SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
MINYAK BUMI
Bhetari Widya R
Delistria Aisyah N.
Martanti Aji P.
Nurfitrah Widriadi O.
Ratri Aisyah
PENGERTIAN MINYAK BUMI
• Merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon
• Senyawa yang umumnya terdiri atas 80-85% unsur karbon, 15-
20% unsur hidrogen, ataupun terdiri atas unsur lain (oksigen,
nitrogen, sulfur) sampai 5%
• Sebagian besar penyusunnya adalah senyawa alkana
PENGERTIAN GAS ALAM
• Semua jenis hidrokarbon yang berupa gas dan dihasilkan dari sumur dan tambang
• Bahan bakar fosil berbentuk gas
• Komposisi utama gas alam adalah metana 80%, sisanya adalah etana 7%, propana
6%, butana 4%, isobotana, dan pentana
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Proses pembentukan minyak bumi butuh waktu yang
cukup lama, sehingga mengapa minyak bumi disebut salah satu
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
1. TEORI ORGANIK
Jasad renik hewan
dan tumbuhan
Tertimbun di
dalam endapan
lumpur
Terkumpul didasar
laut (bergabung
dengan timbunan
sebelum-
sebelumnya)
Berubah menjadi
bintik-bintik dan
gelembung minyak
Mengalami proses
dekomposisi
Dipengaruhi oleh : waktu, suhu, endapan , tekanan
Minyak dan gas
bermigrasi menuju
tekanan yang rendah
Terakumulasi
ditempat perangkap Tidak dapat
menguap, dan
terbentuklah minyak
bumi
Dalam perangkap bisa
terkandung 3 bahan :
1. minyak, gas, air
2. Minyak dan air
3. Gas dan air
2. TEORI ANORGANIK
Minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang mampu
melakukan reaksi biokimia, merubah unsur unsur seperti okisgen, hidrogen, karbon,
belerang, dan nitrogen dari source rock menjadi minyak bumi
KOMPOSISI MINYAK BUMI
• Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon yang
ringan seperti metana, etana, propana, dan butana berbentuk
gas, sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai dari pentana ke
atas berbentuk padatan atau cairan.
• Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas,
cairan, dan padatan tergantung dari kondisi permukaan
dan diagram fase dari campuran minyak bumi tersebut.
Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada
di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk
campuran.
Sumur gas sebagian besar menghasilkan gas. Tapi,
karena suhu dan tekanan di bawah tanah lebih besar
daripada suhu di permukaan, maka gas yang keluar
kadang-kadang juga mengandung hidrokarbon yang lebih
besar, seperti pentana, heksana, dan heptana dalam
wujud gas.
• Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri
dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik,
ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti
nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam
seperti besi, nikel ,tembaga, dan vanadium.
• persentase proporsi dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini
Komposisi elemen berdasarkan berat
Elemen Rentang persentase
Karbon 83 sampai 87%
Hidrogen 10 sampai 14%
Nitrogen 0.1 sampai 2%
Oksigen 0.05 sampai 1.5%
Sulfur 0.05 sampai 6.0%
Logam < 0.1%
Komposisi molekul berdasarkan berat
Hidrokarbon Rata-rata Rentang
Parafin 30% 15 sampai 60%
Naptena 49% 30 sampai 60%
Aromatik 15% 3 sampai 30%
Aspaltena 6% sisa-sisa
Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam
minyak mentah. Persentase relatif setiap molekul
berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga
menggambarkan ciri-ciri dari setiap minyak.
KEBANYAKAN MINYAK MENTAH DI DUNIA MERUPAKAN NON-KONVENSIONAL.
• Minyak bumi biasanya berwarna hitam atau coklat gelap
(meskipun warnanya juga bisa kekuningan, kemerahan, atau
bahkan kehijauan).
• Pada sumur minyak biasanya ditemukan juga gas alam yang
mempunyai massa jenis lebih ringan daripada minyak bumi,
sehingga biasanya keluar terlebih dahulu dibandingkan minyak.
• Dalam campuran itu, terdapat juga air asin, yang massa jenisnya
lebih rendah sehingga berada di lapisan di bawah minyak.
• Minyak mentah juga dapat ditemukan bercampur dengan pasir
