SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
DEMOGRAPHICAL ENVIRONMENT
DEMOGRAPHICAL VARIABLES AND ITS SIGNIFICANCE on THE
DEVELOPMENT OF CRUDE PALM OIL (CPO) INDUSTRY
Pengajar:
Prof.Dr.Tadjuddin Noer Effendi MA
Ira Kristina L. Tobing
10/325335/pek/15945
AKHIR PEKAN ANGKATAN 20 C
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2012
2
D A F T A R I S I
I. ISI
1. Pendahuluan ............................................................ 3
2. Hasil Temuan ............................................................ 5
II. Kesimpulan dan Saran ............................................................ 7
Daftar Pustaka ............................................................ 7
D A F T A R T A B E L
Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit
Indonesia Tahun 2005 – 2010
......................... 3
Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kerja pada Industri
Kelapa Sawit
......................... 6
3
I. I S I
1. Pendahuluan
Untuk komoditas kelapa sawit, produsen hulu baik yang menghasilkan tandan buah
segar dan CPO dihasilkan oleh perkebunan baik perkebunan rakyat (PR), perkebunan
besar negara (PBN) dan perkebunan besar swasta (PBS). Luas areal perkebunan kelapa
sawit selama 5 tahun terakhir terus meningkat dari 5,45 juta ha pada tahun 2005 menjadi
7,82 juta ha pada tahun 2010. Demikian pula dengan produksinya yang terus meningkat
dari 11,86 juta ton CPO pada tahun 2005 menjadi 19,84 juta ton CPO pada tahun 2010.
Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit Indonesia Tahun 2005 – 2010
PR PBN PBS Jumlah PR PBN PBS Jumlah
2005 2.356.895 529.854 2.567.068 5.453.817 4.500.769 1.449.254 5.911.592 11.861.615
2006 2.459.572 687.428 3.357.914 6.594.914 5.783.088 2.313.729 9.254.031 17.350.848
2007 2.752.172 606.248 3.408.416 6.766.836 6.358.389 2.117.035 9.189.301 17.664.725
2008 2.881.898 602.963 3.878.986 7.363.847 6.923.042 1.938.134 8.678.612 17.538.788
2009*) 3.013.973 608.580 3.885.470 7.508.023 7.247.979 1.961.813 9.431.089 18.640.881
2010 **) 3.314.663 616.575 3.898.385 7.824.623 7.774.036 2.089.908 9.980.957 19.844.901
Luas Areal (Ha)
Tahun
Produksi (Ton)
Sumber: Ditjenbun, Kementrian Pertanian
Perkebunan sawit rakyat terdiri atas perkebunan plasma dan perkebunan swadaya.
Kondisi kebun sawit rakyat pada umumnya belum dikelola dengan baik sehingga tingkat
produktivitasnya masih rendah. Pada tahun 2010, luas areal perkebunan sawit rakyat
mencapat 3,3 juta ha. Perkebunan swasta mendomasi luas areal perkebunan sawit
Indonesia yaitu mencapai sekitar 49%, sementara perkebunan rakyat mencapai 41% dan
perkebunan Negara hanya 10 persen. Sementara itu selama tahun 2005-2009, produksi
CPO Indonesia tumbuh sebesar 14,5% per tahun, dari 11,9 juta tons pada tahun 2005
menjadi 19,4 juta ton pada tahun 2009.
Seperti terlihat dari pangsa luas dan produksi kelapa sawit nasional, perkebunan rakyat
meliputi skitar 41%, perkebunan besar swasta nasional sekitar 49%, dan sisanya sekitar
10% adalah perkebunan rakyat. Namun demikian umumnya perkebunan rakyat tidak
memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) sehingga penguasaan CPO ada pada
perkebunan besar swasta dan perkebunan negara.
4
Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kebijakan moneter dapat
mempengaruhi keputusan – keputusan strategis yang diambil suatu dunia usaha maka
contoh praktis dapat diambil dari operasional suatu industri pengolah Crude Palm Oil
(CPO) menjadi penghasil minyak goreng.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan bangsa Indonesia yang
memberikan peran yang sangat signifikan dalam pembangunan perekonomian bangsa
Indonesia. Indonesia diharapkan akan menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan
dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara
tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa
digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan
industri sabun. Pengolahan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai industri hilir
walaupun masih sangat terbatas (Kementerian Perindustrian, 2011). Industri yang telah
berkembang diantaranya adalah industri hulu yang mengolah CPO menjadi olein, stearin
dan PFAD.
Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut,
didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm
Stearin, RBD Palm Oil, RBD Olein, RBD Stearin, Palm Kernel Oil, Palm Kernel Fatty
Acid, Palm Kernel, Palm Kernel Expeller (PKE), Palm Cooking Oil, Refined Palm Oil
