SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU
PUTUSSIBAU,
PENDAHULUAN
Hygiene adalah kondisi dan
perlakuan yang diperlukan untuk
menjamin Keamanan Pangan di
semua tahap rantai pangan
PENDAHULUAN
• Undang-undang No.18 Tahun 2012
Tentang Pangan :
• Sanitasi : Pencegahan Penyakit
dengan menghilangkan/mengatur
faktor-faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai
perpindahan penyakit
Penerapan Sanitasi Pangan :
 Peningkatan mutu IRTP
 Melindungi masyarakat
 Pengendalian terpadu meliputi
semua aspek produksi
ASPEK HYGIENE SANITASI
Sanitasi Pengolahan
Pangan
Hygiene Pekerja
Sanitasi Peralatan
Sanitasi Ruang Produksi
Sanitasi Air
Sanitasi Hama
Sanitasi Lingkungan
SUMBER KONTAMINASI
• Pekerja
• Hewan
• Lingkungan
• Bahan Makanan Lain
• Kontaminan lain
Pekerja
Tangan, rambut, mulut, hidung
Kontaminasi terjadi melalui: sentuhan,
pernafasan, bersin, batuk
Terjadi selama pengolahan,
pengepakan, persiapan, penyajian
Atasi dengan praktek sanitasi yang
baik
Tangan Pekerja
Kulit, Jari, Kuku dan
Perhiasan
Jari dan Kulit : kontak
dengan sumber
kontaminasi
Kuku salah satu sumber
kontaminasi
Hindari garuk-garuk
Atasi dengan cuci tangan
menggunakan sabun
Perhiasan harus dilepas
Rambut
- Sumber : Staphylococcus
- Pekerja yang pegang rambut, cuci
tangan
- Pakai tutup kepala
Mata
- Mata sebenarnya bebas dari bakteri, tapi infeksi di
mata dapat terjadi, kontak dengan bulu mata
- Pekerja yang memegang mata, mungkin terkontaminasi
Mulut
 Berbagai jenis bakteri, kontaminasi melalui
ludah
 Gosok gigi mencegah akumulasi bakteri dan
mengurangi kemungkinan kontaminasi
 Hindarkan bersin, batuk dan merokok
Hidung
- Hindarkan bersin dan hindari tangan dari sentuhan hidung
Organ pembuangan
- Sumber: S. fecalis, Salmonella, Shigella
- Harus cuci dengan sabun sebelum
menangani pangan
Hewan
Ternak Besar : Sapi, Kambing,
Babi, Kambing sebagai pembawa
kontaminan
Unggas, terutama Salmonella
Hewan Peliharaan : kucing, anjing
Binatang Pengerat dan Serangga
 Jangan sampai mendekati ruang
pengolahan
Serangga dan Tikus
 Lalat, kecoa sumber pencemar
 Atasi dengan :
 Jangan sampai masuk areal pengolahan,
persiapan dan penyimpanan
 Penangkal serangga dan tikus
Kontaminan asal Bahan mentah :
- Mikroba dari tanah, air, residu
pestisida
- Hewani : mikrobiologi,
antibiotika,hormon
Susu
- Sapi, alat pemerah
- Kontaminasi silang: pekerja, wadah
Daging
- Pisau dan alat waktu penyembelihan
- Bulu, kulit, saluran pencernaan, pernafasan.
- Kontaminasi selama: penyembelihan,
pemotongan, pengolahan, penyimpanan
dan distribusi
- Karkas kontak dengan debu atau kotoran
lain
Rempah-rempah
- Tergantung dari cara panen, jenis
rempah, penanganan dan pengolahan
- Banyak rempah-rempah yang dipanen
dalam tanah:
- seperti rimpang, sehingga tanah perlu
dibersihkan dengan seksama agar tidak
menjadi sumber kontaminan
Lingkungan
 Udara : medium sementara virus & bakteri influenza
 Tanah : C. botulinum & C. perfringens
 Air limbah Salmonella, Shigella, Streptococci fekal
Sumber Lainnya:
- Peralatan : selama digunakan atau
disimpan
- Kontaminasi peralatan dari bahan,
pekerja dan udara
- Atasi dengan: desain yang higienis dan
pembersihan yang efektif
Udara dan air :
- Air sebagai medium pembersih
Perlu pengamanan khusus. Misal ultra violet
- Udara mencemari ditempat pengolahan,
pengemasan, penyimpanan dan persiapan
 Atasi dengan praktek sanitasi yang
baik, menyaring udara yang masuk
ruang pengolahan
Limbah
 Penanganan limbah yang buruk: sumber kontaminasi
Dapat mencemari sumber air, sungai,
danau,laut sehingga pangan yang berasal
dari perairan tersebut dapat tercemar
 Atasi dengan pengaturan/penanganan
limbah yang baik
Benda mati :
Contoh : handel pintu yg terkontaminasi
tangan pekerja, permukaan alat
pengolahan yg terkontaminasi mikroba,
dapat mencemari produk yang diolah.
AIR UNTUK PEMBERSIHAN DAN SANITASI
 Air yg kontak langsung dg produk pangan
harus memenuhi syarat air minum
 Air utk industri sirup/minuman : pH dan
kesadahan
• Penyaringan dan Sedimentasi : menghilangkan benda-benda terlarut
yg bersifat koloid
• Desinfeksi (klorinari) : pembersihan dan desinfeksi
• Tujuan : agar mikroba (bakteri & virus patogen ) yg ditularkan melalui
air menjadi tidak aktif
