2. Pengambilan keputusan secara universal
didefinisikan sebagai pemilihan diantara
berbagai alternative.
Pengertian ini mencakup baik pembuatan
pilihan maupun pemecahan masalah.
3. Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan
keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah
utama, yaitu :
Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan
Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan
penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang
tersedia
5. Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan
menggunakan analisis system.
Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan :
Identifikasi dan Diagnosa masalah
Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
Pengembangan dan Evaluasi alternative
alternative
Pemilihan Alternatif terbaik
Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap
hasil-hasil
6. 1. Model Perilaku Pengambilan keputusan
Model Ekonomi
dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu
rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama
dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan
maksimum
Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang
tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang
memuaskan
Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai
utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil
keputusan
7. Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih
mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama
dalam pengambilan keputusan
Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada
sifat kompetitif
Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya
orang seringb tidak rasional dalam mengambil
keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai
dibawah sadar.
8. Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2
model pengambilan keputusan, yaitu :
Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan
bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimanakelompok mengambil
keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal
sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas
observasi
9. Menurut Siagian (1988)
Ada empat model yang akan dibahas adalah optimasi, satisficing, mixed
scaning, dan heuristic.
Model optimasi
Bahwa dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada, organisasi
berusaha memperoleh hasil terbaik yang paling mungkin dicapai.
Sebagai model pengambilan keputusan, optimasi didasarkan pada
kriteria yang menonjol diantaranya :
Kriterian maximin, didasarkan pada suatu asumsi yang sifatnya
pesimistis
Kriteria maximax, didasarkan pada asumsi yang yang optimistik
yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil akan
mendatangkan hasil yang maksimum.
Kriteria melewatkan kesempatan, Model ini bertitik tolak dari
pandangan bahwa merupakan hal yang alamiah apabila para
pengambil keputusan berfikir dan bertindak dalam kerangka
dilewatkannya peluang-peluang tertentu, apabila melewatkan
peluang itu berakibat pada tersedianya peluang yang lebih besar
demi meraih keuntungan yang lebih besar pula.
10. Kriteria probabilitas
Bahwa pengambil keputusan harus menggunakan kriteria
kemungkinan diperolehnya hasil tertentu sebagai dasar
untuk menjatuhkan pilihan.
Kriteria nilai materi yang diharapkan
Kriteria ini agak kompleks baik dalam penyusunannya
maupun dalam penggunaannya.
Dalam praktek penggunaannya dimulai dengan penentuan
nilai materi atas hasil yang diperoleh dari setiap alternatif
yang dipilih untuk diterapkan.
Kriteria manfaat
Kriteria ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari kriteria
nilai materi yang telah dibahas diatas.
Telah terlihat bahwa dengan penggunaan kriteria itu
pengambil keputusan tidak terlalu memperdulikan risiko
yang mungkin harus dihadapi apabila pilihan dijatuhkan
atas berbagai alternatif yang tersedia.
11. Model Satisficing
Salah satu perkembangan baru dalam teori pengambilan keputusan
ialah berkembangnya pendapat yang mengatakan bahwa manusia
tidak memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan hasil dengan
menggunakan berbagai kriteria yang telah dibahas dimuka tidak
dapat disangkal, bahwa eksentuasi pada pendekatan kuantitatif
mempunyai tempat dalam pengambilan keputusan.
Model Mixed Scanning
Model mixed scanning berarti, bahwa setiap kali seorang
pengambil keputusan menghadapi dilema dalam memilih suatu
langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus dibuat tentang
sampai jauh mana berbagai sarana dan prasarana organisasi akan
digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Model Heuristic
Model yang heuristic pada dasarnya merupakan salah satu
model yang didasarkan pada rasionalitas.
Pada hakikatnya model ini berarti bahwa faktor-faktor internal
yang terdapat dalam diri seorang pengambil keputusan lebih
berpengaruh daripada faktorfaktor eksternal.
12. Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan
manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
Keputusan terprogram/keputusan terstruktur
Keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen
tingkat bawah.
Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur
Keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-
perhitungan serta analisis yang terperinci.
Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk
didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar
13.
