyiraman lebih efektif.
c. Jalan
Lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit dipilih tempat yang tidak
terisolasi, dan mempunyai jalan yang cukup lebar dan kuat agar
kendaraan dapat lewat pada periode transplanting dan penanaman.
Ukuran lebar jalan minimum 6 meter.
d. Drainase
Lokasi pembibitan kelapa sawit sebaiknya tidak terkena banjir.
Akibat banjir akan merusak pembibitan, atau adanya air yang
tergenang merupakan awal stres pada bibit kelapa sawit dan
ketidak seimbangan nutrisi. Karena itu, pilih lokasi yang agak
tinggi dari aliran air utama, atau pastikan bahwa ada saluran air
keluar yang membantu sistem drainase.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
13
Gambar: Drainase
e. Media
Media untuk pengisian polybag harus berkualitas baik. Sifat-sifat
tanah untuk pembibitan adalah tidak kedap air, gembur dan bebas
dari segala penyakit maupun Ganoderma. Tanah untuk pengisian
polybag harus disaring untuk meng hilangkan kotoran, batu,
ranting tanaman dan gumpalan besar.
Tanah yang berpasir sebaiknya tidak dipergunakan karena tidak
dapat menyimpan air dengan baik dan bila polybag diangkat tanah
akan berjatuhan.
Gambar: Media Tanam
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
14
2.1.4 Pembukaan Lahan (Land Clearing)
Setelah dilakukannya pemilihan lokasi dan lokasi tersebut telah
memenuhi kriteria lokasi pembibitan tanaman perkebunan kelapa sawit, maka
dapat dilakukan kegiatan lanjutan berupa pembukaan lahan. Dalam kegiatan
pembukaan lahan ada 2 (dua) macam, yaitu:
a. Pembukaan lahan hutan, yaitu dengan stacking menggunakan alat berat
seperti excavator dan bulldozer.
b. Pembukaan lahan jadi, yaitu pembersihan lahan yang telah digunakan
sebagai tempat pembibitan sebelumnya.
Maka pada kesempatan ini akan dibahas kegiatan pekerjaan pembukaan
lahan jadi atau pembersihan lahan yang telah digunakan sebagai tempat
pembibitan sebelumnya.
Berikut ini gambar peta lokasi pembibitan Pre Nursery dan Main
Nursery PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Seed Garden.
Gambar: Peta lokasi pembibitan Main Nursery
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
15
Gambar: peta lokasi pembibitan Pre Nursery
Pembukaan lahan atau pembersihan lahan di pembibitan PT. Tunggal
Yunus Estate, Seed Garden di bagi atas 2 (dua) teknik, yang umumnya yaitu
pembersihan lahan dari segala macam gulma. Teknik tersebut yaitu secara
mekanis atau fisik dan secara kimiawi.
1. Pembersihan Lahan Secara Kimiawi
Pembersihan lahan secara kimiawi adalah kegiatan mengendalikan gulma
yang tumbuh di areal bekas bibitan yang akan digunakan kembali dengan
menggunakan bahan herbisida. Kegiatan pengendalian ini dilakukan
sebelum kegiatan pengendalian gulma secara manual.
a. Tujuan
Pengendalian gulma dengan menggunakan bahan kimia bertujuan
untuk menekan pertumbuhan bahkan dapat mematikan gulma.
b. Alat, Bahan, dan APD
 Alat : Knapsack, Ember, Tong Air, dan
Gelas Ukur.
 Bahan : Herbisida Glyphosate, herbisida Metsulindo 20
WP, dan air.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
16
 APD : Pelindung Kepala, Masker, Sarung Tangan,
Kacamata dan Baju Kerja (jas hujan/clemek).
c. Uraian Intruksi Kerja
1. Persiapan
 Buat rencana kerja pengendalian gulma pembukaan
lahan.
 Siapakan tenaga kerja.
 Pastikan alat dan bahan dalam kondisi baik.
 Pastikan APD siap digunakan.
2. Pelaksanaan
 Isi air kedalam tong
 Ukur herbisida Glyphosate sebanyak 100 cc dan
Metsulindo 1 sdm (6 gram).
 Masukan cairan Glyphosate kedalam knapsack, lalu
tuang air menggunakan ember setengah knapsack,
 Dan masukan Metsulindo, kemudian isi knapsack
dengan air hingga penuh.
 Tutup knapsack dengan kuat.
 Gendong knapsack dan aplikasikan pada gulma yang
akan dikendalikan.
2. Pembersihan lahan secara mekanis / manual
- Pembersihan lahan dengan cara mencabut gulma, yaitu untuk
menghindari terjadinya pemecahan biji gulma ke tempat lain dan
mengurangi gulma yang tumbuh di lahan dari biji gulma yang
kemungkinan tertinggal di lahan tersebut.
- Pembersihan lahan dengan cara dikored menggunakan alat berupa
kored/ cangkul dan praktis dilakukan pada tempat yang tidak
terjangkau oleh alat berat.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana uraian kegiatan kerja
pembukaan lahan atau pembersihan lahan pembibitan secara mekanis.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
17
a. Tujuan
Pembukaan lahan bertujuan agar bibit yang ditanam mendapatkan ruang
dan tempat tumbuh yang normal terhindar dari pengganggu tanaman baik
berupa gulma, hama, ataupun penyakit. Dan lahan bibitan dapat
disediakan pada waktu yang tepat.
b. Alat, Bahan, APD
1. Alat : Penggaruk (Karena lahan bekas bibitan) dan Gerobak dorong
(angkong).
2. Bahan : Lahan yang masih ada gulmanya.
3. APD : Pelindung kepala dan sepatu boot.
c. Intruksi atau Langkah kerja
1. Persiapan
 Buat rencana kerja pengendalian gulma pembukaan lahan.
 Pastikan alat dan bahan dalam kondisi baik.
 Pastikan APD siap digunakan.
2. Pelaksanaan
 Bagi pekerjaan kepada tenaga kerja yang ada.
 Bersihkan lahan bibitan secara manual, kored dan cabut
semua gulma menggunakan cangkul kored.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
18
 Buang sampah ditempat yang telah ditentukan.
 Ratakan areal dengan tanah bongkahan dari bibit yang
telah afkir.
 Pastikan lahan telah bersih seluruhnya.
2.1.5 Menyiapkan Sarana Dan Prasarana Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit
Sarana adalah segala sesuatu, baik berupa bahan, alat, bangunan yang
bersifat pokok untuk terlaksananya suatu pekerjaan dan prasarana adalah
segala sesuatu, baik berupa bahan, alat, bangunan yang bersifat penunjang/
pendukung bagi terlaksananya suatu pekerjaan.
Sarana pembibitan tanaman kelapa sawit antara lain adalah:
1. Lahan Pembibitan
2. Fasilitas pengairan
3. Bahan tanam (kecambah)
4. Pupuk
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
19
5. Polybag
6. Peralatan
7. Pestisida
8. Jalan
Prasarana pembibitan tanaman
kelapa sawit antara lain adalah:
a. Gudang
b. Peralatan angkut
c. Peralatan komunikasi
Sarana pembibitan yang harus
segera diselesaikan adalah areal pembibitan dan fasilitas pengairan. Pekerjaan
penyiapan lahan pembibitan telah dibahas sebelumnya.
2.1.6 Pembuatan Tapak Bibitan
Pembuatan tapak bibitan merupakan kegiatan yang dilakukan di
pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery sebelum penyusunan polybag.
1. Tujuan
Pembuatan tapak Bibitan bertujuan untuk dapat disediakannya tempat
penyusunan polybag pada waktu yang tepat secara sistematis dan
memudahkan dalam perhitungan.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Cangkul dan Parang.
b. Bahan : Tali rafia / kawat dan bambu ± 20 cm.
c. APD : Pelindung kepala dan sepatu boot.
3. Cara Kerja Di Pembibitan Pre Nursery (PN)
a. Siapakan alat, bahan, dan APD yang akan digunakan pada
pekerjaan ini.
Gambar: Gudang Pembibitan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
20
b. Cangkul semua gulma dan ratakan areal yang akan dibuat tapak.
c. Buat bedengan memanjang dari timur ke barat.
d. Runcingkan bambu dan dipancang dengan ukuran tapak atau
bedengan, yaitu panjang 10 meter (1000 cm) dan lebar 90 cm
serta jarak antar tapak atau bedengan, yaitu 60 cm. Lihat pada
gambar berikut.
Gambar: pembuatan tapak bibitan PN
e. Ikat tali rafia/ kawat pada pancang tersebut, sehingga membentuk
persegi panjang. Lihat pada gambar berikut.
Gambar: pengikatan tali rafia/kawat
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
21
2.1.7 Penyediaan Media Tanam
Tanah topsoil merupakan tanah lapisan atas yang umumnya bewarna hitam,
tanah topsoil biasanya memiliki lapisan antara 20-50 cm. Tanah topsoil
diambil areal kebun kelapa sawit yang telah ditentukan dan dipilih untuk
pengisian polybag PN. Pemilihan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan
secara teliti, apabila kita salah memilih tanah maka akan terjadi kerugian yang
fatal. Tanah dipilih, karena tidak semua tanah dapat digunakan untuk
pengisian polybag.
1. Tujuan
Penyedian tanah bertujuan untuk pengisian polybag Pre Nursery Uk.
14cm x 22cm dengan tanah topsoil yang telah dijelaskan sebelumnya.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Excavator dan Truk Colt Diesel
b. Bahan : Tanah Topsoil.
c. APD : Pelindung Kepala dan Sepatu Boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Siapakan rencana kerja.
 Siapkan tenaga kerja (operator)
 Pastikan APD siap untuk digunakan.
b. Pelaksanaan
 Pilih tanah topsoil di areal yang telah ditentukan dan tanah yang
dipilih bebas dari segala penyakit maupun Ganoderma.
 Bersihkan terlebih dahulu lapisan atas tanah menggunakan
excavator.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
22
Gambar: Pembersihan Permukaan Tanah Topsoil yang akan
diangkut
 Korek tanah dengan bucket excavator dan masukan tanah tersebut
kedalam truk colt diesel.
Gambar: Pengorekan Tanah Dengan Excavator
 1 (satu) unit truk dapat mengangkut tanah sebanyak 6 bucket atau
setara dengan 6 kubik, artinya 1 bucket = 1 Ton.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
23
Gambar: Pengangkutan Tanah Topsoil Dengan Truck
 Angkut tanah menuju tempat pengisian polybag yang telah
ditentukan.
 Tuang tanah di tempat tersebut.
Gambar: Penuanagan Tanah Topsoil Ditempat Pengisian
Polybag yang telah Ditentukan
2.1.8 Pengisian dan Penyusunan Polybag Pre Nursery
Pengisian dan penyusunan polybag merupakan kegiatan persiapan
media tanam kecambah, sebelum dilakukannya pengisian polybag, kita harus
terlebih dahulu mempersiapkan media tanam berupa Tanah Top Soil yang
diambil pada areal yang ditentukan dengan kedalaman galian yaitu antara 20-
50 cm.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
24
1. Tujuan
a. Pengisian dan penyusunan polybag bertujuan untuk polybag dapat
cepat terisi dengan tanah yang sudah dihaluskan menggunakan
ayakan serta agar polybag terlihat rapi apabila dilihat dari segala
arah.
b. Mengetahui teknik pengisian dan penyusunan polybag.
c. Mengetahui cara pembuatan media tanam pengisian polybag PN.
d. Mengetahui analisis biaya dari hasil kerja yang dilakukan.
2.1.8.1 Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Cangkul, Gerobak dorong (Angkong), dan ayakan
tanah.
b. Bahan : Tanah Top Soil dan polybag uk. 14 cm x 22 cm.
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu boot.
2.1.8.2 Intruksi Kerja
a. Persiapan
1. Buat rencana kerja
2. Siapkan tumpukan tanah top soil.
3. Ayak tanah top soil agar terpisah dari kotoran/sampah.
4. Siapkan tenaga kerja untuk pengisian tanah dan penyusunan
polybag.
5. Pastikan APD siapa digunakan.
b. Pelaksanaan
1. Tanah top soil harus terlebih dahulu diayak dengan ukuran
1cm x 1 cm untuk memisahkan dari kotoran/sampah.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
25
2. Angkut tanah menggunakan gerobak dorong, kemudian tuang
tanah didekat tapak bibitan.
3. Isi polybag uk. 14 cm x 22 cm dengan tanah.
4. Susun polybag pada tapak bibitan yang telah dibuat
sebelumnya.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
26
2.1.9 Penanaman Kecambah Kelapa Sawit D x P Topaz.
Penanaman kecambah merupakan kegiatan yang memerlukan
ketelitian untuk dapat membedakan antara radikula (calon akar) dengan
Plumula (calon batang). Bukan hanya membedakan radikula dan plumula saja,
kita harus mengetahui teknik penanaman kecambah yang baik dan benar agar
tidak terjadinya kecambah tidak tumbuh akibat teknik penanaman yang salah.
Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan uraian intruksi kerja penanaman
kecambah.
2.1.9.1 Tujuan
a. Penanaman kecambah bertujuan agar kecambah tumbuh dengan
sempurna dan dapat menjadi bibit atau tanaman yang unggul
untuk penanaman dilahan pribadi maupun dijual (komersil).
b. Mengetahui teknik penanaman yang baik dan benar.
c. Mengetahui alat, bahan, dan APD yang akan digunakan.
d. Mengetahui kebutuhan biaya untuk penanaman kecambah.
2.1.9.2 Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : piring plastik, 2 (dua) ember plastik, tong air, sendok,
dan gembor.
b. Bahan : kecambah D x P Topaz dan fungisida Dithane M-45.
c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
2.1.9.3 Intruksi Kerja
a. Persiapan
1. Buat rencana kerja.
2. Pastikan alat, bahan, dan APD siap digunakan.
3. Tentukan bedengan babybag yang akan ditanami dan pastikan
keadaan tanah di babybag basah.
4. Siapkan tenaga untuk melobang dan menanam kecambah.
b. Pelaksanaan
1. Atur telebih dahulu polybag dengan jumlah per petak, yaitu
sesuai dengan jumlah kecambah didalam kantong.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
27
2. Sebelum kecambah ditanam, atur terlebih dahulu kantong
packing kecambah sesuai dengan nomor dan jenis
persilangan varietas.
3. Ambil kantong packing kecambah secara berurutan atau
sesuai nomor untuk memudahkan dalam pendataan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
28
4. Buka kantong packing kecambah secara hati-hati.
5. Isi kedua ember dengan air, satu ember dicampurkan dengan
fungisida Dithane M-45, sedangkan ember yang satunya lagi
untuk membersihkan piring kecambah.
6. Masukkan air fungisida tersebut kedalam kantong packing
kecambah. Tunggu selama 1 menit, kemudian tuang kembali
air fungisida tersebut kedalam ember.
7. Untuk penanaman kecambah perlu diketahui dosis standar
fungisida Dithane M-45, yaitu 2 - 2,5 gram/ 1 liter air.
8. Setelah air fungisida didalam kantong packing kecambah
habis, tuang kecambah pada piring plastik dan usahakan
kecambah harus dalam keadaan basah pada saat akan
ditanam.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
29
Gambar: Kecambah diletakkan
pada piring
9. Pada saat penanaman, terlebih dahulu diecer kecambah di
atas polybag sebelum ditanam.
Gambar: Kecambah diecer
10. Buat lubang tanam kecambah sedalam 1,5 – 2 cm.
11. Masukkan kecambah kedalam polybag dengan posisi
radikula (calon akar) ke arah bawah dan plumula (calon
batang) ke arah atas, dan tutup kembali dengan tanah.
12. Begitu seterusnya hingga kecambah habis ditanam pada hari
yang sama.
13. Setelah selesai penanaman, kemudian dilanjutkan dengan
penyiraman.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
30
Gambar: Penyiraman Kecambah setelah tanam
14. Lakukan penyiraman kecambah hingga selesai.
15. Buat plank (projeni) yang menuliskan: tanggal kecambah
ditanam, jumlah kecambah, dan jenis persilangan. Untuk
lebih jelasnya lihat pada gambar berikut.
Gambar: Plank yang
telah memiliki identitas
Gambar: Plank Kosong
2.1.10 Pemeliharaan Bibit di Pre Nursery (PN)
Pemeliharaan bibit kelapa sawit merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk keberhasilan bibit di tahap yang pertama sampai saat transplanting
nantinya pada bulan ke- 3 setelah kecambah ditanam. Kegiatan pemeliharaan
bibit PN kelapa sawit antara lain meliputi penyiraman, penyiangan, dan
pemupukan. Pada pembibitan kelapa sawit di PN penggunaan herbisida tidak
boleh dilakukan dikarenakan agar tidak terkontaminasi bibit yang dapat
mengakibatkan keadaan fatal.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
31
2.1.10.1 Tujuan
Pemeliharaan bibit bertujuan untuk menjaga bibit tanaman kelapa
sawit dalam kondisi prima, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
berjalan normal. Sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi.
2.1.10.2 Penyiraman atau Pengairan
Bibit tanaman kelapa sawit, pada awal pertumbuhan sangat
membutuhkan air. Air merupakan faktor tumbuh bagi tanaman,
sehingga bibit pada musim atau cuaca kering akan cepat layu. Bila
kondisi layu terus menerus dapat berakibat fatal bagi bibit tanaman
kelapa sawit. Untuk menghindari kelayuan bibit, maka dilakukan
penyiraman. Teknik penyiraman atau pengairan dapat dilakukan
dengan menggunakan selang atau gembor. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Gambar: penyiraman bibit PN
Tetapi, bila areal pembibitan cukup luas maka digunakan sistem
pengairan tertutup dengan selang berlubang sumisansui mark II. Bibit
di PN disiram 2 kali sehari (pagi dan sore), kecuali hari hujan dengan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
32
intensitas minimal 8 mm/hari. Kebutuhan air adalah 0,2-0,3
liter/bibit/hari.
1. Tujuan Penyiraman atau Pengairan
Tujuan penyiraman bibit kelapa sawit, yaitu agar bibit kelapa sawit
mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Mesin Pompa Air dan Instalasi Air
b. Bahan : Air
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, dan
Jas Hujan (clemek).
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja.
 Operator mesin air melakukan pengecekan mesin air secara
rutin sebelum dilakukan penyiraman.
 Periksa instalasi air dan pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Hidupkan mesin air.
 Operator mesin air mengatur pembagian air ke Pre Nursery.
 Lakukan pengecekan kondisi semburan air, pastikan
semprotan yang keluar merata.
 Segera lakukan perbaikan, jika terdapat aliran air yang
tidak normal.
 Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari
 Penyiraman dilakukan selama + 30 menit untuk tiap-tiap
bedengan (jika curah hujan lebih dari 10 mm, penyiraman
tidak perlu dilakukan penyiraman pada hari itu).
2.1.10.3 Pengendalian Gulma atau Penyiangan
Setelah bibit tumbuh beberapa minggu di bedengan pembibitan,
kemudian diikuti tumbuhnya rumput-rumputan atau disebut gulma.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
33
Pertumbuhan gulma biasanya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan
bibit tanaman. Karena itu, akan terjadi persaingan antara bibit
tanaman dengan gulma untuk memperoleh zat hara, air, dan sinar
matahari. Bila kondisi demikian dibiarkan saja, maka pertumbuhan
bibit akan terganggu, dan lama kelamaan bibit akan mati. Karena itu,
rumput rumputan atau gulma tersebut harus dikendalikan. Gulma
yang harus dibersihkan adalah di sekitar polybag, permukaan
pembibitan, jalan, dan saluran drainase. Di pembibitan PN
penggunaan Herbisida tidak diperbolehkan.
Cara pengendalian gulma di sekitar polybag yaitu dengan
mencabut rumput-rumputan, kemudian dikumpulkan dalam wadah,
dan selanjutnya ditempatkan pada pembuangan akhir yang telah
ditentukan.
1. Tujuan
Pengendalian gulma atau penyiangan bertujuan agar bibit tumbuh
dengan baik, karena tidak adanya persaingan tanaman dalam hal
perolehan air, hara, oksigen, dan sinar matahari.
2. Alat, Bahan, APD
a. Alat : Karung goni.
b. Bahan : Bibit kelapa sawit yang ditumbuhi gulma.
c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja.
 Siapkan tenaga untuk pengendalian gulma (menyiang).
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Bersihkan Gulma yang tumbuh di dalam dan sekitar babybag
dengan cara manual yaitu dengan cara dicabut.
 Kumpulkan Gulma yang telah dicabut dan tempatkan di luar
areal bibitan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
34
 Awasi pekerjaan menyiang/mencabut gulma oleh Mandor
Bibitan untuk memastikan dilakukan tenaga kerja dengan
baik.
2.1.10.4 Pemupukan Bibit Kelapa Sawit PN
Bibit tanaman kelapa sawit, selama pertumbuhannya
memerlukan hara tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, sehingga mampu hidup (survive) secara
maksimum.
Ketentuan atau rekomendasi pemupukan pada pembibitan
adalah bervariasi tergantung tipe tanah, lokasi, dan perlakuan
setempat. Unsur P diperlukan untuk pertumbuhan akar pada awal
pertumbuhan. Untuk memperjelas kegiatan pemupukan bibit tanaman
kelapa sawit PN, berikut ini diuraikan pemupukaan bibit kelapa sawit
di pembibitan Pre Nursery. Rekomendasi pupuk di PN OPRS Seed
Garden, PT. Tunggal Yunus.
Umur (Minggu)
Dosis Pupuk / 200 bibit
Urea NPK 15 : 15 : 6 : 4
Pre Nursery
4 - 25 gram / 10 liter air
5 25 gram / 10 liter air -
6 - 25 gram / 10 liter air
7 25 gram / 10 liter air -
8 - 25 gram / 10 liter air
9 25 gram / 10 liter air -
10 - 25 gram / 10 liter air
11 - 25 gram / 10 liter air
12 - 25 gram / 10 liter air
Di PN selalu dilakukan pemupukan dengan cara menyiramkan larutan
pupuk (menggunakan gembor).
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
35
1. Tujuan
Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
yang kurang bahkan tidak tersedia ditanah menjadi tersedia untuk
mendukung pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Karung Goni, Gembor, 2 tong air, ember, kayu
(pengaduk pupuk), Takaran pupuk, dan batu ( untuk
menghaluskan pupuk NPK).
b. Bahan : Bibit PN (yang akan Dipupuk), Pupuk NPK
(15:15:6:4), dan pupuk Urea.
c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja pemupukan.
 Siapkan tenaga kerja.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Sebelum dilakukan pemupukan ,terlebih dahulu dilakukan
kegiatan pengendalian gulma dan penyiraman bibit
 Ambil pupuk digudang pupuk sesuai dengan kebutuhan
pupuk di pembibitan
 Isi tong dengan air hingga penuh
 Haluskan pupuk NPK dengan batu dan campurkan dengan
air didalam ember
 Tuang air pupuk NPK tersebut kedalam tong yang berisi
air sebanyak 200 liter dengan pupuk NPK yaitu 500gram,
dosis ini sesuai dengan rekomendasi pemupukan PN
PT.TUNGGAL YUNUS OPRS ( 25gram/10 liter air/200
bibit).
 Untuk pemupukan urea dilakukan pencampuran pupuk
urea dengan air .
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
36
 Masukan air kedalam gembor 10 liter dengan ketentuan,
masukan terlebih dahulu 5 liter air dan masukan pupuk
urea dengan dosis 25 gram /10 liter/200 bibit.
 Lakukan kegiatan pemupukan ini hingga selesai.
2.1.10.5 Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Pembibitan PN Kelapa
Sawit
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau
organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap
mengganggu kesehatan manusia, ekologi atau ekonomi.
Pada tanaman perkebunan terutama pada pembibitan sering
dijumpai berbagai jenis serangga., tidak semua jenis serangga tersebut
berstatus hama. Beberapa jenis diantaranya justru merupakan serangga
berguna, misalnya penyerbuk dan musuh alami.
Diantara serangga-serangga hama, ada yang dikelompokkan
sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya reproduksi,
daya makan atau daya rusak dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama
tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil yang relatif tinggii
sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi,
apabila kondisi lingkungan mendukung. Untuk mengendalikan hama
pada umumnya sering digunakan pestisida (kimiawi) yang
diaplikasikan secara jadwal dengan frekuensi tinggi, tanpa
memperhatikan keadaan populasi dilapangan.
Penggunaan insektisida menjadi berlebihan sehingga seringkali
tidak mengenai sasaran, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif.
1. Tujuan
Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengendalikan hama
dan penyakit yang ringan maupun berat, maka dicegah dengan
menggunakan insektisida yang dilakukan rotasi satu bulan sekali.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Knapsack, Gelas Ukur, Tong Air, Ember, dan
Kayu Pengaduk.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
37
