Teks tersebut membahas konflik komunikasi antarpribadi yang dapat terjadi pada hubungan antar kekasih. Teori komunikasi Laswell dan penentrasan sosial digunakan untuk menganalisis studi kasus konflik yang dialami oleh seorang mahasiswa bernama Dodi dengan pasangannya. Konflik tersebut diselesaikan melalui komunikasi melalui media sosial.
1. 3
KONFLIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TERHADAP HUBUNGAN
ANTAR KEKASIH
Dimas Sami Nugroho, Mochamad Mufid, dan Muhammad Bagas Saputra
Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B) DKI Jakarta
dimassami97@gmail.com
ABSTRAKSI
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh setiap manusia. Sebagai
mahluk sosial, sudah kodratnya bagi seorang manusia untuk berinteraksi satu dengan lainnya.
Dalam caranya manusia untuk berinteraksi, maka setiap orang membutuhkan sebuah tindakan
yang sering disebut sebagai ‘komunikasi’. Pada jural ini, penulis akan berfokus untuk
membahas suatu pokok permasalahan dengan mengaitkannya terhadap komunikasi
antarpribadi. Komunikasi antarpribadi (interpersonal) sendiri adalah komunikasi antara orang-
orang secara tatap muka atau berhadapan langsung yang memungkinkan setiap pelakunya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal [Mulyana,
2010:81]. Komunikasi antarpribadi ini betuju pada interaksi dua orang indvidu secara aktif,
baik keduanya sama-sama bersifat statis, atau cukup pada komunikator saja. Yang terpenting
dari komunikasi antarpribadi ialah dimana maksud atau tujuan yang ingin disampaikan dapat
terkirim dan diterima tanpa ada noise (hambatan). Dalam komunikasi antarpribadi seringkali
ditemukan banyak hambatan (noise) yang terjadi antara komunikator dengan komunikan. Oleh
sebab itu jurnal ini hadir untuk menganalisa dan membantu penyelesaian hambatan dengan
metode ilmiah serta teori dari ilmu komunikasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan secara
langsung. Jurnal ini berfokus pada penelitiannya yang membicarakan ‘konflik dengan kekasih’
melalui sudut pandang ilmu komunikasi, yang tentunya dibantu dengan beberapa metode
terkait di dalam pembahasan.
Kata kunci: Komunikasi, Komunikasi antarpribadi, Konflik dengan kekasih
2. 4
PENDAHULUAN
Manusia sejatinya adalah mahluk sosial yang menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai
individu dalam kelompok (sosial, komunitas, organisasi, masyarakat, hingga global). Dalam
kehidupan sehari-hari, seorang manusia tidak dapat menghindari suatu tindakan yang disebut
sebagai komunikasi. Tanpa disadari, komunikasi merupakan salah satu elemen kehidupan dari
manusia itu sendiri. Pada kasus yang satu ini, hendak dibahas suatu permasalahan sederhana
yang sering terjadi di dalam komunikasi antarpribadi. Permasalahan tersebut pasti dialami
hampir oleh seluruh orang di muka bumi, namanya adalah ‘konflik dengan kekasih’.
Konflik dengan kekasih yang ada di jurnal ini akan membahas contoh paling sederhana
terkait masalah yang sering dijumpai oleh seluruh pasangan. Dimana salah satu pihak dari
sepasang kekasih merasa ada kesenjangan komunikasi yang terjadi antara dirinya dengan si
pujaan hati. Akhirnya, orang yang mengalami hal tersebut akan merasa bahwa pasangannya
kurang responsif dan sedikit menganggap remeh terhadap pentingnya komunikasi dalam suatu
hubungan. Yang setelahnya akan berakhir dengan suatu pertikaian dan bisa menimbulkan
konflik lain yang jauh lebih besar.
Menurut paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi
adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Melalui
pernyataan Laswell, jurna ini juga mengaitkan ‘konflik dengan kekasih’ terhadap sudut
pandang komunikasi antarpribadi.
