SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
HIGIENE DALAM
PEMBUATAN OBAT
Maryam Arbie
November 2006
PT Phyto Kemo Agung Farma
HIGIENE
=
KEBERSIHAN
KESEHATAN
PERLINDUNGAN OBAT
Tindakan yang berkaitan dengan:
Mengapa perlu praktek
higiene dalam pembuatan obat ??
Agar obat tidak
membahayakan
pemakai dan efek yang
diharapkan dapat
tercapai
Apa saja yang harus
bersih ??
Karyawan
Alat (mesin, alat pembersih)
Bangunan, Ruangan
Bahan Baku
KARYAWAN  HIGIENE
PERORANGAN
Kesehatan
Kebersihan Perorangan
Kebiasaan Higiene
KESEHATAN
Seharusnya ada pemeriksaan kesehatan
bagi karyawan baru, serta program
pemeriksaan kesehatan berkala sesuai
kebutuhan  management
Karyawan dengan
penyakit di bawah ini
tidak boleh bertugas
di area grey
Luka terbuka
Penyakit kulit, gatal, bisul
Penyakit menular seperti TBC, dll
Laporkan kepada atasan bila anda mengidap
penyakit tsb diatas
Apa saja sumber
kontaminasi dari
manusia ??
baju
Tangan, kuku
rambut
sepatu
hidung
mulut
telinga
+ seluruh permukaan
kulit
yang terbuka
Manusia
menyebarkan
600,000 partikel
per menit
KEBERSIHAN DIRI
Mandi minimal 2x sehari
Cuci rambut minimal 2 x seminggu.
Cuci tangan dengan sabun setelah dari WC dan
memegang barang kotor
Tidak boleh berjambang dan berjanggut
dan dihimbau untuk tidak berkumis
Kuku harus dipotong pendek
KEBERSIHAN DIRI
Di area grey & white tidak boleh memakai
jam tangan, gelang, kalung, anting/ giwang
dan cincin.
Cincin kawin polos, hanya boleh di grey
area.
Tanggalkan semua barang milik pribadi
dalam ruang ganti/ locker seperti tas,
uang, dompet, alat perhiasan, sisir, tissue,
obat pribadi.
Tidak menyimpan makanan dalam locker
X
KEBERSIHAN DIRI
Di area grey: tidak boleh memakai make-up berlebihan seperti bulu
mata palsu
Di area steril tidak boleh memakai make-up
Kenakan seragam dengan baik dan benar sejak dari ruang ganti:
- Masuk ruang produksi harus menggunakan seragam kerja
- Seragam kerja tidak boleh dikenakan di luar area produksi
- Rambut harus tertutup rapat
- Lengan baju tidak digulung
- Sepatu kerja dipakai dengan benar, tidak diinjak bagian tumitnya
- Kenakan masker , sarung tangan saat berhadapan dengan dan/
atau memegang bahan/ produk/ bahan kemas primer yang terbuka
X
Cuci dan semprot tangan dengan disinfektan (alcohol 70%)
sebelum masuk ke area grey/white dan setelah memegang
sesuatu yang kotor dalam area produksi seperti bagian
dalam mesin, alat pembersih
Cara cuci tangan :
1. Cuci tangan dengan sabun cair. Untuk karyawan di area steril
sikat kuku dengan sikat khusus
2. Bilas dengan banyak air hingga hilang sisa sabun
3. Semprot tangan dengan disinfektan (Alkohol 70%).
4. Keringkan tangan dengan kain lap bersih dan kering/ angin panas
Sesudah itu tangan jangan menyentuh benda-benda kotor. Kalau
terjadi demikian tangan harus dicuci ulang.
KEBERSIHAN DIRI
Kebiasaan Higiene
Perhatikan kebersihan lingkungan
.
Dilarang mengunyah, makan, minum, merokok di
semua area produksi, gudang dan lab, kecuali
minum air putih di airlock
Dilarang keras meludah di seluruh area pabrik
kecuali di toilet
X
Kebiasaan Higiene
Perhatikan kebersihan lingkungan
.
Usahakan semua benda dalam ruang kerja selalu
dalam keadaan bersih dan rapih.
Buanglah sampah pada tempatnya.
Gunakan sarung tangan bersih dan sebaiknya tidak dipakai untuk
memegang alat-alat, drum dan bagian dalam mesin.
Setelah memegang benda tsb, semprotkan disinfektan yaitu alkohol
70% pada sarung tangan.
Tingkah laku dalam area steril
 Batasi jumlah karyawan
