Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pembelajaran di luar kelas untuk pendidik PAUD yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 16-17 Juli 2008. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya bermain bagi anak, jenis permainan di alam terbuka, serta cara mengemas aktivitas pembelajaran di luar ruangan.
1. Rumah Sahabat Bunga
Juli 2008
Bagaimana
Mengemas
Aktivitas
di Alam
Terbuka?
Pelatihan Pembelajaran di Luar kelas untuk Pendidik
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se DIY
Yogyakarta, 16-17Juli 2008
7. Sesuatu yang alamiah dalam
kehidupan ANAK.
: Aktivitas rutin dalam kehidupan anak. Sesuatu yang harus
ada di dalam kesehariannya. Sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dalam kesehariannya.
8. Alat untuk ANAK belajar tentang
KEHIDUPAN.
: Bermain adalah proses belajar bagi anak-anak
mengenali kehidupan yang sedang mereka jalani. Darinya
anak memahami dan menghayati matahari, ayam,bunga,
senang,persahabatan,dsb.
9. Cara untuk mengenali diri mereka.
: Bermain adalah cara untuk anak mulai belajar
mengenali keberadaan diri mereka. Siapa diri mereka,
apa yang ada di dalam diri mereka, lingkungan
mereka, dsb.
10. Cara alamiah untuk
mengembangkan dan melatih:
cara berpikir
: dengan bermain anak akan belajar untuk memecahkan
permasalahan tertentu
cara berekspresi dengan apa yang mereka
rasakan
: dengan bermain anak belajar untuk mengekspresikan
emosinya dan mengatasi konflik.
cara bertindak/respon
: bermain adalah cara anak menemukan respon yang
tepat terhadap sesuatu,misal anak yang curang, menang, kalah
11. Cara untuk mengembangkan ketrampilan
kehidupan (life skill).
Misal : ketrampilan sosial, ketrampilan untuk mengelola
emosi, bekerja sama dengan orang lain, kreativitas
12. Permainan Anak Kecenderungan
Alamiahnya Permainan Modern
Ada aturan namun cenderung fleksibel
Aturan cenderung baku
Orientasi proses (belajar sesuatu, Orientasi menang (hasil)
menikmati yang dilakukan)
Alat/media cenderung alamiah—ada di Cenderung membutuhkan alat yang
dalam diri mereka, sudah disediakan alam mahal
Sederhana
Dari yang sederhana hingga rumit
Mudah dilakukan Butuh kemampuan tertentu
Cenderung tidak membosankan ketika Cenderung punya batas waktu
akan diulang
Ada interaksi dengan dirinya, orang lain Lebih individual walau sesekali bisa
dan lingkungan. dilakukan dengan orang lain
20. Mengapa
bermain
di luar
ruangan
(outdoor)?
Tempat yang lebih luas
Resource (sumber pembelajaran) banyak
disediakan di dalamnya
Membuat anak berinteraksi secara fisik,
secara emosinal, dan secara spiritual dengan
alam
Udara segar
21. Bermain dalam Bermain di
Ruangan AlamTerbuka
Gerak dibatasi dengan ruang
Lebih leluasa, lebih bebas
Memiliki kecenderungan secara umum Memiliki kecenderungan secara umum
untuk dimaknai sebagai BELAJAR untuk dimaknai sebagai BERMAIN
Situasi cenderung tenang dan fokus pada Ramai punya kecenderungan untuk
sesuatu. ‘berisik’
Lebih cenderung pada aktivitas yang Cenderung pada aktivitas yang
mengembangkan motorik halus melibatkan seluruh badan (motorik kasar)
Paper and pencil, pernak-pernik, puzzle, Aktivitas: berlari, berjalan, melompat,
alat bermain bergerak, bersembunyi, mencari,
menemukan, kejar-kejaran.
22. Tempat
yang dapat
digunakan
Lapangan rumput
Halaman pinggir/depan di rumah dan
sekolah
Sungai
Sawah atau pinggiran sawah
Lingkungan masyarakat secara umum
dengan catatan itu aman untuk anak.
24. Berdasarkan Ada atau Tidaknya Alat
yang digunakan :
Permainan dengan tidak
menggunakan alat
: Simon Says, Sarang Burung, GerimisHujan-Badai
Alat/Instalasi Sederhana:
: Pipa bocor, Water Fall, Gelang Berantai, Si
Buta-Si Lumpuh dll
Instalasi Rumit yang butuh
kemampuan teknis
: Flying Fox, Arum Jeram,
25. Berdasarkan sifat permainan
Permainan terstruktur
: permainan yang sudah ada strukturnya.
Jelas instruksinya, bentuknya dapat dilihat,
mempunyai aturan, dan bisa direplikasi (diulang
kembali dengan cara yang sama). Semua
permainan yang disajikan dan dipersiapkan dalam
proses pembelajaran biasanya merupakan
permainan terstruktur.
Misal : hujan-badai-gerimis, simon says.
Permainan tidak terstruktur
: dilakukan bebas oleh anak, tidak mengenal
aturan baku.
Misal : bermain pasar-pasaran, bermain air
di sungai/empang
26. Berdasarkan sifat pesan yang
dikandung
Pesan Disamarkan
: pesan/pemaknaan permainan tidak
ditampakkan. Peserta cenderung akan
mendapatkannya ketika sudah mengalaminya.
Seringkali kalau tidak dibantu untuk memaknai
pesan dari permainan tidak dapat ditangkap.
Pesan Ditampakkan
: pesan itu ditegaskan langsung lewat
bahasa verbal,nonverbal, penciptaan kondisi,situasi
yang diatur, aturan main yang digunakan, lagu,
cerita yang digunakan
Contoh: aturan ketika akan melakukan
permainan mengurai tangan ditegaskan “Kalian harus
bekerja sama)