SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BAB 7 
BIOMOLEKUL 
7.1 Protein 
7.2 Karbohidrat 
7.3 Lipid 
7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)
a. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. 
b. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain 
sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai 
sumber energi. 
c. protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α- 
amino. 
d. Massa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 
hingga beberapa juta. 
e. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. 
f. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S) dan 
dalam jumlah yang lebih sedikit, fosforus (P). 
g. Beberapa protein mengandung besi, mangan, tembaga, 
dan iodin. 
Protein
Asam Amino 
Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang 
setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (–COOH) dan 
satu gugus amino (–NH2). 
a. Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino 
yang satu dengan asam amino yang lainnya. 
b. Gugus R dalam asam amino beragam, antara 
1la.inh:idrofob (seperti glisin dan alanin) 
2. hidrofil karena mengandung gugus polar 
seperti —OH, —COOH atau —NH2 
(misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat), 
3. bersifat asam (misalnya asam glutamat), 
4. bersifat basa (misalnya lisin) 
5. mengandung belerang (misalnya sistein) 
6. cincin aromatik (misalnya tirosin).
Beberapa Contoh Asam Amino
Ion Zwitter 
Molekul asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul 
membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter. 
Oleh karena mempunyai gugus asam dan gugus basa, maka asam 
amino bersifat amfoter (dapat bereaksi baik dengan asam maupun 
dengan basa).
Asam Amino Esensial dan Nonesensial 
Asam Amino Esensial 
Asam-asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh. 
Contoh: fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, triptofan, dan 
lisin. Arginin dan histidin juga esensial untuk bayi. 
Asam Amino Nonesensial 
Asam-asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. 
Contoh asam amino esensial yaitu valin, leusin, dan 
isoleusin.
Ikatan Peptida 
Ikatan peptida adalah ikatan yang 
mengaitkan dua molekul asam amino. 
Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
Struktur Protein 
Struktur protein dapat dibedakan 
ke dalam 4 tingkatan, yaitu 
struktur primer, sekunder, tersier, 
dan kuarterner.
Struktur Primer 
urut-urutan asam amino dalam 
rantai polipeptida yang 
menyusun protein.
Struktur Sekunder 
Struktur sekunder berkaitan dengan 
bentuk dari suatu rantai polipeptida. 
Oleh karena adanya ikatan hidrogen 
antara atom hidrogen dengan atom 
oksigen dalam satu rantai, suatu rantai 
polipeptida menggulung seperti spiral 
(alfa heliks) atau seperti lembaran kertas 
continues form (beta-pleated sheet), 
atau bentuk triple helix.olipeptida yang 
menyusun protein.
Struktur Tersier 
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga 
dimensi dari suatu protein. 
a. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu 
rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga 
mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. 
b. Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal 
polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, 
terdiri dari dua atau lebih rantai. 
c. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer 
disebut struktur kuarterner.
Hidrolisis Peptida 
Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisis 
jika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M. 
Contoh:
Denaturasi Protein 
a. Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan 
secara perlahan-lahan sampai kira-kira 60°–70°C, lambat-laun 
larutan itu akan menjadi keruh dan akhirnya mengalami 
koagulasi. 
b. Protein yang telah terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi pada 
pendinginan. 
c. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein. 
d. Denaturasi juga dapat disebabkan oleh perubahan pH yang 
ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau aseton, 
oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau oleh 
pengguncangan yang intensif. 
e. Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi 
biologisnya.
Penggolongan Protein 
Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, 
yaitu: 
1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. 
2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion 
spesifik. 
3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan 
makanan. 
4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme 
untuk mengubah bentuk atau bergerak. 
5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan 
struktur biologi kekuatan atau perlindungan. 
6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap 
serangan organisme lain (penyakit). 
7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Reaksi Pengenalan Protein 
a. Uji Ninhidrin 
Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino. 
b. Uji Biuret 
Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida) 
tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. 
c. Uji Xantoproteat 
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang 
mengandung gugus fenil (cincin benzena). 
d. Uji Belerang 
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan 
dengan uji ini.
Susunan 
Karbohidrat 
Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, 
dan oksigen. 
Contohnya adalah glukosa (C6H12O6), 
sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan 
selulosa {(C6H10O5)n}.
Penggolongan 
Karbohidrat 
Karbohidrat biasanya digolongkan 
menjadi monosakarida, disakarida, dan 
polisakarida. 
Penggolongan ini didasarkan pada reaksi 
hidrolisisnya.
Monosakarida 
1. Monosakarida dapat berupa aldosa (polihidroksialdehida) 
atau ketosa (polihidroksiketon). 
2. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (—CHO) 
dan beberapa gugus hidroksil, sedangkan golongan ketosa 
mempunyai satu gugus keton (—CO—) dan beberapa gugus 
hidroksil. 
3. Monosakarida juga dapat digolongkan berdasarkan 
jumlah atom karbon dalam molekulnya. 
4. Monosakarida paling kecil yang mengandung 3 atom 
karbon disebut triosa; yang mempunyai 4 atom karbon 
disebut tetrosa, dan seterusnya.
Sifat-sifat Monosakarida 
1. Kelarutan dalam Air 
Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang 
mudah larut dalamair. 
2. Oksidasi 
Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan 
reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida 
bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict 
maupun dengan pereaksi Tollens. 
3. Reduksi 
Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) dari 
monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.
Beberapa Monosakarida 
1. Glukosa 
Glukosa disebut juga gula anggur (karena terdapat dalam buah 
anggur), gula darah (karena terdapat dalam darah) atau 
dekstrosa (karena memutarkan bidang polarisasi ke kanan). 
2. Fruktosa 
Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan merupakan gula yang 
paling manis. Bersamasama dengan glukosa, merupakan 
komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar 
kiri sehingga D-fruktosa disebut juga levulosa. 
3. Ribosa dan 2-Deoksiribosa 
Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan gula pentosa yang 
membentuk RNA dan DNA.
Polisakarida 
Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. 
Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak 
mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens. 
a. Amilum 
Amilum atau pati adalah polisakarida yang terdapat 
dalam tumbuhan.
b. Glikogen 
Manusia dan banyak hewan menggunakan amilum sebagai 
makanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis 
kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidak 
segera digunakan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam 
hati dan jaringan otot. 
c. Selulosa 
Bagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada proses 
fotosintesis diubah menjadi selulosa, yaitu untuk membangun 
dinding sel dan serat tumbuhan. Selulosa adalah polisakarida 
yang paling melimpah dan merupakan komponen serat utama 
dalam makanan kita.
Reaksi Pengenalan Karbohidrat 
a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch. Apabila 
larutan atau suspensi karbohidrat diberi beberapa tetes 
larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya 
sehingga terbentuk dua lapisan cairan, maka pada bidang 
batas kedua lapisan itu akan terbentuk warna merah-ungu. 
b. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida (kecuali 
sukrosa), dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau 
pereaksi Benedict. 
c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin.
Struktur dan Tata Nama 
Lemak 
Lemak (fat), seperti lemak sapi atau minyak kelapa, adalah ester 
dari gliserol dengan asam-asam lemak. 
R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon 
dengan jumlah atom karbon dari 3 hingga 
23, tetapi yang paling umum dijumpai 
adalah 15 dan 17. 
Penamaan lemak dimulai dengan kata 
gliseril yang diikuti oleh nama asam 
lemaknya.
Perbedaan Lemak dengan 
Minyak 
a. Lemak yang pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebut 
minyak. 
b. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak 
kelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun. 
c. Lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandung 
asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat (C17H33COOH), 
asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linolenat 
(C17H29COOH). 
d. Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyak 
mengandung asam lemak jenuh, seperti asam stearat 
(C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H31COOH).
Reaksi-reaksi Lemak dan Minyak 
1. Hidrolisis 
Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh 
asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak. 
2. Penyabunan 
Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH 
atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebut 
reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi penyabunan 
menghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan. 
3. Hidrogenasi Minyak 
Minyak dapat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen). 
Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel.
Fungsi dan Sumber Lemak 
a. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi 
dan cadangan makanan. 
b. Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, 
susu, keju, dan kacangkacangan. 
c. Di bidang industri, lemak terutama digunakan untuk 
membuat sabun dan margarin. 
d. Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti 
minyak jarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan 
bakar yang disebut biodisel.
Fosfolipid 
a. Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol. 
b. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup 
yaitu fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, dan 
fosfatidilserin.
Steroid
Struktur Asam Nukleat 
a. Asam nukleat juga merupakan polimer. 
b. Umumnya, molekul DNA lebih besar daripada 
molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah 
nukleotida. 
c. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul 
sederhana, yaitu satu basa nitrogen (basa 
purin atau basa pirimidin), satu pentosa (ribosa 
atau deoksiribosa), dan asam fosfat.
Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula 
pentosa dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2–deoksiribosa, 
sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang terdapat 
dalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S); 
sedangkan dalam RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dan 
sitosin (S).