 Hindari menggaruk, menggosok kepala, tubuh
 Bicara hanya seperlunya, tidak berteriak,
tertawa, menyanyi, bersiul, karena akan
meyebarkan bakteri
 Batasi keluar masuk ruang steril, ganti pakaian
steril tiap masuk
 Jauhi tangan & tubuh dari wadah terbuka
(termasuk vial, ampul)
 Tidak oleh ada bagian kulit yang terpapar .
Pakai seragam lengkap sejak di airlock
 Batasi gerakan, tidak boleh berlari karena akan
menyebarkan partikel
RUANGAN
Kebersihan Ruangan
 Beberapa tingkat kebersihan :
 Kelas D : 100.000 (grey area)
 Kelas C : 10.000
 Kelas B : 100
 Kelas A : 100 dibawah LAF
A, B, C  White area
Urutan tingkat kebersihan dari yang paling bersih:
White  Grey  Black (Putih  Abu-abu Hitam)
 Suhu & kelembaban dijaga agar karyawan tidak
berkeringat  fasilitas baru
 Hanya yang bertugas yang ada diarea steril,
supervisi dari kelas 100,000
 Semua permukaan halus, mudah dibersihkan, tidak
retak
Kebersihan Ruangan
 Ada prosedur lengkap untuk pembersihan
 Ada jadwal pembersihan
 Ada alat dan bahan tertentu yang digunakan untuk
pembersihan
 Lakukan sanitasi dengan disinfektan tiap sore setelah
selesai bekerja
 Disinfektan yang dipakai untuk pembersihan ruang
hendaklah lebih dari satu jenis dan digunakan secara
bergilir
 Desinfektan dan detergen yang digunakan hendaklah
dipantau terhadap cemaran mikroba
x
Kebersihan Ruangan
 Desinfektan dan deterjen yang digunakan
untuk ruang kelas A dan B harus disterilkan
sebelum digunakan
 Angka mikroba area steril saat “sedang
bekerja” harus selalu dipantau. Area grey
minimal setiap 6 bulan. Cara apus (swab)
dan cawan papar (settle plate)
 Daerah bersih untuk produksi tidak boleh
digunakan untuk pengujian mikrobiologi
termasuk tes sterilitas
Kebersihan Ruangan
 Semua pintu harus selalu dalam keadaan
tertutup. Tidak boleh membuka pintu airlock
secara bersamaan
 Kontrol perbedaan tekanan ruang proses
terhadap sekitarnya setiap hari
 Kontrol jumlah partikel diudara untuk area
steril setiap minggu, area grey min setiap
tahun
A L A T
Penanganan alat, mesin
 Segera bersihkan setelah digunakan!!!
 Harus ada pemeliharaan berkala terhadap semua mesin
termasuk:
 system penanganan dan penyaringan udara,
 compressor,
 system pengolahan PW, penyimpanan dan distribusinya
 Hendaknya dilakukan validasi pembersihan
Alat kebersihan
 Contoh alat kebersihan: vacuum cleaner, alat pel, lap,
scrapper (pembersih kaca), sikat plastik
 Harus selalu dijaga kebersihan alat pembersih
 Tidak boleh menggunakan sapu
 Segera bersihkan setelah digunakan!!!
 Simpan di tempat khusus (janitor) dalam keadaan bersih,
ember pel simpan dalam keadaan terbalik
BAHAN BAKU &
WADAHNYA
Penjagaan kebersihan
bahan dan produk
Wadah bahan baku yang masuk ke
ruang produksi harus bersih dan
disanitasi
Di ruang penyimpanan, wadah tidak
diletakkan diatas lantai. Gunakan palet
Wadah dan bahan yang dapat melepas
partikel sedapat mungkin tidak dibawa
kedalam area bersih
x
Kesimpulan
Penyimpanan
bahan
Penimbangan Proses
Produksi
Packing
Penyimpanan
Finished
Good
Harus dijaga terhadap kontaminasi
Partikel/mikroba/produk lain
DISIPLIN - Sosialisasi
1. Jam masuk kerja:
Bel akan dibunyikan jam 7:50
Jam kerja tetap dimulai jam 8:00
2. Jam istirahat:
Senin – Kamis: jam 12:00 – 12:30
Jum’at : Laki-laki: 11:30 – 12:30
Wanita: 12:00 – 12:30
3. Jam pulang:
Bel akan dibunyikan pada jam 4:25
Artinya karyawan boleh menghentikan aktivitas kerja pada jam 4:25
menuju locker
Tidak diperkenankan menunggu bel di koridor dekat locker
Selamat Bekerja