dan minyak, seperti pada pasir minyak Athabasca di Kanada.
Venezuela juga mempunyai cadangan minyak dalam jumlah
besar di pasir minyak Orinoco
KLASIFIKASI
A. KLASIFIKASI BERDASARKAN SPECIFIC GRAVITY
60/60OF (SG 60/60 OF)
Specific Gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 – 1,0000. Besarnya SG
untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul
hidrokarbon, dan pula kandungan Sulfur dan Nitrogen. Makin kecil SG minyak
bumi itu akan menghasilkan produk ringan makin besar, dan sebaliknya.
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Specific Gravity
Minyak Bumi SG 60/600F
Ringan < 0,830
Medium Ringan 0,830 - 0,850
Medium Berat 0,850 - 0,865
Berat 0,865 - 0,905
Sangat Berat > 0,95
B. KLASIFIKASI BERDASARKAN SIFAT
PENGUAPAN (VOLATILITY)
Sifat penguapan minyak bumi dijadikan ukuran dalam klasifikasi ini. Sebagai
ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah jumlah fraksi ringan
dinyatakan dalam % volume yang terkandung di dalam minyak bumi itu yang
diperoleh dari hasil distilasi sampai suhu 300 oC.
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Sifat Penguapan (volatility)
Minyak Bumi Fraksi Ringan % Vol
Ringan  50
Sedang 20 – 50
 Berat  < 20
C. KLASIFIKASI BERDASARKAN KADAR BELERANG
(% MASSA)
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah kadar Sulfur dalam minyak bumi,
dinyatakan dalam % massa yang terkandung dalam minyak bumi itu yang diperoleh dari hasil
pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode standar ASTMD 1552 ( atau dengan
metode standar yang lain).
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Kadar Sulfur (ASTMD 1552)
D. KLASIFIKASI BERDASARKAN FAKTOR
KARAKTERISTIK KUOP
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah akar pangkat tiga dari pengukuran
titik didih rata – rata suatu minyak bumi dibagi dengan SG 60/60 oF.
• Dirumuskan :
• K = faktor karakteristik (KUOP)
• T = titik didih rata – rata , oRankine (= oF + 460)
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Faktor Karakteristik (KUOP)
E. KLASIFIKASI BERDASARKAN US
BUREAU OF MINES
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah SG 60/60 oF dari dua fraksi
yang dihasilkan dari distilasi minyak bumi itu dilakukan mula – mula pada tekanan
atmosfer dan kemudian distilasi dilanjutkan pada tekanan absolut 40 mm Hg, yang
terkandung dalam minyak bumi yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium
dengan menggunakan metode standar ASTMD 2892.
TABEL : KLASIFIKASI MINYAK BUMI
MENURUT US BUREAU OF MINES
F. KLASIFIKASI BERDASARKAN INDEKS KORELASI
(CORRELATION INDEX)
Ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan mengukur SG
60/60 oF minyak bumidan menghitung titik didih rata – rata distilasi minyak
bumi (ASTMD 86).
• Dirumuskan :
dimana : T = titik didih rata – rata, oKelvin (= oC + 273)
SG = Specific Gravity 60/60 oF
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Correlation Index ( CI )
G.) KLASIFIKASI BERDASARKAN
VISCOSITY GRAVITY CONSTANT (VGC)
Ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan mengukur SG 60/60 oF minyak bumi
dan mengukur viscosity minyak bumi (viscosity Saybolt).
• Klasifikasi VGC ini digunakan untuk fraksi minyak lumas.
• Dirumuskan :
• dimana : SG = Specific Gravity 60/60 oF
• V = Viscosity pada 100 oF (38 oC), SS atau :
• dimana : SG = Specific Gravity 60/60 oF
• V = Viscosity pada 210 oF (99 oC), SSU
• Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi Menurut Viscocity Gravity Constant (VGC)
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN
MINYAK BUMI
Minyak bumi mentah diolah secara
pisah berdasar pada titik didihnya
(distilasi bertingkat) dengan cara
penyulingan
PENGOLAHAN TAHAP PERTAMA
Untuk menghasilkan olahan seperti bahan
bakar minyak atau non minyak maka harus
dilakukan pengolahan lanjutan
PENGOLAHAN TAHAP KEDUA
FRAKSI HIDROKARBON DARI MINYAK BUMI
1. Perengkahan ( Cracking ) : Di lakukan perubahan struktur kimia senyawa- senyawa
