Histogram menampilkan distribusi frekuensi data berdasarkan interval kelas. Komponen utamanya meliputi data, distribusi frekuensi berdasarkan kelas interval, dan tabel distribusi frekuensi yang menunjukkan frekuensi setiap kelas. Histogram dibuat dengan menggambar batang sesuai frekuensi pada masing-masing kelas interval.
3. Sebelum mengetahui apa saja komponen-komponen histogram, mari
kita memahami histogram terlebih dahulu. Histogram adalah grafik yang
berisi ringkasan dari sebaran suatu data. Histogram adalah grafik batang yang
menampilkan frekuensi data. Berikut komponen-komponennya :
A. Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Berikut
contoh data :
Suatu data diperoleh dari 10 kali pengukuran sebagai berikut.
158 150 126 145 133 157 165 139 145 153
148 136 147 141 158 146 165 154 119 164
1
4. B. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah sebuah daftar, tabel, atau diagram yang
menunjukkan frekuensi berbagai kejadian dalam suatu
sampel. Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang
dipakai dalam membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Berikut
bagiannya :
1. Kelas, merupakan kelompok nilai data atau variabel dari sebuah
2. Batas kelas, merupakan nilai yang menjadi batas antar kelas;
3. Tepi kelas yaitu yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu
kelas yang satu dengan kelas yang lain. Penentuan tepi kelas
pada keakuratan pencatatan data.
4. Titik tengah kelas merupakan angka atau nilai data yang tepat
tengah kelas;
5. Interval kelas merupakan selang yang menjadi pemisah kelas yang
dengan kelas yang lain;
5. Jangkauan (Range) :
R = D.terbesar –
D.terkecil
Banyak kelas :
K = 1 + 3,3 log n
Interval kelas :
p = R/K
Tepi kelas :
T. Bawah kelas = batas bawah – 0
T. Atas kelas = batas atas + 0,5
Titik tengah kelas :
Batas atas + batas
bawah
2
6. C. Tabel Distribusi Frekuensi
Agar lebih memudahkan dalam pembuatan histogram, alangkah
baiknya kita membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu.
langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi :
1. Urutkan data dari nilai yang paling kecil;
2. Tentukan range nya;
3. Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Tapi jangan terlalu banyak
sedikit, berkisar antara 5 dan 20 kelas, tergantung dari banyak
4. Tentukan panjang atau lebar nya dari kelas interval (p); dan
5. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval yang pertama.
Pada saat menyusun Tabel Distribusi Frekuensi, pastikan bahwa
nya tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai nya pengamatan nya
masuk tepat ke dalam 1 kelas. Pastikan juga tidak akan ada data
yang tertinggal.
7. 1. Mengumpulkan data Pengukuran
Data yang untuk membuat Histogram adalah data pengukuran yang
berbentuk Numerik.
Contoh :
Seorang siswa ingin mengumpulkan data pengukuran untuk berat badan
siswa kelas 1 smp seperti tabel dibawah ini:
a. D.Terbesar = 32
b. D.Terkecil = 26
2
Langkah-langkah
membuat
histogram
31 29 29 28 31 32 30 30 28 30
29 30 29 31 32 32 32 30 29 29
29 30 29 30 30 28 32 31 32 31
28 29 30 30 29 29 30 32 32 32
30 29 30 29 27 29 30 28 26 28
8. 2. Mengurutkan data dan menentukan besarnya Range
3. Menentukan Banyaknya kelas, Interval kelas, Nilai Tengah kelas
26 27 28 28 28 28 28 28 29 29
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
29 29 30 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30 30 30 30 31 31 31 31
31 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Untuk contoh disamping,
besarnya nilai range
adalah 6 dengan
perhitungan dibawah
ini:
R = D.terbesar –
D.terkecil
R = 32 – 26
R = 6
a. Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 6,6 ≈ 7
b. Interval Kelas
p = R/K
= 6/7
= 0,8 ≈ 1
c. Nilai Tengah Kelas
Batas atas + batas bawah
2
Jadi, hasilnya 26.25, 27.25,
28.25, 29.25, 30.25, 31.25,
9. 4. Menentukan Batas Kelas dan Tepi Kelas
Kelas Nilai Tengah
26 – 26,5 26,25
27 – 27,5 27,25
28 – 28,5 28,25
29 – 29,5 29,25
30 – 30,5 30,25
31 – 31,5 31,25
32 – 32,5 32,25
a. Batas Kelas
Kelas bawah : 26, 27, 28, 29, 30,
31, dan 32
Kelas atas : 26.5, 27.5, 28.5, 29.5,
30.5, 31.5, dan 32.5
b. Tepi kelas
T. Bawah kelas = batas bawah – 0,5
T. Atas kelas = batas atas + 0,5
Jadi, hasilnya :
T. Bawah kelas = 25.5, 26.5, 27.5, 28.5, 29.
T. Atas kelas = 27, 28, 29, 30, 31, 32, dan
10. 4. Menentukan Frekuensi dari Setiap Kelas Interval
Kelas Nilai
Tengah
Turus Frekuens
i
26 – 26,5 26,25 I 1
27 – 27,5 27,25 I 1
28 – 28,5 28,25 IIII I 6
29 – 29,5 29,25 IIII IIII IIII 14
30 – 30,5 30,25 IIII IIII IIII 14
31 – 31,5 31,25 IIII 5
32 – 32,5 32,25 IIII IIII 9
Untuk mempermudah
perhitungan, pakailah
tanda turu untuk
menghitung satu per
satu jumlah frekuensi
yang jatuh dalam kelas
Interval. Berikut ini tabel
hasil perhitungannya :
11. 5. Membuat Grafik Histogram
• Membuat Garis Horizontal dengan menggunakan skala berdasarkan
unit pengukuran data;
• Membuat Garis Vertikal dengan menggunakan skala frekuensi; dan
• Menggambarkan Grafik Batang, tingginya sesuai dengan Frekuensi
Kelas Interval.
1 1
6
14 14
5
9
0
2
4
6
8
10
12
14
16
26.25 27.25 28.25 29.25 30.25 31.25 32.25
FREKUENSI
BERAT BADAN
CHART TITLE
12. Contoh Soal :
Berikut data nilai ulangan kelas
10. Buatlah histogram frekuensi
dari data berikut:
Contoh 3
Nilai ulangan Frekuensi
55-59 7
60-64 12
65-69 23
70-74 21
75-79 18
80-84 10
85-89 8
90-94 1
Jumlah 100
13. Penyelesaian :
Sebelum membuat histogram dan poligon frekuensi, kita harus
mengetahui beberapa istilah yang terdapat pada daftar distribusi
1. Batas kelas
Batas bawahnya adalah 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90
Batas atasnya adalah 59, 64, 69, 74, 79, 84, 89, 94
2. Tepi kelas
Tepi bawah kelas= batas bawah – 0,5
Tepi atas kelas = batas atas + 0,5
Tepi bawah kelas= 54.5, 59.5, 64.5, 69.5, 74.5, 79.5, 84.5, dan 89.5
Tepi atas kelas = 59.5, 64.5, 69.5, 74.5, 79.5, 84.5, 89.5, dan
14. 3. Titik tengah kelas
Titik tengah kelas =
Titik tengah kelas dari tabel di atas adalah 57, 62, 67, 72, 77, 82, 87,
Setelah mengetahui batas kelas, tepi kelas, dan titik tengah
maka data dapat disajikan dalam bentuk histogram.
Batas atas + batas
bawah
2
7
12
23
21
18
10
8
1
0
5
10
15
20
25
57 62 67 72 77 82 87 92
Frekuensi
Nilai Ulangan