• Disinfeksi : menggunakan klorin 0,2 - 0,5 ppm
Tahap - tahap penanganan dan pengolahan air :
PEMBERSIHAN DAN SANITASI
PERALATAN
Tahap - tahap pembersihan meliputi :
• penghilangan kotoran yg besar
• penggunaan senyawa pembersih untuk kotoran
terlihat
• pembilasan kotoran dan senyawa pembersih
• penggunaan sanitizer utk membunuh,
menghilangkan / menghambat mikroba yg tersisa
• pembilasan utk membersihkan sisa - sisa sanitizer
 Pembersihan : penghilangan kotoran
 Komponen yg dibutuhkan utk pembersihan :
air, deterjen, bahan penggosok
 Sifat pembersih yg baik : dapat memisahkan
kotoran dari permukaan, mencegah redeposisi, tdk
korosif, dan ekonomis
Pembersihan Peralatan :
Sanitasi Peralatan :
 Tujuan : membunuh mikroba vegetatif
yg tinggal di permukaan alat
 Proses sanitasi yg efektif :
 pembersihan alat
 bahan sanitaiser
Suhu yg baik > 82ºC
 Pemanasan : pemanasan basah ( uap dan air
panas ) dan pemanasan kering
 Sanitasi uap panas : 80ºC selama 15 ‘ atau 94º
selama 5 mnt
 Sanitasi air panas : suhu > 80º C
●
Sanitaiser Panas :
 baik utk industri pangan
 dapat menembus celah kecil
 tdk korosif
 tdk selektif terhadap mikroba tertentu
 tdk meninggalkan residu.
Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil
 Dilakukan secara manual dengan tangan pekerja
 Konsentrasi / kepekatan larutan pembersih tidak
menyebabkan iritasi tangan dan kulit pekerja
 Perendaman alat dalam larutan pembersih pd suhu 52ºC
selama 12 - 30 menit
 Pemberian gelombang ultrasonik atau penyikatan
METODE PEMBERSIHAN DAN SANITASI
Pembersihan Tangan Pekerja
 Pencucian tangan penting untuk mencegah penyebaran mikroba
 Cuci dan sikat tangan dalam air dengan sabun
 Bilas tangan dengan air hangat
 Rendam atau semprot tangan dengan sanitaiser : iodine 25 ppm,
klorin 50-100 ppm, quats 200ppm
 Alternatif lain: pencucian satu kali dalam larutan yg sekaligus
mengandung deterjen dan sanitaiser
Prosedur cuci tangan yang baik
1. Basahi tangan
2. Pakai sabun
3. Gosok dengan teliti
4. Sikat dengan sikat
5. Cuci/bilas
6. Pakai sabun lagi
7. Cuci dengan air
8. Keringkan dengan penyeka kering
BAGAIMANA AGAR TANGAN DAN KUKU TETAP BERSIH?
 Cuci tangan dan kuku dengan air mengalir, air hangat
dan sabun, keringkan
 Tutup luka pada tangan/jari
1. Basahi
tangan
3. Gosok yang
bersih
4. Bilas
2. Beri Sabun
5. Keringkan
HIGIENE PEKERJA
1. MASALAH KESEHATAN :
 Setiap pekerja yg terjangkit sakit menular tdk boleh
masuk kerja.
 Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan umum
setiap 6 bulan sekali.
 Pekerja yg menderita luka terbuka, terbakar dan infeksi
bakteri lainnya tdk boleh bekerja di ruang pengolahan.
 Pekerja wajib mencuci tangan dg air bersih setelah dari
kamar mandi / WC
 Pekerja dilarang meludah di lingkungan pengolahan
pangan.
2. KEBERSIHAN TANGAN :
 Pekerja harus mencuci tangan sebelum mulai bekerja
 Penderita luka di tangan tapi bukan infeksi boleh bekerja tetapi
harus pakai sarung tangan karet dan tdk memakai cat kuku.
 Tangan harus selalu dicuci kembali setiap kali selesai
melakukan/ memegang sesuatu yg tdk saniter
 Pekerja harus menggunakan penutup mulut ketika sedang
bekerja tiba-tiba batuk / bersin dan tangan harus dicuci kembali
setelah digunakan utk menutup mulut.
 Pekerja harus menjaga kebersihan tangannya dengan tidak
menggunakannya utk membersihkan mulut, hidung atau
anggota badan lainnya ketika sedang bekerja.
HIGIENE PEKERJA
HIGIENE PEKERJA
3. PERLENGKAPAN PEKERJA :
 Setiap pekerja harus mengenakan pakaian yang
bersih & sopan, putih / terang, ukurannya pas /
tidak terlalu besar,
 Pekerja di pabrik pengolahan pangan tidak
diperkenankan mengenakan jam tangan,
kalung, anting, cincin, dll benda kecil yg mudah
putus / hilang.
 Jika disediakan pakaian seragam, hendaknya
pakaian tersebut tidak mempunyai saku.
 Selama bekerja di bagian pengolahan pangan tdk
diperkenankan menggunakan kaus singlet.
 Pekerja hendaknya selalu menggunakan topi,
jaring atau penutup rambut lainnya.
 Pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang.
1. Ikutkan pelatihan untuk penanganan
pangan yang aman dan higiene
personalia
2. Dilakukan inspeksi dan penindakan bila
aturan yang ada tidak dipatuhi
3. Diberikan insentif bagi pekerja yang
selalu bertindak higienis
SARAN:
Pangan

