SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Reaksi
Reduksi-Oksidasi
PETA KONSEP
Penangkapan
Oksigen
Pelepasan
Oksigen
Pelepasan
Elektron
Penangkapan
Elektron
Penambahan
Biloks
Pengurangan
Biloks
CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI
KONSEP REDOKS BERDASARKAN
PENGIKATAN DAN PELEPASAN OKSIGEN
CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
Reaksi perkaratan logam, seperti besi
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Pemanggangan ZnS
2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Reaksi fotosintesis
6 CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Reaksi Merkuri(II) Oksida HgO ketika dipanaskan
2HgO2(s) → 2Hg(l) + O2(g)
reaksi besi(III) oksida menghasilkan besi cair
2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(l) + Al2O3(s)
Pengikatan
Oksigen
Pelepasan
Oksigen
KONSEP REDOKS BERDASARKAN
PENGIKATAN DAN PELEPASAN ELEKTRON
CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI
CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl
Oksidasi : 2Na → 2Na+ + 2e- [melepas 2 elektron]
Reduksi : Cl2 + 2e- → 2Cl- [menerima 2 elektron]
Reaksi redoks : 2Na + Cl2 → 2Na+ + 2Cl-
1. K(aq) →K++e-
2. Cu(S) → Cu2+ + 2e-
1. Cl2(aq) + 2e- → 2Cl-
2. Ca2+ + 2e- → Ca
Pelepasan
Elektron
Penerimaan
Elektron
ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
1. Unsur bebas mempunyai biloks 0 (nol). Unsur bebas yang dimaksud yaitu unsur-unsur
diatomik (H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2), unsur poliatomik (O3, P4, S8), dan unsur-unsur
monoatomik (Na, K, Mg, C, He, Cl).
2. Unsur H umumnya mempunyai biloks +1, kecuali pada senyawa hidrida mempunyai
biloks -1. Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jika logam bergabung dengan
atom H.
• Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, dan NH3 adalah +1
• Bilangan oksidasi H dalam senyawa hidrida, misalnya NaH dan MgH2 adalah -1
3. Unsur O umumnya mempunyai biloks -2, kecuali:
• Pada senyawa peroksida contohnya Na2O2, H2O2, BaO2, mempunyai biloks -1
• Senyawa F2O mempunyai biloks +2
• Senyawa superoksida (contohnya KO2 dan NaO2) mempunyai biloks -1/2
4. Unsur nonlogam umumnya mempunyai biloks negatif Contoh:
• Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai biloks -1
• Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai biloks -2
ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
5. Biloks suatu ion tunggal sama dengan muatannya Contoh:
• Biloks Ca dalam ion Ca2+ = +2
• Biloks S dalam S2- = -2.
• Biloks S dalam SO4
2-
Biloks O = -2
Jumlah biloks = (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = (1 x biloks S) + ( 4 x (-2))
-2 = (1 x biloks S) + ( 4 x (-2))
-2 = 1 x biloks S + (-8)
Biloks S = +6
6. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa sama dengan 0 (nol)
Contoh: H2S
Jumlah biloks = (2 x biloks H) + (1 x biloks S)
0 = (2 x (+1)) + (1 x biloks S)
0 = (+2) + biloks S
Biloks S = -2
KONSEP REDOKS BERDASARKAN KENAIKAN
DAN PENURUNAN BILANGAN OKSIDASI
CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI
4FeO(s) + O2(g) → 2Fe2O3 2SO3(g) → 2SO2 + O2
CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
0 +1 +2 0
oksidasi
reduksi
OKSIDATOR
sumber oksigen
pada reaksi
oksidasi atau zat
yang mengalami
reduksi
zat yang
menerima
elektron atau zat
yang mengalami
reduksi
zat yang
mengoksidasi zat
lain atau zat yang
mengalami
reduksi
REDUKTOR
zat yang menarik
oksigen pada reaksi
reduksi atau zat yang
mengalami reaksi
oksidasi
zat yang
melepaskan elektron
atau zat yang
mengalami reaksi
oksidasi
zat yang mereduksi
zat lain atau zat
yang mengalami
reaksi oksidasi
REAKSI AUTOREDOKS (REAKSI DISPROPORSIONASI)
Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) adalah reaksi yang melibatkan suatu zat
yang mengalami reduksi dan sekaligus oksidasi.
Contoh:
Cl2(g) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
0 -1 +1
oksidasi
reduksi
REAKSI ANTI AUTOREDOKS (REAKSI KONPROPORSIONASI)
Reaksi anti autoredoks (raksi konproporsionasi) adalah reaksi yang hasil reduksi dan
oksidasinya sama.
Contoh:
2H2S(g) + SO2(g) →3S(s) + 2H2O(l)
oksidasi
reduksi
-2 +4 0 0
REAKSI REDOKS DALAM
KONTEKS BUDAYA BALI
1. PEMBAKARAN
Upacara Ngaben
