Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1. Dokumen tersebut membahas tentang konflik komunikasi antarpribadi yang terjadi pada teman yang ditinjau dari sudut pandang komunikasi antarpribadi. 2. Teori Stages of Relationship Development dan teori komunikasi Harold Laswell digunakan untuk menganalisis kasus konflik antar teman. 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi melibatkan berbagai unsur penting seperti komunikator, pesan

1. KONFLIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TEMAN DITINJAU MELALUI
SUDUT PANDANG KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Albert Laurenz, Meyza Diwa P
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UPDM(B) DKI Jakarta
albert.laurenz.munster@gmail.com
ABSTRAK
Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Sebagai
makhluk sosial, sudah sewajarnya manusia berinteraksi satu sama lain. Cara orang
berinteraksi membutuhkan tindakan segera, sering disebut "komunikasi". Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau informasi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.
Bernard Berelson dan Gary A. Steineer dalam [Mulyana, 2010:68], Komunikasi adalah
penggunaan simbol, kata, gambar, dll untuk menyampaikan informasi, ide, perasaan,
keterampilan, dll. Tindakan atau proses pengiriman biasanya disebut sebagai
komunikasi. Sederhananya, komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan transmisi
(pesan) verbal dan non-verbal dengan maksud dan tujuan tertentu (tergantung pada
komunikator dan komunikator). Komunikasi interpersonal adalah komunikasi tatap
muka atau tatap muka yang memungkinkan masing-masing pelaku merasakan
langsung reaksi pihak lain, baik verbal maupun nonverbal [Mulyana, 2010:81].
Komunikasi interpersonal ini ditujukan pada dialog aktif antara dua orang, statis atau
komunikator saja sudah cukup. Hal yang terpenting dalam komunikasi interpersonal
adalah maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dapat terkirim dan diterima tanpa
adanya noise (hambatan). Dalam komunikasi interpersonal, sering terjadi banyak
kegaduhan antar komunikator. Oleh karena itu jurnal ini hadir untuk menganalisis dan
memecahkan masalah dengan metode dan teori ilmiah dari ilmu komunikasi yang
langsung dapat diterapkan dalam kehidupan. Jurnal ini berfokus pada penelitian yang
mempertimbangkan "konflik dengan teman" dari perspektif studi komunikasi, dan
tentunya didukung dengan berbagai metode pembahasan.
PENDAHULUAN

2. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, melakukan segala aktivitasnya
sebagai individu dalam kelompok (sosial, komunitas, organisasi, komunitas atau
global). Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada kegiatan yang disebut komunikasi.
Tanpa disadari, komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dalam hal ini,
tim Albert Laurenz dan Meyza Diwa P ingin membahas masalah sederhana yang sering
terjadi dalam komunikasi interpersonal. Masalah ini sesuai dengan tema yang dipilih
oleh kelompok kami yaitu “Konflik dengan teman”. Kami menjelaskan dengan
gamblang bagaimana konflik ini bisa muncul dan menghubungkan masalah (konflik)
dengan atau menurut penjelasan ilmiah komunikatif, teori Harold Laswell. Dalam
paradigma Lasswell sendiri, komunikasi adalah suatu proses dimana komunikator
menyampaikan pesan kepada komunikator melalui media yang menghasilkan efek
tertentu. Komunikasi adalah suatu kegiatan dimana informasi disampaikan secara
lisan atau tertulis. Dan selain pernyataan Laswell, kelompok kami juga
menghubungkan “konflik antar teman” dengan perspektif komunikasi interpersonal
METODE PENELITIAN
Stages of Relationship Development (Knapp). Teori yang membahas berbagai
tingkatan dalam suatu relasi (hubungan), tentu sangat cocok untuk membedah konflik
antar sahabat jika ditinjau melalui sudut pandang komunikasi antar pribadi. Dalam
relation stage, ada enam tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan, antara lain
adalah contact (hubungan), involvement (keterlibatan), intimacy (keakraban),
Deterioration (kerusakan), repair (perbaikan), dan dissolution (pemutusan). Enam
tahapan tersebut menjadi salah satu kunci penting yang kelompok kami gunakan untuk
mengobservasi sekaligus menganalisis kasus terkait konflik antar sahabat yang
dialami oleh anggota kelompok kami.
Pada proses penelitian terhadap kasus konflik antar sahabat ini, kelompok kami
juga menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Oleh sebab
itu, hasil analisis kelompok kami bisa menjadi jauh lebih tajam dan luas.

