2. Sejarah Lahirnya Konsep Redoks
Abad ke-16, melalui eksperiment Boyle mengemukakan bahwa
pada pembakaan terjadi penggabungan antara benda yang
dibakar dengan partikel api
Abad ke-17, George Stahl mengemukakan bahwa apabila benda
dibakar, maka benda itu akan kehilangan sesuatu
Tahun 1772, Lavoiser mengatakan bahwa bertambahnya berat
logam bila dibakar karena adanya reaksi antara logam tersebut
dengan gas yang ada di udara, oksigen.
Timbulah klasifikasi reaksi suatu zat dengan oksigen
Reaksi Redoks
3. Pengertian Reaksi Redoks
Suatu reaksi serah terima elektron dan reaksi
yang disertai perubahan bilangan oksidasi
disebut reaksi redoks
4. Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
REAKSI REDOKS
reduksi oksidasi
melepas menangkap
oksigen
menerima memberi
elektron
turun
naik
Bilangan
oksidasi
5. 1. REDOKS BERDASARKAN PENGIKATAN DAN
PELEPASAN OKSIGEN
OKSIDASI
1. Oksidasi suatu unsur akan menghasilkan suatu oksida.
4Fe (s) + 3O2(g) 2Fe2O3 (s)
2Mn + O2 2MnO
C + O2 CO2
S + O2 SO2
N2 + O2 2NO
2. Oksidasi senyawa sulfida menghasilkan oksida logam penyusunnya.
4FeS2 +11O2 2Fe2O3 + 8SO2
3. Oksidasi atau pembakaran senyawa karbon menghasilkan gas karbondioksida dan
air.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O
C12H22O11 + 12O2 12CO2 + 11H2O
OKSIDASI = PENGIKATAN
OKSIGEN
7. 2. REDOKS BERDASARKAN PELEPASAN
DAN PENERIMAAN ELEKTRON
OKSIDASI = PELEPASAN ELEKTRON
2e-
Ca s Ca2+ S2- Ca2+ S2-
Oksidasi
Reduksi
REDUKSI = PENGIKATAN ELEKTRON
8. 3. REDOKS BERDASARKAN
PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI
OKSIDASI
REDUKSI
OKSIDASI = NAIKNYA BIL.OKSIDASI
REDUKSI = TURUNNYA BIL.OKSIDASI
9. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
OKSIDATOR : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi
zat tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan
bilok)
Ciri-ciri oksidator:
Memiliki bilok tinggi
Dalam bentuk molekul maupun ion mudah
mengikat elek
tron
Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan
10. Reduktor : zat yang mudah mereduksi zat lain,
tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (pening
katan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
Memiliki bilok rendah
Dalam bentuk molekul maupun ion mudah
melepaskan elektron
Dalam sistim periodik unsur, terletak di golongan
: I, II, III,VI dan VII
11. Konsep Bilangan Oksidasi
Pengertian bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur
jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif
Contoh :
Berapakah bilangan oksidasi H dan O dalam H2O ?
Rumus Lewis H2O:
O lebih elektronegatif daripada H maka elektron ikatan didistribusikan pada atom O. Jadi, biloks O
= -2, sedangkan H masing-masing = +1
12. Bilangan oksidasi H = +1 dan O = -1 karena berdasarkan
rumus Lewis H2O2 elektron ikatan pada OH didistribusikan
pada atom O. Sedangkan elektron ikatan antara atom O dan
atom O adalah netral karena tertarik atom sejenis. Jadi masing
masing atom H kehilangan 1 elektron dan masing-masing atom
O mendapat 1 elektron
13. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Reaksi redoks secara alamiah selalu
berlangsung di sekitar kita dalam hidup
sehari-hari.
1. PENGARATAN LOGAM
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
14. 2. Redoks dalam Fotografi
- Film fotografi dibuat dari plastik yang dilapisi
gelatin yang mengandung milyaran butiran
AgBr, yang peka terhadap cahaya.
- Ketika cahaya mengenai butiran-butiran AgBr,
terjadilah reaksi redoks.
+
- Sehingga ion Ag tereduksi menjadi
-
logamnya, dan ion Br menjadi gas Bromin.
15. Contoh Soal
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur –
unsur berikut :
1. S dalam senyawa HSO4-
2. Mn dalam senyawa KMnO4
3. Cr dalam senyawa Cr2O72-
16. PEMBAHASAN
1. S dalam senyawa HSO4-
BO H + BO S + 4 . BO O = -1
1 + BO S + 4 . ( -2 ) = -1
BO S – 7 = -1
BO S = +6
17. 2. Mn dalam senyawa KMnO4
BO K + BO Mn + 4 . BO O = 0
1 + BO Mn + 4 . ( -2 ) = 0
BO Mn – 7 = 0
BO Mn = +7
18. 3. Cr dalam senyawa Cr2O72-
2 . BO Cr + 7 . BO O = -2
2 . BO Cr + 7 . ( -2 ) = -2
2 . BO Cr – 14 = -2
2 . BO Cr = +12
Cr = +6