1. Spesifikasi Ruang Bersih dan Prosedur Cuci Tangan
KELOMPOK A :
AMALIA RAHAYU 120006
DESI RISNAWATI 120021
EVI GOSYANTI 120028
IRA YULIATI 120036
NUR RISKA A 120050
NURUL QOMARIYAH 120051
RATU ROKHLIANI 120061
ROSITA 120067
SULASTRI 120073
POLTEKKES HERMINA
2. Prosedur Cuci Tangan
Cuci tangan adalah
tindakan membersihkan
tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun
atau cairan antiseptik untuk
menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai
kuman (pencegahan
penyakit)
3. Sebelum melakukan kebersihan tangan pastikan
perhiasan dan asesoris tidak dipakai (seharusnya
petugas tidak menggunakan asesoris saat
bertugas), karena menurut penelitian kulit
dibawah perhiasan kolonisasi yang berat, sulit
dibersihkan dan memakai perhiasan akan sulit
saat memakai sarung tangan
Teknik Kebersihan Tangan
4. • Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan adalah satu hal
yang sangat penting, tidak ada gunanya mencuci tangan
dengan baik dan benar tetapi ketika mengeringkan tangan
menggunakan handuk yang sudah terkontaminasi.
• Keringkan tangan sebaiknya dengan handuk kertas atau
handuk kain sekali pakai
• Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak
terkontaminasi, penyimpanan handuk kertas di tempat yang
kering dan tertutup
Pengering Tangan
5. 5 MOMEN CUCI TANGAN
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum prosedur aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh
pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh
lingkungan sekitar pasien
6.
7. Ruang produksi steril adalah tempat yang
disiapkan secara khusus dari bahan-bahan
dan tata bentuk yang harus sesuai dengan
Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB)
Spesifikasi ruang bersih
8. Kategori ruang produksi steril menurut CPOB
1. White area (ruang kelas I dan II)
Ruang steril kelas I dan II sama, ruangan kelas I berada pada
ruangan kelas II tapi ruang kelas I memiliki alat LAF (Laminar Air
Flow), yaitu alat yang menjamin ruangan dalam kondisi steril dan
dapat dipakai untuk pembuatan secara aseptik.
2. Grey area (ruang kelas III)
Ruangan untuk koridor antar ruang produksi.
3. Black area (ruang kelas IV)
Ruangan gudang atau penyimpanan
9. 1. Bebas mikroorganisme
2. Udara yang ada di dalam ruangan disaring
dengan HEPA filter agar mendapatkan udara
bebas mikroorganisme dan partikel
3. Ada batasan kontaminasi dengan partikel
4. Tekanan positif, yaitu tekanan udara di dalam
ruangan lebih besar dari pada udara luar
Syarat ruang produksi steril
10. Clean Area mempunyai klasifikasi atau grade A, B, C, dan D. Klasifikasi dibagi
berdasarkan jumlah maksimum partikel dan jumlah mikroba yang
mengkontaminasinya per meter kubik.
Clean Area
12. a. Ruang persiapan
Ruang untuk administrasi dan persiapan sebelum melakukan
produksi steril
b. Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian
Sebelum masuk ruang antara, petugas harus mencuci tangan,
mengganti pakaian dan menggunakan APD
c. Ruang antara (ante room)
Petugas yang akan masuk keruang steril melalui ruang antara
d. Ruang steril (clean room)
Ruang steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Jumlah partikel berukuran 0,5 micro tidak lebih dari 350.000
partikel
• Suhu 18’C- 22’C, kelembapan 35% - 50%
• Dilengkapi HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter
• Pass box
Tata letak ruang steril
20. Fungsi :
Alat yang digunakan untuk menangani jika
terjadi tumpahan limbah berbahaya agar
tidak membahayakan petugas
Isi
1. Masker
2. Sarung Tangan
3. Apron
4. Deterjen cair
5. Aquadest
6. Penjepit
7. Lap
8. Plastik medis
9. Tissue
10. Kaos kaki
SPILL KIT