More Related Content

What's hot

alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eterKlik Bayoe
 
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptxdamarismutiara91
 
Mekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi OrganikMekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi Organikelfisusanti
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimiapure chems
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiMifta Rahmat
 
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptGUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptmagfirahmagfirah3
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisParid Nurahman
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikMifta Rahmat
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaMiftah Annur
 

What's hot (20)

alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eter
 
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
 
5.protein
5.protein5.protein
5.protein
 
Mekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi OrganikMekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi Organik
 
Reaksi Reaksi Kimia
Reaksi Reaksi KimiaReaksi Reaksi Kimia
Reaksi Reaksi Kimia
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
 
Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
Ppt isomer
Ppt isomerPpt isomer
Ppt isomer
 
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.pptGUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON.ppt
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
2
22
2
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
 
Aa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan proteinAa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan protein
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
 

Viewers also liked

Biomolekul ppt
Biomolekul pptBiomolekul ppt
Biomolekul pptmunartisya
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiSinta Sry
 
biomolekul
biomolekulbiomolekul
biomolekulmfebri26
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupansuyono fis
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusEfa farmasi
 
Biosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellBiosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellDewi lestari
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiIma Nurani
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisambobae12345
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Selnova147
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiwidya pratiwi
 
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis proteinKode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis proteinivasaja
 
Biologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekulerBiologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekulerNisrina tama
 
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1Yves Belgiaswara Susilo
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 

Viewers also liked (20)

Biomolekul ppt
Biomolekul pptBiomolekul ppt
Biomolekul ppt
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
 
biomolekul
biomolekulbiomolekul
biomolekul
 
Biomolekul
BiomolekulBiomolekul
Biomolekul
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Sintesis peptida
Sintesis peptidaSintesis peptida
Sintesis peptida
 
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupan
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
 
Biosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellBiosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sell
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomi
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosis
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis proteinKode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis protein
 
Biologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekulerBiologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekuler
 
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1
Substansi Genetika - Kelas 12 SMA - SMT 1
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 

Similar to Bab7 biomolekul

Similar to Bab7 biomolekul (20)

Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
protein
proteinprotein
protein
 
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
biokimia
biokimia biokimia
biokimia
 
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalampembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
 
laporan biokimia
laporan biokimia laporan biokimia
laporan biokimia
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
PRESENTASE SEL.pptx
PRESENTASE  SEL.pptxPRESENTASE  SEL.pptx
PRESENTASE SEL.pptx
 
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
 
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULERDASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
 
RPP "Protein"
RPP "Protein"RPP "Protein"
RPP "Protein"
 
4 metabolisme karbohidrat
4 metabolisme karbohidrat4 metabolisme karbohidrat
4 metabolisme karbohidrat
 
Ipa terapan
Ipa terapanIpa terapan
Ipa terapan
 
VI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptVI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.ppt
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 

More from Bayu Ariantika Irsan

More from Bayu Ariantika Irsan (20)

Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni BudayaBab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
 
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni BudayaBab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni BudayaBab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni BudayaBab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni BudayaBab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni BudayaBab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
 
Bab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni BudayaBab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Bab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni BudayaBab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni Budaya
 
Bab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni BudayaBab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni BudayaBab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni BudayaBab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni BudayaBab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni BudayaBab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni BudayaBab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni BudayaBab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Bab7 biomolekul

