Dokumen tersebut membahas tentang tugas individu fisika sekolah yang meliputi pengertian ilmu fisika, metode ilmiah, keselamatan di laboratorium, dan peran fisika dalam kehidupan. Secara khusus membahas tentang hakekat ilmu fisika sebagai produk, proses, dan sikap serta langkah-langkah metode ilmiah dan aturan keselamatan di laboratorium.
1. NAMA : FIBRYANTI ARIN PRIANDINI
NIM : 4201414012
TUGAS INDIVIDUAL FISIKA SEKOLAH 1
3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran fisika dalam kehidupan.
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada
pengukuran kalor.
A. Pengertian dan Hakekat Ilmu Fisika
Fisika adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) yang
mempelajari alam yang tidak hidup dalam lingkungan hidup ruang dan
waktu dan semua interaksi yang menyertainya. Fisika juga disebut ilmu
paling mendasar karena setiap ilmu alam lainnya ( biologi, kimia, geologi
dan lainnya mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum
fisika) .
Belajar fisika yang dikembangkan adalah kemampuan berpikir
analitis, induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
dengan menggunakan matematika, serta dapat mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.
B. Hakekat Ilmu Fisika
Hakekat Ilmu Fisika adalah sebuah kumpulan pengetahuan dan
jalan berpikir untuk mengadakan penyelidikan. Hakekat ilmu Fisika :
1. Fisika Sebagai Produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi
antara manusia dengan alam lingkungannya. Interaksi itu memberikan
pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang
semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacan ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai
kegiatan penyelidikan yang kreatif dari pada ilmuwan dinventarisir,
2. dikumpulkan dan disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau “a body of
knowledge”. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut
sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu
dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
2. Fisika Sebagai Proses
IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of
investigating” memberikan gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan
bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai proses
memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan
bahwa pemahaman fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata
kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan
publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas guru termasuk ke dalam
bagian mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika sebagai
proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada
diri siswa.
3. Fisika Sebagai Sikap
Dari penjelasan mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakekat
fisika sebagai proses di atas, tampak terlihat bahwa penyusunan
pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan kreatif seperti
pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan, yang
kesemuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan
pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap,
sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah itu.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu
menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar,
diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau
3. mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian
memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau “a way of thinking”.
C. Metode Ilmiah
Hasil pemikiran ilmuwan yang diperoleh melalui pengamatan dan
penelitian dasar beberapa eksperimen yang akan dilakukan hingga akhirnya
lahir sebuah hukum Fisika. Proses tersebut dinamakan metode ilmiah.
Pengetahuan dapat disebut ilmiah harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Obyektif , sesuai dengan obyek bukan persepsi peneliti atau orang lain.
2. Metodik , pengetahuan yang diperoleh melalui cara cara tertentu secara
teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, yang tersusaun dalam sistem yang saling berkaitan dengan
pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu secara
menyeluruh.
4. Berlaku Umum , pengetahuan tersebut berlaku untuk semua manuasia
dan dapat dibuktikan dengan langkah langkah yang sama.
D. Langkah Metode Ilmiah
Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan
yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan
masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat
masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah
digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
Menarik kesimpulan.
4. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain, sebagai
berikut:
Melakukan kebenaran, sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan
obyektif.
Tidak berburuk sangka tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak
masuk akal.
Bersifat toleran terhadap orang lain, pengetahuan tidak mutlak sempurna,
maka menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk memperbaiki,
melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.
Ulet, tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran
walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.
Teliti dan hati-hati, teliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati dalam
mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
Ingin tahu, rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan
didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu.
Optimis, selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen.
Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan.
Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel. Terdapat empat macam variabel,
yaitu :
Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.
Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan.
Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil
percobaan, tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data. Terdapat
dua (2) macam data, yaitu:
Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka.
Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.
