2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menguraikan definisi dan aspek citra diri pada remaja
2. Mahasiswa mampu menguraikan bentuk citra diri pada remaja
3. Mahasiswa mampu menguraikan komponen citra diri pada remaja
4. Mahasiswa mampu menguraikan definisi dan aspek citra diri pada remaja
5. Mahasiswa mampu pengaruh citra diri pada perkembangan remaja
3. Citra diri adalah penilaian fisik atau tubuh sendiri.
Citra diri sering dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik fisik: penampilan
seseorang secara umum, ukuran tubuh, cara berpakaian, model rambut dan
pemakaian kosmetik
4. Dampak seseorang memiliki citra diri yang positif:
Percaya diri
Menghargai diri sendiri
Meningkatkan prestasi
Bisa bersosialisasi dg baik
Semangat
Bisa menggali potensi dir
5. Dampak seseorang memiliki citra diri yang negative:
Rendah diri
Minder
Tidak mampu beradaptasi dg baik
Sulit bersosialisasi
. Tidak berambisi
Mudah putus asa
Tdk bisa memecahkan masalahnya sendiri viii.
Tdk punya pendirian
Pengikut orang lain
6. ASPEK CITRA DIRI
Aspek Citra Diri Aspek citra diri terdiri dai dua hal yaitu
bagian tubuh dan keseluruhan tuuh. Bagian tubuh: wajah, rambut, gigi,
hidung, lengan, perut, bentuk dan ukuran dada, dll.
Keseluruhan tubuh: berat badan, tinggi badan, proporsi tubuh, penampilan
fisik dan bentuk tubuh
7. BENTUK CITRA DIRI
Bentuk citra diri dibedakan menjadi dua yaitu citra diri actual dan citra diri
ideal.
Citrra diri actual adalah gambaran seseorang mengeai dirinya sendiri pada
saat sekarang.
citra diri ideal adalah gambaran seseorang mengenai dirinya seperti yang
diidam
8. Komponen citra diri
Komponen Citra Diri Komponen citra diri adalah evaluasi dan orientasi
terhadap penampilan diri, kepuasan terhadap bagian tubuh tertentu, serta
persepsi dan penilaian terhadap berat badan.
9. i. Appearance Evaluation (Evaluasi Penampilan) Penilaian individu mengenai
keseluruhan tubuh dan penampilan dirinya, apakah menarik atau tidak,
memuaskan atau tidak
ii. Appearence orientation (orientasi penampilan) Perhatian individu terhadap
penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan penampilan dirinya
iii. Body areas satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh) Kepuasan individu
terhadap bagian tubuh secara spesifik: wajah, rambut, tubuh bagian bawah, tubuh
bagian tengah, dan keseluruhan tubuh
iv. Self-clasified weight (persepsi terhadap ukuran tubuh) Persepsi dan penilaian
individu terhadap berat badannya, mulai dari kekurangan berat badan sampai
kelebihan berat badan.
v. Overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk) Kecemasan dan
kewaspadan individu terhadap berat badan, melakukan diet ketat, membatasi pola
makan.
10. Stereotype mengenai citra tubuh sudah terbentuk sejak masa anak-anak.
Anak lakilaki dibentuk dengan pola pikir bahwa tubuh yang ideal adalah
mesomorf. Anak perempuan,sejak masa anak-anak hingga remaja, pola pikir
individu sangat dipengaruhi oleh media sehingga individu melakukan
identifikasi terhadap figur tubuh ideal yang selalu ditampilkan oleh media.
Remaja putera cenderung merasa lebih puas dengan perubahan tubuhnya
dibandingkan dengan remaja puteri. Remaja putera mengasosiasikan
perubahan tubuhnya dengan peningkatan kemampuan fisik dan efisiensi
tubuh. Remaja puteri mengasosiasikan perubahan tubuhnya dengan
attractiveness, apakah terlihat lebih mena
11. Perbedaan citra diri dihubungkan dengan tingkat harga diri dan tingkat
depresi individu. Pandangan yang realistis terhadap diri serta kemampuan
menerima keadaan tubuh akan membuat individu terhindar dari rasa cemas
dan meningkatkan harga diri individu. Persepsi negatif remaja terhadap citra
tubuh akan menghambat perkembangan kemampuan interpersonal dan
kemampuan membangun hubungan yang positif dengan remaja lain