asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
1.
2. 2
CURICULUM VITAE
M.Luthfi Syahputera,AMK
Telp/HP : 085332831119
Pendidikan Formal :
• Lulus D3 Keperawatan Stikes Muhammadiyah banjarmasin 2010
Pendidikan Tambahan :
• Pelatihan Dasar PPI Perdalin April 2015
• Pelatihan Lanjut PPI PERSI Juni 2015
• Pelatihan Infection Prevention Control Nurse (IPCN) PERSI Agustus 2015
• Training Of Trainer Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,PPSDM Kemenkes-
PERSI Agustus 2017
• Pertemuan Ilmiah Terpadu HIPPII April 2019
• Workshop PPRA PAMKI Juni 2019
• Workshop Prognas SNARS Edisi 1.1 KARS Agustus 2019
Riwayat Pekerjaan
• Perawat Pelaksana IGD dan ICU RS Bhayangkara Banjarmasin (2011-2012)
• Perawat Pelaksana Ruang NURI RS Sari Mulia Banjarmasin (2011-2015)
• IPCN Panitia PPI RS Sari Mulia Banjarmasin (2015-Sekarang)
Organisasi :
• PPNI Komisariat Sari Mulia
• HIPPII Kalsel
3. Pendahuluan
Pengendalian lingkungan adalah berbagai
upaya yang dilakukan untuk dapat
mengendalikan berbagai faktor lingkungan
(Fisik, biologi, dan sosial psikologi ) di RS
Pengendalian lingkungan merupakan bagian
dari kewaspadaan standar
Pengendalian lingkungan terdapat dalam
Permenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004,
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
4. Tujuan pengendalian lingkungan
Terpeliharanya lingkungan RS yang memenuhi
persyaratan kesehatan
Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian
kesehatan lingkungan secara terpadu
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat
Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
5. 1. Kontruksi Bangunan
2. Sirkulasi Udara
3. Mutu air
4. Pembersihan permukaan lingkungan Rumah Sakit
5. Penanganan limbah
6. a. Dinding : Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna
terang dengan cat tidak luntur
b. Langit-langit : kuat, terang, mudah dibersihkan dengan tinggi
2.7 meter
c. Lantai : Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna terang,
permukaan rata dan pertemuan lantai dengan dinding
berbentuk lengkung
d. Atap : kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu
e. Pintu : Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah
masuknya serangga, tikus dll
7. • Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai
• Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang Dinding
laboratorium dibuat dari porslin atau keramik setinggi 1,50 m dari lantai
dan Tersedia rak, lemari utk menyimpan reagensia siap pakai
• Jaringan Instalasi : memenuhi syarat teknis kesehatan agar aman dan
nyaman, mudah dibersihkan
• Tersedia sistim ventilasi yang menjamin pertukaran udara yang
memadai
8. l Sarana kebersihan Tangan :
Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di
depan Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT)
l Furniture
Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur
pasien gunakan disinfektan
l Ficture & Fitting
Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan
l Gorden
Tidak menyentuh lantai
Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
9. • Ventilasi dgn AC tersendiri dilengkapi filter bakteri, utk r. operasi
terpisah dgn ruangan lain (Tidak dibenarkan terdapat hubungan
langsung dengan udara luar, harus dibuat ruang antara)
• Aliran udara bersih masuk ke dalam kamar operasi dari atas
kebawah, khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi
organ harus menggunakan pengaturan udara UCA (Ultra Clean Air)
system
• Untuk melihat ke ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati
• Hubungan ke ruang bersih dari bagian cleaning cukup dgn loket yg
dapat dibuka tutup
10. Udara
Ventilasi mekanik : AC, FAN, HEXOS FAN
Perputaran udara 12 ACH
Dibersihkan secara periodik & pengontrolan
Ventilasi alami
Jendela
Effektif untuk tuberkulosis
Tingkat ACH bervariasi
Kombinasi ventilasi mekanik dan alami
ACH : pertukaran per jam/ volume ruangan
12. 1. Maintenance / pemeliharaan filter udara
2. Kamar operasi memiliki sistem tata udara tersendiri (hepa filter)
3. Pergantian udara minimum 15 x per jam
4. Pertahankan temperatur dan humidity (kelembaban) antara 20-
22° C and 30-60%, untuk mencegah pertumbuhan bakteri
secara cepat
5. Kebersihan udara ruangan harus tetap dipelihara , dengan
membatasi jumlah personil di ruangan
13. Upaya penyehatan
KUALITAS AIR (1)
Pemilihan SUMBER AIR yang
mempertimbangkan:
Kualitasnya baik (Fisik, kimia,
biologi)
Kontinuitas (Ketersediaannya
terjamin)
Kuantitas (Q & H )
Penyehatan
mutu air
Batasi kontaminasi air atau sumber air.