5. Hasil dan kesimpulan dari percobaan atau pengamatan dilaporkan dalam suatu
jurnal yang disebut jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel
atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian
E. Keselamatan Kerja Di Laboratorium
Laboratorium sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja
ilmiah termasuk salah satu tempat yang memiliki resiko tinggi menimbulkan
kecelakaan. Percobaan dan pengamatan dapat berjalan lancar apabila
memperhatikan keselamatan kerja , baik keselamatan individu maupun bahan dan
alat alat yang digunakan.
1. Jenis-jenis Bahaya dalam Laboratorium
a. Kebakaran , akibat penggunaan bahan bahan kimia yang mudah terbakar
b. Ledakan , akibat reaksi eksplosif dari bahan bahan reaktif (oksidator)
c. Keracunan bahan kimia yang berbahaya
d. Iritasi , peradangan pada kulit atau saluran pernafasan dan juga mata
e. Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca , logam ,kayu dan lain lain.
f. Sengatan Listrik.
2. Usaha Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium
Usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan dilaboratorium yang paling baik
adalah bersikap dan bertindak hati hati , bekerja dengan baik dan teliti, tidak
ceroboh serta mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Usaha pencegahannya sebagai berikut :
a. Penyediaan berbagai alat atau bahan ditempat yang mudah dicapai
1. Ember berisi pasir untuk mencegah kebakaran kecil
2. Alat pemadam kebakaran
3. Kotak PPPK
b. Tidak mengunci pintu waktu laboratorium sedang dipakai
6. c. Penyimpanan bahan bahan yang mudah terbakar dan berbahaya ditempat
yang khusus.
d. Pengadaan latihan latihan cara menanggulangi kebakaran
e. Penggunaan teangan listrik yang rendah
3. Aturan di Laboratorium
a. Aturan aturan umum di laboratorium :
1. Siswa tidak diperbolehkan masuk tanpa seizin guru
2. Memakai jas praktikum waktu mengadakan kegiatan dilaboratorium
3. Baca semua petunjuk untuk melakukan eksperimen
4. Dilarang makan atau minum saat ada kegiatan praktikum
5. Dilarang menyalakan api
6. Selesai kegiatan ,kembalikan alat alat seperti semula
7. Cuci tangan setelah melakukan kegiatan
8. Setelah selesai bersihkan meja kerja dan ruangan laboratorium
9. Cek kembali semua peralatan dan pastikan semua dalam keadaan aman.
b. Aturan aturan keselamatan terhadap listrik
1. Pastikan tangan dan meja kerja dalam keadaan kering
2. Pastikan keadaan listrik telah terputus dari sumber listrik saat melakukan
pengubahan rangkaian listrik
3. Jangan menggunakan steker yang bertumpuk tumpuk distopkontak karena
dapat menyebabkan kelebihan beban yang dapat menimbulkan panas dan
memicu kebakaran
c. Jenis Kecelakaan yang Mungkin Terjadi dan Penanganannya
Kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium Fisika adalah kebakaran dan
adanya kejutan listrik dan penanggulangannya :
a. Pencegahan dan penanggulangan kejutan listrik
1. Menyediakan pemutus arus yang dekat dengan jangkauan
2. Mengetahui letak kabel yang terhubung dengan sumber tegangan utama
saat berfungsi
3. Mengetahui kesesuian tegangan yang akan digunakan dengan kemampuan
alat yang akan digunakan
7. 4. Menyediakan saklar penyambung dan pemutus ke stop kontak masing
masing.
5. Memastikan semua kabel terhubung sempurna
6. Memberikan petunjuk pada pengguna laboratorium sebelum melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan arus listrik.
