Dokumen tersebut memberikan panduan untuk orang tua dalam memberikan dukungan psikologis awal (DPA) kepada anak usia dini ketika menghadapi situasi sulit. DPA dapat membantu mencegah dampak negatif dan memberdayakan orang tua untuk menghadapi masalah dengan lebih baik. DPA terdiri atas 4 langkah yaitu mengenali masalah, mendengarkan, melakukan aktivitas, dan menghubungi sumber daya lain j
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tentang topik pelecehan seksual pada remaja. Layanan akan berupa bimbingan kelompok yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan pelecehan seksual, serta melatih remaja bersosialisasi dengan baik. Layanan akan diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2016 melalui diskusi, pertanyaan dan permainan.
PPT ini berisi tentang pengertian komunikasi efektif, cara berkomunikasi dengan anak yang tepat dan melibatkan pengasuhan yang efektif, faktor penghambat komunikasi, faktor penentu keberhasilan komunikasi, dan cara berkomunikasi secara tertulis di sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang rencana pelaksanaan layanan (RPL) bimbingan klasikal tentang belajar merencanakan masa depan yang lebih baik. RPL ini memberikan penjelasan mengenai pengertian belajar, cara merencanakan masa depan yang meliputi pahami pentingnya masa depan, kenali potensi diri, rencanakan target, evaluasi rencana, serta enam cara mempersiapkan masa depan.
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tentang topik pelecehan seksual pada remaja. Layanan akan berupa bimbingan kelompok yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan pelecehan seksual, serta melatih remaja bersosialisasi dengan baik. Layanan akan diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2016 melalui diskusi, pertanyaan dan permainan.
PPT ini berisi tentang pengertian komunikasi efektif, cara berkomunikasi dengan anak yang tepat dan melibatkan pengasuhan yang efektif, faktor penghambat komunikasi, faktor penentu keberhasilan komunikasi, dan cara berkomunikasi secara tertulis di sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang rencana pelaksanaan layanan (RPL) bimbingan klasikal tentang belajar merencanakan masa depan yang lebih baik. RPL ini memberikan penjelasan mengenai pengertian belajar, cara merencanakan masa depan yang meliputi pahami pentingnya masa depan, kenali potensi diri, rencanakan target, evaluasi rencana, serta enam cara mempersiapkan masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental remaja, yang meliputi definisi kesehatan mental, ciri perkembangan psikologis remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja, kriteria remaja bermental sehat, dan cara mengatasi gangguan mental pada remaja.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan. Selain masalah hukum dan kesehatan, anak korban eksploitasi seksual juga seringkali menghadapi persoalan sosial seperti diusir dari lingkungan, dikucilkan oleh teman sebaya, dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah.
This document discusses several issues related to mental health problems in the elderly population in Indonesia, including:
1) Mental health problems affect 8.5% of Indonesia's population of 190 million people, making it the 4th highest rate in the world.
2) Issues include a lack of healthcare access and coverage, as well as insufficient awareness and infrastructure to support the elderly.
3) Common mental health problems in the elderly include depression, anxiety, dementia, insomnia, and delirium. Early detection and intervention are important to prevent disability.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Orang tua efektif memahami peran dan tanggung jawabnya dalam mengasuh dan mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi anak secara utuh secara fisik, mental, dan sosial emosional agar menjadi anak yang saleh. Strategi menjadi orang tua efektif meliputi memiliki tujuan jelas dalam pendidikan anak, memahami tahap perkembangan anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental peserta didik pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental peserta didik pada masa itu sangat penting karena mereka sedang dalam perkembangan pra-operasional hingga operasional konkrit. Oleh karena itu, dukungan dari orang tua dan pendidik diperlukan agar mereka dapat tumbuh secara sehat secara mental dan psikologis.
Psikologi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jiwa dan fisik seseorang. Beberapa gangguan kejiwaan dan pengobatannya dijelaskan, termasuk gangguan kecemasan, somatoform, skizofrenia, dan gangguan makan. Nabi Muhammad SAW menekankan hubungan antara kesehatan psikologis dan fisik, yang masih relevan dalam psikologi kesehatan modern. Dokter dan psikolog berupaya mengembangkan pen
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial dan emosi pada masa kanak-kanak awal. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengalaman sosial awal. Emosi yang umum pada masa kanak-kanak awal dijelaskan beserta perbedaannya dengan emosi orang dewasa.