(RPO), Refined Bleached Deodorised Olein (ROL), Refined Bleached Deodorised Stearin
(RPS) dan Palm Kernel Pellet serta Palm Kernel Shell Charcoal. Beberapa produk dan
teknologi industri hilir kelapa sawit adalah refinery, asam lemak (fatty acid), fatty alkohol,
5
biodiesel, minyak goreng, margarin, mayonaise, cocoa butter substutute, surfaktan, sabun
dan pembangkit listrik .
Indonesia menghasilkan sekitar 21.5 juta ton CPO di tahun 2009. Dari jumlah itu, ada
sekitar 15.5 juta ton diekspor dan selebihnya digunakan untuk konsumsi dalam negeri.
Dari seluruh penghasil CPO, perusahaan swasta menghasilkan kurang lebih 52%,
sementara petani usaha kecil dan BUMN menghasilkan kurang lebih 36% dan 12%.
Indonesia sekarang menjadi eksportir CPO terbesar di di dunia, mengahalahkan Malaysia
semenjak 2008. Pada tahun 2009, share Indonesia dari pasar ekspor dunia mencapai 54%
dan Malaysia hanya sekitar 45%. Dengan alasan industri pengoolahan CPO merupakan
industri yang strategis bagi perekonomian Indonesia dan banyak menguasai hajat hidup
orang banyak terutama di daerah – daerah penghasil kelapa sawit dan pengolah CPO.
Dikarenakan sempitnya waktu untuk penulisan paper ini, maka penelitian yang
dilakukan sebagai dasar untuk penulisan adalah dengan pengamatan empiris dengan
menggunakan data sekunder.
2. Hasil/Temuan
Dalam suatu perkebunan kelapa sawit, sebagian besar kegiatan dikerjakan secara
swakelola dengan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Kebutuhan tenaga kerja
pada perkebunan kelapa sawit dapat dihitung dengan rasio jumlah tenaga kerja sekitar 0.2
orang / ha. Serapan tenaga kerja untuk pabrik kelapa sawit yang menghasilkan CPO dan
PKO (Palm Kernel Oil). Dalam suatu industri pengolahan diperlukan tenaga kerja dengan
beberapa tingkat keahlian. Semakin hulu suatu industri biasanya diperlukan tenaga dengan
keahlian rendah lebih banyak dibandingkan dengan industri hilir. Kebutuhan jumlah dan
6
spesifikasinya dalam satu unit kapasitas industri pengolahan kelapa sawit dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kerja pada Industri Kelapa Sawit
No Industri
Kualifikasi
JumlahS2/S3 S1 D3/D2 SMU/SMK
1 CPO 1 12 30 40 83
2 PKO 1 5 34 8 48
3 Fatty Acid 1 24 45 9 79
4 Biodiesel 1 7 41 6 55
5 Surfaktan 1 14 61 24 100
6 Fatty
Alcohol
1 30 57 10 98
7 Refinery 1 7 23 24 55
8 PLTBS 1 3 24 0 28
Sumber: LPPM IPB-SBRC (2009)
Beberapa tantangan dan kesempatan yang dihadapi oleh industri pengolah CPO yang
juga berarti peluang dan tantangan yang sama yang dihadapi oleh lapangan pekerjaan yang
diciptakan oleh setiap industri CPO. Kesempatan yang paling dirasakan adalah naiknya
pamor dan tingkat harga CPO Indonesia di pasar global menyebabkan pasar internasional
begitu menunjang pengembangan industri CPO di Indonesia.
Tantangan depan yang dihadapi oleh industri CPO antara lain adalah perhatian yang
mulai timbul terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh berdirinya pabrik
pengolah CPO di suatu area. Selain itu efek persaingan dari produsen minyak nabati lainnya
seperti minyak sayuran akhirnya memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan isu-isu negatif
sehibungan dengan beroperasi dan diproduksinya pproduk – produk olahan CPO.
7
II. KESIMPULAN DAN SARAN
Semakin hilir suatu industri memerlukan tenaga kerja dengan jumlah yang semakin
sedikit, tetapi dengan spesifikasi skill yang semakin tinggi. Industri CPO misalnya
membutuhkan sekitar 83 orang untuk kapasitas 60 ton/jam dengan separuhnya tenaga SMA,
tetapi untuk industri fatty alcohol dengan 98 tenaga kerja yang sekitar 80% tenaga terampil
madya dan sajana.
Adanya beberapa perbedaan dalam kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat
pendidikan di setiap jenis industri CPO menyebabkan stakehlder seharusnya memilih lokasi
pabrik pada awal mula berdirinya adalah berada di lokasi yang tingkat pendidikan dari
penduduknya bisa mencukupi kebutuhan pabrik tersebut., Sehingga tenaga kerja yang
dipakai di pabrik tersebut adalah tenaga kerja lokal. Kecenderungan untuk memakai tenaga
kerja lokal akan lebih menimbukan efek secure penduduk lokal atas kehadiran pabrik
tersebut di daerah itu.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perkebunan. (1991-1998). Statistik Perkebunan Indonesia, Kelapa Sawit
(Indonesia Estate Crop Statistics, Oil Palm), Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta
Kementerian Perindustrian, Biro Perencanaan. “Analisis Peluang Kerjasama Investasi
Industri Hilir: Kelapa Sawit, Karet dan Kakao”Laporan Kegiatan BiroPerencanaan ,
2011 .