Bersihkan dan disinfeksi sink, penam
pungan air
Evaluasi untuk kemungkinan sumber air
terkontaminasi
Hindari penempatan dekorasi air mancur
dan kolam ikan di area perawatan pasien
l KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI ,
DAN BAKTERIOLOGIS → DIHUBUNGKAN DENGAN
FUNGSINYA UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN
(UNTUK MINUM, MANDI, PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)
14. EVALUASI PENYEDIAAN AIR
Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari
Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran
terjauh
Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang
Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlorin, pH (6-
9) dan kekeruhan….TSS (Total Suspendic Solid/
mengetahui tingkat kekeruhan)…. (electromagnetic)
Untuk ruang farmasi dan hemodialisis air di murnikan
untuk penyiapan obat / pengenceran larutan dan
hemodialisis dapat menggunakan UV atau Hepa filter
15. NO RUANGAN KONSENTRASI MAKS MIKRO ORGANISME
PERMETER KUBIK UDARA (CFU /M3 )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
OPERASI
BERSALIN
Pemulihan/Perawatan
Observasi & Perawatan bayi , ICU
Kamar Jenazah
Penginderaan
Laboratorium, Radiologi
Sterilisasi
Dapur
Gawat Darurat, R. luka bakar
10
200
200 – 500
200
200-500
200
200 – 500
200
200 - 500
200
Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi
Ruangan
17. Semua permukaan datar harus dibersihkan setiap har,i
semua peralatan yang ada dan berkaitan dengan
pasien didisinfeksi
Tempat disekitar pasien harus bebas dari
peralatan/perlengkapan yang tidak perlu sehingga
memudahkan untuk dibersihkan
Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien harus
didisinfeksi sebelum digunakan oleh pasien berikutnya
Prosedur penggunaan Mops, Cloths, Solution:
Gunakan lap/kain yang basah
Gunakan cairan pembersih setiap hari dan ganti jika kotor atau
terkontaminasi
Ganti MOPs setiap hari dan bersihkan setelah dipakai dan
biarkan kering sebelum dipakai kembali
18. PENANGANAN LINGKUNGAN
Jaga kebersihan lingkungan dan lakukan pembersihan 2 x
sehari atau jika kotor
Lakukan pembersihan di area perawatan dengan disinfeksi
Gunakan lap basah dan peralatan kebersihan standar (trolly
kebersihan, Mop, 2 ember dan alat pemeras kain pel,
penampung/kantong limbah cairan pembersih/disinfektan)
19.
20. PENANGANAN LINGKUNGAN
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh :
bed rails, light switch dll
Jangan melakukan disinfeksi fogging di area keperawatan
Hindari metode pembersihan permukaan yang luas yang
menghasilkan mist atau aerosol
21. PENANGANAN LINGKUNGAN
Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk
peralatan non kritikal dan permukaan lingkungan
Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai
petunjuk pabrik, jika tidak ada petunjuk pembersihan
dari pabrik ikuti prosedur tertentu
22. PENANGANAN LINGKUNGAN
Hindari penggunaan karpet
Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau
tanaman pot di area perawatan pasien
Kultur permukaan lingkungan ?
23. PENANGANAN LINGKUNGAN
Selesai tindakan operasi pasien dan sebelum
pasien berikutnya bersihkan dan disinfeksi
permukaan meja, lampu, dinding, lantai dll
Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan
darah & cairan tubuh atau cairan kontaminan
lainnya
Gunakancairan disinfektan sesuai petunjuk
pabrik
Bunga dan tanaman Pot serta akuarium tidak
dianjurkan di area pelayanan pasien
Tidak mengizinkan bunga segar atau kering di
area perawatan
24. Pengendalian lalu lintas manusia
Pengendalian ;
☛Pembatasan kunjungan tamu : jam kunjungan &jumlah
☛Anjurkan melakukan kebersihan tangan
☛Keseragaman melaksanakan Peraturan antar
petugas
☛Ketentuan & fleksiblelitas: Kondisi pasien,
sifat unit perawatan
25. Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi
l Lingkungan dan permukaan meja harus bersih
l Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah tempat
masuknya serangga dan binatang lainnya
l Saluran pembuangan air yang tertata baik, tidak
terdapat genangan air akibat adanya sumbatan
26. Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi
l Peralatan dibersihkan dan tertata baik sehingga
memudahkan untuk pembersihan
l Tersedia tempat sampah yang tertutup dan dibersihkan
secara rutin
l Tersedia air yang cukup untuk digunakan
l Tidak tercium bau yang tidak enak
27. NO
.
JUMLAH TEMPAT
TIDUR
JUMLAH
TOILET
JUMLAH KAMAR
MANDI
1. s/d 20 1 1
2. s/d 40 2 2
3. s/d 60 3 3
4 s/d 80 4 4
5 s/d 100 5 5
Setiap penambahan 20 karyawan ditambah 1 toilet & 1 kamar
mandi
INDEKS PERBANDINGAN JUMLAH TT DENGAN
JUMLAH TOILET DAN JUMLAH KAMAR MANDI
FASILITAS SANITASI
28. Binatang
Anjurkan pasien menghindari dari kotoran, air
liur, urine binatang
Jangan membiarkan binatang anjing kucing
berkeliaran di sekitar rumah sakit
Bersihkan lingkungan rumah sakit dari kotoran
binatang
29. - Kepadatan jentik (terutama aedes) harus nol
- Lubang ditutup kasa
- Bebas kecoa terutama dapur, gudang makanan dan
ruang steril
- Tidak ditemukan tanda keberadaan tikus
- Tidak ditemukan lalat dlm bangunan tertutup
- Dilingkungan RS bebas kucing dan anjing
- Ruangan di anti rayap
PENGENDALIAN SERANGGA,TIKUS,
BINATANG PENGGANGGU
30. Pengendalian lingkungan di Ruang laundry
Petugas menggunakan APD
Lingkungan tertata rapi sehingga mudah untuk
dibersihkan
Tersedia air yang cukup untuk pengelolaan di
R.laundry
Pembersihan penanaganan limbah dilakukan setiap
hari (2 x atau jika perlu)
Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah untuk
masuknya binatang dan serangga lainnya
31. Kesimpulan
Pengendalian lingkungan RS merupakan
salah satu yang harus diperhatikan, untuk
mencegah terjadinya transmisi infeksi
Pengendalian lingkungan meliputi
permukaan lingkungan, sirkulasi udara
dan mutu air
Lingkungan yang bersih menciptakan rasa
aman