Reaksi pembakaran yang terjadi pada upacara
ngaben, medudus, pembuatan pasepan, dan
pembuatan air kumkuman tersebut melibatkan
pembakaran kayu. Komponen struktural utama dari
kayu adalah selulosa (C6H10O5)n. Adapun contoh
reaksi pembakaran kayu adalah sebagai berikut.
(C6H10O5)n(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 5H2O(g)
2. PEMBUATAN TAPE DALAM RANGKAIAN
HARI RAYA GALUNGAN
Masyarakat Bali menerapkan proses fermentasi
pada saat pembuatan tape dalam rangkaian
upacara kegamaan pada Hari Raya Galungan.
Reaksi dalam fermentasi merupakan salah satu
reaksi redoks, dimana reaksi fermentasi ini
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan.
C6H12O6 + O2 → 2C2H5OH + 2CO2
3. PEMBUATAN TUAK, ARAK, DAN BEREM
Arak dan berem digunakan oleh
masyarakat Bali untuk sarana metabuh
dalam menghaturkan segehan. Arak dan
berem dibuat dengan cara penyulingan
tuak wayah (nira terasa agak masam)
atau berem (beras ketan). Di samping
untuk ritual, masyarakat Bali juga biasa
mengkonsumsi minuman fermentasi tuak
untuk menetralisir lawar babi pada acara-
acara keagamaan di Bali.
4. PEMBUATAN SERE KEDELE
Sere kedele merupakan salah satu pangan
tradisional dari daerah pesisir Tenggara
Pulau Bali (Klungkung dan beberapa
daerah di Gianyar). Sere kedele terbuat
dari kedelai sebagai bahan utama yang
diolah secara tradisional melalui proses
fermentasi dan penambahan bumbu
sebagai cita rasa. Reaksi dalam fermentasi
kedelai ini merupakan salah satu reaksi
redoks.
5. PEMATANGAN PISANG KARBIT
Kebutuhan pisang yang sangat tinggi tersebut
menyebabkan banyak pisang dipanen sebelum
waktunya sehingga dibutuhkan pematangan buah
pisang sebelum waktunya. Ibu-ibu rumah tangga di Bali
nyekeb buah pisang dengan cara memasukkan buah
pisang dalam penyekeban (gentong yang terbuat dari
batu padas) dan di atasnya ditutup dengan payuk
(periuk) atau paso (baskom) dari tanah liat yang berisi
abu dapur panas, bara api, atau sekam padi yang
dibakar untuk mempercepat matangnya buah pisang.
Panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat
memacu kerja hormon auksin yang berperan dalam
merangsang pembentukan gas asetilen. Seiring
berkembangnya jaman, ibu-ibu rumah tangga di Bali
lebih sering melakukan penyekeban dengan
menggunakan karbit (CaC2).
CaC2(s) + 2H2O(g) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
6. PERMAINAN TRADISIONAL BALI LOM-
LOMAN
Anak-anak di Bali sering bermain lom-loman
(meriam dari bambu) ketika dekat dengan hari
raya Nyepi. Permainan lokal Bali lom-loman
dibuat dari karbit (CaC2) yang dicampurkan
dengan air.
Gas asetilen yang dihasilkan pda reaksi, dapat
bocor dari tabung lom-loman dan
menyebabkan ledakan jika tersulut api.
CaC2(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
7. PERAWATAN KERIS PUSAKA BALI YANG
MENGALAMI KOROSI
Keris pusaka yang terbuat dari besi bisa mengalami korosi. Korosi
terjadi melalui reaksi redoks, dimana logam mengalami oksidasi
sedangkan oksigen mengalami reduksi.
Besi murni (Fe) merupakan logam besi yang biasa digunakan
sebagai material. Besi tersebut akan teroksidasi sehingga
bermuatan 2+ dan akan menghasilkan elektron untuk mereduksi
oksigen pada udara. Reaksi ini terjadi pada anoda:
Fe(s) → Fe2+
(aq) + 2e–
Elektron akan berpindah di dalam logam besi dan bergerak ke
arah teteasan molekul air berada.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e– → 4OH–
(aq)
Dalam air, ion hidroksida akan bergerak ke arah dalam dan bereaksi
dengan besi yang telah teroksidasi (Fe2+). Hal itu akan menghasilkan
besi(II) hidroksida yang akan mengendap.
Fe2+
(aq) + 2OH(aq) → Fe(OH)2(s)
Karat akan terbentuk dengan cepat ketika proses oksidasi dari
endapan terjadi. Hal itu karena pada umumnya Fe(OH)2 bersifat reaktif
dan akan dengan mudah bereaksi dengan oksigen yang berada pada
udara bebas menghasilkan proses korosi.
4Fe(OH)2(s) + O2(g) → 2Fe2O3•H2O(s) + 2H2O(l)
Karat tersebut berbentuk besi oksida yang terhidrasi dan akan
menutupi permukaan logam besi. Karat memiliki warna coklat
kehitaman sehingga akan menurunkan nilai dari logam tersebut.
8. PENYEPUHAN EMAS
Dalam proses penyepuhan emas, reaksi
yang terjadi adalah reduksi ion-ion emas
menjadi logamnya.
Au+
(aq) + e- → Au(s)