More Related Content

Similar to Demographical environment~ira kristina l. tobing

Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingSocial and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyakJurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyakAyu Fitria
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Septian Prakoso
 
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendagKelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendagAyu Wulandari
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contohdian haryanto
 
#60 palm oil study
#60 palm oil study#60 palm oil study
#60 palm oil studydikacakep
 
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaKacung Abdullah
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungSukardiEddie
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdfAkunApasaja
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitDewi Wahyuningtyas
 
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdfAhmad Taufik
 

Similar to Demographical environment~ira kristina l. tobing (20)

Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingSocial and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
 
Industri pengolahannatadecoco
Industri pengolahannatadecocoIndustri pengolahannatadecoco
Industri pengolahannatadecoco
 
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyakJurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
 
Bab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 tonBab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 ton
 
T 3 mengenal-kilang-risdi
T 3 mengenal-kilang-risdiT 3 mengenal-kilang-risdi
T 3 mengenal-kilang-risdi
 
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendagKelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Paper penkom
Paper penkomPaper penkom
Paper penkom
 
#60 palm oil study
#60 palm oil study#60 palm oil study
#60 palm oil study
 
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
 
nara
naranara
nara
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
Presentasi Industri Cpo
Presentasi Industri CpoPresentasi Industri Cpo
Presentasi Industri Cpo
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
 
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSEROLaporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
 
