BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan obat. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis dan teori terkait spektroskopi serta struktur kimia parasetamol dijelaskan sebagai dasar untuk menganalisis kadar parasetamol.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik nonlinier yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenuhnya sistem enzim dan pembawa, serta adanya perubahan patologis dalam proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa contoh perhitungan waktu eliminasi obat dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten dan kapasitas terbatas.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Dokumen tersebut membahas tentang Biofarmasetika yang mempelajari hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan absorbsi dan efek farmakologisnya. Dibahas pula korelasi percobaan in vitro-in vivo, pengaturan dosis ganda baik secara oral maupun intra vena, serta beberapa rumus untuk menghitung kadar obat dalam plasma.
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menghitung jumlah sel darah putih dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan adalah pengenceran darah dengan larutan Turk sebanyak 20 kali dilanjutkan dengan penghitungan sel darah putih di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dua mahasiswa memiliki jumlah sel darah putih normal sedangkan dua lainnya di atas normal, mungkin karena k
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi yang mempelajari efek zat beracun terhadap organisme hidup, meliputi toksikologi obat, makanan, pestisida, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam toksikologi seperti LC50, LD50, akut, kronis, serta cara menentukan tingkat toksisitas suatu zat.
Penanganan sediaan sitostatik merupakan penanganan obat kanker secara aseptis untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan menjaga keamanan personil, produk dan lingkungan, serta menghindari kontaminasi silang melalui prosedur yang ketat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan obat. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis dan teori terkait spektroskopi serta struktur kimia parasetamol dijelaskan sebagai dasar untuk menganalisis kadar parasetamol.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik nonlinier yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenuhnya sistem enzim dan pembawa, serta adanya perubahan patologis dalam proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa contoh perhitungan waktu eliminasi obat dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten dan kapasitas terbatas.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Dokumen tersebut membahas tentang Biofarmasetika yang mempelajari hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan absorbsi dan efek farmakologisnya. Dibahas pula korelasi percobaan in vitro-in vivo, pengaturan dosis ganda baik secara oral maupun intra vena, serta beberapa rumus untuk menghitung kadar obat dalam plasma.
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menghitung jumlah sel darah putih dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan adalah pengenceran darah dengan larutan Turk sebanyak 20 kali dilanjutkan dengan penghitungan sel darah putih di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dua mahasiswa memiliki jumlah sel darah putih normal sedangkan dua lainnya di atas normal, mungkin karena k
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi yang mempelajari efek zat beracun terhadap organisme hidup, meliputi toksikologi obat, makanan, pestisida, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam toksikologi seperti LC50, LD50, akut, kronis, serta cara menentukan tingkat toksisitas suatu zat.
Penanganan sediaan sitostatik merupakan penanganan obat kanker secara aseptis untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan menjaga keamanan personil, produk dan lingkungan, serta menghindari kontaminasi silang melalui prosedur yang ketat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi peralatan ruang operasi, prinsip aseptis, dan prosedur operasi yang meliputi persiapan peralatan, ruang operasi, dan petugas untuk mencegah kontaminasi dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi peralatan ruang operasi, prinsip aseptis, dan prosedur operasi yang meliputi persiapan peralatan, ruang operasi, dan petugas untuk mencegah kontaminasi dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menerapkan sanitasi dan kebersihan yang baik untuk mencegah kontaminasi, serta menjelaskan berbagai jenis kontaminasi dan cara-cara mencegahnya, seperti menerapkan prosedur pembersihan yang efektif dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi sediaan steril dan persyaratan ruang steril dalam industri farmasi, termasuk klasifikasi ruang produksi steril, syarat ruang steril, dan pakaian pelindung yang digunakan untuk mencegah kontaminasi di dalam ruang steril."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pelayanan dispensing steril di apotek rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian dispensing steril, tujuannya, persyaratan ruangan dan peralatan, serta langkah-langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis untuk memastikan sterilitas produk dan keselamatan petugas. Dokumen ini sangat berguna bagi petugas farmasi untuk memahami proses dispensing steril secara tepat.