Berdasarkan dokumen tersebut, faktor-faktor berikut penting untuk pembentukan dan perkembangan kognitif serta emosi kanak-kanak:
1) Persekitaran rumah tangga yang harmonis dan kasih sayang ibu bapa;
2) Interaksi sosial dengan kawan sebaya;
3) Pemberian penerangan dan sebab-sebab aturan oleh ibu bapa.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental remaja, yang meliputi definisi kesehatan mental, ciri perkembangan psikologis remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja, kriteria remaja bermental sehat, dan cara mengatasi gangguan mental pada remaja.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan. Selain masalah hukum dan kesehatan, anak korban eksploitasi seksual juga seringkali menghadapi persoalan sosial seperti diusir dari lingkungan, dikucilkan oleh teman sebaya, dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah.
This document discusses several issues related to mental health problems in the elderly population in Indonesia, including:
1) Mental health problems affect 8.5% of Indonesia's population of 190 million people, making it the 4th highest rate in the world.
2) Issues include a lack of healthcare access and coverage, as well as insufficient awareness and infrastructure to support the elderly.
3) Common mental health problems in the elderly include depression, anxiety, dementia, insomnia, and delirium. Early detection and intervention are important to prevent disability.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Orang tua efektif memahami peran dan tanggung jawabnya dalam mengasuh dan mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi anak secara utuh secara fisik, mental, dan sosial emosional agar menjadi anak yang saleh. Strategi menjadi orang tua efektif meliputi memiliki tujuan jelas dalam pendidikan anak, memahami tahap perkembangan anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental peserta didik pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental peserta didik pada masa itu sangat penting karena mereka sedang dalam perkembangan pra-operasional hingga operasional konkrit. Oleh karena itu, dukungan dari orang tua dan pendidik diperlukan agar mereka dapat tumbuh secara sehat secara mental dan psikologis.
Psikologi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jiwa dan fisik seseorang. Beberapa gangguan kejiwaan dan pengobatannya dijelaskan, termasuk gangguan kecemasan, somatoform, skizofrenia, dan gangguan makan. Nabi Muhammad SAW menekankan hubungan antara kesehatan psikologis dan fisik, yang masih relevan dalam psikologi kesehatan modern. Dokter dan psikolog berupaya mengembangkan pen
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial dan emosi pada masa kanak-kanak awal. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengalaman sosial awal. Emosi yang umum pada masa kanak-kanak awal dijelaskan beserta perbedaannya dengan emosi orang dewasa.
Berdasarkan dokumen tersebut, faktor-faktor berikut penting untuk pembentukan dan perkembangan kognitif serta emosi kanak-kanak:
1) Persekitaran rumah tangga yang harmonis dan kasih sayang ibu bapa;
2) Interaksi sosial dengan kawan sebaya;
3) Pemberian penerangan dan sebab-sebab aturan oleh ibu bapa.
Dokumen tersebut membahas tentang anak-anak yang terlalu sibuk dengan berbagai kursus dan aktivitas luar sekolah yang diikutinya. Hal ini dapat menyebabkan stres berlebihan pada anak dan berdampak buruk pada prestasi dan kesehatan mereka. Orang tua perlu memprioritaskan kegiatan mana yang penting untuk anak, memberikan waktu bebas, dan berdiskusi dengan anak untuk mengetahui pendapat dan kebutuhan mereka. Keterlal
Program pengasuhan bayi dan toddler harus memiliki kurikulum yang merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak. Pengasuh perlu mengamati dan merespon kebutuhan anak secara tepat serta memfasilitasi anak dalam memecahkan masalahnya sendiri. Modelling perilaku yang baik oleh pengasuh sangat penting untuk pembelajaran anak.
Makalah ini membahas permasalahan anak usia dini seperti kidal, pemalu, dan respons guru dalam menangani anak bermasalah. Faktor internal dan eksternal dapat menyebabkan permasalahan pada anak, sehingga dibutuhkan kerja sama orang tua, guru, dan masyarakat dalam penanganannya.
Makalah ini membahas permasalahan anak usia dini dan cara penanganannya. Pembahasan meliputi pengertian permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan pada anak taman kanak-kanak seperti penakut, agresif, dan pemalu, serta faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan anak seperti faktor internal dan eksternal.