b. Bahan : Insektisida (Perfektan 425 EC), Fungisida (Dithane M-45),
dan Air.
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, Masker,
dan Baju Kerja (Clemek).
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Buat bon permintaan barang sesuai jenis
pestisida/insektisida/fungisida yang diperlukan.
 Siapkan tenaga untuk pengendalian hama dan penyakit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Isi tong dengan air dan sambil dicampur fungisida dithan M-45
500g/200 Liter air serta insektisida prefektan 400ml/200 Liter
air.
 Aduk air yang telah tercampur
 Siapkan knapsack ( hand spayer) dan masukkan air yang telah
tercampur kedalam knapsack (handspayer)
 Gendong knapsack dan pompa untuk menyimpan angin yang
mendorong angin keluar dengan sempurna
 Atur nozel untuk mendapatkan hasil yang baik.
 Semprotkan pada daun secara merata, usahakan atas dan
bawah daun terkena semprot, karena pada umumnya hama
tinggal dibawah daun.
 Lakukan pekerjaan tersebut hingga selesai.
2.1.11 Seleksi Bibit atau Pengafkiran Kelapa Sawit Pre Nursery
Bibit dalam kegiatan agrbisnis tanaman perkebunan merupakan salah
satu faktor produksi yang sangat penting. Artinya bahwa bibit yang
berkualitas tinggi, akan berpeluang untuk menghasilkan suatu produk yang
berkualitas tinggi pula. Sebaliknya, bila menggunakan bibit berkualitas
rendah, maka akan berpeluang untuk menghasilkan produk berkualitas
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
38
rendah pula. Karena itu, untuk memperoleh bibit berkualitas tinggi
diperlukan seleksi bibit.
Seleksi bibit dapat diartikan sebagai proses memilih dan
membandingkan bibit yang ada dengan kriteria bibit standar yang telah
ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi. Untuk keperluan
penanaman, perusahaan perkebunan besar atau perusahaan perkebunan
rakyat, telah menetapkan ketentuan bahwa bibit yang akan ditanam adalah
bibit yang berkualitas tinggi. Untuk memperoleh bibit yang berkualitas tinggi
diperlukan proses seleksi secara ketat dan cermat.
Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tinggi, maka diperlukan
beberapa tahapan seleksi yaitu:
1. Tahap pertama dimulai sejak diperkecambahan,
2. Tahap kedua dilakukan pemantauan keragaan/kekekaran fisik bibit di
bedengan pembibitan,
3. Tahap ketiga memilih bibit yang siap dan layak untuk ditanam di
pembibitan Main Nursery.
Seleksi tahap pertama yaitu dilakukan ketika menanam kecambah kelapa
sawit. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kriteria kecambah kelapa
sawit normal dan tidak normal.
Seleksi tahap kedua yaitu sejak kecambah tersebut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan hasil pemeliharaan bibit. Selama waktu pemeliharaan, bibit
dimonitor sifat keragaan /kekekarannya.
Kemudian seleksi bibit tahap ketiga yaitu dilakukan pemilihan bibit kelapa
sawit pada saat akan dipindah ke pembibitan Main Nursery.
Adapun abnormalitas pada bibit Pre Nursery, yaitu:
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
39
a. Bibit Runt
Ciri-ciri: Bibit Kerdil
Penyebab:
- Kurang air
- Kurang pupuk
- Penanaman terlalu dalam
- Faktor genetik
b. Bibit Twisted
Ciri-ciri: daun terpuntir (memutar)
Penyebab:
- Penanaman kecambah
terbalik (radikula kearah
atas dan plumula kearah
bawah)
c. Bibit Rolled Leaf
Ciri-ciri: daun menggulung dan tegak.
Penyebab:
- Penanaman terlalu dalam
- Kurang air
- Faktor genetik
d. Bibit Grass Leaf
Ciri-ciri: daun seperti rumput (lalang) dan
tegak lurus
Penyebab:
- Kurang air
- Kurang pupuk
- Penanaman terlalu dalam
atau terlalu dangkal.
- Faktor genetik
e. Bibit Crinkled Leaf
Ciri-ciri: permukaan daun keriting atau keriput
Gambar: Bibit Kerdil
Gambar: Bibit Twisted
Gambar: Bibit Rolled Leaf
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
40
Penyebab:
- Kurang air
- Penanaman terlalu dangkal
- Faktor genetik
f. Bibit Collante
Ciri-ciri : daun membulat atau tidak
membuka
Penyebab:
- Kurang air
- Penanaman terlalu dangkal
- Faktor genetik
g. Bibit Chimaera
Ciri-ciri: daun bergaris kuning melebar
Penyebab:
- Faktor genetik
h. Bibit Culvularia (Bibit terkena penyakit)
Ciri-ciri: daun terdapat bintik hitam
Penyebab:
- Kurang pupuk
- Tanah terlalu lembab atau
terlalu kering
- Akibat jamur.
Gambar: Bibit Grass Leaf
Gambar: Bibit Crinkled Leaf
Gambar: Bibit CulvulariaGambar: Bibit Collante Gambar: Bibit Chimaera
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
41
1. Tujuan Seleksi Bibit/Pengafkiran PN
Tujuan seleksi bibit atau pengafkiran adalah:
a. Untuk meminimalkan jumlah bibit berkualitas buruk dikirim
pada saat transplanting (pemindahan) ke pembibitan Main
Nursery untuk ditanam.
b. Menjamin bahwa bibit yang ditanam di pembibitan Main
Nursery merupakan bibit yang baik dan sehat.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Alat Tulis, Buku Seleksi, papan alas kertas, dan
Gerobak Dorong.
b. Bahan : Bibit
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu
Boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja.
 Siapkan gambar/buku bibit abnormal dan siapkan tenaga
untuk seleksi bibit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Lakukan seleksi bibit sesuai dengan bentuk bibit yang
abnormal.
 Lakukan seleksi dari bedeng per bedengan, per jenis
bibit dan per tanggal tanam.
 Keluarkan bibit abnormal dari bedengan dan angkut
bibit abnormal.
 Kelompokkan bibit abnormal yang telah diseleksi sesuai
dengan bentuk bibit.
 Hitung jumlah bibit abnormal dan siap untuk di afkir
(dimusnahkan).
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
42
2.1.12 Pemusnahan Bibit Abnormal Pre Nursery
Pemusnahan atau pengafkiran bibit Pre Nursery bertujuan agar
bibit yang tidak normal atau abnormal tidak ditanam maupun
ditransplanting, karena akan dapat menimbulkan kerugian akibat
tanaman tidak dapat berproduksi dengan normal. Pada umumnya
bibit kelapa sawit yang abnormal itu disebabkan akibat beberapa
faktor, seperti: Tanah, air, penyakit, dan perawatan.
Di PT. Tunggal Yunus, tepatnya di OPRS Seed Garden bibit
Pre Nursery yang abnormal harus dimusnakan dengan cara
mencabut dan dicincang (dipotong-potong). Berikut akan dijelaskan
uraian intruksi kerja pemusnahan bibit abnormal Pre Nursery.
1. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Parang
b. Bahan : Bibit Abnormal
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot
2. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja
 Siapkan tenaga kerja untuk memusnahkan bibit
abnormal.
 Buat plank yang tertera jumlah bibit, tanggal
dimusnahkan, dan batch.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Keluarkan tanah dan bibit dari dalam polybag, dengan
cara polybag dibanting dan bibit ditarik keluar.
 Pisahkan antara bibit dengan tanah.
 Kumpulkan semua polybag dan masukkan kedalam
karung goni.
 Musnahkan hasil potongan bibit dengan cara dicincang
Bagian Tanaman.
 Kumpulkan hasil potongan menjadi satu untuk dibuang.
 Buat berita acara pemusnahan bibit
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
43
2.2 Pembibitan Kelapa Sawit Main Nursery
Pembibitan Main Nursery (MN) adalah tahapan lanjutan pembibitan kelapa
sawit dari pre nursery dengan cara pemindahan bibit umur 12 minggu (3 bulan) ke
polybag MN.
Bibit yang telah berumur 3-4 bulan dipindahkan ke pembibitan utama. Pemindahan
harus tepat waktu karena kekurangan atau kelebihan umur bibit dapat menghambat
pertumbuhan bibit.
Lokasi pembibitan utama harus dibersihkan dari semua bekas tanaman atau
sampah lainnya dan bebas dari gundukan tanah. Dengan demikian hamparan tanah
tampak datar dan bersih. Apabila lokasi pembibitan utama merupakan bekas
pembibitan sebelumnya, maka bekas tanaman atau sampah lainnya harus
dibersihkan. Saluran drainase yang tersumbat harus dibersihkan dan diperbaiki
sehingga dapat berfungsi kembali. Selama penyiapan lokasi pembibitan harus
menerapkan prinsip-prinsip K3.
Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan di pembibitan Main Nursery.
2.2.1 Pembukaan Lahan (Land Clearing)
Pembukaan lahan (Land Clearing) kegiatan yang dilakukan sebelum
pemancangan mata lima penyusunan polybag. Pada materi sebelumnya telah
dibahas tentang pembukaan lahan bibitan. Untuk Uraian Intruksi Kerja dapat
dilihat pada materi pembukaan lahan sebelumnya.
2.2.2 Pembuatan Tapak Bibitan Main Nursery
Pembuatan tapak Bibitan bertujuan untuk dapat disediakannya tempat
penyusunan polybag pada waktu yang tepat secara sistematis dan
memudahkan dalam perhitungan.
1. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Cangkul dan Gerobak Dorong (Angkong).
b. Bahan : Tanah/ lokasi
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
44
2. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja.
 Siapkan tenaga kerja.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Angkut tanah dengan gerobak dorong.
 Timbun areal yang rendah.
 Ratakan areal bibitan yang bertujuan agar air tidak tergenang
yang menyebabkan areal menjadi banjir.
2.2.3 Pemancangan Pada Pembibitan Kelapa Sawit
Pemancangan pada pembibitan kelapa sawit merupakan kegiatan yang harus
dilakukan dengan teliti untuk menghasilkan posisi polybag yang tersusun
dipandang sama rata maupun lurus, bila dilihat dari segala arah. Pemancangan
di pembibitan Main Nursery PT. Tunggal Yunus menggunakan sistem mata
lima.
1. Tujuan Pemancangan
Pemancangan bertujuan untuk membuat jarak antar polybag secara
seragam pada areal pembibitan. Sehingga bibit memiliki ruang yang sama
dalam menerima sinar matahari.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Tang, Palu, Meteran, dan Kuas.
b. Bahan : Kawat, Bambu 8 btg uk. Panjang ± 50 cm, Cat Minyak
Warna Merah, dan Isolasi (lakban).
c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja
 Siapkan tenaga kerja
 Pastikan APD siap untuk digunakan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
45
b. Pelaksanaan
 Ikat kawat dikedua bambu dan tarik sepanjang lahan bibitan ±
100 meter.
Gambar: Patok Pancang
 Rentangkan kawat sepanjang 100m sejajar di 4 pasang
 Ukur jarak setiap 80 cm dan beri tanda cat warna merah
 Cat kawat mengggunakan cat minyak warna merah dengan
ukuran panjang setiap titiknya yaitu ½ cm.
Gambar: Pengecatan Kawat
 Setelah keempat kawat telah selesai diberi warna, selanjutnya
kawat tersebut dilapisi dengan lakban (isolasi).
 Letakkan kawat pancang menggunakan rumus phytagoras
untuk mencari siku-siku, dan dapat menggunakan perhitungan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
46
3, 4, dan 5. Untuk lebih jelasnya cara pemancangan atau
peletakan patok lihat pada gambar berikut ini:
 Kemudian gunakan tanda cat merah sebagai patokan untuk
meletakkan polybag.
2.2.4 Penyediaan Media Tanam
Tanah topsoil merupakan tanah lapisan atas yang umumnya bewarna hitam,
tanah topsoil biasanya memiliki lapisan antara 20 cm-50 cm. Tanah topsoil
diambil areal kebun kelapa sawit yang telah ditentukan dan dipilih untuk
pengisian polybag MN. Pemilihan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan
secara teliti, apabila kita salah memilih tanah maka akan terjadi kerugian yang
fatal. Tanah dipilih, karena tidak semua tanah dapat digunakan untuk
pengisian polybag.
1. Tujuan
Penyedian tanah bertujuan untuk pengisian polybag Main Nursery Uk.
32cm x 40cm dengan tanah topsoil yang telah dijelaskan sebelumnya.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : excavator dan truk colt diesel
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
47
b. Bahan : tanah topsoil.
c. APD : pelindung kepala dan sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Siapakan rencana kerja.
 Siapkan tenaga kerja (operator)
 Pastikan APD siap untuk digunakan.
b. Pelaksanaan
 Pilih tanah topsoil di areal yang telah ditentukan dan tanah yang
dipilih bebas dari segala penyakit maupun ganoderma.
 Bersihkan terlebih dahulu lapisan atas tanah menggunakan
excavator.
Gambar: Pembersihan Permukaan Tanah Topsoil yang akan
diangkut
 Korek tanah dengan bucket excavator dan masukan tanah tersebut
kedalam truk colt diesel.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
48
Gambar: Pengorekan Tanah Dengan Excavator
 1 (satu) unit truk dapat mengangkut tanah sebanyak 6 bucket atau
setara dengan 6 kubik, artinya 1 bucket = 1 Ton.
Gambar: Pengangkutan Tanah Topsoil Dengan Truck
 Angkut tanah menuju tempat pengisian polybag yang telah
ditentukan.
 Tuang tanah di tempat tersebut.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
49
Gambar: Penuanagan Tanah Topsoil Ditempat Pengisian
Polybag yang telah Ditentukan
2.2.5 Pengisian dan Penyusunan Polybag Main-Nursery
Pengisian polybag yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
persyaratan sebagai media tanam yang dilakukan sebelum penanaman
dilakukan.
1. Tujuan
Pengisian bertujuan sebagai media tanam sebelum dilakukan transplanting
bibit dan untuk memenuhi target penanaman bibit di pre nursery serta
untuk mengetahui cara dan tehnik pengisian polybag.
2. Alat,bahan dan APD
a. Alat : cangkul dan gerobak dorong (angkong).
b. Bahan : polybag uk. 32x40 cm dan tanah topsoil
c. APD : pelindung kepala, sarung tangan dan sepatu boot.
3. Uraian intruksi kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Siapkan tenaga kerja
 Pastikan APD siap digunakan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
50
b. Pelaksanaan
 Lakukan pengisian tanah ke polybag sebelum pemindahan
bibit dari Pre Nursery.
 Sebelum diisi tanah polybag harus dibuka sedemikian rupa
agar polybag dapat berdiri tegak dan silindris.
 Cangkul tanah dan pisahkan antara tanah dengan sampah.
 Isikan tanah ke dalam polybag, hindari pemadatan tanah
dengan cara menekan kuat ke arah bawah.
Gambar: Pengisian Largebag
 Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan
tanah dan mencegah agar tidak ada bagian yang
mengkerut/terlipat.
 Isi tanah sampai mencapai bibir polybag.
 Susun polybag ditempat pengisian tersebut.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
51
Gambar: Penyusunan Polybag ditempat
Pengisian
 Angkut polybag untuk disusun didalam areal bibitan.
 Letakkan polybag sesuai dengan pemancangan mata lima
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar: Penyusunan Polybag
di Areal Pembibitan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
52
 Sewaktu menyusun polybag kedua tangan pekerja harus
berada pada dasar polybag dan tidak dibenarkan 1 tangan
mencengkeram bibir polybag pada bagian atas (dikhawatirkan
polybag akan sobek).
2.2.6 Pengeboran Polybag
Yaitu suatu kegiatan pembuatan lubang tanam diatas polybag dengan
kedalaman ± 22cm, yang dilakukan sebelum penanaman bibit (transplanting).
1. Tujuan
Pengeboran dilakukan untuk memenuhi persyaratan pembuatan lubang
tanam, untuk mempermudah penanaman bibit dalam transplanting dan
mengetahui tekhnik dan cara pengeboran dengan baik dan benar.
2. Alat, bahan dan APD
a. Alat : alat bor, kayu, gerobak dorong (angkong), dan
karung.
b. Bahan : polybag berisi tanah yang sudah disusun mata lima.
c. APD : pelindung kepala, sepatu boot dan sarung tangan.
3. Uraian instruksi kerja
a. Persiapan
 Membuat rencana kerja
 Siapkan tenaga kerja
 Sehari sebelum transplanting siram tanah di polybag
sampai jenuh air guna memudahkan pembuatan lubang
tanam.
 Pastikan APD sudah digunakan
b. Pelaksanaan
 Bor tanah dalam polybag dengan kedalaman ±22cm
atau sesuai tinggi polybag PN.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
53
Gambar: Pengeboran Polybag
 Kemudian kumpulkan tanah yang berada dalam bor
kedalam gerobak dorong maupun karung, karena tanah
tersebut akan digunakan untuk mengkonsolidasi bibit
yang sudah tertanam.
Gambar: Peletakan Tanah Hasil Pengeboran
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
54
2.2.7 Transplanting Bibit PN Ke MN
Kegiatan memindahkan bibit dari pembibitan kecil (Pre-Nursery) ke
pembibitan besar (Main-Nursery), kegiatan ini dilakukan jika umur bibit sudah
mencapai 3-4 bulan dari pembibitan Pre-Nursery.hingga menjadi tanaman
individu dalam suatu wadah hingga tanaman tersendiri sesuai dengan ukuran
dan pertumbuhannya. Pemindahan tanaman atau yang kita kenal dengan
transplanting merupakan hal yang sangat penting dalam teknik budidaya
tanaman kelapa sawit.
Transpanting adalah penanaman (pemindahan) bibit kelapa sawit dari
babybag ke largebag yang sudah dilubang tanam dan diberi pupuk, planting
dilakukan dengan cara membuka babybag pada bibit kelapa sawit yang
sebelumnya dipadatkan, kemudian bibit ditanam kedalam largebag. pekerjaan
membutuhkan bahan air, untuk memudahkan pada saat melepas babybag dari
bibit yang ditransplanting.
1. Tujuan
Untuk mempermudah bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan,
untuk mempermudah bibit berkembang dan mengetahuai cara pemindahan
bibit (Transplanting) dengan benar.
1. Mempercepat pertumbuhan bibit
2. Mempermudah bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. Mengurangi tingkat kematian bibit dilapangan
4. Mempermudahkan dalam pemindahan bibit kelapangan.
2. Alat, bahan dan APD
a. Alat : truk colt diesel dan gerobak dorong (angkong)
b. Bahan : bibit yang akan ditanam, tanah untuk konsolidasi,
polybag berisi tanah yang sudah dibor.
c. APD : pelindung kepala, sarung tangan dan sepatu boot.
3. Uraian Instruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Siapkan tenaga kerja untuk memindahkan bibit PN ke MN
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
55
 Pastikan APD sudah digunakan.
b. Pelaksanaan
 Angkat bibit di PN dengan hati-hati dan susun ke dalam truk
sebagai tempat pengangkutan dari lokasi PN ke MN (lokasi
berjauhan).
 Turunkan bibit dipinggir areal pembibitan untuk dilangsir atau
diecer menggunakan gerobak dorong (angkong).
 Langsir (ecer) bibit atau letakkan hati-hati satu demi satu
disamping masing-masing polybag MN.
 Tekan bagian bawah babybag secara hati-hati untuk
mengeluarkan bibit lengkap dengan media tanahnya,
masukkan ke dalam lubang tanam di polybag (bila lubang
terlalu dalam harus terlebih dahulu diisi tanah untuk
disesuaikan kedalamannya, dan bila lubang terlalu dangkal
harus terlebih dahulu didalamkan).
 Tekan sedikit untuk memadatkan tanah dan lakukan
penambahan tanah (Konsolidasi) sehingga permukaan tanah
dari babybag sama dengan permukaan tanah polybag.
 Lakukan penyiraman secukupnya segera setelah transplanting.
 Kumpulkan bekas babybag dan bawa ke gudang pembibitan
setelah proses transplanting selesai.
 Buat papan nama identitas bibit yang berisi :
- Jumlah bibit
- Tanggal tanam
- Jenis / varietas
Atau papan nama identitas di pembibitan PN sebelumnya
diletakan di pembibitan MN.
2.2.8 Konsolidasi Bibit
Konsolidasi bibit adalah kegiatan mengisi kembali polybag dengan tanah, hal
itu dikarenakan tanah yang telah terisi kedalam polybag memadat akibat
penyiraman.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
56
1. Tujuan
Konsolidasi bertujuan untuk menambah tanah pada polybag baik saat
penanaman maupun setelah tanam. Bibit dikonsolidasi karena tanah pada
polybag berkurang akibat penyiraman maupun pada saat pengendalian
gulma diatas polybag.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Polybag, Cangkul, Angkong, Parang, dan Tali Plastik
b. Bahan : Tanah
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat Rencana Kerja Harian.
 Siapkan tenaga untuk konsolidasi bibit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Lakukan konsolidasi seminggu setelah tanam di polybag
 Tegakkan polybag yang miring.
 Tambahkan tanah yang berkurang di polybag.
Gambar: Konsolidasi Bibit
 Sarungkan/lapis atau ikat polybag yang pecah / robek.
 Dengan pekerjaan konsolidasi maka bentuk polybag akan tegak
dan tidak berkerut.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
57
 Pastikan pekerjaan konsolidasi bibit di MN dilakukan tenaga
kerja dengan baik.
2.1.9 Pemberian Mulsa Main Nursery
Mengisi Pelindung bibit di pembibitan Main Nursery yang sering disebut
pemberian mulsa. Ada baerbagai macam jenis Mulsa yang diberikan pada bibit
Main Nursery antara lain, yaitu: Daun Lalang dan fiber.
1. Tujuan
Pemberian mulsa pada bibit Main Nursery bertujuan untuk melindungi
bibit dari berbagai macam gulma (mengurangi pertumbuhan gulma diatas
polybag) dan memberikan keindahan pada bibit (memberikan Eksotis).
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Ember.
b. Bahan : Daun Lalang, dan fiber
Kelapa Sawit.
c. APD : Pelindung Kepala dan Sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat Rencana Kerja Harian.
 Siapkan tenaga untuk mengisi mulsa bibit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Masukkan fiber ke dalam ember dan letakkan fiber
dipermukaan tanah sekitar polybag secara merata hingga
permukaan tanah tertutup (pastikan cangkang sudah tidak
mengandung minyak lagi).
 Pastikan pekerjaan mengisi mulsa bibit (mulching)
dilakukan tenaga kerja dengan baik.
2.2.10 Pemeliharaan Bibit Main Nursery
Pemeliharaan bibit Main Nursery dilakukan sejak pemindahan dari PN sampai
umur 10 – 12 bulan. Dengan dipelihara-nya bibit maka akan diperoleh bibit
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
58
yang berkualitas tinggi dan tersedia pada waktu diperlukan dalam kegiatan
penanaman.
1. Tujuan
Pemeliharaan bibit Main Nursery bertujuan antara lain adalah menjaga
bibit kelapa sawit dalam kondisi yang prima, sehingga pertumbuhan dan
perkembangan berjalan normal, sehingga menghasilkan bibit yang
berkualitas tinggi maupun harga jual tinggi atau mahal, apabila kita
sebagai pembisnis.
Berikut ini akan dibahas kegiatan yang ada pada saat pemeliharaan bibit
antara lain meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan
pengendalian hama dan penyakit (HPT).
2.2.10.1 Penyiraman Bibit Kelapa Sawit Main Nursery
Bibit tanaman kelapa sawit, pada awal pertumbuhan sangat
membutuhkan air. Air merupakan faktor tumbuh bagi tanaman,
sehingga bibit pada musim atau cuaca kering akan cepat layu. Bila
kondisi layu terus menerus dapat berakibat fatal bagi bibit tanaman
kelapa sawit. Untuk menghindari kelayuan bibit, maka dilakukan
penyiraman. Teknik penyiraman atau pengairan di pembibitan utama
dapat dilakukan dengan menggunakan selang penyiraman
(Sumisansui Mark II).
Di Perusahaan perkebunan kelapa sawit, tepatnya di pembibitan
OPRS Seed Garden PT. Tunggal Yunus, Estate sistem penyiraman di
pembibitan ini menggunakan sistem pengairan tertutup dengan selang
berlubang (Sumisansui). Hal ini dilakukan karena areal pembibitan
sangat luas mencapai 4 (empat) Ha. Bibit MN membutuhkan air yaitu
2 – 3 liter / bibit / hari, kecuali hari hujan dengan intensitas minimal
10 mm / hari. Bibit MN disiram 2 kali sehari (pagi dan sore hari).
1. Tujuan
Tujuan penyiraman bibit kelapa sawit, yaitu agar bibit kelapa sawit
mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
59
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat Penyiraman :
 Mesin pompa air jenis merek dagang Torishima pump.
Keterangan:
- Daya kerja mesin 24 jam
- Kapasitas mesin 1000 liter / jam (10 m3
/ ha)
- Tenaga mesin, yaitu 10 HP (Hause Power)
- Tegangan listrik 380 – 415 Volt
- Putaran (Rpm), yaitu 2895
Gambar: Mesin Penyiraman
 Mesin Dinamo merek dagang Teco dengan berat (bobot) 65
Kg. Dilengkapi dengan Breker (saklar) yang berfungsi
untuk mematikan mesin saat terjadi konseleting listik.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
60
Gambar: Saklar Mesin Penyiraman
b. Bahan – bahan pembuatan intalasi penyiraman
 Pipa Induk 3 inch
 Pipa bantu ( pipa sebaran) 2 inch
 Selang Sumisansui Mark II
Gambar: Selang Sumisansui Mark II
 Pipa hisap mesin 2 inch
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
61
Gambar: Pipa Hisap Mesin
 Pipa dorong uk. 2 inch
Gambar: Pipa Dorong
 Elbo uk. 2 dan 3 inch
 Saringan hisap uk. 2 inch
 Stop kran uk. 3 inch
 Stop kran uk. 2 inch
Gambar: Stopkran 2 Inchi
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
62
 Tecsoket uk. 2 - ¾ inch
Gambar: Tecsoket uk. 2 - ¾ inchi
 Tecsoket uk. 3 – 2 inch
 Dop uk. 2 dan 3 inch
 Pipa sambungan (penyambung) antara selang Sumisansui /
Kirico uk. ½ inch.
c. APD : Pelindung Kepala, Jas Hujan (Clemek), dan sepatu
boot.
Ketentuan : setiap pekerja yang bertugas menyiram wajib
membawa tas samping yang berisi, antara lain:
 Potongan karet ban yang berfungsi sebagai untuk mengikat
pembagian aliran air selang sumisansui.
 Gergaji besi berfungsi sebagai untuk memotong pipa.
 Gunting berfungsi untuk memotong karet
 Potongan pipa ½ berfungsi untuk menyambung antara
selang sumisansui.
 Lem pipa (paralon)
 Pisau Cutter
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
63
 Buat rencana kerja harian
 Siapkan tenaga kerja untuk melakukan perakitan alat intalasi
penyiraman tersebut.
 Perintahkan pekerja kontrol instalasi untuk mengatur
pembagian air pada lokasi yang akan disiram pertama.
 Lakukan kalibrasi untuk menentukan waktu penyiraman per
lokasi (beberapa blok).
 Operator mesin air melakukan pengecekan mesin air secara
rutin sebelum dilakukan penyiraman.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Rakit seluruh alat intalasi penyiraman tersebut menjadi satu
kesatuan.
 Setelah selesai merakit alat intalasi penyiraman, lakukanlah
penyiraman pada bibit.
 Hidupkan mesin air.
 Operator mesin air mengatur penyiraman air tiap blok
dengan mengatur kran buka tutup secara bergantian sesuai
jumlah yang telah ditentukan asisten berdasarkan kalibrasi.
 Lakukan pengecekan kondisi semprotan air dari
Sumisansui.
 Pastikan semprotan yang keluar merata.
 Segera lakukan perbaikan, jika terdapat aliran air yang
tidak normal.
 Lakukan penyiraman berdasarkan waktu yang dibutuhkan
untuk setara dengan 2 - 3 liter per bibit atau setara curah
hujan 8 mm, jika curah hujan lebih dari 10 mm tidak perlu
dilakukan penyiraman pada hari itu.
2.2.10.2 Penyiangan atau Pengendalian Gulma
Setelah bibit tumbuh beberapa minggu di bedengan pembibitan,
kemudian diikuti tumbuhnya rumput-rumputan atau disebut gulma.
Pertumbuhan gulma biasanya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan
bibit tanaman. Karena itu, akan terjadi persaingan antara bibit
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
64
tanaman dengan gulma untuk memperoleh zat hara, air, dan sinar
matahari. Bila kondisi demikian dibiarkan saja, maka pertumbuhan
bibit akan terganggu, dan lama kelamaan bibit akan mati. Karena itu,
rumput rumputan atau gulma tersebut harus dikendalikan. Gulma
yang harus dibersihkan adalah di sekitar polybag, permukaan
pembibitan, jalan, dan saluran drainase.
Untuk pembibitan Main Nursery pengendalian gulma secara
kimiawi dilakukan pada areal bibitan yang ditumbuhi gulma, yaitu
areal dibawah polybag, jalan, dan drainase sedangkan diatas polybag
dicabut dan untuk yang dibawah polybag dikendalikan dengan
herbisida dan selanjutnya gulma tewrsebut dicabut. Hal ini dilakukan
karena umumnya gulma yang tumbuh banyak jenis rumput tulangan
Cara pengendalian gulma di sekitar polybag yaitu dengan
mencabut rumput-rumputan, kemudian dikumpulkan dalam wadah,
dan selanjutnya ditempatkan pada pembuangan akhir yang telah
ditentukan.
1. Tujuan
a. Pengendalian gulma secara kimiawi bertujuan untuk
menghambat pertumbuhan gulma, karena gulma yang tumbuh
sulit untuk dimatikan
b. Pengendalian gulma secara manual ( dicabut ) bertujuan untuk
membersihkan areal pembibitan dari segala macam gulma
sesuai dengan rotasi pengendalian yaitu 16 rotasi untuk 8
bulan atau sesuai kabutuhan.
Pengendalian Gulma Secara Kimiawi
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : knapsack, ember, tong air, dan
gelas ukur.
b. Bahan : herbisida paraquat, herbisida metsulindo 20 wp, dan
air.
c. APD : pelindung kepala, masker, sarung tangan, kacamata
dan baju kerja (jas hujan/clemek).
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
65
3. Uraian Instruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian
 Siapkan tenaga kerja untuk melakukan pengendalian
gulma
 Pastikan APD sudah digunakan
b. Pelaksanaan
 Isi air kedalam tong
Gambar: Pengisian Tong
 Ukur herbisida paraquat sebanyak 100 cc / 15 liter air
dan Metsulindo 1 sdm (6 gram) / 15 liter air.
Gambar: Gelas ukur
 Masukan cairan paraquat kedalam knapsack, lalu tuang
air menggunakan ember setengah knapsack,
 Dan masukan Metsulindo, kemudian isi knapsack
dengan air hingga penuh.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
66
 Tutup knapsack dengan kuat.
 Gendong knapsack dan aplikasikan pada gulma yang
akan dikendalikan diareal jalan, dan dibawah polybag.
Gambar: Pengaplikasian Semprot
 Hindarkan penyemprotan terlalu tinggi, agar tidak
terkena daun di polybag dan harus menggunakan
pengaman semprotan.
Pengendalian Gulma secara Fisik ( Dicabut)
1. Alat, Bahan, APD
a. Alat : Karung goni
b. Bahan : Bibit yang ditumbuhi gulma
c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
2. Intruksi atau Langkah kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja pengendalian gulma untuk 16 Rotasi.
 Siapkan tenaga kerja untuk melakukan pengendalian gulma
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Bagi pekerjaan kepada tenaga kerja yang ada.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
67
 Bersihkan lahan bibitan secara fisik, cabut semua gulma
menggunakan tangan,
 Gulma yang sudah tercabut dimasukkan kedalam karung,
 Setelah karung penuh, kemudian buang gulma yang ada
didalamnya di tempat yang sudah ditentukan,
 Pastikan lahan telah bersih seluruhnya.
2.2.10.3 Pemupukan Main Nursery
Bibit tanaman kelapa sawit, selama pertumbuhannya
memerlukan hara tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, sehingga mampu hidup (survive) secara
maksimum.
Seperti diketahui bahwa bibit tanaman kelapa sawit
memerlukan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro bagi
tanaman adalah N, P, K, Ca, dan Mg. Untuk memperjelas kegiatan
pemupukan bibit tanaman kelapa sawit MN, berikut ini diuraikan
pemupukaan bibit kelapa sawit di pembibitan Main Nursery.
Rekomendasi pupuk di MN OPRS Seed Garden, PT. Tunggal Yunus
Estate.
Umur
(Minggu)
PUPUK ( Gram / Bibit)
Urea 15:15:6:4 12:12:17:2+ TE Kieserite
Main Nursery
14 - 2,5 - -
16 - 5,0 - -
18 - 7,5 - -
20 - 10,0 - -
22 - 10,0 - -
24 - 10,0 - -
28 - - 20,0 10,0
32 - - 20,0 -
36 - - 25,0 -
40 - - 25,0 15,0
44 - - 30,0 -
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
68
48 - - 30,0 -
52 - - 30,0 15,0
Total 0,0 45,0 180,0 40,0
1. Tujuan
Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang kurang
bahkan tidak tersedia ditanah menjadi tersedia untuk mendukung
pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : takaran dan ember
b. Bahan : pupuk
c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, masker dan sepatu
boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Buat bon permintaan barang sesuai jenis pupuk yang
diperlukan.
 Siapkan tenaga untuk pemupukan.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Tuang pupuk diember sesuai takaran atau rekomendasi.
 Aplikasikan pupuk sesuai secara merata di permukaan tanah
dalam polybag dengan jarak 5 - 8 cm dari pangkal bibit dan
tidak boleh mengenai daun.
 Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi pemupukan.
Bibit harus dipindahkan ke lapangan pada umur 10 -12 bulan. Kebutuhan pupuk / bibit
selama 52 minggu = 0,38 gram Urea + 45,75 gram NPK 15:15:6:4 Compound + 180,0 gram
NPK 12:12:17:2+TE dan 40,0 gram Kieserite.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
69
 Lakukan penyiraman bibit sore hari setelah dilakukan
pemupukan pagi hari pada blok tersebut agar tidak tercuci dan
terbakar daun.
 Setelah bibit berumur 42 minggu, aplikasi dapat disebar merata
di dalam polybag.
 Aplikasi dilakukan terus hingga satu minggu sebelum bibit
ditransplanting ke lapangan.
2.2.10.4 Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Bibit Kelapa Sawit
Main Nursery
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau
organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap
mengganggu kesehatan manusia,ekologi atau ekonomi.
Pada tanaman perkebunan terutama pada pembibitan sering
dijumpai berbagai jenis serangga., tidak semua jenis serangga tersebut
berstatus hama.
Diantara serangga-serangga hama, ada yang dikelompokkan
sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya reproduksi,
daya makan atau daya rusak dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama
tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil yang relatif tinggii
sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi,
apabila kondisi lingkungan mendukung. Untuk mengendalikan hama
pada umumnya sering digunakan pestisida (kimiawi) yang
diaplikasikan secara jadwal dengan frekuensi tinggi, tanpa
memperhatikan keadaan populasi dilapangan.
Penggunaan insektisida menjadi berlebihan sehingga seringkali
tidak mengenai sasaran, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif.
1. Tujuan
Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengendalikan hama
dan penyakit yang ringan maupun berat, maka dicegah dengan
menggunakan insektisida yang dilakukan rotasi satu bulan sekali.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
70
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Knapsack, Gelas Ukur, Tong Air, Ember, dan
Kayu Pengaduk.
b. Bahan : Insektisida (Perfektan 425 EC), Fungisida (Dithane M-45),
dan Air.
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, Masker,
kacamata dan Baju Kerja (Clemek).
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Buat bon permintaan barang sesuai jenis
pestisida/insektisida/fungisida yang diperlukan.
 Siapkan tenaga untuk pengendalian hama dan penyakit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Isi tong dengan air dan sambil dicampur fungisida dithan M-45
500g/200 Liter air serta insektisida prefektan 400ml/200 Liter
air.
 Aduk air yang telah tercampur
 Siapkan knapsack (hand spayer)dan masukkan air yang telah
tercampur kedalam knapsack (handspayer).
 Gendong knapsack dan pompa untuk menyimpan angin yang
mendorong angin keluar dengan sempurna
 Atur nozel untuk mendapatkan hasil yang baik.
 Semprotkan pada daun secara merata, usahakan atas dan
bawah daun terkena semprot, karena pada umumnya hama
tinggal dibawah daun.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
71
Gambar: Pengaplikasian Semprot Hama
 Lakukan pekerjaan tersebut hingga selesai.
2.2.11 Seleksi Bibit Kelapa Sawit Main Nursery
Seleksi bibit dapat diartikan sebagai proses memilih dan
membandingkan bibit yang ada dengan kriteria bibit standar yang telah
ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi. Untuk keperluan
penanaman, perusahaan perkebunan besar atau perusahaan perkebunan
rakyat, telah menetapkan ketentuan bahwa bibit yang akan ditanam adalah
bibit yang berkualitas tinggi. Untuk memperoleh bibit yang berkualitas tinggi
diperlukan proses seleksi secara ketat dan cermat.
Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tinggi, maka diperlukan
beberapa tahapan seleksi yaitu:
 Tahap pertama umur 3 bulan setelah transplanting
 Tahap kedua dilakukan umur 6 bulan setelah transplanting
 Tahap ketiga dilakukan 9 bulan setelah transplanting atau saat akan
pindah.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
72
Adapun abnormalitas pada bibit Main Nursery,
yaitu:
a. Bibit Runt
Ciri-ciri : bibit kerdil
Penyebab :
- Kurang pupuk
- Kurang air
- Media kurang baik
- Tumbuh diatas tunggul.
b. Bibit Short Broad Pinnae
Ciri-ciri : anak daun gendut, lebar, dan
helai daun pendek.
Penyebab :
- Kurang air
- Faktor genetik
c. Bibit Flat Top
Ciri-ciri : daun rata atas
Penyebab :
- Kurang air
- Faktor genetik
d. Bibit Barren
Ciri-ciri : pelepah jarang, tegak, dan sudut anak
daun lancip
Penyebab :
- Faktor genetik
Gambar: Bibit Runt
Gambar: Bibit Short Broad
Pinnae
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
73
e. Bibit Narrow Pinnae
Ciri-ciri : tumbuh tegak dan sudut anak daun
tajam.
Penyebab :
- Kurang air
- Faktor genetik
a. Bibit Juvenile
Ciri-ciri ; daun tidak memecah (membuka)
Penyebab :
- Faktor genetik
a. Bibit Limp
Ciri-ciri : daun lentur, anak daun panjang, kecil halus, dan lemah.
Penyebab :
- Faktor genetik
b. Bibit Accute Pinnae
Ciri-ciri : sudut anak daun rapat (sempit)
Penyebab :
- Kurang air
- Faktor genetik
a. Bibit Short Intemodes
b. Ciri-ciri : jarak antar anak daun rapat
Penyebab :
- Kurang air
- Faktor genetik
c. Bibit Wide Intemodes
Ciri-ciri : jarak antar anak daun jarang
Penyebab :
- Faktor genetik
d. Bibit Crown Diseases
Gambar: Bibit Flat Top
Gambar: Bibit Narrow
Pinnae
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
74
Ciri-ciri : daun membengkok dan memutar.
Penyebab :
- Faktor genetik
e. Bibit Chimaera
Ciri-ciri : daun bergaris kuning melebar
Penyebab:
- Faktor genetik
Gambar: Bibit Limp Gambar: Bibit Accute Pinnae Gambar: Bibit Short
Intemodes
Gambar: Bibit Wide Intemodes Gambar: Bibit Crown Diseases Gambar: Bibit Chimaera
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
75
1. Tujuan Seleksi Bibit Main Nursery
Tujuan seleksi bibit atau pengafkiran adalah:
a. Untuk meminimalkan jumlah bibit berkualitas buruk dikirim ke lapangan
untuk ditanam.
b. Menjamin bahwa bibit yang ditanam di lapangan menjadi tanaman yang
produktif.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Alat Tulis, Buku Seleksi, Papan Alas Kertas, dan Gerobak
Dorong (Angkong).
b. Bahan : Bibit
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Siapkan tenaga untuk seleksi bibit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Lakukan seleksi bibit sesuai dengan bentuk bibit yang abnormal.
 Lakukan seleksi dengan cara memasuki areal bibitan baris per
baris sampai pada batas yang telah ditentukan.
Gambar: Bibit Juvenile Gambar: Bibit Narrow Pinnae Gambar: Bibit Barren
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
76
 Keluarkan bibit abnormal dari dalam areal bibitan dan angkut
bibit abnormal.
 Kelompokkan bibit abnormal yang telah diseleksi sesuai dengan
bentuk bibit.
 Hitung jumlah bibit abnormal dan siap untuk di afkir
(dimusnahkan).
2.2.12 Pemusnahan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery
Pemusnahan atau pengafkiran bibit Main Nursery bertujuan agar bibit
yang tidak normal atau abnormal tidak ditanam di lapangan, karena akan
dapat menimbulkan kerugian akibat tanaman tidak dapat berproduksi dengan
normal. Pada umumnya bibit kelapa sawit yang abnormal itu disebabkan
akibat beberapa faktor, seperti: Tanah, air, penyakit, dan perawatan.
Di PT. Tunggal Yunus, tepatnya di OPRS Seed Garden bibit Main
Nursery yang abnormal harus dimusnakan dengan cara mencabut dan
dicincang (dipotong-potong). Berikut akan dijelaskan uraian intruksi kerja
pemusnahan bibit abnormal Main Nursery.
1. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : Parang
b. Bahan : Bibit Abnormal
c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot.
2. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja
 Siapkan tenaga kerja untuk memusnahkan bibit abnormal.
 Buat plank yang tertera jumlah bibit, tanggal dimusnahkan, dan
batch.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
 Potong bibit atau pisahkan batang dengan akar
 Kumpulkan hasil potongan menjadi satu untuk dibuang.
 Susun polybag hasil potongan antara batang dan akar.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
77
 Buat berita acara pemusnahan bibit.
2.2.13 Distribusi Bibit Kelapa Sawit
Setelah anda menyelesaikan pekerjaan seleksi bibit maka pekerjaan
berikutnya adalah melakukan pendistribusian bibit kelapa sawit. Dalam
pelaksanaan pendistribusian bibit harus dikoordinasikan dengan persiapan
penanaman lapangan. Bibit harus telah disiram dan diperlakukan secara tepat
untuk pemindahan ke lapangan. Selama proses pendistribusian bibit kelapa
sawit, maka ada beberapa hal penting yaitu:
- Bibit harus diperlakukan dan diangkut ke lokasi penanaman secara
hati-hati untuk menghindari segala kerusakan dan stress.
- Bibit harus disiram sebelum diangkut ke lapangan. Penanaman di
lapangan sebaiknya tidak tertunda akibat kekurangan bibit.
1. Tujuan
a. Pendistribusian bibit adalah melakukan persiapan penyediaan bibit secara
efektif sehingga bibit yang sehat dapat disediakan untuk penanaman pada
waktu yang tepat.
b. Tujuan lain adalah memberikan jaminan perlakuan secara cermat
terhadap bibit selama pengangkutan atau perjalanan ke lapangan sehingga
terhindar dari stres.
2. Alat, Bahan, dan APD
a. Alat : parang, tali, gerobak dorong (angkong), dan truk.
b. Bahan : bibit umur 10-12 bulan.
c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot.
3. Uraian Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Buat rencana kerja harian.
 Siapkan tenaga untuk melakukan pendistribusian bibit.
 Pastikan APD siap digunakan.
b. Pelaksanaan
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
78
 Sebelum bibit didistribusikan, bibit terlebih dahulu diikat untuk
memudahkan dalam penyusunan di truk dan polybag diputar 1800
untuk mencabut seluruh akar yang menembus tanah (root
prunning), parang dapat digunakan untuk memotong akar.
 Siram bibit dengan seksama sebelum diangkut dan dibawa ke
lapangan.
 Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m dipangkas sampai 1,2 m dari
atas tanah poliybag sebelum diangkut.
 Keluarkan bibit dari dalam areal yang bertujuan agar areal tapak
bibitan tidak rusak akibat dilalui truk.
 Susun bibit yang telah dikeluarkan di pinggir jalan pembibitan
atau tempat yang telah ditentukan untuk pengangkutan.
Gambar: Penyusunan Bibit di tempat
Pengangkutan
 Pada saat truk telah datang, angkut bibit kedalam truk dan disusun
secara rapi yang bertujuan agar jumlah bibit yang diangkut dapat
lebih banyak.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
79
Gambar: Pengangkutan Bibit Ke
Truck
 Bibit didalam truk dapat disusun secara timpa, tetapi bibit ditimpa
tidak melebihi batas tinggi bak truk.
Gambar: Penyusunan Bibit di
Truck
 Batasi muatan truk, umumya truk colt diesel dapat memuat
sebanyak 350 bibit.
 Ikat bibit di truk yang bertujuan agar bibit tidak jatuh pada saat
perjalanan menuju lokasi tanam.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
80
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Asian Agri Oil Palm Research
Station-Topaz PT. Tunggal Yunus Estate kami dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
selama ± 4 (empat) bulan terhitung dari bulan Januari 2017- April 2017. Kegiatan
lapangan yang kami lakukan yaitu proses pengolahan pembibitan kelapa sawit 2 (dua)
Tahap/double stage.
Untuk kegiatan persiapan di pembibitan Pre Nursery (PN) dan Main Nursery (MN)
kami simpulkan pekerjaan antara lain sebagai berikut:
1. Meyiapkan lokasi pembibitan kelapa sawit merupakan tahap awal untuk
pengkondisian tempat/media tumbuhnya tanaman. Pekerjaan penyiapan lahan
akan berpengaruh terhadap pekerjaan penanaman.
2. Menentukan Syarat-syarat lokasi pembibitan antara lain: dekat dengan sumber air,
tofografi datar, aman dari banjir, dekat dengan lokasi tanam, akses jalan mudah,
dekat dengan lokasi perumahan, dan aman dari pencurian.
3. Memilih lokasi pembibitan kelapa sawit pembibitan bertujuan untuk
menempatkan pembibitan pada lokasi yang sesuai agar dapat diperoleh/dihasilkan
bibit berkualitas tinggi. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk
memilih lokasi pembibitan kelapa sawit antara lain, yaitu: ketersediaan air,
tempat, jalan, drainase, dan media tanam.
Untuk kegiatan yang kami laksanakan di pembibitan Pre Nursery disimpulkan antara
lain sebagai berikut:
1. Persiapan media tanam untuk pengisian polybag adalah tanah topsoil yang steril
atau bebas dari segala macam penyakit, jamur, maupun ganoderma.
2. Pembuatan bedengan memanjang dari timur ke barat.
3. Bibit dipelihara selama 3-4 bulan.
4. Bibit disiram 2 kali sehari dengan kebutuhan air adalah 0,2-0,3 liter/bibit/hari.
5. Pengendalian gulma di atas polybag dikendalikan secara manual dengan rotasi 2
minggu sekali (sesuai kebutuhan).
6. Pengendalian hama dan penyakit untuk pencegahan dimulai bibit berumur 1.5
bulan kecuali terdapat serangan berat.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
81
7. Pemupukan dilakukan dengan cara melarutkan pupuk (menggunakan gembor).
8. Seleksi bibit dilaksanakan pada saat bibit berumur 4-6 minggu untuk bibit mati
dan tidak tumbuh serta umur 12 minggu saat bibit akan ditransplanting ke MN
Untuk kegiatan yang kami laksanakan di pembibitan Main Nursery disimpulkan
antara lain sebagai berikut:
1. Persiapan media tanam untuk pengisian polybag adalah tanah topsoil yang steril
atau bebas dari segala macam penyakit, jamur, maupun ganoderma.
2. Sistem pemancangan di pembibitan MN dilakukan dengan sistem pancang mata
lima.
3. Bibit di MN dipelihara sejak pemindahan dari PN hingga berumur 12 bulan.
4. Bibit MN disiram 2 kali sehari (pagi hari dan sore hari), kecuali hari hujan
dengan intensitas minimal 10 mm/hari. Kebutuhan air adalah 2-3 liter/bibit/hari.
5. Pengendalian gulma dilakukan dalam 2 minggu sekali atau sesuai kebutuhan.
6. Pengendalian HPT dilakukan apabila terdapat serangan hama dan penyakit berat.
Untuk pencegahan pengendalian HPT dilakukan dengan rotasi satu bulan sekali.
7. Pemupukan harus dilakukan dengan memakai takaran yang telah dikalibrasi
sesuai dengan dosis.
8. Seleksi di pembibitan MN dilaksanakan pada saat bibit berumur 6, 9, 12 bulan
(pada saat bibit pindah ke lapangan).
3.2 Saran
a. Pembibitan kelapa sawit sebaiknya dilakukan dengan dua tahap (doublestage)
untuk mengurangi kerugian secara ekonomis.
b. Setiap kegiatan dari PN ke MN harus sistematis atau sesuai dengan manajemen
perusahaan, baik berupa teknis penyiraman, pemupukan, pengendalian gulma,
pengendalian HPT, seleksi bibit, maupun proses pembibitan.
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
82
LAMPIRAN
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
83
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
84
Terbaik Dari Yang Terbaik
PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017
85
Daftar Pustaka
1. www.asianagri.com Benih Kelapa sawit D x P Topaz Unggul.
2. www.asianagri.com Petunjuk Teknis Pembibitan D x P Topaz.

