SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Kronologi Kedatangan
Bangsa Eropa Ke
Indonesia
KELAS XI MIA 1
SEJARAH INDONESIA
SMA NEGERI 16 MAKASSAR
Nama anggota kelompok:
Sweet Angel Weismann
Agnes Thea Gabrill S.
Syalwatia
Ayu Safitri Dwi
Bellatrix Fransiskus
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk
ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang,
menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama.
Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur
adalah sebagai berikut :
1. Mencari kekayaan termasuk berdagang (Gold)
2. Mencari kemuliaan bangsa (Glory)
3. Menyebarkan agama (Gospel)
Portugis
Orang Portugis pertama yang mencoba
mencari jalan baru ke Indonesia adalah
Bartholomeus Diaz. Ia meninggalkan
Portugal pada tahun 1486. Ia menyusuri
pantai barat Afrika hingga tiba di Tanjung
Harapan, tetapi ia gagal mencapai
Indonesia. Setelah Bartholomeus Diaz
menemukan jalan ke timur di Tanjung
Harapan (Afrika Selatan), upaya mencari
jalan ke Indonesia diteruskan oleh
armada-armada Portugis berikutnya.
Armada Portugis berikutnya yang mencoba
berlayar ke Indonesia dipimpin oleh Vasco da
Gama. Mereka berangkat pada tahun 1497 dan
berhasil melewati Tanjung Harapan. Sewaktu
tiba di Pelabuhan Malinda (Afrika Timur),
mereka bertemu dengan pedagang-pedagang
Arab dan India. Namun, jalan ke Asia Tenggara
tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut.
Oleh karena itu, orang-orang Portugis
melanjutkan perjalannya menyusuri pantai
timur Afrika. Mereka harus melewati perairan
dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu
terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar
Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini
disebut Guadafui (berhati-hatilah).
Ekspedisi ini kemudian berhasil
melewati selat di ujung selatan Laut
Merah yang disebutnya Bab el Mandeb
(Gapura Air Mata). Pada tahun 1498,
Vasco da Gama tiba di Kalikut (India).
Sejak saat itu, perdagangan antara
orang Eropa dan India tidak lagi
melalui jalur Laut Tengah melainkan
melalui pantai timur Afrika. Namun,
penemuan ini belum juga memuaskan
bangsa Portugis. Mereka ingin
menjelajahi daerah timur lainnya yakni
Malaka dan Maluku.
Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah
pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi yaitu Malaka.
Sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku.
Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar
Malaka termasuk di Maluku adalah dengan merebut atau
menguasai Malaka.
Kolonialisme Portugis di
Indonesia dimulai sejak kedatangan
Alfonso d’Albuquerque di Maluku.
Pada tahun 1511, ekspedisi Portugis
di bawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque berhasil
menaklukkan Malaka. Dari sana,
mereka menuju Maluku dan
diterima dengan baik oleh raja
Ternate. Mereka diperkenankan
berdagang dan membangun
benteng di Ternate.
Spanyol
Pelopor berkebangsaan Spanyol
yang mencari jalan langsung ke
Indonesia adalah Christopher
Columbus, ia berlayar ke arah barat.
Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah
pulau yang kemudian dinamakan San
Salvador. Columbus gagal mencapai
India.
Setelah Columbus gagal
menemukan India, ekspedisi Spanyol
selanjutnya ke daerah rempah-rempah
dipelopori oleh Ferdinand Magelhaens.
Magellan berangkat melalui
Samudera Atlantik. Setelah melewati
ujung Amerika Selatan, ia masuk ke
Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina
pada tahun 1521. Ketika mencoba
mengatasi perang antarsuku di Cebu,
Magelhaens terbunuh. Posisinya
kemudian digantikan oleh Del
Cano. Dalam perjalanan kembali ke
Spanyol, mereka singgah di Tidore.
Sejak saat itu, terjalin kerja sama
antara Spanyol dan Tidore.
Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi
juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di
Tidore. Sementara itu, Portugis yang membuka kantor
dagangnya di Ternate merasa terancam dengan hadirnya
Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan
bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan.
Dengan alasan tersebut,
Portugis yang didukung pasukan
Tidore. Berhasil merebut Benteng
Spanyol di Tidore. Namun, berkat
perantara Paus di Roma, Portugis
dan Spanyol akhirnya
mengadakan perjanjian yang
disebut Perjanjian Saragosa.
Berdasarkan perjanjian itu,
Maluku dikuasai Portugis
sedangkan Philipina dikuasai
Spanyol.
Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke
Indonesia dirintis oleh Francis
Drake dan Thomas Cavendish.
Dari mengikuti jalur yang dilalui
Magelhaens, pada tahun 1579
Francis Drake berlayar ke
Indonesia. Armadanya berhasil
membawa rempah-rempah dari
Ternate dan kembali ke Inggris
lewat Samudera Hindia.
Perjalanan beriktunya dilakukan
pada tahun 1586 oleh Thomas
Cavendish melewati jalur yang
sama.
Pengalaman kedua pelaut
tersebut mendorong Ratu
Elizabeth I meningkatkan
pelayaran internasionalnya. Ratu
Elizabeth I memberi hak istimewa
kepada EIC (East Indian
Company) untuk mengurus
perdagangan dengan Asia. EIC
kemudian mengirim armadanya ke
Indonesia. Armada EIC yang
dipimpin James Lancestor berhasil
melewati jalan Portugis (lewat
Afrika). Namun, mereka gagal
mencapai Indonesia karena
diserang Portugis dan bajak laut
Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan
terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara,
khususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda
dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, EIC mendirikan
kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh,
Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi
armada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda.
Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India.
Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti
Madras, Kalkuta, dan Bombay
Belanda
 Armada Belanda yang pertama berusaha
mencapai Indonesia dipimpin Van Neck, namun
ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595
armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman
dan Pieter de Kaizer berangkat menuju Indonesia.
Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai
ke Tanjung Harapan. Dari sana, mereka
mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke
Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.
 Armada ini tidak diterima oleh rakyat Banten
karena Belanda bersikap kasar. Selain itu,
hubungan antara Banten dan Portugis masih baik.
Kemudian dari Banten, armada ini bermaksud
menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah
namun ternyata gagal mencapai Maluku. Cornelis
de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun
1597 dan ia disambut sebagai penemu jalan ke
Indonesia.
 Setelah de Houtman, armada Belanda datang ke Indonesia susul-
menyusul. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Indonesia – Belanda
menjadi ramai. Armada Belanda yang pertama mencapai Maluku
adalah armada kedua. Mereka berhasil melakukan pembelian
remapah-rempah di sana.
 Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan
dengan Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan
lain di Indonesia. Namun, karena armada Belanda semakin hari
semakin bertambah, sedikit demi sedikit armada Portugis mulai
terdesak. Akhirnya Portugis terusir dari Maluku dan itu menandai
era kolonialisme Belanda di Indonesia. Sejak saat itu, pedagang-
pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.
Lahirnya VOC
Untuk mengatasi persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pada tanggal 20 Maret
1682 Belanda membentuk VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) atau persekutuan Dagang
Hindia Timur atas usulan Johan Van Oldenbarneveld. Tujuan pembentukan VOC tidak lain
adalah menghindari persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi
persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern). VOC
dipimpin oleh De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh
Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroii (hak-hak istimewa). Artinya dengan hak-hak tersebut
berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu negara. Mereka dapat bertindak bebas tanpa harus
konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah Belanda di negeri induk. Hak-hak istimewa tersebut
adalah sebagai berikut:
Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
 Memonopoli perdagangan
 Mencetak dan mengedarkan uang sendiri
 Mengadakan perjanjian
 Menaklukkan perang dengan negara lain
 Menjalankan kekuasaan kehakiman
 Pemungutan pajak
 Memiliki angkatan perang sendiri
 Mengadakan pemerintahan sendiri
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlah jabatan Gubernur Jenderal
VOC, seperti Pieter Both yang merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah
tahun 1610 – 1619 di Ambon. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang
memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia) karena letaknya strategis di tengah-
tengah Nusantara sehingga memudahkan pelayaran ke Belanda. Sedangkan dalam melaksanakan
pemerintahan, VOC banyak mempergunakan tenaga bupati. Sementar bangsa Cina dipercaya
untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa selama waktu yang ditentukan.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta
campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, antara lain Mataram, Banten, Banjar,
Sumatra, Gowa, serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya, VOC memaksakan
kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk
menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta
membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Cara Belanda Memperoleh Monopoli Perdagangan di Nusantara
1. Melakukan pelayaran Hongi (Hongi Tockten) untuk memberantas penyelundupan.
Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang
menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis
dan Denmark.
2. Melakukan Ekstirpasi, yaitu penebangan tanaman milik rakyat. Tujuannya adalah
mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan
(over produksi).
3. Perjanjian dengan raja-raja setempat, terutama yang kalah perang wajib
menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.
Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantie.
4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah
Contingenten.
Namun, seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah-
rempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad ke-18 VOC
mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut.
Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
Kemunduran VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami banyak kemunduran karena beberapa hal
sehingga pada akhirnya dibubarkan. Berikut ini adalah sebab-sebab kemunduran VOC:
1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi.
2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Sultan Hasanuddin
dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang
banyak.
4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah
pemasukan VOC kekurangan.
5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan
liberal yang menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan alasan di atas akhirnya VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan
hutang 136,7 juta Gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang,
benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

More Related Content

What's hot

Tokoh tokoh pelayaran dunia
Tokoh tokoh pelayaran duniaTokoh tokoh pelayaran dunia
Tokoh tokoh pelayaran duniameganita11MIA5
 
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptx
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptxPPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptx
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptxDesyFitriana5
 
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiamasa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiaahmad arif
 
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesiakedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke IndonesiaIntan Tuasikal
 
PPT Pelayaran Spanyol
PPT Pelayaran SpanyolPPT Pelayaran Spanyol
PPT Pelayaran SpanyolArmadira Enno
 
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.Nur_lailiya
 
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaKedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaVina Widya Putri
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhafian assan
 
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )Winda Rizkiana
 
perang bali
perang baliperang bali
perang baliDEDI3060
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyollisna nurmala
 
Jalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belandaJalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belandanurainiai
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraDoris Agusnita
 
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)Isna Nusa Kumalasari
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSindhu Rizky
 
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
 

What's hot (20)

Tokoh tokoh pelayaran dunia
Tokoh tokoh pelayaran duniaTokoh tokoh pelayaran dunia
Tokoh tokoh pelayaran dunia
 
Sejarah VOC
Sejarah VOCSejarah VOC
Sejarah VOC
 
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptx
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptxPPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptx
PPT DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.pptx
 
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiamasa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
 
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesiakedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
 
PPT Pelayaran Spanyol
PPT Pelayaran SpanyolPPT Pelayaran Spanyol
PPT Pelayaran Spanyol
 
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.
Tokoh tokoh pelayaran dunia_SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN.
 
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaKedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
 
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
 
perang bali
perang baliperang bali
perang bali
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
 
Jalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belandaJalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belanda
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimura
 
Perang Aceh
Perang AcehPerang Aceh
Perang Aceh
 
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indoneisa (Sejarah)
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
 
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 

Viewers also liked (9)

echinodermata
echinodermataechinodermata
echinodermata
 
VIRUS
VIRUSVIRUS
VIRUS
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Perilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di lingkungan
Perilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di lingkunganPerilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di lingkungan
Perilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di lingkungan
 
Peranan tumbuhan lumut, paku dan berbiji
Peranan tumbuhan lumut, paku dan berbijiPeranan tumbuhan lumut, paku dan berbiji
Peranan tumbuhan lumut, paku dan berbiji
 
HIDUP DALAM KESETIAAN
HIDUP DALAM KESETIAANHIDUP DALAM KESETIAAN
HIDUP DALAM KESETIAAN
 
Keruntuhan VOC
Keruntuhan VOCKeruntuhan VOC
Keruntuhan VOC
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Peran Serta Masyarakat Dalam Implementasi Wawasan Nusantara
Peran Serta Masyarakat Dalam Implementasi Wawasan NusantaraPeran Serta Masyarakat Dalam Implementasi Wawasan Nusantara
Peran Serta Masyarakat Dalam Implementasi Wawasan Nusantara
 

Similar to Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfPenjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfUlulAzmiMuhammad1
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfMeinaLegista
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfMeinaLegista
 
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)Phylo Post
 
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeBuku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeArmadira Enno
 
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptxPROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx14DianWindiRahayu
 
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdf
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdfkedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdf
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdfudinwahyudin9
 
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdf
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdfpptpelayaranbelanda2-170428122326.pdf
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdfJimlifaraby
 
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
 
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxMATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxDevitaWijayanti1
 
Thesis Defense.pptx
Thesis Defense.pptxThesis Defense.pptx
Thesis Defense.pptxFaisalAriij
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahanFitri117
 
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaKolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaGalih Jembar Pangraksa
 
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUAN
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUANTokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUAN
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUANcholil_ryan
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA Annisa Monitha
 
Kolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeKolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeAhmadFaqih16
 
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptfdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptssuser12f1d9
 
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptx
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptxips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptx
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptxUdinWahyudin8
 
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialismeDyno Hatake Madara
 

Similar to Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia (20)

Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfPenjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme
 
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)
Makalah sejarah indonesia; antara kolonialisme dan imperialisme (sma)
 
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeBuku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
 
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptxPROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx
PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA_XI MIPA 3.pptx
 
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdf
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdfkedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdf
kedatanganbangsabaratkenusantara-160811055117.pdf
 
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdf
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdfpptpelayaranbelanda2-170428122326.pdf
pptpelayaranbelanda2-170428122326.pdf
 
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
 
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxMATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
 
Thesis Defense.pptx
Thesis Defense.pptxThesis Defense.pptx
Thesis Defense.pptx
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahan
 
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaKolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUAN
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUANTokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUAN
Tokoh-Tokoh Pelayaran Bangsa Eropa_SMAN 1 KEJAYAN Kab.PASURUAN
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
 
Kolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeKolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & Imperialisme
 
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptfdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
 
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptx
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptxips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptx
ips-smk-bab3-presentasi1-120121230801-phpapp02.pptx
 
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme
[Kelompok 7] sejarah kolonialisme dan imperialisme
 

More from Sweet Angel Weismann

KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) Sweet Angel Weismann
 
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASARAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASASweet Angel Weismann
 
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALPRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALSweet Angel Weismann
 
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMOSweet Angel Weismann
 
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaAnalisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaSweet Angel Weismann
 
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)Sweet Angel Weismann
 
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)Sweet Angel Weismann
 
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -Sweet Angel Weismann
 
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Sweet Angel Weismann
 

More from Sweet Angel Weismann (20)

KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
 
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASARAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
 
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALPRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
 
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
 
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaAnalisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
 
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
 
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
 
BANGUNAN IKONIK DI DUNIA
BANGUNAN IKONIK DI DUNIABANGUNAN IKONIK DI DUNIA
BANGUNAN IKONIK DI DUNIA
 
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -
 
Art Nouveau In Architecture
Art Nouveau In ArchitectureArt Nouveau In Architecture
Art Nouveau In Architecture
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Alat-Alat BMKG Tondano
Alat-Alat BMKG TondanoAlat-Alat BMKG Tondano
Alat-Alat BMKG Tondano
 
Beban (Kontruksi Bangunan)
Beban (Kontruksi Bangunan)Beban (Kontruksi Bangunan)
Beban (Kontruksi Bangunan)
 
Rupa Dasar (Warna)
Rupa Dasar (Warna)Rupa Dasar (Warna)
Rupa Dasar (Warna)
 
Rupa Dasar Dwimatra
Rupa Dasar DwimatraRupa Dasar Dwimatra
Rupa Dasar Dwimatra
 
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks BudayaArsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
 
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
 
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
 
Sifat sifat kelarutan
Sifat sifat kelarutanSifat sifat kelarutan
Sifat sifat kelarutan
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