hidrokarbon, yang meliputi perengkahan ( pemecahan rantai ), alkilasi ( pembentukan
alkil), polimerasi, reformasi dan isomerasi
2. Proses ekstrasi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
3. Proses kristalisasi : proses pengolahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya.
4. Pembersihan dan kontaminasi : proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua
sering terjadi kontaminasi sehingga harus dibersihkan
Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih (°C) Kegunaan
Gas 1-4 <20 LPG
Bensin/gasolin 5-10 10-180 Bahan bakar kendaraan bermotor
Nafta 6-11 70-180 Sintesis senyawa organik untuk
pembuatan plastik, karet sintetis,
detergen, obat, cat, bahan
pakaian, & kosmetik
Kerosin 11-14 180-250 Bahan bakar pesawat & kompor
minyak
Minyak solar/diesel 15-17 250-300 Bahan bakar mesin diesel
Minyak pelumas 18-20 300-350 Minyak pelumas
Lilin >20 >350 Lilin, pengilap sepatu (semir)
Minyak bakar >20 >350 Bahan bakar kapal & pembangkit
listrik
Bitumen/aspal >20 >350 Aspal
BILANGAN OKTAN
• Yaitu ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam
mesin.
• Campuran udara & bensin akan ditekan oleh piston pada mesin lalu dibakar oleh
percikan api dari busi
• Jika udara & bensin terbakar karena tekanan maka akan terjadi knocking (ketukan
dalam mesin)
BILANGAN OKTAN DAPAT DITINGKATKAN DENGAN MENAMBAHKAN ADITIF KE
DALAM MESIN, ZAT ADITIF TERSEBUT SEBAGAI BERIKUT :
1. Tetraethyl lead (TEL, Pb(C₂H₅)₄)
Penambahannya pada bensin dapat meningkatkan bil. Oktan, sehingga
bensin aman digunakan untuk mesin.Tetapi Pb dapat mencemari udara sehingga
bensin juga ditambahkan etilen bromida (C₂H₅Br)
2. Methyl tertiary butyl ether (MTBE, C₅H₁₁O)
Mempunyai bil. Oktan 118 dan terbuat dari etanol. Dapat menambah
jumlah oksigen pada campuran gas pada mesin sehingga mengurangi pembakaran
tidak sempurna (=CO₂). Tetapi MTBE berbahaya bagi lingkungan karena bersifat
karsinogenik
3. Etanol (C₂H₆O)
Mempunyai bil. Oktan 123 dan lebih unggul dari TEL karena tidak
mencemari udara dan mudah diperoleh
MANFAAT MINYAK BUMI
Yang utama sebagai bahan bakar.
Karena satu- satunya sumber energi yang sangat diperlukan dan
dapat dieksplorasi secara besar-besaran adalah minyak bumi.
Minyak bumi bisa diolah menjadi LPG dan LNG, bensin, kerosin,
aspal, dll
1. Bahan Lipstik
Produk turunan minyak bumi, Petroleum Jelly atau Vaseline
digunakan sebagai dasar lipstik dan bahkan bisa digunakan
sebagai eyeliner.
2. Panel Surya
Dengan menggunakan resin dan plastik (sel
fotovoltaik) yang merupakan produk turunan dari
minyak bumi, panel surya dapat digunakan.
3. Permen Karet
Namun perusahaan permen karet berkualitas tinggi menggunakan polimer minyak
bumi sebagai bahan dasarnya.
4. Krayon
krayon dibuat dari lilin parafin. Lilin parafin merupakan lilin yang
dipadatkan yang berasal dari minyak bumi.
5. Pantyhost
Pantyhost berbahan dasar nilon. Nilon
sendiri adalah turunan dari minyak bumi.
6. Aspirin
Aspirin merupakan obat
penyembuh untuk sakit
kepala.
EFEK NEGATIF MINYAK
BUMI
• Pemanasan global
a. Ketika dibakar, maka minyak bumi akan menghasilkan karbon dioksida.
b. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, akan menambahnya CO2 di atmosfer.
sehingga muncullah pemanasan global.
• Ekstraksi
a. Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak.
b. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan.
c. Ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di
• Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi.
• Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2. Gas tersebut
dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan
global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang
memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
• Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup
kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal
tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan
jatuh dan mencemari air
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxAmakawa Yuto
 