Kemiri sunan
Kemiri sunanKemiri sunan
Kemiri sunan
 

More from Ira Kristina Lumban Tobing

Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Ira Kristina Lumban Tobing
 
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionUNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionIra Kristina Lumban Tobing
 
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisCocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisIra Kristina Lumban Tobing
 
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Ira Kristina Lumban Tobing
 
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...Ira Kristina Lumban Tobing
 
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...Ira Kristina Lumban Tobing
 
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Ira Kristina Lumban Tobing
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTAIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...Ira Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDASIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a BrandIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment  ~  Moods of NorwayMarketing Management Course Assignment  ~  Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of NorwayIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan aMarketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan aIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment   ~STARBUCKSMarketing Management Course Assignment   ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKSIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaMarketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaIra Kristina Lumban Tobing
 
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingInformation technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Domestic political environment ~ ira kristina tobing
Domestic political environment ~ ira kristina tobingDomestic political environment ~ ira kristina tobing
Domestic political environment ~ ira kristina tobingIra Kristina Lumban Tobing
 

More from Ira Kristina Lumban Tobing (20)

Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
 
State of commodity dependance 2019
State of commodity dependance 2019State of commodity dependance 2019
State of commodity dependance 2019
 
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionUNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
 
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisCocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
 
CHOCOLATE GREENWASHING
CHOCOLATE GREENWASHINGCHOCOLATE GREENWASHING
CHOCOLATE GREENWASHING
 
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
 
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
 
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
 
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
 
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
 
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
 
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment  ~  Moods of NorwayMarketing Management Course Assignment  ~  Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
 
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan aMarketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
 
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment   ~STARBUCKSMarketing Management Course Assignment   ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
 
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaMarketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
 
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingInformation technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
 
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobingFiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
 
Domestic political environment ~ ira kristina tobing
Domestic political environment ~ ira kristina tobingDomestic political environment ~ ira kristina tobing
Domestic political environment ~ ira kristina tobing
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 

