Instalasi kamar operasi RS Hermina Bekasi melakukan evaluasi triwulan 3 tahun 2020. Tercatat 2037 operasi dilakukan dengan jenis operasi terbanyak sectio caesarea sebanyak 362 kasus. Evaluasi menunjukkan perlu penambahan tenaga perawat dan pengaturan jadwal operasi elektif agar terdistribusi dengan baik.
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
OPTIMALKAN KAMAR OPERASI
1. INSTALASI KAMAR OPERASI RS HERMINA BEKASI
Triwulan 3 Tahun 2020
A. EVALUASI DAN ANALISA
I. DATA KINERJA :
JENIS 20 OPERASI TERBANYAK TRIWULAN 3 TAHUN 2020
NO JENIS OPERASI JULI AGUSTUS SEPTEMBER JUMLAH PRESENTASE(%)
1 Sectio Caesaria 125 112 125 362 22,69
2 EGD 67 35 70 172 10,78
3 Odontectomy 7 8 8 23 1,44
4 CDL 34 - 48 82 5,14
5 Curet 40 28 24 92 5,76
6 Cathlab 85 97 33 215 13, 47
7 PCI 28 - 23 51 3,19
8 Eksisi 43 - 19 62 3,88
9 Colonoscopy 22 55 - 77 4,82
10 ORIF 13 32 7 52 3,26
11 Debridement 26 9 28 63 3.94
12 Katarak - 7 23 30 1,88
13 MRM 20 9 37 66 4,13
14 Corangiografi - 9 14 23 1,44
15 Apendictomy 11 20 - 31 1,94
16 Laparatomy 16 26 16 58 3,63
2. 17 HT 12 10 6 28 1,75
18 Hernia 12 40 - 52 3,2
19 LO 6 29 - 35 2,19
20 SIRKUM - 16 5 21 1,31
21 AV SHUNT 17 - - 17 1,06
22 ANGIOGRAFI 7 - - 7 0,43
23 VENOGRAFI 7 - - 7 0,43
24 TURP - 8 - 8 0,50
25 Haemoroid - 15 - 15 0,94
26 Bronchoscopy - 7 7 14 0,87
27 Biopsi - - 11 11 0,68
28 Injeksi intratekal - - 9 9 0,56
29 Injeksi avastin - - 6 6 0,37
Total 598 572 519 1595 100
ANALISA DAN EVALUASI :
1. Angka tindakan operasi yang banyak adalah SC sebanyak 22,69 % dengan rata-rata 4 kasus / hari. Rata-rata tindakan atau
operasi per hari adalah 22,14 tindakan / hari.
2. Jumlah tindakan operasi SC tertinggi terjadi pada bulan Juli dan September yaitu sebanyak 125 kasus (22,69%) dari semua
tindakan, Jumlah tindakan keseluruhan operasi tertinggi dalam TW 3 yaitu pada bulan Juli dan September
3. DATA OPERASI BERDASARKAN PERENCANAAN
Bulan
Jml
Operasi
Op.
Bersih
(%)
Elektif (%)
Keterlamb
atan Op.
Elektif
Cito
Jml (%)
SC Non- SC
Jml
< 30 menit
(%)
> 30
menit
(%)
Jml < 6 jam (%)
> 6 jam
(%)
JULI 665 572 550(82,70%) 0(0%) 115(17,29%) 82 82(100%) 0 33 33(100%) 0
AGUS
TUS
668 584 572 (85,62%) 0(0%) 96(14,37%) 62 62 (100%) 0 34 34(100%) 0
SEPTE
MBER
704 611 603 (85,65%) 0(0%) 101(14,34%) 66 66(100%) 0 35 35(100%) 0
TW 3 2037
1767(86,
74%)
1733 (85,07%) 0% 46% 210 100% 0 102 100% 0
EVALUASI DAN ANALISA :
1. Jumlah operasi dalam TW 3 adalah 2037operasi, di TW 3 ini ada kenaikan jumlah operasi daripada TW 2.
2. Tidak ada terjadi keterlambatan operasi pada TW 3
4. SECTIO CESAREA
Bulan
Jml
Kelahira
n
SC Hasil Operasi
Σ Infeksi
Pasca
Operasi
Kematian di Meja Op
Tot % SC
Sesuai
Indikasi
(Pre-Op)
Tidak Sesuai
Indikasi (Pre-Op)
Ibu Bayi
JULI 197 125 63,45% 125(100%) 0 1(0,27%) 0 0
AGUSTUS 201 112 56.58% 112(100%) 0 0 (0%) 0 0
SEPTEMBER 194 125 60,17% 123100%) 0 0(0%) 0 0
TW 3 669 362 58,74% 362(100%) 0 1(0,27%) 0 0
EVALUASI DAN ANALISA :
1. Jumlah SC pada TW 3 adalah 669 SC, dengan angka IDO yang pada bulan Juli yaitu 1 pasien. Perlu dilakukan
analisa detail terhadap Bundle HAIS di kamar operasi dan dilakukan PDSAuntuk melakukan analisa terhadap
beberapa dokter Obgyn.
