Dokumen tersebut membahas eksplorasi penyebab masalah pembelajaran peserta didik SMK melalui kajian literatur, wawancara dengan guru dan pakar, serta analisis hasil eksplorasi untuk mengidentifikasi penyebab masalah secara spesifik seperti kurangnya inovasi guru dan minat baca siswa yang rendah.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK.docx
1. LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik
SMK
Nama Mahasiswa : Antonia Dewi, S.Pd
Asal Sekolah : SMK Santo Petrus Ketapang Kalimantan Barat
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-
penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk
berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda
dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis
dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya,
langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No.
Masalah yang
telah diidentifikasi (di
salin dari masalah
yang berada di LK1.1)
Hasil eksplorasi penyebab
masalah
Analisis
eksplorasi
penyebab
masalah
1 Pedagogik
- Guru mengajar
dengan metode klasik yang
monoton
Gejalanya.
1. Masih monoton
menjadikan buku sebagai
sumber belajar.
2. Guru yang jarang
menggunakan informasi
seperti PPT interaktif.
3. Guru belum
menggunakan aplikasi
TIK sebagai pendukung
pembelajaran.
Hasil Kajian Literatur.
Jurnal Al-Aulia Volume 04 No 01 H.
M.Ilyas, Abd. Syahid. Januari-Juni
2018. PENTINGNYA METODOLOGI
PEMBELAJARAN BAGI GURU
Guru merupakan motor penggerak
dalam menerapkan metodologi
pembelajaran kepada anak
didik.Terdapat beberapa metode
alternatif yang dapat kita
gunakan dalam metode
pembelajaran supaya efektif
yaitu profesionalitas seorang
pengajar untuk mengembangkan
siswa dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik. Keberhasilan
seorang pengajar dalam
meningkatkan tiga pilar tersebut
dapat dibuktikan dari
profesionalitas dalam
melaksanakan tugas
pengajaran, antara lain: a)
menguasai materi
pembelajaran
b)profesional
menyampaikan bahan
ajar dan c).
berkepribadian matang
Jurnal Ilmiah
Sahelatua, dkk. (2018). Kendala Guru
Memanfaatkan Media It Dalam
Lebih lanjut
setelah
dilakukan analisis
masalah Guru
mengajar dengan
metode yang
monoton karena:
1. tidak mau
berinovasi
menyesuaikan
dengan zaman
2. Kurang
persiapan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengolahan
asesmen formatif
dan sumatif
3. Tidak mau
menerima usul dan
saran dari kepala
sekolah untuk
perbaikan diri
dalam proses
pembelajaran
4. Jarang
mengakses
platform merdeka
mengajar
5. Kurang inovasi
dan kreatifitas
mencari sumber
mengenai metode
pembelajaran
6. Guru mengampu
mata pelaran lebih
dari satu
7. Kurang
menguasai IT
3. Pembelajaran Di Sdn 1 Pagar Air Aceh
Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2).
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/
view/8579
Guru masih mengalami kendala dalam
mengoperasikan IT sebagai media
pembelajaran diantaranya yaitu
1. kurangnya pengetahuan guru tentang
IT,
2. kurangnya fasilitas IT yang tersedia di
sekolah,
3. arus listrik di sekolah tidak normal,
4. internet tidak dapat menjangkau ke
seluruh kelas,
5. serta tidak adanya kewajiban dari
pihak sekolah agar guru yang
mengajar harus menggunakan IT.
Tantri Nurhayati (2016), problematika
guru dalam mengusai TIK adalah:
1. Kemampuan dasar guru dalam bidang
TIK yang memang masih rendah
2. Ketersedian fasilitas TIK yang masih
belum memadai
3. Sekolah tidak mengharuskan guru
menggunakan TIK dalam proses
pembelajaran, sehingga guru kurang
terangsang untuk mengembangkan diri
4. Keterbatasan waktu yang digunakan
untuk mempersiapkan media TIK di
dalam pembelajaran
5. Anggapan guru yang menganggap
bahwa materi yang ada dibuku sudah
cukup untuk mengajarkan siswa
dengan baik, sehingga tidak
diperlukan media TIK
6. Kenyamanan guru dalam
menggunakan metode mengajar
konvesnsionalyang dianggap mudah
dan tidak menyulitkan
7. Tidak adanya kegiatan
pelatihanpelatihan guru untuk
meningkatkan kemampuan dalam
bidang TIK.
Jurnal Ilmiah
Rahmadhani, D. D., Putri, I. C., Putri,
D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021).
Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Sebagai Salah Satu Pemanfaatan
(informasi
teknologi)
8. Tidak mau
keluar dari zona
nyaman
4. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Sekolah
Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(6), 4904-4912.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/arti
cle/view/1574
Media pembelajaran dirancang sesuai
dengan perkembangan teknologi, seperti
penggunaan internet, gadget dan alat-alat
elektronik pun sudah menjadi menjadi
faktor keberhasilan dalam
mengembangkan pendidikan, sehingga
sudah menjadi keharusan sebagai seorang
pendidik untuk mengembangkan media
pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
terutama pada Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai acuan untuk
meningkatkan jiwa kebangsaan ditengah
perkembangan teknologi di dunia, serta
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
tujuan tertentu untuk menanamkan nilai
nilai ideologi Pancasila di tengah era
globalisasi terhadap generasi muda.
De Decce dan Grawford (dalam
Kompri, 2016:243),
ada empat fungsi
guru sebagai pengajar yang berhubungan
dengan cara pemeliharaan dan
peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu:
1. Guru harus menggairahkan peserta
didik, artinya guru harus menghindari
hal-hal yang monoton dan
membosankan dalam pembelajaran.
2. Memberikan harapan yang realistis,
artinya guru harus memelihara
harapan-harapan siswa yang realistis
dan memodifikasi harapan-harapan
yang kurang atau tidak realistis.
3. Memberikan penghargaan, artinya
guru diharapkan memberikan hadiah
kepada siswa (dapat berupa pujian,
angka yang baik, dsb) atas
keberhasilannya, sehingga siswa
terdorong untuk melakukan usaha
lebih lanjut guna mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Mengarahkan perilaku siswa, artinya
guru harus memberikan respon
terhadap siswa yang tidak terlibat
secara langsung dalam pembelajaran
5. agar berpartisipasi aktif.
2 - Minat baca siswa kurang Lebih lanjut
setelah
dilakukan analisis
masalah minat
baca siswa kurang
dikarenakan:
1. Kurangnya
kepedulian orang
tua
terhadap hasil
pembelajaran
anaknya di
sekolah,
2. karena di rumah
tidak tersedia
bahan bacaan
umum
3. Karena siswa
tidak pernah
membaca kembali
materi yang sudah
di catat
4. Siswa tidak
terbiasa dengan
paragraf yang
panjang
5. Siswa
berkeinginan
segala sesuatu
instan
6. Penggunaan
media sosial yang
tidak sesuai dengan
keperluan sebagai
seorang siswa
7. Membuat
plesetan kata yang
tidak sesuai dengan
materi
8. Tidak konsntrasi
(fokus)
9. Siswa tidak
percaya diri
dengan
kemampuan yang
dia miliki
Guru belum
merancang
pembelajaran yang