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiDanu Danari
 
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiPengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiFitriHastuti2
 
Karbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaKarbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaAgres Tarigan
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIgis nargis
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiFairuz Hilwa
 

What's hot (20)

Mutu bensin
Mutu bensinMutu bensin
Mutu bensin
 
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
 
Power point biodiesel
Power point biodieselPower point biodiesel
Power point biodiesel
 
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiPengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
 
Karbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaKarbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinya
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Karakterisasi bet
Karakterisasi betKarakterisasi bet
Karakterisasi bet
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak BumiFluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
 
Katalis heterogen
Katalis heterogenKatalis heterogen
Katalis heterogen
 
Gasifikasi batubara
Gasifikasi batubaraGasifikasi batubara
Gasifikasi batubara
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumi
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 

Similar to OPTIMASI MINYAK BUMI

03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptxRizka696342
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppthesti32
 
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdf
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdfBAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdf
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdfBudisantosokimiaUnsr
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaKurnia Kim
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumiAriyandi Yuda Prahara
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiRio Vernando
 
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxBahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxDikaBagus2
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiMardeliaNF
 
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakPengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakBaagus Suciantoro
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeBilly Purnama
 
proses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumiproses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumiAlba Tawakalna
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 

Similar to OPTIMASI MINYAK BUMI (20)

03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdf
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdfBAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdf
BAB II. JENIS – JENIS CRUDE OIL.pdf
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak Bumi Minyak Bumi
Minyak Bumi
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
 
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxBahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
 
MINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptxMINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptx
 
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakPengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
 
Makalah minyak bumi dan gas
Makalah minyak bumi dan gasMakalah minyak bumi dan gas
Makalah minyak bumi dan gas
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledge
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
proses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumiproses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumi
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 

More from Bhetari Widya

Baris dan Deret Contoh Soal dan Pembahasan
Baris dan Deret Contoh Soal dan PembahasanBaris dan Deret Contoh Soal dan Pembahasan
Baris dan Deret Contoh Soal dan PembahasanBhetari Widya
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaBhetari Widya
 
Sejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan bantenSejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan bantenBhetari Widya
 
Perkembangan alat komunikasi barat
Perkembangan alat komunikasi baratPerkembangan alat komunikasi barat
Perkembangan alat komunikasi baratBhetari Widya
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Bhetari Widya
 
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di Madinah
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di MadinahPendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di Madinah
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di MadinahBhetari Widya
 
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7Bhetari Widya
 
Praktikum Briket tastik
Praktikum Briket tastikPraktikum Briket tastik
Praktikum Briket tastikBhetari Widya
 
Dampak negatif rokok Kelas 8
Dampak negatif rokok Kelas 8Dampak negatif rokok Kelas 8
Dampak negatif rokok Kelas 8Bhetari Widya
 
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IX
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IXGeografik Inggris untuk Geografi kelas IX
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IXBhetari Widya
 
Geografik Indonesia kelas IX
Geografik Indonesia kelas IXGeografik Indonesia kelas IX
Geografik Indonesia kelas IXBhetari Widya
 

More from Bhetari Widya (16)

Baris dan Deret Contoh Soal dan Pembahasan
Baris dan Deret Contoh Soal dan PembahasanBaris dan Deret Contoh Soal dan Pembahasan
Baris dan Deret Contoh Soal dan Pembahasan
 
Hizbullah
HizbullahHizbullah
Hizbullah
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijaya
 
Sejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan bantenSejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan banten
 
Perkembangan alat komunikasi barat
Perkembangan alat komunikasi baratPerkembangan alat komunikasi barat
Perkembangan alat komunikasi barat
 
Cabe
CabeCabe
Cabe
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45
 
keselamatan kerja
keselamatan kerjakeselamatan kerja
keselamatan kerja
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di Madinah
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di MadinahPendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di Madinah
Pendidikan Agama Islam kelas X Dakwah Rasulullah di Madinah
 
Math : Kite
Math : KiteMath : Kite
Math : Kite
 
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7
Geografi Kondisi Gografis Indonesia Kelas 7
 
Praktikum Briket tastik
Praktikum Briket tastikPraktikum Briket tastik
Praktikum Briket tastik
 
Dampak negatif rokok Kelas 8
Dampak negatif rokok Kelas 8Dampak negatif rokok Kelas 8
Dampak negatif rokok Kelas 8
 
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IX
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IXGeografik Inggris untuk Geografi kelas IX
Geografik Inggris untuk Geografi kelas IX
 
Geografik Indonesia kelas IX
Geografik Indonesia kelas IXGeografik Indonesia kelas IX
Geografik Indonesia kelas IX
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

OPTIMASI MINYAK BUMI

  • 1. MINYAK BUMI Bhetari Widya R Delistria Aisyah N. Martanti Aji P. Nurfitrah Widriadi O. Ratri Aisyah
  • 2. PENGERTIAN MINYAK BUMI • Merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon • Senyawa yang umumnya terdiri atas 80-85% unsur karbon, 15- 20% unsur hidrogen, ataupun terdiri atas unsur lain (oksigen, nitrogen, sulfur) sampai 5% • Sebagian besar penyusunnya adalah senyawa alkana
  • 3. PENGERTIAN GAS ALAM • Semua jenis hidrokarbon yang berupa gas dan dihasilkan dari sumur dan tambang • Bahan bakar fosil berbentuk gas • Komposisi utama gas alam adalah metana 80%, sisanya adalah etana 7%, propana 6%, butana 4%, isobotana, dan pentana
  • 4. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI Proses pembentukan minyak bumi butuh waktu yang cukup lama, sehingga mengapa minyak bumi disebut salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
  • 5. 1. TEORI ORGANIK Jasad renik hewan dan tumbuhan Tertimbun di dalam endapan lumpur Terkumpul didasar laut (bergabung dengan timbunan sebelum- sebelumnya) Berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak Mengalami proses dekomposisi Dipengaruhi oleh : waktu, suhu, endapan , tekanan
  • 6. Minyak dan gas bermigrasi menuju tekanan yang rendah Terakumulasi ditempat perangkap Tidak dapat menguap, dan terbentuklah minyak bumi Dalam perangkap bisa terkandung 3 bahan : 1. minyak, gas, air 2. Minyak dan air 3. Gas dan air
  • 7. 2. TEORI ANORGANIK Minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang mampu melakukan reaksi biokimia, merubah unsur unsur seperti okisgen, hidrogen, karbon, belerang, dan nitrogen dari source rock menjadi minyak bumi
  • 9. • Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon yang ringan seperti metana, etana, propana, dan butana berbentuk gas, sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai dari pentana ke atas berbentuk padatan atau cairan. • Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan, dan padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran minyak bumi tersebut.
  • 10. Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran. Sumur gas sebagian besar menghasilkan gas. Tapi, karena suhu dan tekanan di bawah tanah lebih besar daripada suhu di permukaan, maka gas yang keluar kadang-kadang juga mengandung hidrokarbon yang lebih besar, seperti pentana, heksana, dan heptana dalam wujud gas.
  • 11. • Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel ,tembaga, dan vanadium. • persentase proporsi dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini
  • 12. Komposisi elemen berdasarkan berat Elemen Rentang persentase Karbon 83 sampai 87% Hidrogen 10 sampai 14% Nitrogen 0.1 sampai 2% Oksigen 0.05 sampai 1.5% Sulfur 0.05 sampai 6.0% Logam < 0.1%
  • 13. Komposisi molekul berdasarkan berat Hidrokarbon Rata-rata Rentang Parafin 30% 15 sampai 60% Naptena 49% 30 sampai 60% Aromatik 15% 3 sampai 30% Aspaltena 6% sisa-sisa
  • 14. Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan ciri-ciri dari setiap minyak.
  • 15. KEBANYAKAN MINYAK MENTAH DI DUNIA MERUPAKAN NON-KONVENSIONAL.
