SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dhita Ayu Anggreany
43216120119
Sistem infomasi manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses
pengambilan keputusan. Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan atau
manajer menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan
dalam situasi tertentu. Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan
dalam suatu peraturan, perintah, intruksi, kebijakan dan dalam bentuk apa saja yang
dikehendaki pimpinan. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan
keputusan, yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah.
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajeman dibutuhkan informasi yang
berguna dengan tipe informasi yang berbeda untuk setiap tingkatan manajemen. Manajemen
tingkat bawah, tipe informasinya lebih inci dan detail karena informasi tersebut digunakan untuk
pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, tipe
informasinya semakin tersaring atau lebih ringkas. Ada beberapa pengertian pengambilan
keputusan menurut para ahli yaitu :
1. Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing from among alernatives
(pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
2. Shull (1970:67) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses
kesadaran manusia terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian
faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau
bebrapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
3. George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
4. S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
A. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses pemiliham dan beberapa alternatif tindakan untuk
mencapai tujuan atau tujuan-tujuan.
Ada empat dari pengambilan keputusan, yaitu:
1. Tahap Pemikiran
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan atau
sesekali.Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan untuk mengidentifikasi adanya
permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah:
a. Menemukan Permasalahan
Tahap pemikiran dimulai dengan identifikasi tjuan dan saaran ari organsisasi. Permsalahan
timbuk dari adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang sedang berjalan. Ketidakpuasan
tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang terjadi
atau tidak terjadi. Pada tahap ini usaha yang dilakukan ialah mencari apakah ada
permasalahan, mencari besarnya permasalahan dan mengidentifikasi permsalahan tersebut
b. Klasifikasi Permasalahan
Aktivitas ini merupakan konseptualisasi dari masalah dalam usaha untuk mengklasifikasian
ke dalam beberapa kategori yang dapat didefinisikan.
2. Tahap Perancangan
Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa
tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan, pengujian dan
validasi model dari situasi permasalahan tersebut.
Pemodelan adalah kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari permodelan yang
berhubungan dengan model kuantitatif adalah:
a. Komponen Model
Semua model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel yang
tidak dapat dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil atau
keluaran.
b. Stuktur Model Kuantitatif
Model Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan oleh
ekspresi matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan.
c. Prinsip-prinsip Pemilihan
Evaluasi dari alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe kriteria-kriteria
yang akan digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah normatif dan deskriftif.
- Model Normatif = Alternatif yang dipilih ialah yang dapat dibuktikan yang terbaik
diantara alternatif-alternatif yang mungkin.
- Model Deskriptif = Model deskriptif mendeskripsikan suatu sistem seperti adanya atau
akan menjadi apa nantinya.
3. Tahap Pemilihan
Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara tindakan-
tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan dapat
memecahkan masalah yang sesungguhnya.
Untuk model normatif dapat digunakan pendekatan analitis atau memperbandingkan satu
dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk model deskriptif dapat digunakan
perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah terbatas yang dilakukan baik dengan
pendekatan penarian buta (blindly approach) atau dengan pendekatan heuristik.
4. Pendekatan Heuristik
Heuristik ialah aturan-aturan keputisan mengenai bagaimana suatu masalah seharusnya
dipecahkan.Heuristik dikembangkan dengan analisis masalah yang padat dan teliti,
kadangkala dengan menggunakan metode desain eksperimen.
B. MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
1. Tingkat Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu:
- Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Tugas utama
terpenting adalah perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta
rencana jangka panjang organisasi. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah
informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal.
- Manajemen madya lebih banyak berguvungan denga nperencaan taktis yaitu menentukan
bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pengawasannya.
- Manajemen tingkat bawah banyak berhubungan dengan perencanaan operasional yaitu
bertangung jawab langsung dalam perencanaan dan pangawasan aktivitas-aktivitas pekerjan
sedemikian sehingga target tingkatan yang lebih tinggi dapat tercapai.
2. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi ialah bahwa tidak ada suatu cara yang standard dan terbaik yang dapat
diterapkan untuk setiap manajer dari setiap organisasi, dalam setiap kondisi dan setiap waktu.
Faktor-faktor dan kendala-kendala situasional atau dengan kata lain manajer harus mempunyai :
- Pengetahuan yang baik mengenai teori manajemen
- Sikap yang merefleksikan hal tersebut baik secara teori ataupun tergantung faktor-faktor
situasional yang sangat berguna untuk kondisi-kondisi tertentu
- Ketrampilan untuk mengidentifikasi, menganalisi dan mengoreksi situasi yang kompleks.
3. Peran Manajemen
Ada banyak teori mengenai peran manajemen dalam organisasi. Henry Fayol menyatakan
bahwa manajemen terdiri dari 5 tindakan, yaitu:
a. Perencanaan
b. Penngawasan
c. Pengorganisasian
d. Pelaksanaan
e. Pengkoordinasian
A. Dalam hubungannnya dengan manusia:
- Figur Pimpinan : Berhubungan dengan tugas-tugas seremonial dalam jabatannya sebagai
manajer
- Pemimpin : Kemampuan untuk mempengaruhi atau memimpin orang-orang dalam usaha
membuat keinginan atau tujuan menjadi kenyataan
- Penghubungn : merupakan penghubung antar bermacam-macam tingkatan organisasi dan
sebagai penghubung antar orang-orang di dalam satu tingkatan organisasi.
B. Dalam hubunngannya dengan Informasi
- Penerima atau Pusat : sebagai penerima informasi, manajer mengumpulkan informasi untuk
kemudian disimpan atau didistribusikan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam peran ini ialah
Sistem Informasi Manajemen
- Penyebar : sebagai penyebar informasi ke bagian-bagian yang membutuhkan di dalam unit
kerja organisasi. Dalam peran ini dapat dibantu dengan Sistem Otomatisasi Kantor.
- Pembicara : sebagai penyampai informasi ke luar dari unit kerja atau organisasi.
C. Dalam hubungan dengan keputusan
- Wirausaha (entrepreuner) ialah orang yang memulai suatu usaha dan mengembangkan
menjadi suatu hal yang nyata, dengan asumsi banyak risiko yang harus dihadapi dalam
melaksanakannya.
- Tugas menangani gangguan atau masalah berhubungan dengan pengawasan.
- Tugas mengalokasikan sumber daya berhubunngan denngan perencanaan
- Tugas sebagai perunding mengharuskan manajer agar dapat mempertahankan pendapatnya.
4. Perencanaan dan Pengawasan
Aktivitas perencanaan dinyatakan oleh Anthony (1965) sebagai tiga tipe yang berbeda, yaitu