Melalui studi kasus di atas, tujuan penelitian dari jurnal ini tidak lain dan tidak bukan
ialah untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pembaca terkait apa itu komunikasi, dan
komunikasi antarpribadi (interpersonal), serta memberikan informasi dari analisis terkait
konflik dengan kekasih yang diiringi oleh teori dan metode dalam ilmu komunikasi itu
sendiri—sehingga bisa diterapkan secara langsung di kehidupan sehari-hari.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah post-positivis. Postpositivisme adalah
aliran pemikiran yang berusaha memperbaiki kelemahan positivisme. Post-positivisme setuju
dengan positivisme bahwa realitas itu nyata dan ada menurut hukum alam. Pendekatan
Kualitatif Menurut Sugiyono (2011) dalam Dawaty (2020), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang didasarkan pada filosofi post-positivis, di mana peneliti
mengeksplorasi keadaan objek alam, yang merupakan sarana penting (bukan eksperimen).
.digunakan untuk penelitian. Pengambilan sampel sumber data yang ditargetkan, teknik
3. 5
penelitian menggunakan triangulasi (gabungan), analisis data dapat bersifat induktif atau
kualitatif, dan temuan penelitian kualitatif lebih menekankan pada kepentingan daripada
generalisasi.
Pada proses penelitian terhadap kasus konflik dengan kekasih, jurnal ini juga
menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Lalu, metode pencarian data yang ada di dalam
jurnal menggunakan sesi wawancara. Dimana kami memberikan beberapa pertanyaan kepada
salah satu anggota kamu, Dodi (*nama disamarkan untuk melindungi privasi si narasumber)
terkait konflik komunikasi antarpribadi macam apa yang sering ia alami dengan kekasihnya.
Stages of Relationship Development (Knapp). Teori yang membahas berbagai tingkatan
dalam suatu relasi (hubungan), tentu sangat cocok untuk membedah konflik antar kekasih jika
ditinjau melalui sudut pandang komunikasi antarpribadi. Dalam relation stage, ada enam
tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan, antara lain adalah contact (hubungan),
involvement (keterlibatan), intimacy (keakraban), Deterioration (kerusakan), repair
(perbaikan), dan dissolution (pemutusan). Enam tahapan tersebut menjadi salah satu kunci
penting untuk mengobservasi sekaligus menganalisis kasus terkait konflik dengan kekasih.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Teori Laswell memiliki dasar pemikiran berupa “Who says what In wich channel To
whom With what effect” Yang dimana jika diaplikasikan terhadap konflik antar kekasih maka
akan menjadi seperti berikut; karena sudut pandang ini diambil dari salah satu anggota
kelompok kami, maka orang yang menjadi komunikator adalah Dodi. *nama disamarkan demi
melindungi privasi narasumber* [WHO]. Pada tahap yang satu ini, tentu saja akan terjadi apa
yang dinamakan 'encoding', dimana proses penyampaian pesan sedang dilakukan. Dodi selaku
komunikator ingin menyampaikan suatu pesan atau informasi yang telah ia kembangkan agar
bisa dimengerti oleh pasangannya (komunikan) tanpa mengalami noise (kesalahpahaman).
Pesan atau informasi yang hendak disampaikan oleh Dodi berupa keluhan terkait perasaan
dimana dirinya sering merasa tidak dihargai karena pasangannya (terkadang) sulit sekali untuk
memberikan suatu kabar atau berkomunikasi secara efektif dengan dirinya. alhasil, Dodi
merasa ada suatu hal yang mengganjal perasaannya dan menyebabkan ia menjadi jengkel dari
waktu ke waktu. Oleh sebab itu, Dodi sebagai komunikator melakukan encoding (pengiriman
pesan) dengan tujuan mendapat respon (umpan balik) berupa perubahan sikap dari
4. 6
pasangannya (komunikan) [SAYS WHAT]. Setelah proses encoding telah dilakukan, sekarang
adalah tahapan dimana Dodi (komunikator) merealisasikan pesan yang ingin ia sampaikan
melalui suatu media. Dikarenakan perasaan jengkel yang sudah tak bisa Dodi bendung lagi,
akhirnya ia memilih menggunakan media sosial sebagai perantara yang ada, sebab kondisi
keduanya sudah berada di kediaman masing-masing. Karena ia mengetahui bahwa bahasa chat
seringkali menimbulkan noise (kesalahpahaman) dalam berbicara, maka dirinya menguraikan
pesan dengan segamblang-gamblangnya, dan menggunakan diksi yang diperhalus agar tidak
memicu ketersinggungan yang dapat terjadi [IN WHICH CHANNEL]. Seperti yang sudah
disinggung sebelumnya. Pesan yang dituju oleh Dodi sebagai seorang komunikator akan
disampaikan kepada pasangannya sebagai komunikan [TO WHOM]. Setelah perbincangan
yang cukup panjang melalui chat telah berhasil dilakukan dengan baik dan benar, serta tidak
ada noise yang terjadi saat pesan itu disampaikan, Dodi mendapatkan banyak respon dari
pasangannya berupa permintaan maaf serta penjelasan (klarifikasi) terkait mengapa hal
tersebut bisa terjadi. Jika apa yang ingin dikatakan oleh si komunikator memiliki sebuah proses
yang disebut sebagai 'encoding'—maka sebaliknya, proses dimana pesan tersebut dikelola
menjadi sebuah makna oleh lawan bicara (komunikan) adalah 'decoding'. Decoding sendiri
merupakan suatu pemahaman atau pengertian dari pesan serta informasi yang telah diterima,
lalu selanjutnya pesan serta informasi yang ada akan dikelola kembali dan menimbulkan
sebuah respon (baik verbal atau non verbal). Setelah proses decoding berhasil dijalankan, si
komunikan pun telah merubah sikap dimulai dari caranya berkomunikasi dengan komunikator.