  • 16. • Minyak bumi biasanya berwarna hitam atau coklat gelap (meskipun warnanya juga bisa kekuningan, kemerahan, atau bahkan kehijauan). • Pada sumur minyak biasanya ditemukan juga gas alam yang mempunyai massa jenis lebih ringan daripada minyak bumi, sehingga biasanya keluar terlebih dahulu dibandingkan minyak. • Dalam campuran itu, terdapat juga air asin, yang massa jenisnya lebih rendah sehingga berada di lapisan di bawah minyak. • Minyak mentah juga dapat ditemukan bercampur dengan pasir dan minyak, seperti pada pasir minyak Athabasca di Kanada. Venezuela juga mempunyai cadangan minyak dalam jumlah besar di pasir minyak Orinoco
  • 18. A. KLASIFIKASI BERDASARKAN SPECIFIC GRAVITY 60/60OF (SG 60/60 OF) Specific Gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 – 1,0000. Besarnya SG untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon, dan pula kandungan Sulfur dan Nitrogen. Makin kecil SG minyak bumi itu akan menghasilkan produk ringan makin besar, dan sebaliknya. • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Specific Gravity Minyak Bumi SG 60/600F Ringan < 0,830 Medium Ringan 0,830 - 0,850 Medium Berat 0,850 - 0,865 Berat 0,865 - 0,905 Sangat Berat > 0,95
  • 19. B. KLASIFIKASI BERDASARKAN SIFAT PENGUAPAN (VOLATILITY) Sifat penguapan minyak bumi dijadikan ukuran dalam klasifikasi ini. Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah jumlah fraksi ringan dinyatakan dalam % volume yang terkandung di dalam minyak bumi itu yang diperoleh dari hasil distilasi sampai suhu 300 oC. • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Sifat Penguapan (volatility) Minyak Bumi Fraksi Ringan % Vol Ringan  50 Sedang 20 – 50  Berat  < 20
  • 20. C. KLASIFIKASI BERDASARKAN KADAR BELERANG (% MASSA) Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah kadar Sulfur dalam minyak bumi, dinyatakan dalam % massa yang terkandung dalam minyak bumi itu yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode standar ASTMD 1552 ( atau dengan metode standar yang lain). • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Kadar Sulfur (ASTMD 1552)
  • 21. D. KLASIFIKASI BERDASARKAN FAKTOR KARAKTERISTIK KUOP Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah akar pangkat tiga dari pengukuran titik didih rata – rata suatu minyak bumi dibagi dengan SG 60/60 oF. • Dirumuskan : • K = faktor karakteristik (KUOP) • T = titik didih rata – rata , oRankine (= oF + 460) • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Faktor Karakteristik (KUOP)
  • 22. E. KLASIFIKASI BERDASARKAN US BUREAU OF MINES Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah SG 60/60 oF dari dua fraksi yang dihasilkan dari distilasi minyak bumi itu dilakukan mula – mula pada tekanan atmosfer dan kemudian distilasi dilanjutkan pada tekanan absolut 40 mm Hg, yang terkandung dalam minyak bumi yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode standar ASTMD 2892.
  • 23. TABEL : KLASIFIKASI MINYAK BUMI MENURUT US BUREAU OF MINES
  • 24. F. KLASIFIKASI BERDASARKAN INDEKS KORELASI (CORRELATION INDEX) Ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan mengukur SG 60/60 oF minyak bumidan menghitung titik didih rata – rata distilasi minyak bumi (ASTMD 86). • Dirumuskan : dimana : T = titik didih rata – rata, oKelvin (= oC + 273) SG = Specific Gravity 60/60 oF • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi menurut Correlation Index ( CI )
  • 25. G.) KLASIFIKASI BERDASARKAN VISCOSITY GRAVITY CONSTANT (VGC) Ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan mengukur SG 60/60 oF minyak bumi dan mengukur viscosity minyak bumi (viscosity Saybolt). • Klasifikasi VGC ini digunakan untuk fraksi minyak lumas. • Dirumuskan : • dimana : SG = Specific Gravity 60/60 oF • V = Viscosity pada 100 oF (38 oC), SS atau : • dimana : SG = Specific Gravity 60/60 oF • V = Viscosity pada 210 oF (99 oC), SSU • Tabel : Klasifikasi Minyak Bumi Menurut Viscocity Gravity Constant (VGC)
  • 27. Minyak bumi mentah diolah secara pisah berdasar pada titik didihnya (distilasi bertingkat) dengan cara penyulingan