14. Manfaatkan Kelompok Kecil
Kumpulkan Orang-orang yang memiliki pemikiran
yang berbeda
Pilih Seorang Pembangkang
Mengumpulkan Pendapat secara Pribadi
Anda harus menjamin orang-orang beda pendapat
Jangan mengandalkan para pakar
Berikan tanggung jawab bersama
15. 1. Menetapkan tujuan dan sasaran
2. Identifikasi persoalan
3. Mengembangkan alternatif
4. Menentukan alternatif
5. Memilih alternatif
6. Menerapkan keputusan
7. Pengendalian dan evaluasi.
16. MODEL PEMBUATAN KEPUTUSAN
DESKRIPTIF
16
Jenis Jalur
Keputusan
Frekuens
i
Penjelasan
Jalur berurutan
(unitary sequence
path)
23% Interaksi kelompok umumnya mengikuti urutan
orientasi tradisional; analisis masalah, solusi,
dan penguatan.
Jalur siklus
kompleks
(complex cyclic
path)
47% Interaksi kelompok terdiri dari banyak siklus
solusi permasalahan.
Jalur berorientasi
solusi (solution-
oriented path)
30% Interaksi kelompok tidak melibatkan aktivitas
yang terkait dengan mendefinisikan masalah
atau analisis.
Tipologi jalur pengambilan keputusan kelompok kecil
17. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK KECIL
EFEKTIF
17
Gejala Groupthink Deskripsi
Ilusi akan
Ketidakrentanan
Kelompok percaya bahwa mereka sangat hebat dan
tidak terkalahkan.
Keyakinan akan
Moralitas
Kelompok memiliki keyakinan bahwa anggota
kelompoknya bijaksana dan memiliki moral yang
baik, sehingga keputusan yang mereka buat juga
akan baik pula.
Stereotyping Kelompok memiliki persepsi stereotype terhadap
kelompok lawannya (musuhnya), yaitu menekankan
bahwa kelompok lawan lebih lemah
Sensor Diri Kecenderungan para anggota kelompok untuk
meminimalkan keraguan mereka dan argumen-
argumen yang menentang kelompok terhadap
pemikiran mereka.
18. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK KECIL
EFEKTIF
18
Gejala
Groupthink
Deskripsi
Ilusi akan Adanya
Kebulatan Suara
Menganggap diam berarti setuju. Karena biasanya
dalam groupthink anggota mengikuti pemimpin,
sehingga keputusan pemimpin adalah keputusan
kelompok.
Tekanan Terhadap
Penentang
Tekanan atau pengaruh langsung terhadap
anggota-anggota kelompok yang menyumbangkan
opini, pendapat, pandangan, atau komitmen yang
berlawanan terhadap opini mayoritas kelompoknya.
Percaya pada
“self-appointed
mind guards”
Anggota kelompok melindungi kelompok dari
informasi yang tidak mendukung kelompoknya. Para
anggota tersebut melakukan menyaring aliran
informasi yang bertolak belakang terhadap
kelompoknya.
19. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah antara lain :
19
Trial & error
Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling
rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah
mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali.
Intuisi
Penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati.
Nursing process
Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian
masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara
ilmiah
Scientifik methode/Research Process
Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah
berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan
pendekatanyang sistematis
21. EFEK PARTISIPASI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Efek partisipasi (sikap, pemikiran, dan
perilaku)
Efek sikap yang paling luas dipelajari dari partisipasi adalah kepuasan kerja. Efek
sikap lain yang dianggap hasil participation in decision masking (PDM) termasuk
keterlibatan pekerjaan dan komitmen organisasi
Efek pikiran yang diusulkan untuk PDM termasuk peningkatan penggunaan
informasi dari berbagai anggota organisasi dan pemahaman karyawan yang lebih
besar tentang keputusan dan organisasi secara keseluruhan.
Dampak perilaku yang diajukan dari partisipasi termasuk peningkatan
produktivitas dan peningkatan efektivitas keputusan.
21
22. MODEL PROSES PARTISIPASI
Model Afektif
• Partisipasi
afektif
didasarkan pada
prinsip
hubungan
manusiawi
Model Kognitif
• Partisipasi
kognitif
didasarkan pada
prinsip
pendekatan
sumber daya
manusia
22