More Related Content

What's hot

Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)Eno Lidya
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
Hidrolisis garam kim2 revisi
Hidrolisis garam  kim2 revisiHidrolisis garam  kim2 revisi
Hidrolisis garam kim2 revisiUniversity OxFord
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenKimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenRio Satria Nugroho
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 

What's hot (20)

Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Kimia anorganik ii
Kimia anorganik iiKimia anorganik ii
Kimia anorganik ii
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Hidrolisis garam kim2 revisi
Hidrolisis garam  kim2 revisiHidrolisis garam  kim2 revisi
Hidrolisis garam kim2 revisi
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenKimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 

Similar to REAKSI REDOKS

Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanolanascorepta
 
Reduksioksidasi redoks-ppt1
Reduksioksidasi redoks-ppt1Reduksioksidasi redoks-ppt1
Reduksioksidasi redoks-ppt1sodikin ali
 
Reduksioksidasi
ReduksioksidasiReduksioksidasi
ReduksioksidasiNicken SRm
 
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)wahyu321
 
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxredoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxseptinarestu1
 
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptx
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptxBab-4-Larutan-Elektrolit.pptx
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptxSemester3
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaGustria Ernis
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaGustria Ernis
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaGustria Ernis
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimiaAsep Suryatna
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanahazimreal
 
Kimia unsur syamsi firdaus
Kimia unsur syamsi firdausKimia unsur syamsi firdaus
Kimia unsur syamsi firdaussyamsiprop
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 

Similar to REAKSI REDOKS (20)

Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olan
 
Reduksioksidasi redoks-ppt1
Reduksioksidasi redoks-ppt1Reduksioksidasi redoks-ppt1
Reduksioksidasi redoks-ppt1
 
Reduksioksidasi
ReduksioksidasiReduksioksidasi
Reduksioksidasi
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
 
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxredoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
 