  • 29. Untuk menghasilkan olahan seperti bahan bakar minyak atau non minyak maka harus dilakukan pengolahan lanjutan
  • 30. PENGOLAHAN TAHAP KEDUA FRAKSI HIDROKARBON DARI MINYAK BUMI 1. Perengkahan ( Cracking ) : Di lakukan perubahan struktur kimia senyawa- senyawa hidrokarbon, yang meliputi perengkahan ( pemecahan rantai ), alkilasi ( pembentukan alkil), polimerasi, reformasi dan isomerasi 2. Proses ekstrasi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut 3. Proses kristalisasi : proses pengolahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. 4. Pembersihan dan kontaminasi : proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi sehingga harus dibersihkan
  • 31. Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih (°C) Kegunaan Gas 1-4 <20 LPG Bensin/gasolin 5-10 10-180 Bahan bakar kendaraan bermotor Nafta 6-11 70-180 Sintesis senyawa organik untuk pembuatan plastik, karet sintetis, detergen, obat, cat, bahan pakaian, & kosmetik Kerosin 11-14 180-250 Bahan bakar pesawat & kompor minyak Minyak solar/diesel 15-17 250-300 Bahan bakar mesin diesel Minyak pelumas 18-20 300-350 Minyak pelumas Lilin >20 >350 Lilin, pengilap sepatu (semir) Minyak bakar >20 >350 Bahan bakar kapal & pembangkit listrik Bitumen/aspal >20 >350 Aspal
  • 32. BILANGAN OKTAN • Yaitu ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. • Campuran udara & bensin akan ditekan oleh piston pada mesin lalu dibakar oleh percikan api dari busi • Jika udara & bensin terbakar karena tekanan maka akan terjadi knocking (ketukan dalam mesin)
  • 33. BILANGAN OKTAN DAPAT DITINGKATKAN DENGAN MENAMBAHKAN ADITIF KE DALAM MESIN, ZAT ADITIF TERSEBUT SEBAGAI BERIKUT : 1. Tetraethyl lead (TEL, Pb(C₂H₅)₄) Penambahannya pada bensin dapat meningkatkan bil. Oktan, sehingga bensin aman digunakan untuk mesin.Tetapi Pb dapat mencemari udara sehingga bensin juga ditambahkan etilen bromida (C₂H₅Br) 2. Methyl tertiary butyl ether (MTBE, C₅H₁₁O) Mempunyai bil. Oktan 118 dan terbuat dari etanol. Dapat menambah jumlah oksigen pada campuran gas pada mesin sehingga mengurangi pembakaran tidak sempurna (=CO₂). Tetapi MTBE berbahaya bagi lingkungan karena bersifat karsinogenik 3. Etanol (C₂H₆O) Mempunyai bil. Oktan 123 dan lebih unggul dari TEL karena tidak mencemari udara dan mudah diperoleh
  • 35. Yang utama sebagai bahan bakar. Karena satu- satunya sumber energi yang sangat diperlukan dan dapat dieksplorasi secara besar-besaran adalah minyak bumi. Minyak bumi bisa diolah menjadi LPG dan LNG, bensin, kerosin, aspal, dll
  • 36. 1. Bahan Lipstik Produk turunan minyak bumi, Petroleum Jelly atau Vaseline digunakan sebagai dasar lipstik dan bahkan bisa digunakan sebagai eyeliner. 2. Panel Surya Dengan menggunakan resin dan plastik (sel fotovoltaik) yang merupakan produk turunan dari minyak bumi, panel surya dapat digunakan.
  • 37. 3. Permen Karet Namun perusahaan permen karet berkualitas tinggi menggunakan polimer minyak bumi sebagai bahan dasarnya. 4. Krayon krayon dibuat dari lilin parafin. Lilin parafin merupakan lilin yang dipadatkan yang berasal dari minyak bumi.
  • 38. 5. Pantyhost Pantyhost berbahan dasar nilon. Nilon sendiri adalah turunan dari minyak bumi. 6. Aspirin Aspirin merupakan obat penyembuh untuk sakit kepala.
  • 40. • Pemanasan global a. Ketika dibakar, maka minyak bumi akan menghasilkan karbon dioksida. b. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, akan menambahnya CO2 di atmosfer. sehingga muncullah pemanasan global. • Ekstraksi a. Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. b. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan. c. Ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di
  • 41. • Pencemaran udara Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi.
  • 42. • Perubahan iklim Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
  • 43. • Pencemaran air Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh dan mencemari air