perencanaan strategis, perencanaan taktis dan perencanaan operasional.
a. Perencanaan Strategis umumnya meliputi perencanaan jangka panjang dan berada pada
tingkatan yang paling tinggi pada sistem perusahaan/organisasi.
b. Perencanaan praktis merupakan perencanaan untuk menentukan bagaimana sasaran-sasaran
strategis dapat dicapai.
c. Perencanaan operasional meliputi perencanaan pada tingkat yang paling rinci.
5. Gaya Manajemen
a. Kepemimpinan
Manajemen yang efektif seringkali berarti kepemimpinanyang baik. Pemimpin yang baik
menurut Parker (1989) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Penemu Kesempatan
 Melakukan hal-hal yang benar
 Mengetahui bagaimana membuat orang lain merasa senang
 Dapat memberi semangat kepada orang lain
 Dapat menerima orang lain seperti adanya, bukan apa yang seharusnya
 Menitikberatkan pada kondisi saat ini bukan saat lampau
 Mempunyai kemampuan untuk mempercayai orang lain dan mengambil resiko dari
kepercayaan tersebut.
b. Delegasi Kewenangan
Manajer harus tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang dapat didelagasikan ke
bawahan. Untuk menentukan hal tersebut tergantung dari beberapa faktor yang
berhubungan yaitu antara lain kekuatan dan kelemahan manajer itu sendiri, kekuatan
dan kelemahan bawahan, waktu yang tersedia untuk menyelesaikan masalah, pentingnya
pekerjaan tersebut dan tingkat resiko yang berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan
tersebut.
c. Manajemen dengan Penyimpangan ( Management by Exception)
Manajemen dengan penyimpangan merupakan bentuk pengawasan manajemen dimana
perhatian manajerial difokuskan pada besarnya penyimpangan dari standar.
d. Manajemen dengan Tujuan ( Management by Objectives)
Manajemen dengan Tujuan seringkalli digunakan untuk mengarahkan dan mengevaluasi
kinerja pekerja yang mempunyai kemampuan untuk mengawasi dirinya sendiri (pekerja teori
Y)
C. Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi
dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman,
perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file
komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah
pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah
ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem
Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai
situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus
menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar
disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat
ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM
memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode
untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model
keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan
alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif.
Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model
lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian
kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan
pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan
penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model
keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur
pemilihan.
Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap,
kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta
suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada
dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian
lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini
mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta
pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan,
ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan
komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan
sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia
pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan
dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia.
Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa
beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal
ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat
penting untuk perancangan SIM.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu
database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan
demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan
yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model
keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih
banyak pengalaman, dan sebagainya).
Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi
yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh
konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi
mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk
proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan
secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.
D. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan
dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung
keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan.
2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap
memegang control proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen.
Decision Support System adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah
secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih
berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang
diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:
1. Manajeratau Pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan
keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil
tindakannya.
2. Penghubung,yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang
bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu.
3. Pembangun SPKatau Fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari
pembangkit SPK
4. Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau
komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK.
Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan
data merupakan hasil kerja pendukung teknik.
5. Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik
hardware maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem
dalam SPK.
Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu :
1. Sederhana
2. Dapat diandalkan
3. Mudah dikendalikan
4. Menyesuaikan
5. Lengkap pada masalah penting
6. Mudah berkomunikasi dengannya
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan
akan melakukan :
1. Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kumpulan
data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
2. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
3. Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan
produk baru.
4. Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman
dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat
rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan
detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini
terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan, merancang
rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.
Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain,
perekrutan eksekutif.
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang
berubah-ubah.
3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda
secara cepat dan tepat.
4. Pandangan dan pembelajaran baru.
5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat
dan dengan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktivitas analisis.
E. Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
1. Model Iconic (skala)
Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada
skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul secara skala dalam tiga dimensi.
Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto merupakan model iconic yang berdimensi
dua, juga graphical user interface dan object-oriented programmingmenggunakan model jenis
ini.
2. Model Analog
Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebih
abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu
realitas. Model analog biasanya memakai diagram/chart dua dimensi.
Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi.
3. Model Matematika (Kuantitatif)
Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan.
Namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat
dipresentasikan dengan icon atau analog. Model yang dapat digunakan maka adalah model
matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara numeric dengan bantuan matematika atau
model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan
matematika untuk merepresentasikan sistem. Pada model matematika, atribut-atribut
dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi
matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut.
4. Model Statis
Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi unsur-unsur model
dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan waktu. Sebagian besar situasi
pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan kondisi yang identik.
Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk.
5. Model Dinamis
Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan
dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu. Untuk memperoleh hasil, perhitungan
dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal.
Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas
berubah dari tahun ke tahun.
F. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis
pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem
informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem
informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS).
G. MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi
untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan
meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau
disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah
sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan
perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh
80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
(Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dinuat dengan tujuan agar
bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak,
yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi
pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab
pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan
sebuah narasi singkat.
1. Keharusan Moral Umum. Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member
kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan
isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan
kerahasiaan).
2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik. Hal ini berkenaan dengan dimensi-
dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan
menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi
terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas.
3. Keharusan Kepemimpinan Organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki
tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi
orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di
dalam organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para
pengguna.
4. Kepatuhan terhadap Kode Etik. Di sini, anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk
kode etik. Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan
computer - moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal.
Tabel 10.1 mengilustrasikan bagaimana lima wilayah ini dibahas oleh tiga bagian utama.
Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan
panduan yang baik untuk semua professional computer.
H. ETIKA DAN CIO
Kebutuhan untuk mengembalikan integritas ke dalam dunia bisnis Amerika tidak pernah
menjadi lebih besar. Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk
mendatangani keakuratan laporan keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung
jawab di bahu para eksekutih serta unit pelayanan informasi yang berkenaan dengan bisnis
untuk memberikan informasi financial yang dibutuhkan kepada para eksekutif.
Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namu berada
pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah
maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, sebagai seorang
esekutif yang memiliki tanggung jawabterhadap informasi penuh waktu, CIO merupakan orang
yang tepat untuk memimpin upaya-upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat
memenuhi ekspektasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup
hal-hal berikut:
1. Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip
akuntansi.
2. Mempelajari system informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan
mengambil tindakan perbaikan.
3. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai system-sistem keuangan.
4. Mengintegrasikan ke dalam system informasi alarm yang memperingatkan
eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian.
5. Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada
elemen lingkungan.
6. Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya
informasi.
I. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
SIM adalah sistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan
guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Pemecahan masalah (problem solving)
terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan
dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa
yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat
memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan
keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi
pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali
perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
1. Fase Pemecahan masalah
Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
a. Aktivitas Intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
d. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
2. Pendekatan dan Pentingnya Cara Pandang Sistem
Pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap upaya
persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan.
Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan
masalah, cara pandang sistem (systems view) yang memandang operasional usaha sebagai
sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang
abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan :
a. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail
pekerjaan.
b. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
c. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
d. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
e. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat
dicapai melalui sistem perputaran tertutup.
3. Membangun Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan
sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan
seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi
tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar
ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) apa yang harus dicapai sistem
tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan
keadaan saat ini (current state) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan
ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
DAFTAR PUSAKA
 Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Implementasi Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
 http://santimaya123.blogspot.com/2013/11/pengambilan-keputusan-berbasis-sim.html
 https://yuniatisiti.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen-dan-pengambilan-
keputusan/
 https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com/2016/12/21/sim-pendukung-
keputusandecision-support-system/
 http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/implikasi-etis-dari-teknologi-
informasi.html

More Related Content

What's hot

Bang pim pertemuan 11 2016 2017
Bang pim pertemuan 11  2016 2017Bang pim pertemuan 11  2016 2017
Bang pim pertemuan 11 2016 2017Mohamad Noor
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...AlfinaRltsr
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusanistirokhah ioz
 
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10suroso_mtp
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanSiti Rubayati
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiRio Harisatia
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiSaiful Rohman
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiDinda Atika Komariah
 
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Ratna Priatiningsih
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Riski Nurfatimah
 
Definisi dan dasar pengambilan keputusan
Definisi dan dasar pengambilan keputusanDefinisi dan dasar pengambilan keputusan
Definisi dan dasar pengambilan keputusanSurya Pratama
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...rianafitri1
 

What's hot (20)

Bang pim pertemuan 11 2016 2017
Bang pim pertemuan 11  2016 2017Bang pim pertemuan 11  2016 2017
Bang pim pertemuan 11 2016 2017
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
 
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
 
Spk
SpkSpk
Spk
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusan
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)
 
4 pengarahan
4 pengarahan4 pengarahan
4 pengarahan
 
Definisi dan dasar pengambilan keputusan
Definisi dan dasar pengambilan keputusanDefinisi dan dasar pengambilan keputusan
Definisi dan dasar pengambilan keputusan
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
 

Similar to SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...isniayu putri arief
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...TheodoraTerdunGintin
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...rianafitri1
 
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.pptyudaalif1
 
Bang pim pertemuan 10 2016 2017
Bang pim pertemuan 10  2016 2017Bang pim pertemuan 10  2016 2017
Bang pim pertemuan 10 2016 2017Mohamad Noor
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...ApriliaSafitri2
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusansandi217
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...Ratihdewi1183
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017Namira Jasmine
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...LisaniahAmini
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
 
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...Universitas Mercu Buana
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)RidwanIwan20
 

Similar to SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (20)

Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,pengambilan keputusan,universitas mercu bua...
 
Universitas mercu buana
Universitas mercu buanaUniversitas mercu buana
Universitas mercu buana
 
Universitas mercu buana
Universitas mercu buanaUniversitas mercu buana
Universitas mercu buana
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
 
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt
3. PENGANTAR MANAJEMEN-ke 3.ppt
 
Bang pim pertemuan 10 2016 2017
Bang pim pertemuan 10  2016 2017Bang pim pertemuan 10  2016 2017
Bang pim pertemuan 10 2016 2017
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
 
To+pancen+oye
To+pancen+oyeTo+pancen+oye
To+pancen+oye
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...
Sim, sri ayu mahdiyah, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas m...
 