More Related Content

Similar to Pangan

Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfHenyAkbarMarwiana
 
HS-Tempat Pengolahan Makanan.ppt
HS-Tempat Pengolahan Makanan.pptHS-Tempat Pengolahan Makanan.ppt
HS-Tempat Pengolahan Makanan.pptssuser27c05a
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxMelimarlina3
 
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSinta Lestari
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptxRetnoListyawati
 
HH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxHH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxYANTOTALAN
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksiHetty Astri
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPTRiP Consultant
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPTRiP Consultant
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksimateripptgc
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptNinaIsnani
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptNinaIsnani
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhKenliSualang10
 
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdfKEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdfDedenPanjiWiguna
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).pptFitriNurHidayah9
 

Similar to Pangan (20)

Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
 
HS-Tempat Pengolahan Makanan.ppt
HS-Tempat Pengolahan Makanan.pptHS-Tempat Pengolahan Makanan.ppt
HS-Tempat Pengolahan Makanan.ppt
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
 
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
HH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxHH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptx
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMP
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
3086364.ppt
3086364.ppt3086364.ppt
3086364.ppt
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
sanitasi
sanitasisanitasi
sanitasi
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatanSte3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
 
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdfKEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

Pangan

  • 1. PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU PUTUSSIBAU,
  • 2. PENDAHULUAN Hygiene adalah kondisi dan perlakuan yang diperlukan untuk menjamin Keamanan Pangan di semua tahap rantai pangan
  • 3. PENDAHULUAN • Undang-undang No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan : • Sanitasi : Pencegahan Penyakit dengan menghilangkan/mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit
  • 4. Penerapan Sanitasi Pangan :  Peningkatan mutu IRTP  Melindungi masyarakat  Pengendalian terpadu meliputi semua aspek produksi
  • 5. ASPEK HYGIENE SANITASI Sanitasi Pengolahan Pangan Hygiene Pekerja Sanitasi Peralatan Sanitasi Ruang Produksi Sanitasi Air Sanitasi Hama Sanitasi Lingkungan
  • 6. SUMBER KONTAMINASI • Pekerja • Hewan • Lingkungan • Bahan Makanan Lain • Kontaminan lain
  • 7. Pekerja Tangan, rambut, mulut, hidung Kontaminasi terjadi melalui: sentuhan, pernafasan, bersin, batuk Terjadi selama pengolahan, pengepakan, persiapan, penyajian Atasi dengan praktek sanitasi yang baik
  • 8. Tangan Pekerja Kulit, Jari, Kuku dan Perhiasan Jari dan Kulit : kontak dengan sumber kontaminasi Kuku salah satu sumber kontaminasi Hindari garuk-garuk Atasi dengan cuci tangan menggunakan sabun Perhiasan harus dilepas
  • 9. Rambut - Sumber : Staphylococcus - Pekerja yang pegang rambut, cuci tangan - Pakai tutup kepala Mata - Mata sebenarnya bebas dari bakteri, tapi infeksi di mata dapat terjadi, kontak dengan bulu mata - Pekerja yang memegang mata, mungkin terkontaminasi
