Dokumen tersebut membahas tentang minyak bumi dan gas alam. Ia menjelaskan proses pembentukan, komposisi, pengolahan, dan kegunaan minyak bumi. Proses pembentukan minyak bumi melibatkan jasad organik yang terkubur selama ribuan tahun di bawah tanah. Minyak bumi terdiri atas berbagai hidrokarbon seperti alkana dan aromatik. Proses pengolahan meliputi desalting dan destilasi untuk memisahkan
1. MINYAK BUMI
DAN GAS ALAM
ANGGOTA KELOMPOK:
TRY MUTIARA SUCI RAMADHANI
SERUNI
ROZI NAUVAL KAMIL
NISA SWASTIKA HARFI
FAKHRUL RAZI FRIMA
ELMUTIA INTAN MASYITAH
2. MATERI :
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
KOMPOSISI MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
KEGUNAAN MINYAK BUMI
BENSIN
3. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori
“dupleks”. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari
jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang
telah mati. Jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama
lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh
waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, suhu
tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik
berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau
gas.
Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut
kemudian berubah menjadi batuan sediment yang berpori,
sementara bintik minyak dan gas yang terbentuk dari
plankton bergerak “merembes” ke tempat yang bertekanan
rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap (“trap”)
yang merupakan batuan kedap.
4. Pada daerah perangkap tersebut gas alam, minyak, dan air
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas
merupakan gas alam kemudian cairan minyak mengambang di atas
deposit air.
Minyak bumi terbentuk melalui proses yang sangat lama, sehingga
minyak bumi dikelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Oleh sebab itu, penggunaan minyak bumi harus
tepat guna dan hemat.Sumber (deposit) minyak bumi di Indonesia
umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas pantai, yaitu pantai
utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), daerah Sumatra bagian
utara dan timur (Aceh, Riau), daerah Kalimantan bagian timur
(Tarakan, Balikpapan), dan Daerah kepala burung Irian (Papua).
Minyak dari daerah pengeboran umumnya diangkut dan diolah di
tempat-tempat pengilangan minyak atau diekspor langsung sebagai
minyak mentah. Tempat pengilangan minyak di Indonesia, antara lain
Pangkalan Brandan dengan kapasitas olah 5000 barel/hari, Plaju dan
Sungai Gerong (132.5000 barel/hari), Dumai dan Sungai Pekning
(170.000 barel/hari), Cilacap (300.000 barel/hari), Balongan Cirebon.
5. KOMPOSISI MINYAK BUMI
Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa Lumpur yang
berwarna hitam pekat disebut minyak mentah (crude oil). Setelah dianalisis
ternyata dalam minyak bumi terdiri dari bermacam-macam senyawa berikut.
a. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah
n-alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isooktana
(bercabang, jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-trimetilpentana)
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
n-oktana
CH3
CH3 C CH2 CH CH3
CH3 CH3
isooktana
6. b. Sikloalkana (membentuk cincin, jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi
adalah siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil
sikloheksana
7. c. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam
minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena
8. d. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-0,07%), senyawa
nitrogen (0,01-0,9%), senyawa oksigen (0,06-0,4%), dan sedikit senyawa
organologam (misalnya vanadium dan nikel)
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas
lima unsur kimia, yaitu 82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang,
0-2% oksigan, dan 0,01-3% nitrogen.
Berdasarkan jumlah komponen yang terbanyak dalam minyak bumi, minyak
bumi dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu paraffin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena.
a. Golongan paraffin. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini
adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini digunakan
sebagai sumber dan penghasil gasoline atau bahan bakar.
b. Golongan naftalena. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini
adalah senyawa hidrokarbon rantai kehidupan (siklis). Minyak bumi jenis ini
digunakan sebagai bahan pelumas (oil) dan aspal (pengeras jalan).
c. Golongan campuran paraffin dan naftalena. Minyak bumi jenis ini
mengandung campuran paraffin dan naftalena.
9. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi diperoleh dengan jalan
pengeboran daerah antiklinal baik
di darat maupun di lepas pantai.
Pengeboran kadang-kadang
mencapai kedalaman 3 km atau
lebih.
Di Indonesia, minyak bumi terdapat
dalam lapisan-lapisan sedimen
tersier yang terbentuk antara 600
ribu sampai 70 juta tahun yang lalu.
Lapisan ini terdapat di sepanjang
pulau Sumatra bagian timur, pulau
Jawa bagian utara, Kalimantan
bagian timur, dan daerah kepala
burung di Papua.
10. Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting
dan distilasi.
a. Desalting
Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung
zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut
desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara
mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan
terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon,
ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.
Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan
mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah
minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah
dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan
kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara
distilasi).
11. Tahap explorasi
Menentukan daerah yang
mengandung minyak bumi/cadangan
minyak bumi.
Cara menentukan lokasi yang
mengandung minyak bumi
1. Menentukan daerah penemuan
minyak bumi setelah pemotretan dari
udara biasanya daerah yang
berbentuk kubah.
www.themegallery.com Company Logo
12. 2. Melakukan survei seismik
menentuksn jenid/ dtruktur batuan
daerah tersebut. Atau dengan
melakukan pengeboman kecil,
sehingga getaran yang dihasilkan
menimbulkan gelombang ke dasar
laut dan gelombang dipantulkan
kepermukaan bumi sehingga lokasi
minyak bumi dapat ditentukan.
www.themegallery.com Company Logo
13. 3. Apabila lokasi sudah sudah
ditentukan maka dilakukan
pengeboran kecil.
Jika kandungan minyak bumi memiliki
nilai ekonomis yang tinggi maka di
mulai pengeboran minyak bumi.
www.themegallery.com Company Logo
14. b. Destilasi
Setelah zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan
distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang
menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon
mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa
campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi
dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara distilasi
terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah
sungkup gelembung udara (bubble caps).
Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak
mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350ºC ke dalam menara
distilasi. Di dalam menara sebagian minyak akan menguap dan bergerak
melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan mengalir melalui pelat
sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan akan terus
naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan
titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya, akan
diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
15. Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat
pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik
didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan di bagian
atas.
Berikut ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bakar maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia.
Titik Didih
Fraksi Jumlah Atom C Manfaat
(ºC)
LPG -40 – (-160) 1–4 Bahan bakar rumah tangga
Bensin 35 – 75 5 – 10 Bahan bakar kendaraan
Natta 70 – 170 8 – 12 Bahan baku industri kimia (petrokimia)
Kerosin 170 – 250 10 – 14 Bahan bakar pesawat, kompor
Solar 250 – 340 15 – 25 Bahan bakar mesin diesel
Minyak pelumas 350 – 500 19 – 35 Pelumas, lilin
Residu > 500 >70 Aspal
16. Setelah minyak mentah mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak
bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya, seperti
proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
a. Reforming adalah suatu proses peningkatan mutu bensin dengan
merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus menjadi bercabang,
dengan menggunakan katalis
17. b. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul
sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks
18. c. Treating adalah suatu proses penghilangan pengotor pada minyak bumi
Tahap-tahap treating sebagai berikut
Cooper sweetening yaitu proses menghilangkan pengotor yang
berbau tidak sedap.
Acid treatment yaitu proses menghilangkan lumpur.
Desulfuring yaitu proses menghilangkan unsur belerang. Dalam
bahan bakar, unsur belerang harus dihilangkan karena pada proses
pembakaran bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida
belerang (SOx) yang dapat menyebabkan hujan asam
d. Blending, yaitu proses penambahan zat aditif
Contoh: Penambahan TEL (tetra ethyl lead) pada bensin
19. KEGUNAAN MINYAK BUMI
Fraksi Jumlah atom C Titik didih (°C) Kegunaan
Bahan bakar LPG dan bahan baku
Gas C1 - C4 < 20
untuk senyawa organik.
Bensin (Gasolin) C5 - C10 40 - 180 Bahan bakar organik.
digunakan untuk sintetis senyawa
organik, pembuatan plastik, karet
Nafta C6 - C10 70 - 180
sintetis, detergen, obat, cat, bahan
pakaian dan kosmetik.
Digunakan sebagai bahan bakar
Kerosin C11 - C14 180 - 250 pesawat udara dan bahan bakar
kompor parafin.
Digunakan sebagai bahan bakar
Minyak solar dan diesel C15 - C17 250 - 300 kendaraan bermesin diesel dengan
rotasi tinggi.
Digunakan sebagai minyak pelumas.
Minyak pelumas C18 - C20 300 - 350 Hal ini terkait dengan kekentalannya
(Viskositas) yang cukup besar.
Sebagai lilin parafin untuk membuat
Lilin > C20 > 350 lilin, kertas pembungkus berlapis,
dll.
Bahan bakar dikapal, industri
Minyak bakar > C20 > 350
pemanas dan pembangkit listrik.
Materi aspal jalan dan atap
Bitumen > C40 > 350 bangunan, anti korosi, isolasi listrik,
kedap suara pada lantai
20. Bahan Bakar Minyak
Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan.
Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi sangat sedikit. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu dilakukan proses cracking terhadap
senyawa hidrokarbon rantai panjang
1. Bensin
Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7 H16) dan oktana (C8 H18).
Nama lain bensin adalah petrol atau gasolin
a. Bilangan Oktan
Bilangan oktan merupakan suatu bilangan yang menyatakan kualitas bensin.
Makin besar bilangan oktan suatu bensin maka kualitasnya semakin baik
yang berarti pembakaran di dalam mesin dapat berlangsung sempurna.
Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya
kurang baik. Hal ini karena bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan
(knocking atau ketukan) tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar
sangat hebat dan menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Apabila hal
tersebut terjadi, mesin akan cepat rusak
21. b. Dampak Negatif TEL
Pengunaan TEL pada bensin sangat diperlukan karena dapat mengurangi
getaran pada mesin sehingga akan menambah keamanan si pemakai.
Namun di samping kenyamanan ini, ternyata TEL dalam bensin ini dapat
menimbulkan masalah yang sangat serius bagi kesejahteraan umat manusia.
Hal ini dikarenakan pada proses pembakaran bahan bakar, partikel-partikel
timah hitam (dari TEL) dibebaskan dan diembuskan ke udara sehingga udara
tercemar oleh partikel-partikel timah hitam. Partikel-partikel timah hitam yang
terhirup oleh kita sewktu bernapas dapat menimbulkan gangguan-gangguan
serius seperti kerusakan sumsum tulang belakang (menghalangi
pembentukan hemoglobin), menyebabkan gangguan kerja enzim, dan iritasi
pada saluran pernapasan.
Dewasa ini TEL sudah mulai dikurangi bahkan di negara-negara maju tidak
digunakan lagi. Sebagai pengganti TEL untuk meningkatkan nilai oktan
digunakan dibrom etana (C2H4Br2), metil tersier butil eter (MTBE)
22. 2. Dampak Negatif BBM
Udara dengan kadar CO 100 ppm dapat menyebabkan sakit kepala dan
cepat lelah
Udara dengan kadar CO 750 ppm dapat menyebabkan kematian