Tugas pemaparan melalui PPT ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang diampu oleh Ibu Dr. Nurlinda Fadli, S.E., AK., M.Si.
Yang menjelaskan tentang materi mengenai metode Altman Z-Score Modifikasi (1995), rumus, dan analisis model Altman Z-Score Modifikasi (1995) pada perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
4. Daftar Isi
Financial Distress Analisis Model Altman Z -
Score pada perusahaan PT.
Bank Danamon Indonesia Tbk.
Metode Altman Z -
Score
Hasil Anlisis Model Altman
Z - Score (1995)
5. Financial Distress
Financial Distress merupakan kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat
dan kritis (Carolina, Marpaung dan Pratama, 2017).
Menurut (Hery, 2018) financial distress adalah kondisi dimana perusahaan
tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya, pendapatan perusahaan tidak
dapat memenuhi total biaya dan mengalami kerugian.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Financial distress merupakan kondisi lemahnya perusahaan dalam
menghasilkan laba atau cenderung mengalami defisit.
6. Jenis - Jenis
Menurut (Gamayuni, 2011) dalam
jurnal (Handayani, 2021) menyatakan
bahwa terdapat lima kategori
financial distress, yaitu :
• Economic Failure
Kategori ini disebabkan oleh faktor
eksternal yang sulit diantisipasi.
2. Business Failure
Kegagalan bisnis ini disebabkan oleh
faktor internal (manajemen).
3. Technical Insolvency
4. Insolvency in Bankruptcy
5. Legal Bankruptcy
Pada kondisi ini perusahaan sudah
dinyatakan bangkrut secara
hukum.
7. Faktor Penyebab
Faktor Internal
• Kesulitan arus kas karena kesalahan
manajemen dalam mengelola arus kas
untuk pembayaran aktivitas
perusahaan;
• Besarnya jumlah utang perusahaan,
timbul karena untuk menutupi
biayabiaya perusahaan;
• Kerugian dari kegiatan operasi
perusahaan selama beberapa tahun,
kerugian operasi perusahaan dapat
mengakibatkan arus kas negatif.
Faktor Eksternal
• Kenaikan tingkat suku bunga.
Jika suku bunga naik, maka
dapat menyebabkan beban
bunga meningkat pula;
• Faktor pesaing, hal ini dapat
menyebabkan penjualan tidak
mencapai target dan harga
bahan baku yang melambung
tinggi;
• Adanya perubahan kebijakan
pemerintah.
8. Manfaat Informasi
Menurut Hanafi (2014:273) dalam (Putri, 2021)
informasi financial distress bermanfaat bagi
berbagai pihak, seperti :
• Kreditur
• Investor
• Pihak Pemerintah
• Akuntansi Manajemen
9. Model Altmen Z -
Score (1995)
Metode Z-score Altman merupakan indikator untukmengukur
potensi kebangkrutan (financial distress) suatuperusahaan.
Prediksi kebangkrutan diartikansebagai langkah dalam
memprediksi kondisi perusahaan di masa depan. Dengan
mengetahui apakah perusahaan berpotensi mengalami
kebangkrutan maka dibutuhkansebuah analisa keuangan untuk
pengambilan keputusan.
10. Jenis - Jenis
• Model Altman untuk Perusahaan
Manufaktur Go Public (1968)
• Model Altman untuk Perusahaan
Manufaktur Non Go Public (Revisi 1984)
• Model Altman untuk Semua Kategori
Perusahaan (Modifikasi 1995)
11. Rumus
Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Keterangan :
Z = Bankruptcy Indeks
X1 = Working Capital/Total Assets
X2 = Retained Earning/Total Assets
X3 = Earning Before Interest and
Taxes/Total Assets
X4 = Book Value of Equity/Book
Value of Total Debt
• Jika nilai Z < 1,1 maka perusahaan tersebut
masuk kedalam kategori distress area
• Jika nilai 1,1 < Z < 2,6 maka perusahaan
tersebut masuk kedalam kategori grey
area
• Jika nilai Z > 2,6 maka perusahaan tersebut
masuk ke dalam kategori non distress area
(safe)
12. Working Capital to
Total Assets (X1)
WCTA merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk
mengukur kekuatan finansial perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan membandingkan net
working capital atau modal kerja bersih dengan total assets yang dimiliki
perusahaan . Jika rasio ini bernilai negatif (-), maka perusahaan
diprediksi mengalami Financial Distress dan sebaliknya.