  • 10. Mulut  Berbagai jenis bakteri, kontaminasi melalui ludah  Gosok gigi mencegah akumulasi bakteri dan mengurangi kemungkinan kontaminasi  Hindarkan bersin, batuk dan merokok Hidung - Hindarkan bersin dan hindari tangan dari sentuhan hidung Organ pembuangan - Sumber: S. fecalis, Salmonella, Shigella - Harus cuci dengan sabun sebelum menangani pangan
  • 11. Hewan Ternak Besar : Sapi, Kambing, Babi, Kambing sebagai pembawa kontaminan Unggas, terutama Salmonella Hewan Peliharaan : kucing, anjing Binatang Pengerat dan Serangga  Jangan sampai mendekati ruang pengolahan
  • 12. Serangga dan Tikus  Lalat, kecoa sumber pencemar  Atasi dengan :  Jangan sampai masuk areal pengolahan, persiapan dan penyimpanan  Penangkal serangga dan tikus
  • 13. Kontaminan asal Bahan mentah : - Mikroba dari tanah, air, residu pestisida - Hewani : mikrobiologi, antibiotika,hormon
  • 14. Susu - Sapi, alat pemerah - Kontaminasi silang: pekerja, wadah Daging - Pisau dan alat waktu penyembelihan - Bulu, kulit, saluran pencernaan, pernafasan. - Kontaminasi selama: penyembelihan, pemotongan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi - Karkas kontak dengan debu atau kotoran lain
  • 15. Rempah-rempah - Tergantung dari cara panen, jenis rempah, penanganan dan pengolahan - Banyak rempah-rempah yang dipanen dalam tanah: - seperti rimpang, sehingga tanah perlu dibersihkan dengan seksama agar tidak menjadi sumber kontaminan
  • 16. Lingkungan  Udara : medium sementara virus & bakteri influenza  Tanah : C. botulinum & C. perfringens  Air limbah Salmonella, Shigella, Streptococci fekal Sumber Lainnya: - Peralatan : selama digunakan atau disimpan - Kontaminasi peralatan dari bahan, pekerja dan udara - Atasi dengan: desain yang higienis dan pembersihan yang efektif
  • 17. Udara dan air : - Air sebagai medium pembersih Perlu pengamanan khusus. Misal ultra violet - Udara mencemari ditempat pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan persiapan  Atasi dengan praktek sanitasi yang baik, menyaring udara yang masuk ruang pengolahan
  • 18. Limbah  Penanganan limbah yang buruk: sumber kontaminasi Dapat mencemari sumber air, sungai, danau,laut sehingga pangan yang berasal dari perairan tersebut dapat tercemar  Atasi dengan pengaturan/penanganan limbah yang baik Benda mati : Contoh : handel pintu yg terkontaminasi tangan pekerja, permukaan alat pengolahan yg terkontaminasi mikroba, dapat mencemari produk yang diolah.
  • 19. AIR UNTUK PEMBERSIHAN DAN SANITASI  Air yg kontak langsung dg produk pangan harus memenuhi syarat air minum  Air utk industri sirup/minuman : pH dan kesadahan • Penyaringan dan Sedimentasi : menghilangkan benda-benda terlarut yg bersifat koloid • Desinfeksi (klorinari) : pembersihan dan desinfeksi • Tujuan : agar mikroba (bakteri & virus patogen ) yg ditularkan melalui air menjadi tidak aktif • Disinfeksi : menggunakan klorin 0,2 - 0,5 ppm Tahap - tahap penanganan dan pengolahan air :
  • 20. PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN Tahap - tahap pembersihan meliputi : • penghilangan kotoran yg besar • penggunaan senyawa pembersih untuk kotoran terlihat • pembilasan kotoran dan senyawa pembersih • penggunaan sanitizer utk membunuh, menghilangkan / menghambat mikroba yg tersisa • pembilasan utk membersihkan sisa - sisa sanitizer
  • 21.  Pembersihan : penghilangan kotoran  Komponen yg dibutuhkan utk pembersihan : air, deterjen, bahan penggosok  Sifat pembersih yg baik : dapat memisahkan kotoran dari permukaan, mencegah redeposisi, tdk korosif, dan ekonomis Pembersihan Peralatan : Sanitasi Peralatan :  Tujuan : membunuh mikroba vegetatif yg tinggal di permukaan alat  Proses sanitasi yg efektif :  pembersihan alat  bahan sanitaiser
