SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MINYAK BUMI
DAN GAS ALAM
ANGGOTA KELOMPOK:
 TRY MUTIARA SUCI RAMADHANI
 SERUNI
 ROZI NAUVAL KAMIL
 NISA SWASTIKA HARFI
 FAKHRUL RAZI FRIMA
 ELMUTIA INTAN MASYITAH
MATERI :

     PEMBENTUKAN MINYAK BUMI


        KOMPOSISI MINYAK BUMI


           PENGOLAHAN MINYAK BUMI


        KEGUNAAN MINYAK BUMI


     BENSIN
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
   Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori
   “dupleks”. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari
   jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang
   telah mati. Jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama
   lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh
   waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, suhu
   tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik
   berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau
   gas.
   Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut
   kemudian berubah menjadi batuan sediment yang berpori,
   sementara bintik minyak dan gas yang terbentuk dari
   plankton bergerak “merembes” ke tempat yang bertekanan
   rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap (“trap”)
   yang merupakan batuan kedap.
Pada daerah perangkap tersebut gas alam, minyak, dan air
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas
merupakan gas alam kemudian cairan minyak mengambang di atas
deposit air.
Minyak bumi terbentuk melalui proses yang sangat lama, sehingga
minyak bumi dikelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Oleh sebab itu, penggunaan minyak bumi harus
tepat guna dan hemat.Sumber (deposit) minyak bumi di Indonesia
umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas pantai, yaitu pantai
utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), daerah Sumatra bagian
utara dan timur (Aceh, Riau), daerah Kalimantan bagian timur
(Tarakan, Balikpapan), dan Daerah kepala burung Irian (Papua).
Minyak dari daerah pengeboran umumnya diangkut dan diolah di
tempat-tempat pengilangan minyak atau diekspor langsung sebagai
minyak mentah. Tempat pengilangan minyak di Indonesia, antara lain
Pangkalan Brandan dengan kapasitas olah 5000 barel/hari, Plaju dan
Sungai Gerong (132.5000 barel/hari), Dumai dan Sungai Pekning
(170.000 barel/hari), Cilacap (300.000 barel/hari), Balongan Cirebon.
KOMPOSISI MINYAK BUMI

 Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa Lumpur yang
 berwarna hitam pekat disebut minyak mentah (crude oil). Setelah dianalisis
 ternyata dalam minyak bumi terdiri dari bermacam-macam senyawa berikut.

 a. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah
    n-alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isooktana
    (bercabang, jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-trimetilpentana)


         CH3  CH2  CH2  CH2  CH2  CH2  CH2  CH3
                                        n-oktana
                       CH3
                        
               CH3  C  CH2  CH  CH3
                                  
                       CH3        CH3
                       isooktana
b. Sikloalkana (membentuk cincin, jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi
   adalah siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil
   sikloheksana
c. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam
   minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena
d. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-0,07%), senyawa
    nitrogen (0,01-0,9%), senyawa oksigen (0,06-0,4%), dan sedikit senyawa
    organologam (misalnya vanadium dan nikel)
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas
lima unsur kimia, yaitu 82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang,
0-2% oksigan, dan 0,01-3% nitrogen.
Berdasarkan jumlah komponen yang terbanyak dalam minyak bumi, minyak
bumi dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu paraffin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena.

  a. Golongan paraffin. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini
     adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini digunakan
     sebagai sumber dan penghasil gasoline atau bahan bakar.
  b. Golongan naftalena. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini
     adalah senyawa hidrokarbon rantai kehidupan (siklis). Minyak bumi jenis ini
     digunakan sebagai bahan pelumas (oil) dan aspal (pengeras jalan).
  c. Golongan campuran paraffin dan naftalena. Minyak bumi jenis ini
     mengandung campuran paraffin dan naftalena.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

                 Minyak bumi diperoleh dengan jalan
                 pengeboran daerah antiklinal baik
                 di darat maupun di lepas pantai.
                 Pengeboran           kadang-kadang
                 mencapai kedalaman 3 km atau
                 lebih.
                 Di Indonesia, minyak bumi terdapat
                 dalam lapisan-lapisan sedimen
                 tersier yang terbentuk antara 600
                 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu.
                 Lapisan ini terdapat di sepanjang
                 pulau Sumatra bagian timur, pulau
                 Jawa bagian utara, Kalimantan
                 bagian timur, dan daerah kepala
                 burung di Papua.
Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting
dan distilasi.