Namun tetap saja, seringkali hal sedemikian rupa hanya berlangsung dalam beberapa jangka
waktu saja, sehingga pada akhirnya Dodi juga merubah sikapnya. Kini, keduanya tetap
menjalankan hubungan mereka seperti biasa, dan mencoba untuk terus saling mengerti satu
dengan lainnya serta jauh lebih memeluk keterbukaan agar tidak kembali mengalami noise
yang sama [WITH WHAT EFFECT].
ANALISIS MORAL DAN ETIKA
Dalam jurnal ini, penulis juga akan memasukan bagaimana pandangan terkait moral
dan etika terhadap studi kasus yang ada. Moral merupakan nilai yang berkaitan dengan
perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat. Adapun
etika yang merupakan aturan, norma, atau nilai-nilai dalam bertindak dan berperilaku. Jika
mengaitkan nilai moral dan etika kepada kasus yang dibahas di dalam jurnal ini, maka penulis
bisa menyimpulkan bahwa; kesenjangan (hambatan) yang terjadi dalam studi kasus
sebelumnya disebabkan oleh perbedaan budaya (cara) berkomunikasi antar satu dengan lainnya
5. 7
(sebagai kekasih). Secara moral, bisa saja orang yang terkesan cuek dan kurang peka dalam
merespon ataupun berinteraksi kepada pasangannya dinilai salah (negatif). Namun, jika dilihat
dari sisi sebaliknya, perlu dimengerti bahwa cara orang untuk berinteraksi serta berkomunikasi
memiliki beragam warna dan budaya yang berbeda, semua hal itu juga bergantung pada tingkat
kenyamanan komunikasi yang ada—bahkan, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya
seperti mood, kepribadian, kondisi, dan sebagainya. Di lain hal, jika dilihat melalui sudut
pandang etika, sudah sepatutnya sepasang kekasih untuk bisa saling mengerti terhadap
kekurangan atau ketidakcocokan yang hadir di dalam hubungan mereka. Akan tetapi, perlu
ditegaskan kembali bahwa komunikasi merupakan salah satu kunci dari berjalannya suatu
hubungan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bentuk komunikasi yang berjalan dapat
dikirimkan dan diterima dengan baik, serta memerlukan adanya respon (umpan balik) yang
sesuai agar terciptanya kepuasan berkomunikasi, sehingga masalah yang ada bisa diselesaikan
secara menyeluruh.
Selain melalui model komunikasi Laswell serta pembahasan moral dan etika, ada juga
teori yang mendukung analisis dan pembahasan dari konflik komunikasi antarpribadi terhadap
hubungan antar kekasih yang penulis paparkan, yakni teori penentrasi sosial. Teori yang sering
juga disebut sebagai teori lapisan bawang ini memiliki dasar pemikiran berupa proses
pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial
ke komunikasi yang lebih intim dapat ditinjau bergantung pada lapisan (bawang) mana ia dan
lawan bicara berada. Dalam artian, semakin dalam hubungan yang dijalani maka semakin
personal pula pembahasan yang kerap terjadi. Bermula dari sekadar tegur sapa, hingga menjadi
human diary yang nyata. Teori yang satu ini menganalogikan; setiap relasi atau hubungan antar
individu memiliki tingkat kedekatan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan tujuan masing-
masing. Dan, lapisan kedekatan antar individu tersebut digambarkan dengan sebuah bawang
bombay. Yang artinya, semakin intim hubungan yang terjadi, maka semakin dalam pula lapisan
bombay tersebut. Keterkaitan teori penentrasi sosial terhadap kasus yang dibahas pada jurnal
ini, berada di kurangnya kecocokan antar individu dalam konteks sebagai kekasih.