Reduksi oksidasi
Reduksi oksidasiReduksi oksidasi
Reduksi oksidasi
 
model pemb. kimia
model pemb. kimiamodel pemb. kimia
model pemb. kimia
 
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptx
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptxBab-4-Larutan-Elektrolit.pptx
Bab-4-Larutan-Elektrolit.pptx
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
 
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustriaReaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
Reaksi reduksi oksidasi (redoks) gustria
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia
 
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasiBilangan oksidasi
Bilangan oksidasi
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Natrium
NatriumNatrium
Natrium
 
Kimia - Logam Alkali Tanah
Kimia - Logam Alkali TanahKimia - Logam Alkali Tanah
Kimia - Logam Alkali Tanah
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Kimia unsur syamsi firdaus
Kimia unsur syamsi firdausKimia unsur syamsi firdaus
Kimia unsur syamsi firdaus
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 

More from Universities Pendidikan Ganesha

More from Universities Pendidikan Ganesha (20)

Histologi Hati dan Pankreas
Histologi Hati dan PankreasHistologi Hati dan Pankreas
Histologi Hati dan Pankreas
 
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANGLAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
 
Laporan Akhirnya PPL Awal di SMA Negeri 2 Denpasar
Laporan Akhirnya PPL Awal di SMA Negeri 2 DenpasarLaporan Akhirnya PPL Awal di SMA Negeri 2 Denpasar
Laporan Akhirnya PPL Awal di SMA Negeri 2 Denpasar
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
 
Lesson plan Biology
Lesson plan BiologyLesson plan Biology
Lesson plan Biology
 
Metabolisme Mikroba
Metabolisme MikrobaMetabolisme Mikroba
Metabolisme Mikroba
 
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi TumbuhanLembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
 
Penulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur SerapanPenulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur Serapan
 
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggrisJenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
 
Naskah Audio "Menstruasi"
Naskah Audio "Menstruasi"Naskah Audio "Menstruasi"
Naskah Audio "Menstruasi"
 
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada ManusiaSoal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Sistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada ManusiaSistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijauPengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Konsep esensial geografi
Konsep esensial geografiKonsep esensial geografi
Konsep esensial geografi
 
Perairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinyaPerairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme
 
Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraMengupas penyelenggara kekuasaan negara
Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
Selama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biruSelama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biru
 
Resep membuat kentang goreng
Resep membuat kentang gorengResep membuat kentang goreng
Resep membuat kentang goreng
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