Demographical environment~ira kristina l. tobing

  • 1. 1 DEMOGRAPHICAL ENVIRONMENT DEMOGRAPHICAL VARIABLES AND ITS SIGNIFICANCE on THE DEVELOPMENT OF CRUDE PALM OIL (CPO) INDUSTRY Pengajar: Prof.Dr.Tadjuddin Noer Effendi MA Ira Kristina L. Tobing 10/325335/pek/15945 AKHIR PEKAN ANGKATAN 20 C PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2012
  • 2. 2 D A F T A R I S I I. ISI 1. Pendahuluan ............................................................ 3 2. Hasil Temuan ............................................................ 5 II. Kesimpulan dan Saran ............................................................ 7 Daftar Pustaka ............................................................ 7 D A F T A R T A B E L Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit Indonesia Tahun 2005 – 2010 ......................... 3 Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kerja pada Industri Kelapa Sawit ......................... 6
  • 3. 3 I. I S I 1. Pendahuluan Untuk komoditas kelapa sawit, produsen hulu baik yang menghasilkan tandan buah segar dan CPO dihasilkan oleh perkebunan baik perkebunan rakyat (PR), perkebunan besar negara (PBN) dan perkebunan besar swasta (PBS). Luas areal perkebunan kelapa sawit selama 5 tahun terakhir terus meningkat dari 5,45 juta ha pada tahun 2005 menjadi 7,82 juta ha pada tahun 2010. Demikian pula dengan produksinya yang terus meningkat dari 11,86 juta ton CPO pada tahun 2005 menjadi 19,84 juta ton CPO pada tahun 2010. Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit Indonesia Tahun 2005 – 2010 PR PBN PBS Jumlah PR PBN PBS Jumlah 2005 2.356.895 529.854 2.567.068 5.453.817 4.500.769 1.449.254 5.911.592 11.861.615 2006 2.459.572 687.428 3.357.914 6.594.914 5.783.088 2.313.729 9.254.031 17.350.848 2007 2.752.172 606.248 3.408.416 6.766.836 6.358.389 2.117.035 9.189.301 17.664.725 2008 2.881.898 602.963 3.878.986 7.363.847 6.923.042 1.938.134 8.678.612 17.538.788 2009*) 3.013.973 608.580 3.885.470 7.508.023 7.247.979 1.961.813 9.431.089 18.640.881 2010 **) 3.314.663 616.575 3.898.385 7.824.623 7.774.036 2.089.908 9.980.957 19.844.901 Luas Areal (Ha) Tahun Produksi (Ton) Sumber: Ditjenbun, Kementrian Pertanian Perkebunan sawit rakyat terdiri atas perkebunan plasma dan perkebunan swadaya. Kondisi kebun sawit rakyat pada umumnya belum dikelola dengan baik sehingga tingkat produktivitasnya masih rendah. Pada tahun 2010, luas areal perkebunan sawit rakyat mencapat 3,3 juta ha. Perkebunan swasta mendomasi luas areal perkebunan sawit Indonesia yaitu mencapai sekitar 49%, sementara perkebunan rakyat mencapai 41% dan perkebunan Negara hanya 10 persen. Sementara itu selama tahun 2005-2009, produksi CPO Indonesia tumbuh sebesar 14,5% per tahun, dari 11,9 juta tons pada tahun 2005 menjadi 19,4 juta ton pada tahun 2009. Seperti terlihat dari pangsa luas dan produksi kelapa sawit nasional, perkebunan rakyat meliputi skitar 41%, perkebunan besar swasta nasional sekitar 49%, dan sisanya sekitar 10% adalah perkebunan rakyat. Namun demikian umumnya perkebunan rakyat tidak memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) sehingga penguasaan CPO ada pada perkebunan besar swasta dan perkebunan negara.
  • 4. 4 Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi keputusan – keputusan strategis yang diambil suatu dunia usaha maka contoh praktis dapat diambil dari operasional suatu industri pengolah Crude Palm Oil (CPO) menjadi penghasil minyak goreng. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan bangsa Indonesia yang memberikan peran yang sangat signifikan dalam pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. Indonesia diharapkan akan menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan industri sabun. Pengolahan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai industri hilir walaupun masih sangat terbatas (Kementerian Perindustrian, 2011). Industri yang telah berkembang diantaranya adalah industri hulu yang mengolah CPO menjadi olein, stearin dan PFAD. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Stearin, RBD Palm Oil, RBD Olein, RBD Stearin, Palm Kernel Oil, Palm Kernel Fatty Acid, Palm Kernel, Palm Kernel Expeller (PKE), Palm Cooking Oil, Refined Palm Oil (RPO), Refined Bleached Deodorised Olein (ROL), Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS) dan Palm Kernel Pellet serta Palm Kernel Shell Charcoal. Beberapa produk dan teknologi industri hilir kelapa sawit adalah refinery, asam lemak (fatty acid), fatty alkohol,