More Related Content

Similar to Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt

Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.pptannisamelhannah1
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptxRetnoListyawati
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPTRiP Consultant
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptNanaNunu11
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptrhamset
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksiHetty Astri
 
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptxImplementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptxRachmaindriani2
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptPEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptkeongOMS10
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxMelimarlina3
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksimateripptgc
 
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIluthfipmi1
 
HH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxHH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxYANTOTALAN
 

Similar to Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt (20)

Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
8. higiene karyawan
8. higiene karyawan8. higiene karyawan
8. higiene karyawan
 
8. higiene karyawan
8. higiene karyawan8. higiene karyawan
8. higiene karyawan
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptxImplementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptPEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
Gmp bakso
Gmp baksoGmp bakso
Gmp bakso
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
 
PPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptxPPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptx
 
HH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxHH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptx
 

Recently uploaded

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 

Recently uploaded (12)

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 

Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt

  • 1. HIGIENE DALAM PEMBUATAN OBAT Maryam Arbie November 2006 PT Phyto Kemo Agung Farma
  • 3. Mengapa perlu praktek higiene dalam pembuatan obat ?? Agar obat tidak membahayakan pemakai dan efek yang diharapkan dapat tercapai
  • 4. Apa saja yang harus bersih ?? Karyawan Alat (mesin, alat pembersih) Bangunan, Ruangan Bahan Baku
  • 6. KESEHATAN Seharusnya ada pemeriksaan kesehatan bagi karyawan baru, serta program pemeriksaan kesehatan berkala sesuai kebutuhan  management
  • 7. Karyawan dengan penyakit di bawah ini tidak boleh bertugas di area grey Luka terbuka Penyakit kulit, gatal, bisul Penyakit menular seperti TBC, dll Laporkan kepada atasan bila anda mengidap penyakit tsb diatas
  • 8. Apa saja sumber kontaminasi dari manusia ?? baju Tangan, kuku rambut sepatu hidung mulut telinga + seluruh permukaan kulit yang terbuka Manusia menyebarkan 600,000 partikel per menit
  • 9. KEBERSIHAN DIRI Mandi minimal 2x sehari Cuci rambut minimal 2 x seminggu. Cuci tangan dengan sabun setelah dari WC dan memegang barang kotor Tidak boleh berjambang dan berjanggut dan dihimbau untuk tidak berkumis Kuku harus dipotong pendek
  • 10. KEBERSIHAN DIRI Di area grey & white tidak boleh memakai jam tangan, gelang, kalung, anting/ giwang dan cincin. Cincin kawin polos, hanya boleh di grey area. Tanggalkan semua barang milik pribadi dalam ruang ganti/ locker seperti tas, uang, dompet, alat perhiasan, sisir, tissue, obat pribadi. Tidak menyimpan makanan dalam locker X
  • 11. KEBERSIHAN DIRI Di area grey: tidak boleh memakai make-up berlebihan seperti bulu mata palsu Di area steril tidak boleh memakai make-up Kenakan seragam dengan baik dan benar sejak dari ruang ganti: - Masuk ruang produksi harus menggunakan seragam kerja - Seragam kerja tidak boleh dikenakan di luar area produksi - Rambut harus tertutup rapat - Lengan baju tidak digulung - Sepatu kerja dipakai dengan benar, tidak diinjak bagian tumitnya - Kenakan masker , sarung tangan saat berhadapan dengan dan/ atau memegang bahan/ produk/ bahan kemas primer yang terbuka X
  • 12. Cuci dan semprot tangan dengan disinfektan (alcohol 70%) sebelum masuk ke area grey/white dan setelah memegang sesuatu yang kotor dalam area produksi seperti bagian dalam mesin, alat pembersih Cara cuci tangan : 1. Cuci tangan dengan sabun cair. Untuk karyawan di area steril sikat kuku dengan sikat khusus 2. Bilas dengan banyak air hingga hilang sisa sabun 3. Semprot tangan dengan disinfektan (Alkohol 70%). 4. Keringkan tangan dengan kain lap bersih dan kering/ angin panas Sesudah itu tangan jangan menyentuh benda-benda kotor. Kalau terjadi demikian tangan harus dicuci ulang. KEBERSIHAN DIRI
