SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
2
CURICULUM VITAE
M.Luthfi Syahputera,AMK
Telp/HP : 085332831119
Pendidikan Formal :
• Lulus D3 Keperawatan Stikes Muhammadiyah banjarmasin 2010
Pendidikan Tambahan :
• Pelatihan Dasar PPI Perdalin April 2015
• Pelatihan Lanjut PPI PERSI Juni 2015
• Pelatihan Infection Prevention Control Nurse (IPCN) PERSI Agustus 2015
• Training Of Trainer Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,PPSDM Kemenkes-
PERSI Agustus 2017
• Pertemuan Ilmiah Terpadu HIPPII April 2019
• Workshop PPRA PAMKI Juni 2019
• Workshop Prognas SNARS Edisi 1.1 KARS Agustus 2019
Riwayat Pekerjaan
• Perawat Pelaksana IGD dan ICU RS Bhayangkara Banjarmasin (2011-2012)
• Perawat Pelaksana Ruang NURI RS Sari Mulia Banjarmasin (2011-2015)
• IPCN Panitia PPI RS Sari Mulia Banjarmasin (2015-Sekarang)
 Organisasi :
• PPNI Komisariat Sari Mulia
• HIPPII Kalsel
Pendahuluan
 Pengendalian lingkungan adalah berbagai
upaya yang dilakukan untuk dapat
mengendalikan berbagai faktor lingkungan
(Fisik, biologi, dan sosial psikologi ) di RS
 Pengendalian lingkungan merupakan bagian
dari kewaspadaan standar
 Pengendalian lingkungan terdapat dalam
Permenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004,
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
Tujuan pengendalian lingkungan
 Terpeliharanya lingkungan RS yang memenuhi
persyaratan kesehatan
 Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian
kesehatan lingkungan secara terpadu
 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
 Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat
 Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
1. Kontruksi Bangunan
2. Sirkulasi Udara
3. Mutu air
4. Pembersihan permukaan lingkungan Rumah Sakit
5. Penanganan limbah
a. Dinding : Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna
terang dengan cat tidak luntur
b. Langit-langit : kuat, terang, mudah dibersihkan dengan tinggi
2.7 meter
c. Lantai : Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna terang,
permukaan rata dan pertemuan lantai dengan dinding
berbentuk lengkung
d. Atap : kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu
e. Pintu : Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah
masuknya serangga, tikus dll
• Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai
• Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang Dinding
laboratorium dibuat dari porslin atau keramik setinggi 1,50 m dari lantai
dan Tersedia rak, lemari utk menyimpan reagensia siap pakai
• Jaringan Instalasi : memenuhi syarat teknis kesehatan agar aman dan
nyaman, mudah dibersihkan
• Tersedia sistim ventilasi yang menjamin pertukaran udara yang
memadai
l Sarana kebersihan Tangan :
 Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di
depan Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
 Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT)
l Furniture
 Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur
pasien gunakan disinfektan
l Ficture & Fitting
 Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan
l Gorden
 Tidak menyentuh lantai
 Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
• Ventilasi dgn AC tersendiri dilengkapi filter bakteri, utk r. operasi
terpisah dgn ruangan lain (Tidak dibenarkan terdapat hubungan
langsung dengan udara luar, harus dibuat ruang antara)
• Aliran udara bersih masuk ke dalam kamar operasi dari atas
kebawah, khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi
organ harus menggunakan pengaturan udara UCA (Ultra Clean Air)
system
• Untuk melihat ke ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati
• Hubungan ke ruang bersih dari bagian cleaning cukup dgn loket yg