Sederhananya, teori penentrasi sosial dapat membantu untuk mengetahui dasar personal apa
saja yang sering berbenturan pada sebuah hubungan antar kekasih. Karena, terkadang manusia
terlalu terburu-buru untuk mendapatkan 'pasangan' tanpa mengetahui lebih intim personal dari
pasangannya itu sendiri, dan hal itu lah yang kerap menciptakan konflik sebab ketidakcocokan
yang terjadi—parahnya lagi, sedikit banyak dari para pasangan yang harus berpisah karena
minimnya kecocokan untuk saling mengerti satu sama lain. Teori ini hadir untuk menjabarkan
kepada setiap orang yang mengetahuinya, bahwa tingkat kedekatan antar individu
6. 8
mempengaruhi segala macam interaksi hingga komunikasi yang terjadi. Maka dari itu, sudah
seharusnya setiap individu bisa menilai lebih dalam terkait pribadi dari orang yang ia suka,
sebelum berlanjut ke tingkat yang jauh lebih serius nantinya.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Komunikasi antarpribadi ialah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap tertentu antara
dua orang atau lebih, termasuk pertukaran pesan sebagai komunikator dengan maksud dan
tujuan, dan sebagai komunikator.
Komunikasi interpersonal juga memiliki beberapa komponen penting seperti komunikator,
encoding, pesan, saluran, komunikan, decoding, respon, interferensi (respon), serta konteks
komunikasi.
b. Saran
Hingga kini, tidak ada kepastian secara tetap mengenai berapa orang (jumlah) orang yang
menjadi syarat terbentuknya komunikasi antarpribadi. Beberapa ahli memiliki paradigmanya
tersendiri, dan seluruh peryataan tersebut masih dapat disanggah seiring berkembangnya
keilmuwan terkait komunikasi antarpribadi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Husen Mulachela. (2022). Definisi, Unsur, dan Tujuan Komunikasi
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-dan-
tujuannya
Adelbertha. (2022). 5 Pengertian Menurut Ahli dalam dan Luar Negeri
https://www.idntimes.com/life/education/eva-yuniarti/pengertian-komunikasi-menurut-ahli-
c1c2
7. 9
Astasari. (2022). Orientasi Komunikasi Antar Pribadi di Kabupaten Cirebon
https://promkes.kemkes.go.id/orientasi-komunikasi-antar-pribadi--pencegahan-stunting-di-
kabupaten-cirebon-tahun-2022
Vanya Karunia Mulia Putri. (2021) Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli
dan Fungsinya
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/06/120000569/komunikasi-interpersonal--
pengertian-menurut-para-ahli-dan-fungsinya-
?page=all#:~:text=Menurut%20Pace%2C%20komunikasi%20interpersonal%20atau,menang
gapinya%20pada%20saat%20yang%20bersamaan.
Sumbodo Prabowo
https://sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811991095/files/4.komunikasiinterpersonal.ppt
http://eprints.umm.ac.id/47844/3/2.%20ISI%20BAB%20II.pdf
Joseph A Devito (2014) Interpersonal Relationship Stages, Theories, and Communication
http://rianboedakbageur.blogspot.com/2014/08/interpersonal-relationship-stages.html
Husnul Abdi (2021). Pengertian Analisis Menurut Para Ahli, Kenali Fungsi, Tujuan dan
Jenisnya
https://hot.liputan6.com/read/4569178/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-kenali-fungsi-
tujuan-dan-jenisnya
Maria Victoria Awi, Norma Mewengkang, Antonius Golung. (2016). Peranan Komunikasi
Antar Pribadi Dalam Menciptakan Harmonisasi Keluarga di Desa Kimaam Kabupaten
Merauke
https://media.neliti.com/media/publications/92649-ID-peranan-komunikasi-antar-pribadi-
dalam-m.pdf