5. JENIS ANESTESI YANG DIGUNAKAN
Bulan
Jml
Pasien
Anestesi
Umum
Anestesi spinal /
epidural Anestesi spinal
menjadi umum
Anestesi
Lokal TIVA
1 x > 1 x
JULI 665 425 92
0
0 80 67
AGUSTUS 668 435 163 0 0 38 32
SEPTEMBER 704 442 153 0 0 64 45
TW 3 2037 1302 408 0 0 312 144
EVALUASI DAN ANALISA :
1. Anestesi yang digunakan terdiridari anetesi umum, anestesi spinal, anestesi local dan TIVA. TIdak terdapat
kegagalan ataupun konversi dari anestesi spinal menjadi anestesi umum.
2. Kasus yang menggunakan anestesilocal adalah terdiri dari pemasangan CDL dan CIMINO
6. UTILISASI DAN DATA RUJUKAN KAMAR OPERASI
Bulan
Jml Total
Operasi
Jumlah Tindakan Rujukan Dari Luar RS
OK I OK II OK III OK IV OK V OK VI OK VII Jml Pasien RS Lain / Bidan
JAN 665 244 74 92 30 112 124 3 1 -
FEB 668 280 61 42 27 150 117 3 0 -
MARCH 704 233 47 39 25 132 122 4 0 -
TW I 2037 757 182 173 82 394 363 10 1 -
EVALUASI DAN ANALISA :
1. Utilisasi kamar operasi adalah : OK 1, OK 2, OK 3 diperuntukkan operasi bersih. OK 4 sbg OK kotor
2. Kekhususan untuk OK 7 yang dilapisi timbal, diperuntukan operasi covid sejak bulan februari.
3. Rujukan yang datang dari luar adalah kasus craniotomy bedah saraf.
4. Masih harus dilihat kembali utilisasi dan optimalisasi untuk OK 1 dan OK 2 supaya berimbang
7. UTILISASI ALAT
NO NAMA SET JULI AGUSTUS SEP TW III
I ALAT RS
1 Set SC 1 16 22 32 70
2 Set SC 2 23 21 13 57
3 Set SC 3 21 7 20 48
4 Set SC 4 17 16 22 55
5 Set SC 5 13 18 15 46
6 Set Histerektomi 1 32 34 13 79
7 Set Histerektomi 2 32 s4 10 42
8 Set Histerektomi 3 17 16 6 39
9 Set Histerektomi 4 9 7 7 23
10 Set Anak 1 24 33 31 88
11 Set Anak 2 24 20 14 58
12 Set Anak 3 16 21 9 46
13 Set Anak 4 8 10 19 37
14 Set Anak 5 10 10 8 28
15 Set Anak 6 2 6 3 11
16 Set Anak 7 7 2 4 13
17 Set VC 1 7 5 8 20
18 Set VC 2 11 13 11 35
19 Set VC 3 9 5 7 21
20 Set VC 4 11 16 10 37
22 Set THT 1 0 3 10 13
23 Set THT 2 0 3 9 12
8. 24 Set Sinusitis 1 4 7 12
25 Set Sirkumsisi 1 1 7 8 16
26 Set Sirkumsisi 2 1 3 9 13
27 Set Sirkumsisi 3 1 5 5 11
28 Set AV Suhnt 1 11 9 7 27
29 Set AV Suhnt 3 5 3 6 14
30 Set AV Suhnt 4 7 7 6 20
31 Set AV Suhnt 5 7 4 5 16
32 Set AV Suhnt 6 3 2 3 8
33 Set AV Suhnt 7 6 3 5 14
34 Set AV Suhnt 8 2 3 3 8
35 Set AV Suhnt 9 4 6 8 18
36 Set Venografi 8 4 6 18
37 Set Ortho Mini 3 2 0 5
38 Set Ortho Kecil 2 2 3 7
39 Set Ortho Besar 2 0 0 2
40 Set C-Arm 1 0 0 0 0
41 Set C-Arm 2 0 0 0 0
42 Set C-Arm 3 0 0 0 0
43 Set C-Arm 4 6 2 5 13
44 Set Curet 1 8 8 2 18
45 Set Curet 2 7 7 7 21
46 Set Curet 3 8 5 3 16
47 Set Curet 4 4 3 3 10
48 Set Hydrotubasi 0 4 8 12
9. 49 Set Odontektomi 1 1 5 16 22
Set Odontektomi 2 1 3 9 13
50 Set Kenrektator 1 5 3 9
51 Set Vaginal 24 18 17 59
52 Set LO 0 4 4 8
53 Set Radikal 0 2 0 2
II ALAT DOKTER
1 Alat dr. Robert 0 5 0 5
2 Alat dr. Andino 3,5 0 2 0 2
3 Alat dr. Andino 4,5 0 2 0 2
EVALUASI DAN ANALISA :
Utilisasi alat di kamar operasi berjalan dengan baik.
