1. LAPORAN PRAKTIKUM UJI KOROSI PADA PAKU
Pengajar : Dra. Siti Kholifah
Auzikny Lasyarqy Najmulmunir
No absen : 05
KELAS XII IPA 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
KOTA BOGOR
2021/2022
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan izinNya, saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul ‘Uji Korosi Pada Paku’ sebagai laporan praktikum
bidang studi kimia. Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
korosi .
Terima kasih tak terhingga saya ucapkan kepada Ibu Dra. Siti Kholifah sebagai guru saya
pada mata pelajaran kimia.
Tak lepas dari kekurangan, saya sadar bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa
mendatang. Besar harapan saya semoga laporan praktikum ini membawa manfaat khususnya
bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bogor, 30 September 2021
Penyusun
3. A. Latar Belakang
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha
untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk
oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu
masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi. Proses perkaratan pada besi dapat
berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang
terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis pada peristiwa korosi selanjutnya.
B. Tujuan percobaan
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku.
3. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi.
4. Mengamati proses korosi paku pada beberapa medium.
5. Memenuhi tugas dari Ibu Dra.Siti Kholifah selaku pemberi tugas sekaligus guru kimia.
C. Landasan Teori
1. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksiredoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi
merupakan proses elektrokimia.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi
mengalami oksidasi.
Fe(s)----->Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ---------> 2H2O(l) atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e------------->4OH (aq
4. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian
mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
a. Penyebab korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian
bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik
pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran
udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam,
baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan- bahan korosif ke udara dapat mempercepat
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat
proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.
b. Pengendalian korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang
atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan
mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu
mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.
Kemudian, kita ketahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi :
1) Mengecat. Seperti jembatan, pagar dan railing biasanya dicat.
2) Melumuri dengan oli atau gemuk.
3) Dibalut dengan plastik.
4) Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
5) Cromium plating (pelapisan dengan kromium).
2. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang
merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya;
5. a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
b. Pengolahannya relatif mudah dan murah,
c. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan
banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk
kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis
logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.
D. Alat dan bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah
1 Gelas plastic/aqua 7 buah
2 Paku ukuran 5 cm (paku baru) 7 buah
3 Air mentah (belum dimasak) 100 mL
4 Air yang sudah dimasak 100 mL
5 Larutan Asam cuka 100 mL
6 Larutan garam dapur 100 Ml
7 Air sabun 100 Ml
8 Minyak goreng 100 Ml
9 Plastic tidak berwarna 1 buah
10 Karet gelang 1 buah
11 Kertas label 7 buah
E. Cara kerja
1. Siapkan 7 buah gelas plastik yang diberi tanda A, B, C, D, E, F dan G menggunakan
label
2. Kosongkan gelas plastik A
3. Masukkan air yang belum dimasak ke dalam gelas plastik B
4. Masukkan air yang sudah dimasak dalam gelas plastik C
5. Masukkan larutan asam cuka dapur ke dalam gelas plastik D
6. Masukkan larutan garam dapur ke dalam gelas plastik E
7. Masukkan larutan air sabun ke dalam gelas plastik F
8. Masukkan minyak goreng ke dalam gelas plastik G
9. Ampelas paku dan masukkan ke dalam masing-masing gelas plastik.
10.Tutup gelas plastik A dengan plastik dan ikat dengan karet gelang dengan rapat
11. Diamkan selama 7 hari dan amati perubahan yang terjadi (pada sore hari)
6. F. Data hasil pengamatan
Gelas plastik
Perubahan yang terjadi /hari ke
1 2 3 4 5 6 7
Gelas kosong + paku - - - - - - -
Air mentah + paku - + + +
x
+
x
++
x
++
x
Air matang + paku - + +
x
++
x
++
X
++
x
+++
x
Larutan asam cuka + paku - + + +
O
֎
+
O
֎
++
O
֎
++
O
֎
Larutan garam + paku - - + + +
X
++
x
֎
++
x
֎
Larutan air sabun + paku - +
x
+
X
+
x
֎
+
x
֎
+
x
֎
++
x
֎
Minyak goreng + paku - - - - - - -
Keterangan :
- Tidak Berkarat
+ Sedikit Berkarat
++ Cukup Berkarat
+++ Sangat Berkarat
x Ada Perubahan Warna Larutan
o Adanya Gelembung
֎ Paku Menghitam
Foto Pengamatan Uji Korosi
7. G. Pembahasan hasil percobaan
Dari hasil pengamatan ada 7 perlakuan beda pada paku yaitu paku pada tempat
kosong tertutup, paku yang diberi air biasa, paku yang diberi air yang sudah dimasak,
pemberian air garam pada paku, pemberian air cuka pada paku, paku dengan air sabun dan
paku dengan minyak goreng.
Dari hasil pengamatan selama 7 hari didapatkan :
1. Paku A (tanpa air) dan tertutup tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen yang berada
pada gelas tertutup tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor pendorong untuk terjadinya
korosi
2. Pada paku B (air biasa) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning
3. Pada paku C (air yang sudah dimasak) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut
berubah warnanya menjadi kuning
4. Pada paku D (air cuka) CH3COOH terjadi korosi secara keseluruhan dan paku berwarna
hitam
5. Paku E ( air garam ) terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air pada paku
tersebut berubah warnanya dan paku menghitam
6. Paku F( air sabun ) terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air pada paku
tersebut berubah warnanya dan paku berwarna hitam.
7. Paku G (minyak goreng) tidak terjadi korosi karena minyak goreng tidak mengandung oksigen
dan tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku dalam keadaan bebas oksigen
dan tidak dapat mengalami perkaratan.
Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air
tidak mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa, air matang, air
garam, air cuka dan air sabun. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air biasa dan
air matang berwarna kuning, hal ini terjadi karena korosi tersebut terjadi oleh oksidasi
oksigen. sedangkan korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air cuka, air garam dan
air sabun berwarna hitam, korosi tersebut terjadi karena larutan elektrolit.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, untuk melindungi bahan besi dari
korosi dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi dengan bahan yang tidak mengalami perkorosian
atau bahan yang tidak dapat bereaksi dengan oksigen, sehingga besi dalam keadaan bebas oksigen
dan tidak mengalami korosi.
8. H. Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami
korosi terjadi pada paku A dan G (paku tertutup tanpa air dan paku dalam rendaman minyak goreng)
hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air. Sehingga benar bahwa
salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan air.
Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat.
Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat.
I. Jawaban pertanyaan
Pertanyaan :
1. Paku pada gelas plastic mana yang mengalami korosi?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi?
3. Berikan kesimpulan dari percobaan tersebut!
Jawab Pertanyaan :
1. Paku yang mengalami korosi pada gelas plastik B,C,D,E dan F
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dalam percobaan ini:
Air dan Oksigen
Elektrorit
3. Kesimpulan dari percobaan ini :
1) Korosi pada logam besi disebabkan karena adanya oksigen dan air
2) Dari hasil percobaan yang saya lakukan, saya menyimpulkan bahwa paku yang paling cepat
mengalami perkaratan adalah paku yang diletakkan pada wadah berisi air. Hal ini dikarenakan
air memberikan efek yang signifikan pada proses perkaratan.
3) Paku yang terendam dalam minyak tidak akan berkarat, karena minyak mampu melindungi
besi terhadap gas oksigen dan uap air yang ada di udara.
J. Daftar pustaka
Harnanto, Arie. 2009. Kimia 3 untuk kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Pratana, Fajar. 2009. Mari Belajar Kimia : Untuk XII SMA IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional