Dokumen tersebut membahas tentang pemuaian zat cair dan zat gas. Pemuaian terjadi ketika suhu benda dinaikkan, menyebabkan peningkatan volume zat cair dan zat gas. Dokumen menjelaskan konsep pemuaian volume zat cair dan gas serta memberikan contoh perhitungan. Dokumen juga membahas anomali air dan penerapan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
2. ZAT CAIR yg dipanaskan atau suhunya
dinaikkan akan mengalami PEMUAIAN
Pada pemuaian zat cair hanya dikenal ukuran
volume, sehingga pada zat cair hanya dikenal
Pemuaian Volume
Sifat zat cair adalah MENGIKUTI BENTUK WADAH
YANG DITEMPATINYA, Jika dituangkan ke dalam
botol, maka bentuk air mengikuti bentuk botol
JADI , WADAH berarti VOLUME.
SEMAKIN TINGGI KENAIKAN SUHU, MAKA AKAN
SEMAKIN BESAR PENAMBAHAN VOLUME ZAT
CAIR
PEMUAIAN ZAT CAIR
3. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain pada umumnya berbeda, meskipun volume
zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian semakin besar, jika kenaikan
suhunya bertambah besar.
Berikut ini tabel koefisien muai volume beberapa zat cair :
PEMUAIAN ZAT CAIR
JENIS ZAT KOEFISIEN MUAI VOLUME/℃ (𝜸)
ASETON 0,00150
PARAFIN 0,0009
ALKOHOL 0,00120
RAKSA 0,00018
GLISERIN 0,0005
4. Pemuaian zat cair dapat dimanfaatkan dalam kehidupan,
misalnya untuk penggunaan termometer zat cair. Biasanya
zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol.
Sifat naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai
akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk
mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa
kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan
suhu benda. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang
berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler
tersebut.
Pemanfaatan Pemuaian Zat Cair
Next
>Previous
<
6. 1. Pada sebagian besar zat, jika dipanaskan akan
memuai dan apabila didinginkan akan menyusut.
Akan tetapi, kondisi tersebut tidak berlaku untuk air.
2. Apabila suhu air diturunkan, memang volume air
akan makin kecil seperti zat cair lainnya. Akan tetapi,
pada suatu ketika volume air justru membesar
meskipun suhunya tetap diturunkan.
3. Jadi ada suhu dimana air memiliki volume paling
kecil, jika pada suhu tersebut air dipanaskan,
Sebaliknya, volumenya akan bertambah besar, jika
pada suhu tersebut air didinginkan. Peristiwa ini
disebut dengan anomali air.
4. Jika air dipanaskan antara suhu 0°C sampai dengan
4°C, maka volumnya akan menyusut. Hal ini terjadi
karena molekul H2O dalam bentuk padat (es) penuh
dengan rongga, sedangkan dalam bentuk cair (air)
lebih rapat.
5. Dengan demikian, pada saat dipanaskan, molekul
H2O (es) akan merapat lebih dahulu, akibatnya
volumenya menyusut.
ANOMALI AIR
7. 6. Anomali air menyebabkan massa jenis es lebih kecil
daripada air yang bersuhu 1°C sampai 4°C. Itulah
sebabnya mengapa permukaan danau yang sudah
menjadi es, tetapi di bagian dasarnya masih menjadi
air.
7. Begitu juga jika kita membuat es batu dengan
menggunakan pendingin, volume air sebelum menjadi
es akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh air
telah berubah menjadi es.
8. Adanya anomali (penyimpangan) air ini juga
bermanfaat dalam kehidupan. Air yang membeku
dalam bebatuan, karena volumenya membesar maka
mampu memecahkan bebatuan.
9. Pecahnya bebatuan menyebabkan mineral dalam
batuan akan keluar dan memberikan manfaat bagi
kehidupan. Jadi kemampuan air untuk masuk pada
celah-celah bebatuan sangat dibutuhkan dalam
kehidupan.
ANOMALI AIR
8. Contoh Pemuaian Zat Cair
Sebuah panci berisi air penuh dengan
volume 6 liter. Air dalam panci tersebut
kemudian dipanaskan, sehingga
mengalami kenaikan suhu sebanyak 80oC.
Berapakah volume air yang akan tumpah
dari panci tersebut? (koefisien muai air =
0,004/oC)
Next
>Previous <
9. Diketahui :
Vo = 6 liter
ΔT = 80oC
γ = 0,004/oC
Ditanyakan : ΔV = …. ?
Jawab :
Volume air yang tumpah sama dengan penambahan volume air
akibat pemanasan.
ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 6 x 0,004 x 80
ΔV = 1,92 liter
Jadi volume air yang tumpah sebesar 1,92 liter.
Pembahasan
10. Pemuaian Zat Gas
Next
>Previous
<
Zat Gas hanya dapat mengalami pemuaian volume atau ruang
saja, sehingga rumus-rumus yang digunakan sama seperti
pemuaian volume zat padat di atas.
Tetapi perlu diingat, zat cair hanya mempunyai koefesiem muai
volume saja, tidak mempunya koefesien muai panjang.
Dimana koefesien muai untuk semua gas sama yaitu sebesar
1
237℃
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu: a. pemuaian gas
pada suhu tetap (isotermal), b. pemuaian gas pada tekanan
tetap (isobar), dan c. pemuaian gas pada volume tetap
(isokhorik).
12. Contoh Pemuaian Zat Gas
Sebuah kaleng dengan volume 330 ml berisi
minuman yang diisi penuh. Saat dibawa
bepergian, minuman kaleng mengalami
perubahan suhu dari 20 ºC hingga 40 oC.
Jika kaleng terbuat dari aluminium dengan
koefisien muai volume 7,5 x 10-5/ oC dan air
minuman memiliki koefisien muai volume
air 4,4 x 10-4/ oC, apakah kaleng mampu
menampung pemuaian air?
Next
>Previous <
13. Pembahasan :
Volume awal kaleng adalah 330 ml. Maka, volume kaleng ketika memuai
adalah :
Vt kaleng = V0 (1+γ.∆T)
Vt kaleng =330 (1+7,5.10-5.(40-20))
Vt kaleng =330 (1+0,0015)
Vt kaleng =330 (1,0015)=330,495 ml
Volume awal air sama dengan kaleng, yaitu 330 ml. Maka, volume air ketika
memuai adalah:
Vt air = V0 (1+γ.∆T)
Vt air = 330 (1+4,4.10-4.(40-20))
Vt air = 330 (1+0,0088)
Vt air = 330 (1,0088)=332,904 ml
Kita bisa melihat perbedaan volume akhir air yang lebih besar daripada
volume akhir kaleng, yaitu sekitar 2,5 ml. Maka, kaleng tidak dapat
menampung air yang memuai. Nah, kaleng tidak dapat diisi penuh dengan
minuman supaya ada ruang pemuaian untuk minuman.
Pembahasan
14. Penerapan Konsep Pemuaian Zat
dalam Kehidupan Sehari-Hari<
1. Pemasangan Kaca Jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada
koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya
pembengkokan pada bingkai.
2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika
suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai
antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
3. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon - Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang
lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang
kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
15. Penerapan Konsep Pemuaian Zat
dalam Kehidupan Sehari-Hari<
4. Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang
memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling
menjadi satu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan
sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik
kedua keping akan mengalami pemuaian dengan
pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping
bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang kecil.