  • 1. Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia KELAS XI MIA 1 SEJARAH INDONESIA SMA NEGERI 16 MAKASSAR
  • 2. Nama anggota kelompok: Sweet Angel Weismann Agnes Thea Gabrill S. Syalwatia Ayu Safitri Dwi Bellatrix Fransiskus
  • 3. Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut : 1. Mencari kekayaan termasuk berdagang (Gold) 2. Mencari kemuliaan bangsa (Glory) 3. Menyebarkan agama (Gospel)
  • 5. Orang Portugis pertama yang mencoba mencari jalan baru ke Indonesia adalah Bartholomeus Diaz. Ia meninggalkan Portugal pada tahun 1486. Ia menyusuri pantai barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan, tetapi ia gagal mencapai Indonesia. Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan (Afrika Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh armada-armada Portugis berikutnya.
  • 6. Armada Portugis berikutnya yang mencoba berlayar ke Indonesia dipimpin oleh Vasco da Gama. Mereka berangkat pada tahun 1497 dan berhasil melewati Tanjung Harapan. Sewaktu tiba di Pelabuhan Malinda (Afrika Timur), mereka bertemu dengan pedagang-pedagang Arab dan India. Namun, jalan ke Asia Tenggara tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut. Oleh karena itu, orang-orang Portugis melanjutkan perjalannya menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus melewati perairan dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini disebut Guadafui (berhati-hatilah).
  • 7. Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebutnya Bab el Mandeb (Gapura Air Mata). Pada tahun 1498, Vasco da Gama tiba di Kalikut (India). Sejak saat itu, perdagangan antara orang Eropa dan India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika. Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.
  • 8.
  • 9. Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi yaitu Malaka. Sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah dengan merebut atau menguasai Malaka.
  • 10. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai sejak kedatangan Alfonso d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun 1511, ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari sana, mereka menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja Ternate. Mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di Ternate.
  • 12. Pelopor berkebangsaan Spanyol yang mencari jalan langsung ke Indonesia adalah Christopher Columbus, ia berlayar ke arah barat. Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah pulau yang kemudian dinamakan San Salvador. Columbus gagal mencapai India. Setelah Columbus gagal menemukan India, ekspedisi Spanyol selanjutnya ke daerah rempah-rempah dipelopori oleh Ferdinand Magelhaens.
  • 13. Magellan berangkat melalui Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521. Ketika mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magelhaens terbunuh. Posisinya kemudian digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore.
  • 14.
  • 15. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Sementara itu, Portugis yang membuka kantor dagangnya di Ternate merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan.
  • 16. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Berhasil merebut Benteng Spanyol di Tidore. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Saragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Philipina dikuasai Spanyol.
  • 18. Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dari mengikuti jalur yang dilalui Magelhaens, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
  • 19. Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya. Ratu Elizabeth I memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
  • 20. Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay
  • 21.
  • 23.  Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia dipimpin Van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595 armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer berangkat menuju Indonesia. Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan. Dari sana, mereka mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.  Armada ini tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih baik. Kemudian dari Banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah namun ternyata gagal mencapai Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597 dan ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia.
  • 24.  Setelah de Houtman, armada Belanda datang ke Indonesia susul- menyusul. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Indonesia – Belanda menjadi ramai. Armada Belanda yang pertama mencapai Maluku adalah armada kedua. Mereka berhasil melakukan pembelian remapah-rempah di sana.  Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan dengan Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia. Namun, karena armada Belanda semakin hari semakin bertambah, sedikit demi sedikit armada Portugis mulai terdesak. Akhirnya Portugis terusir dari Maluku dan itu menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia. Sejak saat itu, pedagang- pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.
  • 25. Lahirnya VOC Untuk mengatasi persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pada tanggal 20 Maret 1682 Belanda membentuk VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) atau persekutuan Dagang Hindia Timur atas usulan Johan Van Oldenbarneveld. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindari persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern). VOC dipimpin oleh De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroii (hak-hak istimewa). Artinya dengan hak-hak tersebut berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu negara. Mereka dapat bertindak bebas tanpa harus konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah Belanda di negeri induk. Hak-hak istimewa tersebut adalah sebagai berikut: Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia  Memonopoli perdagangan  Mencetak dan mengedarkan uang sendiri  Mengadakan perjanjian  Menaklukkan perang dengan negara lain  Menjalankan kekuasaan kehakiman  Pemungutan pajak  Memiliki angkatan perang sendiri  Mengadakan pemerintahan sendiri
  • 26. Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlah jabatan Gubernur Jenderal VOC, seperti Pieter Both yang merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610 – 1619 di Ambon. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia) karena letaknya strategis di tengah- tengah Nusantara sehingga memudahkan pelayaran ke Belanda. Sedangkan dalam melaksanakan pemerintahan, VOC banyak mempergunakan tenaga bupati. Sementar bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa selama waktu yang ditentukan. Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa, serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya, VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
  • 27. Cara Belanda Memperoleh Monopoli Perdagangan di Nusantara 1. Melakukan pelayaran Hongi (Hongi Tockten) untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. 2. Melakukan Ekstirpasi, yaitu penebangan tanaman milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). 3. Perjanjian dengan raja-raja setempat, terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantie. 4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten. Namun, seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah- rempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad ke-18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
  • 28. Kemunduran VOC Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami banyak kemunduran karena beberapa hal sehingga pada akhirnya dibubarkan. Berikut ini adalah sebab-sebab kemunduran VOC: 1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi. 2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Sultan Hasanuddin dari Gowa. 3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak. 4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan. 5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis. 6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal yang menganjurkan perdagangan bebas. Berdasarkan alasan di atas akhirnya VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta Gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.