More Related Content

What's hot

Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Ade Setiawan
 
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1NURUL FADLI
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitZul Rapi
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 

What's hot (20)

Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Hama coleoptera
Hama coleopteraHama coleoptera
Hama coleoptera
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 

Similar to ISI LAPORAN

Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitfajareriawan
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...Tirta Yoga
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industridian haryanto
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungSukardiEddie
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxIndahKusuma35
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contohdian haryanto
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Septian Prakoso
 
laporan sawit
laporan sawitlaporan sawit
laporan sawitfandi72
 
Laporan kujungan industri
Laporan kujungan industriLaporan kujungan industri
Laporan kujungan industriWWTF_Production
 
Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2fani russady
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitDewi Wahyuningtyas
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 

Similar to ISI LAPORAN (20)

Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobing
 
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Economic development ~ ira kristina l. tobing
Economic development ~ ira kristina l. tobingEconomic development ~ ira kristina l. tobing
Economic development ~ ira kristina l. tobing
 
Laporan tanaman nilam
Laporan tanaman nilamLaporan tanaman nilam
Laporan tanaman nilam
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
 
laporan sawit
laporan sawitlaporan sawit
laporan sawit
 
Laporan kujungan industri
Laporan kujungan industriLaporan kujungan industri
Laporan kujungan industri
 
Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
Bab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 tonBab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 ton
 
Penerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
Penerapan K3 pada Perusahan PT PertaminaPenerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
Penerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Pt antam
Pt antamPt antam
Pt antam
 

More from ALDI KURNIA SANDI POHAN

Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunan
Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunanPresentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunan
Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunanALDI KURNIA SANDI POHAN
 
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTA
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTAPresentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTA
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTAALDI KURNIA SANDI POHAN
 
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbal
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbalPemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbal
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbalALDI KURNIA SANDI POHAN
 
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNG
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNGPENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNG
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNGALDI KURNIA SANDI POHAN
 

More from ALDI KURNIA SANDI POHAN (7)

Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunan
Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunanPresentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunan
Presentation pengantar ilmu pertanian dan pengetahuan perkebunan
 
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTA
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTAPresentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTA
Presentation of the botanical lesson INSTIPER YOGYAKARTA
 
Penanaman tanaman herbal
Penanaman tanaman herbalPenanaman tanaman herbal
Penanaman tanaman herbal
 
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbal
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbalPemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbal
Pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman herbal
 
B.daftar isi LAPORAN PRAKERIN
B.daftar isi LAPORAN PRAKERINB.daftar isi LAPORAN PRAKERIN
B.daftar isi LAPORAN PRAKERIN
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 TAPUNG
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 TAPUNGLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 TAPUNG
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 TAPUNG
 
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNG
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNGPENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNG
PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT BY SMKN 1 TAPUNG
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