dapat dibuka tutup
Udara
Ventilasi mekanik : AC, FAN, HEXOS FAN
 Perputaran udara 12 ACH
 Dibersihkan secara periodik & pengontrolan
Ventilasi alami
 Jendela
 Effektif untuk tuberkulosis
 Tingkat ACH bervariasi
Kombinasi ventilasi mekanik dan alami
ACH : pertukaran per jam/ volume ruangan
Natural Ventilation
Doctor
Patient
Doctor Patient
Ventilasi alamiah menjamin aliran udara didalam kamar dengan baik,
bila ventilasi alamiah tidak menjamin harus dilengkapi dengan AC
(penghawaan mekanik)
1. Maintenance / pemeliharaan filter udara
2. Kamar operasi memiliki sistem tata udara tersendiri (hepa filter)
3. Pergantian udara minimum 15 x per jam
4. Pertahankan temperatur dan humidity (kelembaban) antara 20-
22° C and 30-60%, untuk mencegah pertumbuhan bakteri
secara cepat
5. Kebersihan udara ruangan harus tetap dipelihara , dengan
membatasi jumlah personil di ruangan
Upaya penyehatan
KUALITAS AIR (1)
Pemilihan SUMBER AIR yang
mempertimbangkan:
Kualitasnya baik (Fisik, kimia,
biologi)
Kontinuitas (Ketersediaannya
terjamin)
Kuantitas (Q & H )
Penyehatan
mutu air
Batasi kontaminasi air atau sumber air.
Bersihkan dan disinfeksi sink, penam
pungan air
Evaluasi untuk kemungkinan sumber air
terkontaminasi
Hindari penempatan dekorasi air mancur
dan kolam ikan di area perawatan pasien
l KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI ,
DAN BAKTERIOLOGIS → DIHUBUNGKAN DENGAN
FUNGSINYA UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN
(UNTUK MINUM, MANDI, PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)
EVALUASI PENYEDIAAN AIR
 Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari
 Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran
terjauh
 Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang
 Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlorin, pH (6-
9) dan kekeruhan….TSS (Total Suspendic Solid/
mengetahui tingkat kekeruhan)…. (electromagnetic)
 Untuk ruang farmasi dan hemodialisis  air di murnikan
untuk penyiapan obat / pengenceran larutan dan
hemodialisis dapat menggunakan UV atau Hepa filter
NO RUANGAN KONSENTRASI MAKS MIKRO ORGANISME
PERMETER KUBIK UDARA (CFU /M3 )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
OPERASI
BERSALIN
Pemulihan/Perawatan
Observasi & Perawatan bayi , ICU
Kamar Jenazah
Penginderaan
Laboratorium, Radiologi
Sterilisasi
Dapur
Gawat Darurat, R. luka bakar
10
200
200 – 500
200
200-500
200
200 – 500
200
200 - 500
200
Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi
Ruangan
NO RUANGAN SUHU (o C ) KELEMBABAN (%) TEKANAN
1. Operasi 19 – 24 45 – 60 Positif
2. Bersalin 24 – 26 45 – 60 Positif
3 Perawatan 22 - 24 45 - 60 Seimbang
4 Observasi bayi 21 - 24 45 - 60 Seimbang
3. Laboratorium 22 – 26 35 – 60 Negatif
4. Radiologi 22 – 26 45 – 60 Seimbang
5. ICU 22 – 23 35 – 60 Positif
Negatif unt isolasi Px
6. Administrasi 21 – 24 35 – 60 Seimbang
7. Sterilisasi 22 – 30 35 – 60 Negatif
9. Luka Bakar 24 – 26 35 – 60 Positif
PENGHAWAAN/VENTILASI
 Semua permukaan datar harus dibersihkan setiap har,i
semua peralatan yang ada dan berkaitan dengan
pasien didisinfeksi
 Tempat disekitar pasien harus bebas dari
peralatan/perlengkapan yang tidak perlu sehingga
memudahkan untuk dibersihkan
 Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien harus
didisinfeksi sebelum digunakan oleh pasien berikutnya
 Prosedur penggunaan Mops, Cloths, Solution:
 Gunakan lap/kain yang basah
 Gunakan cairan pembersih setiap hari dan ganti jika kotor atau
terkontaminasi
 Ganti MOPs setiap hari dan bersihkan setelah dipakai dan
biarkan kering sebelum dipakai kembali
PENANGANAN LINGKUNGAN
 Jaga kebersihan lingkungan dan lakukan pembersihan 2 x
sehari atau jika kotor
 Lakukan pembersihan di area perawatan dengan disinfeksi