REAKSI REDOKS

  • 2.
  • 4. CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI KONSEP REDOKS BERDASARKAN PENGIKATAN DAN PELEPASAN OKSIGEN CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI Reaksi perkaratan logam, seperti besi 4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s) Pemanggangan ZnS 2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g) Reaksi fotosintesis 6 CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 Reaksi Merkuri(II) Oksida HgO ketika dipanaskan 2HgO2(s) → 2Hg(l) + O2(g) reaksi besi(III) oksida menghasilkan besi cair 2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(l) + Al2O3(s) Pengikatan Oksigen Pelepasan Oksigen
  • 5. KONSEP REDOKS BERDASARKAN PENGIKATAN DAN PELEPASAN ELEKTRON CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl Oksidasi : 2Na → 2Na+ + 2e- [melepas 2 elektron] Reduksi : Cl2 + 2e- → 2Cl- [menerima 2 elektron] Reaksi redoks : 2Na + Cl2 → 2Na+ + 2Cl- 1. K(aq) →K++e- 2. Cu(S) → Cu2+ + 2e- 1. Cl2(aq) + 2e- → 2Cl- 2. Ca2+ + 2e- → Ca Pelepasan Elektron Penerimaan Elektron
  • 6. ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI 1. Unsur bebas mempunyai biloks 0 (nol). Unsur bebas yang dimaksud yaitu unsur-unsur diatomik (H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2), unsur poliatomik (O3, P4, S8), dan unsur-unsur monoatomik (Na, K, Mg, C, He, Cl). 2. Unsur H umumnya mempunyai biloks +1, kecuali pada senyawa hidrida mempunyai biloks -1. Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jika logam bergabung dengan atom H. • Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, dan NH3 adalah +1 • Bilangan oksidasi H dalam senyawa hidrida, misalnya NaH dan MgH2 adalah -1 3. Unsur O umumnya mempunyai biloks -2, kecuali: • Pada senyawa peroksida contohnya Na2O2, H2O2, BaO2, mempunyai biloks -1 • Senyawa F2O mempunyai biloks +2 • Senyawa superoksida (contohnya KO2 dan NaO2) mempunyai biloks -1/2 4. Unsur nonlogam umumnya mempunyai biloks negatif Contoh: • Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai biloks -1 • Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai biloks -2
  • 7. ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI 5. Biloks suatu ion tunggal sama dengan muatannya Contoh: • Biloks Ca dalam ion Ca2+ = +2 • Biloks S dalam S2- = -2. • Biloks S dalam SO4 2- Biloks O = -2 Jumlah biloks = (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = (1 x biloks S) + ( 4 x (-2)) -2 = (1 x biloks S) + ( 4 x (-2)) -2 = 1 x biloks S + (-8) Biloks S = +6 6. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa sama dengan 0 (nol) Contoh: H2S Jumlah biloks = (2 x biloks H) + (1 x biloks S) 0 = (2 x (+1)) + (1 x biloks S) 0 = (+2) + biloks S Biloks S = -2
  • 8. KONSEP REDOKS BERDASARKAN KENAIKAN DAN PENURUNAN BILANGAN OKSIDASI CONTOH REAKSI OKSIDASI CONTOH REAKSI REDUKSI 4FeO(s) + O2(g) → 2Fe2O3 2SO3(g) → 2SO2 + O2 CONTOH REAKSI REDUKSI-OKSIDASI Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g) 0 +1 +2 0 oksidasi reduksi
  • 9. OKSIDATOR sumber oksigen pada reaksi oksidasi atau zat yang mengalami reduksi zat yang menerima elektron atau zat yang mengalami reduksi zat yang mengoksidasi zat lain atau zat yang mengalami reduksi
  • 10. REDUKTOR zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi atau zat yang mengalami reaksi oksidasi zat yang melepaskan elektron atau zat yang mengalami reaksi oksidasi zat yang mereduksi zat lain atau zat yang mengalami reaksi oksidasi
  • 11. REAKSI AUTOREDOKS (REAKSI DISPROPORSIONASI) Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) adalah reaksi yang melibatkan suatu zat yang mengalami reduksi dan sekaligus oksidasi. Contoh: Cl2(g) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l) 0 -1 +1 oksidasi reduksi
  • 12. REAKSI ANTI AUTOREDOKS (REAKSI KONPROPORSIONASI) Reaksi anti autoredoks (raksi konproporsionasi) adalah reaksi yang hasil reduksi dan oksidasinya sama. Contoh: 2H2S(g) + SO2(g) →3S(s) + 2H2O(l) oksidasi reduksi -2 +4 0 0