ISI LAPORAN

  • 1. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman perkebunan memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan devisa negara dari sektor non migas, disamping sebagai usaha untuk membuka lapangan pekerjaan dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu komoditas tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting di sektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan khususnya adalah tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq). Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia. Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan di masa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional. Selain menciptakan kesempatan kerja yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara. Perkembangan agribisnis kelapa sawit menunjukkan peran yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, jumlah total luas areal perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta hektar; dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta hektar lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020. Peningkatan produksi kelapa sawit ini tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Usaha intensifikasi dilakukan dengan berbagai penelitian genetik dan pemuliaan bahan tanaman, perbaikan kultur teknis, sedangkan usaha ekstensifikasi dilakukan dengan berbagai program perluasan penanaman baru. Dalam pembudidayaan tanaman kelapa sawit, penanganan yang serius dimulai pada tahap pemilihan dan penggunaan benih, karena benih merupakan suatu parameter keberhasilan produksi tanaman. Apabila benih yang digunakan memiliki mutu yang baik, maka hal ini dapat menjamin peningkatan produksi dari tanaman yang diusahakan.
  • 2. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 2 Benih-benih varietas unggul dapat diperoleh melalui seleksi dan hibridisasi tanaman, baik yang dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah, maupun industri perbenihan swasta yang mempunyai divisi penelitian dan pengembangan (Research And Development). Salah satu varietas unggul kelapa sawit yang dapat meningkatkan produksi kelapa sawit signifikan adalah varietas Topaz yang merupakan hasil dari perkawinan kelapa sawit jenis Dura dengan jenis Pisifera. Topaz merupakan bibit sawit unggul hasil produksi dari OPRS (Oil Palm Research Station) Asian Agri, yang berlokasi di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Bibit Topaz juga sudah mendapat izin dari Kementerian Pertanian RI Nomor 57- 60/KPTS/SR.120/1/2004 dan memperoleh sertifikasi OPRS ISO 9001:2008, ISO 9001:2015 (TUV NORD) Sistem Manajemen Mutu serta ISO 14001:2004 (SGS) Manajemen Lingkungan. Penggunaan bibit unggul Topaz ini diharapkan dapat meningkatkan produksi kelapa sawit di Kabupaten Kampar khususnya dan di daerah Riau umumnya baik secara kualitas maupun kuantitas. 1.2 Tujuan Penulisan Laporan a. Untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang usaha dan pembibitan kelapa sawit b. Dapat mengetahui teknik-teknik dalam pembibitan kelapa sawit c. Sebagai sarana pembaca guna mendapatkan pedoman dalam bidang agribisnis pembibitan kelapa sawit. 1.3 Identitas OPRS Seed Garden PT. Tunggal Yunus Estate, Topaz 1.3.1 Sejarah a. Sekilas Sejarah Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawah dari Mauritius dan Amsterdam dan di tanam dikebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet, seorang Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawit di Afrika. Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya
  • 3. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 3 perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak saat itu perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi dipantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunannya mencapai 5.123 Ha. Indonesia mulai mengekspor minyak sawit pada tahun 1919 sebesar 576 ton ke negara-negara Eropa,kemudian tahun 1923 mulai mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton. Pada masa pendudukan belanda, perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang cukup pesat. Indonesia menggeser dominasi ekspor negara Afrika pada waktu itu. Namun, kemajuan pesat yang dialami oleh Indonesia tidak diikuti dengan peningkatan perekonomian nasional. Hasil perolehan ekspor minyak sawit hanya meningkatkan perekonomian negara asing termasuk Belanda. Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran. Secara keseluruhan produksi perkebunan kelapa sawit terhenti, lahan perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak sawit Indonesia pun hanya mencapai 56000 ton pada tahun 1948/1949. Padahal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250000 ton minyak sawit. b. Sejarah Singkat PT. Tunggal Yunus Estate, Oil Palm Research Station Topaz (OPRS). OPRS Topaz telai mulai dirintis sejak tahun 1992 dengan seleksi dan persilangan pohon induk di Costa Rica. Selanjutnya pohon induk yang dihasilkan ditaman di kebun Topaz pada tahun 1992, bertujuan untuk menghasilkan bahan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas minyak yang tinggi, pertumbuhan meninggi yang lambat dan mempunyai keunggulan skunder yang diperoleh melalui aktivitas pemuliaan yang sistematis dan berkelanjutan. Program pemuliaan dilakukan dan didukung oleh pakar yang telah berpengalaman dibidang penelitian kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri. Fasilitas pendukung terdiri dari laboratorium biomolekuler, kultur jaringan, agronomi, tanah, hama, dan penyakit (diantaranya pengkajian terhadap ketahanan ganoderma), dan pembibitan kelapa sawit.
  • 4. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 4 c. Lokasi dan Geografis PT. Tunggal Yunus Estate adalah satu anak perusahaan Asian Agri yang terletak di Desa Petapahan–Tapung Kampar-Riau.Oil Palm Research Station Topaz (OPRS) adalah bagian dari PT. Tunggal Yunus Estate yang bergerak dalam pengembangan dan penelitian kelapa sawit yang menghasilkan bahan tanaman kelapa sawit unggul. d. Komoditi Yang Diusahakan Komoditi yang diusahakan PT. Tunggal Yunus Estate Oil Palm Research Station Topaz (OPRS) adalah menghasilkan tanaman kelapa sawit yang superior yang bermutu tinggi karena didukung oleh pohon-pohon induk yang diteliti dan teruji kualitasnya. Selain itu, PT. Tunggal Yunus Estate Oil Palm Research Station Topaz (OPRS) ini juga menghasilkan bahan tanaman yang sudah dilakukan pengujian dan seleksi yang ketat dari proses perkecambahan yang baik dan quality control yang ketat sehingga menghasilkan bibit yang berkualitas yaitu :  Topaz 1 ( Dura Deli × Pisifera Nigeria)  Topaz 2 ( Dura Deli × Pisifera Ghana)  Topaz 3 ( Dura Deli × Pisifera Ekona)  Topaz 4 ( Dura Deli × Pisifera Yangambi) e. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi dan Misi diperusahaan Asian Agri Oil Palm Research Station Topaz (OPRS) adalah sebagai produsen minyak kelapa sawit yang terbesar didunia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Adapun tujuannya yaitu, untuk menghasilkan bahan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas minyak yang tinggi dan mempunyai keunggulan sekunder yang diperoleh melalui aktivitas pemuliaan sistematis dan berkelanjutan. 1.3.2 Struktur Organisasi PT. Tunggal Yunus Estate Kebun Seed Garden a. Manager Kebun : Ir. Juliarto Barus, MS b. Askep : A. Ridwan c. Asst. Afd I : d. Asst. Afd II :
  • 5. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 5 e. KTU : Rico Marpaung f. Mantri Buah : g. Mandor Transport : h. Mandor I Afd. I : Yusriadi i. Kerani Afd. I : Romadi Atmojo j. Mandor Bibitan : Haryadi k. Mandor I Afd. II : l. Kerani Afd. II : m. Pembukuan : J. Ginting n. Adm. Tanaman / Opr. Komputer : I. Marpaung o. Kerani Gudang : Asriana p. Personalia & Kr. Umum : Elidawati. S q. Ka. Keamanan : Simon Barus r. Mandor Semprot Unit : Supriono s. Mandor Panen Afd. I : Chairul A. P t. Mandor Pemel Afd. I : Amat Sembiring u. Mandor Panen Afd. II : v. Mandor Pemel Afd. II : Catatan: Untuk lebih jelasnya lihat struktur organisasi pada lembar lampiran. 1.3.3 Disiplin dan Keselamatan Kerja a. Disiplin  Selalu hadir tepat pada waktu bekerja atau selalu Cek In dan Cek Out.  Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.  Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan perusahaan.  Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.  Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat jam kerja.  Tidak pernah menunjukkan sikap malas bekerja.  Selama bekerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.
  • 6. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 6  Memberitahu kepada atasan jika berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan tempat bekerja.  Menggunakan Pakaian seragam bekerja  Tidak merokok ditempat bekerja. b. Keselamatan kerja  Kita harus memperhatikan keselamatan kerja  Kita harus menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai prosedur perusahaan  Untuk menghindari kecelakaan kerja pada saat kegiatan agar bersikap hati-hati dan waspada.  Memeriksa alat dan bahan, untuk memastikan kondisi lingkungan kerja dalam kondisi aman sehingga tidak terjadi dampak negatif terhadap K3 dan lingkungan.  APD ( Alat Pelindung Diri)  Sarung tangan  Penutup muka  Sepatu lapangan  Pelindung kepala  Pelindung mulut (masker)  Pakaian pelindung  Pelindung atau penutup mata  Topi pengaman (helm) 1.4 Jenis Kegiatan  Pembibitan :  Tahap pertama (Pre-Nursery)  Tahap kedua (Main-Nursery) 1.5 Pokok Kegiatan Yang Dilaporkan 1. Tahap Pertama (Pre-Nursery) Dalam pembibitan Pre-Nursery kita harus memulai pembibitan dengan menyemaikan kecambah kedalam polybag berukuran 14×22cm, kemudian dilakukan perawatan hingga 3-4 bulan.
  • 7. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 7 2. Tahap Kedua (Main-Nursery) Pembibitan utama (Main-Nursery) ini adalah lanjutan dari pembibitan awal (Pre- Nursery). Dalam pembibitan tahap kedua ini, bibit di pindahkan ke polybag besar dan di pelihara sampai berumur 10-12 bulan.
  • 8. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 8 BAB II PEMBAHASAN Pembibitan Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tunggal Yunus, Estate Topaz 2.1 Persiapan Pembibitan Kelapa Sawit 2.1.1 Menyiapkan Lokasi Pembibitan Penyiapan lahan pembibitan kelapa sawit dapat dimulai dari kondisi lahan bukaan hutan atau lahan bekas tanaman produksi (lahan peremajaan). Menyiapkan lahan pembibitan tanaman kelapa sawit merupakan tahap awal untuk pengkondisian tempat/media tumbuhnya tanaman. Pekerjaan penyiapan lahan akan berpengaruh terhadap pekerjaan penanaman. 1. Pengertian Persiapan lahan adalah bagian dari kegiatan pra-tanam dalam usaha budidaya tanaman perkebunan. Persiapan lahan dapat diartikan sebagai upaya menyiapkan lahan sesuai standar yang ada sehingga layak sebagai tempat dilakukannya kegiatan agribisnis perkebunan. 2. Tujuan Lokasi pembibitan kelapa sawit hampir sama dengan lokasi areal pertanaman komoditi perkebunan kelapa sawit di lapangan. Keduanya harus dipersiapkan secara baik. Lokasi pembibitan harus dipersiapkan sesuai dengan persyaratan yang ada sehingga proses pembibitan berlangsung lancar dan akhirnya diperoleh bibit bermutu tinggi. Sebaliknya bila kita melakukan kegiatan pembibitan pada lokasi yang tidak sesuai persyaratan, maka bibit yang dihasilkan tidak bermutu. Bila bibit yang diperoleh tidak bermutu maka setelah ditanam di lapangan akan diperoleh hasil tidak bermutu pula. Bila hasil perkebunan tidak bermutu maka nilai/harga jualnya sangat rendah, sehingga diperoleh kerugian yang besar. Bila diperoleh kerugian terus menerus maka dapat berakibat buruk bagi pengusaha. Penyiapan lokasi pembibitan harus sesuai dengan persyaratan/ kriteria yang telah ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit bermutu tinggi.
  • 9. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 9 2.1.2 Syarat-Syarat Lokasi Pembibitan Kelapa Sawit Ada beberapa Syarat pemilihan lokasi pembibitan : 1. Dekat dengan sumber air. 2. Tofografi datar. 3. Aman dari banjir 4. Dekat dengan lokasi tanam. 5. Akses jalan mudah. 6. Dekat dengan lokasi perumahan. 7. Aman dari pencurian. a. Dekat dengan sumber air dan air tersedia cukup banyak. Artinya tempat pembibitan mudah untuk memperoleh air dalam memenuhi kebutuhan penyiraman bibit, terutama pada saat musim kemarau. Gambar: kolam air penyiraman b. Topografi datar, tidak tergenang dan bebas dari banjir. Gambar: Lahan bertopografi datar
  • 10. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 10 c. Akses jalan baik dan lokasi pembibitan strategis, artinya berada pada posisi yang mudah dijangkau dari segala penjuru. Sedapat mungkin dekat dengan areal tanam. Gambar: Jalan Pembibitan MN Gambar: Jalan Pembibitan PN d. Dekat dengan emplasemen dan aman. Gambar: pembibitan dekat dengan perumahan e. Dianjurkan dipagar keliling untuk keamanan dari gangguan binatang dan manusia.
  • 11. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 11 Gambar: areal pembibitan dipagar 2.1.3 Memilih Lokasi Pembibitan Kelapa Sawit Pemilihan lokasi pembibitan bertujuan untuk menempatkan pembibitan pada lokasi yang sesuai agar dapat diperoleh/dihasilkan bibit berkualitas tinggi. Kegiatan awal sebelum pemilihan lokasi, yaitu dilakukan peninjauan ke lokasi rencana pembibitan. Hal ini penting dilakukan, terutama pada lokasi yang baru dibuka, misalnya hutan atau areal yang belum dikenal. Tujuan utama dari kita melakukan peninjauan lokasi sebagai tempat pembibitan adalah untuk mengetahui keberadaan sumber air yang dapat menjamin tersedianya air, baik dalam volume dan debit yang memadai. Cara peninjauan lokasi rencana pembibitan dapat dilakukan dengan cara melihat peta topografi. Setelah mengetahui kriteria tempat atau lokasi pembibitan, kemudian ditindak lanjuti dengan kegiatan mewujudkan tempat pembibitan sesuai kriteria yang ada. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit yaitu sebagai berikut: a. Ketersediaan air Bibit tanaman kelapa sawit sangat sensitif terhadap kebutuhan air. Karena itu, jika anda terlambat memberikan air
  • 12. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 12 penyiraman/pengairan maka bibit tanaman kelapa sawit akan merespon secara langsung. Akibatnya bibit tanaman akan layu, lama kelamaan mengering dan akhirnya mati. Kebutuhan air (jumlah mutu) harus ditentukan sebelum memulai penyiapan lokasi, sehingga sumber air yang ada harus dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan. b. Tempat Pemilihan tempat pembibitan tanaman kelapa sawit adalah hal penting untuk menyediakan kondisi optimal sehingga menghasilkan bibit kelapa sawit berkualitas tinggi. Pada perkebunan baru, sangat pentig untuk memetakan pembibitan di tengah lokasi tersebut dan untuk meminimalkan jarak dan waktu. Lokasi yang berada di tengah juga akan membantu kemudahan pengawasan dan pengamanan. Lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit sebaiknya datar dan mempunyai drainase yang baik. Bentuk lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit diusahakan menyerupai kotak atau persegi panjang, sehingga desain dan intalasi penyiraman lebih efektif. c. Jalan Lokasi pembibitan tanaman kelapa sawit dipilih tempat yang tidak terisolasi, dan mempunyai jalan yang cukup lebar dan kuat agar kendaraan dapat lewat pada periode transplanting dan penanaman. Ukuran lebar jalan minimum 6 meter. d. Drainase Lokasi pembibitan kelapa sawit sebaiknya tidak terkena banjir. Akibat banjir akan merusak pembibitan, atau adanya air yang tergenang merupakan awal stres pada bibit kelapa sawit dan ketidak seimbangan nutrisi. Karena itu, pilih lokasi yang agak tinggi dari aliran air utama, atau pastikan bahwa ada saluran air keluar yang membantu sistem drainase.
  • 13. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 13 Gambar: Drainase e. Media Media untuk pengisian polybag harus berkualitas baik. Sifat-sifat tanah untuk pembibitan adalah tidak kedap air, gembur dan bebas dari segala penyakit maupun Ganoderma. Tanah untuk pengisian polybag harus disaring untuk meng hilangkan kotoran, batu, ranting tanaman dan gumpalan besar. Tanah yang berpasir sebaiknya tidak dipergunakan karena tidak dapat menyimpan air dengan baik dan bila polybag diangkat tanah akan berjatuhan. Gambar: Media Tanam
  • 14. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 14 2.1.4 Pembukaan Lahan (Land Clearing) Setelah dilakukannya pemilihan lokasi dan lokasi tersebut telah memenuhi kriteria lokasi pembibitan tanaman perkebunan kelapa sawit, maka dapat dilakukan kegiatan lanjutan berupa pembukaan lahan. Dalam kegiatan pembukaan lahan ada 2 (dua) macam, yaitu: a. Pembukaan lahan hutan, yaitu dengan stacking menggunakan alat berat seperti excavator dan bulldozer. b. Pembukaan lahan jadi, yaitu pembersihan lahan yang telah digunakan sebagai tempat pembibitan sebelumnya. Maka pada kesempatan ini akan dibahas kegiatan pekerjaan pembukaan lahan jadi atau pembersihan lahan yang telah digunakan sebagai tempat pembibitan sebelumnya. Berikut ini gambar peta lokasi pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Seed Garden. Gambar: Peta lokasi pembibitan Main Nursery
  • 15. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 15 Gambar: peta lokasi pembibitan Pre Nursery Pembukaan lahan atau pembersihan lahan di pembibitan PT. Tunggal Yunus Estate, Seed Garden di bagi atas 2 (dua) teknik, yang umumnya yaitu pembersihan lahan dari segala macam gulma. Teknik tersebut yaitu secara mekanis atau fisik dan secara kimiawi. 1. Pembersihan Lahan Secara Kimiawi Pembersihan lahan secara kimiawi adalah kegiatan mengendalikan gulma yang tumbuh di areal bekas bibitan yang akan digunakan kembali dengan menggunakan bahan herbisida. Kegiatan pengendalian ini dilakukan sebelum kegiatan pengendalian gulma secara manual. a. Tujuan Pengendalian gulma dengan menggunakan bahan kimia bertujuan untuk menekan pertumbuhan bahkan dapat mematikan gulma. b. Alat, Bahan, dan APD  Alat : Knapsack, Ember, Tong Air, dan Gelas Ukur.  Bahan : Herbisida Glyphosate, herbisida Metsulindo 20 WP, dan air.
  • 16. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 16  APD : Pelindung Kepala, Masker, Sarung Tangan, Kacamata dan Baju Kerja (jas hujan/clemek). c. Uraian Intruksi Kerja 1. Persiapan  Buat rencana kerja pengendalian gulma pembukaan lahan.  Siapakan tenaga kerja.  Pastikan alat dan bahan dalam kondisi baik.  Pastikan APD siap digunakan. 2. Pelaksanaan  Isi air kedalam tong  Ukur herbisida Glyphosate sebanyak 100 cc dan Metsulindo 1 sdm (6 gram).  Masukan cairan Glyphosate kedalam knapsack, lalu tuang air menggunakan ember setengah knapsack,  Dan masukan Metsulindo, kemudian isi knapsack dengan air hingga penuh.  Tutup knapsack dengan kuat.  Gendong knapsack dan aplikasikan pada gulma yang akan dikendalikan. 2. Pembersihan lahan secara mekanis / manual - Pembersihan lahan dengan cara mencabut gulma, yaitu untuk menghindari terjadinya pemecahan biji gulma ke tempat lain dan mengurangi gulma yang tumbuh di lahan dari biji gulma yang kemungkinan tertinggal di lahan tersebut. - Pembersihan lahan dengan cara dikored menggunakan alat berupa kored/ cangkul dan praktis dilakukan pada tempat yang tidak terjangkau oleh alat berat. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana uraian kegiatan kerja pembukaan lahan atau pembersihan lahan pembibitan secara mekanis.
  • 17. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 17 a. Tujuan Pembukaan lahan bertujuan agar bibit yang ditanam mendapatkan ruang dan tempat tumbuh yang normal terhindar dari pengganggu tanaman baik berupa gulma, hama, ataupun penyakit. Dan lahan bibitan dapat disediakan pada waktu yang tepat. b. Alat, Bahan, APD 1. Alat : Penggaruk (Karena lahan bekas bibitan) dan Gerobak dorong (angkong). 2. Bahan : Lahan yang masih ada gulmanya. 3. APD : Pelindung kepala dan sepatu boot. c. Intruksi atau Langkah kerja 1. Persiapan  Buat rencana kerja pengendalian gulma pembukaan lahan.  Pastikan alat dan bahan dalam kondisi baik.  Pastikan APD siap digunakan. 2. Pelaksanaan  Bagi pekerjaan kepada tenaga kerja yang ada.  Bersihkan lahan bibitan secara manual, kored dan cabut semua gulma menggunakan cangkul kored.
  • 18. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 18  Buang sampah ditempat yang telah ditentukan.  Ratakan areal dengan tanah bongkahan dari bibit yang telah afkir.  Pastikan lahan telah bersih seluruhnya. 2.1.5 Menyiapkan Sarana Dan Prasarana Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit Sarana adalah segala sesuatu, baik berupa bahan, alat, bangunan yang bersifat pokok untuk terlaksananya suatu pekerjaan dan prasarana adalah segala sesuatu, baik berupa bahan, alat, bangunan yang bersifat penunjang/ pendukung bagi terlaksananya suatu pekerjaan. Sarana pembibitan tanaman kelapa sawit antara lain adalah: 1. Lahan Pembibitan 2. Fasilitas pengairan 3. Bahan tanam (kecambah) 4. Pupuk
