2. Kelompok
6
Nama Anggota :
Angelicia Hikari Marituah
(200543625209)
Clarissa Kinaris
(200543625232)
Elmo Azriel Zakaria
(200543625238)
Fitrathul Amalia
(200543625254)
3. Apa itu etika profesi?
Etika profesi merupakan suatu sikap profesionalisme dalam dunia kerja
yang bertujuan memberikan suatu pelayanan yang sifatnya profesional
kepada masyarakat. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
4. Ruang Lingkup
Kode Etik Guru
- Sebagai pengejawantah nilai-nilai
- Harus menjadi tenaga pendidik
organisasi yang dituju
- Sebagai pengelola hubungan antara
guru dan bahan ajar dengan
siswa/mahasiswa
- Sebagai psychological architect
5. Isi Kode Etik Guru
- Membimbing peserta didik yang ber-Pancasila
- Memiliki kejujuran dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan peserta didik
- Menciptakan suasana kehidupan sekolah yang baik dan tentram
- Membina, menciptakan, meningkatkan, dan memelihara mutu organisasi secara
professional
- Memelihara hubungan yang baik degan masyarakat disekitar
- Melaksanakan segala ketentuan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
6. Tujuan Kode
Etik Guru
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Agar tidak memandang rendah atau remeh profesi guru.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan
anggotanya
Meliputi kesejahteraan lahir dan batin.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi
7. Tujuan Kode
Etik Guru
Untuk meningkatkan
mutu profesi.
Memuat norma-norma
dan anjuran untuk
anggota profesi.
Untuk meningkatkan
mutu organisasi
Aktif mengikuti kegiatan-
kegiatan yang bersangkut
paut dengan organisasi.
8. Fungsi Kode Etik
Memiliki
pedoman dan
arah yang jelas.
Bertanggung
jawab atas
profesinya.
Terhindar dari
perpecahan dan
pertentangan
internal.
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan.
Memecahkan
masalah dan
mengembangkan
diri.
Terhindar dari
profesi lain dan
pemerintah.
9. Contoh kasus
pelanggaran
Kode etik guru
Pelanggaran didefinisikan sebagai penyimpangan
terhadap norma moral yang terkandung di dalam kode etik
berkaitan dengan profesi gurunya. Pelanggaran bisa
berupa pelanggaran ringan, sedang, sampai berat.
Pemberian sanksi harus bersifat objektif, tidak diskriminasi,
dan tidak bertentangan dengan dasar organisasi profesi
dan perundang-undangan. Adapun contoh kasus
pelanggaran kode etik guru, yakni :
- Guru memposisikan diri sebagai penguasa yang
memberikan sanksi dan mengancam murid apabila
melanggar peraturan atau tidak mengikuti kehendak guru.
- Guru tidak memahami sifat - sifat yang khas /
karakteristik pada anak didiknya.
- Guru memperlakukan peserta didiknya secara tidak tepat
sehingga membentuk prilaku yang buruk.