Dokumen ini memberikan panduan mengenai persyaratan dan prosedur untuk memproses dan mengeksport udang beku yang telah dimasak. Persyaratan kilang meliputi lantai, dinding, siling, pencahayaan, pengudaraan, dan kebersihan untuk mencegah kontaminasi. Prosedur pengeksportan melibatkan pemeriksaan kilang, pensampelan, dan permit ekspor. Sampel diuji untuk memenuhi standar mikrobiologi dan kimia untuk mem
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitElfian Effendi
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas yang dibutuhkan di ruang operasi rumah sakit untuk mencegah kontaminasi, yaitu passbox untuk transfer barang, air shower untuk dekontaminasi personil, dan hepa filter untuk menyaring udara. Passbox digunakan untuk mentransfer barang antara area bersih dan kurang bersih. Air shower digunakan untuk membersihkan debu dan partikel dari tubuh personil sebelum masuk area bersih. Hepa filter digunakan unt
The document repeatedly states that information was collected by an individual with a Yahoo email address. It provides no other notable details or context about the collected information in its repetitive structure.
Buku pedoman ini membahas tentang teknik pencampuran obat suntik dan penanganan sediaan sitostatika secara aseptis di instalasi farmasi rumah sakit. Terdapat informasi mengenai persiapan pencampuran, teknik pencampuran obat dari ampul dan vial, ketidakcampuran beberapa obat suntik, serta penanganan kecelakaan selama proses pencampuran.
The document discusses the four classes of biological safety cabinets (BSCs). It provides details on each class:
Class I BSCs provide personnel and environmental protection but no product protection. Airflow is inward and exhausted through a HEPA filter.
Class II BSCs provide personnel, environmental and product protection. They maintain laminar airflow and exhaust air through HEPA filters, with options for recirculation or external exhaust.
Class III BSCs are fully enclosed and gas-tight, providing maximum containment. All supply and exhaust air is HEPA filtered before being externally exhausted under negative pressure. Access is through dunk tanks or double-door pass-through boxes.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. “ASEPTIS” : bebas mikroorganisme
• TEHNIK “ASEPTIS” :
•Metode atau cara yang dilakukan sebelum dan selama
proses peracikan obat yang dapat mengurangi risiko
paparan terhadap obat, petugas dan lingkungan dengan
menurunkan/meniadakan jumlah mikroorganisme yang
masuk ke dalam tubuh.
3. Proses Aseptik
• Tujuan : menjaga sterilitas produk dan
proses pencampuran dari berbagai bahan
baku
• Lingkungan produksi : untuk mencegah
kontaminasi mikrobial
4. Pengetahuan Khusus yang harus diperhatikan :
Suhu penyimpanan
Pelarut yang digunakan, konsentrasi obat dalam pelarut
Stabilitas larutan
Incompatibilitas
5. PILAR PENTING
• Penggunaan cytotoxic drug safety cabinet, pharmaceutical
isolators dan perlengkapan peralatan lain direkomendasikan
sebagai fasilitas selama proses penyiapan dan rekonstitusi
sitostatika yang aman.
• Penataan yang BAIK isolator/LAF dan peralatan kerja dalam
clean room
• Teknik aseptic harus dilakukan dalam proses rekonstitusi sediaan
steril, termasuk sitostatika
• PenggunaanAlat Pelindung Diri (APD)/ Personal Protection
Equipment (PPE)
6. Pengendalian kontaminasi
• PersonnelControl
• Baju kerja
• Personal Hygiene
• Baju pelindung
• Lingkungan (Environmental)Control
• Entrance and exit
• Materials and supplies
• Cleaning and maintenance
• Atmospheric
Prinsip keamanan secara umum :
Pendidikan dan pelatihan petugas
Pengandalian lingkungan kerja
Prosedur kerja yang aman
7. Kenapa kita sangat memperhatikan DEBU
Typical size relationship between
dust, bacteria and viruses
Virus
(0,006µm to 0,03µm)
Dust Particle
(0,5µm to 500µm)
Bacteria
(0,2µm to 2µm)
Dust Is a Bacteria Carrier
WHO
9. Prinsip lingkungan bersih Clean room
• Udara terfilter (HEPA) sangat tinggi
(99.99% @ 0.3m)
• Layout harus meminimalkan sumber
partikel yang akan difilter
• Aliran udara harus mampu
membersihkan partikel yang
dihasilkan dari proses
10. Cleanroom
• Suatu lingkungan bersih yg dapat menurunkan kontaminasi dari
bahan baku maupun proses.