  • 1. BAB 7 BIOMOLEKUL 7.1 Protein 7.2 Karbohidrat 7.3 Lipid 7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)
  • 2. a. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. b. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. c. protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α- amino. d. Massa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 hingga beberapa juta. e. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. f. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S) dan dalam jumlah yang lebih sedikit, fosforus (P). g. Beberapa protein mengandung besi, mangan, tembaga, dan iodin. Protein
  • 3. Asam Amino Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (–COOH) dan satu gugus amino (–NH2). a. Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya. b. Gugus R dalam asam amino beragam, antara 1la.inh:idrofob (seperti glisin dan alanin) 2. hidrofil karena mengandung gugus polar seperti —OH, —COOH atau —NH2 (misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat), 3. bersifat asam (misalnya asam glutamat), 4. bersifat basa (misalnya lisin) 5. mengandung belerang (misalnya sistein) 6. cincin aromatik (misalnya tirosin).
  • 5. Ion Zwitter Molekul asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter. Oleh karena mempunyai gugus asam dan gugus basa, maka asam amino bersifat amfoter (dapat bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa).
  • 6. Asam Amino Esensial dan Nonesensial Asam Amino Esensial Asam-asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh. Contoh: fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, triptofan, dan lisin. Arginin dan histidin juga esensial untuk bayi. Asam Amino Nonesensial Asam-asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Contoh asam amino esensial yaitu valin, leusin, dan isoleusin.
  • 7. Ikatan Peptida Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino. Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
  • 8. Struktur Protein Struktur protein dapat dibedakan ke dalam 4 tingkatan, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner.
  • 9. Struktur Primer urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun protein.
  • 10. Struktur Sekunder Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh karena adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen dengan atom oksigen dalam satu rantai, suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau seperti lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.olipeptida yang menyusun protein.
  • 11. Struktur Tersier Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. a. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. b. Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. c. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
  • 12. Hidrolisis Peptida Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M. Contoh:
  • 13. Denaturasi Protein a. Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan secara perlahan-lahan sampai kira-kira 60°–70°C, lambat-laun larutan itu akan menjadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. b. Protein yang telah terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi pada pendinginan. c. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein. d. Denaturasi juga dapat disebabkan oleh perubahan pH yang ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau aseton, oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau oleh pengguncangan yang intensif. e. Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi biologisnya.
  • 14. Penggolongan Protein Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu: 1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. 2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. 3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan. 4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. 5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. 6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap serangan organisme lain (penyakit). 7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
  • 15. Reaksi Pengenalan Protein a. Uji Ninhidrin Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino. b. Uji Biuret Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. c. Uji Xantoproteat Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (cincin benzena). d. Uji Belerang Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan dengan uji ini.
  • 16. Susunan Karbohidrat Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Contohnya adalah glukosa (C6H12O6), sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan selulosa {(C6H10O5)n}.
  • 17. Penggolongan Karbohidrat Karbohidrat biasanya digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Penggolongan ini didasarkan pada reaksi hidrolisisnya.
  • 18. Monosakarida 1. Monosakarida dapat berupa aldosa (polihidroksialdehida) atau ketosa (polihidroksiketon). 2. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (—CHO) dan beberapa gugus hidroksil, sedangkan golongan ketosa mempunyai satu gugus keton (—CO—) dan beberapa gugus hidroksil. 3. Monosakarida juga dapat digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon dalam molekulnya. 4. Monosakarida paling kecil yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa; yang mempunyai 4 atom karbon disebut tetrosa, dan seterusnya.
  • 19. Sifat-sifat Monosakarida 1. Kelarutan dalam Air Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut dalamair. 2. Oksidasi Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict maupun dengan pereaksi Tollens. 3. Reduksi Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) dari monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.
  • 20. Beberapa Monosakarida 1. Glukosa Glukosa disebut juga gula anggur (karena terdapat dalam buah anggur), gula darah (karena terdapat dalam darah) atau dekstrosa (karena memutarkan bidang polarisasi ke kanan). 2. Fruktosa Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan merupakan gula yang paling manis. Bersamasama dengan glukosa, merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga D-fruktosa disebut juga levulosa. 3. Ribosa dan 2-Deoksiribosa Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan gula pentosa yang membentuk RNA dan DNA.
  • 21. Polisakarida Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens. a. Amilum Amilum atau pati adalah polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan.
  • 22. b. Glikogen Manusia dan banyak hewan menggunakan amilum sebagai makanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidak segera digunakan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan jaringan otot. c. Selulosa Bagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis diubah menjadi selulosa, yaitu untuk membangun dinding sel dan serat tumbuhan. Selulosa adalah polisakarida yang paling melimpah dan merupakan komponen serat utama dalam makanan kita.
  • 23. Reaksi Pengenalan Karbohidrat a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch. Apabila larutan atau suspensi karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya sehingga terbentuk dua lapisan cairan, maka pada bidang batas kedua lapisan itu akan terbentuk warna merah-ungu. b. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa), dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict. c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin.
  • 24. Struktur dan Tata Nama Lemak Lemak (fat), seperti lemak sapi atau minyak kelapa, adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak. R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum dijumpai adalah 15 dan 17. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemaknya.
  • 25. Perbedaan Lemak dengan Minyak a. Lemak yang pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebut minyak. b. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun. c. Lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat (C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linolenat (C17H29COOH). d. Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh, seperti asam stearat (C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H31COOH).
  • 26. Reaksi-reaksi Lemak dan Minyak 1. Hidrolisis Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak. 2. Penyabunan Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi penyabunan menghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan. 3. Hidrogenasi Minyak Minyak dapat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen). Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel.
  • 27. Fungsi dan Sumber Lemak a. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. b. Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, susu, keju, dan kacangkacangan. c. Di bidang industri, lemak terutama digunakan untuk membuat sabun dan margarin. d. Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyak jarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang disebut biodisel.
  • 28. Fosfolipid a. Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol. b. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup yaitu fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.
  • 30. Struktur Asam Nukleat a. Asam nukleat juga merupakan polimer. b. Umumnya, molekul DNA lebih besar daripada molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah nukleotida. c. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu pentosa (ribosa atau deoksiribosa), dan asam fosfat.
  • 31. Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula pentosa dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2–deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang terdapat dalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S); sedangkan dalam RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dan sitosin (S).