 Gunakan lap basah dan peralatan kebersihan standar (trolly
kebersihan, Mop, 2 ember dan alat pemeras kain pel,
penampung/kantong limbah cairan pembersih/disinfektan)
PENANGANAN LINGKUNGAN
 Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh :
bed rails, light switch dll
 Jangan melakukan disinfeksi fogging di area keperawatan
 Hindari metode pembersihan permukaan yang luas yang
menghasilkan mist atau aerosol
PENANGANAN LINGKUNGAN
 Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk
peralatan non kritikal dan permukaan lingkungan
 Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai
petunjuk pabrik, jika tidak ada petunjuk pembersihan
dari pabrik ikuti prosedur tertentu
PENANGANAN LINGKUNGAN
 Hindari penggunaan karpet
 Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau
tanaman pot di area perawatan pasien
 Kultur permukaan lingkungan ?
PENANGANAN LINGKUNGAN
 Selesai tindakan operasi pasien dan sebelum
pasien berikutnya bersihkan dan disinfeksi
permukaan meja, lampu, dinding, lantai dll
 Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan
darah & cairan tubuh atau cairan kontaminan
lainnya
 Gunakancairan disinfektan sesuai petunjuk
pabrik
 Bunga dan tanaman Pot serta akuarium tidak
dianjurkan di area pelayanan pasien
 Tidak mengizinkan bunga segar atau kering di
area perawatan
Pengendalian lalu lintas manusia
 Pengendalian ;
☛Pembatasan kunjungan tamu : jam kunjungan &jumlah
☛Anjurkan melakukan kebersihan tangan
☛Keseragaman melaksanakan Peraturan antar
petugas
☛Ketentuan & fleksiblelitas: Kondisi pasien,
sifat unit perawatan
Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi
l Lingkungan dan permukaan meja harus bersih
l Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah tempat
masuknya serangga dan binatang lainnya
l Saluran pembuangan air yang tertata baik, tidak
terdapat genangan air akibat adanya sumbatan
Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi
l Peralatan dibersihkan dan tertata baik sehingga
memudahkan untuk pembersihan
l Tersedia tempat sampah yang tertutup dan dibersihkan
secara rutin
l Tersedia air yang cukup untuk digunakan
l Tidak tercium bau yang tidak enak
NO
.
JUMLAH TEMPAT
TIDUR
JUMLAH
TOILET
JUMLAH KAMAR
MANDI
1. s/d 20 1 1
2. s/d 40 2 2
3. s/d 60 3 3
4 s/d 80 4 4
5 s/d 100 5 5
Setiap penambahan 20 karyawan ditambah 1 toilet & 1 kamar
mandi
INDEKS PERBANDINGAN JUMLAH TT DENGAN
JUMLAH TOILET DAN JUMLAH KAMAR MANDI
FASILITAS SANITASI
Binatang
 Anjurkan pasien menghindari dari kotoran, air
liur, urine binatang
 Jangan membiarkan binatang anjing kucing
berkeliaran di sekitar rumah sakit
 Bersihkan lingkungan rumah sakit dari kotoran
binatang
- Kepadatan jentik (terutama aedes) harus nol
- Lubang ditutup kasa
- Bebas kecoa terutama dapur, gudang makanan dan
ruang steril
- Tidak ditemukan tanda keberadaan tikus
- Tidak ditemukan lalat dlm bangunan tertutup
- Dilingkungan RS bebas kucing dan anjing
- Ruangan di anti rayap
PENGENDALIAN SERANGGA,TIKUS,
BINATANG PENGGANGGU
Pengendalian lingkungan di Ruang laundry
 Petugas menggunakan APD
 Lingkungan tertata rapi sehingga mudah untuk
dibersihkan
 Tersedia air yang cukup untuk pengelolaan di
R.laundry
 Pembersihan penanaganan limbah dilakukan setiap
hari (2 x atau jika perlu)
 Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah untuk
masuknya binatang dan serangga lainnya
Kesimpulan
 Pengendalian lingkungan RS merupakan
salah satu yang harus diperhatikan, untuk
mencegah terjadinya transmisi infeksi
 Pengendalian lingkungan meliputi
permukaan lingkungan, sirkulasi udara
dan mutu air
 Lingkungan yang bersih menciptakan rasa
aman
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI

More Related Content

Similar to PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI

1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
raden prawoto
 
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
JavaGreen1
 

Similar to PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI (20)

Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
PPI di CSSD.pdf
PPI di CSSD.pdfPPI di CSSD.pdf
PPI di CSSD.pdf
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
Paper Pengelolaan Instrumen Dalam Kesehatan
Paper Pengelolaan Instrumen Dalam KesehatanPaper Pengelolaan Instrumen Dalam Kesehatan
Paper Pengelolaan Instrumen Dalam Kesehatan
 
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
 
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptxPPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
SSOP (1).pptx
SSOP (1).pptxSSOP (1).pptx
SSOP (1).pptx
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
PPI magang SMKN sepaku-1.ppt
PPI magang SMKN sepaku-1.pptPPI magang SMKN sepaku-1.ppt
PPI magang SMKN sepaku-1.ppt
 
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
Occupational Safety & Health in CIVID-19 Countermeasures (PPE Used in SARS-Co...
 
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptxPENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
TB_PPI.ppt
TB_PPI.pptTB_PPI.ppt
TB_PPI.ppt
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI

  • 1.
  • 2. 2 CURICULUM VITAE M.Luthfi Syahputera,AMK Telp/HP : 085332831119 Pendidikan Formal : • Lulus D3 Keperawatan Stikes Muhammadiyah banjarmasin 2010 Pendidikan Tambahan : • Pelatihan Dasar PPI Perdalin April 2015 • Pelatihan Lanjut PPI PERSI Juni 2015 • Pelatihan Infection Prevention Control Nurse (IPCN) PERSI Agustus 2015 • Training Of Trainer Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,PPSDM Kemenkes- PERSI Agustus 2017 • Pertemuan Ilmiah Terpadu HIPPII April 2019 • Workshop PPRA PAMKI Juni 2019 • Workshop Prognas SNARS Edisi 1.1 KARS Agustus 2019 Riwayat Pekerjaan • Perawat Pelaksana IGD dan ICU RS Bhayangkara Banjarmasin (2011-2012) • Perawat Pelaksana Ruang NURI RS Sari Mulia Banjarmasin (2011-2015) • IPCN Panitia PPI RS Sari Mulia Banjarmasin (2015-Sekarang)  Organisasi : • PPNI Komisariat Sari Mulia • HIPPII Kalsel
  • 3. Pendahuluan  Pengendalian lingkungan adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat mengendalikan berbagai faktor lingkungan (Fisik, biologi, dan sosial psikologi ) di RS  Pengendalian lingkungan merupakan bagian dari kewaspadaan standar  Pengendalian lingkungan terdapat dalam Permenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
  • 4. Tujuan pengendalian lingkungan  Terpeliharanya lingkungan RS yang memenuhi persyaratan kesehatan  Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian kesehatan lingkungan secara terpadu  Mencegah terjadinya kecelakaan kerja  Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat  Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
  • 5. 1. Kontruksi Bangunan 2. Sirkulasi Udara 3. Mutu air 4. Pembersihan permukaan lingkungan Rumah Sakit 5. Penanganan limbah
  • 6. a. Dinding : Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna terang dengan cat tidak luntur b. Langit-langit : kuat, terang, mudah dibersihkan dengan tinggi 2.7 meter c. Lantai : Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna terang, permukaan rata dan pertemuan lantai dengan dinding berbentuk lengkung d. Atap : kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu e. Pintu : Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah masuknya serangga, tikus dll
  • 7. • Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai • Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang Dinding laboratorium dibuat dari porslin atau keramik setinggi 1,50 m dari lantai dan Tersedia rak, lemari utk menyimpan reagensia siap pakai • Jaringan Instalasi : memenuhi syarat teknis kesehatan agar aman dan nyaman, mudah dibersihkan • Tersedia sistim ventilasi yang menjamin pertukaran udara yang memadai
