2. IDENTITAS
Nama: Tn. Ramli
Umur: 36 tahun
Pekerjaan: Pegawai swasta
Jenis Kelamin: Laki-laki
RM: 125372
Tanggal masuk: 09 Februari 2022
3. ANAMNESIS
• Pasien rujukan dari puskesmas Ralla datang ke RS dengan keluhan nyeri
pada perut sejak 1 minggu SMRS, mual(+), muntah(+) tiap kali makan,
nyeri ulu hati(-), batuk(-), demam(-), sesak(-)
• Bab: belum bab sejak 12 hari terakhir
• Flatus: belum flatus sejak 12 hari terakhir
• Bak: biasa kesan normal
4. Riwayat penyakit dahulu :
• Riwayat trauma
Tidak ada
• Riwayat penyakit lain
Tidak ada
Riwayat kesehatan keluarga :
Tidak ada keluhan yang sama seperti pasien.
Tidak ada riwayat penyakit yang sama seperti pasien.
Riwayat pengobatan :
Berobat di puskesmas sejak 2 hari sebelumnya, datang ke praktek dokter 1
minggu sebelumnya
Riwayat kebiasaan :
-
5. PEMERIKSAAN
FISIK
KU = sakit sedang,
gizi cukup, compos mentis
Tekanan darah = 120/70 mmHg,
Nadi = 88 X/ permenit,
Pernapasan = 28X/ permenit,
Suhu = 36,6 0C.
6. Kepala
• Bentuk : normocephal
• Ekspresi wajah : lemas
• Simetris wajah : simetris
• Rambut : rambut hitam tidak mudah di cabut.
• Deformitas : tidak ada
Mata
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
• Gerakan : segala arah baik
• Tekanan bola mata : tdk diperiksa
• Kelopak mata : edema palpebra (-)
• Konjungtiva : anemis (-/-)
• Sklera : ikterus (-/-)
• Kornea : jernih
• Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
THT
• Telinga : bentuk normal, simetris, lubang
lapang, serumen (-/-)
• Hidung : bentuk normal, perdarahan hidung (-)
• Bibir : normal, sianosis (-), pucat (-)
• Tonsil. : T1-T1 hiperemis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Mukosa mulut : koplik spot (-)
• Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
• JVP: +2
PEMERIKSAAN FISIK
7. Thoraks
Inspeksi
• Bentuk : simetris kiri dan kanan
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
Palpasi
• Tidak ada nyeri tekan
• Fremitus: normal
Perkusi
• Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior
• Batas paru belakang kanan setinggi columna
vertebra thorakal ix dekstra
• Batas paru belakang kiri setinggi kolumna
vertebra thorakal x sinistra
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,
• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.
• Perkusi : batas jantung kanan ICS IV line
parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS V
linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : S1/S2 murni reguler, murmur tidak
ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi
•Bunyi nafas : vesikuler
•Bunyi tambahan :
Ronchi -/-, wheezing -/-
8. PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : tampak normal, ikut gerak napas,
• Auskultasi : bising usus menurun
• Palpasi : nyeri tekan (+). hepar dan lien tidak teraba, distensi abdomen(+), defans
muscular(-)
• Perkusi : Timpani, pekak hepar(+)
• Lain–lain : ascites (-)
Ektremitas
• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edem (-)
• Palpasi : Akral teraba hangat.
Rectal Touche: spinchter mencekik, tidak teraba
massa, ampula tidak kolaps, feses(-)
19. PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
• Penderita dirawat di rumah sakit.
• Penderita dipuasakan
• Kontrol status airway, breathing and circulation.
• Dekompresi dengan nasogastric tube.
• Intravenous fluids and electrolyte
2. Farmakologis
• Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob
dan aerob.
• Analgesik apabila nyeri.
• Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
• Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
• Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
20. PENATALAKSANAAN...
3. Operatif
• Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah
kecuali disertai dengan peritonitis.
• Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan
dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis
sekunder atau rupture usus.
• Operasi diawali dengan laparotomi kemudian
disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan
dengan hasil explorasi melalui laparotomi.
21. PROGNOSIS
• Prognosis dari ileus bervariasi tergantung pada
penyebab ileus itu sendiri. Bila ileus hasil dari
operasi perut, kondisi ini biasanya bersifat
sementara dan berlangsung sekitar 24-72 jam.
Prognosis memburuk pada kasus-kasus tertentu
dimana kematian jaringan usus terjadi; operasi
menjadi perlu untuk menghapus jaringan
nekrotik. Bila penyebab primer dari ileus cepat
tertangani maka prognosis menjadi lebih baik.