SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Oleh :
Evelyta Kusumawardhani 18120237D
 Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal
ini disebabkan dalam minyak bumi terkandung bahan-bahan selain
karbon, yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen, dan lain-lain.
 Pada awalnya, minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai minyak
tanah, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka minyak
bumi diolah menjadi bahan lain yang sangat berguna bagi manusia
seperti bahan bakar (bensin, solar, kerosin, minyak diesel, dll.) yang
lebih dikenal dengan sebutan BBM (bahan bakar minyak). Minyak
bumi bersumber dari cadangan alam yang tidak dapat diperbaharui,
sehingga makin hari cadangannya makin menipis sejalan dengan
tuntutan kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat.
 Proses pengolahan minyak bumi terdiri dari dua jenis proses utama,
yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang
mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan
Proses Sekunder adalah proses kimia. Hal itu bisa dimengerti
karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak
bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik
didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja
berdasarkan sifat kimianya, seperti perengkahan atau pemecahan
maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan
struktur kimia minyak bumi tersebut.
 Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50°C Peruntukan :
Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
 Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai
85°C Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston,
umpan proses petrokomia
 Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85
sampai 105°C Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin
jet, bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
 Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135°C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industry
 Minyak Berat Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40 Trayek didih dari 130 sampai
300°C Peruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia
 Residu Rentang rantai karbon diatas C40 Trayek didih diatas 300°C Peruntukan :
Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
Unsur Gas Bumi Aspal Minyak Mentah
Karbon 65 - 80 80 - 85 82,2 – 87,1 83 – 87
Hidrogen 1 - 25 8,5 - 11 11,7 – 14,7 11 – 25
Belerang 0 – 0,2 2 - 8 0,1 – 5,5 0 – 6
Nitrogen 1 - 15 0 - 2 0,1 – 1,5 0 – 0,7
Oksigen - - 0,1 – 4,5 0 – 0,5
Logam - - - 0, - 0,1
 Sebagai bahan alami, komposisi minyak bumi bervariasi tidak hanya
dari daerah ke daerah, melainkan juga lapangan yang satu ke
lapangan yang lain dalam satu daerah. Minyak bumi terdiri dari
ribuan senyawa kimia termasuk gas, cairan dan zat padat mulai dari
metana sampai aspal.
Destilasi bertingkat minyak bumi
 Fraksi-fraksi minyak bumi hasil fraksinasi tidak langsung digunakan
atau dipasarkan. Hasil destilasi merupakan produk-antara dalam
pengolahan minyak bumi. Fraksi-fraksi yang diperoleh diolah
kembali sesuai dengan kebutuhan jumlah rantai karbonnya. Proses
pengolahan minyak bumi dilakukan dengan berbagai metode dan
pendekatan tertentu sesuai dengan produk yang diinginkan.
 Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan
perolehan fraksi gasolin. Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh
sifat anti-knocking yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan
oktan 100 diberikan pada iso-oktan (2,2,4–trimetil pentana) pada n-
heptana yang mempunyai sifat anti-knocking yang buruk. Gasolin
yang diuji akan dibandingkan dengan campuran iso-oktan dan n-
heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul
hidrokarbon
 Proses ini dimaksud untuk memecahkan hidrokarbon yang lebih tinggi menjadi
molekul-molekul yang lebih kecil. Produk perengkahan merupakan fraksi
gasolin dengan bilangan oktan tinggi. Terdapat tiga cara perengkahan yaitu :
 Perengkahan termal
 Perengkahan terjadi karena proses pemanasan. Hidrokarbom akan
merengkah jika dipanaskan sampai suhunya melebihi 300-400C dengan
atau tanpa katalis.
 Perengkahan katalik
 Peoses perengkahan dengan bantuan katalis untuk mempercepat. Katalis
yang digunakan biasanya SiO2 dan Al2O3 atau bauksit. Reaksi dari
perengkahan katalik melalui mekanisme reaksi perengkahan ion karbonium.
Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan proton ke molekul
olefin atau menarik ion hibrida dari alkana membentuk karbonium.
 Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses perengkahan
dan proses hidrogensi menghasilkan senyawa yang jenuh, pada
tekanan tinggi. Keuntungan dari proses hydrocracking adalah
belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.
 Pemisahan secara destilasi menyebabkan
fraksi-fraksi pada minyak bumi.
 Reforming merupakan proses pengubahan struktur molekul dari
hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan
oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida
dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
 Suatu proses yang berupa perengkahan termal ringan untuk
mendapatkan produk yang lebih mudah menguap dengan angka
oktan yang lebih tinggi. Disamping itu pula dapat berupa konversi
katalitik untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang
lebih tinggi.
 Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul-molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam
proses ini digunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3
(asam lewis).
 Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil (gas)
dengan rantai karbon kurang dari lima menjadi molekul-molekul
yang lebih besar yang merupakan bagian dari jenis bahan bakar
bensin.
 Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang lainnya, masih
mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum digunakan/konsumsi. Proses
pemurnian ini dapat diakukan dengan cara:
 Copper sweetening dan doctor treating yaitu proses merubah kotoran-kotoran yang
menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau.
 Acid treatment yaitu membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil
memperbaiki warna dan tahan terhadap pembusukan.
 Desulfurizing dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi
dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point
yang lebih rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas.
 Pencampuran merupakan proses pengolahan produk setelah
melalui langkah-langkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk
dikonsumsi. Misalnya ditambahkan bahan aditif TEL (tetraethyl lead)
yang berfungsi untuk mengurangi ketukan (knocking) pada mesin.
Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat
disimpan lebih lama. Di negara yang mengalami empat musim, ke
dalam bensin ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap
walaupun musim dingin.
 Gas petroleum
 Bensin
 Minyak tanah
 Minyak disel
 Minyak pelumas
 Minyak paraffin wax
 Gas petroleum sebagian besar terdiri dari metana, etana, propana
dan butana serta sebagian kecil pentana, gas karbon dioksida,
nitrogen dan belium. Gas petroleum antara lain digunakan sebagai
bahan bakar, bahan pembuat karbon, bahan pembuat bensin
(khusus dari gas basah) dan bahan pembuat zat-zat kimia lain
seperti CO2, H2, dan asetilen.
 Bensin atau gasoline adalah cairan campuran yang sebagian besar berupa senyawa
hidrokarbon (parafin, naftalen, senyawa tidak jenuh dan terkadang senyawa aromatic)
yang berasal dari minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan
bermotor. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam
perusahaan. Kadangkala istilah mogas (motor gasoline) digunakan untuk
membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang
ringan. Konsumsi gasoline di Amerika mencapai 360 juta gallon (1,36 milyar liter) setiap
harinya. Terdapat tiga jenis bensin antara lain :
 Bensin yang dihasilkan langsung dari penyulingan minyak mentah yang disebut
bensin langsung yang mengandung 5-405 minyak mentah.
 Bensin yang dihasilkan dari gas alam atau hasil pengolahan lainnya yang disebut
bensin alam.
 Bensin yang dihasilkan dari perengkahan bagian-bagian minyak bumi yang lebih
berat dari bensin biasa, dengan perengkahan ini maka jumlah bagian bensin yang
dihasilkan minyak bumi dapat bertambah, bensin jenis ini disebut bensin rengkahan.
 Minyak tanah atau disebut juga kerosen (parafin) adalah cairan hidrokarbon
yang tak berwarna dan mudah terbakar. Ini diperoleh dari hasil destilasi
bertingkat dari petroleum pada 150oC dan 275oC (rantai karbon C12-C15).
Minyak tanah banyak digunakan untuk lampu minyak dan kompor, sekarang
banyak digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau
JP-8). Kerosen dikenal sebagai RP-1 digunakan sebagai bahan bakar roket.
Pada proses pembakarannya menggunakan oksigen cair.
 Kerosene didestilasi langsung dari minyak mentah dan memerlukan
pengendalian khusus dalam sebuah unit Merox atau hydrotreater untuk
mengurangi kadar belerang dan perkaratan. Kerosene dapat juga diproduksi
oleh hydrockraker, yang digunakan untuk meningkatkan bagian dari minyak
mentah yang cocok untuk bahan bakar minyak.
 Minyak diesel termasuk minyak bakar (fuel oil). Termasuk minyak bakar
adalah burner dalam industri dan turbin.
 Jenis minyak diesel :
 HSD (high speed diesel) yaitu jenis minyak diesel yang digunakan untuk
mesin-mesin dengan putaran yang tinggi (±1000 rpm).
 LSD (low speed diesel) yaitu minyak diesel yang digunakan untuk mesin-
mesin dengan putaran <1000 rpm.
 Sifat pembakaran minyak diesel dinyatakan oleh angka cetana yang
menyatakan persentase cetana dalam campuran metil naftalena
(C11H10), dengan nilai antara 1 dan 100, di mana angka 100
menunjukkan minyak diesel yang baik.
 Minyak pelumas adalah bagian dari minyak bumi yang mempunyai titik didih lebih
tinggi dari pada minyak gas. Tidak setiap minyak bumi mengandung minyak
pelumas, terkadang rendah sekali sehingga sulit untuk diolah. Sifa-sifat minyak
pelumas antara lain: kekentalan, kestabilan, warna dan daya emulsi.
 Proses pengolahan minyak pelumas:
 De-aspalting yaitu pemisahan komponen-komponen aspal dengan penambahan
asam sulfat atau ekstraksi dengan pelarut propana.
 De-waxing yaitu pemisahan wax yang menyebabkan titik didihnya rendah. Metode de-
waxing dilakukan dengan cara mendinginkan campuran minyak pelumas dan pelarut,
setelah wax membeku disaring dengan saringan kemudian ditekan pada suhu <0oC.
 Pengolahan secara kimiawi yaitu untuk memisahkan komponen-komponen yang
mempunyai indeks kekentalan rendah dengan ekstraksi menggunakan pelarut
pulfural.
 Perkolasi yaitu proses penyaringan dengan absorban misalnya fuller earth, untuk
memperbaiki warna.
 Tidak semua pelumas diproses menurut keempat cara di atas, tergantung pada sifat
minyak pelumas kasarnya.
 Parafin wax adalah zat berwarna berbentuk kristal dan tidak berbau, dapat berbentuk
padat atau setengah padat. Parafin tidak mudah bereaksi dengan senyawa kimia lain
(inert), tetapi pada suhu tinggi sebagian kecil akan teroksidasi atau pecah (cracking),
tidak larut dalam air dan alkohol tetapi larut dalam fraksi minyak bumi dan benzena.
Parafin merupakan senyawa hidrokarbon tinggi yang jenuh (parafin). Pada proses
penyulingan ikut tersuling setelah gas oil.
 Wax yang dihasilkan digolongkan dalam beberapa jenis menurut titik cairnya yaitu : 45-
52oC, 55-57oC dan 63-66oC. Kegunaan parafin antara lain :
 bahan dasar pembuatan lilin yang biasanya dicampur dengan lemak hewan.
 bahan pelapis tahan air
 bahan isolasi listrik.
OPTIMASI MINYAK BUMI

More Related Content

What's hot (20)

Gasifikasi batubara
Gasifikasi batubaraGasifikasi batubara
Gasifikasi batubara
 
Bagian boiler
Bagian boilerBagian boiler
Bagian boiler
 
Kelompok 3 penyimpanan gas
Kelompok 3  penyimpanan gasKelompok 3  penyimpanan gas
Kelompok 3 penyimpanan gas
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Proses Pengolahan Migas dan Petrokim
Proses Pengolahan Migas dan PetrokimProses Pengolahan Migas dan Petrokim
Proses Pengolahan Migas dan Petrokim
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Pembakaran coal
Pembakaran coalPembakaran coal
Pembakaran coal
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumEkstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
 
minyak nabati
minyak nabatiminyak nabati
minyak nabati
 
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxBab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
 
Kinetika reaksi
Kinetika reaksiKinetika reaksi
Kinetika reaksi
 
Alkilasi
AlkilasiAlkilasi
Alkilasi
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizer
 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)
 
Stasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawitStasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawit
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Gambaran potensi migas natuna1 new2
Gambaran potensi migas natuna1 new2Gambaran potensi migas natuna1 new2
Gambaran potensi migas natuna1 new2
 
pengembangan migas di Indonesia
pengembangan migas di Indonesiapengembangan migas di Indonesia
pengembangan migas di Indonesia
 
International Gas Union - IGU - General presentation
International Gas Union - IGU - General presentationInternational Gas Union - IGU - General presentation
International Gas Union - IGU - General presentation
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
 
Minyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMAMinyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMA
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
minyak bumi kelas X
minyak bumi kelas Xminyak bumi kelas X
minyak bumi kelas X
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Kegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas xKegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas x
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Kimia materi minyak bumi
Kimia   materi minyak bumiKimia   materi minyak bumi
Kimia materi minyak bumi
 
Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Similar to OPTIMASI MINYAK BUMI

Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiRizka Aprilia
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiRio Vernando
 
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakPengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakBaagus Suciantoro
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Paranody
 
GAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfGAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfAdriAnto70
 
2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumiRoyenk Nimrodh
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel Immanuella
 
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptxTugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptxbrithaniazelvira
 
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiPengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiFitriHastuti2
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiNita Mardiana
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaKurnia Kim
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptxRizka696342
 

Similar to OPTIMASI MINYAK BUMI (20)

Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
 
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyakPengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
Pengolahan minyak bumi dan fraksi minyak
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
GAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfGAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdf
 
2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
 
MINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptxMINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptx
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptxTugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptx
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiPengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumi
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 

Recently uploaded (9)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 

OPTIMASI MINYAK BUMI

  • 2.  Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal ini disebabkan dalam minyak bumi terkandung bahan-bahan selain karbon, yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen, dan lain-lain.  Pada awalnya, minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai minyak tanah, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka minyak bumi diolah menjadi bahan lain yang sangat berguna bagi manusia seperti bahan bakar (bensin, solar, kerosin, minyak diesel, dll.) yang lebih dikenal dengan sebutan BBM (bahan bakar minyak). Minyak bumi bersumber dari cadangan alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga makin hari cadangannya makin menipis sejalan dengan tuntutan kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat.
  • 3.  Proses pengolahan minyak bumi terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimianya, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.
  • 4.  Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50°C Peruntukan : Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.  Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85°C Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia  Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105°C Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia  Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135°C Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industry  Minyak Berat Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40 Trayek didih dari 130 sampai 300°C Peruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia  Residu Rentang rantai karbon diatas C40 Trayek didih diatas 300°C Peruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
  • 5. Unsur Gas Bumi Aspal Minyak Mentah Karbon 65 - 80 80 - 85 82,2 – 87,1 83 – 87 Hidrogen 1 - 25 8,5 - 11 11,7 – 14,7 11 – 25 Belerang 0 – 0,2 2 - 8 0,1 – 5,5 0 – 6 Nitrogen 1 - 15 0 - 2 0,1 – 1,5 0 – 0,7 Oksigen - - 0,1 – 4,5 0 – 0,5 Logam - - - 0, - 0,1
  • 6.  Sebagai bahan alami, komposisi minyak bumi bervariasi tidak hanya dari daerah ke daerah, melainkan juga lapangan yang satu ke lapangan yang lain dalam satu daerah. Minyak bumi terdiri dari ribuan senyawa kimia termasuk gas, cairan dan zat padat mulai dari metana sampai aspal.
  • 8.  Fraksi-fraksi minyak bumi hasil fraksinasi tidak langsung digunakan atau dipasarkan. Hasil destilasi merupakan produk-antara dalam pengolahan minyak bumi. Fraksi-fraksi yang diperoleh diolah kembali sesuai dengan kebutuhan jumlah rantai karbonnya. Proses pengolahan minyak bumi dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan tertentu sesuai dengan produk yang diinginkan.
  • 9.  Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin. Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti-knocking yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada iso-oktan (2,2,4–trimetil pentana) pada n- heptana yang mempunyai sifat anti-knocking yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran iso-oktan dan n- heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon
  • 10.  Proses ini dimaksud untuk memecahkan hidrokarbon yang lebih tinggi menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Produk perengkahan merupakan fraksi gasolin dengan bilangan oktan tinggi. Terdapat tiga cara perengkahan yaitu :  Perengkahan termal  Perengkahan terjadi karena proses pemanasan. Hidrokarbom akan merengkah jika dipanaskan sampai suhunya melebihi 300-400C dengan atau tanpa katalis.  Perengkahan katalik  Peoses perengkahan dengan bantuan katalis untuk mempercepat. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 dan Al2O3 atau bauksit. Reaksi dari perengkahan katalik melalui mekanisme reaksi perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan proton ke molekul olefin atau menarik ion hibrida dari alkana membentuk karbonium.
  • 11.  Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses perengkahan dan proses hidrogensi menghasilkan senyawa yang jenuh, pada tekanan tinggi. Keuntungan dari proses hydrocracking adalah belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
  • 12.  Pemisahan secara destilasi menyebabkan fraksi-fraksi pada minyak bumi.
  • 13.  Reforming merupakan proses pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.  Suatu proses yang berupa perengkahan termal ringan untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap dengan angka oktan yang lebih tinggi. Disamping itu pula dapat berupa konversi katalitik untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang lebih tinggi.
  • 14.  Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul-molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini digunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (asam lewis).  Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil (gas) dengan rantai karbon kurang dari lima menjadi molekul-molekul yang lebih besar yang merupakan bagian dari jenis bahan bakar bensin.
  • 15.  Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang lainnya, masih mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum digunakan/konsumsi. Proses pemurnian ini dapat diakukan dengan cara:  Copper sweetening dan doctor treating yaitu proses merubah kotoran-kotoran yang menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau.  Acid treatment yaitu membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil memperbaiki warna dan tahan terhadap pembusukan.  Desulfurizing dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang.  Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang lebih rendah.  Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas.
  • 16.  Pencampuran merupakan proses pengolahan produk setelah melalui langkah-langkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Misalnya ditambahkan bahan aditif TEL (tetraethyl lead) yang berfungsi untuk mengurangi ketukan (knocking) pada mesin. Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat disimpan lebih lama. Di negara yang mengalami empat musim, ke dalam bensin ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap walaupun musim dingin.
  • 17.  Gas petroleum  Bensin  Minyak tanah  Minyak disel  Minyak pelumas  Minyak paraffin wax
  • 18.  Gas petroleum sebagian besar terdiri dari metana, etana, propana dan butana serta sebagian kecil pentana, gas karbon dioksida, nitrogen dan belium. Gas petroleum antara lain digunakan sebagai bahan bakar, bahan pembuat karbon, bahan pembuat bensin (khusus dari gas basah) dan bahan pembuat zat-zat kimia lain seperti CO2, H2, dan asetilen.
  • 19.  Bensin atau gasoline adalah cairan campuran yang sebagian besar berupa senyawa hidrokarbon (parafin, naftalen, senyawa tidak jenuh dan terkadang senyawa aromatic) yang berasal dari minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan. Kadangkala istilah mogas (motor gasoline) digunakan untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang ringan. Konsumsi gasoline di Amerika mencapai 360 juta gallon (1,36 milyar liter) setiap harinya. Terdapat tiga jenis bensin antara lain :  Bensin yang dihasilkan langsung dari penyulingan minyak mentah yang disebut bensin langsung yang mengandung 5-405 minyak mentah.  Bensin yang dihasilkan dari gas alam atau hasil pengolahan lainnya yang disebut bensin alam.  Bensin yang dihasilkan dari perengkahan bagian-bagian minyak bumi yang lebih berat dari bensin biasa, dengan perengkahan ini maka jumlah bagian bensin yang dihasilkan minyak bumi dapat bertambah, bensin jenis ini disebut bensin rengkahan.
  • 20.  Minyak tanah atau disebut juga kerosen (parafin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Ini diperoleh dari hasil destilasi bertingkat dari petroleum pada 150oC dan 275oC (rantai karbon C12-C15). Minyak tanah banyak digunakan untuk lampu minyak dan kompor, sekarang banyak digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Kerosen dikenal sebagai RP-1 digunakan sebagai bahan bakar roket. Pada proses pembakarannya menggunakan oksigen cair.  Kerosene didestilasi langsung dari minyak mentah dan memerlukan pengendalian khusus dalam sebuah unit Merox atau hydrotreater untuk mengurangi kadar belerang dan perkaratan. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hydrockraker, yang digunakan untuk meningkatkan bagian dari minyak mentah yang cocok untuk bahan bakar minyak.
  • 21.  Minyak diesel termasuk minyak bakar (fuel oil). Termasuk minyak bakar adalah burner dalam industri dan turbin.  Jenis minyak diesel :  HSD (high speed diesel) yaitu jenis minyak diesel yang digunakan untuk mesin-mesin dengan putaran yang tinggi (±1000 rpm).  LSD (low speed diesel) yaitu minyak diesel yang digunakan untuk mesin- mesin dengan putaran <1000 rpm.  Sifat pembakaran minyak diesel dinyatakan oleh angka cetana yang menyatakan persentase cetana dalam campuran metil naftalena (C11H10), dengan nilai antara 1 dan 100, di mana angka 100 menunjukkan minyak diesel yang baik.
  • 22.  Minyak pelumas adalah bagian dari minyak bumi yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada minyak gas. Tidak setiap minyak bumi mengandung minyak pelumas, terkadang rendah sekali sehingga sulit untuk diolah. Sifa-sifat minyak pelumas antara lain: kekentalan, kestabilan, warna dan daya emulsi.  Proses pengolahan minyak pelumas:  De-aspalting yaitu pemisahan komponen-komponen aspal dengan penambahan asam sulfat atau ekstraksi dengan pelarut propana.  De-waxing yaitu pemisahan wax yang menyebabkan titik didihnya rendah. Metode de- waxing dilakukan dengan cara mendinginkan campuran minyak pelumas dan pelarut, setelah wax membeku disaring dengan saringan kemudian ditekan pada suhu <0oC.  Pengolahan secara kimiawi yaitu untuk memisahkan komponen-komponen yang mempunyai indeks kekentalan rendah dengan ekstraksi menggunakan pelarut pulfural.  Perkolasi yaitu proses penyaringan dengan absorban misalnya fuller earth, untuk memperbaiki warna.  Tidak semua pelumas diproses menurut keempat cara di atas, tergantung pada sifat minyak pelumas kasarnya.
  • 23.  Parafin wax adalah zat berwarna berbentuk kristal dan tidak berbau, dapat berbentuk padat atau setengah padat. Parafin tidak mudah bereaksi dengan senyawa kimia lain (inert), tetapi pada suhu tinggi sebagian kecil akan teroksidasi atau pecah (cracking), tidak larut dalam air dan alkohol tetapi larut dalam fraksi minyak bumi dan benzena. Parafin merupakan senyawa hidrokarbon tinggi yang jenuh (parafin). Pada proses penyulingan ikut tersuling setelah gas oil.  Wax yang dihasilkan digolongkan dalam beberapa jenis menurut titik cairnya yaitu : 45- 52oC, 55-57oC dan 63-66oC. Kegunaan parafin antara lain :  bahan dasar pembuatan lilin yang biasanya dicampur dengan lemak hewan.  bahan pelapis tahan air  bahan isolasi listrik.