  • 8. l Sarana kebersihan Tangan :  Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di depan Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)  Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT) l Furniture  Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien gunakan disinfektan l Ficture & Fitting  Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan l Gorden  Tidak menyentuh lantai  Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
  • 9. • Ventilasi dgn AC tersendiri dilengkapi filter bakteri, utk r. operasi terpisah dgn ruangan lain (Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, harus dibuat ruang antara) • Aliran udara bersih masuk ke dalam kamar operasi dari atas kebawah, khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi organ harus menggunakan pengaturan udara UCA (Ultra Clean Air) system • Untuk melihat ke ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati • Hubungan ke ruang bersih dari bagian cleaning cukup dgn loket yg dapat dibuka tutup
  • 10. Udara Ventilasi mekanik : AC, FAN, HEXOS FAN  Perputaran udara 12 ACH  Dibersihkan secara periodik & pengontrolan Ventilasi alami  Jendela  Effektif untuk tuberkulosis  Tingkat ACH bervariasi Kombinasi ventilasi mekanik dan alami ACH : pertukaran per jam/ volume ruangan
  • 11. Natural Ventilation Doctor Patient Doctor Patient Ventilasi alamiah menjamin aliran udara didalam kamar dengan baik, bila ventilasi alamiah tidak menjamin harus dilengkapi dengan AC (penghawaan mekanik)
  • 12. 1. Maintenance / pemeliharaan filter udara 2. Kamar operasi memiliki sistem tata udara tersendiri (hepa filter) 3. Pergantian udara minimum 15 x per jam 4. Pertahankan temperatur dan humidity (kelembaban) antara 20- 22° C and 30-60%, untuk mencegah pertumbuhan bakteri secara cepat 5. Kebersihan udara ruangan harus tetap dipelihara , dengan membatasi jumlah personil di ruangan
  • 13. Upaya penyehatan KUALITAS AIR (1) Pemilihan SUMBER AIR yang mempertimbangkan: Kualitasnya baik (Fisik, kimia, biologi) Kontinuitas (Ketersediaannya terjamin) Kuantitas (Q & H ) Penyehatan mutu air Batasi kontaminasi air atau sumber air. Bersihkan dan disinfeksi sink, penam pungan air Evaluasi untuk kemungkinan sumber air terkontaminasi Hindari penempatan dekorasi air mancur dan kolam ikan di area perawatan pasien l KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI , DAN BAKTERIOLOGIS → DIHUBUNGKAN DENGAN FUNGSINYA UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN (UNTUK MINUM, MANDI, PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)
  • 14. EVALUASI PENYEDIAAN AIR  Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari  Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran terjauh  Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang  Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlorin, pH (6- 9) dan kekeruhan….TSS (Total Suspendic Solid/ mengetahui tingkat kekeruhan)…. (electromagnetic)  Untuk ruang farmasi dan hemodialisis  air di murnikan untuk penyiapan obat / pengenceran larutan dan hemodialisis dapat menggunakan UV atau Hepa filter
  • 15. NO RUANGAN KONSENTRASI MAKS MIKRO ORGANISME PERMETER KUBIK UDARA (CFU /M3 ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. OPERASI BERSALIN Pemulihan/Perawatan Observasi & Perawatan bayi , ICU Kamar Jenazah Penginderaan Laboratorium, Radiologi Sterilisasi Dapur Gawat Darurat, R. luka bakar 10 200 200 – 500 200 200-500 200 200 – 500 200 200 - 500 200 Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruangan
  • 16. NO RUANGAN SUHU (o C ) KELEMBABAN (%) TEKANAN 1. Operasi 19 – 24 45 – 60 Positif 2. Bersalin 24 – 26 45 – 60 Positif 3 Perawatan 22 - 24 45 - 60 Seimbang 4 Observasi bayi 21 - 24 45 - 60 Seimbang 3. Laboratorium 22 – 26 35 – 60 Negatif 4. Radiologi 22 – 26 45 – 60 Seimbang 5. ICU 22 – 23 35 – 60 Positif Negatif unt isolasi Px 6. Administrasi 21 – 24 35 – 60 Seimbang 7. Sterilisasi 22 – 30 35 – 60 Negatif 9. Luka Bakar 24 – 26 35 – 60 Positif PENGHAWAAN/VENTILASI
  • 17.  Semua permukaan datar harus dibersihkan setiap har,i semua peralatan yang ada dan berkaitan dengan pasien didisinfeksi  Tempat disekitar pasien harus bebas dari peralatan/perlengkapan yang tidak perlu sehingga memudahkan untuk dibersihkan  Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien harus didisinfeksi sebelum digunakan oleh pasien berikutnya  Prosedur penggunaan Mops, Cloths, Solution:  Gunakan lap/kain yang basah  Gunakan cairan pembersih setiap hari dan ganti jika kotor atau terkontaminasi  Ganti MOPs setiap hari dan bersihkan setelah dipakai dan biarkan kering sebelum dipakai kembali
