2. Pembahasan
• Prinsip pengobatan
• Pengkajian dan penatalaksanaan kedaruratan
• Pengkajian lebih lanjut pada pasien sadar
• Penatalaksanaan luka traumatik
3. Pengertian
Luka traumatik adalah luka yang terjadi
pada tubuh yang diakibatkan oleh api,
benda tajam, keras atau tumpul serta
penyebab yang lainnya
4. Jenis luka traumatis
• Luka Abrasi
• Laserasi sederhana
• Laserasi dengan hilangnya
jaringan
• Luka tembus/ tusuk
• Injeksi tekanan tinggi
• Kontusio
• Luka bakar
• Luka gigit
5.
6. • Abrasi cedera kulit superfisial akibat gesekan dengan
permukaan keras/ kasar
• Laserasi sederhana luka yang melibatkan seluruh
ketebalan kulit akibat kontak dengan benda tajam
• Laserasi dengan hilangnya jaringan luka insisi dengan
hilangnya jaringan ex: amputasi traumatis
7. • Luka tembus/ tusuk: luka insisi yang menembus sampai
jaringan dalam yang disebabkan oleh benda tajam
• Injeksi tekanan tinggi : kecelakaan dengan alat
bertekanan tinggi dalam industri, dapat menyebabkan
luka tembus dan adanya kontaminasi cairan organik
pada jaringan
8. • Kontusio : luka akibat benturan, dapat disertai dengan
laserasi dan abrasi
• Luka bakar: kerusakan jaringan akibat panas, bahan
kimia, listrik atau radiasi
• Luka gigit: luka tercabik akibat gigitan binatang atau
manusia
9. Luka yang memerlukan penatalaksanaan
khusus
• Luka tembus abdomen dan
dada
• Luka tembus otak dan
sumsum tulang belakang
• Laserasi dengan kerusakan
pada pembuluh darah
besar, saraf atau tendon
• Luka yang dihubungkan
dengan cedera internal
• Luka di wajah yang
mengakibatkan fraktur atau
kecacatan
• Luka pada mata
• Luka dengan benda asing
• Luka yang potensial untuk
kepentingan hukum/
forensik
10. Pengkajian Pasien
• Cek jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pasien
• Perdarahan terbuka pada arteri: penekanan pada bagian
perdarahan, meninggikan area yang mengalami
perdarahan.
• Cek keadaan luka. Luka tembus dapat menyebabkan
kerusakan pembuluh darah internal yang hebat,
meskipun luka terlihat kecil diluar
• Pengukuran denyut nadi dan tekanan darah
11. Luka bakar
• Luka bakar >10% dapat menyebabkan hipovolemia dan
dapat menyebabkan terjadinya syok
• Mempertahankan jalan nafas trakeostomi/ intubasi
• Oksigenasi menghirup asap
• Penggantian cairan
• Menghilangkan nyeri
• Debridement luka
• Pencegahan infeksi
12. Dukungan psikologis
• Merupakan hal penting untuk membangun hubungan
baik dengan pasien dan keluarga
• Terjadi perasaan cemas, tertekan, menyalahkan diri atau
orang lain
13. Pengkajian lebih lanjut pada pasien
sadar
• Tidak memberikan apapun kedalam mulut pasien
hingga petugas memberikan pertolongan
• Memastikan nama pasien
• Dapatkan riwayat singkat tentang kecelakaan dari pasien
• Tanyakan dan catat tentang adanya riwayat alergi,
pengobatan yang dijalani, kondisi medis yang serius
14. • Lakukan observasi mendasar nadi, TD, RR,
kesadaran, pupil
• Dapatkan nama dan kontak dari keluarga
15. Pemeriksaan head to toe
• Kepala :
– lihat adanya benjolan, laserasi, abrasi
– observasi adanya perdarahan telinga, hidung, mulut,
kulit kepala atau wajah
– Adanya asimetris wajah
– Reaksi pupil dan diameternya
– Nyeri leher saat bergerak
18. • Abdomen :
– Cari adanya tanda trauma; pembengkakan, kelunakan
dan memar
19. • Ekstrimitas:
– Membandingkan kedua
ekstrimitas, melihat gambaran
bentuknya
– Adanya memar, laserasi, abrasi
dan pembengkakan
– Uji kekuatan dan sensasi
ekstrimitas
20. Menyiapkan pasien untuk dipindahkan
• Luka terbuka dibalut terlebih dahulu dengan balutan
protektif untuk mencegah kontaminasi
• Observasi adanya kemunduran pada fisik dan mental
sambil menunggu transportasi, TTV harus selalu
dipantau
22. Penatalaksanaan
• Penatalaksaan luka traumatik yang tidak baik akan dapat
menyebabkan infeksi luka, nyeri, jaringan parut
• Prinsip dalam pembersihan dan pembalutan luka adalah
: Hemostasis, Pembersihan luka dan pembalutan
24. Membersihkan luka
• Tujuan pembersihan adalah membantu
menciptakan kondisi luka yang optimum
untuk penyembuhan dengan mengeluarkan
debris
• Kegagalan mengeluarkan benda asing dapat
menyebabkan infeksi
25. • Pada luka bakar yang terkontaminasi pasir, mungkin
perlu debridemen di ruang operasi
• Benda asing seperti pisau atau logam, tidak boleh
diganggu sampai pasien berada di ruang operasi karena
resiko terjadi perdarahan lebih hebat
26. • Apabila kotoran kontaminasi sudah dibersihkan, dapat
dilanjutkan dengan menjahit dan membalut luka
27. Pembalutan luka
• Laserasi superfisial hanya memerlukan pembersihan dan
penggunaan balutan yang sederhana untuk melindungi
luka dari kontaminasi
• Laserasi dalam yang bersih dapat ditutup dengan
penjahitan atau plester kulit
28. • Plester kulit tidak cocok diberikan pada daerah yang
mobilitasnya tinggi seperti telapak tangan, diatas sendi
jari, atau belakang lutut
• Setelah dilakukan penjahitan atau plester dapat
diberikan bantalan absorben untuk memberikan
tekanan dan mengontrol perembesan eksudat
29. Menyangga bagian yang cedera
• Meninggikan atau melakukan imobilisasi bagian yang
cedera akan mengurangi edema dan nyeri
30. Pencegahan infeksi
• Faktor2 yang mempengaruhi terjadinya infeksi setelah
trauma
– Tingkat kontaminasi terhadap luka
– Virulensi dari mikroorganisme yang
mengkontaminasi
– Kepekaan host terhadap infeksi : usia, infeksi kronis,
sistem imun, nutrisi, imunisasi