WCTA =
Working Capital
Total Assets
13. Retained Earnings to
Total Assets (X2)
RETA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan saldo laba dari
total assets selama perusahaan beroperasi . Saldo laba berperan untuk
membentuk dana perusahaan sehingga jika rasio yang dihasilkan tinggi
atau bernilai positif (+), maka semakin baik kondisi keuangan
perusahaan tersebut dan sebaliknya .
RETA =
Retained Earning
Total Assets
14. Earning Before Interest and
Taxes to Total Assets (X3)
EBITTA merupakan salah satu rasio profitabilitas . Rasio
ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mengelola total assets untuk mencapai laba sebelum bunga
dan pajak . Data Earning Before Interest and Taxes dapat
diperoleh dari Laporan Laba Rugi .
EBITTA =
Earning Before Interest and Taxes
Total Assets
15. Book Value of Equity to Book
Value of Total Debt (X4)
Rasio ini termasuk rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan
menggunakan assets yang dimilikinya atau dalam kata lain, rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan pada
setiap utangnya dari nilai buku ekuitas . Book Value of Equity dihitung dengan
cara mengurangi total aset dengan total liabilitas dan dibagi dengan Book
Value of Total Debt.
BVEBVTD =
Book Value of Equity
Book Value of Total Debt
16. Analisis Model Altman Z –
Score (1995) pada PT. Bank
Danamon Indonesia Tbk.
Berdasarkan data laporan keuangan yang
diperoleh dari (Laporan Publisitas Tahunan
Bank Danamon 2018-2020 n.d.) maka
terdapat pos – pos laporan keuangan yang
akan digunakan dalam menghitung Altman
Z- Score modifikasi.
17. Tahun Aset Lancar Utang Lancar Modal Kerja
2018 183.271.660 133.037.061 50.234.599
2019 189.980.557 133.226.243 56.754.314
2020 196.835.225 146.651.266 50.183.959
Rasio Net Working Capital to
Total Assetss (X1)
Tabel 1 : Perhitungan Net Working Capital to Total Assetss PT Bank
Danamon Indonesia Tbk Periode 2018 – 2020 ( Dalam Jutaan Rupiah )
18. Rasio Retained Earnings to
Total Assets (X2 )
Tahun Laba Ditahan Total Aset
Retained Earnings to
Total Assets
2018 390.062 186.762.189 0,0020
2019 429.284 193.533.970 0,0022
2020 470.018 200.890.068 0,0023
Tabel 2 : Perhitungan X2 Retained Earnings to Total Assets PT Bank
Danamon Indonesia Tbk Periode 2018- 2020 ( Dalam Jutaan Rupiah )
19. Tahun EBIT Total Aset
Earnings Before Interes
and Taxes to Total Assets
2018 4.925.686 186.762.189 0,0263
2019 5.487.790 193.533.970 0,0283
2020 2.067.076 200.890.068 0,0102
Rasio Earnings Before Interes and
Taxes to Total Assets ( X3 )
Tabel 3 : Perhitungan X3 Earnings Before Interes and Taxes to Total Assets PT
Bank Danamon Indonesia Tbk Periode 2018- 2020 ( Dalam Jutaan Rupiah )
20. Book Value of Equity to
Book Value of Debt (X4)
Tahun
Nilai
Buku Ekuitas
Nilai Buku
Utang
Book Value of Equity to
Book Value of Debt
2018 41.939.821 144.822.368 0,2895
2019 45.417.027 148.116.943 0,3066
2020 43.575.499 157.314.569 0,2769
Tabel 4 : Perhitungan X4 Book Value of Equity to Book Value of Debt PT Bank
Danamon Indonesia Tbk Periode 2018- 2020 ( Dalam Jutaan Rupiah )
21. Perhitungan Z- Score
untuk tahun 2018
Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Z = 6,56 (0,2689) + 3,26 (0,0020) + 6,72 (0,0263) + 1,05 (0,2895)
Z = 1,7639 + 0,0065 + 0,1767 + 0,3039
Z = 2,251
22. Perhitungan Z- Score
untuk tahun 2019
Z=6,56X1+3,26X2+6,72X3+1,05X4
Z=6,56(0,2932)+3,26(0,0022)+6,72(0,0283)+1,05(0,3066)
Z=1,9233+0,0071+0,1901+0,3219
Z=2,442441
23. Perhitungan Z- Score
untuk tahun 2020
Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Z = 6,56 (0,2498) + 3,26 ( 0,0023 ) + 6,72 (0,0102 ) + 1,05 (0,2769)
Z = 1,6386 + 0,0074 + 0,0685 + 0,2907
Z = 2,0052
24. Tahun X1 X2 X3 X4 Z- Score Hasil Analisis
2018 0,2689 0,0020 0,0263 0,2895 2,251 Zona abu – abu
2019 0,2932 0,0022 0,0283 0,3066 2,4424 Zona abu – abu
2020 0,2498 0,0023 0,0102 0,27699 2,0052 Zona abu – abu
Rata – rata 2,2328 Zona abu – abu
Hasil Analisis Model
Altman Z – Score (1995)
Tabel 4 : Hasil Altman Z- Score PT Bank Danamon Indonesia
Tbk Periode Tahun 2018 - 2020
25. Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan Altman Z- Score pada
Bank Danamon Tbk periode 2018 – 2020 menunjukkan bahwa Bank
Danamon berada di zona abu – abu. Hal ini dibuktikan dengan nilai
cut off 1,1 < Z tepat. Hasil Altman Z- Score tahun 2018 diperoleh
nilai sebesar 2,251. Nilai tersebut jika diteliti disebabkan karena nilai
rasio X1 sebesar 0,2689 yang artinya setiap Rp 1,00 total Aset mampu
dijamin oleh modal kerja bersih sebesar 0,2689. Nilai rasio tersebut
merupakan hasil pembagian antara modal kerja bersih sebesar Rp
50.234.599 dengan total aset sebesar Rp 186.762.189.
26. Kemudian diperoleh rasio X2 Bank Danamon Indonesia Tbk mampu
menghasilkan laba ditahan sebesar 0,0020. Rasio X3 dapat menghasilkan
laba sebelum pajak sebesar 0,0263. Total ekuitas atau modal terhadap
total utang atau liabilitas menunjukkan rasio X4 sebesar 0,2769 yang
artinya setiap Rp 1,00 total utang mampu dijamin oleh total ekuitas
sebesar 0,2769. Tahun 2019 Hasil Altman Z- Score diperoleh nilai sebesar
2,4424 yang merupakan nilai tertinggi dari 3 tahun periode yang diteliti.
Nilai tersebut disebabkan oleh kenaikan modal kerja bersih sebesar
0,0903%, serta kenaikan nilai buku ekuitas terhadap nilai utang sebesar
0,0049 % dari tahun 2018 Tahun 2020 menunjukkan nilai Altman Z- Score
yang paling kecil sebesar 2,0052. Perusahaan dalam kondisi rawan ( grey
area ).
27. Bank Danamon mengalami masalah keuangan yang harus
ditangani dengan cara yang tepat dengan mengalami
penurunan nilai variabel X1 modal kerja bersih ( net working
asetss ), variabel X3 Earning before interest and taxes, variabel
X4 Book value of equity sebesar 0,0434%, 0,0181%, 0,4372%.
Hasil analisis prediksi kebangkrutan pada PT Bank Danamon Tbk
periode 2018 s.d. 2020 mengalami fluktuasi yang berbeda, pada
periode 2018 s.d. 2019 mengalami kenaikan. Namun pada periode
2020 mengalami penurunan.
28. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan Altman Z-Score pada PT Bank
Danamon Indonesia Tbk periode 2018 s.d. 2020 berada dalam zona
abu – abu (grey area ) karena dari hasil analisis berada dirata –
rata 2,2328 nilai cut off yang ditentukan 1,1 < Z. Penggunaan
analisis Altman Z – Score Modifikasi (1995).