3. Teori Laswell memiliki dasar pemikiran berupa “Who says what In wich channel
To whom With what effect” Yang dimana jika diaplikasikan terhadap konflik antar
sahabat maka akan menjadi seperti berikut: Karena sudut pandang ini diambil dari
Axel , maka orang yang menjadi komunikator adalah Axel. (WHO)
Pada tahap yang satu ini, tentu saja akan terjadi apa yang dinamakan 'encoding',
dimana proses penyampaian pesan sedang dilakukan. Axel selaku komunikator ingin
menyampaikan suatu pesan atau informasi yang telah ia kembangkan agar bisa
dimengerti oleh sahabatnya Albert tanpa mengalami noise (kesalahpahaman). Pesan
atau informasi yang hendak disampaikan oleh Axel intinya berupa izin tidak bisa hadir
ke acara ulang tahun karena terjebak hujan dan tidak bawa jas hujan. Tapi Axel
berbicara tidak lengkap hanya bilang sorry saya tidak bisa hadir karena jas ujan saya
basah. Oleh sebab itu, Axel sebagai komunikator melakukan encoding (pengiriman
pesan) dengan tujuan mendapat respon (umpan balik) berupa perubahan sikap dari
sahabatnya Albert (komunikan). [SAYS WHAT]
Setelah proses encoding telah dilakukan, sekarang adalah tahapan dimana Axel
(komunikator) merealisasikan pesan yang ingin ia sampaikan melalui suatu media.
Axel mengirim pesan melalui media sosial yang bernama whats app group. Noise
(kesalahpahaman) dalam berbicara, dirinya menguraikan pesan secara tidak lengkap
hingga membuat penerima pesan Albert menerjemahkan pesannya lain. [IN WHICH
CHANNEL]
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Pesan yang dituju oleh Axel sebagai
seorang komunikator akan disampaikan kepada sahabatnya Albert sebagai komunikan.
[TO WHOM]
Setelah perbincangan yang cukup panjang melalui chat telah berhasil dilakukan
dengan baik dan benar, serta tidak ada noise yang terjadi saat pesan itu disampaikan,
Axel mendapatkan banyak respon dari sahabatnya berupa pelajaran terkait mengapa
hal tersebut bisa terjadi. Jika apa yang ingin dikatakan oleh si komunikator memiliki
sebuah proses yang disebut sebagai 'encoding' maka sebaliknya, proses dimana pesan
tersebut dikelola menjadi sebuah makna oleh lawan bicara (komunikan) adalah
'decoding'. Decoding sendiri merupakan suatu pemahaman atau pengertian dari pesan
serta informasi yang telah diterima, lalu selanjutnya pesan serta informasi yang ada

4. akan dikelola kembali dan menimbulkan sebuah respon (baik verbal atau non verbal).
Setelah proses decoding berhasil dijalankan, si komunikan pun telah merubah sikap
dimulai dari caranya berkomunikasi dengan komunikator. Namun tetap saja, seringkali
hal sedemikian rupa hanya berlangsung dalam beberapa jangka waktu saja, sehingga
pada akhirnya Axel juga merubah sikapnya. Kini, keduanya tetap menjalankan
persahabatan mereka seperti biasa, dan mencoba untuk terus saling mengerti satu
dengan lainnya serta jauh lebih memeluk kelengkapan dalam menyampaikan pesan
agar tidak kembali mengalami noise yang sama. [WITH WHAT EFFECT].
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi antarpribadi ialah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap tertentu antara
dua orang atau lebih, termasuk pertukaran pesan sebagai komunikator dengan maksud dan
tujuan, dan sebagai komunikator. Komunikasi interpersonal juga memiliki beberapa komponen
penting seperti komunikator, encoding, pesan, saluran, komunikan, decoding, respon,
interferensi (respon), serta konteks komunikasi.
SARAN
Hingga kini, tidak ada kepastian secara tetap mengenai berapa orang (jumlah) orang yang
menjadi syarat terbentuknya komunikasi antarpribadi. Beberapa ahli memiliki paradigmanya
tersendiri, dan seluruh peryataan tersebut masih dapat disanggah seiring berkembangnya
keilmuwan terkait komunikasi antarpribadi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Husen, Mulachela. (2022). “Komunikasi Adalah: Definisi, Unsur, dan Tujuannya.”
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-dan-
tujuannya, diakses pada 25 Februari 2022 pukul 10.27.
Adelbertha, Eva Y. (2022). “5 Pengertian Komunikasi Menurut Ahli, Dalam dan Luar Negeri”.
https://www.idntimes.com/life/education/eva-yuniarti/pengertian-komunikasi-menurut-ahli-
c1c2?page=all, diakses pada 25 februari 2022 pukul 11.00.

5. Vanya Mulia, Karunia Putri. 2021. “Komunikasi Interpersonal: Pengertian Menurut Para Ahli
dan Fungsinya”.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/06/120000569/komunikasi-interpersonal--
pengertian-menurut-para-ahli-dan-fungsinya-
?page=all#:~:text=Menurut%20Pace%2C%20komunikasi%20interpersonal%20atau,menang
gapinya%20pada%20saat%20yang%20bersamaan, diakses pada 25 november 2022 pukul
11.40.
Rian, Hidayat. 2014. “INTERPERSONAL RELATIONSHIP STAGES, THEORIES AND
COMMUNICTION BY (JOSEPH A DEVITO)”
http://rianboedakbageur.blogspot.com/2014/08/interpersonal-relationship-stages.html, diakses
pada 25 november 2022 pukul 13.00.
Maria Victoria Awi, Norma Mewengkang, Antonius Golung. 2016. “ PERANAN
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MENCIPTAKAN HARMONISASI
KELUARGA DI DESA KIMAAM KABUPATEN MERAUKE”
https://media.neliti.com/media/publications/92649-ID-peranan-komunikasi-antar-pribadi-
dalam-m.pdf, diakses pada 25 november pukul 14.00