  • 18. PENANGANAN LINGKUNGAN  Jaga kebersihan lingkungan dan lakukan pembersihan 2 x sehari atau jika kotor  Lakukan pembersihan di area perawatan dengan disinfeksi  Gunakan lap basah dan peralatan kebersihan standar (trolly kebersihan, Mop, 2 ember dan alat pemeras kain pel, penampung/kantong limbah cairan pembersih/disinfektan)
  • 19.
  • 20. PENANGANAN LINGKUNGAN  Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh : bed rails, light switch dll  Jangan melakukan disinfeksi fogging di area keperawatan  Hindari metode pembersihan permukaan yang luas yang menghasilkan mist atau aerosol
  • 21. PENANGANAN LINGKUNGAN  Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk peralatan non kritikal dan permukaan lingkungan  Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai petunjuk pabrik, jika tidak ada petunjuk pembersihan dari pabrik ikuti prosedur tertentu
  • 22. PENANGANAN LINGKUNGAN  Hindari penggunaan karpet  Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau tanaman pot di area perawatan pasien  Kultur permukaan lingkungan ?
  • 23. PENANGANAN LINGKUNGAN  Selesai tindakan operasi pasien dan sebelum pasien berikutnya bersihkan dan disinfeksi permukaan meja, lampu, dinding, lantai dll  Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan darah & cairan tubuh atau cairan kontaminan lainnya  Gunakancairan disinfektan sesuai petunjuk pabrik  Bunga dan tanaman Pot serta akuarium tidak dianjurkan di area pelayanan pasien  Tidak mengizinkan bunga segar atau kering di area perawatan
  • 24. Pengendalian lalu lintas manusia  Pengendalian ; ☛Pembatasan kunjungan tamu : jam kunjungan &jumlah ☛Anjurkan melakukan kebersihan tangan ☛Keseragaman melaksanakan Peraturan antar petugas ☛Ketentuan & fleksiblelitas: Kondisi pasien, sifat unit perawatan
  • 25. Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi l Lingkungan dan permukaan meja harus bersih l Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah tempat masuknya serangga dan binatang lainnya l Saluran pembuangan air yang tertata baik, tidak terdapat genangan air akibat adanya sumbatan
  • 26. Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi l Peralatan dibersihkan dan tertata baik sehingga memudahkan untuk pembersihan l Tersedia tempat sampah yang tertutup dan dibersihkan secara rutin l Tersedia air yang cukup untuk digunakan l Tidak tercium bau yang tidak enak
  • 27. NO . JUMLAH TEMPAT TIDUR JUMLAH TOILET JUMLAH KAMAR MANDI 1. s/d 20 1 1 2. s/d 40 2 2 3. s/d 60 3 3 4 s/d 80 4 4 5 s/d 100 5 5 Setiap penambahan 20 karyawan ditambah 1 toilet & 1 kamar mandi INDEKS PERBANDINGAN JUMLAH TT DENGAN JUMLAH TOILET DAN JUMLAH KAMAR MANDI FASILITAS SANITASI
  • 28. Binatang  Anjurkan pasien menghindari dari kotoran, air liur, urine binatang  Jangan membiarkan binatang anjing kucing berkeliaran di sekitar rumah sakit  Bersihkan lingkungan rumah sakit dari kotoran binatang
  • 29. - Kepadatan jentik (terutama aedes) harus nol - Lubang ditutup kasa - Bebas kecoa terutama dapur, gudang makanan dan ruang steril - Tidak ditemukan tanda keberadaan tikus - Tidak ditemukan lalat dlm bangunan tertutup - Dilingkungan RS bebas kucing dan anjing - Ruangan di anti rayap PENGENDALIAN SERANGGA,TIKUS, BINATANG PENGGANGGU
  • 30. Pengendalian lingkungan di Ruang laundry  Petugas menggunakan APD  Lingkungan tertata rapi sehingga mudah untuk dibersihkan  Tersedia air yang cukup untuk pengelolaan di R.laundry  Pembersihan penanaganan limbah dilakukan setiap hari (2 x atau jika perlu)  Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah untuk masuknya binatang dan serangga lainnya
  • 31. Kesimpulan  Pengendalian lingkungan RS merupakan salah satu yang harus diperhatikan, untuk mencegah terjadinya transmisi infeksi  Pengendalian lingkungan meliputi permukaan lingkungan, sirkulasi udara dan mutu air  Lingkungan yang bersih menciptakan rasa aman