a. Desalting

  Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung
  zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut
  desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara
  mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan
  terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon,
  ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.
  Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan
  mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah
  minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah
  dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan
  kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara
  distilasi).
Tahap explorasi
Menentukan daerah yang
  mengandung minyak bumi/cadangan
  minyak bumi.
Cara menentukan lokasi yang
  mengandung minyak bumi
1. Menentukan daerah penemuan
  minyak bumi setelah pemotretan dari
  udara biasanya daerah yang
  berbentuk kubah.


www.themegallery.com            Company Logo
2. Melakukan survei seismik
  menentuksn jenid/ dtruktur batuan
  daerah tersebut. Atau dengan
  melakukan pengeboman kecil,
  sehingga getaran yang dihasilkan
  menimbulkan gelombang ke dasar
  laut dan gelombang dipantulkan
  kepermukaan bumi sehingga lokasi
  minyak bumi dapat ditentukan.


www.themegallery.com            Company Logo
3. Apabila lokasi sudah sudah
  ditentukan maka dilakukan
  pengeboran kecil.
Jika kandungan minyak bumi memiliki
  nilai ekonomis yang tinggi maka di
  mulai pengeboran minyak bumi.




www.themegallery.com            Company Logo
b. Destilasi
   Setelah zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan
   distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan
   campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang
   menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon
   mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa
   campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi
   dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara distilasi
   terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah
   sungkup gelembung udara (bubble caps).
   Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak
   mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350ºC ke dalam menara
   distilasi. Di dalam menara sebagian minyak akan menguap dan bergerak
   melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan mengalir melalui pelat
   sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan akan terus
   naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan
   titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya, akan
   diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat
pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik
didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan di bagian
atas.
Berikut ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bakar maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia.


                   Titik Didih
      Fraksi                      Jumlah Atom C                  Manfaat
                       (ºC)

  LPG              -40 – (-160)       1–4         Bahan bakar rumah tangga
  Bensin              35 – 75        5 – 10       Bahan bakar kendaraan
  Natta              70 – 170        8 – 12       Bahan baku industri kimia (petrokimia)
  Kerosin           170 – 250        10 – 14      Bahan bakar pesawat, kompor
  Solar             250 – 340        15 – 25      Bahan bakar mesin diesel
  Minyak pelumas    350 – 500        19 – 35      Pelumas, lilin
  Residu               > 500          >70         Aspal
Setelah minyak mentah mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak
bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya, seperti
proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
a. Reforming adalah suatu proses peningkatan mutu bensin dengan
   merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus menjadi bercabang,
   dengan menggunakan katalis
b. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul
   sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks
c. Treating adalah suatu proses penghilangan pengotor pada minyak bumi
  Tahap-tahap treating sebagai berikut
   Cooper sweetening yaitu proses menghilangkan pengotor yang
    berbau tidak sedap.
   Acid treatment yaitu proses menghilangkan lumpur.
   Desulfuring yaitu proses menghilangkan unsur belerang. Dalam
    bahan bakar, unsur belerang harus dihilangkan karena pada proses
    pembakaran bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida
    belerang (SOx) yang dapat menyebabkan hujan asam
d. Blending, yaitu proses penambahan zat aditif
   Contoh: Penambahan TEL (tetra ethyl lead) pada bensin
KEGUNAAN MINYAK BUMI
           Fraksi          Jumlah atom C   Titik didih (°C)                Kegunaan
                                                              Bahan  bakar  LPG  dan  bahan  baku 
 Gas                       C1 - C4         < 20
                                                              untuk senyawa organik.
 Bensin (Gasolin)          C5 - C10        40 - 180           Bahan bakar organik.

                                                              digunakan  untuk  sintetis  senyawa 
                                                              organik,  pembuatan  plastik,  karet 
 Nafta                     C6 - C10        70 - 180
                                                              sintetis,  detergen,  obat,  cat,  bahan 
                                                              pakaian dan kosmetik.

                                                              Digunakan  sebagai  bahan  bakar 
 Kerosin                   C11 - C14       180 - 250          pesawat  udara  dan  bahan  bakar 
                                                              kompor parafin.
                                                              Digunakan  sebagai  bahan  bakar 
 Minyak solar dan diesel   C15 - C17       250 - 300          kendaraan  bermesin  diesel  dengan 
                                                              rotasi tinggi.
                                                              Digunakan  sebagai  minyak  pelumas. 
 Minyak pelumas            C18 - C20       300 - 350          Hal ini terkait dengan kekentalannya 
                                                              (Viskositas) yang cukup besar.
                                                              Sebagai  lilin  parafin  untuk  membuat 
 Lilin                     > C20           > 350              lilin,  kertas  pembungkus  berlapis, 
                                                              dll.
                                                              Bahan  bakar  dikapal,  industri 
 Minyak bakar              > C20           > 350
                                                              pemanas dan pembangkit listrik.
                                                              Materi  aspal  jalan  dan  atap 
 Bitumen                   > C40           > 350              bangunan,  anti  korosi,  isolasi  listrik, 
                                                              kedap suara pada lantai
Bahan Bakar Minyak
Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan.
Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi sangat sedikit. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu dilakukan proses cracking terhadap
senyawa hidrokarbon rantai panjang
1. Bensin
   Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7 H16) dan oktana (C8 H18).
   Nama lain bensin adalah petrol atau gasolin
  a. Bilangan Oktan
     Bilangan oktan merupakan suatu bilangan yang menyatakan kualitas bensin.
     Makin besar bilangan oktan suatu bensin maka kualitasnya semakin baik
     yang berarti pembakaran di dalam mesin dapat berlangsung sempurna.
     Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya
     kurang baik. Hal ini karena bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan
     (knocking atau ketukan) tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar
     sangat hebat dan menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Apabila hal
     tersebut terjadi, mesin akan cepat rusak
b. Dampak Negatif TEL

  Pengunaan TEL pada bensin sangat diperlukan karena dapat mengurangi
  getaran pada mesin sehingga akan menambah keamanan si pemakai.
  Namun di samping kenyamanan ini, ternyata TEL dalam bensin ini dapat
  menimbulkan masalah yang sangat serius bagi kesejahteraan umat manusia.
  Hal ini dikarenakan pada proses pembakaran bahan bakar, partikel-partikel
  timah hitam (dari TEL) dibebaskan dan diembuskan ke udara sehingga udara
  tercemar oleh partikel-partikel timah hitam. Partikel-partikel timah hitam yang
  terhirup oleh kita sewktu bernapas dapat menimbulkan gangguan-gangguan
  serius seperti kerusakan sumsum tulang belakang (menghalangi
  pembentukan hemoglobin), menyebabkan gangguan kerja enzim, dan iritasi
  pada saluran pernapasan.
  Dewasa ini TEL sudah mulai dikurangi bahkan di negara-negara maju tidak
  digunakan lagi. Sebagai pengganti TEL untuk meningkatkan nilai oktan
  digunakan dibrom etana (C2H4Br2), metil tersier butil eter (MTBE)
2. Dampak Negatif BBM
    Udara dengan kadar CO 100 ppm dapat menyebabkan sakit kepala dan
     cepat lelah
    Udara dengan kadar CO 750 ppm dapat menyebabkan kematian

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

minyak bumi kelas X
minyak bumi kelas Xminyak bumi kelas X
minyak bumi kelas X
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
 
Kimia materi minyak bumi
Kimia   materi minyak bumiKimia   materi minyak bumi
Kimia materi minyak bumi
 
Minyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMAMinyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMA
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumi
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
 
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
Oil and Gas
Oil and GasOil and Gas
Oil and Gas
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumi Minyak bumi
Minyak bumi
 
Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak BumiKegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
 
proses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumiproses pembuatan minyak bumi
proses pembuatan minyak bumi
 

Similar to Minyak bumi swd

Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaKurnia Kim
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiRohman Efendi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiVJ Asenk
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiVJ Asenk
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel Immanuella
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumiSMAN 3
 
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Putri Alfisyahrini
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Paranody
 
GAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfGAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfAdriAnto70
 
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Dephianaa Zezazeo
 

Similar to Minyak bumi swd (20)

Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumi Minyak bumi
Minyak bumi
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak Bumi Minyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
 
GAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfGAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdf
 
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 

Minyak bumi swd

  • 1. MINYAK BUMI DAN GAS ALAM ANGGOTA KELOMPOK:  TRY MUTIARA SUCI RAMADHANI  SERUNI  ROZI NAUVAL KAMIL  NISA SWASTIKA HARFI  FAKHRUL RAZI FRIMA  ELMUTIA INTAN MASYITAH
  • 2. MATERI : PEMBENTUKAN MINYAK BUMI KOMPOSISI MINYAK BUMI PENGOLAHAN MINYAK BUMI KEGUNAAN MINYAK BUMI BENSIN
  • 3. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori “dupleks”. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati. Jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, suhu tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas. Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sediment yang berpori, sementara bintik minyak dan gas yang terbentuk dari plankton bergerak “merembes” ke tempat yang bertekanan rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap (“trap”) yang merupakan batuan kedap.
  • 4. Pada daerah perangkap tersebut gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam kemudian cairan minyak mengambang di atas deposit air. Minyak bumi terbentuk melalui proses yang sangat lama, sehingga minyak bumi dikelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh sebab itu, penggunaan minyak bumi harus tepat guna dan hemat.Sumber (deposit) minyak bumi di Indonesia umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas pantai, yaitu pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), daerah Sumatra bagian utara dan timur (Aceh, Riau), daerah Kalimantan bagian timur (Tarakan, Balikpapan), dan Daerah kepala burung Irian (Papua). Minyak dari daerah pengeboran umumnya diangkut dan diolah di tempat-tempat pengilangan minyak atau diekspor langsung sebagai minyak mentah. Tempat pengilangan minyak di Indonesia, antara lain Pangkalan Brandan dengan kapasitas olah 5000 barel/hari, Plaju dan Sungai Gerong (132.5000 barel/hari), Dumai dan Sungai Pekning (170.000 barel/hari), Cilacap (300.000 barel/hari), Balongan Cirebon.
  • 5. KOMPOSISI MINYAK BUMI Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa Lumpur yang berwarna hitam pekat disebut minyak mentah (crude oil). Setelah dianalisis ternyata dalam minyak bumi terdiri dari bermacam-macam senyawa berikut. a. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isooktana (bercabang, jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-trimetilpentana) CH3  CH2  CH2  CH2  CH2  CH2  CH2  CH3 n-oktana CH3  CH3  C  CH2  CH  CH3   CH3 CH3 isooktana
  • 6. b. Sikloalkana (membentuk cincin, jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil sikloheksana
  • 7. c. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena
  • 8. d. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-0,07%), senyawa nitrogen (0,01-0,9%), senyawa oksigen (0,06-0,4%), dan sedikit senyawa organologam (misalnya vanadium dan nikel) Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia, yaitu 82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang, 0-2% oksigan, dan 0,01-3% nitrogen. Berdasarkan jumlah komponen yang terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu paraffin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena. a. Golongan paraffin. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini digunakan sebagai sumber dan penghasil gasoline atau bahan bakar. b. Golongan naftalena. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini adalah senyawa hidrokarbon rantai kehidupan (siklis). Minyak bumi jenis ini digunakan sebagai bahan pelumas (oil) dan aspal (pengeras jalan). c. Golongan campuran paraffin dan naftalena. Minyak bumi jenis ini mengandung campuran paraffin dan naftalena.
  • 9. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah antiklinal baik di darat maupun di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang mencapai kedalaman 3 km atau lebih. Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua.
  • 10. Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan distilasi. a. Desalting Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa. Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara distilasi).
  • 11. Tahap explorasi Menentukan daerah yang mengandung minyak bumi/cadangan minyak bumi. Cara menentukan lokasi yang mengandung minyak bumi 1. Menentukan daerah penemuan minyak bumi setelah pemotretan dari udara biasanya daerah yang berbentuk kubah. www.themegallery.com Company Logo
  • 12. 2. Melakukan survei seismik menentuksn jenid/ dtruktur batuan daerah tersebut. Atau dengan melakukan pengeboman kecil, sehingga getaran yang dihasilkan menimbulkan gelombang ke dasar laut dan gelombang dipantulkan kepermukaan bumi sehingga lokasi minyak bumi dapat ditentukan. www.themegallery.com Company Logo
  • 13. 3. Apabila lokasi sudah sudah ditentukan maka dilakukan pengeboran kecil. Jika kandungan minyak bumi memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka di mulai pengeboran minyak bumi. www.themegallery.com Company Logo
  • 14. b. Destilasi Setelah zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup gelembung udara (bubble caps). Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350ºC ke dalam menara distilasi. Di dalam menara sebagian minyak akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya, akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
  • 15. Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan di bagian atas. Berikut ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia. Titik Didih Fraksi Jumlah Atom C Manfaat (ºC) LPG -40 – (-160) 1–4 Bahan bakar rumah tangga Bensin 35 – 75 5 – 10 Bahan bakar kendaraan Natta 70 – 170 8 – 12 Bahan baku industri kimia (petrokimia) Kerosin 170 – 250 10 – 14 Bahan bakar pesawat, kompor Solar 250 – 340 15 – 25 Bahan bakar mesin diesel Minyak pelumas 350 – 500 19 – 35 Pelumas, lilin Residu > 500 >70 Aspal
  • 16. Setelah minyak mentah mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya, seperti proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending. a. Reforming adalah suatu proses peningkatan mutu bensin dengan merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus menjadi bercabang, dengan menggunakan katalis
  • 17. b. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks
  • 18. c. Treating adalah suatu proses penghilangan pengotor pada minyak bumi Tahap-tahap treating sebagai berikut  Cooper sweetening yaitu proses menghilangkan pengotor yang berbau tidak sedap.  Acid treatment yaitu proses menghilangkan lumpur.  Desulfuring yaitu proses menghilangkan unsur belerang. Dalam bahan bakar, unsur belerang harus dihilangkan karena pada proses pembakaran bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida belerang (SOx) yang dapat menyebabkan hujan asam d. Blending, yaitu proses penambahan zat aditif Contoh: Penambahan TEL (tetra ethyl lead) pada bensin
  • 19. KEGUNAAN MINYAK BUMI Fraksi Jumlah atom C Titik didih (°C) Kegunaan Bahan  bakar  LPG  dan  bahan  baku  Gas C1 - C4 < 20 untuk senyawa organik. Bensin (Gasolin) C5 - C10 40 - 180 Bahan bakar organik. digunakan  untuk  sintetis  senyawa  organik,  pembuatan  plastik,  karet  Nafta C6 - C10 70 - 180 sintetis,  detergen,  obat,  cat,  bahan  pakaian dan kosmetik. Digunakan  sebagai  bahan  bakar  Kerosin C11 - C14 180 - 250 pesawat  udara  dan  bahan  bakar  kompor parafin. Digunakan  sebagai  bahan  bakar  Minyak solar dan diesel C15 - C17 250 - 300 kendaraan  bermesin  diesel  dengan  rotasi tinggi. Digunakan  sebagai  minyak  pelumas.  Minyak pelumas C18 - C20 300 - 350 Hal ini terkait dengan kekentalannya  (Viskositas) yang cukup besar. Sebagai  lilin  parafin  untuk  membuat  Lilin > C20 > 350 lilin,  kertas  pembungkus  berlapis,  dll. Bahan  bakar  dikapal,  industri  Minyak bakar > C20 > 350 pemanas dan pembangkit listrik. Materi  aspal  jalan  dan  atap  Bitumen > C40 > 350 bangunan,  anti  korosi,  isolasi  listrik,  kedap suara pada lantai
  • 20. Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan. Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi sangat sedikit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu dilakukan proses cracking terhadap senyawa hidrokarbon rantai panjang 1. Bensin Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7 H16) dan oktana (C8 H18). Nama lain bensin adalah petrol atau gasolin a. Bilangan Oktan Bilangan oktan merupakan suatu bilangan yang menyatakan kualitas bensin. Makin besar bilangan oktan suatu bensin maka kualitasnya semakin baik yang berarti pembakaran di dalam mesin dapat berlangsung sempurna. Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya kurang baik. Hal ini karena bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan (knocking atau ketukan) tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar sangat hebat dan menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Apabila hal tersebut terjadi, mesin akan cepat rusak
  • 21. b. Dampak Negatif TEL Pengunaan TEL pada bensin sangat diperlukan karena dapat mengurangi getaran pada mesin sehingga akan menambah keamanan si pemakai. Namun di samping kenyamanan ini, ternyata TEL dalam bensin ini dapat menimbulkan masalah yang sangat serius bagi kesejahteraan umat manusia. Hal ini dikarenakan pada proses pembakaran bahan bakar, partikel-partikel timah hitam (dari TEL) dibebaskan dan diembuskan ke udara sehingga udara tercemar oleh partikel-partikel timah hitam. Partikel-partikel timah hitam yang terhirup oleh kita sewktu bernapas dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius seperti kerusakan sumsum tulang belakang (menghalangi pembentukan hemoglobin), menyebabkan gangguan kerja enzim, dan iritasi pada saluran pernapasan. Dewasa ini TEL sudah mulai dikurangi bahkan di negara-negara maju tidak digunakan lagi. Sebagai pengganti TEL untuk meningkatkan nilai oktan digunakan dibrom etana (C2H4Br2), metil tersier butil eter (MTBE)
  • 22. 2. Dampak Negatif BBM  Udara dengan kadar CO 100 ppm dapat menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah  Udara dengan kadar CO 750 ppm dapat menyebabkan kematian