PPT
PPTPPT
PPT
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
 

More from DhitaAyuAnggreany

Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...DhitaAyuAnggreany
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...DhitaAyuAnggreany
 
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...DhitaAyuAnggreany
 

More from DhitaAyuAnggreany (13)

Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan data...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e ...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikas...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi eti...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, keamanan info...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dal...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manaje...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya k...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengguna dan ...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan te...
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
 
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...
TUGAS SIM, DHITA AYU ANGGREANY, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGANTAR SIS...
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  • 1. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dhita Ayu Anggreany 43216120119
  • 2. Sistem infomasi manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses pengambilan keputusan. Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan atau manajer menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam situasi tertentu. Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, intruksi, kebijakan dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan, yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah. Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajeman dibutuhkan informasi yang berguna dengan tipe informasi yang berbeda untuk setiap tingkatan manajemen. Manajemen tingkat bawah, tipe informasinya lebih inci dan detail karena informasi tersebut digunakan untuk pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, tipe informasinya semakin tersaring atau lebih ringkas. Ada beberapa pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli yaitu : 1. Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing from among alernatives (pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif). 2. Shull (1970:67) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 3. George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. 4. S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. A. Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah proses pemiliham dan beberapa alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau tujuan-tujuan. Ada empat dari pengambilan keputusan, yaitu:
  • 3. 1. Tahap Pemikiran Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan atau sesekali.Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan untuk mengidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah: a. Menemukan Permasalahan Tahap pemikiran dimulai dengan identifikasi tjuan dan saaran ari organsisasi. Permsalahan timbuk dari adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang sedang berjalan. Ketidakpuasan tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang terjadi atau tidak terjadi. Pada tahap ini usaha yang dilakukan ialah mencari apakah ada permasalahan, mencari besarnya permasalahan dan mengidentifikasi permsalahan tersebut b. Klasifikasi Permasalahan Aktivitas ini merupakan konseptualisasi dari masalah dalam usaha untuk mengklasifikasian ke dalam beberapa kategori yang dapat didefinisikan. 2. Tahap Perancangan Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan, pengujian dan validasi model dari situasi permasalahan tersebut. Pemodelan adalah kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari permodelan yang berhubungan dengan model kuantitatif adalah: a. Komponen Model Semua model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel yang tidak dapat dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil atau keluaran.
  • 4. b. Stuktur Model Kuantitatif Model Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan oleh ekspresi matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan. c. Prinsip-prinsip Pemilihan Evaluasi dari alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe kriteria-kriteria yang akan digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah normatif dan deskriftif. - Model Normatif = Alternatif yang dipilih ialah yang dapat dibuktikan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang mungkin. - Model Deskriptif = Model deskriptif mendeskripsikan suatu sistem seperti adanya atau akan menjadi apa nantinya. 3. Tahap Pemilihan Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara tindakan- tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya. Untuk model normatif dapat digunakan pendekatan analitis atau memperbandingkan satu dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk model deskriptif dapat digunakan perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah terbatas yang dilakukan baik dengan pendekatan penarian buta (blindly approach) atau dengan pendekatan heuristik. 4. Pendekatan Heuristik Heuristik ialah aturan-aturan keputisan mengenai bagaimana suatu masalah seharusnya dipecahkan.Heuristik dikembangkan dengan analisis masalah yang padat dan teliti, kadangkala dengan menggunakan metode desain eksperimen.
  • 5. B. MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Manajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. 1. Tingkat Manajemen Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu: - Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Tugas utama terpenting adalah perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta rencana jangka panjang organisasi. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal. - Manajemen madya lebih banyak berguvungan denga nperencaan taktis yaitu menentukan bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pengawasannya. - Manajemen tingkat bawah banyak berhubungan dengan perencanaan operasional yaitu bertangung jawab langsung dalam perencanaan dan pangawasan aktivitas-aktivitas pekerjan sedemikian sehingga target tingkatan yang lebih tinggi dapat tercapai. 2. Pendekatan Kontingensi Pendekatan kontingensi ialah bahwa tidak ada suatu cara yang standard dan terbaik yang dapat diterapkan untuk setiap manajer dari setiap organisasi, dalam setiap kondisi dan setiap waktu. Faktor-faktor dan kendala-kendala situasional atau dengan kata lain manajer harus mempunyai : - Pengetahuan yang baik mengenai teori manajemen - Sikap yang merefleksikan hal tersebut baik secara teori ataupun tergantung faktor-faktor situasional yang sangat berguna untuk kondisi-kondisi tertentu - Ketrampilan untuk mengidentifikasi, menganalisi dan mengoreksi situasi yang kompleks. 3. Peran Manajemen Ada banyak teori mengenai peran manajemen dalam organisasi. Henry Fayol menyatakan bahwa manajemen terdiri dari 5 tindakan, yaitu:
  • 6. a. Perencanaan b. Penngawasan c. Pengorganisasian d. Pelaksanaan e. Pengkoordinasian A. Dalam hubungannnya dengan manusia: - Figur Pimpinan : Berhubungan dengan tugas-tugas seremonial dalam jabatannya sebagai manajer - Pemimpin : Kemampuan untuk mempengaruhi atau memimpin orang-orang dalam usaha membuat keinginan atau tujuan menjadi kenyataan - Penghubungn : merupakan penghubung antar bermacam-macam tingkatan organisasi dan sebagai penghubung antar orang-orang di dalam satu tingkatan organisasi. B. Dalam hubunngannya dengan Informasi - Penerima atau Pusat : sebagai penerima informasi, manajer mengumpulkan informasi untuk kemudian disimpan atau didistribusikan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam peran ini ialah Sistem Informasi Manajemen - Penyebar : sebagai penyebar informasi ke bagian-bagian yang membutuhkan di dalam unit kerja organisasi. Dalam peran ini dapat dibantu dengan Sistem Otomatisasi Kantor. - Pembicara : sebagai penyampai informasi ke luar dari unit kerja atau organisasi. C. Dalam hubungan dengan keputusan - Wirausaha (entrepreuner) ialah orang yang memulai suatu usaha dan mengembangkan menjadi suatu hal yang nyata, dengan asumsi banyak risiko yang harus dihadapi dalam melaksanakannya. - Tugas menangani gangguan atau masalah berhubungan dengan pengawasan. - Tugas mengalokasikan sumber daya berhubunngan denngan perencanaan - Tugas sebagai perunding mengharuskan manajer agar dapat mempertahankan pendapatnya.
  • 7. 4. Perencanaan dan Pengawasan Aktivitas perencanaan dinyatakan oleh Anthony (1965) sebagai tiga tipe yang berbeda, yaitu perencanaan strategis, perencanaan taktis dan perencanaan operasional. a. Perencanaan Strategis umumnya meliputi perencanaan jangka panjang dan berada pada tingkatan yang paling tinggi pada sistem perusahaan/organisasi. b. Perencanaan praktis merupakan perencanaan untuk menentukan bagaimana sasaran-sasaran strategis dapat dicapai. c. Perencanaan operasional meliputi perencanaan pada tingkat yang paling rinci. 5. Gaya Manajemen a. Kepemimpinan Manajemen yang efektif seringkali berarti kepemimpinanyang baik. Pemimpin yang baik menurut Parker (1989) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:  Penemu Kesempatan  Melakukan hal-hal yang benar  Mengetahui bagaimana membuat orang lain merasa senang  Dapat memberi semangat kepada orang lain  Dapat menerima orang lain seperti adanya, bukan apa yang seharusnya  Menitikberatkan pada kondisi saat ini bukan saat lampau  Mempunyai kemampuan untuk mempercayai orang lain dan mengambil resiko dari kepercayaan tersebut. b. Delegasi Kewenangan Manajer harus tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang dapat didelagasikan ke bawahan. Untuk menentukan hal tersebut tergantung dari beberapa faktor yang
  • 8. berhubungan yaitu antara lain kekuatan dan kelemahan manajer itu sendiri, kekuatan dan kelemahan bawahan, waktu yang tersedia untuk menyelesaikan masalah, pentingnya pekerjaan tersebut dan tingkat resiko yang berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan tersebut. c. Manajemen dengan Penyimpangan ( Management by Exception) Manajemen dengan penyimpangan merupakan bentuk pengawasan manajemen dimana perhatian manajerial difokuskan pada besarnya penyimpangan dari standar. d. Manajemen dengan Tujuan ( Management by Objectives) Manajemen dengan Tujuan seringkalli digunakan untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja pekerja yang mempunyai kemampuan untuk mengawasi dirinya sendiri (pekerja teori Y) C. Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
  • 9. Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base. Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan. Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal
  • 10. ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM. Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya). Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer. D. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan. 2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan. 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. 4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
  • 11. 5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item. 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen. Decision Support System adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan. Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah: 1. Manajeratau Pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya. 2. Penghubung,yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu. 3. Pembangun SPKatau Fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK 4. Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik. 5. Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik hardware maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.
  • 12. Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu : 1. Sederhana 2. Dapat diandalkan 3. Mudah dikendalikan 4. Menyesuaikan 5. Lengkap pada masalah penting 6. Mudah berkomunikasi dengannya Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan : 1. Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kumpulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data. 2. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya. 3. Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru. 4. Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu : 1. Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