Dokumen tersebut membahas cara mengendalikan amarah orangtua dan perilaku anak dengan metode 1-2-3 Magic. Metode ini membagi pengasuhan menjadi 3 tahap yaitu mengendalikan perilaku buruk, mendorong perilaku baik, dan mempertahankan hubungan baik. Untuk perilaku buruk digunakan hitungan 1-2-3 dengan konsekuensi jika sampai hitungan 3. Sedangkan untuk perilaku baik digunakan pujian, permintaan sederhana
Anak yang bandel dan tidak bisa diam disebabkan oleh gangguan neurobiologis dan sensitivitas emosi yang tinggi, sehingga sulit fokus dan mudah terangsang. Untuk mengatasinya, orang tua perlu memberikan pelatihan pengendalian emosi, menarik perhatian secara terarah, dan menyalurkan energi melalui olahraga.
Play therapy sangat penting untuk memenuhi kebutuhan psikologis anak agar dapat menghadapi masalah dengan baik di masa depan. Terapi bermain membantu anak mengekspresikan diri melalui bermain secara alami. Program terapi bermain individual dan kelompok membantu anak mengatasi gangguan emosi dan perilaku.
Permasalahan anak usia dini dibahas dalam makalah ini, termasuk pengertian permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan yang umum terjadi pada anak taman kanak-kanak seperti kidal dan pemalu, serta respon guru dalam menangani anak yang bermasalahan. Makalah ini bertujuan untuk memahami permasalahan anak dan memberikan solusi, dengan harapan dapat membantu perkembangan anak.
Bermain merupakan aktivitas penting bagi perkembangan anak. Dokumen ini membahas berbagai aspek keperawatan anak, termasuk antraumatik care, bermain untuk anak rawat inap, dan klasifikasi bermain berdasarkan usia dan jenis permainan. Tujuan utama bermain adalah merangsang perkembangan anak secara fisik, intelektual, sosial dan kreatif.
Dokumen ini memberikan panduan untuk orangtua dalam melatih dan membimbing pengasuh agar dapat melaksanakan peranannya secara ideal dalam membantu memenuhi kebutuhan emosional dan sosial anak, bukan hanya sekadar "melayani". Orangtua diinstruksikan untuk berkomunikasi dengan jelas tentang harapan, mendorong kemampuan pengasuh dalam mengamati perkembangan anak, serta memperlakukan pengasuh dengan hormat.
Anak usia dini dapat mengalami berbagai permasalahan perkembangan dan perilaku yang dapat ditangani dengan pendekatan yang tepat oleh guru dan orang tua.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Dukungan psikologis.pptx
1. Bagi orang tua anak usia dini
Mengenal
Dukungan Psikologis Awal (DPA)
2020
2. “Saat menghadapi masa sulit
secara tidak sadar akan
memunculkan rasa tidak nyaman”
Dukungan
Psikologi
Awal (DPA)
dapat membantu mencegah
dampak yang lebih buruk dan
memberikan peluang bagi
orang tua untuk
mengembangkan kemampuan
menghadapi situasi sulit
3. BERBAGAI SITUASI SULIT
Dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan kerja, seringkali
dihadapkan dengan berbagai situasi sulit.
Seperti konflik sosial, bencana non alam atau pandemi Covid 19 saat ini
1. Kesulitan menjalankan peran sebagai orang tua dirumah
2. Kesibukan pekerjaan, konflik dengan rekan kerja, pelanggan yang
berkurang, kerugian usaha, gagal usaha dan yang lainnya.
3. Kehilangan pekerjaan, pengurangan penghasilan, ketidaksiapan
membagi waktu antara bekerja di rumah dan mengurus rumah
tangga, pendampingan belajar anak
Keluarga
Tempat kerja
Pandemi
APA ITU SITUASI SULIT ?
1
4. Rasa tidak nyaman, seperti panik,
kecewa, jenuh, cemas, takut
Mudah tersulut emosi seperti marah
tanpa sebab
Kelelahan fisik
Bingung bagaimana menyesuaikan
diri dengan kondisi
Reaksi-reaksi
tersebut wajar
ketika dihadapkan
dengan masalah
atau situasi sulit.
REAKSI YANG MUNCUL PADA SITUASI SULIT
PSIKOLOGIS
FISIK SOSIAL
5. Menjauhkan diri
dari solusi
Tersulut emosi-marah
Kelelahan fisik
Kebingungan
Rasa tidak nyaman
Fungsi tubuh yang menurun
Daya tahan tubuh menurun
Sulit untuk berpikir jernih
Ketegangan, stress, depresi
DAMPAK YANG BERKELANJUTAN
6. Dampak terbesar yang dialami biasanya terjadi dalam keluarga inti.
Perubahan dalam cara
berhubungan dengan anak
Perubahan dalam cara
berhubungan dengan keluarga inti
lainnya
Perubahan pada orang tua
ketika dalam situasi sulit
SIAPA SAJA YANG TERDAMPAK DALAM SITUASI SULIT?