  • 19. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 19 5. Polybag 6. Peralatan 7. Pestisida 8. Jalan Prasarana pembibitan tanaman kelapa sawit antara lain adalah: a. Gudang b. Peralatan angkut c. Peralatan komunikasi Sarana pembibitan yang harus segera diselesaikan adalah areal pembibitan dan fasilitas pengairan. Pekerjaan penyiapan lahan pembibitan telah dibahas sebelumnya. 2.1.6 Pembuatan Tapak Bibitan Pembuatan tapak bibitan merupakan kegiatan yang dilakukan di pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery sebelum penyusunan polybag. 1. Tujuan Pembuatan tapak Bibitan bertujuan untuk dapat disediakannya tempat penyusunan polybag pada waktu yang tepat secara sistematis dan memudahkan dalam perhitungan. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Cangkul dan Parang. b. Bahan : Tali rafia / kawat dan bambu ± 20 cm. c. APD : Pelindung kepala dan sepatu boot. 3. Cara Kerja Di Pembibitan Pre Nursery (PN) a. Siapakan alat, bahan, dan APD yang akan digunakan pada pekerjaan ini. Gambar: Gudang Pembibitan
  • 20. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 20 b. Cangkul semua gulma dan ratakan areal yang akan dibuat tapak. c. Buat bedengan memanjang dari timur ke barat. d. Runcingkan bambu dan dipancang dengan ukuran tapak atau bedengan, yaitu panjang 10 meter (1000 cm) dan lebar 90 cm serta jarak antar tapak atau bedengan, yaitu 60 cm. Lihat pada gambar berikut. Gambar: pembuatan tapak bibitan PN e. Ikat tali rafia/ kawat pada pancang tersebut, sehingga membentuk persegi panjang. Lihat pada gambar berikut. Gambar: pengikatan tali rafia/kawat
  • 21. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 21 2.1.7 Penyediaan Media Tanam Tanah topsoil merupakan tanah lapisan atas yang umumnya bewarna hitam, tanah topsoil biasanya memiliki lapisan antara 20-50 cm. Tanah topsoil diambil areal kebun kelapa sawit yang telah ditentukan dan dipilih untuk pengisian polybag PN. Pemilihan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan secara teliti, apabila kita salah memilih tanah maka akan terjadi kerugian yang fatal. Tanah dipilih, karena tidak semua tanah dapat digunakan untuk pengisian polybag. 1. Tujuan Penyedian tanah bertujuan untuk pengisian polybag Pre Nursery Uk. 14cm x 22cm dengan tanah topsoil yang telah dijelaskan sebelumnya. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Excavator dan Truk Colt Diesel b. Bahan : Tanah Topsoil. c. APD : Pelindung Kepala dan Sepatu Boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Siapakan rencana kerja.  Siapkan tenaga kerja (operator)  Pastikan APD siap untuk digunakan. b. Pelaksanaan  Pilih tanah topsoil di areal yang telah ditentukan dan tanah yang dipilih bebas dari segala penyakit maupun Ganoderma.  Bersihkan terlebih dahulu lapisan atas tanah menggunakan excavator.
  • 22. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 22 Gambar: Pembersihan Permukaan Tanah Topsoil yang akan diangkut  Korek tanah dengan bucket excavator dan masukan tanah tersebut kedalam truk colt diesel. Gambar: Pengorekan Tanah Dengan Excavator  1 (satu) unit truk dapat mengangkut tanah sebanyak 6 bucket atau setara dengan 6 kubik, artinya 1 bucket = 1 Ton.
  • 23. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 23 Gambar: Pengangkutan Tanah Topsoil Dengan Truck  Angkut tanah menuju tempat pengisian polybag yang telah ditentukan.  Tuang tanah di tempat tersebut. Gambar: Penuanagan Tanah Topsoil Ditempat Pengisian Polybag yang telah Ditentukan 2.1.8 Pengisian dan Penyusunan Polybag Pre Nursery Pengisian dan penyusunan polybag merupakan kegiatan persiapan media tanam kecambah, sebelum dilakukannya pengisian polybag, kita harus terlebih dahulu mempersiapkan media tanam berupa Tanah Top Soil yang diambil pada areal yang ditentukan dengan kedalaman galian yaitu antara 20- 50 cm.
  • 24. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 24 1. Tujuan a. Pengisian dan penyusunan polybag bertujuan untuk polybag dapat cepat terisi dengan tanah yang sudah dihaluskan menggunakan ayakan serta agar polybag terlihat rapi apabila dilihat dari segala arah. b. Mengetahui teknik pengisian dan penyusunan polybag. c. Mengetahui cara pembuatan media tanam pengisian polybag PN. d. Mengetahui analisis biaya dari hasil kerja yang dilakukan. 2.1.8.1 Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Cangkul, Gerobak dorong (Angkong), dan ayakan tanah. b. Bahan : Tanah Top Soil dan polybag uk. 14 cm x 22 cm. c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu boot. 2.1.8.2 Intruksi Kerja a. Persiapan 1. Buat rencana kerja 2. Siapkan tumpukan tanah top soil. 3. Ayak tanah top soil agar terpisah dari kotoran/sampah. 4. Siapkan tenaga kerja untuk pengisian tanah dan penyusunan polybag. 5. Pastikan APD siapa digunakan. b. Pelaksanaan 1. Tanah top soil harus terlebih dahulu diayak dengan ukuran 1cm x 1 cm untuk memisahkan dari kotoran/sampah.
  • 25. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 25 2. Angkut tanah menggunakan gerobak dorong, kemudian tuang tanah didekat tapak bibitan. 3. Isi polybag uk. 14 cm x 22 cm dengan tanah. 4. Susun polybag pada tapak bibitan yang telah dibuat sebelumnya.
  • 26. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 26 2.1.9 Penanaman Kecambah Kelapa Sawit D x P Topaz. Penanaman kecambah merupakan kegiatan yang memerlukan ketelitian untuk dapat membedakan antara radikula (calon akar) dengan Plumula (calon batang). Bukan hanya membedakan radikula dan plumula saja, kita harus mengetahui teknik penanaman kecambah yang baik dan benar agar tidak terjadinya kecambah tidak tumbuh akibat teknik penanaman yang salah. Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan uraian intruksi kerja penanaman kecambah. 2.1.9.1 Tujuan a. Penanaman kecambah bertujuan agar kecambah tumbuh dengan sempurna dan dapat menjadi bibit atau tanaman yang unggul untuk penanaman dilahan pribadi maupun dijual (komersil). b. Mengetahui teknik penanaman yang baik dan benar. c. Mengetahui alat, bahan, dan APD yang akan digunakan. d. Mengetahui kebutuhan biaya untuk penanaman kecambah. 2.1.9.2 Alat, Bahan, dan APD a. Alat : piring plastik, 2 (dua) ember plastik, tong air, sendok, dan gembor. b. Bahan : kecambah D x P Topaz dan fungisida Dithane M-45. c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 2.1.9.3 Intruksi Kerja a. Persiapan 1. Buat rencana kerja. 2. Pastikan alat, bahan, dan APD siap digunakan. 3. Tentukan bedengan babybag yang akan ditanami dan pastikan keadaan tanah di babybag basah. 4. Siapkan tenaga untuk melobang dan menanam kecambah. b. Pelaksanaan 1. Atur telebih dahulu polybag dengan jumlah per petak, yaitu sesuai dengan jumlah kecambah didalam kantong.
  • 27. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 27 2. Sebelum kecambah ditanam, atur terlebih dahulu kantong packing kecambah sesuai dengan nomor dan jenis persilangan varietas. 3. Ambil kantong packing kecambah secara berurutan atau sesuai nomor untuk memudahkan dalam pendataan.
  • 28. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 28 4. Buka kantong packing kecambah secara hati-hati. 5. Isi kedua ember dengan air, satu ember dicampurkan dengan fungisida Dithane M-45, sedangkan ember yang satunya lagi untuk membersihkan piring kecambah. 6. Masukkan air fungisida tersebut kedalam kantong packing kecambah. Tunggu selama 1 menit, kemudian tuang kembali air fungisida tersebut kedalam ember. 7. Untuk penanaman kecambah perlu diketahui dosis standar fungisida Dithane M-45, yaitu 2 - 2,5 gram/ 1 liter air. 8. Setelah air fungisida didalam kantong packing kecambah habis, tuang kecambah pada piring plastik dan usahakan kecambah harus dalam keadaan basah pada saat akan ditanam.
  • 29. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 29 Gambar: Kecambah diletakkan pada piring 9. Pada saat penanaman, terlebih dahulu diecer kecambah di atas polybag sebelum ditanam. Gambar: Kecambah diecer 10. Buat lubang tanam kecambah sedalam 1,5 – 2 cm. 11. Masukkan kecambah kedalam polybag dengan posisi radikula (calon akar) ke arah bawah dan plumula (calon batang) ke arah atas, dan tutup kembali dengan tanah. 12. Begitu seterusnya hingga kecambah habis ditanam pada hari yang sama. 13. Setelah selesai penanaman, kemudian dilanjutkan dengan penyiraman.
  • 30. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 30 Gambar: Penyiraman Kecambah setelah tanam 14. Lakukan penyiraman kecambah hingga selesai. 15. Buat plank (projeni) yang menuliskan: tanggal kecambah ditanam, jumlah kecambah, dan jenis persilangan. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut. Gambar: Plank yang telah memiliki identitas Gambar: Plank Kosong 2.1.10 Pemeliharaan Bibit di Pre Nursery (PN) Pemeliharaan bibit kelapa sawit merupakan kegiatan yang sangat penting untuk keberhasilan bibit di tahap yang pertama sampai saat transplanting nantinya pada bulan ke- 3 setelah kecambah ditanam. Kegiatan pemeliharaan bibit PN kelapa sawit antara lain meliputi penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Pada pembibitan kelapa sawit di PN penggunaan herbisida tidak boleh dilakukan dikarenakan agar tidak terkontaminasi bibit yang dapat mengakibatkan keadaan fatal.
  • 31. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 31 2.1.10.1 Tujuan Pemeliharaan bibit bertujuan untuk menjaga bibit tanaman kelapa sawit dalam kondisi prima, sehingga pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi. 2.1.10.2 Penyiraman atau Pengairan Bibit tanaman kelapa sawit, pada awal pertumbuhan sangat membutuhkan air. Air merupakan faktor tumbuh bagi tanaman, sehingga bibit pada musim atau cuaca kering akan cepat layu. Bila kondisi layu terus menerus dapat berakibat fatal bagi bibit tanaman kelapa sawit. Untuk menghindari kelayuan bibit, maka dilakukan penyiraman. Teknik penyiraman atau pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan selang atau gembor. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar: penyiraman bibit PN Tetapi, bila areal pembibitan cukup luas maka digunakan sistem pengairan tertutup dengan selang berlubang sumisansui mark II. Bibit di PN disiram 2 kali sehari (pagi dan sore), kecuali hari hujan dengan
  • 32. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 32 intensitas minimal 8 mm/hari. Kebutuhan air adalah 0,2-0,3 liter/bibit/hari. 1. Tujuan Penyiraman atau Pengairan Tujuan penyiraman bibit kelapa sawit, yaitu agar bibit kelapa sawit mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Mesin Pompa Air dan Instalasi Air b. Bahan : Air c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, dan Jas Hujan (clemek). 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja.  Operator mesin air melakukan pengecekan mesin air secara rutin sebelum dilakukan penyiraman.  Periksa instalasi air dan pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Hidupkan mesin air.  Operator mesin air mengatur pembagian air ke Pre Nursery.  Lakukan pengecekan kondisi semburan air, pastikan semprotan yang keluar merata.  Segera lakukan perbaikan, jika terdapat aliran air yang tidak normal.  Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari  Penyiraman dilakukan selama + 30 menit untuk tiap-tiap bedengan (jika curah hujan lebih dari 10 mm, penyiraman tidak perlu dilakukan penyiraman pada hari itu). 2.1.10.3 Pengendalian Gulma atau Penyiangan Setelah bibit tumbuh beberapa minggu di bedengan pembibitan, kemudian diikuti tumbuhnya rumput-rumputan atau disebut gulma.
  • 33. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 33 Pertumbuhan gulma biasanya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan bibit tanaman. Karena itu, akan terjadi persaingan antara bibit tanaman dengan gulma untuk memperoleh zat hara, air, dan sinar matahari. Bila kondisi demikian dibiarkan saja, maka pertumbuhan bibit akan terganggu, dan lama kelamaan bibit akan mati. Karena itu, rumput rumputan atau gulma tersebut harus dikendalikan. Gulma yang harus dibersihkan adalah di sekitar polybag, permukaan pembibitan, jalan, dan saluran drainase. Di pembibitan PN penggunaan Herbisida tidak diperbolehkan. Cara pengendalian gulma di sekitar polybag yaitu dengan mencabut rumput-rumputan, kemudian dikumpulkan dalam wadah, dan selanjutnya ditempatkan pada pembuangan akhir yang telah ditentukan. 1. Tujuan Pengendalian gulma atau penyiangan bertujuan agar bibit tumbuh dengan baik, karena tidak adanya persaingan tanaman dalam hal perolehan air, hara, oksigen, dan sinar matahari. 2. Alat, Bahan, APD a. Alat : Karung goni. b. Bahan : Bibit kelapa sawit yang ditumbuhi gulma. c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja.  Siapkan tenaga untuk pengendalian gulma (menyiang).  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Bersihkan Gulma yang tumbuh di dalam dan sekitar babybag dengan cara manual yaitu dengan cara dicabut.  Kumpulkan Gulma yang telah dicabut dan tempatkan di luar areal bibitan.
  • 34. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 34  Awasi pekerjaan menyiang/mencabut gulma oleh Mandor Bibitan untuk memastikan dilakukan tenaga kerja dengan baik. 2.1.10.4 Pemupukan Bibit Kelapa Sawit PN Bibit tanaman kelapa sawit, selama pertumbuhannya memerlukan hara tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga mampu hidup (survive) secara maksimum. Ketentuan atau rekomendasi pemupukan pada pembibitan adalah bervariasi tergantung tipe tanah, lokasi, dan perlakuan setempat. Unsur P diperlukan untuk pertumbuhan akar pada awal pertumbuhan. Untuk memperjelas kegiatan pemupukan bibit tanaman kelapa sawit PN, berikut ini diuraikan pemupukaan bibit kelapa sawit di pembibitan Pre Nursery. Rekomendasi pupuk di PN OPRS Seed Garden, PT. Tunggal Yunus. Umur (Minggu) Dosis Pupuk / 200 bibit Urea NPK 15 : 15 : 6 : 4 Pre Nursery 4 - 25 gram / 10 liter air 5 25 gram / 10 liter air - 6 - 25 gram / 10 liter air 7 25 gram / 10 liter air - 8 - 25 gram / 10 liter air 9 25 gram / 10 liter air - 10 - 25 gram / 10 liter air 11 - 25 gram / 10 liter air 12 - 25 gram / 10 liter air Di PN selalu dilakukan pemupukan dengan cara menyiramkan larutan pupuk (menggunakan gembor).
  • 35. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 35 1. Tujuan Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang kurang bahkan tidak tersedia ditanah menjadi tersedia untuk mendukung pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Karung Goni, Gembor, 2 tong air, ember, kayu (pengaduk pupuk), Takaran pupuk, dan batu ( untuk menghaluskan pupuk NPK). b. Bahan : Bibit PN (yang akan Dipupuk), Pupuk NPK (15:15:6:4), dan pupuk Urea. c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja pemupukan.  Siapkan tenaga kerja.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Sebelum dilakukan pemupukan ,terlebih dahulu dilakukan kegiatan pengendalian gulma dan penyiraman bibit  Ambil pupuk digudang pupuk sesuai dengan kebutuhan pupuk di pembibitan  Isi tong dengan air hingga penuh  Haluskan pupuk NPK dengan batu dan campurkan dengan air didalam ember  Tuang air pupuk NPK tersebut kedalam tong yang berisi air sebanyak 200 liter dengan pupuk NPK yaitu 500gram, dosis ini sesuai dengan rekomendasi pemupukan PN PT.TUNGGAL YUNUS OPRS ( 25gram/10 liter air/200 bibit).  Untuk pemupukan urea dilakukan pencampuran pupuk urea dengan air .
  • 36. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 36  Masukan air kedalam gembor 10 liter dengan ketentuan, masukan terlebih dahulu 5 liter air dan masukan pupuk urea dengan dosis 25 gram /10 liter/200 bibit.  Lakukan kegiatan pemupukan ini hingga selesai. 2.1.10.5 Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Pembibitan PN Kelapa Sawit Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia, ekologi atau ekonomi. Pada tanaman perkebunan terutama pada pembibitan sering dijumpai berbagai jenis serangga., tidak semua jenis serangga tersebut berstatus hama. Beberapa jenis diantaranya justru merupakan serangga berguna, misalnya penyerbuk dan musuh alami. Diantara serangga-serangga hama, ada yang dikelompokkan sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya reproduksi, daya makan atau daya rusak dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil yang relatif tinggii sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi, apabila kondisi lingkungan mendukung. Untuk mengendalikan hama pada umumnya sering digunakan pestisida (kimiawi) yang diaplikasikan secara jadwal dengan frekuensi tinggi, tanpa memperhatikan keadaan populasi dilapangan. Penggunaan insektisida menjadi berlebihan sehingga seringkali tidak mengenai sasaran, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif. 1. Tujuan Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang ringan maupun berat, maka dicegah dengan menggunakan insektisida yang dilakukan rotasi satu bulan sekali. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Knapsack, Gelas Ukur, Tong Air, Ember, dan Kayu Pengaduk.
  • 37. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 37 b. Bahan : Insektisida (Perfektan 425 EC), Fungisida (Dithane M-45), dan Air. c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, Masker, dan Baju Kerja (Clemek). 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Buat bon permintaan barang sesuai jenis pestisida/insektisida/fungisida yang diperlukan.  Siapkan tenaga untuk pengendalian hama dan penyakit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Isi tong dengan air dan sambil dicampur fungisida dithan M-45 500g/200 Liter air serta insektisida prefektan 400ml/200 Liter air.  Aduk air yang telah tercampur  Siapkan knapsack ( hand spayer) dan masukkan air yang telah tercampur kedalam knapsack (handspayer)  Gendong knapsack dan pompa untuk menyimpan angin yang mendorong angin keluar dengan sempurna  Atur nozel untuk mendapatkan hasil yang baik.  Semprotkan pada daun secara merata, usahakan atas dan bawah daun terkena semprot, karena pada umumnya hama tinggal dibawah daun.  Lakukan pekerjaan tersebut hingga selesai. 2.1.11 Seleksi Bibit atau Pengafkiran Kelapa Sawit Pre Nursery Bibit dalam kegiatan agrbisnis tanaman perkebunan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Artinya bahwa bibit yang berkualitas tinggi, akan berpeluang untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi pula. Sebaliknya, bila menggunakan bibit berkualitas rendah, maka akan berpeluang untuk menghasilkan produk berkualitas
  • 38. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 38 rendah pula. Karena itu, untuk memperoleh bibit berkualitas tinggi diperlukan seleksi bibit. Seleksi bibit dapat diartikan sebagai proses memilih dan membandingkan bibit yang ada dengan kriteria bibit standar yang telah ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi. Untuk keperluan penanaman, perusahaan perkebunan besar atau perusahaan perkebunan rakyat, telah menetapkan ketentuan bahwa bibit yang akan ditanam adalah bibit yang berkualitas tinggi. Untuk memperoleh bibit yang berkualitas tinggi diperlukan proses seleksi secara ketat dan cermat. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tinggi, maka diperlukan beberapa tahapan seleksi yaitu: 1. Tahap pertama dimulai sejak diperkecambahan, 2. Tahap kedua dilakukan pemantauan keragaan/kekekaran fisik bibit di bedengan pembibitan, 3. Tahap ketiga memilih bibit yang siap dan layak untuk ditanam di pembibitan Main Nursery. Seleksi tahap pertama yaitu dilakukan ketika menanam kecambah kelapa sawit. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kriteria kecambah kelapa sawit normal dan tidak normal. Seleksi tahap kedua yaitu sejak kecambah tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hasil pemeliharaan bibit. Selama waktu pemeliharaan, bibit dimonitor sifat keragaan /kekekarannya. Kemudian seleksi bibit tahap ketiga yaitu dilakukan pemilihan bibit kelapa sawit pada saat akan dipindah ke pembibitan Main Nursery. Adapun abnormalitas pada bibit Pre Nursery, yaitu:
  • 39. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 39 a. Bibit Runt Ciri-ciri: Bibit Kerdil Penyebab: - Kurang air - Kurang pupuk - Penanaman terlalu dalam - Faktor genetik b. Bibit Twisted Ciri-ciri: daun terpuntir (memutar) Penyebab: - Penanaman kecambah terbalik (radikula kearah atas dan plumula kearah bawah) c. Bibit Rolled Leaf Ciri-ciri: daun menggulung dan tegak. Penyebab: - Penanaman terlalu dalam - Kurang air - Faktor genetik d. Bibit Grass Leaf Ciri-ciri: daun seperti rumput (lalang) dan tegak lurus Penyebab: - Kurang air - Kurang pupuk - Penanaman terlalu dalam atau terlalu dangkal. - Faktor genetik e. Bibit Crinkled Leaf Ciri-ciri: permukaan daun keriting atau keriput Gambar: Bibit Kerdil Gambar: Bibit Twisted Gambar: Bibit Rolled Leaf
  • 40. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 40 Penyebab: - Kurang air - Penanaman terlalu dangkal - Faktor genetik f. Bibit Collante Ciri-ciri : daun membulat atau tidak membuka Penyebab: - Kurang air - Penanaman terlalu dangkal - Faktor genetik g. Bibit Chimaera Ciri-ciri: daun bergaris kuning melebar Penyebab: - Faktor genetik h. Bibit Culvularia (Bibit terkena penyakit) Ciri-ciri: daun terdapat bintik hitam Penyebab: - Kurang pupuk - Tanah terlalu lembab atau terlalu kering - Akibat jamur. Gambar: Bibit Grass Leaf Gambar: Bibit Crinkled Leaf Gambar: Bibit CulvulariaGambar: Bibit Collante Gambar: Bibit Chimaera