• Dirancang untuk menghilangkan dan mengurangi sumber
kontaminan
• Parameter terkontrol :
• Suhu : 18-22C
• Kelembaban : 40-60
• Cahaya :
• Tekanan : 10-15 Psi
• aliran udara : 20x/jam
13. Laminar Air Flow Hood (LAH)
• Prinsip : dua kali sapuan udara steril secara terus menerus di area
dalam cabinet untuk mencegah masuknya udara terkontaminasi
• Tipe LAH (2)
• Horizontal
• Vertikal
16. Kondisi khusus
Jika tidak ada fasilitas LAF - BSC untuk pencampuran sediaan steril
maka perlu diperhatikan :
• Pilih ruang yang paling bersih, khusus pengerjaan sediaan steril
• Seluruh pintu dan jendela harus selalu tertutup
• Tidak ada bak cuci, rak atau papan tulis permanen
• Lantai didesinfeksi setiap hari dengan menggunakan hypoclorite
100 ppm
• Dinding mudah dibersihkan
• Meja kerja harus jauh dari pintu
18. PAKAIAN
• Tidak menggunakan pakaian tanpa lengan
• Tidak menggunakan baju pendek
• Tidak menggunakan sandal
• Tidak menggunakan perhiasan yg potensial
membuat lubang baju pelindung atau sarung
tangan
• Hindari baju yang menghasilkan serat/bulu
19. Kebersihan tangan
Cuci tangan 6 langkah
Prosedur terpenting untuk mencegah transmisi
penyebab infeksi (orang ke orang; objek ke orang)
Antiseptik, dan air mengalir
Bukti :cuci tangan menunjang penurunan
insiden MRSA di ICU
20. GLOVE (SARUNG TANGAN)
Gunakan sarung tangan
dalam cleanroom.
steril
Syarat : steril, latex bebas
powder, nitril
Direkomendasikan double.
Bagian terluar ganti jika robek
atau terjadi kontaminasi
Harus didisinfeksi dengan alkohol
setiap operator kembali ke cabinet
atau menyentuh benda tidak steril
Selesai
sarung
bekerja, setelah kedua
tangan dilepas, tangan
dicuci bersih.
www.themegallery.com Company Logo
MEMASANG SARUNG
TANGAN
24. Jarum
• Semua bagian dari “needle” adalah
merupakan “Critical area”
• Tidak boleh disentuh dengan tangan non
steril
• Selalu tutup dengan “needle cap”
26. Membuka ampul
Bersihkan “ampoule neck”
dengan kasa yang dibasahi
alkohol 70 %
Potong ampul dengan
menggunakan ibu jari dan
telunjuk
27. Memasukkan dan Mengambil cairan dari vial
Masukkan “bevel” dengan hati-hati dan tekan
Jaga agar tidak terjadi “coring”
(Pelebaran lubang pada tutup karet)
Masukkan cairan melalui dinding vial
Kocok pelan-pelan dengan needle masih
terpasang
30. HALYANG PERLU DIPERHATIKAN DLM BEKERJA:
• Selalu konsentrasi dan control visual
• Gerakan yang penting
• Rancang dan tetapkan perlatan kerja selalu tersedia dan
ergonomis
• Lingkungan kerja nyaman