9. Dukungan Psikologi Awal
Dukungan Psikologis Awal (DPA) bisa dianalogikan dengan
P3K.
Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah terlatih)
Mengajarkan apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri juga
membantu orang lain ketika MENGHADAPI SITUASI SULIT
• Mengurangi dampak psikologis yang lebih buruk.
• Mempercepat proses pemulihan agar kesehatan mentalnya
tetap terjaga.
• SERANGKAIAN KETRAMPILAN SEDERHANA yang bisa
mengurangi dampak yang lebih buruk dan meningkatan
kesejahteraan psikososial seseorang.
10. Manfaat keterampilan DPA
bagi orang tua
Orang tua perlu mengetahui kondisi psikologis
diri terlebih dahulu sebelum memberikan DPA
kepada anggota keluarga yang lain.
Memiliki kemampuan dan cara untuk
mengelola situasi sulit
Membantu mendampingi anak saat
mengalami kesulitan
DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
13. • KENALI apa yang terjadi pada Diri Sendiri dan juga pada Anak
• MEMBERIKAN PERHATIAN pada diri sendiri sebagai orang tua,
setelah itu berikan perhatian pada anak.
• MENDENGARKAN, apa yang terjadi pada diri kita dan dengarkan
anak tanpa menghakimi, mencemooh, menilai, menghukumi,dan
menggurui dsb.
• BUAT SUASANA RUMAH LEBIH NYAMAN.
• MENGHUBUNGKAN, ketika langkah kedua tidak cukup, orang tua
perlu menghubungkan kepada orang lain yang lebih mampu
Tahapan dalam memberi dukungan
14. LANGKAH DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
PADA ANAK USIA DINI
1. Kenali dan beri perhatian pada DIRI SENDIRI (Orang tua)
Apa yang perlu dilakukan orang tua pada dirinya sendiri ?
Emosi orang tua berpengaruh pada kemampuan untuk
berhubungan dengan lingkungan keluarganya
1. Kenali adanya perubahan pada anggota keluarga yang
mengganggu kenyamanan suasana
2. Tetap tenang
3. Mengelola diri sebagai orang tua agar tetap dapat memberikan
perilaku positif
4. Menyesuaikan diri dengan situasi sulit sehingga menjadi orang
tua lebih kokoh dan tangguh
5. Beri perhatian penuh terhadap sesuatu yang bisa dilakukan
15. 1. Kenali Kebutuhan Anak
Bila emosi orang tua lebih nyaman, maka akan lebih
mudah untuk mendamping anak
Apa yang perlu DILAKUKAN ORANG TUA untuk
melakukan pendampingan pada anak usia dini?
1. Ciptakan kondisi aman dan nyaman bagi anak.
2. Kenali permasalahan anak
3. Kenali kebutuhan anak
LANGKAH DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
PADA ANAK USIA DINI
16. 2. Dengarkan
Tujuan: memahami penyebab anak merasa tidak nyaman
Mendengarkan apa yang terjadi dan dirasakan tanpa
menghakimi, mencemooh, dan menggurui. Memberi nasehat
ketika diminta atau diperlukan. Selanjutnya, orang tua dapat
melakukan hal-hal yang membuat suasana lebih nyaman.
1. Mendengar sepenuh hati perasaan anak
2. Menyimak penjelasan anak
3. Merespons cerita anak
4. Memberi pengetahuan dan pengertian tentang hal
yang terjadi
LANGKAH DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
PADA ANAK USIA DINI
17. 1. Sediakan waktu yang cukup
2. Diam dan simak apa yang dikatakan
3. Buatlah anak merasa aman untuk
bebas bicara
4. Hentikan aktivitas lain untuk fokus
mendengarkan
5. Tunjukkan sikap mendengarkan
6. Hindari halangan berkomunikasi
( Penjelasan lebih detail dapat dilihat pada buku panduan DPA)
CARA MENDENGARKAN ANAK
18. supaya anak mau bicara
MENDENGARKAN
1
MEMAHAMI PERASAANYA
2
MEREFLEKSIKAN PERASAANNYA
3
perasaan anak
Supaya anak merasa diperhatikan
KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF --- KETRAMPILAN MENDENGAR AKTIF
19. • Jika anak merasa diperhatikan maka dia merasa baik, sehingga
perilakunyapun bisa dia control.
• Bagaimana menolong anak memiliki perasaan baik?
CARANYA:
- Merima PERASAAN anak.
