Dokumen tersebut membahas proses pengolahan minyak mentah untuk memperoleh produk-produk berkualitas melalui beberapa tahapan seperti distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. Proses pertama adalah distilasi atau penyulingan minyak mentah untuk memisahkannya menjadi beberapa fraksi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
2.
Minyak mentah mengandung berbagai
senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat
fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi
yang berkualitas baik dan sesuai dengan
kebutuhan, perlu dilakukan tahapan
pengolahan minyak mentah yang meliputi
proses distilasi, cracking, reforming,
polimerisasi, treating, dan blending.
3. Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran
senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen
penyusun campuran tersebut. Minyak mentah mengandung campuran
senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih bervariasi, mulai
metana (CH4) yang memiliki titik didih paling rendah hingga residu
yang memiliki titik didih paling tinggi sehingga tidak teruapkan pada
pemanasan. Dengan distilasi ini, minyak mentah dipanaskan pada suhu
370°C, kemudian uap yang dihasilkan dialirkan dan diembunkan
(dikondensasikan) pada suhu yang sesuai. Cara distilasi dengan
menggunakan beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan
disebut distilasi bertingkat.
4.
Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut.
Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu
370°C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi
minyak mentah yang tidak menguap menjadi
residu. Residu minyak bumi meliputi paraffin,
lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai
karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom.
Minyak mentah yang menguap pada proses
distilisasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang
berbeda-beda. Fraksi minyak bumi yang tidak
terkondensasi terus naik ke bagian atas kolom
sehingga keluar sebagai gas alam.
6. Terdapat dua cara proses cracking.
Cara panas (thermal cracking) adalah proses
cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta
tekanan rendah.
Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses
cracking dengan menggunakan bubuk katalis
platina atau molybdenum oksida.
Proses pemecahan ini menghasilkan bensin dalam
jumlah besar dan berkualitas lebih baik.
Contohnya, pemecahan senyawa n-dekana
menjadi etena dan n-oktana
7.
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul
bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu
lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua
jenis bensin ini memiliki rumus molekul sama,
tetapi bentuk strukturnya berbeda sehingga
proses ini disebut juga isomerisasi. Reforming
dilakukan dengan menggunakan katalis dan
pemanasan.
8.
Polimerisasi adalah proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Misalnya, penggabungan senyawa isobutene
dengan senyawa isobutana yang menghasilkan
bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana
9.
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi
dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.
Cara-cara proses treating sebagai berikut.
a)
Copper sweetening dan doctor treating adalah
proses penghilangan pengotor yang menimbulkan
bau tidak sedap.
b)
Acid treatment adalah proses penghilangan
lumpur dan perbaikan warna.
c)
Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses
penghilangan unsur belerang
10.
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik
dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang
dapat
ditambahkan ke dalam proses
pengolahannya. Bahan- bahan pencampur
tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL),
MTBE, etanol, dan methanol. Penambahan zat
aditif ini dapat menimgkatkan bilangan oktan.
11.
Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun
dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh (alkana).
Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan
alkadiena) sangat sedikit dkandung oleh minyak
bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.
Oleh karena minyak bumi berasl dari fosil
organisme, mak minyak bumi mengandung
senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen
(0,01 sampai 0,9%), oksigen (0,6-0,4%) dan senyawa
logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak
mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi
melalui proses destilasi (penyulingan).
12.
13.
Pemisahan minyak mentah ke dalam komponenkomponen murni (senyawa tunggal) tidak
mungkin dilakukan dan juga tidak prakstis sebab
terlalu banyak senyawa yang ada dalam minyak
tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki
isomer-isomer dengan titik didih yang berdekatan.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak
bumi adalah campuran hidrokarbon yang
mendidih pada trayek suhu tertentu. Misalnya
fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari
campuran senyawa-senyawa yang mendidih antar
1800C-2500C. Proses destilasi dikerjakan dengan
menggunakan kolom atau menara destilasi
(Gambar 19.5).
14.
15.
Proses pertama dalam pemrosesan minyak
bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah
dengan
menggunakan
proses
destilasi
bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Sisa :
Minyak bisa menguap : minyak-minyak
pelumas, lilin, parafin, dan vaselin.
Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan
arang minyak bumi