  • 41. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 41 1. Tujuan Seleksi Bibit/Pengafkiran PN Tujuan seleksi bibit atau pengafkiran adalah: a. Untuk meminimalkan jumlah bibit berkualitas buruk dikirim pada saat transplanting (pemindahan) ke pembibitan Main Nursery untuk ditanam. b. Menjamin bahwa bibit yang ditanam di pembibitan Main Nursery merupakan bibit yang baik dan sehat. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Alat Tulis, Buku Seleksi, papan alas kertas, dan Gerobak Dorong. b. Bahan : Bibit c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja.  Siapkan gambar/buku bibit abnormal dan siapkan tenaga untuk seleksi bibit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Lakukan seleksi bibit sesuai dengan bentuk bibit yang abnormal.  Lakukan seleksi dari bedeng per bedengan, per jenis bibit dan per tanggal tanam.  Keluarkan bibit abnormal dari bedengan dan angkut bibit abnormal.  Kelompokkan bibit abnormal yang telah diseleksi sesuai dengan bentuk bibit.  Hitung jumlah bibit abnormal dan siap untuk di afkir (dimusnahkan).
  • 42. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 42 2.1.12 Pemusnahan Bibit Abnormal Pre Nursery Pemusnahan atau pengafkiran bibit Pre Nursery bertujuan agar bibit yang tidak normal atau abnormal tidak ditanam maupun ditransplanting, karena akan dapat menimbulkan kerugian akibat tanaman tidak dapat berproduksi dengan normal. Pada umumnya bibit kelapa sawit yang abnormal itu disebabkan akibat beberapa faktor, seperti: Tanah, air, penyakit, dan perawatan. Di PT. Tunggal Yunus, tepatnya di OPRS Seed Garden bibit Pre Nursery yang abnormal harus dimusnakan dengan cara mencabut dan dicincang (dipotong-potong). Berikut akan dijelaskan uraian intruksi kerja pemusnahan bibit abnormal Pre Nursery. 1. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Parang b. Bahan : Bibit Abnormal c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot 2. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja  Siapkan tenaga kerja untuk memusnahkan bibit abnormal.  Buat plank yang tertera jumlah bibit, tanggal dimusnahkan, dan batch.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Keluarkan tanah dan bibit dari dalam polybag, dengan cara polybag dibanting dan bibit ditarik keluar.  Pisahkan antara bibit dengan tanah.  Kumpulkan semua polybag dan masukkan kedalam karung goni.  Musnahkan hasil potongan bibit dengan cara dicincang Bagian Tanaman.  Kumpulkan hasil potongan menjadi satu untuk dibuang.  Buat berita acara pemusnahan bibit
  • 43. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 43 2.2 Pembibitan Kelapa Sawit Main Nursery Pembibitan Main Nursery (MN) adalah tahapan lanjutan pembibitan kelapa sawit dari pre nursery dengan cara pemindahan bibit umur 12 minggu (3 bulan) ke polybag MN. Bibit yang telah berumur 3-4 bulan dipindahkan ke pembibitan utama. Pemindahan harus tepat waktu karena kekurangan atau kelebihan umur bibit dapat menghambat pertumbuhan bibit. Lokasi pembibitan utama harus dibersihkan dari semua bekas tanaman atau sampah lainnya dan bebas dari gundukan tanah. Dengan demikian hamparan tanah tampak datar dan bersih. Apabila lokasi pembibitan utama merupakan bekas pembibitan sebelumnya, maka bekas tanaman atau sampah lainnya harus dibersihkan. Saluran drainase yang tersumbat harus dibersihkan dan diperbaiki sehingga dapat berfungsi kembali. Selama penyiapan lokasi pembibitan harus menerapkan prinsip-prinsip K3. Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan di pembibitan Main Nursery. 2.2.1 Pembukaan Lahan (Land Clearing) Pembukaan lahan (Land Clearing) kegiatan yang dilakukan sebelum pemancangan mata lima penyusunan polybag. Pada materi sebelumnya telah dibahas tentang pembukaan lahan bibitan. Untuk Uraian Intruksi Kerja dapat dilihat pada materi pembukaan lahan sebelumnya. 2.2.2 Pembuatan Tapak Bibitan Main Nursery Pembuatan tapak Bibitan bertujuan untuk dapat disediakannya tempat penyusunan polybag pada waktu yang tepat secara sistematis dan memudahkan dalam perhitungan. 1. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Cangkul dan Gerobak Dorong (Angkong). b. Bahan : Tanah/ lokasi c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot.
  • 44. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 44 2. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja.  Siapkan tenaga kerja.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Angkut tanah dengan gerobak dorong.  Timbun areal yang rendah.  Ratakan areal bibitan yang bertujuan agar air tidak tergenang yang menyebabkan areal menjadi banjir. 2.2.3 Pemancangan Pada Pembibitan Kelapa Sawit Pemancangan pada pembibitan kelapa sawit merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan teliti untuk menghasilkan posisi polybag yang tersusun dipandang sama rata maupun lurus, bila dilihat dari segala arah. Pemancangan di pembibitan Main Nursery PT. Tunggal Yunus menggunakan sistem mata lima. 1. Tujuan Pemancangan Pemancangan bertujuan untuk membuat jarak antar polybag secara seragam pada areal pembibitan. Sehingga bibit memiliki ruang yang sama dalam menerima sinar matahari. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Tang, Palu, Meteran, dan Kuas. b. Bahan : Kawat, Bambu 8 btg uk. Panjang ± 50 cm, Cat Minyak Warna Merah, dan Isolasi (lakban). c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja  Siapkan tenaga kerja  Pastikan APD siap untuk digunakan.
  • 45. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 45 b. Pelaksanaan  Ikat kawat dikedua bambu dan tarik sepanjang lahan bibitan ± 100 meter. Gambar: Patok Pancang  Rentangkan kawat sepanjang 100m sejajar di 4 pasang  Ukur jarak setiap 80 cm dan beri tanda cat warna merah  Cat kawat mengggunakan cat minyak warna merah dengan ukuran panjang setiap titiknya yaitu ½ cm. Gambar: Pengecatan Kawat  Setelah keempat kawat telah selesai diberi warna, selanjutnya kawat tersebut dilapisi dengan lakban (isolasi).  Letakkan kawat pancang menggunakan rumus phytagoras untuk mencari siku-siku, dan dapat menggunakan perhitungan
  • 46. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 46 3, 4, dan 5. Untuk lebih jelasnya cara pemancangan atau peletakan patok lihat pada gambar berikut ini:  Kemudian gunakan tanda cat merah sebagai patokan untuk meletakkan polybag. 2.2.4 Penyediaan Media Tanam Tanah topsoil merupakan tanah lapisan atas yang umumnya bewarna hitam, tanah topsoil biasanya memiliki lapisan antara 20 cm-50 cm. Tanah topsoil diambil areal kebun kelapa sawit yang telah ditentukan dan dipilih untuk pengisian polybag MN. Pemilihan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan secara teliti, apabila kita salah memilih tanah maka akan terjadi kerugian yang fatal. Tanah dipilih, karena tidak semua tanah dapat digunakan untuk pengisian polybag. 1. Tujuan Penyedian tanah bertujuan untuk pengisian polybag Main Nursery Uk. 32cm x 40cm dengan tanah topsoil yang telah dijelaskan sebelumnya. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : excavator dan truk colt diesel
  • 47. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 47 b. Bahan : tanah topsoil. c. APD : pelindung kepala dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Siapakan rencana kerja.  Siapkan tenaga kerja (operator)  Pastikan APD siap untuk digunakan. b. Pelaksanaan  Pilih tanah topsoil di areal yang telah ditentukan dan tanah yang dipilih bebas dari segala penyakit maupun ganoderma.  Bersihkan terlebih dahulu lapisan atas tanah menggunakan excavator. Gambar: Pembersihan Permukaan Tanah Topsoil yang akan diangkut  Korek tanah dengan bucket excavator dan masukan tanah tersebut kedalam truk colt diesel.
  • 48. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 48 Gambar: Pengorekan Tanah Dengan Excavator  1 (satu) unit truk dapat mengangkut tanah sebanyak 6 bucket atau setara dengan 6 kubik, artinya 1 bucket = 1 Ton. Gambar: Pengangkutan Tanah Topsoil Dengan Truck  Angkut tanah menuju tempat pengisian polybag yang telah ditentukan.  Tuang tanah di tempat tersebut.
  • 49. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 49 Gambar: Penuanagan Tanah Topsoil Ditempat Pengisian Polybag yang telah Ditentukan 2.2.5 Pengisian dan Penyusunan Polybag Main-Nursery Pengisian polybag yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan sebagai media tanam yang dilakukan sebelum penanaman dilakukan. 1. Tujuan Pengisian bertujuan sebagai media tanam sebelum dilakukan transplanting bibit dan untuk memenuhi target penanaman bibit di pre nursery serta untuk mengetahui cara dan tehnik pengisian polybag. 2. Alat,bahan dan APD a. Alat : cangkul dan gerobak dorong (angkong). b. Bahan : polybag uk. 32x40 cm dan tanah topsoil c. APD : pelindung kepala, sarung tangan dan sepatu boot. 3. Uraian intruksi kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Siapkan tenaga kerja  Pastikan APD siap digunakan
  • 50. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 50 b. Pelaksanaan  Lakukan pengisian tanah ke polybag sebelum pemindahan bibit dari Pre Nursery.  Sebelum diisi tanah polybag harus dibuka sedemikian rupa agar polybag dapat berdiri tegak dan silindris.  Cangkul tanah dan pisahkan antara tanah dengan sampah.  Isikan tanah ke dalam polybag, hindari pemadatan tanah dengan cara menekan kuat ke arah bawah. Gambar: Pengisian Largebag  Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan mencegah agar tidak ada bagian yang mengkerut/terlipat.  Isi tanah sampai mencapai bibir polybag.  Susun polybag ditempat pengisian tersebut.
  • 51. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 51 Gambar: Penyusunan Polybag ditempat Pengisian  Angkut polybag untuk disusun didalam areal bibitan.  Letakkan polybag sesuai dengan pemancangan mata lima yang telah dijelaskan sebelumnya. Gambar: Penyusunan Polybag di Areal Pembibitan
  • 52. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 52  Sewaktu menyusun polybag kedua tangan pekerja harus berada pada dasar polybag dan tidak dibenarkan 1 tangan mencengkeram bibir polybag pada bagian atas (dikhawatirkan polybag akan sobek). 2.2.6 Pengeboran Polybag Yaitu suatu kegiatan pembuatan lubang tanam diatas polybag dengan kedalaman ± 22cm, yang dilakukan sebelum penanaman bibit (transplanting). 1. Tujuan Pengeboran dilakukan untuk memenuhi persyaratan pembuatan lubang tanam, untuk mempermudah penanaman bibit dalam transplanting dan mengetahui tekhnik dan cara pengeboran dengan baik dan benar. 2. Alat, bahan dan APD a. Alat : alat bor, kayu, gerobak dorong (angkong), dan karung. b. Bahan : polybag berisi tanah yang sudah disusun mata lima. c. APD : pelindung kepala, sepatu boot dan sarung tangan. 3. Uraian instruksi kerja a. Persiapan  Membuat rencana kerja  Siapkan tenaga kerja  Sehari sebelum transplanting siram tanah di polybag sampai jenuh air guna memudahkan pembuatan lubang tanam.  Pastikan APD sudah digunakan b. Pelaksanaan  Bor tanah dalam polybag dengan kedalaman ±22cm atau sesuai tinggi polybag PN.
  • 53. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 53 Gambar: Pengeboran Polybag  Kemudian kumpulkan tanah yang berada dalam bor kedalam gerobak dorong maupun karung, karena tanah tersebut akan digunakan untuk mengkonsolidasi bibit yang sudah tertanam. Gambar: Peletakan Tanah Hasil Pengeboran
  • 54. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 54 2.2.7 Transplanting Bibit PN Ke MN Kegiatan memindahkan bibit dari pembibitan kecil (Pre-Nursery) ke pembibitan besar (Main-Nursery), kegiatan ini dilakukan jika umur bibit sudah mencapai 3-4 bulan dari pembibitan Pre-Nursery.hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah hingga tanaman tersendiri sesuai dengan ukuran dan pertumbuhannya. Pemindahan tanaman atau yang kita kenal dengan transplanting merupakan hal yang sangat penting dalam teknik budidaya tanaman kelapa sawit. Transpanting adalah penanaman (pemindahan) bibit kelapa sawit dari babybag ke largebag yang sudah dilubang tanam dan diberi pupuk, planting dilakukan dengan cara membuka babybag pada bibit kelapa sawit yang sebelumnya dipadatkan, kemudian bibit ditanam kedalam largebag. pekerjaan membutuhkan bahan air, untuk memudahkan pada saat melepas babybag dari bibit yang ditransplanting. 1. Tujuan Untuk mempermudah bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan, untuk mempermudah bibit berkembang dan mengetahuai cara pemindahan bibit (Transplanting) dengan benar. 1. Mempercepat pertumbuhan bibit 2. Mempermudah bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan 3. Mengurangi tingkat kematian bibit dilapangan 4. Mempermudahkan dalam pemindahan bibit kelapangan. 2. Alat, bahan dan APD a. Alat : truk colt diesel dan gerobak dorong (angkong) b. Bahan : bibit yang akan ditanam, tanah untuk konsolidasi, polybag berisi tanah yang sudah dibor. c. APD : pelindung kepala, sarung tangan dan sepatu boot. 3. Uraian Instruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Siapkan tenaga kerja untuk memindahkan bibit PN ke MN
  • 55. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 55  Pastikan APD sudah digunakan. b. Pelaksanaan  Angkat bibit di PN dengan hati-hati dan susun ke dalam truk sebagai tempat pengangkutan dari lokasi PN ke MN (lokasi berjauhan).  Turunkan bibit dipinggir areal pembibitan untuk dilangsir atau diecer menggunakan gerobak dorong (angkong).  Langsir (ecer) bibit atau letakkan hati-hati satu demi satu disamping masing-masing polybag MN.  Tekan bagian bawah babybag secara hati-hati untuk mengeluarkan bibit lengkap dengan media tanahnya, masukkan ke dalam lubang tanam di polybag (bila lubang terlalu dalam harus terlebih dahulu diisi tanah untuk disesuaikan kedalamannya, dan bila lubang terlalu dangkal harus terlebih dahulu didalamkan).  Tekan sedikit untuk memadatkan tanah dan lakukan penambahan tanah (Konsolidasi) sehingga permukaan tanah dari babybag sama dengan permukaan tanah polybag.  Lakukan penyiraman secukupnya segera setelah transplanting.  Kumpulkan bekas babybag dan bawa ke gudang pembibitan setelah proses transplanting selesai.  Buat papan nama identitas bibit yang berisi : - Jumlah bibit - Tanggal tanam - Jenis / varietas Atau papan nama identitas di pembibitan PN sebelumnya diletakan di pembibitan MN. 2.2.8 Konsolidasi Bibit Konsolidasi bibit adalah kegiatan mengisi kembali polybag dengan tanah, hal itu dikarenakan tanah yang telah terisi kedalam polybag memadat akibat penyiraman.
  • 56. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 56 1. Tujuan Konsolidasi bertujuan untuk menambah tanah pada polybag baik saat penanaman maupun setelah tanam. Bibit dikonsolidasi karena tanah pada polybag berkurang akibat penyiraman maupun pada saat pengendalian gulma diatas polybag. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Polybag, Cangkul, Angkong, Parang, dan Tali Plastik b. Bahan : Tanah c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat Rencana Kerja Harian.  Siapkan tenaga untuk konsolidasi bibit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Lakukan konsolidasi seminggu setelah tanam di polybag  Tegakkan polybag yang miring.  Tambahkan tanah yang berkurang di polybag. Gambar: Konsolidasi Bibit  Sarungkan/lapis atau ikat polybag yang pecah / robek.  Dengan pekerjaan konsolidasi maka bentuk polybag akan tegak dan tidak berkerut.
  • 57. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 57  Pastikan pekerjaan konsolidasi bibit di MN dilakukan tenaga kerja dengan baik. 2.1.9 Pemberian Mulsa Main Nursery Mengisi Pelindung bibit di pembibitan Main Nursery yang sering disebut pemberian mulsa. Ada baerbagai macam jenis Mulsa yang diberikan pada bibit Main Nursery antara lain, yaitu: Daun Lalang dan fiber. 1. Tujuan Pemberian mulsa pada bibit Main Nursery bertujuan untuk melindungi bibit dari berbagai macam gulma (mengurangi pertumbuhan gulma diatas polybag) dan memberikan keindahan pada bibit (memberikan Eksotis). 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Ember. b. Bahan : Daun Lalang, dan fiber Kelapa Sawit. c. APD : Pelindung Kepala dan Sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat Rencana Kerja Harian.  Siapkan tenaga untuk mengisi mulsa bibit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Masukkan fiber ke dalam ember dan letakkan fiber dipermukaan tanah sekitar polybag secara merata hingga permukaan tanah tertutup (pastikan cangkang sudah tidak mengandung minyak lagi).  Pastikan pekerjaan mengisi mulsa bibit (mulching) dilakukan tenaga kerja dengan baik. 2.2.10 Pemeliharaan Bibit Main Nursery Pemeliharaan bibit Main Nursery dilakukan sejak pemindahan dari PN sampai umur 10 – 12 bulan. Dengan dipelihara-nya bibit maka akan diperoleh bibit
  • 58. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 58 yang berkualitas tinggi dan tersedia pada waktu diperlukan dalam kegiatan penanaman. 1. Tujuan Pemeliharaan bibit Main Nursery bertujuan antara lain adalah menjaga bibit kelapa sawit dalam kondisi yang prima, sehingga pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal, sehingga menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi maupun harga jual tinggi atau mahal, apabila kita sebagai pembisnis. Berikut ini akan dibahas kegiatan yang ada pada saat pemeliharaan bibit antara lain meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit (HPT). 2.2.10.1 Penyiraman Bibit Kelapa Sawit Main Nursery Bibit tanaman kelapa sawit, pada awal pertumbuhan sangat membutuhkan air. Air merupakan faktor tumbuh bagi tanaman, sehingga bibit pada musim atau cuaca kering akan cepat layu. Bila kondisi layu terus menerus dapat berakibat fatal bagi bibit tanaman kelapa sawit. Untuk menghindari kelayuan bibit, maka dilakukan penyiraman. Teknik penyiraman atau pengairan di pembibitan utama dapat dilakukan dengan menggunakan selang penyiraman (Sumisansui Mark II). Di Perusahaan perkebunan kelapa sawit, tepatnya di pembibitan OPRS Seed Garden PT. Tunggal Yunus, Estate sistem penyiraman di pembibitan ini menggunakan sistem pengairan tertutup dengan selang berlubang (Sumisansui). Hal ini dilakukan karena areal pembibitan sangat luas mencapai 4 (empat) Ha. Bibit MN membutuhkan air yaitu 2 – 3 liter / bibit / hari, kecuali hari hujan dengan intensitas minimal 10 mm / hari. Bibit MN disiram 2 kali sehari (pagi dan sore hari). 1. Tujuan Tujuan penyiraman bibit kelapa sawit, yaitu agar bibit kelapa sawit mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.
  • 59. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 59 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat Penyiraman :  Mesin pompa air jenis merek dagang Torishima pump. Keterangan: - Daya kerja mesin 24 jam - Kapasitas mesin 1000 liter / jam (10 m3 / ha) - Tenaga mesin, yaitu 10 HP (Hause Power) - Tegangan listrik 380 – 415 Volt - Putaran (Rpm), yaitu 2895 Gambar: Mesin Penyiraman  Mesin Dinamo merek dagang Teco dengan berat (bobot) 65 Kg. Dilengkapi dengan Breker (saklar) yang berfungsi untuk mematikan mesin saat terjadi konseleting listik.
  • 60. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 60 Gambar: Saklar Mesin Penyiraman b. Bahan – bahan pembuatan intalasi penyiraman  Pipa Induk 3 inch  Pipa bantu ( pipa sebaran) 2 inch  Selang Sumisansui Mark II Gambar: Selang Sumisansui Mark II  Pipa hisap mesin 2 inch
  • 61. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 61 Gambar: Pipa Hisap Mesin  Pipa dorong uk. 2 inch Gambar: Pipa Dorong  Elbo uk. 2 dan 3 inch  Saringan hisap uk. 2 inch  Stop kran uk. 3 inch  Stop kran uk. 2 inch Gambar: Stopkran 2 Inchi
  • 62. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 62  Tecsoket uk. 2 - ¾ inch Gambar: Tecsoket uk. 2 - ¾ inchi  Tecsoket uk. 3 – 2 inch  Dop uk. 2 dan 3 inch  Pipa sambungan (penyambung) antara selang Sumisansui / Kirico uk. ½ inch. c. APD : Pelindung Kepala, Jas Hujan (Clemek), dan sepatu boot. Ketentuan : setiap pekerja yang bertugas menyiram wajib membawa tas samping yang berisi, antara lain:  Potongan karet ban yang berfungsi sebagai untuk mengikat pembagian aliran air selang sumisansui.  Gergaji besi berfungsi sebagai untuk memotong pipa.  Gunting berfungsi untuk memotong karet  Potongan pipa ½ berfungsi untuk menyambung antara selang sumisansui.  Lem pipa (paralon)  Pisau Cutter 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan
  • 63. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 63  Buat rencana kerja harian  Siapkan tenaga kerja untuk melakukan perakitan alat intalasi penyiraman tersebut.  Perintahkan pekerja kontrol instalasi untuk mengatur pembagian air pada lokasi yang akan disiram pertama.  Lakukan kalibrasi untuk menentukan waktu penyiraman per lokasi (beberapa blok).  Operator mesin air melakukan pengecekan mesin air secara rutin sebelum dilakukan penyiraman.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Rakit seluruh alat intalasi penyiraman tersebut menjadi satu kesatuan.  Setelah selesai merakit alat intalasi penyiraman, lakukanlah penyiraman pada bibit.  Hidupkan mesin air.  Operator mesin air mengatur penyiraman air tiap blok dengan mengatur kran buka tutup secara bergantian sesuai jumlah yang telah ditentukan asisten berdasarkan kalibrasi.  Lakukan pengecekan kondisi semprotan air dari Sumisansui.  Pastikan semprotan yang keluar merata.  Segera lakukan perbaikan, jika terdapat aliran air yang tidak normal.  Lakukan penyiraman berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk setara dengan 2 - 3 liter per bibit atau setara curah hujan 8 mm, jika curah hujan lebih dari 10 mm tidak perlu dilakukan penyiraman pada hari itu. 2.2.10.2 Penyiangan atau Pengendalian Gulma Setelah bibit tumbuh beberapa minggu di bedengan pembibitan, kemudian diikuti tumbuhnya rumput-rumputan atau disebut gulma. Pertumbuhan gulma biasanya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan bibit tanaman. Karena itu, akan terjadi persaingan antara bibit
  • 64. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 64 tanaman dengan gulma untuk memperoleh zat hara, air, dan sinar matahari. Bila kondisi demikian dibiarkan saja, maka pertumbuhan bibit akan terganggu, dan lama kelamaan bibit akan mati. Karena itu, rumput rumputan atau gulma tersebut harus dikendalikan. Gulma yang harus dibersihkan adalah di sekitar polybag, permukaan pembibitan, jalan, dan saluran drainase. Untuk pembibitan Main Nursery pengendalian gulma secara kimiawi dilakukan pada areal bibitan yang ditumbuhi gulma, yaitu areal dibawah polybag, jalan, dan drainase sedangkan diatas polybag dicabut dan untuk yang dibawah polybag dikendalikan dengan herbisida dan selanjutnya gulma tewrsebut dicabut. Hal ini dilakukan karena umumnya gulma yang tumbuh banyak jenis rumput tulangan Cara pengendalian gulma di sekitar polybag yaitu dengan mencabut rumput-rumputan, kemudian dikumpulkan dalam wadah, dan selanjutnya ditempatkan pada pembuangan akhir yang telah ditentukan. 1. Tujuan a. Pengendalian gulma secara kimiawi bertujuan untuk menghambat pertumbuhan gulma, karena gulma yang tumbuh sulit untuk dimatikan b. Pengendalian gulma secara manual ( dicabut ) bertujuan untuk membersihkan areal pembibitan dari segala macam gulma sesuai dengan rotasi pengendalian yaitu 16 rotasi untuk 8 bulan atau sesuai kabutuhan. Pengendalian Gulma Secara Kimiawi 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : knapsack, ember, tong air, dan gelas ukur. b. Bahan : herbisida paraquat, herbisida metsulindo 20 wp, dan air. c. APD : pelindung kepala, masker, sarung tangan, kacamata dan baju kerja (jas hujan/clemek).
  • 65. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 65 3. Uraian Instruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian  Siapkan tenaga kerja untuk melakukan pengendalian gulma  Pastikan APD sudah digunakan b. Pelaksanaan  Isi air kedalam tong Gambar: Pengisian Tong  Ukur herbisida paraquat sebanyak 100 cc / 15 liter air dan Metsulindo 1 sdm (6 gram) / 15 liter air. Gambar: Gelas ukur  Masukan cairan paraquat kedalam knapsack, lalu tuang air menggunakan ember setengah knapsack,  Dan masukan Metsulindo, kemudian isi knapsack dengan air hingga penuh.
  • 66. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 66  Tutup knapsack dengan kuat.  Gendong knapsack dan aplikasikan pada gulma yang akan dikendalikan diareal jalan, dan dibawah polybag. Gambar: Pengaplikasian Semprot  Hindarkan penyemprotan terlalu tinggi, agar tidak terkena daun di polybag dan harus menggunakan pengaman semprotan. Pengendalian Gulma secara Fisik ( Dicabut) 1. Alat, Bahan, APD a. Alat : Karung goni b. Bahan : Bibit yang ditumbuhi gulma c. APD : Pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 2. Intruksi atau Langkah kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja pengendalian gulma untuk 16 Rotasi.  Siapkan tenaga kerja untuk melakukan pengendalian gulma  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Bagi pekerjaan kepada tenaga kerja yang ada.
  • 67. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 67  Bersihkan lahan bibitan secara fisik, cabut semua gulma menggunakan tangan,  Gulma yang sudah tercabut dimasukkan kedalam karung,  Setelah karung penuh, kemudian buang gulma yang ada didalamnya di tempat yang sudah ditentukan,  Pastikan lahan telah bersih seluruhnya. 2.2.10.3 Pemupukan Main Nursery Bibit tanaman kelapa sawit, selama pertumbuhannya memerlukan hara tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga mampu hidup (survive) secara maksimum. Seperti diketahui bahwa bibit tanaman kelapa sawit memerlukan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro bagi tanaman adalah N, P, K, Ca, dan Mg. Untuk memperjelas kegiatan pemupukan bibit tanaman kelapa sawit MN, berikut ini diuraikan pemupukaan bibit kelapa sawit di pembibitan Main Nursery. Rekomendasi pupuk di MN OPRS Seed Garden, PT. Tunggal Yunus Estate. Umur (Minggu) PUPUK ( Gram / Bibit) Urea 15:15:6:4 12:12:17:2+ TE Kieserite Main Nursery 14 - 2,5 - - 16 - 5,0 - - 18 - 7,5 - - 20 - 10,0 - - 22 - 10,0 - - 24 - 10,0 - - 28 - - 20,0 10,0 32 - - 20,0 - 36 - - 25,0 - 40 - - 25,0 15,0 44 - - 30,0 -
  • 68. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 68 48 - - 30,0 - 52 - - 30,0 15,0 Total 0,0 45,0 180,0 40,0 1. Tujuan Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang kurang bahkan tidak tersedia ditanah menjadi tersedia untuk mendukung pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : takaran dan ember b. Bahan : pupuk c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, masker dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Buat bon permintaan barang sesuai jenis pupuk yang diperlukan.  Siapkan tenaga untuk pemupukan.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Tuang pupuk diember sesuai takaran atau rekomendasi.  Aplikasikan pupuk sesuai secara merata di permukaan tanah dalam polybag dengan jarak 5 - 8 cm dari pangkal bibit dan tidak boleh mengenai daun.  Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi pemupukan. Bibit harus dipindahkan ke lapangan pada umur 10 -12 bulan. Kebutuhan pupuk / bibit selama 52 minggu = 0,38 gram Urea + 45,75 gram NPK 15:15:6:4 Compound + 180,0 gram NPK 12:12:17:2+TE dan 40,0 gram Kieserite.
  • 69. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 69  Lakukan penyiraman bibit sore hari setelah dilakukan pemupukan pagi hari pada blok tersebut agar tidak tercuci dan terbakar daun.  Setelah bibit berumur 42 minggu, aplikasi dapat disebar merata di dalam polybag.  Aplikasi dilakukan terus hingga satu minggu sebelum bibit ditransplanting ke lapangan. 2.2.10.4 Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Bibit Kelapa Sawit Main Nursery Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia,ekologi atau ekonomi. Pada tanaman perkebunan terutama pada pembibitan sering dijumpai berbagai jenis serangga., tidak semua jenis serangga tersebut berstatus hama. Diantara serangga-serangga hama, ada yang dikelompokkan sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya reproduksi, daya makan atau daya rusak dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil yang relatif tinggii sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi, apabila kondisi lingkungan mendukung. Untuk mengendalikan hama pada umumnya sering digunakan pestisida (kimiawi) yang diaplikasikan secara jadwal dengan frekuensi tinggi, tanpa memperhatikan keadaan populasi dilapangan. Penggunaan insektisida menjadi berlebihan sehingga seringkali tidak mengenai sasaran, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif. 1. Tujuan Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang ringan maupun berat, maka dicegah dengan menggunakan insektisida yang dilakukan rotasi satu bulan sekali.
  • 70. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 70 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Knapsack, Gelas Ukur, Tong Air, Ember, dan Kayu Pengaduk. b. Bahan : Insektisida (Perfektan 425 EC), Fungisida (Dithane M-45), dan Air. c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, Sepatu Boot, Masker, kacamata dan Baju Kerja (Clemek). 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Buat bon permintaan barang sesuai jenis pestisida/insektisida/fungisida yang diperlukan.  Siapkan tenaga untuk pengendalian hama dan penyakit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Isi tong dengan air dan sambil dicampur fungisida dithan M-45 500g/200 Liter air serta insektisida prefektan 400ml/200 Liter air.  Aduk air yang telah tercampur  Siapkan knapsack (hand spayer)dan masukkan air yang telah tercampur kedalam knapsack (handspayer).  Gendong knapsack dan pompa untuk menyimpan angin yang mendorong angin keluar dengan sempurna  Atur nozel untuk mendapatkan hasil yang baik.  Semprotkan pada daun secara merata, usahakan atas dan bawah daun terkena semprot, karena pada umumnya hama tinggal dibawah daun.
  • 71. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 71 Gambar: Pengaplikasian Semprot Hama  Lakukan pekerjaan tersebut hingga selesai. 2.2.11 Seleksi Bibit Kelapa Sawit Main Nursery Seleksi bibit dapat diartikan sebagai proses memilih dan membandingkan bibit yang ada dengan kriteria bibit standar yang telah ditetapkan, sehingga akan diperoleh bibit berkualitas tinggi. Untuk keperluan penanaman, perusahaan perkebunan besar atau perusahaan perkebunan rakyat, telah menetapkan ketentuan bahwa bibit yang akan ditanam adalah bibit yang berkualitas tinggi. Untuk memperoleh bibit yang berkualitas tinggi diperlukan proses seleksi secara ketat dan cermat. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tinggi, maka diperlukan beberapa tahapan seleksi yaitu:  Tahap pertama umur 3 bulan setelah transplanting  Tahap kedua dilakukan umur 6 bulan setelah transplanting  Tahap ketiga dilakukan 9 bulan setelah transplanting atau saat akan pindah.
  • 72. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 72 Adapun abnormalitas pada bibit Main Nursery, yaitu: a. Bibit Runt Ciri-ciri : bibit kerdil Penyebab : - Kurang pupuk - Kurang air - Media kurang baik - Tumbuh diatas tunggul. b. Bibit Short Broad Pinnae Ciri-ciri : anak daun gendut, lebar, dan helai daun pendek. Penyebab : - Kurang air - Faktor genetik c. Bibit Flat Top Ciri-ciri : daun rata atas Penyebab : - Kurang air - Faktor genetik d. Bibit Barren Ciri-ciri : pelepah jarang, tegak, dan sudut anak daun lancip Penyebab : - Faktor genetik Gambar: Bibit Runt Gambar: Bibit Short Broad Pinnae
  • 73. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 73 e. Bibit Narrow Pinnae Ciri-ciri : tumbuh tegak dan sudut anak daun tajam. Penyebab : - Kurang air - Faktor genetik a. Bibit Juvenile Ciri-ciri ; daun tidak memecah (membuka) Penyebab : - Faktor genetik a. Bibit Limp Ciri-ciri : daun lentur, anak daun panjang, kecil halus, dan lemah. Penyebab : - Faktor genetik b. Bibit Accute Pinnae Ciri-ciri : sudut anak daun rapat (sempit) Penyebab : - Kurang air - Faktor genetik a. Bibit Short Intemodes b. Ciri-ciri : jarak antar anak daun rapat Penyebab : - Kurang air - Faktor genetik c. Bibit Wide Intemodes Ciri-ciri : jarak antar anak daun jarang Penyebab : - Faktor genetik d. Bibit Crown Diseases Gambar: Bibit Flat Top Gambar: Bibit Narrow Pinnae
  • 74. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 74 Ciri-ciri : daun membengkok dan memutar. Penyebab : - Faktor genetik e. Bibit Chimaera Ciri-ciri : daun bergaris kuning melebar Penyebab: - Faktor genetik Gambar: Bibit Limp Gambar: Bibit Accute Pinnae Gambar: Bibit Short Intemodes Gambar: Bibit Wide Intemodes Gambar: Bibit Crown Diseases Gambar: Bibit Chimaera
  • 75. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 75 1. Tujuan Seleksi Bibit Main Nursery Tujuan seleksi bibit atau pengafkiran adalah: a. Untuk meminimalkan jumlah bibit berkualitas buruk dikirim ke lapangan untuk ditanam. b. Menjamin bahwa bibit yang ditanam di lapangan menjadi tanaman yang produktif. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Alat Tulis, Buku Seleksi, Papan Alas Kertas, dan Gerobak Dorong (Angkong). b. Bahan : Bibit c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Siapkan tenaga untuk seleksi bibit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Lakukan seleksi bibit sesuai dengan bentuk bibit yang abnormal.  Lakukan seleksi dengan cara memasuki areal bibitan baris per baris sampai pada batas yang telah ditentukan. Gambar: Bibit Juvenile Gambar: Bibit Narrow Pinnae Gambar: Bibit Barren
  • 76. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 76  Keluarkan bibit abnormal dari dalam areal bibitan dan angkut bibit abnormal.  Kelompokkan bibit abnormal yang telah diseleksi sesuai dengan bentuk bibit.  Hitung jumlah bibit abnormal dan siap untuk di afkir (dimusnahkan). 2.2.12 Pemusnahan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery Pemusnahan atau pengafkiran bibit Main Nursery bertujuan agar bibit yang tidak normal atau abnormal tidak ditanam di lapangan, karena akan dapat menimbulkan kerugian akibat tanaman tidak dapat berproduksi dengan normal. Pada umumnya bibit kelapa sawit yang abnormal itu disebabkan akibat beberapa faktor, seperti: Tanah, air, penyakit, dan perawatan. Di PT. Tunggal Yunus, tepatnya di OPRS Seed Garden bibit Main Nursery yang abnormal harus dimusnakan dengan cara mencabut dan dicincang (dipotong-potong). Berikut akan dijelaskan uraian intruksi kerja pemusnahan bibit abnormal Main Nursery. 1. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : Parang b. Bahan : Bibit Abnormal c. APD : Pelindung Kepala, Sarung Tangan, dan Sepatu Boot. 2. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja  Siapkan tenaga kerja untuk memusnahkan bibit abnormal.  Buat plank yang tertera jumlah bibit, tanggal dimusnahkan, dan batch.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan  Potong bibit atau pisahkan batang dengan akar  Kumpulkan hasil potongan menjadi satu untuk dibuang.  Susun polybag hasil potongan antara batang dan akar.
  • 77. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 77  Buat berita acara pemusnahan bibit. 2.2.13 Distribusi Bibit Kelapa Sawit Setelah anda menyelesaikan pekerjaan seleksi bibit maka pekerjaan berikutnya adalah melakukan pendistribusian bibit kelapa sawit. Dalam pelaksanaan pendistribusian bibit harus dikoordinasikan dengan persiapan penanaman lapangan. Bibit harus telah disiram dan diperlakukan secara tepat untuk pemindahan ke lapangan. Selama proses pendistribusian bibit kelapa sawit, maka ada beberapa hal penting yaitu: - Bibit harus diperlakukan dan diangkut ke lokasi penanaman secara hati-hati untuk menghindari segala kerusakan dan stress. - Bibit harus disiram sebelum diangkut ke lapangan. Penanaman di lapangan sebaiknya tidak tertunda akibat kekurangan bibit. 1. Tujuan a. Pendistribusian bibit adalah melakukan persiapan penyediaan bibit secara efektif sehingga bibit yang sehat dapat disediakan untuk penanaman pada waktu yang tepat. b. Tujuan lain adalah memberikan jaminan perlakuan secara cermat terhadap bibit selama pengangkutan atau perjalanan ke lapangan sehingga terhindar dari stres. 2. Alat, Bahan, dan APD a. Alat : parang, tali, gerobak dorong (angkong), dan truk. b. Bahan : bibit umur 10-12 bulan. c. APD : pelindung kepala, sarung tangan, dan sepatu boot. 3. Uraian Intruksi Kerja a. Persiapan  Buat rencana kerja harian.  Siapkan tenaga untuk melakukan pendistribusian bibit.  Pastikan APD siap digunakan. b. Pelaksanaan
  • 78. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 78  Sebelum bibit didistribusikan, bibit terlebih dahulu diikat untuk memudahkan dalam penyusunan di truk dan polybag diputar 1800 untuk mencabut seluruh akar yang menembus tanah (root prunning), parang dapat digunakan untuk memotong akar.  Siram bibit dengan seksama sebelum diangkut dan dibawa ke lapangan.  Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m dipangkas sampai 1,2 m dari atas tanah poliybag sebelum diangkut.  Keluarkan bibit dari dalam areal yang bertujuan agar areal tapak bibitan tidak rusak akibat dilalui truk.  Susun bibit yang telah dikeluarkan di pinggir jalan pembibitan atau tempat yang telah ditentukan untuk pengangkutan. Gambar: Penyusunan Bibit di tempat Pengangkutan  Pada saat truk telah datang, angkut bibit kedalam truk dan disusun secara rapi yang bertujuan agar jumlah bibit yang diangkut dapat lebih banyak.
  • 79. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 79 Gambar: Pengangkutan Bibit Ke Truck  Bibit didalam truk dapat disusun secara timpa, tetapi bibit ditimpa tidak melebihi batas tinggi bak truk. Gambar: Penyusunan Bibit di Truck  Batasi muatan truk, umumya truk colt diesel dapat memuat sebanyak 350 bibit.  Ikat bibit di truk yang bertujuan agar bibit tidak jatuh pada saat perjalanan menuju lokasi tanam.
  • 80. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 80 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Asian Agri Oil Palm Research Station-Topaz PT. Tunggal Yunus Estate kami dapat menyimpulkan bahwa kegiatan selama ± 4 (empat) bulan terhitung dari bulan Januari 2017- April 2017. Kegiatan lapangan yang kami lakukan yaitu proses pengolahan pembibitan kelapa sawit 2 (dua) Tahap/double stage. Untuk kegiatan persiapan di pembibitan Pre Nursery (PN) dan Main Nursery (MN) kami simpulkan pekerjaan antara lain sebagai berikut: 1. Meyiapkan lokasi pembibitan kelapa sawit merupakan tahap awal untuk pengkondisian tempat/media tumbuhnya tanaman. Pekerjaan penyiapan lahan akan berpengaruh terhadap pekerjaan penanaman. 2. Menentukan Syarat-syarat lokasi pembibitan antara lain: dekat dengan sumber air, tofografi datar, aman dari banjir, dekat dengan lokasi tanam, akses jalan mudah, dekat dengan lokasi perumahan, dan aman dari pencurian. 3. Memilih lokasi pembibitan kelapa sawit pembibitan bertujuan untuk menempatkan pembibitan pada lokasi yang sesuai agar dapat diperoleh/dihasilkan bibit berkualitas tinggi. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk memilih lokasi pembibitan kelapa sawit antara lain, yaitu: ketersediaan air, tempat, jalan, drainase, dan media tanam. Untuk kegiatan yang kami laksanakan di pembibitan Pre Nursery disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Persiapan media tanam untuk pengisian polybag adalah tanah topsoil yang steril atau bebas dari segala macam penyakit, jamur, maupun ganoderma. 2. Pembuatan bedengan memanjang dari timur ke barat. 3. Bibit dipelihara selama 3-4 bulan. 4. Bibit disiram 2 kali sehari dengan kebutuhan air adalah 0,2-0,3 liter/bibit/hari. 5. Pengendalian gulma di atas polybag dikendalikan secara manual dengan rotasi 2 minggu sekali (sesuai kebutuhan). 6. Pengendalian hama dan penyakit untuk pencegahan dimulai bibit berumur 1.5 bulan kecuali terdapat serangan berat.
  • 81. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 81 7. Pemupukan dilakukan dengan cara melarutkan pupuk (menggunakan gembor). 8. Seleksi bibit dilaksanakan pada saat bibit berumur 4-6 minggu untuk bibit mati dan tidak tumbuh serta umur 12 minggu saat bibit akan ditransplanting ke MN Untuk kegiatan yang kami laksanakan di pembibitan Main Nursery disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Persiapan media tanam untuk pengisian polybag adalah tanah topsoil yang steril atau bebas dari segala macam penyakit, jamur, maupun ganoderma. 2. Sistem pemancangan di pembibitan MN dilakukan dengan sistem pancang mata lima. 3. Bibit di MN dipelihara sejak pemindahan dari PN hingga berumur 12 bulan. 4. Bibit MN disiram 2 kali sehari (pagi hari dan sore hari), kecuali hari hujan dengan intensitas minimal 10 mm/hari. Kebutuhan air adalah 2-3 liter/bibit/hari. 5. Pengendalian gulma dilakukan dalam 2 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. 6. Pengendalian HPT dilakukan apabila terdapat serangan hama dan penyakit berat. Untuk pencegahan pengendalian HPT dilakukan dengan rotasi satu bulan sekali. 7. Pemupukan harus dilakukan dengan memakai takaran yang telah dikalibrasi sesuai dengan dosis. 8. Seleksi di pembibitan MN dilaksanakan pada saat bibit berumur 6, 9, 12 bulan (pada saat bibit pindah ke lapangan). 3.2 Saran a. Pembibitan kelapa sawit sebaiknya dilakukan dengan dua tahap (doublestage) untuk mengurangi kerugian secara ekonomis. b. Setiap kegiatan dari PN ke MN harus sistematis atau sesuai dengan manajemen perusahaan, baik berupa teknis penyiraman, pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian HPT, seleksi bibit, maupun proses pembibitan.
  • 82. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 82 LAMPIRAN
  • 83. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 83
  • 84. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 84
  • 85. Terbaik Dari Yang Terbaik PT. Tunggal Yunus Estate, OPRS Topaz Prakerin SMK Negeri 1 Tapung 2017 85 Daftar Pustaka 1. www.asianagri.com Benih Kelapa sawit D x P Topaz Unggul. 2. www.asianagri.com Petunjuk Teknis Pembibitan D x P Topaz.