  • 13. Kebiasaan Higiene Perhatikan kebersihan lingkungan . Dilarang mengunyah, makan, minum, merokok di semua area produksi, gudang dan lab, kecuali minum air putih di airlock Dilarang keras meludah di seluruh area pabrik kecuali di toilet X
  • 14. Kebiasaan Higiene Perhatikan kebersihan lingkungan . Usahakan semua benda dalam ruang kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapih. Buanglah sampah pada tempatnya. Gunakan sarung tangan bersih dan sebaiknya tidak dipakai untuk memegang alat-alat, drum dan bagian dalam mesin. Setelah memegang benda tsb, semprotkan disinfektan yaitu alkohol 70% pada sarung tangan.
  • 15. Tingkah laku dalam area steril  Batasi jumlah karyawan  Hindari menggaruk, menggosok kepala, tubuh  Bicara hanya seperlunya, tidak berteriak, tertawa, menyanyi, bersiul, karena akan meyebarkan bakteri  Batasi keluar masuk ruang steril, ganti pakaian steril tiap masuk  Jauhi tangan & tubuh dari wadah terbuka (termasuk vial, ampul)  Tidak oleh ada bagian kulit yang terpapar . Pakai seragam lengkap sejak di airlock  Batasi gerakan, tidak boleh berlari karena akan menyebarkan partikel
  • 17. Kebersihan Ruangan  Beberapa tingkat kebersihan :  Kelas D : 100.000 (grey area)  Kelas C : 10.000  Kelas B : 100  Kelas A : 100 dibawah LAF A, B, C  White area Urutan tingkat kebersihan dari yang paling bersih: White  Grey  Black (Putih  Abu-abu Hitam)  Suhu & kelembaban dijaga agar karyawan tidak berkeringat  fasilitas baru  Hanya yang bertugas yang ada diarea steril, supervisi dari kelas 100,000  Semua permukaan halus, mudah dibersihkan, tidak retak
  • 18. Kebersihan Ruangan  Ada prosedur lengkap untuk pembersihan  Ada jadwal pembersihan  Ada alat dan bahan tertentu yang digunakan untuk pembersihan  Lakukan sanitasi dengan disinfektan tiap sore setelah selesai bekerja  Disinfektan yang dipakai untuk pembersihan ruang hendaklah lebih dari satu jenis dan digunakan secara bergilir  Desinfektan dan detergen yang digunakan hendaklah dipantau terhadap cemaran mikroba x
  • 19. Kebersihan Ruangan  Desinfektan dan deterjen yang digunakan untuk ruang kelas A dan B harus disterilkan sebelum digunakan  Angka mikroba area steril saat “sedang bekerja” harus selalu dipantau. Area grey minimal setiap 6 bulan. Cara apus (swab) dan cawan papar (settle plate)  Daerah bersih untuk produksi tidak boleh digunakan untuk pengujian mikrobiologi termasuk tes sterilitas
  • 20. Kebersihan Ruangan  Semua pintu harus selalu dalam keadaan tertutup. Tidak boleh membuka pintu airlock secara bersamaan  Kontrol perbedaan tekanan ruang proses terhadap sekitarnya setiap hari  Kontrol jumlah partikel diudara untuk area steril setiap minggu, area grey min setiap tahun
  • 21. A L A T
  • 22. Penanganan alat, mesin  Segera bersihkan setelah digunakan!!!  Harus ada pemeliharaan berkala terhadap semua mesin termasuk:  system penanganan dan penyaringan udara,  compressor,  system pengolahan PW, penyimpanan dan distribusinya  Hendaknya dilakukan validasi pembersihan
  • 23. Alat kebersihan  Contoh alat kebersihan: vacuum cleaner, alat pel, lap, scrapper (pembersih kaca), sikat plastik  Harus selalu dijaga kebersihan alat pembersih  Tidak boleh menggunakan sapu  Segera bersihkan setelah digunakan!!!  Simpan di tempat khusus (janitor) dalam keadaan bersih, ember pel simpan dalam keadaan terbalik
  • 25. Penjagaan kebersihan bahan dan produk Wadah bahan baku yang masuk ke ruang produksi harus bersih dan disanitasi Di ruang penyimpanan, wadah tidak diletakkan diatas lantai. Gunakan palet Wadah dan bahan yang dapat melepas partikel sedapat mungkin tidak dibawa kedalam area bersih x
  • 27. DISIPLIN - Sosialisasi 1. Jam masuk kerja: Bel akan dibunyikan jam 7:50 Jam kerja tetap dimulai jam 8:00 2. Jam istirahat: Senin – Kamis: jam 12:00 – 12:30 Jum’at : Laki-laki: 11:30 – 12:30 Wanita: 12:00 – 12:30 3. Jam pulang: Bel akan dibunyikan pada jam 4:25 Artinya karyawan boleh menghentikan aktivitas kerja pada jam 4:25 menuju locker Tidak diperkenankan menunggu bel di koridor dekat locker

Editor's Notes

  1. 2
  2. 3
  3. 4
  4. 5
  5. 6
  6. 7
  7. 10
  8. 10
  9. 10
  10. 11
  11. 12
  12. 12
  13. 12
  14. 12
  15. 13
  16. 14
  17. 14
  18. 14
  19. 15
  20. 16
  21. 16
  22. 18
  23. 15
  24. 15