KOMPLIKASI
Bulan
Jml
Operasi
Kesesuaian Diagnosa Awal dan Akhir
Komplikasi Pasca
Bedah
(di RR)
Meninggal
Sesuai
Tidak sesuai
Durante
Op
RR
Kesalahan
Diagnosa Pre
Op
Durante Operasi
Kecelakaan Komplikasi
Elektif Cito Elektif Cito Elektif Cito
JULI
665 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10. AGUSTUS 668 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SEPTEMB
ER
704 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TW 3 2037 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
EVALUASI DAN ANALISA :
1. Tidak terdapat komplikasi durante operasi ataupun pasca operasi(RR)
ORGANISASI DAN KETENAGAAN (sumber data : absensi/jadwal dinas, lembur, cuti, laporan diklat) :
1. Struktur Organisasi :
Kepala Instalasi dibantu oleh Kepala Perawat dalam melaksanakan tugas pelayanan medis dilapangan. Dalam tugas-tugas
administrasi Kepala Instalasi dibantu oleh PJ Administrasi. Pada masa peralihan perpindahan kepala instalasi dari perawat ke
dokter tidak terjadi masalah, adanya pengalihan tugas secara bertahap dimana kaper memberikan bimbingan dan masukan
kepada kainst. Kainst selain menangani masalah medis pasien sebagai tugas utamanya juga dituntut untuk mampu menangani
masalah manajemen diinstalasi atau ruangannya, sedangkan Kaper dapat lebih focus dalam menangani pasien. PJadministrasi
VK/OK masih merangkap dengan RWI, namun hal ini tidak terjadi kesulitan karena telah dilakukan pengaturan jadwal tugas PJ
administrasi untuk masing-masing instalasi.
2. Jumlah Tenaga :
a. Tenaga perawat : 31 orang
● Jumlah operasi TW 3 : 2037 tindakan
● Yang didampingi oleh 3 atau lebih perawat : 2133 tindakan
● Yang didampingi < 3 perawat : 96 tindakan
● Kesimpulan : Ketenagaan tidak memadai
Analisa dan evaluasi ketenagaan :
11. Bedasarkan perumusan jumlah ketenagaan di kamar operasi adalah tidak memadaiterutama saat tindakan dalam waktu
bersamaan ( operasi elektif dan cito yang bersamaan). Sehingga direkomendasikan untuk penjadwalan kamar operasi elektif
terdistribusi dengan baik dalam 1 hari ( 14 operasi diantaranya 6 operasi besar/besar khusus, 9 operasi sedang). Sealin itu
perlu adanya penambahan jumlah tenaga perawat kamar operasi
b. Tenaga dokter :
● Dokter anestesi : 9 orang
● Dokter bedah : 24 orang
● Dokter obgyn : 25 orang
● Dokter anak : 36 orang
Analisa dan evaluasi tenaga dokter :
Berdasarkan jumlah angka tindakan di kamar operasi dalam 3 TW adalah jumlah tindakan sudah makin bertambah jika
dibandingkan dengan saat TW 2 saat awal pandemi covid
3. Pelaksanaan program Orientasi Karyawan Baru :
Tidak terdapat pelaksaan program orientasi karyawan baru
4. Pelaksanaan program Diklat Pengembangan Staf :
Sudah dilaksanakan pengembangan program diklat pengembangan staf yaitu diklat BTCLS,
EVALUASI DAN ANALISA PROGRAM DIKLAT :
Jadwal diklat yang .dilaksanakan sesuai dengan program diklat yang dibuat.
PERALATAN (sumber data dari laporan pemeliharaan alat) :
12. 1. Kegiatan perawatan rutin :
Dilakukan perawatan rutin untukinstrumen yang ada dikamar operasi,dilakukan pengecekan rutin alat yang akan digunakan saat
operasi keeoakan harinya oleh PJ malam kamar operasi.
2. Frekuensi kerusakan alat :
Terdapat kerusakan alat suction dikamar operasi yang sering terjadi dan sering dilakukan perbaikan.
3. Penggantian alat rusak :
Terdapat kerusakan alat yaitu cauter bipolar, pemakaian bersama antara THT dan bedah saraf dan lama waktu
pemakaian alat tersebut menyebabkan alat tidak dapat digunakan kembali.