- Masalahnya, orangtua tidak biasa menerima perasaan anak:
“ nggak usah sedihlah”
“ah, sebetulnya kamu nggak ngerasa seperti itu”
• Bila orangtua tidak menerima perasaan tersebut, akan
membuat anak TIDAK NYAMAN.
• Secara tidak langsung mengajari anak untuk tidak memahami
perasaan mereka.
20. Contoh Percakapan
• Anak: ” Maa aku capek.
• Ibu : ” Ah..kamu nggak
capek kok, kamu khan baru
saja tidur siang”
• Anak: “tapi aku capeek!”
(lebih keras)
• Ibu : “kamu nggak capek,
cuman agak ngantuk, yuuuk
ganti baju!
• Anak: “ nggak mau aku
capek”
• Anak: “ Maa panas nih!
• Ibu : “ Dingin kok, pakai
swetermu!”
• Anak: “ Nggak mau panas”
• Ibu : “ Mama bilang pakai
swetermu!”
• Anak: “ Nggak mau panas”
21. MENDENGAR AKTIF
Mengenali masalah anak
Lakukan: “mendengar aktif”
• Fisik tidak sehat
• Rasa tidak nyaman
• Tidak bisa mengungkapkan
pendapat
• Kurang kesempatan bermain
1. Baca bahasa tubuh anak
2. Dengar perasaanya
3. Simak perkataannya
4. Beri dukungan atau penguatan
Contoh kalimat
“Sepertinya adik merasa…karena”
“Mungkinkah adik ingin… “
“Ibu menduga adik…”
“Ooo… begitu ya”
Keterampilan
DPA
23. Mendengarkan dengan
seksama
Anak lebih mudah
mengungkapkan
masalahnya
Orang tua bahkan tak
perlu bicara apa-apa,
karena seringkali yang
dibutuhkan anak adalah
simpati dan diam.
24. 3. Lakukan
Tujuan: Melakukan aktifitas bermakna untuk mengurangi
situasi sulit dan dampak dari situasi sulit
1. Melatih perilaku baik melalui permainan atau aktivitas
di rumah (mis. masak bersama, berkebun,
membersihkan tempat tidur, dan menata mainan)
2. Mendongeng dan membacakan buku cerita
3. Menonton film bersama
4. Memberi contoh dan keteladanan perilaku kebaikan
LANGKAH DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
PADA ANAK USIA DINI
25. “Kenali” masalah anak Cara pendampingan. “Dengarkan – Lakukan”
Kesehatan fisik menurun Memperhatikan asupan dan gizi
Emosi: takut, cemas,
mudah menangis, marah
Banyak mendengarkan, menciptakan
komunikasi positif dan suasana yang
menyenangkan
Kebutuhan bermain tidak
terpenuhi
Beri ruang aman untuk bergerak dan bermain
yang bermakna
Kesempatan bersosialisasi
berkurang
Memberi kesempatan berkomunikasi dengan
teman-temannya, misalnya di masa pandemic
ini melalui telepon atau social media.
Membiasakan berinteraksi dengan orang lain
seperti antri, menunggu, bersabar, dan
membantu orang tua
Bermain gadget/gawai
terlalu lama
Mengatur waktu penggunaan gawai dan yang
boleh dimainkan atau ditonton.
Apa saja yang dialami anak pada situasi sulit ?
26. 4. Menghubungkan
Tujuan: merencanakan dukungan lanjutan apabila orang
tua masih mengalami kesulitan dengan bantuan pihak
lainnya.
Ketika langkah sebelumnya tidak cukup, orang tua perlu
menghubungkan ke orang atau lembaga yang relevan.
1. Orang tua dapat menghubungi guru atau orang tua lain
yang dinilai bisa membantu
2. Menghubungi pihak yang memiliki kapasitas untuk
membantu (psikolog, dokter, Puskesmas, Puspaga,
Puskesmas, P2TP2A, dll)
LANGKAH DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
PADA ANAK USIA DINI
27. Menjadi teman sekaligus sahabat yang baik
bagi anak, dalam situasi apapun, termasuk
pada saat pandemi ini, akan membangun
kelekatan dan kepercayaan anak terhadap
orang tuanya dan lingkungan di luar dirinya di
kehidupan yang akan datang.
28. Terima Kasih
Semoga bermanfaat
Semoga kita semua diberi kesehatan,
kemudahan, kelancaran, berkah baik untuk bisa
berhasil melewati masa pandemi ini.
Semangat untuk kembali bangkit, beraktivitas
dan berkarya untuk negeri.
2020