  • 5. 5 biodiesel, minyak goreng, margarin, mayonaise, cocoa butter substutute, surfaktan, sabun dan pembangkit listrik . Indonesia menghasilkan sekitar 21.5 juta ton CPO di tahun 2009. Dari jumlah itu, ada sekitar 15.5 juta ton diekspor dan selebihnya digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Dari seluruh penghasil CPO, perusahaan swasta menghasilkan kurang lebih 52%, sementara petani usaha kecil dan BUMN menghasilkan kurang lebih 36% dan 12%. Indonesia sekarang menjadi eksportir CPO terbesar di di dunia, mengahalahkan Malaysia semenjak 2008. Pada tahun 2009, share Indonesia dari pasar ekspor dunia mencapai 54% dan Malaysia hanya sekitar 45%. Dengan alasan industri pengoolahan CPO merupakan industri yang strategis bagi perekonomian Indonesia dan banyak menguasai hajat hidup orang banyak terutama di daerah – daerah penghasil kelapa sawit dan pengolah CPO. Dikarenakan sempitnya waktu untuk penulisan paper ini, maka penelitian yang dilakukan sebagai dasar untuk penulisan adalah dengan pengamatan empiris dengan menggunakan data sekunder. 2. Hasil/Temuan Dalam suatu perkebunan kelapa sawit, sebagian besar kegiatan dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit dapat dihitung dengan rasio jumlah tenaga kerja sekitar 0.2 orang / ha. Serapan tenaga kerja untuk pabrik kelapa sawit yang menghasilkan CPO dan PKO (Palm Kernel Oil). Dalam suatu industri pengolahan diperlukan tenaga kerja dengan beberapa tingkat keahlian. Semakin hulu suatu industri biasanya diperlukan tenaga dengan keahlian rendah lebih banyak dibandingkan dengan industri hilir. Kebutuhan jumlah dan
  • 6. 6 spesifikasinya dalam satu unit kapasitas industri pengolahan kelapa sawit dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kerja pada Industri Kelapa Sawit No Industri Kualifikasi JumlahS2/S3 S1 D3/D2 SMU/SMK 1 CPO 1 12 30 40 83 2 PKO 1 5 34 8 48 3 Fatty Acid 1 24 45 9 79 4 Biodiesel 1 7 41 6 55 5 Surfaktan 1 14 61 24 100 6 Fatty Alcohol 1 30 57 10 98 7 Refinery 1 7 23 24 55 8 PLTBS 1 3 24 0 28 Sumber: LPPM IPB-SBRC (2009) Beberapa tantangan dan kesempatan yang dihadapi oleh industri pengolah CPO yang juga berarti peluang dan tantangan yang sama yang dihadapi oleh lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh setiap industri CPO. Kesempatan yang paling dirasakan adalah naiknya pamor dan tingkat harga CPO Indonesia di pasar global menyebabkan pasar internasional begitu menunjang pengembangan industri CPO di Indonesia. Tantangan depan yang dihadapi oleh industri CPO antara lain adalah perhatian yang mulai timbul terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh berdirinya pabrik pengolah CPO di suatu area. Selain itu efek persaingan dari produsen minyak nabati lainnya seperti minyak sayuran akhirnya memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan isu-isu negatif sehibungan dengan beroperasi dan diproduksinya pproduk – produk olahan CPO.
  • 7. 7 II. KESIMPULAN DAN SARAN Semakin hilir suatu industri memerlukan tenaga kerja dengan jumlah yang semakin sedikit, tetapi dengan spesifikasi skill yang semakin tinggi. Industri CPO misalnya membutuhkan sekitar 83 orang untuk kapasitas 60 ton/jam dengan separuhnya tenaga SMA, tetapi untuk industri fatty alcohol dengan 98 tenaga kerja yang sekitar 80% tenaga terampil madya dan sajana. Adanya beberapa perbedaan dalam kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan di setiap jenis industri CPO menyebabkan stakehlder seharusnya memilih lokasi pabrik pada awal mula berdirinya adalah berada di lokasi yang tingkat pendidikan dari penduduknya bisa mencukupi kebutuhan pabrik tersebut., Sehingga tenaga kerja yang dipakai di pabrik tersebut adalah tenaga kerja lokal. Kecenderungan untuk memakai tenaga kerja lokal akan lebih menimbukan efek secure penduduk lokal atas kehadiran pabrik tersebut di daerah itu. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Perkebunan. (1991-1998). Statistik Perkebunan Indonesia, Kelapa Sawit (Indonesia Estate Crop Statistics, Oil Palm), Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta Kementerian Perindustrian, Biro Perencanaan. “Analisis Peluang Kerjasama Investasi Industri Hilir: Kelapa Sawit, Karet dan Kakao”Laporan Kegiatan BiroPerencanaan , 2011 .