  • 22. Suhu yg baik > 82ºC  Pemanasan : pemanasan basah ( uap dan air panas ) dan pemanasan kering  Sanitasi uap panas : 80ºC selama 15 ‘ atau 94º selama 5 mnt  Sanitasi air panas : suhu > 80º C ● Sanitaiser Panas :  baik utk industri pangan  dapat menembus celah kecil  tdk korosif  tdk selektif terhadap mikroba tertentu  tdk meninggalkan residu.
  • 23. Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil  Dilakukan secara manual dengan tangan pekerja  Konsentrasi / kepekatan larutan pembersih tidak menyebabkan iritasi tangan dan kulit pekerja  Perendaman alat dalam larutan pembersih pd suhu 52ºC selama 12 - 30 menit  Pemberian gelombang ultrasonik atau penyikatan METODE PEMBERSIHAN DAN SANITASI Pembersihan Tangan Pekerja  Pencucian tangan penting untuk mencegah penyebaran mikroba  Cuci dan sikat tangan dalam air dengan sabun  Bilas tangan dengan air hangat  Rendam atau semprot tangan dengan sanitaiser : iodine 25 ppm, klorin 50-100 ppm, quats 200ppm  Alternatif lain: pencucian satu kali dalam larutan yg sekaligus mengandung deterjen dan sanitaiser
  • 24. Prosedur cuci tangan yang baik 1. Basahi tangan 2. Pakai sabun 3. Gosok dengan teliti 4. Sikat dengan sikat 5. Cuci/bilas 6. Pakai sabun lagi 7. Cuci dengan air 8. Keringkan dengan penyeka kering
  • 25. BAGAIMANA AGAR TANGAN DAN KUKU TETAP BERSIH?  Cuci tangan dan kuku dengan air mengalir, air hangat dan sabun, keringkan  Tutup luka pada tangan/jari 1. Basahi tangan 3. Gosok yang bersih 4. Bilas 2. Beri Sabun 5. Keringkan
  • 26. HIGIENE PEKERJA 1. MASALAH KESEHATAN :  Setiap pekerja yg terjangkit sakit menular tdk boleh masuk kerja.  Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6 bulan sekali.  Pekerja yg menderita luka terbuka, terbakar dan infeksi bakteri lainnya tdk boleh bekerja di ruang pengolahan.  Pekerja wajib mencuci tangan dg air bersih setelah dari kamar mandi / WC  Pekerja dilarang meludah di lingkungan pengolahan pangan.
  • 27. 2. KEBERSIHAN TANGAN :  Pekerja harus mencuci tangan sebelum mulai bekerja  Penderita luka di tangan tapi bukan infeksi boleh bekerja tetapi harus pakai sarung tangan karet dan tdk memakai cat kuku.  Tangan harus selalu dicuci kembali setiap kali selesai melakukan/ memegang sesuatu yg tdk saniter  Pekerja harus menggunakan penutup mulut ketika sedang bekerja tiba-tiba batuk / bersin dan tangan harus dicuci kembali setelah digunakan utk menutup mulut.  Pekerja harus menjaga kebersihan tangannya dengan tidak menggunakannya utk membersihkan mulut, hidung atau anggota badan lainnya ketika sedang bekerja. HIGIENE PEKERJA
  • 28. HIGIENE PEKERJA 3. PERLENGKAPAN PEKERJA :  Setiap pekerja harus mengenakan pakaian yang bersih & sopan, putih / terang, ukurannya pas / tidak terlalu besar,  Pekerja di pabrik pengolahan pangan tidak diperkenankan mengenakan jam tangan, kalung, anting, cincin, dll benda kecil yg mudah putus / hilang.  Jika disediakan pakaian seragam, hendaknya pakaian tersebut tidak mempunyai saku.  Selama bekerja di bagian pengolahan pangan tdk diperkenankan menggunakan kaus singlet.  Pekerja hendaknya selalu menggunakan topi, jaring atau penutup rambut lainnya.  Pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang.
  • 29. 1. Ikutkan pelatihan untuk penanganan pangan yang aman dan higiene personalia 2. Dilakukan inspeksi dan penindakan bila aturan yang ada tidak dipatuhi 3. Diberikan insentif bagi pekerja yang selalu bertindak higienis SARAN: