3. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri
seseorang ilmuan, termasuk siswa ketika menghadapi
persoalan ilmiah.
Sikap ini perlu dibiasakan dalam kerja ilmiah
(Eksperimen) dilaboratorium maupun dalam berbagai
forum ilmiah, misalnya diskusi, seminar, dan penulisan
karya ilmiah.
5. INGIN TAHU
Sikap ini terlihat pada kebiasaan bertanya
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang yang
dikaji. Contoh
1. Mengapa bisa terjadi ?
2. Bagaimana caranya ?
3. Apa saja komponen penyusunnya ?
6. TIDAK CEPAT PERCAYA
Sikap ini terlihat pada kebiasaan
mencari info yang banyak untuk
dibandingkan dengan yang lain.
OBJEKTIF
Merupakan suatu kebiasaan
menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan dan kemauan pribadi.
7. TERBUKA
Sikap ini terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat orang lain walaupun pada
akhirnya pendapat itu tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai.
MENJANGKAU KE DEPAN
Sikap ini dibuktikan dengan selalu
ingin membuktikan hipotesis yang
disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya
8. JUJUR
Sikap ini harus diterapkan dalam
penelitian. Laporan hasil penelitian
harus dibuat dengan jujur sesuai
kenyataan. Jika data yang diperoleh
berbeda dengan teori yang ada maka
perlu dijelaskan alasan/penyebab
perbedaan yang muncul.
9. TEKUN
Sikap yang tidaak pernah putus asa. Ilmuan tidak
boleh putus asa jika eksperimennya gagal. Ia akan
berusaha mencari dimana letak kegagalannya.
10. OPTIMIS
Seorang ilmuan harus memiliki harapan kuat. Ia
akan terus berusaha untuk mencoba mengerjakan
sesuatu.
TELITI
Sikap ini berarti cermat dan seksama. Ilmuan
harus ketika melakukan kerja ilmiah.
11. DISIPLIN
Setiap Ilmuan harus disiplin dalam melakukan
kegiatan ilmiah. Seperti taat pada peraturan yang ada
jika di laboratorium.
MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN
Sikap ini ditandai ketika tidak merendahkan
karya orang lain meskipun tidak sesuai teori yang ada.
12. BERANI MEMPERTAHANKAN KEBENARAN
Sikap ini tampak kegigihan membela kebenaran
fakta dan hasil temuan yang ada walaupun
bertentangan dengan teori sebelumnya ataupun
pendapat kebanyakan orang.
14. Peralatan umum laboratorium
1) Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak
butuh ketelitian tinggi
2) Timbangan/neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran
massa suatu benda.
15. 3) Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratoriumbiologi atau kimia berbentuk sendok kecil,
pipih dan bertangkai.
4) Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari
bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk
mengukur.
16. 5) voltmeter merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar
tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
6) Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur,
dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium.
17. 7) Corong Buchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan dalam penyaringan vakum.
8) Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder
yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya
18. 9) Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya
bundar dan terbuat dariplastik atau kaca yang digunakan untuk
membiakkan sel.
10) pipet ukur digunkan untuk memindah/mengambil cairan dengan
volume tertentu.
19.
20. klasifikasi bahan kimia berbahaya diperlukan untuk
memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi.
secara umum bahan kimia berbahaya diklasivikasikan menjadi
beberapa golongan diantaranya :
1) Explosive (bersifat mudah meledak)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“
dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
21. 2) Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
“oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar
3) Flammable (mudah terbakar)
Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable
(amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah
terbakar.
22. 4) Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematian pada konsentrasi sangat tinggi
5) Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan
hidup.
23. 6) Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi
lingkungan)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah
dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu
7) Harmful irritant (bahaya, iritasi)
Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan
dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi
yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko
merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh.
kode Xi adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan
inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
24.
25. Cara Memperlakukan Bahan kimia
Bahan kimia cair yang akan digunakan harus di ukur
dulu.
Bahan kimia yang berbentuk padat atau bubuk dapat di
ambil menggunakan spatula
Jika menuangkan bahan kimia cair dari suatu
botol,peganglah botol sedemikian rupa sehingga label
bahan menghadap ke atas agar terhindar dari tetesan
cairan kimia tersebut sehingga labelnya rusak
Jika bahan kimia tidak akan segera di pakai,letakkan di
tempat aman
26. Beberapa bahan kimia disimpan dalam gelas/kaca
yang gelap karena sanyat mudah bereaksi jika
terkena cahaya
Kontak langsung dengan bahan kimia harus di
hindari
Jauhkan pembakar spiritus/korek api dari bahan
kimia mudah terbakar
Cara Memperlakukan Bahan kimia
27.
28. Tata Tertib Laboratorium
1. Memasuki laboratorium IPA harus seijin dan dibawah
pengawasan guru
2. Hanya melalukan percobaan atau kegiatan yang disetujui
guru.
3. Alat dan bahan hanya digunakan di Laboratorium, dan
mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada.
29. Tata Tertib Laboratorium
4. Periksa sebelum bekerja apakah alat dan bahan
telah tersedia.
5. Laporkan segera bila ada alat yang rusak atau hilang,
bahan yang habis, dan kecelakaan dan atau hal yang
dapat menimbulkan kecelakaan.
6. Bacalah etiket pada botol bahan sebelum
mengambilnya.
30. Tata Tertib Laboratorium
7. Etiket yang hilang atau rusak harus segera
dilaporkan agar segera diganti.
8. Jangan maencoba mencicipi bahan kimia,
Anggaplah itu semua beracun bagi mata, kulit,
mulut, atau tubuh kita.
9. Muntahkanlah segera bila ada zat yang yang masuk
dalam mulut, lalu berkumur dengan air yang banyak.
10. Cuci dengan air sebanyak-banyaknya bila bagian
tubuh atau baju kita terkena asam atau basa.
31. Tata Tertib Laboratorium
11 Tutup botol jangan sampai tertukar dengan tutup
botol yang lain.
12 Kembalikan alat alat ketempat semula dalam
keadaan bersih.
13 Buanglah sampah ditempat pembuangan
sampah.
14 Jangan membawa alat atau bahan keluar
laboratorium.
32. Tata Tertib Laboratorium
15. Pembakar hanya dinyalakan bila diperlukan saja.
16. Hati-hati dengan api, matikan gas dan listrik bila
meninggalkan laboratorium.
17. Bacalah pengumuman –pengumuman yang ada
dan taati peraturan.
33. 18. Setiap kegiatan, baik percobaan maupun yang lain selalu
diakhiri dengan:
a. Membersihkan tempat, alat-alat yang digunakan,
mengecek dan
mengembalikan, ketempat semestinya.
b. Mengembalikan botol zat ketempatnya.
c. Mematikan kran air,gas dan listrik.
d. Mengelap dan mengeringkan meja serta bangku.
e. Menyerahkan hasil kegiatan atau laporan kepada guru
pembimbing.
Tata Tertib Laboratorium