  • 14. 1. PEMBAKARAN Upacara Ngaben Reaksi pembakaran yang terjadi pada upacara ngaben, medudus, pembuatan pasepan, dan pembuatan air kumkuman tersebut melibatkan pembakaran kayu. Komponen struktural utama dari kayu adalah selulosa (C6H10O5)n. Adapun contoh reaksi pembakaran kayu adalah sebagai berikut. (C6H10O5)n(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 5H2O(g)
  • 15. 2. PEMBUATAN TAPE DALAM RANGKAIAN HARI RAYA GALUNGAN Masyarakat Bali menerapkan proses fermentasi pada saat pembuatan tape dalam rangkaian upacara kegamaan pada Hari Raya Galungan. Reaksi dalam fermentasi merupakan salah satu reaksi redoks, dimana reaksi fermentasi ini berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. C6H12O6 + O2 → 2C2H5OH + 2CO2
  • 16. 3. PEMBUATAN TUAK, ARAK, DAN BEREM Arak dan berem digunakan oleh masyarakat Bali untuk sarana metabuh dalam menghaturkan segehan. Arak dan berem dibuat dengan cara penyulingan tuak wayah (nira terasa agak masam) atau berem (beras ketan). Di samping untuk ritual, masyarakat Bali juga biasa mengkonsumsi minuman fermentasi tuak untuk menetralisir lawar babi pada acara- acara keagamaan di Bali.
  • 17. 4. PEMBUATAN SERE KEDELE Sere kedele merupakan salah satu pangan tradisional dari daerah pesisir Tenggara Pulau Bali (Klungkung dan beberapa daerah di Gianyar). Sere kedele terbuat dari kedelai sebagai bahan utama yang diolah secara tradisional melalui proses fermentasi dan penambahan bumbu sebagai cita rasa. Reaksi dalam fermentasi kedelai ini merupakan salah satu reaksi redoks.
  • 18. 5. PEMATANGAN PISANG KARBIT Kebutuhan pisang yang sangat tinggi tersebut menyebabkan banyak pisang dipanen sebelum waktunya sehingga dibutuhkan pematangan buah pisang sebelum waktunya. Ibu-ibu rumah tangga di Bali nyekeb buah pisang dengan cara memasukkan buah pisang dalam penyekeban (gentong yang terbuat dari batu padas) dan di atasnya ditutup dengan payuk (periuk) atau paso (baskom) dari tanah liat yang berisi abu dapur panas, bara api, atau sekam padi yang dibakar untuk mempercepat matangnya buah pisang. Panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat memacu kerja hormon auksin yang berperan dalam merangsang pembentukan gas asetilen. Seiring berkembangnya jaman, ibu-ibu rumah tangga di Bali lebih sering melakukan penyekeban dengan menggunakan karbit (CaC2). CaC2(s) + 2H2O(g) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
  • 19. 6. PERMAINAN TRADISIONAL BALI LOM- LOMAN Anak-anak di Bali sering bermain lom-loman (meriam dari bambu) ketika dekat dengan hari raya Nyepi. Permainan lokal Bali lom-loman dibuat dari karbit (CaC2) yang dicampurkan dengan air. Gas asetilen yang dihasilkan pda reaksi, dapat bocor dari tabung lom-loman dan menyebabkan ledakan jika tersulut api. CaC2(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
  • 20. 7. PERAWATAN KERIS PUSAKA BALI YANG MENGALAMI KOROSI Keris pusaka yang terbuat dari besi bisa mengalami korosi. Korosi terjadi melalui reaksi redoks, dimana logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi. Besi murni (Fe) merupakan logam besi yang biasa digunakan sebagai material. Besi tersebut akan teroksidasi sehingga bermuatan 2+ dan akan menghasilkan elektron untuk mereduksi oksigen pada udara. Reaksi ini terjadi pada anoda: Fe(s) → Fe2+ (aq) + 2e– Elektron akan berpindah di dalam logam besi dan bergerak ke arah teteasan molekul air berada. O2(g) + 2H2O(l) + 4e– → 4OH– (aq)
  • 21. Dalam air, ion hidroksida akan bergerak ke arah dalam dan bereaksi dengan besi yang telah teroksidasi (Fe2+). Hal itu akan menghasilkan besi(II) hidroksida yang akan mengendap. Fe2+ (aq) + 2OH(aq) → Fe(OH)2(s) Karat akan terbentuk dengan cepat ketika proses oksidasi dari endapan terjadi. Hal itu karena pada umumnya Fe(OH)2 bersifat reaktif dan akan dengan mudah bereaksi dengan oksigen yang berada pada udara bebas menghasilkan proses korosi. 4Fe(OH)2(s) + O2(g) → 2Fe2O3•H2O(s) + 2H2O(l) Karat tersebut berbentuk besi oksida yang terhidrasi dan akan menutupi permukaan logam besi. Karat memiliki warna coklat kehitaman sehingga akan menurunkan nilai dari logam tersebut.
  • 22. 8. PENYEPUHAN EMAS Dalam proses penyepuhan emas, reaksi yang terjadi adalah reduksi ion-ion emas menjadi logamnya. Au+ (aq) + e- → Au(s)