Jika terjadi kejutaa listrik , putuskan aliran listrik dengan langlah
langkah sebagai berikut :
1. Melakukan hubungan pendek
2. Melepaskan steker dari stopkontak
3. Mumutus arus dari sakelar yang tersedia
4. Menarik bagian tubuh penderita yang terkena dengan isolator
b. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pemicu Kebakaran sering disebut dengan istilah segitiga api antara lain
unsur oksigen ,panas dan bahan bakar,pencegahannya:
1. Menjauhkan bahan yang mudah terbakar
2. Memastikan selalu tersedia sumber air,selimut api dan pemadam.
3. Bunsen segera dimatikan bila sudah digunakan.
4. Botol yang berisi zat yang mudah terbakar jauhkan dari api
5. Nyala pembakar spirtus jika tak digunakan dipadamkan
6. Sisa fosfor segera dibakar
7. Meninggalkan laboratorium matikan dulu api,lampu,listrik dan lainnya
yang bisa menimbulkan kebakaran
8. Jangan buang sisa yang masih panas ketempat sampah
Penanggulangan kebakaran dengan cara :
1. Apabila spimembesar segera dipadamkan
2. Api yang baru timbul segera dipadamkan dengan karung basah atau
selimut api
3. Menggunakan pemadam kebakaran
F. Peran Fisika Dalam Kehidupan
Fisika telah terbukti mampu membantu mudakan manusia dalam
menjalani aktivitas keidupan manusia sehari hari.
8. Manfaat mempelajari Fisika :
1. Dapat menyingkap rahasia alam
2. Fisika berada didepan dalam perkembangan energi
3. Berperan besar dalam penemuan penemuan teknologi
4. Sebaai ilmu dasar dalam andil pengembangan teknologi
5. Melatih berfikir logis dan sistimatis
6. Dapat diaplikasikan di kehidupan sehari hari
Peran Fisika pada beberapa bidang :
a. Bidang industri
Banyak penemuan penemuan baru dalam dunia industri yang
melalui penelitian fisika penemuan bahan semikonduktor, peralatan
optik,bahan polimer, penemuan mesin mesin industri ,dalam bidang
industri otomotif AC sebagai pendingin ruangan yang menerapkan
hukum termodinamika.
b. Bidang Teknologi
Banyak peralatan teknologi canggih yang menerapkan konsep dasar
hukum fisika misal teknologi digital menerapkan konsep gelombang
elektromagnetik ,penggunaan lampuTL,monitor komputer, layar LCD
dll.
c. Bidang Transportasi
Penerapan transportasi tradisionil hingga modern menggunakan
konsep fisika ,yaitu delman atau gerobak yang menggunakan gaya
dorong. Peralatan transportasi darat menggunakan konsep kecepatan
,transpotasi laut dan udara menerapkan hukum hukum fisika tentang
fluida.
d. Bidang Telemonikasi
Penemuan peralatan telemunikasi menggunakan hukum fisika
tentang gelombang.
e. Bidang Pertanian
Sistem pengairan menggunakan pompa menerpakan hukum
fisika,penggunaan teknologi Radiasi dalam pertanian contohnya untuk
9. mengatasi serangan hama pengganggu tanaman pertanian yang dapat
menurunkan kuantitas maupun kualitas.
f. Bidang Kedokteran
Ditemukannya peralatan kedokteran seperti Endoskopi,CT scan, X
-ray , radio terapi,dan elektromiogram.
g. Bidang energi
Penemuan energi listrik, penemuan pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) yang mengubah energi cahaya menjadi listrik, penemuan energi
radioaktif sebagai salah satu sumber energi alternatif.
10. Prosedur kerja Pengukuran Kalor
1. Susun alat-alat untuk mendidihkan air yaitu kaki tiga, dibagian bawah
diberikan pembakar spritus
2. Timbanglah massa air, kemudian masukkan ke dalam gelas. Catat massa
dan suhu awal air dalam gelas (To)
3. Tempatkan gelas kimia berisi air diatas kaki tiga, kemudian nyalakan
spritus
4. Panaskan dan ukur perubahan suhu perubahan suhunya dengan termometer
5. Hidupkan stopwatch kemudian catat suhu air untuk setiap 30s
6. Rincikan hasil pengamatan dalam tabel lembar kerja
Keselamatan kerja
1. Hati-hati saat menyalakan pembakar spritus
2. Jika terkena api atau air panas, segera siram dengan air
3. Gunakan lap bersih untuk membersihkan
4. Teliti terhadap kondisi termometer agar tdk kelebihan suhu
5. Jauhkan dari zat kimia yg tdk diperlukan saat percobaan