  • 13. 2. Keputusan Semiterstruktur Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen. 3. Keputusan Tidak Terstruktur Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002): 1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks. 2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang berubah-ubah. 3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat. 4. Pandangan dan pembelajaran baru. 5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi. 6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja. 7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM). 8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
  • 14. 9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha. 10. Meningkatkan produktivitas analisis. E. Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System 1. Model Iconic (skala) Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul secara skala dalam tiga dimensi. Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto merupakan model iconic yang berdimensi dua, juga graphical user interface dan object-oriented programmingmenggunakan model jenis ini. 2. Model Analog Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebih abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu realitas. Model analog biasanya memakai diagram/chart dua dimensi. Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi. 3. Model Matematika (Kuantitatif) Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan. Namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat dipresentasikan dengan icon atau analog. Model yang dapat digunakan maka adalah model matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara numeric dengan bantuan matematika atau model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem. Pada model matematika, atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut.
  • 15. 4. Model Statis Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi unsur-unsur model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan waktu. Sebagian besar situasi pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan kondisi yang identik. Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk. 5. Model Dinamis Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu. Untuk memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal. Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun. F. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS). G. MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
  • 16. Kode Etik Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dinuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak. Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat. 1. Keharusan Moral Umum. Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan kerahasiaan). 2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik. Hal ini berkenaan dengan dimensi- dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas. 3. Keharusan Kepemimpinan Organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para pengguna. 4. Kepatuhan terhadap Kode Etik. Di sini, anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk kode etik. Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan
  • 17. computer - moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal. Tabel 10.1 mengilustrasikan bagaimana lima wilayah ini dibahas oleh tiga bagian utama. Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer. H. ETIKA DAN CIO Kebutuhan untuk mengembalikan integritas ke dalam dunia bisnis Amerika tidak pernah menjadi lebih besar. Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk mendatangani keakuratan laporan keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung jawab di bahu para eksekutih serta unit pelayanan informasi yang berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi financial yang dibutuhkan kepada para eksekutif. Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namu berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, sebagai seorang esekutif yang memiliki tanggung jawabterhadap informasi penuh waktu, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin upaya-upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspektasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut: 1. Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi. 2. Mempelajari system informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan. 3. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai system-sistem keuangan. 4. Mengintegrasikan ke dalam system informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian. 5. Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.
  • 18. 6. Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi. I. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan SIM adalah sistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja. 1. Fase Pemecahan masalah Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam : a. Aktivitas Intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan. b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan. c. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia. d. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu. 2. Pendekatan dan Pentingnya Cara Pandang Sistem Pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap upaya persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan. Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan masalah, cara pandang sistem (systems view) yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan :
  • 19. a. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan. b. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik. c. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama. d. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya. e. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup. 3. Membangun Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
  • 20. DAFTAR PUSAKA  Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)  http://santimaya123.blogspot.com/2013/11/pengambilan-keputusan-berbasis-sim.html  https://yuniatisiti.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen-dan-pengambilan- keputusan/  https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com/2016/12/21/sim-pendukung- keputusandecision-support-system/  http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/implikasi-etis-dari-teknologi- informasi.html