4. Pengadaan Alat Baru :
Lampu operasi, mesin anestesi, suction
Mesin LO
Real cathlab
EVALUASI DAN ANALISA :
Perlu dilakukan mainatenance alat secara berkala untuk mengurangi kejadian kerusakan alat yang meningkat di kamar
operasi serta diperlukan teknisi alkes khusus kamar operasi.
RUANGAN :
Dilakukan bongkaran pada saat tindakan di kamar operasi sedikit, untuk meminimalisir kejadian infeksi di kamar operasi.
Akan dibangunnya OK covid yaitu OK 9 di ruang area RR Pre yang baru
13. EVALUASI DAN ANALISA :
Bongkaran dikamar operasidilakukan secara berkala.
OK 9 akan menjadi OK covid, karena OK 7 akan direnovasi sebagai OK realcathlab
KEBIJAKAN DAN STANDAR PELAYANAN:
1. Evaluasi Kebijakan: Tidak ada kebijakan yang di evaluasi di TW 1
2. Evaluasi Standar Pelayanan Medis : Tidak ada evaluasi standar pelayanan medis di TW 1
No. Judul SPM No. SPM Hasil Evaluasi Rekomendasi
Standar Pelayanan Medis :
Baru : 0 buah
Revisi : 0 buah
Tidak digunakan lagi : 0 buah
3. Evaluasi SPO :
14. No. Judul SPO No. SPO Hasil Evaluasi Rekomendasi
1
Menghubungi
dokter jaga anak
pada saat operasi
darurat
004/KPRWT-
BEDAH
Masih sesuai dan belum ada revisi Brifing dan sosialisasi
2
Penjadwalan
operasi
006/KPRWT-
BEDAH
Masih sesuai dan belum ada revisi Brifing dan sosialisasi
3
Merapikan kamar
operasi
007/KPRWT-
BEDAH
Masih sesuai dan belum ada revisi Brifing dan sosialisasi
SPO :
Baru : 0 buah
Revisi : 3 buah
Tidak digunakan lagi : 0 buah
MUTU PELAYANAN :
Evaluasi dan Analisa dari Pencapaian standar mutu tahun 2020 :
NAMA PROGRAM STANDAR TW I TW II TW III TW IV
1 Angka Keterlambatan operasi SC > 30 menit 0 0 0 0
2
Angka Keterlambatan Antibiotik Profilaksis pada
Pasien Obgyn
0 0 0 0
3
Angka Keterlambatan Penyediaan Darah untuk
Operasi Kasus Obgyn > 60 menit
0 0 0 0
15. 4 Angka Kejadian IDO pasien SC 0 1 1 1
5 Waktu Tunggu Operasi Elektif > 2 jam 0 0 0 0
6
Persentase Kepatuhan Pelaksanaan 5 Momen Cuci
Tangan / Bedah
80% 80% 80% 80%
7 Persentase Kepatuhan Penggunaan APD 100% 100% 100% 100%
8 Angka Kejadian Pelecehan Seksual 0 0 0 0
9 Persentasi Kelengkapan Assesmen pra sedasi dan pra
anestesi
100% 100% 100% 100%
10 Persentasi Kelengkapan Status Fisiologis selama
Anestesi dan Sedasi
100% 100% 100% 100%
11 Persentase Pengisian Formulir Pemulihan Paska
Anestesi
100% 100% 100% 100%
12 Angka Kejadian Konversi Tindakan dari Lokal/
Regional Anestesi ke General Anestesi
0 0 0 0
13 Angka Kejadian Keselamatan Pasien Penggunaan
implant
0 0 0 0
14 Persentase Kelengkapan Pengisian Assesment Pra
Bedah
100% 100% 100% 100%
15 Persentase Kelengkapan Penandaan Lokasi Operasi 100% 100% 100% 100%
16 Persentase Penerapan Checklist Keselamatan Pasien di
Kamar Operasi
100% 100% 100% 100%
17 Angka Kejadian diskrepansi diagnosa pre dan post
operasi
0 0 0 0
EVALUASI DAN ANALISA :
Terdapat adanya angka IDO sebanyak 0,27 % dari jumlah operasi SC di TW 3: 362.
Terdapat adanya angka SC sebanyak 22, 69% (362 SC) dari jumlah operasi pada TW 3
16. REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Dilakukan PDSA terhadap terjadinya IDO
Dilakukan pengkajian ulang terhadap rencana tindakan SC elektif, jika diperlukan pada ibu dengan preterm dilakukan
second opinion untuk tindakan operasi elektif ( fetomaternal )
Bekasi, 8 Oktober 2020
Hormat Kami Mengetahui,
dr.Ermasanti dr. Yuanna Dewi
Kepala Instalasi Kamar Operasi Wakil Direktur Medis